Anda di halaman 1dari 29

Bagian I.

Informasi Umum
Identitas Modul
 Nama Sekolah SMA Negeri 2 Sijunjung
 Fase/Kelas E/10.2
 Jam Pelajaran (JP) 2 JP
 Domain/Topik Menjelaskan identitas diri sebagai individu dan sebagai
bagian masyarakat
 Kata Kunci Identitas diri
Kompetensi Awal Pembentukan Identitas Diri
Profil Pelajar Pancasila  Bernalar kritis
 Kreatif
 Mandiri
 Gotong royong
Sarana Prasarana  LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)
 Papan Tulis
 Spidol
 Internet
 Gawai
Target Peserta Didik Reguler
Model Pembelajaran Tatap Muka (TM)
Metode Pembelajaran Discovery Learning

Bagian II. Komponen Inti


Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan konsep identitas diri sebagai individu
2. Menjelaskan teori pembentukan identitas diri
3. Menjelaskan konsep identitas diri sebagai kelompok
4. Menganalisis dan mendiskusikan sosialisasi dalam pembentukan
identitas
5. Menyajikan konsep beserta contoh proses terjadinya hubungan
sosial
Pemahaman Bermakna Peserta didik mampu menjelaskan konsep identitas diri dalam
berbagai konteks dan memberikan contoh nyata penerapannya
dalam kehidupan sosial bermasyarakat serta membuat laporan
pemetaan identitas diri sebagai entitas dalam kehidupan
bermasyarakat.
Pertanyaan Pemantik  Sejauh mana kamu memahami diri sendiri?
 Apa yang mempengaruhi sifat dan kepribadian mu?
 Saat ini kamu menjadi anggota kelompok mana saja?
A. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 : 2 JP
10.2.1 Menjelaskan konsep identitas diri sebagai individu
10.2.2 Menjelaskan teori pembentukan identitas diri
Kegiatan Pendahuluan (15’)
1) Menyiapkan peserta didik secara fisik dan psikis untuk mengikuti proses pembelajaran
(Orientasi).
2) Salah satu peserta didik memimpin doa untuk menumbuhkan prilaku religious
3) Salah satu peserta didik (ketua kelas) melaporkan kehadiran siswa lain sebagai pembiasaan
prilaku jujur dan disiplin.
4) Pendidik memberi motivasi tentang manfaat mempelajari materi (Motivasi).
5) Melalui tanya jawab, peserta didik dibimbing untuk mengingat kajian-kajian sosial
(Apersepsi).
6) Guru menjelaskan akan melakukan penilaian selama pembelajaran dengan cara observasi
atau secara tertulis dan dalam bentuk kinerja.
7) Peserta didik secara berpasangan dengan teman sebangku dengan memperhatikan
penyebaran kemampuan atau gender.
Kegiatan Inti (60’)
Stimulasi (Pemberian rangsangan)
1) Peserta didik mengamati permasalahan yang ada pada LKPD.
2) Peserta didik mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang relevan atau diberikan pertanyaan
pancingan, misalnya
“Sejauh mana kamu memahami diri kamu sendiri?”
Problem Statement (Pernyataan/ Identifikasi Masalah)
3) Guru memberikan permasalahan untuk didiskusikan di setiap kelompok.
a) Apa saja konsep pembentuk identitas individu?
b) Apa saja teori-teori pembentukan identitas?
Data Collection (Pengumpulan Data)
4) Peserta didik diminta berdiskusi dan bekerja sama dalam kelompok untuk mengumpulkan
informasi dari buku atau dari sumber lainnya terkait konsep dan teori pembentukan identitas
diri
Data Processing (Pengolahan Data)
5) Peserta didik menggunakan informasi yang telah dikumpulkan untuk menyelesaikan
masalah pada LKPD.
6) Selanjutnya peserta didik mendiskusikan jawaban dari latihan soal-soal yang telah
dikerjakan di dalam kelompok terkait konsep dan teori pembentukan identitas diri
7) Pendidik berkeliling mencermati peserta didik dalam berdiskusi dan memberikan
kesempatan peserta didik untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahaminya terkait materi
pembelajaran hari ini.
Verifikasi (Pembuktian)
8) Beberapa kelompok diminta mempresentasikan hasil diskusinya didepan kelas dan peserta
didik lain dengan aktif dan kritis menangggapi presentasi tersebut.
9) Peserta didik membandingkan hasil diskusi antar kelompok untuk memverifikasi
penyelesaian masalah
Generalization (Menarik Kesimpulan)
10) Pendidik membimbing peserta didik dalam menyimpulkan konsep dan teori pembentukan
identitas diri
11) Peserta didik mengerjakan latihan.
Kegiatan Penutup (15’)
1) Membuat simpulan terkait pembelajaran pada pertemuan ini.
2) Melakukan refleksi untuk mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan kegiatan pembelajaran
serta manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung
3) Pendidik memberikan umpan balik terkait pembelajaran.
4) Menetapkan PR, yaitu soal-soal yang belum selesai dibahas di kelas.
5) Menginformasikan materi pembelajaran berikutnya adalah konsep identitas diri sebagai
kelompok.

Asesmen
Pertemuan 1
1. Asesmen Individu : Kuis berbentuk uraian
2. Asesmen Kelompok : Pengisian LKPD

Rubrik Asesmen Individu


Tujuan Pembelajaran Indikator Ketercapaian Kompetensi Nomor Soal
1. Menjelaskan konsep identitas diri 1. Peserta didik mampu menjelaskan 1, 2, 3
sebagai individu konsep individu
2. Menjelaskan teori pembentukan 2. Peserta didik mampu menjelaskan
identitas diri
factor pembentuk identitas individu
3. Peserta didik mampu menjelaskan
teori pembentukan identitas diri

Instrumen Asesmen Individu


Latihan berbentuk uraian (5 menit)
1. Tuliskan identitas individu yang ada pada diri anda beserta alasan atau latar belakangnya
2. Jelaskan 4 factor pembentukan identitas individu, dan berikan masing-masing contoh
yang terjadi pada diri anda
3. Bella adalah anak yang berasal dari keluarga kurang mampu yang bias sekolah disalah
satu sekolah swasta favorit karena mendapat beasiswa. Teman-teman sekelas nya yang
mengetahui hal ini mengejek dan membully bella. Bella yang awal nya periang berubah
menjadi pendiam dan tidak percaya diri. Ia selalu membayangkan orang baru yang ia
temui akan sama seperti teman-temannya melihat pakaian lusuh yang ia pakai. Jelaskan
hal ini dengan menggunakan salah satu teori pembentukan diri

