Anda di halaman 1dari 37

Pajak Penghasilan Pasal 21/Pasal 26

Pegawai Tetap
Radhial Kautsar, SE, MM, BKP, QWP, Ak, CA, CPA.
PPh Pasal 21 Pegawai Tetap atas Penghasilan Teratur

PPh Pasal 21 Pegawai Tetap atas Penerimaan Uang Rapel

PPh Pasal 21 atas Penghasilan Dari Pegawai Tetap Yang


Dipindah Tugaskan Dalam Tahun Berjalan

PPh Pasal 21 Pegawai Tetap atas Penghasilan Tidak Teratur


APA YANG DIMAKSUD
PEGAWAI TETAP MENURUT
PERATURAN PERPAJAKAN ?
PEGAWAI TETAP ADALAH PEGAWAI YANG
MENERIMA/ MEMPEROLEH PENGHASILAN
DALAM JUMLAH TERTENTU SECARA TERATUR

TERMASUK :

• DEWAN KOMISARIS
• ANGGOTA DEWAN PENGAWAS
• PEGAWAI KONTRAK JANGKA PANJANG DAN MENERIMA
PENGHASILAN TERATUR
PENGHASILAN BRUTO
PER-16/PJ/2016

Meliputi :
• Gaji
• Tunjangan Pajak
Pemberi kerja
• Tunjangan Makan
Karyawan
• Tunjangan Transport
• Tunjangan Lainnya (Lembur)
• Premi Asuransi Kec. Kerja (dibayar pemberi kerja)
• Premi Asuransi Kematian (dibayar pemberi kerja)
• Tantiem, Bonus, Gratifikasi, Jasa Produksi, dan THR
PENGHASILAN PEGAWAI TETAP YANG
BERSIFAT TERATUR
PESAL 1 ANGKA 15 PER-16/PJ/2016

Meliputi :
• Gaji
• Tunjangan Pajak
• Tunjangan Makan
• Tunjangan Transport
• Tunjangan Lainnya (Lembur)
• Premi Asuransi Kec. Kerja (dibayar pemberi kerja)
• Premi Asuransi Kematian (dibayar pemberi kerja)
Tn Retto

Retto pada tahun 2016 bekerja pada perusahaan PT Jaya


Abadi dengan memperoleh gaji sebulan Rp.5.750.000
dan membayar iuran pensiun sendiri Rp.200.000. Retto
menikah tetapi belum mempunyai anak.

Pada bulan januari penghasilan Retto dari PT Jaya Abadi


hanya dari gaji. Bagaimana penghitungan PPh Pasal 21
bulan Januari 2016?
PENGHITUNGAN PPh 21 RETTO (Formulir 1721-A1)
1. Gaji : Rp 5,750,000
Penghasilan Bruto Rp 5,750,000
Pengurangan : 5% x Ph.Bruto
2. Biaya Jabatan Rp 287,500
3. Iuran Pensiun (dbyr sendiri) : Rp 200,000 (+)
Jumlah Pengurang = Rp 487,500

Penghasilan Neto = Rp 5,262,500


Penghasilan Neto Setahun = Rp 63,150,000
PTKP ( K/0 )
- Wajib Pajak : Rp 54,000,000
- Status Kawin : Rp 4,500,000
Total Penghasilan Tidak Kena Pajak = Rp 58,500,000
Penghasilan Kena Pajak Setahun Rp 4,650,000

PPh Pasal 21 Terutang


PPh Terutang 5 % x Rp 4.650.000 = Rp 232,500
PPh Pasal 21 Terutang Bulan Januari
Rp 232.500 : 12 Rp 19,375
BAGAIMANA PENCATATAN
AKUNTANSI PT.JAYA ABADI ATAS
PEMBAYARAN GAJI KEPADA RETTO
DI BULAN JANUARI 2016
PENCATATAN AKUNTANSI PT JAYA ABADI ATAS
PEMBAYARAN GAJI KEPADA RETTO DI BULAN JANUARI
2016
Tn Retto

