Anda di halaman 1dari 83

Fungsi Otak, Memori

dan Belajar

Oleh :
Santa Evelin Sitepu, M. Psi., Psikolog

1
Tujuan Pembelajaran
• Mampu memahami bagaimana otak bekerja.
• Bagaimana memori terbentuk.
• Bagaimana memaksimalkan
pembelajaran.

2
Otak & Perilaku
• Akhir tahun 1970-an, Michael Gazzaniga & George
Miller  melahirkan istilah neurosains kognitif.
• Filsuf & ilmuwan zaman awal menganggap pikiran &
tubuh sebagai dua dunia yang berbeda & terpisah.
• Satu dunia dipusatkan pada alam fisik (tubuh)
sedangkan dunia lain dipusatkan pada alam mental
(pikiran).
• Para ilmuwan yang mendukung dualisme tubuh-
pikiran percaya bahwa tubuh dan pikiran dapat eksis
bersama-sama.
• Otak terdiri dari neuron-neuron; selalu bekerja; tidak
pernah istirahat; selalu dipenuhi aktivitas
elektrokimia.
3
Central Nervous System (CNS)

Jenis Neuron Dasar

4
Central Nervous System (CNS)
• Central Nervous System (CNS) terdiri dari saraf
tulang belakang & otak.
• Unsur dasar pembentuk: neuron  sel khusus yang
mengirimkan informasi sepanjang sistem saraf.
• Setiap neuron mampu menerima & mengirimkan
impuls ke ribuan neuron lain.
• Jumlah neuron di otak manusia diperkirakan 100
miliar.

5
Neuron
Para ahli memperkirakan bahwa
terdapat ribuan jenis neuron yang
berbeda. Setiap jenis neuron
menjalankan fungsi tertentu dalam
lokasi yang berbeda.

Terdapat Empat Bagian Utama dalam


Neuron :

Dendrit Tubuh Sel Akson Terminal


Menghubungkan tubuh sel
Prasinaptik
Menerima impuls neural dari Menjaga kondisi dasar
neuron: menerima nutrisi & dengan sel-sel lain melalui
neuron lain. semacam persimpangan Bersama-sama dendrit
melenyapkan limbah
organik. yang disebut sinapsis. membentuk sinapsis.
Akson berukuran besar
dikelilingi myelin yg
berperan sebagai insulator
untuk mempercepat
transmisi impuls neural. 6
Neuron

-Jumlah neuron saat manusia lahir  sudah lengkap, tidak


ada pembentukan baru setelah itu.
-Jumlah neuron akan hilang seiring proses penuaan atau
saat cedera.
-Dendrit baru untuk membentuk koneksi baru antar
neuron dapat diproduksi hingga manusia usia 2 tahun.
7
Perkembangan Kognitif
• Perkembangan kognitif dipengaruhi oleh
perkembangan fisik, khususnya otak.
• Otak dibangun oleh 100-200 milyar neuron.
• Neuron adalah unit belajar dari otak.
• Neuron terdiri dari dendrites dan axon.

8
Perkembangan Kognitif (lanjutan)
• Denrites menerima pesan dari neurons.
• Axons mentransfer pesan ke neuron yang lain
melalui synapses.
• Proses belajar mempengaruhi perkembangan
kognitif, menghasilkan sejumlah sinapsis/neuron
baru.
• Kekurangan stimulasi pada awal usia mempengaruhi
perkembangan otak.
• Stimulasi dari lingkungan yang sehat penting untuk
perkembangan kognitif.
• Orangtua, guru dan orang-orang di lingkungan
sekitarnya mempunyai peran penting.
9
10
Otak Kiri
• Menyukai kata-kata, simbol, dan huruf.
• Gemar mengikuti kegiatan-kegiatan yang
merangsang kemampuan artikulatif.
• Mengerjakan suatu pekerjaan dengan menggunakan
jadwal yang teratur dan alokasi waktu yang sesuai.
• Menyukai informasi yang bersifat factual.
• Dapat menganalisis atau memprediksi sesuatu yang
akan terjadi.
• Menyimpan segala sesuatu di tempat khusus.
• Suka membuat perencanaan sendiri secara matang.
• Sangat stabil dan konsisten.
11
Otak Kanan
• Lebih bisa berpikir dalam bentuk gambar (skema).
• Lebih suka dengan segala sesuatu yang bersifat acak.
• Lebih menyukai lingkungan belajar yang bersifat
spontan.
• Menyukai informasi yang membahas mengenai
hubungan dengan beberapa hal.
• Menyukai pendekatan yang bersifat terbuka dan baru.
• Sangat fleksibel, bahkan terkadang sulit untuk di
tebak.
• Dapat mengikuti perencanaan yang di buat oleh siapa
saja.
• Biasanya bertindak berdasarkan perasaan.
12
Lapisan Otak
Neokorteks (Otak Berpikir)
• Why otak berpikir?  Elemen otak tempat
bersemayam kecerdasan.
• Tebalnya 1/8 inchi, jika lipatannya dibentangkan
luasnya sekitar satu halaman koran.