Pedoman Penskoran Asesmen Individu (Kuis)


No Penyelesaian Skor
1 Identitas atau biodata masing-masing peserta didik disertai dengan cerita hidupnya 20
2  Factor biologis (peserta didik akan menuliskan ciri-ciri fisik serta bawaan 40
genetiknya)
 Factor kelompok (peserta didik akan menuliskan nama-nama kelompok yang ia
sebagai anggota nya)
 Factor geografis (peserta didik akan mengaitkan pembentukan individu atau
dirinya dengan pengaruh kondisi alam atau lingkungan geografis)
 Factor kebudayaan (peserta didik akan mengaitkan dengan kebudayaan atau
nilai-nilai local yang ia anut)
3 Dianalisa atau dibahas dengan teori cerminan diri menurut Charles H Cooley, yaitu 40
teori Looking Glass Self. Bella sudah pada tahapan melakukan penilaian dan
mengambil keputusan atas perasaan serta penilaian orang lain terhadapnya
Nilai Akhir = Jumlah skor x 10

Rubrik Asesmen Kelompok (LKPD 1)


Bagian Skor
No Indikator
dari LKPD 1 2 3 4
1 Peserta didik Kegiatan 1 Terisi Terisi benar Terisi benar Terisi benar
mampu benar >25% >70% >85%
menjelaskan ≤25% sampai ≤70 sampai ≤
konsep identitas % 85%
diri sebagai
individu

2 Peserta didik Latihan Terisi Terisi benar Terisi Terisi benar


mampu soal benar >25% benar>70% >85%
menjelaskan ≤25% sampai ≤70 sampai
teori % ≤85%
pembentukan
identitas diri
Jumlah Skor
Nilai akhir = x 100
12

Pertemuan 2 : 2 JP
10.2.3 Menjelaskan Konsep Identitas Diri sebagai Kelompok
Kegiatan Pendahuluan (15’)
1) Menyiapkan peserta didik secara fisik dan psikis untuk mengikuti proses pembelajaran
(Orientasi).
2) Salah satu peserta didik memimpin doa untuk menumbuhkan prilaku religious
3) Salah satu peserta didik (ketua kelas) melaporkan kehadiran siswa lain sebagai pembiasaan
prilaku jujur dan disiplin.
4) Pendidik memberi motivasi tentang manfaat mempelajari materi (Motivasi).
5) Melalui tanya jawab, peserta didik dibimbing untuk mengingat kembali materi tentang
konsep identitas diri dan teori pembentukan identitas (Apersepsi).
6) Guru menjelaskan akan melakukan penilaian selama pembelajaran dengan cara observasi
atau secara tertulis dan dalam bentuk kinerja.
7) Peserta didik dibagi secara berpasangan, bersama dengan teman sebangku.
Kegiatan Inti (60’)
Stimulasi (Pemberian rangsangan)
1) Peserta didik mengamati permasalahan yang ada pada LKPD.
2) Peserta didik mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang relevan atau diberikan pertanyaan
pancingan, misalnya
“Menurut Ananda, seberapa pentingkah menjadi anggota suatu kelompok?”
Problem Statement (Pernyataan/ Identifikasi Masalah)
3) Guru memberikan permasalahan untuk didiskusikan di setiap kelompok.
a) Bagaimana model pembentukan identitas diri?
Data Collection (Pengumpulan Data)
4) Peserta didik diminta berdiskusi dan bekerja sama dalam kelompok untuk mengumpulkan
informasi dari buku atau dari sumber lainnya terkait konsep identitas diri sebagai kelompok
Data Processing (Pengolahan Data)
5) Peserta didik Menyusun hasil diskusi dan mengisi LKPD.
6) Pendidik berkeliling mencermati peserta didik dalam berdiskusi dan memberikan
kesempatan peserta didik untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahaminya terkait materi
pembelajaran hari ini.
Verifikasi (Pembuktian)
7) Beberapa pasangan diminta mempresentasikan hasil diskusinya didepan kelas dan peserta
didik lain dengan aktif dan kritis menangggapi presentasi tersebut.
8) Peserta didik membandingkan hasil diskusi antar kelompok untuk memverifikasi
penyelesaian masalah
Generalization (Menarik Kesimpulan)
9) Pendidik membimbing peserta didik dalam menyimpulkan konsep identitas diri sebagai
kelompok.
10) Peserta didik mengerjakan latihan.
Kegiatan Penutup (15’)
1) Membuat simpulan terkait pembelajaran pada pertemuan ini.
2) Melakukan refleksi untuk mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan kegiatan pembelajaran
serta manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung
3) Pendidik memberikan umpan balik terkait pembelajaran.
4) Menetapkan PR, yaitu soal-soal yang belum selesai dibahas di kelas.
5) Menginformasikan materi pembelajaran berikutnya adalah sosialisasi dalam pembentukan
dientitas
Asesmen
Pertemuan 2
1. Asesmen Individu : Kuis berbentuk uraian
2. Asesmen Kelompok : Pengisian LKPD

Rubrik Asesmen Individu


Tujuan Pembelajaran Indikator Ketercapaian Kompetensi Nomor Soal

1. Menjelaskan konsep identitas diri 1. Peserta didik mampu menjelaskan 1, 2


sebagai kelompok pengertian kelompok
2. Peserta didik mampu menjelaskan
3 model pembentukan identitas
diri

Instrumen Asesmen Individu


Latihan berbentuk uraian (5 menit)
1. Jelaskan pengertian kelompok beserta 2 contoh kelompok
2. Jelaskan 3 model pembentukan identitas diri

Pedoman Penskoran Asesmen Individu (Kuis)


No Penyelesaian Skor
1 Kelompok adalah : kumpulan orang yang memeiliki kesadaran, kesamaan, dan 30
identitas bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi.
Contoh : Club Sepak Bola, Persatuan Istri Tentara
2  Model kategorisasi diri : aspek psikologis mempengaruhi terbentuknya suatu 50
kelompok
 Model perbandingan social : setiap individu cendrung akan membanding-
bandingkan dengan individu lainnya. Perbandingan ini akan menciptakan
kelompok dalam dan kelompok luar
 Model interaksional : kemampuan individu dalam mebangun interaksi social
dengan anggota lainnya
Nilai Akhir = Jumlah skor x 10
Rubrik Asesmen Kelompok (LKPD 2)