Pada saat pembayaran Gaji Debit Kredit


Beban Gaji Rp 5,750,000
Hutang PPh 21 Rp 19,375
Kas/ Bank Rp 5,730,625
Rp 5,750,000 Rp 5,750,000

Tanggal 10 Februari 2016


Pada saat pembayaran PPh 21 Ke Kas Negara Debit Kredit
Hutang PPh 21 Rp 19,375
Kas/ Bank Rp 19,375
Rp 19,375 Rp 19,375
Tn. Bambang Eko

Bambang Eko pegawai pada PT Candra Kirana, menikah tanpa anak,


memperoleh gaji sebulan Rp.8.000.000. PT Candra Kirana mengikuti program
BPJS Ketenagakerjaan, Premi Jaminan Kec Kerja dan Premi Jaminan Kematian
dibayar oleh pemberi kerja dg msg-msg 0,5% dan 0,3% dari gaji.

PT Candra Kirana menanggung iuran Jaminan Hari Tua setiap bulan 3,7% dari
gaji sedangkan Bambang Eko membayar iuran Jaminan Hari Tua sebesar 2%
dari gaji setiap bulan.

PT Candra Kirana juga mengikuti program pensiun untuk pegawainya. PT


Candra Kirana membayar iuran pensiun untuk Bambang Eko sebesar
Rp.200.000 kepada Dana Pensiun, yang pendiriannya telah disahkan oleh
Menteri Keuangan, sedangkan Bambang Eko membayar sendiri Rp.100.000.

Pada bulan Juli 2016 Bambang Eko hanya menerima pembayaran berupa gaji.
Bagaimana Penghitungan PPh Pasal 21 bulan Juli 2016?
PENGHITUNGAN PPh 21 BAMBANG EKO (Formulir 1721-A1)
1. Gaji : Rp 8,000,000 0,50% x 8jt
2. Premi Jaminan Kecelakaan Kerja : Rp 40,000
3. Premi Jaminan Kematian : Rp 24,000 (+) 0,30% x 8jt

Penghasilan Bruto = Rp 8,064,000


Pengurangan : 5% x Ph.Bruto
4. Biaya Jabatan Rp 403,200
5. Iuran Pensiun (dbyr sendiri) : Rp 100,000
6. Iuran Jaminan Hari Tua (dbyr sendiri) : Rp 160,000 (+)
Jumlah Pengurang = Rp 663,200

Penghasilan Neto = Rp 7,400,800


Penghasilan Neto Setahun = Rp 88,809,600
PTKP ( K/0 )
- Wajib Pajak : Rp 54,000,000
- Status Kawin : Rp 4,500,000
Total Penghasilan Tidak Kena Pajak = Rp 58,500,000
Penghasilan Kena Pajak Setahun Rp 30,309,600
Pembulatan Rp 30,309,000
PPh Pasal 21 Terutang
PPh Terutang 5 % x Rp 30.309.000 = Rp 1,515,450
PPh Pasal 21 Terutang Bulan Juli
Rp 1.515.450 : 12 Rp 126,288
BAGAIMANA PENCATATAN
AKUNTANSI PT.CANDRA KIRANA
ATAS PEMBAYARAN GAJI KEPADA
BAMBANG EKO DI BULAN JULI 2016
PENCATATAN AKUNTANSI PT CANDRA KIRANA ATAS
PEMBAYARAN GAJI KEPADA BAMBANG EKO DI BULAN
JULI 2016
Tn. Bambang Eko

Pada saat pembayaran Gaji Debit Kredit


Beban Gaji Rp 8,000,000
Beban Premi Jaminan Kec Kerja Rp 40,000
Beban Premi Jaminan Kematian Rp 24,000
Beban Iuran JHT (dbyr PT Candra Kirana) Rp 296,000
Beban Iuran Pensiun (dbyr PT Candra Kirana) Rp 200,000
Hutang PPh 21 Rp 126,288
Kas/ Bank Rp 8,433,712
Rp 8,560,000 Rp 8,560,000

Tanggal 10 Agustus 2016


Pada saat pembayaran PPh 21 Ke Kas Negara Debit Kredit
Hutang PPh 21 Rp 126,288
Kas/ Bank Rp 126,288
Rp 126,288 Rp 126,288
Oka Sagala, belum menikah, pada tahun 2016 bekerja
sebagai pegawai tetap pada perusahaan PT Mahagoni
Gemilang menerima gaji yang dibayar mingguan sebesar
Rp.2.000.000.