13
1. Otak Depan
Terdiri atas otak besar (Cerebrum), talamus,
hipotalamus.
Otak besar (Cerebrum) merupakan bagian otak yang
paling besar. Cerebrum terbagi menjadi 4 lobus yang
masing-masing memiliki fungsi berbeda, yaitu : lobus
frontal, lobus parietal, lobus oksipital, dan lobus
temporal.

ex
ort
x
Lob.Frontal Lob.Parietal
rte

yc
co

sor
tor

Somatosensory
en
Mo

Frontal
tos

Bicara association
association
ma

Rasa area
So

area Membaca
Bicara Mendengar Visual
Bau Auditory association
association area
area Melihat
Lob.Temporal Lob.Oksipital
14
Lobus-lobus di korteks
serebral, dibagi
menjadi empat bagian
utama, yang ditandai
oleh celah-celah
(fissure) utama.
Keempat area ini
adalah:
• Lobus frontal
• Lobus temporal
• Lobus pariental
• Lobus oksipital

15
Bagian Otak Dan Fungsinya

16
Lapisan Otak
Neokorteks (Otak Berpikir)
• Terdiri atas :
ØLobus frontal (Area Asosiasi)
üPengendalian impuls, pertimbangan, pemecahan masalah,
pengendalian perilaku.
ØLobus Temporal (Area motorik)
üSinyal auditori, pendengaran, bicara, pengenalan wajah dan
pergerakan yang disadari.
ØLobus Parietal (Area somatosensorik)
üIntegrasi informasi sensoris dari pancaindra, panas, dingin, sentuh,
nyeri, dan sensasi pergerakan tubuh lainnya.
ØLobus Oksipital (Area Visual)
üProses visual, menerima dan memproses informasi dari retina.
17
2. Otak Tengah
• Terletak didepan otak
Otak
kecil. Depan

• Di dalam otak kecil


terdapat kolikulus
superior yang Otak Tengah

merupakan pusat
pergerakan mata. Kolikulus inferior

• Selain itu juga Kolikulus superior

terdapat kolikulus
inferior berfungsi
sebagai pusat Rangsang
Rangsang
dari mata
pendengaran dari telinga

tertentu. 18
3. Otak Belakang
• Terdiri atas Otak kecil (Cerebellum),
Medulla oblongata dan pons.
• Otak kecil (Cerebrum) berfungsi
mengatur pergerakan otot,
keseimbangan kerja otot dan rangka,
serta mengatur sikap dan posisi tubuh.
• Medulla oblongata berfungsi untuk
gerak tak sadar seperti bernafas,
menelan, batuk, bersin dll. Juga Pons Otak
bertanggung jawab mengatur Medulla
oblongat
kecil

kecepatan pernafasan, dan aktivitas a

jantung dan pembuluh darah.


Otak Belakang
• Pons juga terlibat dalam proses-proses
tubuh yang terjadi pada medulla
oblongata. 19
System Limbic
• Sistem penting untuk modulasi dan pengaturan emosi.
• Terdiri dari beberapa struktur lebih kecil yang bekerja
dalam suatu sistem koordinasi.
• Sistem Limbic juga berfungsi pula sebagai pusat emosi.

20
Hypothalamus
• Sebagai pengatur nafsu
makan dan sensasi lapar.
• Fungsi lainnya adalah
mengatur siklus tidur-
istirahat.
• Mood dan motivasi.
• Sexual.
• Temperature regulasi.
• Hormonal body processes.

21
Thalamus
• Mengatur fungsi dari semua
informasi berhubungan
dengan perasaan kecuali bau.
• Pintu gerbang untuk
menyaring fungsi dalam
mengatur arus informasi
sensori yang berhubungan
dengan perasaan.
• Thalamus juga berfungsi
dalam hal emosi, memori, dan
yang berhubungan dengan
perilaku dan fungsi afektif.

22
Pons
Bagian yang terkait
dengan urusan
tidur dan mimpi.

23
Amygdale
• Fungsi Fear dan anxiety.
• Anger dan aggresi.
• Kenyamanan dalam lingkungan social.
• Koneksi terhadap informasi sensori penciuman
dan emosi.

24
Kortex Cerebral
• Berfungsi dalam
mengendalikan berbagai
fungsi perilaku.
• Fungsi yang lain adalah
sensori informasi dari
thalamus dan kemudian
diproses lalu terintegrasi di
dalam kortex.
• Merupakan lapisan otak
kecerdasan yang juga
bertanggung jawab untuk
sebagian besar perilaku
manusia seperti suara,
pengamatan, pertimbangan,
persepsi, dan fungsi motorik.

25
Cerebellum
• Disebut juga otak kecil.
• Pusat pergerakan halus.
• Tempat perancangan
pengaktifan gerakan.
• Memungkinkan
koordianasi gerak.
• Memungkinkan
gerakan menjadi lancar.

26
Medulla Oblongata
• Terdapat di bagian
bawah tengkorak.
• Merupakan tempat
keluar dan masuknya
perintah dan informasi
dari luar.
• Merupakan bagian
yang bertanggung-
jawab atas refleks
bagian atas.

