Anda di halaman 1dari 6

Analisi Kebijakan Program Gizi

“Pemberian Makanan Tambahan Untuk Balita


Kurang Gizi”

Nama Anggota Kelompok :


1. Ni Made Dona Dwi Rahayuli (211051001)
2.Ni Wayan Widiaristi (211051007)
3. Kadek Ayu Dewik Anjani (211051008)
4.Fransiska Kewuren (211051009)
5.Melissa Marina Purnamasari (211051019)
6. Kadek Ayu Sintya (211051024)

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI MANAJEMEN


INFORMASI KESEHATAN UNIVERSITAS BALI INTERNASIONAL

DENPASAR

2023
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemberian Makanan Tambahan adalah program intervensi bagi balita yang menderita
kurang gizi. Makanan tambahan adalah formula yang diberikan kepada anak mulai usia 6
bulan ke atas yang mempunyai sifat tidak memberatkan fungsi pencernaan serta memiliki zat
– zat gizi yang disesuaikan dengan kebutuhan anak untuk pertumbuhan dan kesehatan yang
optimal. Asupan makanan yang tidak sesuai akan menyebabkan gangguan gizi, baik itu
kekurangan maupun kelebihan gizi. Makanan tambahan harus mengandung zat gizi makro
dan protein, lemak, vitamin dan mineral untuk menunjang pertumbuhan da perkembangan
secara fisik, kognitif maupun emosiaonal balita. Makanan tambahan yang diberikan pada
anak khususunya di negara yang sedang berkembang sebaiknya harus di fortifikasi dengan
micro nutrient terutama zat besi, kalsium dan zinc.  Penatalaksanaan diet atau realementasi
merupakan salah satu cara penanggulangan bagi balita gizi buruk yang selama ini telah
dilakukan oleh Pemerintah dengan Pemberian Makanan Tambahan – Pemulihan (PMT-P)
selama 3 sampai 4 bulan atau 90 sampai 120 hari.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas dapat maka rumusan masalah ini
adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kebijakan untuk mengetahui kesehatan bayi dan balita, serta memastikan
tumbuh kembang anak sesuai dengan umurnya, dan mencegah  stunting.

1.3 Tujuan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, tujuan adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana kesehatan bayi dan balita, memastikan tumbuh
kembang anak sesuai dengan umurnya, dan mencegah  stunting.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Nama Dan Tujuan Program

Pemberian Makan Tambahan Untuk Balita Gizi Buruk yang  bertujuan untuk
memperbaiki keadaan gizi pada anak golongan rawan gizi yang menderita kurang gizi, dan
diberikan dengan kriteria anak balita yang tiga kali berturut-turut tidak naik timbangannya
serta yang berat badannya pada KMS terletak dibawah garis merah. Pemberian makanan
tambahan juga memiliki tujuan untuk menambah energi dan zat gizi esensial. Sedangkan
tujuan pemberian makanan tambahan (PMT) pemulihan pada bayi dan balita gizi buruk,
antara untuk memberikan makanan tinggi energi, tinggi protein, dan cukup vitamin mineral

secara bertahap, guna mencapai status gizi yang optimal. Bahan makanan yang digunakan
dalam PMT hendaknya bahan-bahan yang ada atau dapat dihasilkan setempat, sehingga
kemungkinan kelestarian program lebih besar. Diutamakan bahan makanan sumbar kalori
dan protein tanpa mengesampingkan sumber zat gizi lain seperti: padi-padian, umbi-umbian,
kacang-kacangan, ikan, sayuran hijau, atau kelapa dan hasil olahannya. Bayi dan balita yang
sudah sampai dalam keadaan gizi buruk dengan kelainan klinis akan mengalami kematian
jika tidak segera dipulihkan. Demikian juga bayi dan balita dengan statu gizi buruk dan
kurang, jika tidak ditangani segera dengan memberikan makanan tambahan maka bayi dan
balita tersebut akan semakin menurun status gizinya.

2.2 Sasaran Program

Anak gizi buruk dan gizi kurang . Anak kurang gizi bisa disebabkan oleh kekurangan
makronutrisi, yaitu karbohidrat, lemak, dan protein; atau mikronutrisi, yaitu vitamin dan
mineral. Bentuk paling sering muncul terkait kondisi kurang gizi pada anak
adalah kwashiorokor dan marasmus. Kurang gizi dapat membuat anak mengalami gangguan
pertumbuhan, seperti berat badan kurang, perawakan yang pendek, bahkan mengalami gagal
tumbuh.
2.3 Indikator Kegiatan Program

Indikator kegiatan program diantaranya, pemberian makanan tambahan terhadap balita yang
kekurangan gizi. Sasaran utama MT Balita adalah balita kurus usia 6-59 bulan dengan Indikator
Berat Badan (BB) menurut Panjang Badan (PB)/Tinggi Badan (TB) kurang dari minus 2
standar deviasi (<-2 Sd) yang tidak rawat inap dan tidak rawat jalan.

(perlu tambahan)

2.4 Kajian Kebijakan/Regulasi Yang Mendukung Terselenggaranya Program


Pemberian Makanan Tambahan Untuk Balita Kurang Gizi

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Pemberian Makanan Tambahan adalah program intervensi bagi balita yang menderita
kurang gizi. Asupan makanan yang tidak sesuai akan menyebabkan gangguan gizi, baik itu
kekurangan maupun kelebihan gizi. Makanan tambahan harus mengandung zat gizi makro
dan protein, lemak, vitamin dan mineral untuk menunjang pertumbuhan da perkembangan
secara fisik, kognitif maupun emosiaonal balita. Tujuan dari program ini yaitu meningkatkan
berat badan balita dengan memantau pertumbuhan balita gizi kurang agar tercapai status gizi
yang baik. Sedangkan sasaran program pemberian makanan tambahan ini yaitu balita dengan
status gizi kurang
DAFTAR PUSTAKA

http://www.indonesian-publichealth.com/tata-laksana-pemberian-pmt/

https://ners.unair.ac.id/site/index.php/news-fkp-unair/30-lihat/2494-pemberian-
makanan-tambahan-pmt-balita

Anda mungkin juga menyukai