Bagaimana penghitungan PPh Pasal 21 minggu pertama


bulan Agustus 2016 apabia dalam minggu tersebut
hanya menerima penghasilan berupa gaji saja?
PENGHITUNGAN PPh 21 OKA SAGALA (Formulir 1721-A1)
1. Gaji : Rp 2,000,000 per minggu
4 x Rp.2.000.000 Rp 8,000,000
Penghasilan Bruto Rp 8,000,000
5% x Ph.Bruto
Pengurangan :
2. Biaya Jabatan : Rp 400,000 (+)
Jumlah Pengurang = Rp 400,000

Penghasilan Neto = Rp 7,600,000


Penghasilan Neto Setahun = Rp 91,200,000
PTKP ( TK/0 )
- Wajib Pajak : Rp 54,000,000
Total Penghasilan Tidak Kena Pajak = Rp 54,000,000
Penghasilan Kena Pajak Setahun Rp 37,200,000

PPh Pasal 21 Terutang


PPh Terutang 5 % x Rp 37.200.000 = Rp 1,860,000
PPh Pasal 21 Terutang Sebulan
Rp 1.860.000 : 12 = Rp 155,000
PPh Pasal 21 atas gaji/upah minggu pertama
Rp 155.000 : 4 = Rp 38,750
UANG RAPEL ITU APA
?
UANG RAPEL ADALAH BAGIAN GAJI ATAU
IMBALAN BERUPA UANG YANG DITERIMAKAN
SEKALIGUS DIKEMUDIAN HARI KARENA ADANYA
KELEBIHAN YANG BELUM DIBERIKAN
Lihat Contoh Kasus 1

Tn Retto

Retto sebagaimana pada contoh kasus 1

Pada bulan juni menerima kenaikan gaji menjadi Rp.6.750.000


sebulan dan berlaku surut sejak 1 Januari 2016. Dengan adanya
kenaikan gaji yg berlaku surut tersebut maka Retto menerima
rapel sejumlah Rp.5.000.000 (selisih gaji yg seharusnya diterima
untuk masa Januari s.d Mei 2016).

Bagaimana penghitungan PPh 21 atas uang rapel Retto ??


PENGHITUNGAN PPh 21 RETTO ATAS UANG RAPEL (Formulir 1721-A1)
1. Gaji : Rp 6,750,000
Penghasilan Bruto Rp 6,750,000
Pengurangan : 5% x Ph.Bruto
2. Biaya Jabatan Rp 337,500
3. Iuran Pensiun (dbyr sendiri) : Rp 200,000 (+)
Jumlah Pengurang = Rp 537,500

Penghasilan Neto = Rp 6,212,500


Penghasilan Neto Setahun 12 x 6.212.500 = Rp 74,550,000
PTKP ( K/0 )
- Wajib Pajak : Rp 54,000,000
- Status Kawin : Rp 4,500,000
Total Penghasilan Tidak Kena Pajak = Rp 58,500,000
Penghasilan Kena Pajak Setahun Rp 16,050,000
PPh Pasal 21 Terutang
PPh Terutang 5 % x Rp 16.050.000 = Rp 802,500
PPh Pasal 21 Sebulan
Rp 802.500 : 12 = Rp 66,875
PPh Pasal 21 Januari s.d Mei 2016 seharusnya adalah
5 x Rp.66.875 = Rp 334,375
PPh Pasal 21 yang sudah dipotong Januari s.d Mei 2016
(dari perhitungan contoh kasus 1) 5 x Rp.19.375 = Rp 96,875
PPh Pasal 21 untuk uang rapel = Rp 237,500
DIPINDAH TUGASKAN

?
PEGAWAI DIPINDAHTUGASKAN ADALAH
PEGAWAI TERSEBUT TIDAK BERHENTI BEKERJA
DARI PERUSAHAAN TEMPAT DIA BEKERJA.