27
Otak Manusia Dibagi Menjadi Tiga Bagian, Yaitu Otak Depan,
Otak Tengah Dan Otak Belakang.
Telencephalon Cerebrum (Otak Besar)
Otak
Depan
Diencephalon Diencephalon (thalamus, hipothalamus, epithalamus)

Otak
Mesencephalon Otak Tengah (merupakan bagan dari batang otak)
Tengah

Metencephalon Pons (bagian dari batang otak) , cerebellum


Otak
Belakang
Myelencephalon Medulla oblongata (bagian dari batang otak)

Diencephalon:
Cerebral Hipothalamus
Mesencephalon
Otak Tengah Metencephalon Thalamus
Kelenjar Pineal
Diencephalon
Otak Belakang Myelencephalon (bagian dari epithalamus)

Batang Otak:

Otak Tengah
Syaraf Spinal Pons
Otak Depan Telencephalon Medulla
oblongata
Syaraf Spinal
a. Embrio saat berumur (b) Embrio saat berumur 5 minggu Cerebellum (Otak Kecil)
1 bulan
(c) Otak manusia dewasa 28
29
Belajar
• Belajar dimulai dengan diambilnya stimulus
lingkungan oleh indera yang akhirnya
ditransformasikan ke suatu jejak daya ingat (memory
trace) atau rantai daya ingat (memory link).
• Suatu impuls listrik atau kimia melewati neuron jika
otak mendapatkan informasi, yang memicu
pembentukan hubungan antara sinapsis-sinapsis.

30
Memori
• Memori atau ingatan adalah cara-cara yang kita
gunakan untuk mempertahankan dan menarik
pengalaman-pengalaman dari masa lalu untuk
digunakan saat ini (Tulving, 200b; Tulving & Craik,
2000).

31
Model-model Memori
1. Model Memori Tradisional
Richard Atkinson dan Richard Shiffrin (1968) mengusulkan sebuah model
mengenai penyimpanan informasi pada manusia, yang mengonsep memori
berdasarkan 3 bentuk:
• Tempat menyimpan sementara hasil serapan indra disebut Memori
Pencatatan Indra (=Sensory Register), yaitu kemampuan memori
menyimpan sejumlah informasi indra yang relative terbatas untuk periode
yang sangat singkat (=Immediate Memory).
• Tempat menyimpan informasi untuk waktu yang singkat, disebut Memori
Jangka Pendek (=Short Term Memory), yaitu kemampuan memori
menyimpan informasi persepsi untuk jumlah waktu yang lebih lama namun
dengan kapasitas yang relatif terbatas.
• Tempat menyimpan informasi untuk waktu yang sangat lama, disebut
Memori Jangka Panjang (=Long Term Memory), yaitu sebuah kapasitas
memori yang sangat besar dalam kemampuannya menyimpan berbagai
informasi pengalaman untuk periode yang sangat panjang, bahkan untuk
waktu ynag tidak terbatas.
32
Gambar Model Memori Tradisional

Sound Touch
Sight
Immediate
Attention Memory

Working
Event Memory

Consolidation

Long-
Term
Memory Memory

33
2. Model Tingkat Pemrosesan Informasi
• Sebuah pemisahan yang radikal dari model tiga simpanan (memori)
secara tradisional adalah kerangka tingkatan-tingkatan pemrosesan
yang merumuskan bahwa memori tidak terdiri atas tiga atau
berapapun jumlah simpanan yang terpisah-pisah, namun lebih
beragam di sepanjang dimensi yang berkelanjutan berdasarkan
kedalaman pengkodeannya ( Craik & Lockhart,1972).
• Dimensi yang dimaksud dalam model tingkat pemrosesan informasi
ini berangkat dari tingkat pemrosesan fisik (visual) yang memiliki
tingkat kedalaman pengkodean paling sederhana. Lalu dilanjutkan
ke tingkat pemrosesan akustik (suara) yang memiliki tingkat
kedalaman pengkodean yang lebih kompleks karena membutuhkan
masukan suara yang mengiringi ciri fisik tertentu. Tingkat
pemrosesan makna (semantik) yang memiliki tingkat kedalaman
pengkodean tertinggi, karena menyertakan ke dalam makna dibalik
setiap ingatan visual maupun akustik atas suatu objek Ingatan.

34
Tabel Model Tingkat Pemrosesan Informasi
Tingkat Dasar Pemrosesan Contoh
Pemrosesan
Fisik Ciri-ciri huruf yang KANGKUNG semua huruf ditulis
tampak secara dalam huruf besar (K-A-N-G-K-U-N-G)
visual

Akustik Kombinasi- Irama yang didengar saat suatu kata


kombinasi bunyi diucapkan (K-A-N-G dibaca Kang, K-U-
yang menyertai N-G dibaca Kung, Kang+Kung =
huruf dan kata Kangkung)

Semantik Makna kata Kangkung memiliki makna sejenis


sayuran air, yang berbeda dengan Sawi
yang sejenis sayuran darat.

Kerangka Pikir Tingkat-tingkat Pemrosesan (F Craick & E Tulving, 1972) 35


3. Model Integratif : Memori yang Sedang Bekerja
• Model memori yang sedang bekerja (working memory ) mungkin merupakan
model yang paling banyak digunakan dan diterima dewasa ini.
• Memori yang sedang bekerja menyimpan hanya porsi memori jangka panjang
yang diaktifkan paling belakangan, dan ia menggerakkan elemen-elemen
yang aktif ini ke dalam dan keluar simpanan memori temporer yang singkat
(Dosher, 2003).
• Sedangkan model working memory dari Baddeley, memadukan empat
elemen:
Ø Sebuah kerangka sketsa visuo-spasial (visuopatial sketchpad).
Ø Simpul fonologis ( phonological loop) menangani ujaran di dalam hati yang
singkat ketika (1 ) memahami ucapan verbal dan (2) melatih kemampuan
akustik.
Ø Eksekutif sentral (Central executive) yang mengkoordinasikan aktivitas-
aktivitas atensi dan mengatur respon-respon.
Ø “Beberapa sistem-sistem pembantu tambahan” (=Episodic Buffer) saat
menggarap tugas-tugas kognitif atau perseptual lainnya.
36
Gambar Model Integratif