Bagian Skor
No Indikator dari 1 2 3 4
LKPD
1 Peserta didik Kegiatan Terisi Terisi benar Terisi benar Terisi benar
mampu 1 benar >25% >70% >85%
menjelaskan ≤25% sampai ≤70 sampai ≤
konsep % 85%
identitas diri Latihan Terisi Terisi benar Terisi Terisi benar
sebagai soal benar >25% benar>70% >85%
kelompok ≤25% sampai ≤70 sampai
% ≤85%
Jumlah Skor
Nilai akhir = x 100
12
Pertemuan 3 : 2 JP
10.2.4 Menganalisis dan Mendiskusikan Sosialisasi dalam Pembentukan Identitas
Kegiatan Pendahuluan (15’)
1) Menyiapkan peserta didik secara fisik dan psikis untuk mengikuti proses pembelajaran
(Orientasi).
2) Salah satu peserta didik memimpin doa untuk menumbuhkan prilaku religious
3) Salah satu peserta didik (ketua kelas) melaporkan kehadiran siswa lain sebagai pembiasaan
prilaku jujur dan disiplin.
4) Pendidik memberi motivasi tentang manfaat mempelajari materi (Motivasi).
5) Melalui tanya jawab, peserta didik dibimbing untuk mengingat kembali materi pembentukan
indivdu sebagai kelompok (Apersepsi).
6) Guru menjelaskan akan melakukan penilaian selama pembelajaran dengan cara observasi
atau secara tertulis dan dalam bentuk kinerja.
7) Peserta didik dibagi dalam kelompok kecil dengan memperhatikan penyebaran kemampuan
atau gender.
Kegiatan Inti (60’)
Stimulasi (Pemberian rangsangan)
1) Peserta didik mengamati permasalahan yang ada pada LKPD
2) Peserta didik mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang relevan atau diberikan pertanyaan
pancingan, misalnya
“Kenapa anda bias beragama seperti sekarang, dan bisa berbahasa indonesia? Apakah
sejak anda lahir anda bias menentukan dan melakukan itu?”
Problem Statement (Pernyataan/ Identifikasi Masalah)
3) Guru memberikan permasalahan untuk didiskusikan di setiap kelompok.
a) Bagaimana sosialisasi bisa membentuk kepribadian?
b) Bagaimana proses sosialisasi?
c) Siapa saja agen sosialisasi?
Data Collection (Pengumpulan Data)
4) Peserta didik diminta berdiskusi dan bekerja sama dalam kelompok untuk mengumpulkan
informasi dari buku atau dari sumber lainnya terkait sosialisasi dalam pembentukan identitas
Data Processing (Pengolahan Data)
5) Peserta didik menggunakan informasi yang telah dikumpulkan untuk membuat laporan hasil
diskusi dan presentasi.
6) Pendidik berkeliling mencermati peserta didik dalam berdiskusi dan memberikan
kesempatan peserta didik untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahaminya terkait materi
pembelajaran hari ini.
Verifikasi (Pembuktian)
7) Beberapa kelompok diminta mempresentasikan hasil diskusinya didepan kelas dan peserta
didik lain dengan aktif dan kritis menangggapi presentasi tersebut.
8) Peserta didik membandingkan hasil diskusi antar kelompok untuk memverifikasi
penyelesaian masalah
Generalization (Menarik Kesimpulan)
9) Pendidik membimbing peserta didik dalam menyimpulkan sosialisasi dalam pembentukan
identitas
10) Peserta didik mengerjakan latihan.
Kegiatan Penutup (15’)
1) Membuat simpulan terkait pembelajaran pada pertemuan ini.
2) Melakukan refleksi untuk mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan kegiatan pembelajaran
serta manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung
3) Pendidik memberikan umpan balik terkait pembelajaran.
4) Menetapkan PR, yaitu soal-soal yang belum selesai dibahas di kelas.
5) Menginformasikan materi pembelajaran berikutnya adalah proses terjadinya hubungan
sosial
Asesmen

Pertemuan 3
Asesmen Individu : Kuis berbentuk uraian
Asesmen kelompok : Pengerjaan LKPD

Rubrik Asesmen Individu


Tujuan Pembelajaran Indikator Ketercapaian Kompetensi Nomor Soal

1. Menganalisis dan mendiskusikan 1. Peserta didik mampu menjelaskan 1, 2, 3


sosialisasi dalam pembentukan pengertian sosialisasi
identitas 2. Peserta didik mampu
mengurutkan tahapan atau proses
sosialisasi
3. Peserta didik mampu
menyebutkan agen-agen
sosialisasi

Instrumen Asesmen Individu


Latihan berbentuk uraian (5 menit)
1. Jelaskan pengertian sosialisasi
2. Urutkan lah tahapan atau proses sosialisasi
3. Sebutkanlah agen-agen sosialisasi

Pedoman Penskoran Asesmen Individu (Kuis)


No Penyelesaian Skor
1 Sosialisasi adalah proses yang membantu individu-individu belajar dan 30
menyesuaikan diri terhadap cara hidup dan cara berfikir kelompok nya atau
masyarakat agar ia dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya
2 a. Tahapan persiapan (prepatory stage) 40
b. Tahapan meniru (play stage)
c. Tahapan persiapan bertindak (game stage)
d. Tahapan penerimaan norma kolektif (generalized other)
3 - Keluarga 30
- Teman bermain
- Lembaga pendidikan
- Media massa
Nilai Akhir = Jumlah skor x 10

Rubrik Asesmen Kelompok (LKPD 1)


Bagian Skor
No Indikator
dari LKPD 1 2 3 4
1 Peserta didik Kegiatan 1 Terisi Terisi benar Terisi benar Terisi benar
mampu benar >25% >70% >85%
manganalisis ≤25% sampai ≤70 sampai ≤
dan % 85%
mendiskusikan Latihan Terisi Terisi benar Terisi Terisi benar
sosialisasi soal benar >25% benar>70% >85%
dalam ≤25% sampai ≤70 sampai
pembentukan % ≤85%
identitas