PEGAWAI YANG BERSANGKUTAN MASIH TETAP


BEKERJA PADA PERUSAHAAN YANG SAMA DAN
HANYA BERUBAH LOKASINYA SAJA.

PPh 21 TETAP MENGGUNAKAN DASAR


PENGHITUNGAN SELAMA SETAHUN
Didin Qomarudin

Didin Qomarudin yang berstatus belum menikah adalah


pegawai pada PT Nusantara Mandiri di Jakarta. Sejak 1
Juni 2016 dipindahtugaskan ke kantor cabang di
Bandung dan pada 1 Oktober 2016 dipindahtugaskan
lagi ke kantor cabang di Garut.

Gaji Didin Qomarudin sebesar Rp.5.000.000 dan


pembayaran iuran pensiun yang dibayar sendiri sebulan
sejumlah Rp.100.000. Selama bekerja di PT Nusantara
Mandiri, Didin Qomarudin hanya menerima penghasilan
berupa gaji saja.
PPh 21 DIDIN QOMARUDIN DI JAKARTA
1. Gaji (Selama di Jakarta) : Rp 5,000,000 per bulan
5 x Rp.5.000.000 Rp 25,000,000
Penghasilan Bruto Rp 25,000,000
5% x Ph.Bruto
Pengurangan :
2. Biaya Jabatan : Rp 1,250,000
3. Iuran Pensiun (5 x Rp.100.000) Rp 500,000 (+)
Jumlah Pengurang = Rp 1,750,000

Penghasilan Neto Selama 5 Bulan = Rp 23,250,000


Penghasilan Neto disetahunkan (12/5 x Rp.23.250.000 = Rp 55,800,000
PTKP ( TK/0 )
- Wajib Pajak : Rp 54,000,000
Total Penghasilan Tidak Kena Pajak . = Rp 54,000,000
Penghasilan Kena Pajak Setahun Rp 1,800,000

PPh Pasal 21 Terutang (Setahun)


PPh Terutang 5 % x Rp 1.800.000 = Rp 90,000
PPh Pasal 21 Terutang Januari s.d Mei 2016
Rp 90.000 x 5/12 = Rp 37,500
PPh Pasal 21 yang sudah dipotong Masa Januari s.d Mei 2016 = Rp 37,500 (-)
NIHIL
PPh 21 DIDIN QOMARUDIN (KANTOR CABANG DI BANDUNG)
1. Gaji : Rp 5,000,000 per bulan
4 x Rp.5.000.000 Rp 20,000,000 Bulan Juni s.d September 2016
Penghasilan Bruto Rp 20,000,000
5% x Ph.Bruto
Pengurangan :
2. Biaya Jabatan : Rp 1,000,000
3. Iuran Pensiun (4 x Rp.100.000) Rp 400,000 (+)
Jumlah Pengurang = Rp 1,400,000

Penghasilan Neto Selama 4 Bulan = Rp 18,600,000


Penghasilan Neto di Jakarta = Rp 23,250,000
Penghasilan Neto 9 Bulan (Januari s.d September 2016) = Rp 41,850,000

Penghasilan Neto disetahunkan (12/9 x Rp.41.850.000 = Rp 55,800,000


PTKP ( TK/0 )
- Wajib Pajak : Rp 54,000,000
Total Penghasilan Tidak Kena Pajak = Rp 54,000,000
Penghasilan Kena Pajak Setahun Rp 1,800,000

PPh Pasal 21 Terutang (Setahun)


PPh Terutang 5 % x Rp 1.800.000 = Rp 90,000
PPh Pasal 21 selama 9 Bulan (Januari s.d September 2016)
Rp 90.000 x 9/12 = Rp 67,500
PPh Pasal 21 yang dipotong di Jakarta (5 x Rp.7.500) = Rp 37,500 (-)
PPh Pasal 21 yang Terutang di Bandung (4 x Rp.7.500) = Rp 30,000

PPh Pasal 21 yang dipotong di Bandung = Rp 30,000 (-)