Episodic Buffer
Phonological Visual-spatial
Integrate visual, spatial and
Loop Sketchpad
verbal information
stores auditory stores visual and spatial
chronological order
information information
access to semantic memory

Central Executive

WORKING MEMORY

37
4. Model Sistem-Sistem Multi Memori
• Gagasan utama model ini adalah bahwa sistem sistem yang
multiplikatif (=terus berlipat ganda), ikut terlibat dalam
penyimpanan dan pengulangan informasi.
• Tulving (1972) mengusulkan sebuah pemilahan antara dua
jenis memori. :
1) Memori semantik : menyimpan pengetahuan dunia secara
umum. Hal ini adalah ingatan kita terhadap fakta-fakta
yang tidak unik bagi kita dan tidak dipanggil dalam
konteks temporal dalam khusus apapun.
2) Memori episodic : menyimpan kejadian-kejadian atau
episode-episode yang dialami secara pribadi. Sementara
itu Larry Squire menemukan konsep yang lebih luas
berdasarkan riset neuropsikologis yang ia lakukan sebagai
berikut : (penjelasannya lihat pada gambar di slide
berikutnya). 38
Gambar Riset Neuropsikologis Larry Squire

39
5. Model Perspektif Koneksionis
• Model ini juga dikenal sebagai model pemrosesan
yang didistribusikan secara paralel.
• Para tokoh yang mendukung pandangan ini
menyatakan bahwa berbagai konsep yang telah
dijelaskan di atas, diantaranya memori yang
sedang bekerja, model-model jaringan bagi
memori, penyebaran aktivasi, pertandaan dan
proses-proses pararel saling mengembangkan dan
mendukung satu sama lain.
• Model ini digambarkan dalam ilustrasi pada
gambar di slide berikutnya.

40
Gambar Model Memori-Perspektif Koneksionis

41
Tahapan Pemrosesan Informasi Menjadi Memori
• Pertama, kita memasukkan ke dalam memori; inilah tahap
penyandian. Kita mengubah (transformasi) masukan fisik
(gelombang suara) yang bersesuaian dengan ucapan menjadi
sandi (kode) atau representasi yang diterima oleh memori,
dan kita menempatkan representasi itu ke dalam memori.
Tahap ini berisi cara mentransformasikan input fisik indrawi
menjadi sejenis representasi mental di dalam memori.
• Kedua, kita mempertahankan – atau menyimpan; inilah tahap
penyimpanan (storage). Tahap ini berisi cara menahan
informasi yang sudah tersimpan di dalam memori.
• Ketiga, kita bisa mendapatkan kembali dari penyimpanan;
inilah tahap pengambilan (pengingatan kembali) (=Retrieval).
Tahap ini berisi cara memperoleh akses menuju informasi
yang sudah tersimpan di dalam memori.
42
Gambar Tahapan Pemrosesan Informasi
Menjadi Memori

Encoding Penyimpanan Pengambilan

43
Jenis-Jenis Memori
Jenis-jenis memori dibedakan dalam beberapa kategori;
1) Berdasarkan lama penyimpanan
a. Memori jangka pendek, situasi yang mengharuskan kita
menyimpan material selama beberapa detik.
b. Memori jangka panjang, situasi yang mengharuskan
kita menyimpan material untuk interval yang lebih
panjang--dari beberapa menit sampai tahun.
2) Berdasarkan jenis informasi yang disimpan
a. Memori eksplisit berkaitan dengan memori untuk fakta,
terutama fakta personal seperti pengalaman kita
sendiri.
b. Memori implisit, mencakup memori untuk kecakapan.

44
Memori Jangka Pendek / Short Term Memory
(STM)

• Pada penyimpanan jangka pendek di Short Term


Memory, walaupun dalam situasi di mana kita harus
mengingat informasi hanya untuk beberapa detik,
memori jangka pendek melibatkan ketiga tahap
yaitu tahap penyandian, penyimpanan, dan
pengambilan.

45
Tahap Penyandian dalam Memori Jangka
Pendek
Untuk menyandikan informasi menjadi memori jangka
pendek, kita harus memperhatikannya. Karena kita
selektif tentang apa yang kita perhatikan, memori
jangka pendek hanya akan menampung apa yang kita
pilih. Ini berarti sebagian besar yang kita temui tidak
pernah masuk ke memori jangka pendek dan sudah
tentu, tidak dapat diambil kemudian.

46
Tahap Penyandian Memori Jangka Pendek
Terdiri Dari :
a. Penyandian Akustik
b. Penyandian Visual
c. Memori jangka pendek, terdiri dari tiga komponen
yang berbeda:
1. Buffer akustik
2. Buffer visual
3. Eksekutif Sentral
(Baddeley, 1986)

47
Tahap Penyimpanan dalam Memori
Jangka Pendek
• Kapasitas yang terbatas ; kapasitas memori jangka
pendek adalah tujuh butir, lebih atau kurang dua.
• Chunking; kita dapat menggunakan memori jangka
panjang untuk menyandi kembali (record ) material
baru menjadi unit-unit yang lebih besar dan memiliki
arti dan kemudian menyimpan unit-unit tersebut di
memori jangka pendek. Pembentukan chunk dapat
terjadi pada angka pula (Miller 1956 ).
• Lupa; lupa terjadi karena butir-butir itu tergeser
(displaced) oleh butir yang baru atau karena
mengalami peluruhan (decay) dengan berjalannya
waktu.
48
Tahap Pengambilan dalam Memori Jangka
Pendek
Tiap butir tambahan dalam memori jangka pendek,
menambahkan jumlah waktu tertentu dalam proses
pengambilan -- kira-kira 40 milidetik. Hasil yang sama
ditemukan jika butir yang dimaksud adalah huruf, kata,
bunyi nada, atau gambar wajah (Sternberg, 1975).