Jumlah Skor
Nilai akhir = x 100
12
Pertemuan 4 : 2 JP
10.2.5 Menyajikan Konsep beserta Contoh Proses Terjadinya Hubungan Sosial
Kegiatan Pendahuluan (15’)
1) Menyiapkan peserta didik secara fisik dan psikis untuk mengikuti proses pembelajaran
(Orientasi).
2) Salah satu peserta didik memimpin doa untuk menumbuhkan prilaku religious
3) Salah satu peserta didik (ketua kelas) melaporkan kehadiran siswa lain sebagai pembiasaan
prilaku jujur dan disiplin.
4) Pendidik memberi motivasi tentang manfaat mempelajari materi ini (Motivasi).
5) Melalui tanya jawab, peserta didik dibimbing untuk mengingat kembali materi tentang
sosialisasi dalam pembentukan kepribadian (Apersepsi).
6) Guru menjelaskan akan melakukan penilaian selama pembelajaran dengan cara observasi
atau secara tertulis dan dalam bentuk kinerja.
7) Peserta didik dibagi dalam kelompok dengan memperhatikan penyebaran kemampuan atau
gender.
Kegiatan Inti (60’)
Stimulasi (Pemberian rangsangan)
1) Peserta didik mengamati permasalahan yang ada foto atau video yang ditayangkan.
2) Peserta didik mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang relevan atau diberikan pertanyaan
pancingan, misalnya
“apakah untuk tertawa Ananda butuh bantuan orang lain?”
Problem Statement (Pernyataan/ Identifikasi Masalah)
3) Guru memberikan permasalahan untuk didiskusikan di setiap kelompok.
a) Apa pengertian hubungan sosial?
b) Apa teori untuk mengkaji hubungan sosial?
Data Collection (Pengumpulan Data)
4) Peserta didik diminta berdiskusi dan bekerja sama dalam kelompok untuk mengumpulkan
informasi dari buku atau dari sumber lainnya terkait hubungan sosial
Data Processing (Pengolahan Data)
5) Peserta didik membuat percakapan singkat terkait hubungan sosial.
6) Setiap kelompok berbagi peran dalam percakapan yang berbeda untuk teori tindakan sosial,
sesuai dengan hubungan sosial
7) Pendidik berkeliling mencermati peserta didik dan memberikan kesempatan peserta didik
untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahaminya terkait materi pembelajaran hari ini.
Verifikasi (Pembuktian)
8) Masing-masing kelompok diminta tampil untuk menampilkan percakapan singkat yang
dibuat secara bergantian.
9) Kelompok lain menanggapi dengan cara memberi kritik, saran, maupun kesimpulan untuk
memverifikasi penyelesaian masalah
Generalization (Menarik Kesimpulan)
10) Pendidik membimbing peserta didik dalam menyimpulkan hubungan sosial.
11) Peserta didik mengerjakan kuis.
Kegiatan Penutup (15’)
1) Membuat simpulan terkait pembelajaran pada pertemuan ini.
2) Melakukan refleksi untuk mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan kegiatan pembelajaran
serta manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung
3) Pendidik memberikan umpan balik terkait pembelajaran.
4) Menetapkan PR, yaitu soal-soal yang belum selesai dibahas di kelas.
5) Menginformasikan materi pembelajaran berikutnya adalah tindakan sosial

Asesmen
Pertemuan 4
Asesmen Individu : Kuis berbentuk uraian
Asesmen kelompok : percakapan singkat

Rubrik Asesmen Individu


Tujuan Pembelajaran Indikator Ketercapaian Kompetensi Nomor Soal

1. Menyajikan konsep beserta contoh 1. Peserta didik mampu 1, 2


proses terjadinya hubungan sosial menjelaskan pengertian
hubungan social
2. Peserta didik mampu
menjelaskan teori yang
digunakan dalam mengkaji
hubungan sosial

Instrumen Asesmen Individu


Latihan berbentuk uraian (5 menit)
1. Jelaskan pengertian hubungan social
2. Jelaskan 2 teori dalam mengkaji hubungan sosial

Pedoman Penskoran Asesmen Individu (Kuis)


No Penyelesaian Skor
1 Hubungan social merupakan fenomena social yang sengaja dibangun oleh individu 50
atau kelompok sebagai dorongan alami manusia yang pada hakikatnya saling
membutuhkan
2 - Teori tindakan social 50
1. Tindakan rasional instrumental
2. Tindakan rasional berorientasi nilai
3. Tindakan tradisional
4. Tindakan afektif
Nilai Akhir = Jumlah skor x 10
Pengayaan dan Remedial (Diferensiasi)
2) Pengayaan
Bagi Siswa yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan
sebagai berikut:
a. Siswa yang mencapai nilai n(ketuntasan)  n  n(maksimum) diberikan materi
masih dalam cakupan materi pembelajaran dengan pendalaman sebagai
pengetahuan tambahan.
b. Siswa yang mencapai nilai n  n (maksimum) diberikan materi melebihi cakupan
materi pembelajaran dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.

3) Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian
pembelajarannya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal),
atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes / non tes
LAMPIRAN 1
LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK

(LKPD) 1

Nama Kelompok:

Anggota:

1. ……………………………………………

2. ….………………………………………

3. ….………………………………………

4. ….
……………………………………………

Materi Pokok : Konsep Identitas Diri dan Teori Pembentukan Identitas


Diri

Lakukan aktivitas berikut secara runtut.

A. Persiapan
1) Berdoalah sebelum memulai kegiatan.
2) Siapkan buku catatan, alat tulis dan alat hitung.

B. Kegiatan Inti

Kegiatan 1

Pahamilah materi pembelajaran dan jawablah pertanyaan dibawah ini dengan


mengunakan berbagai sumber pembelajaran
Apakah semua individu itu sama? Atau setiap hal yang ada pada indiviu itu berbeda
100%?

Tuliskan biodata lengkap mu dan sertakan kisah singkat perjalanan hidup Ananda.

_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
___

_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
___

_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
___

_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
______

_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
___

Tuliskan persamaan dan perbedaan Ananda sebagai teman sebangku

_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
___
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
___

_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
______
Kegiatan 2

Peserta didik dibagi menjadi 6 kelompok dengan masing-masing bahasan kelompok sebagai
berikut:

1. Factor biologis dalam pembentukan identitas individu.


2. Factor kelompok dalam pembentukan identitas individu.
3. Factor geografis dalam pembentukan identitas individu.
4. Factor kebudayaan dalam pembentukan identitas individu.

5. Teori pembentukan diri menurut George H Mead


6. Teori cerimnan diri menurut Charles H Colley

Setelah proses presentasi selesai, maka diadakan sesi tanya jawab antara kelompok
yang tampil dengan peserta didik dari kelompok lain. Sejalan dengan itu, guru
memberikan pelurusan, penegasan, penyanggahan, atau penambahan terhadap
proses tanya jawab yang terjadi.

