Anda di halaman 1dari 2

RINGKASAN EKSEKUTIF

Tahun 2015 merupakan tahun pertama UPT UPT Puskesmas Kasembon


Kabupaten Malang menerapkan PPK-BLUD. Secara umum kondisi Puskesmas
cukup stabil, kondisi internal cukup kondusif untuk melakukan perubahan-perubahan
sesuai dengan ketentuan PP 23 Tahun 2005 dan Permendagri 79 tahun 2018 dalam
upaya meningkatkan kinerja Puskesmas.

RBA merupakan dokumen perencanaan bisnis dan penganggaran tahunan


yang berisi program, kegiatan, target kinerja dan anggaran BLUD. Penyusunan RBA
berdasarkan prinsip anggaran berbasis kinerja, perhitungan akuntansi belanja
menurut jenis layanan, kebutuhan pendanaan dan kemampuan pendapatan yang
diperkirakan akan diterima dari masyarakat, badan lain, APBD, APBN dan sumber-
sumber pendapatan BLUD lainnya

Pada tahun anggaran 2019, kinerja pelayanan meningkat dibandingkan


dengan tahun 2018 yaitu ditunjukkan dengan jumlah total kunjungan pasien
sebanyak 13.235 kunjungan pada tahun 2018 meningkat menjadi 13.914 kunjungan
pada tahun 2019. Atas kunjungan pasien tersebut, Kinerja keuangan puskesmas
pada tahun 2018 menunjukan realisasi pendapatan sebesar Rp 1.625.291.340,04.
Hal ini terutama disebabkan adanya peningkatan angka kepesertaan BPJS di wilyah
kerja puskesmas dan peningkatan tarif per anggota dikarenakan jumlah dokter di
puskesmas berjumlah 2 orang.

Penyusunan RBA Tahun 2020 disusun dengan memperhatikan realisasi,


prognosis, dan proyeksi kinerja pelayanan dan kinerja keuangan. Kinerja pelayanan
puskesmas meliputi kinerja UKM Esensial dan Keperawatan Masyarakat, UKP dan
Penunjangnya (Farmasi dan Laboratorium), Jejaring dan Jaringan, dan Manajemen.
Kinerja keuangan puskesmas pada tahun 2019 menunjukan pertumbuhan
pendapatan sebesar 6,75% . Kemampuan pendapatan puskesmas dalam memenuhi
seluruh kebutuhan operasional (Cost Recovery) sebesar 44,64% . Sedangkan
kemampuan pendapatan puskesmas dalam memenuhi kebutuhan seluruh belanja
puskesmas (Kemandirian) sebesar 66,28%.
Anggaran penerimaan tahun 2020 diproyeksikan sebesar Rp 2.031.393.766,22
Penerimaan tersebut bersumber dari penerimaan fungsional Puskesmas berupa
hasil layanan kesehatan sebesar Rp 1.700.393.766,22 dan dana Transfer DAK Non-
Fisik dari APBD kabupaten yang berupa bantuan operasional kesehatan (BOK)
sebesar Rp 331.000.000 yang digunakan untuk kegiatan operasional puskesmas.

Anggaran belanja operasional puskesmas pada tahun 2020 adalah sebesar


Rp. 1.602.511.887 yang terdiri dari belanja pegawai sebesar Rp. 1.110.847.463 dan
belanja barang dan jasa sebesar Rp. 453.519.424 Sementara itu belanja modal
dianggarkan sebesar Rp. 38.145.000 yang pendanaannya berasal dari pendapatan
fungsional seluruhnya untuk peralatan dan mesin.

Pengeluaran belanja BLUD diberikan fleksibilitas dengan mempertimbangkan


volume kegiatan pelayanan. Fleksibilitas pengeluaran belanja BLUD merupakan
pengeluaran belanja yang disesuaikan dan signifikan dengan perubahan
pendapatan dalam ambang batas RBA. Fleksibilitas pengeluaran belanja BLUD
hanya berlaku untuk belanja BLUD yang berasal dari pendapatan selain dari
APBN/APBD dan hibah terikat. Penyusunan RBA ini menggunakan ambang
fleksibilitas sebesar 10%

Anda mungkin juga menyukai