49
Memori Jangka Pendek dan Proses Berpikir
1. Jika secara sadar kita mencoba memecahkan suatu masalah,
kita sering menggunakan memori jangka pendek sebagai
ruang kerja mental. Kita menggunakannya untuk
menyimpan bagian-bagian masalah serta informasi yang
diambil dari memori jangka panjang yang relevan dengan
masalah.
2. Memori jangka pendek digunakan bukan hanya dalam
masalah numerik, tetapi juga dalam seluruh masalah
kompleks yang sering kita hadapi. Karena alasan ini, peneliti
semakin sering menyebut memori jangka pendek sebagai
memori kerja (working memory), dan
mengkonseptualisasikannya sebagai semacam papan tulis,
di mana pikiran melakukan perhitungan dan menuliskan
hasil parsialnya untuk digunakan kemudian (Baddeley, 1986;
Just & Carpenter, 1987).
50
Memori Jangka Pendek dan Proses Berpikir
(Lanjutan)
3. Kita memiliki sistem memori khusus untuk memproses bahasa. Sistem
memori jangka pendek tidak terlibat dalam memahami kalimat yang
relatif sederhana. Memori jangka pendek berperan sebagai back-up
dalam pemahaman kalimat (McCarthy & Warrington, 1987)
4. Jika tiba pada proses bahasa yang lebih tinggi seperti mengikuti
percakapan atau membaca teks, memori jangka pendek memiliki
peranan penting. Saat membaca untuk mengerti, kita seringkali secara
sadar menghubungkan kalimat baru dengan kalimat sebelumnya di
dalam teks. Penghubungan butir baru dengan butir lama terjadi di
memori jangka pendek, karena orang yang memiliki kapasitas memori
jangka pendek yang lebih banyak memiliki hasil yang lebih tinggi
dibandingkan orang lain dalam membaca tes pemahaman (Daneman
& Carpenter, 1980). Penelitian lain menunjukkan bahwa kemudahan
suatu teks dibaca tergantung pada kemungkinan material yang saling
berhubungan dan relevan masih dalam memori jangka pendek (Malt
1985).
51
Transfer dari Memori Jangka Pendek menjadi
Memori Jangka Panjang.
1. Memori jangka pendek merupakan stasiun perhentian ke memori
jangka panjang. Artinya informasi berada di memori jangka pendek
sementara ia sedang disandikan menjadi memori jangka panjang.
2. Dual-memory model, Atkinson & Shiffrin, 1968, 1971. Jika informasi
memasuki memori jangka pendek, ia dapat dipertahankan dengan
pengulangan atau hilang karena pergeseran atau peluruhan. Selain
itu informasi dapat ditransfer, atau disalin, ke memori jangka
panjang.
3. Salah satu cara untuk meningkatkan transfer adalah pengulangan.
Pengulangan suatu butir bukan hanya mempertahankan memori
jangka pendeknya tetapi juga menyebabkannya ditransfer ke
memori jangka panjang.
4. Eksperimen pengingatan bebas ( free recall ) : kemampuan
pengingatan beberapa kata terakhir adalah tinggi, karena butir-
butir di dalam memori pendek lebih mudah untuk diambil.
52
Transfer dari Memori Jangka Pendek menjadi
Memori Jangka Panjang (Lanjutan).
4. Pengingatan beberapa kata yang dipresentasikan pertama
juga sangat baik. Jika kata pertama dipresentasikan,
mereka masuk ke memori jangka pendek dan diulang.
Karena masih sedikit yang ada di memori jangka pendek,
mereka diulang lebih sering dan dengan demikian lebih
besar kemungkinannya ditransfer ke jangka panjang. Saat
semakin banyak butir yang dipresentasikan, memori
jangka pendek dengan cepat penuh, dan kesempatan
untuk pengulangan dan transfer butir tertentu ke memori
jangka panjang menurun sampai tingkat yang rendah.
Sehingga hanya beberapa butir pertama yang menikmati
kesempatan ekstra untuk ditransfer, dan inilah mengapa
mereka diingat sangat baik kemudian dari memori jangka
panjang.

53
The Multi-store Model Of Memory
(Atkinson & Shiffrin, 1968)

54
Memori Jangka Panjang / Long Term
Memory (LTM)
Melibatkan informasi yang dipertahankan untuk
interval sesingkat beberapa menit (seperti point-
point yang dibuat sebelumnya dalam suatu
percakapan) atau sampai seumur hidup (sebagai
kenangan masa anak-anak). Memori jangka panjang
melibatkan ketiga tahap yaitu penyandian,
penyimpanan, dan pengambilan.