Latihan

Kerjakan masing-masing di kertas satu lembar dan ditempelkan pada LKPD ini
1. Tuliskan identitas individu yang ada pada diri anda beserta alasan atau latar belakangnya
2. Jelaskan 4 factor pembentukan identitas individu, dan berikan masing-masing contoh yang
terjadi pada diri anda
3. Bella adalah anak yang berasal dari keluarga kurang mampu yang bias sekolah disalah satu
sekolah swasta favorit karena mendapat beasiswa. Teman-teman sekelas nya yang
mengetahui hal ini mengejek dan membully bella. Bella yang awal nya periang berubah
menjadi pendiam dan tidak percaya diri. Ia selalu membayangkan orang baru yang ia temui
akan sama seperti teman-temannya melihat pakaian lusuh yang ia pakai. Jelaskan hal ini
dengan menggunakan salah satu teori pembentukan diri
4.
LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK

(LKPD) 2

Petunjuk Belajar:

1. Kerjakan dengan teman sebangku mu setiap kegiatan pada LKPD


2. Baca dengan cermat dan isilah bagian yang kosong
3. Kerjakan soal-soal sesuai perintah atau petunjuk pada setiap kegiatan
4. Pahami tiap langkah kegiatan yang terdapat pada LKPD
5. Tanyakan kepada guru langkah-langkah yang tidak dipahami

Apakah kamu bisa lahir dan hidup di dunia ini tanpa bantuan orang lain?
Manusia adalah makhluk social, ia tidak bisa hidup sendiri karena ada kebutuhan yang tidak
bisa ia penuhi sendiri. Hal itu menimbulkan keinginan dan aktivitas bersama dengan manusia-
manusia lain

Masalah 1

Perhatikan dan deskripsikan dua gambar dibawah ini.


Jelaskan kesamaan orang dalam gambar ini
dan mengapa mereka bisa bersama-sama
____________________________________________________
__
____________________________________________________
__
____________________________________________________
__
____________________________________________________
__
____________________________________________________
__
____________________________________________________
__
____________________________________________________
__
____________________________________________________
__
____________________________________________________
__
____________________________________________________
__
____________________________________________________
__
____________________________________________________
__
Jelaskan kesamaan orang dalam gambar ini
dan mengapa mereka bisa bersama-sama
____________________________________________________
__
____________________________________________________
__
____________________________________________________
__
____________________________________________________
__
____________________________________________________
__
____________________________________________________
__
____________________________________________________
__
____________________________________________________
__
____________________________________________________
__
____________________________________________________
__

Berdasarkan permasalahan di atas, tambahkan penjelasan terkait kelompok


sosial, lalu lengkapi dengan 5 contoh kelompok yang ada di sekitar mu!

MASALAH 2

Identitas kelompok terbentuk karena individu bergabung dalam kelompok.

Identitas kelompok dapat menunjukkan identitas seseorang. Hal ini bisa

dijelaskan dengan 3 model pembentukan identitas. Silahkan cari pada

sumber yang relevan:

1. Model kategorisasi diri

2. Model perbandingan social

3. Model interaksional
URAIAN:

JAWABAN :
LATIHAN SOAL

LATIHAN SOAL
Kerjakan pada buku latihan masing-masing!

1. Jelaskan pengertian kelompok beserta 2 contoh kelompok


2. Jelaskan 3 model pembentukan identitas diri

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK

(LKPD) 3

Nama Kelompok:

Anggota:

1. ……………………………………………

2. ….………………………………………

3. ….………………………………………

4. ….
……………………………………………

Petunjuk Belajar:

6. Kerjakan dengan teman sebangku mu setiap kegiatan pada LKPD


7. Baca dengan cermat dan isilah bagian yang kosong
8. Kerjakan soal-soal sesuai perintah atau petunjuk pada setiap kegiatan
9. Pahami tiap langkah kegiatan yang terdapat pada LKPD
10.Tanyakan kepada guru langkah-langkah yang tidak dipahami
Kegiatan 1

Apa perbedaan antara pengantin pria dengan perempuan selain dari ciri-ciri fisik?

Dan mengapa hal itu bisa terjadi?

Manakah diantara hal berikut yang disebabkan oleh sosialisasi? Gunakan ceklis dan strip
dalam pengisiannya

NO Peristiwa Disebabkan Tidak disebabkan


sosialisasi sosialisasi
1 Bentuk wajah
2 Warna kulit
3 Bahasa
4 Pendidikan
5 Agama

Kegiatan 2

Proses sosialisasi ada 4 tahapan. Buatlah sesuai urutan lengkapi dengan penjelasannya!
4
3

LAMPIRAN 2

Kegiatan 3

Tentukan lah agen sosialisasi dari kasus berikut ini


No Contoh Agen Sosialisasi
1 Di sekolah, Mina diajarkan bagaimana menghargai
pendapat orang lain
2 Ibu mengajarkan anaknya makan dengan tangan kanan
3 Club vespa antic memiliki aturan jika melihat vespa orang
lain mogok anggota club harus mau membantu
4 Beti membeli sabun kambing karena terpengaruh iklan

BAHAN BACAAN PENDUKUNG


A. Pertemuan 1
Identitas Individu

Manusia adalah makhluk sosial, dimana manusia tidak dapat hidup tanpa adanya orang lain. Hal
ini mengindikasikan bahwa dalam diri setiap individu terdapat keinginan sekaligus kebutuhan
untuk menjalankan kehidupan bersama individu yang lain dan menciptakan suatu hubungan
sosial. Tapi tahukah kalian apa pengertian individu, kelompok dan hubungan sosial?

Pengertian Individu adalah bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah
lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Kata individu berasal dari Bahasa Yunani, Individum yang
artinya tidak terbagi, dimana dalam ilmu sosiologi individu diartikan sebagai sebuah organisasi
(seseorang) yang bebas atau tidak terikat dengan organisasi yang lain baik dalam hal tindakan,
pikiran, maupun tingkah laku.