55
Tahap Penyandian dalam Memori Jangka
Panjang
• Penyandian Makna;
Memori jangka panjang memiliki sandi preferensinya untuk
material verbal (yaitu, makna), tetapi sandi lain (kesan visual,
rasa dan bau-bauan) juga dapat digunakan.
• Menambahkan Hubungan Yang Bermakna;
Seringkali butir-butir yang harus kita ingat adalah butir yang
bermakna tetapi hubungan diantaranya tidak. Pada kasus
tersebut, memori dapat ditingkatkan dengan menciptakan
kaitan nyata atau artifisial antara butir-butir tersebut.
• Salah satu cara terbaik untuk menambahkan hubungan
adalah penguraian (perluasan ) makna material sambil
menyandikannya. Semakin dalam atau luas kita menyandikan
makna, semakin baik memorinya (Craik & Tulving, 1975).
56
Tahap Pengambilan dalam Memori Jangka
Panjang
• Daya ingat yang buruk seringkali mencerminkan kegagalan
pengambilan ketimbang kegagalan penyimpanan.
• Bukti-bukti Adanya Kegagalan Pengambilan
ü Setiap orang pada suatu saat mungkin tidak mampu mengingat
suatu fakta atau pengalaman dan hanya mengingatnya kemudian.
ü Pengalaman "tip-of-the-tongue” (sudah di ujung lidah) di mana kata
atau nama tertentu seolah-olah sudah teringat tetapi sulit untuk
diucapkan (Brown and McNeill, 1966).
ü Orang yang berada di dalam pengaruh hypnosis/psychotherapy,
memori yang tampaknya dilupakan sesungguhnya tidak hilang.
Memori itu hanya sulit untuk diambil dan memerlukan isyarat
pengambilan (retrieval cue) yang tepat (sesuatu yang dapat
membantu kita mengambil suatu memori). Semakin baik isyarat
Pengambilan, semakin baik memori kita.

57
Tahap Pengambilan dalam Memori Jangka
Panjang (Lanjutan)
• Interferensi
ü Jika kita mengasosiasikan butir yang berbeda
dengan isyarat yang sama, jika kita mencoba
menggunakan isyarat tersebut untuk mengambil
salah satu butir (butir sasaran), butir lain mungkin
menjadi aktif dan mengganggu (interferensi)
pengambilan sasaran.
ü Semakin banyak butir yang diasosiasikan dengan
suatu isyarat, semakin overload dan semakin
kurang efektif pengambilannya.

58
Tahap Pengambilan dalam Memori Jangka
Panjang (Lanjutan)
• Model Pengambilan
üBeberapa model pengambilan dalam memori
jangka panjang didasarkan pada proses pencarian
sedangkan yang lain didasarkan pada proses
aktivasi.
üPengambilan biasanya lebih sulit jika lebih banyak
fakta yang diasosiasikan dengan isyarat
pengambilan, karena tiap fakta menambah jalur
yang harus dicari.
üPengambilan dalam pengertian penyebaran
aktivasi juga menjelaskan mengapa interferensi
memperlambat pengambilan (Anderson, 1983). 59
Tahap Penyimpanan dalam Memori Jangka
Panjang
• Kecil kemungkinan bahwa segala sesuatu yang pernah
kita pelajari masih terdapat di dalam memori, menunggui
isyarat pengambilan yang benar. Sebagian informasi
hampir dipastikan hilang dari penyimpanannya (Loftus &
Loftus, 1980).
• Pasien yang mendapatkan terapi elektrokonvulsif untuk
menghilangkan depresi berat (arus listrik ringan dialirkan
ke otak untuk menghasilkan kejang singkat mirip
epileptik dan keadaan tidak sadar sementara). Pasien
kehilangan memorinya untuk peristiwa-peristiwa yang
terjadi dalam bulan-bulan sebelum terapi elektrokonvulsif
tetapi tidak untuk peristiwa yang lebih awal (Squire &
Fox, 1980).
60
Tahap Penyimpanan dalam Memori Jangka
Panjang (Lanjutan)
• Terapi elektrokonvulsif mengganggu proses penyimpanan
yang mengkonsolidasikan memori baru selama periode
beberapa bulan atau lebih panjang, dan informasi yang
tidak dikonsolidasikan hilang dari penyimpanan.
• Peranan hipokampus dan amigdala, yang terletak di bawah
korteks serebral, sebagai sistem referensi silang, yang
mengkaitkan aspek-aspek memori tertentu yang disimpan
di bagian otak yang terpisah (Squire, Cohen, & Nadel, 1984).
• Penyimpanan memori jangka panjang hampir dipastikan
terletak di korteks, terutama di daerah di mana informasi
sensorik diinterpretasikan (Zola- Morgan & Squire, 1990;
Squire, 1992).

61
Interaksi Penyandian-Pengambilan
(Memori Jangka Panjang)
Dua faktor penyandian lain juga meningkatkan
kemungkinan keberhasilan informasi:
a. Pengorganisasian informasi pada saat penyandian;
b. Menjamin bahwa konteks penyajian informasi
mirip dengan yang akan diambil.