Dalam ilmu sosiologi, individu adalah makhluk hidup tunggal. Unit terkecil pembentuk kelompok
masyarakat. Sebagai unit terkecil, individu tidak bisa dibagi-bagi lagi. individu dalam
masyarakat adalah bagian terkecil dari kelompok masyarakat, misalnya keluarga inti yang terdiri
dari ayah, ibu dan anak. Bisa dikatakan, tanpa individu tak akan terbentuk kelompok masyarakat
Ciri-ciri individu adalah:
Memiliki kepribadian yang spesifik
Memiliki atau mempunyai ciri khas tingkah laku
Memiliki naluri dan perasaan yang khas
Memiliki bentuk tubuh yang khas

Faktor Pembentuk Identitas Individu


1. Faktor Biologis
Faktor biologis dapat memengaruhi perilaku kompulsif, pengendalian diri, komunikasi,
dan minat seseorang. Faktor biologis berkaitan pula dengan keturunan/warisan
biologis. Warisan biologis menunjukkan adanya perbedaan intelegensi dan
kematangan biologis. Warisan biologis membawa pengaruh pada kepribadian
seseorang, misalnya orang yang memiliki kekurangan fisik biasanya merasa rendah
diri jika berhadapan dengan orang yang mereka anggap lebih sempurna. Perbedaan
kondisi fisik antarindividu juga memengaruhi proses pembentukan kepribadian.
Kondisi tersebut terjadi karena individu dihadapkan pada penilaian masyarakat
terhadap kondisi fisik mereka.

Sebagai contoh, adanya perilaku negatif terhadap orang-orang yang secara fisik
terkadang juga mengalami diskriminasi, misalnya sulit mendapat pekerjaan di suatu
instansi atau lembaga. Instansi atau lembaga cenderung menerima pegawai dengan
kriteria tidak cacat fisik. Dengan demikian kekurangan fisik secara langsung dapat
memengaruhi mental seseorang

2. Faktor Kelompok
Kehidupan manusia dipengaruhi oleh kelompoknya. Jika individu bergabung dalam
kelompok tertentu, berarti individu mulai percaya pada lingkungan kelompok tersebut
untuk memberikan pengaruh positif atau negatif dalam dirinya. Setiap kelompok
mewariskan pengalaman khas kepada anggotanya. Pengalaman anggota kelompok
juga diperoleh melalui interaksi dengan kelompok lain. Perkembangan kepribadian
atas dasar pengaruh kelompok dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu sebagai berikut

3. Faktor Geografis
Faktor geografis atau alam dapat memengaruhi kepribadian seseorang. Iklim,
topografi, dan sumber daya alam menyebabkan seseorang harus menyesuaikan diri
terhadap kondisi alam. Penyesuaian diri terhadap pola perilaku masyarakat dan
kebudayaannya pun dipengaruhi oleh alam. Sebagai contoh, masyarakat yang hidup
di daerah empat musim cenderung memiliki etos kerja yang tinggi terutama pada
saat musim panas karena mereka harus mempersiapkan diri sebagaik mungkin saat
menghadapi musim dingin
4. Faktor Kebudayaan
Kebudayaan merupakan pengetahuan yang diwariskan secara turun temurun dari
satu generasi ke generasi berikutnya. Pengetahuan tersebut berakaitan dengan nilai
dna norma sosial masyarakat. Selanjutnya, kebudayaan berkembang menjadi
cara/jalan hidup masyarakat. Budaya tersebut dapat diamati melalui adat/kebiasaan
masyarakat, mata pencaharian, hasil kesenian, ilmu pengetahuan, dan bahasa
masyarakat. Oleh karena itu, budaya dapat berkembang menjadi identitas individu
karena dipelajari dan diterapkan melalui proses belajar di lingkungan sosial

5. Faktor Pengalaman Unik


Setiap orang mempunyai kepribadian berbeda dengan orang lain meskipun orang itu
berasal dari keluarga yang sama, dibesarkan dalam kebudayaan yang sama, serta
mempunyai lingkungan fisik yang sama. Oleh karena itu, pengalaman memiliki
pengaruh yang besar untuk membentuk kepribadian individu.

Teori Pembentukan Identitas Individu

A. Teori Pembentukan Kepribadian


George Herbert Mead merupakan tokoh sosiologi yang memperkenalkan Role
Theory (Teori Peran). Menurut teori tersebut, manusia mengalami beberapa tahapan
sosialisasi yang dilakukan melalui peran-peran yang harus dijalankan. Adapun
beberapa tahapan sosialisasi yang harus dijalankan manusia yakni sebagai berikut.
a). Tahapan Persiapan (Preparatory Stage)
Anak mulai belajar berbicara seperti “mam” yang artinya makan atau memanggil “embu”
artinya ibu.
b). Tahap Meniru (Play Stage)
Contoh: Ketika ayah menendang meja, maka anak juga meniru menendang meja. Ia
masih belum memahami apakah yang ditiru bernilai baik atau buruk.
c). Tahap Siap Bertindak (Game Stage)
Pada tahap ini anak mulai berinteraksi dengan teman sebayanya melalui permainan-
permainan yang dilakukan.
d). Tahap Penerimaan Norma Kolektif (Generalized Stage)
Pada tahap ini anak sudah mencapai pendewasaan.
B. Teori Cermin Diri

Teori Cermin Diri The Looking Glass Self ini dikemukakan oleh Charles H. Cooley. Teori
ini merupakan gambaran bahwa seseorang hanya bisa berkembang dengan bantuan
orang lain. Setiap orang menggambarkan diri mereka sendiri dengan cara bagaimana
orang-orang lain memandang mereka. Misalnya ada orang tua dan keluarga yang
mengatakan bahwa anak gadisnya cantik. Jika hal itu sering diulang secara konsisten
oleh orang-orang yang berbeda- beda, akhirnya gadis tersebut akan merasa dan
bertindak seperti seorang yang cantik.

Teori ini didasarkan pada analogi dengan cara bercermin dan mengumpamakan gambar
yang tampak pada cermin tersebut sebagai gambaran diri kita yang terlihat orang lain.
Gambaran diri seseorang tidak selalu berkaitan dengan fakta- fakta objektif. Misalnya,
seorang gadis yang sebenarnya cantik, tetapi tidak pernah merasa yakin bahwa dia
cantik, karena mulai dari awal hidupnya selalu diperlakukan orang tuanya sebagai anak
yang tidak menarik. Jadi, melalui tanggapan orang lain, seseorang menentukan apakah
dia cantik atau jelek, hebat atau bodoh, dermawan atau pelit, dan yang lainnya.

Ada tiga langkah dalam proses pembentukan cermin diri: 1 Imajinasi tentang pandangan
orang lain terhadap diri seseorang, seperti bagaimana pakaian atau tingkah lakunya di
mata orang lain. 2 Imajinasi terhadap penilaian orang lain tentang apa yang terdapat
pada diri masing-masing orang. Misalnya, pakaian yang dipakai. 3 Perasaan seseorang
tentang penilaian-penilaian itu, seperti bangga, kecewa, gembira, atau rendah diri.