62
Organisasi (Memori Jangka Panjang)
1. Semakin baik kita mengorganisasikan material yang kita
sandikan, semakin mudah pengambilannya.
2. Daftar nama atau kata jauh lebih mudah diingat jika kita
menyajikan informasi kedalam kategori dan kemudian
mengambilnya berdasarkan kategori demi kategori.
3. Organisasi hierarkis memungkinkan kita membagi pencarian
yang besar menjadi urutan pencarian yang kecil. Dan
dengan pencarian yang lebih kecil, kemungkinan kita macet
karena kembali ke kata yang sama berulang kali menjadi
lebih kecil pula. Kemacetan itulah yang terjadi jika kita
mencari material yang tidak diorganisasikan (Raaijmarkers &
Shiffrin , 1981; Gillund & Shiffrin, 1984).
4. Organisasi hierarkis untuk meningkatkan kemampuan
pengingatan kembali. (Bower, Clark, Winzenz, & Lesgold,
63
1969) (lihat gambar di slide berikutnya)
Gambar Organisasi Hierarkis Untuk Meningkatkan Kemampuan
Pengingatan Kembali (Bower, Clark, Winzenz, & Lesgold, 1969)

64
Konteks (Memori Jangka Panjang)
1. Akan lebih mudah mengambil fakta atau episode tertentu
jika kita berada dalam konteks yang sama di mana kita
menyandikan nya (Estes, 1972).
2. Konteks di mana peristiwa disandikan dengan sendirinya
merupakan salah satu isyarat pengambilan yang paling kuat.
3. Konteks tidak selalu eksternal bagi individu-artinya, tidak
selalu berada di lingkungan. Apa yang terjadi di dalam diri
kita, saat kita menyajikan informasi-keadaan internal kita-
juga merupakan konteks.
4. State-dependent-learning, memori sebagian tergantung
pada keadaan internal selama belajar. Memori memang
membaik jika keadaan internal kita selama pengambilan
cocok dengan selama penyandian ( Eich, 1980).

65
Gambar Eksperimen Efek Konteks Lingkungan pada
Pengingatan Kembali (Godden Beddeley, 1975)

66
Faktor Emosional dalam Pelupaan (Memori
Jangka Panjang)
1. Emosi dapat mempengaruhi memori jangka panjang.
2. Kita cenderung berpikir tentang situasi yang bermuatan
emosi, negatif dan positif, lebih banyak dari kita memikirkan
situasi yang netral. Kita lebih sering mengulang dan
mengorganisasikan kenangan yang menggairahkan
dibandingkan kenangan yang lebih lembut. Kenangan yang
lebih baik untuk situasi yang emosional ketimbang yang tidak
emosional (Rapaport, 1942; Neisser, 1982).
3. Emosi dapat mempengaruhi memori melalui flashbulb
memory.
4. Kecemasan tidak secara langsung menyebabkan kegagalan
memori; namun ia menyebabkan atau diasosiasikan dengan
pikiran yang tidak berhubungan, dan pikiran tersebut yang
menyebabkan kegagalan memori dengan mengganggu
pengambilan memori (Holmes, 1974). 67
Faktor Emosional dalam Pelupaan (lanjutan)
5. Emosi juga dapat mempengaruhi memori dengan efek
konteks. Pengingatan paling baik jika emosi yang dominan
selama pengambilan cocok dengan yang terjadi selama
penyandian (Bower, 1981).
6. Hipotesis represif.
Freud menyatakan bahwa beberapa pengalaman emosional
pada masa anak-anak adalah sangat traumatik sehingga
membolehkan pengalaman itu masuk ke kesadaran
beberapa tahun kemudian dapat menyebabkan individu
yang bersangkutan mengalami kecemasan berat.
Pengalaman traumatik tersebut dikatakan disimpan di
bawah sadar atau direpresi; dan dapat diambil hanya jika
emosi yang berkaitan dengannya dipisahkan. Represi
merupakan kegagalan pengambilan akhir : akses ke memori
sasaran dihambat secara aktif. 68
Proses Mengingat
Retrieval

Input Receptor/
Sensoris
Panca STM LTM Efektor Respone
Indera /r

Perhatian Rehearsal

Proses Belajar
Proses di olah
Stimulus/ Perubahan hasil perilaku
dalam ingatan
bahan
Belajar

Kesan / Pengalaman Perubahan kesan latihan

69
Jenis-jenis Kode Informasi Dalam Area
Memori (F Craick & E Tulving, 1972):
1. Visual Codes; tingkat pemrosesan fisik (visual) yang memiliki
tingkat kedalaman pengkodean paling sederhana.

2. Phonological Codes; tingkat pemrosesan akustik (suara) yang


memiliki tingkat kedalaman pengkodean lebih kompleks
karena membutuhkan masukan suara yang mengiringi ciri fisik
tertentu.

3. Semantic Codes; Tingkat pemrosesan Makna (Semantik) yang


memiliki tingkat kedalaman pengkodean tertinggi, karena
menyertakan kedalaman makna dibalik setiap ingatan visual
maupun akustik atas suatu objek ingatan.
70
Mekanisme Pengulangan (Rehearsal)
-Merupakan teknik yang digunakan untuk menjaga informasi di
dalam memori agar tetap aktif.

- Pengulangan dapat dilakukan dengan terbuka (keras dan


gamblang) atau tertutup (mengungang secara diam-diam).

- Pengulangan dapat dilakukan dengan :


1) Praktik distribusi : memberi jeda mengulang disejumlah
waktu, misalnya belajar setiap sepulang sekolah.
2) Praktik yang dipadatkan (Elaboratif): memadatkan
pengulangan dalam waktu yang singkat, contoh
mempelajari semua materi saat mau ujian.

71
Lupa
• Displacement
Hilangnya informasi yang dicatat dan disimpan dalam LTM.
• Merupakan proses interferensi  masuknya info baru
mengacaukan info yang lama.
• Proses terjadinya :
• Info sebenarnya tidak pernah dikode atau disimpan.
• Proses encoding dan rehearsal kurang adekuat.
• Level pengolahan tidak cukup eksploratif sehingga info tidak pernah
masuk.
• Proses konstruktif (penambahan info) pada encoding mengalami
gangguan sehingg info yang kita ingatpun adalah info yang sudah rusak.
• Gangguan dari info yang sebelumnya maupun dari info yang baru.
• Emosional
• Intelegensi

72
Meningkatkan Daya Ingat
• Chunking Dan Rentang Memori
• Pembayangan (Imagery) Dan Penyandian
üMetode Lokus / Tempat
üMetode Kata Kunci
• Penguraian dan Penyandian
• Konteks dan Pengingatan
• Organisasi

73
Melatih Pengingatan
• Bertanya pada diri sendiri
•5 W 1 H
• PQRST
üPreview  Menyelidiki / meninjau
üQuestion  bertanya
üRead  membaca
üSelf recitation menyatakan/ menceritakan
kembali untuk diri sendiri.
üTest  Ujian
• Q 3 R  Question, Read, Recite,Review
74
Berfikir
• Proses sensoris, mengingat di dalam belajar,
mempersepsi, dan memori. Dapat menggunakan
lambang, maupun visual. Di dalamnya terdapat
proses penarikan kesimpulan dan pemecahan
masalah.
• Fungsi berpikir adalah untuk memahami realitas
dalam rangka mengambil keputusan, memecahkan
persoalan (PS), dan menghasilkan sesuatu yang baru
(creativity).

75
Macam Berfikir
• Berpikir melamun  fantasy, mengkhayal, wishfull
thinking.
• Berpikir realitis / nalar/ reasoning  dalam rangka
menyesuaikan diri dengan dunia nyata.
üBerpikir deduktif  dari umum ke khusus
üBerpikir induktif  dari khusus ke umum
• Berpikir evaluatif  berpikir kritis, menilai baik buruk
/tepat/tidak tepat, biasa disini terjadi proses
penambahan maupun pengurangan gagasan.
• Berpikir kreatif  untuk menemukan sesuatu yang
baru.

76
Pemecahan Masalah (PM)
• Diperlukan ketika individu dihadapkan pada problem yang
mendesak perlu dilakukan pemecahan masalah / solusi
dengan pemikiran.
• Dalam PM dapat digunakan pemahaman / insight terhadap
suatu masalah.
• Tahapan
ØTerjadi peristiwa dimana perilaku dihambat karena sebab-
sebab tertentu.
ØMencoba mengasah memori, untuk mengetahui cara-cara
yang efektif pada masa silam.
ØMencoba / evaluasi kemungkinan pemecahan masalah.
ØMenggunakan lambang-lambang/ verbal untuk mengatasi
masalah.
ØInsight solution. 77
Pemecahan Masalah (lanjutan)
Faktor yang mempengaruhi PM :
• Motivasi
• Kepercayaan dan sikap
• Kebiasaan
• Emosi
• Teknik PM
• Mengerti konsep
• Menetapkan keputusan  hasil berpikir, hasil usaha
intelektual, keputusan yang selalu melibatkan pilihan dari
berbagai alternatif, dan keputusan selalu melibatkan
tindakan nyata walaupun pelaksanaannya boleh
ditangguhkan.

78
Hubungkan Sembilan Titik Ini Dengan Maksimal
Empat Garis Lurus; Bisa 1/2/3/4 Tanpa
Mengangkat Alat Tulis

79
Hubungkan Sembilan Titik Ini Dengan Maksimal
Empat Garis Lurus; Bisa 1/2/3/4 Tanpa
Mengangkat Alat Tulis

80
Proses Belajar, Berpikir, Mengingat, Pemecahan
Masalah, Pengambilan Keputusan
PH RHS RTV
GR

S r STM LTM e R
PB PMR
PS
PK PM

S : Stimulus PM : Proses Motoris


R : Receptor PH : Perhatian
STM : Memori Jangka Pendek RHS : Rehearsal
LTM : Memori Jangka Panjang RTV : Retrieval
E : Efektor/ Otot – Persyarafan PMR : Proses Memori
R : Respon PB : Proses Berpikir
PS : Proses Sensoris
PK : Proses Kognitif
GR : Gerak Hasil Dari Pengambilan Keputusan
Dan Kesiapan Bertindak/ Bersikap 81
Sumber Referensi
• Anderson,J. (2000).Learning and Memory An Integrated Approach.
New Jersey: John Wiley & Sons,Inc.
• Kaplan dan Sadock, (1997) Sinopsis Psikiatri Edisi Ketujuh, Jakarta:
Binarupa Aksara.
• Ling,J. Catling, J. (2012). Psikologi Kognitif. Jakarta : Penerbit Erlangga.
• Matlin, M.W., (2007).Cognition. 4th ed. Fort Worth: Harcourt Brace
College Publishers.
• Robinson-Riegler,G & Robinson-Riegler,B.(2009). Cognitive Psychology
Applying the Science of The Mind. Boston : Pearson Education,Inc.
• Smith, E.E. Koslin, SM (2014) Psikologi Kognitif: Pikiran dan Otak.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
• Solso, Robert L, dkk. 2008. Psikologi Kognitif. Jakarta : Erlangga.
• Sternberg, R.J. (2009). Cognitive Psychology (5th edition). Belmont:
wadsworth, Cengage Learning.
82
83

Anda mungkin juga menyukai