B. Pertemuan 2

Konsep identitas diri sebagai kelompok


Pembentukan Identitas Kelompok
Secara kodratnya individu sebagai makhluk social memiliki kecendrungan membentuk kelompok
social.
Kelompok adalah : kumpulan orang yang memeiliki kesadaran, kesamaan, dan identitas bersama
akan keanggotaan dan saling berinteraksi.
Contoh : Club Sepak Bola, Persatuan Istri Tentara

Berdasarkan identitas kolektif, sebuha kelompok social dapat dikenali oleh kelompok lain dan
masyarakat luas. Individu yang mengakui dirinya sebagai bagian dari kelompok tersebut disebut in-
group, sedangkan orang lain di liar kelompok tersebut disebut dengan out-group.
Model Pembentukan Identitas
1. Model kategorisasi diri
Teori ini menjelaskan bahwa aspek-aspek psikologis memengaruhi terbentuknya sebuah
kelompok. Teori ini berasumsi bahwa setiap individu menjadi bagian kelompok sehingga
cendrung menonjolkan keunggulan kelompoknya sendiri ketika berhadapan dengan
kelompok lain. Kesadaran terhadap keanggotaan dalam kelompok dapat digunakan untuk
membedakan satu individu dengan individu lain dari kelompok yang berbeda

2. Model perbandingan social


Setiap individu cendrung akan membanding-bandingkan dirinya dengan individu lain.
Perbandingan tersebut berdasarkan sifat-sifat dan atribut yang mirip dengannya guna
mendapatkan evaluasi positif terhadap konsep dirinya. Perbandingan social bertujuan
memaksimalkan perbedaan-perbedaan antar kelompok dan meminimalkan perbedaan-
perbedaan dalam kelompok. Sehingga terbentuknya in-group dan out-group

3. Model interaksional
Identitas social individu tidak hanya terbentuk melalui internalisasi nilai yang berkembang
dalam kelompok. Identitas social individu juga ditentukan oleh kemampuan individu dalam
membangun interaksi sosialdengan sesame anggota kelompok dan dengan kelompok lain

C. Pertemuan 3

PENGERTIAN SOSIALISASI
Secara luas, pengertian sosialisasi adalah suatu proses interaksi dan pembelajaran yang
dilakukan seorang manusia sejak lahir hingga akhir hayatnya di dalam suatu budaya
masyarakat. Sedangkan, pengertian sosialisasi secara sempit berarti sebuah proses
pembelajaran dari manusia agar dapat mengenali lingkungan yang kelak akan ia hidupi,
baik lingkungan fisik ataupun sosial.

Secara umum, pengertian sosialisasi adalah suatu proses belajar-mengajar dalam


berperilaku di masyarakat. Beberapa orang juga mengatakan bahwa sosialisasi adalah
proses penanaman nilai, kebiasaan, dan aturan dalam bertingkah laku di masyarakat dari
satu generasi ke generasi lainnya. Dalam proses sosialisasi sendiri, manusia disesuaikan
dengan peran dan status sosial masing-masing di dalam kelompok masyarakat.

Dengan adanya proses sosialisasi, maka seseorang bisa mengetahui, memahami


sekaligus menjalankan hak dan kewajibannya berdasarkan peran status masing-masing
sesuai budaya masyarakat. Selanjutnya, dalam proses pengenalan hak dan kewajiban
seorang manusia dewasa, setiap individu atau manusia perlu melakukan sosialisasi untuk
mempelajari dan mengembangkan pola-pola perilaku sosial bersama anggota masyarakat
lainnya.

TAHAPAN SOSIALISASI

Tahap ke-1: Preparatory Stage


Tahapan sosialisasi yang pertama adalah persiapan (preparatory). Pada tahap ini,
seorang individu akan memulai belajar untuk mengenali lingkungan tempat ia tinggal.
Agen sosialisasi yang memberikan peran terbesar dalam tahap ini adalah keluarga.

Tahap ini dimulai saat anak memasuki usia batita, orang tua mulai memperkenalkan
anaknya dengan bahasa sehari-hari dan mengajarkan kemampuan untuk berkomunikasi
dengan orang di sekitarnya. Pada tahap ini juga, seorang anak hanya bisa meniru
perkataan orang tuanya tanpa tahu makna atau maksud dibalik kata-kata yang
diucapkannya tersebut.

Tahap ke-2: Play Stage


Pada tahapan kedua dari sosialisasi, seorang anak sudah mulai belajar memahami peran
dan status dirinya. Seorang anak juga mulai mempelajari dan meniru peran-peran orang
lain disekitarnya. Tidak hanya itu, anak juga mulai mempelajari sikap dan tindakan sesuai
dengan apa yang diharapkan orang lain terhadap dirinya.

Saat berada di rumah, anak mulai tertarik untuk meniru sikap dan kebiasaan sehari-hari
orang tuanya. Sementara, ketika sedang berada diluar rumah, anak sudah bisa melakukan
interaksi sosial dengan teman-teman sebayanya.

Tahap ke-3: Game Stage


Tahapan ketiga dari sosialisasi ini dikenal juga sebagai tahapan seorang anak yang sudah
siap bertindak (game stage). Pada tahap ini, kemampuan dalam berinteraksi yang dilakukan
oleh seorang anak kian meningkat. Bahkan, ia semakin mahir dalam menjalankan perannya
sebagai anggota masyarakat.
Anak sudah semakin sadar terhadap nilai dan norma yang diinginkan oleh masyarakat
terhadap dirinya. Kesadaran tersebut telah membaut anak untuk tidak mencoba melanggar
nilai dan norma dalam budaya masyarakat. Ketika berada di lingkungan sekolah, anak juga
mulai menyadari bahwa terdapat norma berupa tata tertib atau aturan yang harus dipatuhi.
Selanjutnya, anak akan cenderung berperilaku hati-hati dalam bertindak.

Tahap 4: Generalized Other


Pada tahapan terakhir sosialisasi, seorang individu bisa dikategorikan telah memasuki usia
dewasa. Intensitas interaksi yang meningkat membuat individu semakin sadar akan peran,
hak dan kewajibannya sebagai anggota masyarakat dalam arti yang lebih luas. Sebagai
seseorang yang sudah dewasa, individu mulai memiliki sikap tenggang rasa dan toleransi
terhadap sesama.

C. Pertemuan 4

Hubungan Sosial

1. PENGERTIAN HUBUNGAN SOSIAL


Hubungan sosial adalah hubungan timbal balik antar individu maupun kelompok
sosial dan bersifat saling mempengaruhi. Hal yang mendasar dari adanya hubungan
sosial adalah interaksi sosial, dimana interaksi sosial menjadi kebutuhan dasar
manusia sebagai makhluk sosial. Menurut Gillin, interaksi sosial adalah hubungan
timbal balik antar individu, antar kelompok, maupun antara individu dengan
kelompok, dimana hubungan tersebut saling mempengaruhi satu sama lain.
Hubungan sosial merupakan salah satu objek kajian sosiologi, hal ini didasari pada
gejala serta proses hubungan antar manusia yang memengaruhi hubungan sosial
dalam kesatuan hidup manusia. Bahkan proses terjadi hubungan sosial ini terjadi
secara langsung dan berada di sekitar kita, meski tanpa disadari. hubungan ini bisa
bisa setabil jika dilakukan dengan kesadaran serta tolerasi akan tetapi jika dilakukan
dengan penyimpangan sosial maka yang timbul dari hubungan masyarakat ialah
adanya dinamika kelompok sosial, seperti peperangam konflik sosial dan bentuk
lainnya.

2. TEORI YANG DIGUNAKAN MENGKAJI HUBUNGAN SOSIAL


A. Teori Tindakan Sosial

1.Tindakan Tradisional

adalah tindakan yang berdasarkan kebiasaan-kebiasaan yang sudah mengakar


secara turun temurun. Tindakan ini mengacu pada tindakan yang berdasarkan
tradisi atau tindakan yang telah dilakukan berulang-ulang sejak zaman dahulu.
Weber menilai tindakan tradisional merupakan tindakan yang tidak melalui
pemikiran yang rasional. Sebab tindakan ini berlangsung secara spontan tanpa
melalui pemikiran, perencanaan dan pertimbangan. Dasar dari tindakan ini
biasanya adat, tradisi turun temurun sejak lama. Artinya tindakan tradisional ini
terjadi secara berulang dan sama seperti sebelum-sebelumnya.
Dalam konteks Indonesia kita bisa melihat contoh tindakan tradisional ini dari
fenomena mudik. Bahwa masyarakat yang merantau di kota-kota besar akan
melaksanakan mudik ke kampung halaman di saat lebaran. Artinya apapun yang
dilakukan masyarakat atas dasar adat istiadat atau tradisi yang sudah ada
merupakan salah satu bentuk tindakan tradisional

2. Tindakan Afektif

adalah tindakan yang berdasarkan kondisi-kondisi dan orientasi-orientasi emosional


pelaku/aktor. Tindakan ini mengacu pada tindakan yang berlandaskan oleh
perasaan individu. Sama seperti sebelumnya bahwa tindakan afektif ini tidak 
melalui pemikiran rasional sebab dorongan emosinal lebih kuat. Kita perlu
memahami bahwa emisional berbeda dengan rasional. Emosional lebih
mengedepankan reaksi spontan atas apa yang terjadi sedangkan rasional lebih
mengedepankan pertimbangan pemikiran.
Tindakan Afektif ini dapat kita lihat dari fenomena menangis saat prosesi
pemakaman. Tindakan menangis ini dilakukan secara spontan dan begitu saja.
Bahagia saat mendapat hadiah dari orang tua atau kekasih. Kedua tindakan di atas
termasuk contoh tindakan afektif

3. Tindakan Rasionalitas Instrumental

adalah tindakan yang berdasarkan pada pencapaian tujuan-tujuan yang secara


rasional diperhitungkan dan diupayakan sendiri oleh aktor yang bersangkutan.
Perilaku ini mengacu pada tindakan yang berdasarkan pada rasionalitas sang aktor
demi mencapai tujuan tertentu. Tindakan ini disebut juga tindakan instrumental
bertujuan sebab tindakan ini dilakukan melalui upaya dan usaha untuk mencapai
tujuan yang diharapkan. Kata rasional mengandung makna implisit logis dan
instrumental untuk mencapai tujuan. Artinya tindakan ini berdasarkan perencanaan
yang matang serta pertimbangan sebelumnya.
Kita dapat melihat fenomena tindakan rasional ini dari contoh berikut. Karena kamu
ingin kuliah jam 10 maka kamu memilih naik gojek motor dari pada gocar karena
tidak ingin terlambat sebab kamu bangun kesiangan jam 9:45. Memilih gojek motor
ini merupakan contoh tindakan rasional instrumental sebab pemilihan gojek
berlandaskan alasan yang jelas agar kamu tepat waktu.

4. Tindakan Rasionalitas Nilai

adalah tindakan rasional berdasarkan nilai, yang dilakukan untuk alasan-alasan dan
tujuan-tujuan yang ada kaitanya dengan nilai-nilai yang diyakini secara personal
tanpa memperhitungkan prospek-prospek yang ada kaitanya dengan berhasil atau
gagalnya tindakan tersebut. Tindakan ini mengacu pada tindakan yang dilandasi
oleh kepercayaan terhadap nilai-nilai tertentu. Tentu tindakan ini melalui pemikiran
secara rasional dan memperhatikan berbagai macam nilai-nilai yang ada. Artinya
individu yang bertindak mengutamakan apa yang  baik, lumrah, wajar dan benar
dalam masyarakat. Apa yang baik bisa bersumber dari etika, agama, atau bentuk
sumber nilai lain.
LAMPIRAN 3 GLOSARIUM

Masyarakat : satu kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut sistem adat istiadat,
konvensi dan aturan hukum tertentu yang bersifat terus menerus dan terikat oleh perasaan
bersama.

Gejala sosial : suatu fenomena yang ditandai dengan timbulnya permasalahan sosial yang
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh tingkah laku setiap individu di dalam lingkungan
kehidupannya. Dengan kata lain, setiap gejala ini menjadi dampak sekaligus penyebab dari
gejala sosial lainnya.

LAMPIRAN 4 DAFTAR PUSTAKA

Susanto, Dicky, dkk. 2021. Matematika untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta:


Kemendikbudristek.

Susanto, Dicky, dkk. 2021. Buku Panduan Guru Matematika untuk SMA/SMK Kelas X.
Jakarta: Kemendikbudristek.

https://tirto.id/sejarah-perkembangan-ilmu-sosiologi-dari-era-yunani-hingga-modern-f9a1

Anda mungkin juga menyukai