NIHIL
PPh 21 DIDIN QOMARUDIN (KANTOR CABANG DI GARUT)
1. Gaji : Rp 5,000,000 per bulan
3 x Rp.5.000.000 Rp 15,000,000 Bulan Okt s.d Des 2016
Penghasilan Bruto Rp 15,000,000
5% x Ph.Bruto
Pengurangan :
2. Biaya Jabatan : Rp 750,000
3. Iuran Pensiun (3 x Rp.100.000) Rp 300,000 (+)
Jumlah Pengurang = Rp 1,050,000

Penghasilan Neto di Garut (3 Bulan) = Rp 13,950,000


Penghasilan Neto di Jakarta (5 Bulan) = Rp 23,250,000
Penghasilan Neto di Bandung (4 Bulan) = Rp 18,600,000
Penghasilan Neto Setahun = Rp 55,800,000

Penghasilan Neto disetahunkan = Rp 55,800,000


PTKP ( TK/0 )
- Wajib Pajak : Rp 54,000,000
Total Penghasilan Tidak Kena Pajak = Rp 54,000,000
Penghasilan Kena Pajak Setahun Rp 1,800,000

PPh Pasal 21 Terutang (Setahun)


PPh Terutang 5 % x Rp 1.800.000 = Rp 90,000

PPh Pasal 21 yang sudah dipotong di Jakarta (5 x Rp.7.500) = Rp 37,500 (-)


PPh Pasal 21 yang sudah dipotong di Bandung (4 x Rp.7.500) = Rp 30,000 (-)
PPh Pasal 21 yang Terutang di Garut (3 x Rp.7.500) = Rp 22,500

PPh Pasal 21 yang dipotong di Garut = Rp 22,500 (-)


NIHIL
PENGHASILAN PEGAWAI TETAP YANG
BERSIFAT TIDAK TERATUR

Meliputi :
• Tantiem,
• Bonus,
• Gratifikasi,
• Jasa Produksi, dan
• THR
Tn Retto

Retto pada tahun 2016 bekerja pada perusahaan PT Jaya


Abadi dengan memperoleh gaji sebulan Rp.6.750.000
dan membayar iuran pensiun sendiri Rp.200.000. Retto
menikah tetapi belum mempunyai anak.

Pada bulan Agustus 2016 Retto menerima THR


Rp.6.750.000. Bagaimana penghitungan PPh Pasal 21
atas THR bulan Agustus 2016?
PEN GH ITUN GAN PPh 21 RETTO (Form ulir 1721-A1)
1. Gaji x 12 : Rp 81,000,000
Peng hasilan Bruto Rp 81,000,000
Peng urang an : 5% x Ph.Bruto
2. Biaya Jabatan Rp 4,050,000
3. Iuran Pensiun (dbyr sendiri) x 12 : Rp 2,400,000 (+)
Jum lah Peng urang = Rp 6,450,000

Peng hasilan N eto = Rp 74,550,000


Peng hasilan N eto Setahun = Rp 74,550,000
PTKP ( K/0 )
- Wajib Pajak : Rp 54,000,000
- Status Kawin : Rp 4,500,000
Total Peng hasilan Tidak Kena Pajak = Rp 58,500,000
Peng hasilan Kena Pajak Setahun Rp 16,050,000

PPh Pasal 21 Terutang


PPh Terutang 5 % x Rp 16.050.000 = Rp 802,500
PPh Pasal 21 Terutang Bulan Ag ustus
Rp 802.500 : 12 Rp 66,875
PEN GH ITUN GAN PPh 21 RETTO (Form ulir 1721-A1)
1. Gaji x 12 : Rp 81,000,000
2. THR Rp 6,750,000
Peng hasilan Bruto Rp 87,750,000
Peng urang an : 5% x Ph.Bruto
4. Biaya Jabatan Rp 4,387,500
5. Iuran Pensiun (dbyr sendiri) x 12 : Rp 2,400,000 (+)
Jum lah Peng urang = Rp 6,787,500

Peng hasilan N eto = Rp 80,962,500


Peng hasilan N eto Setahun = Rp 80,962,500
PTKP ( K/0 )
- Wajib Pajak : Rp 54,000,000
- Status Kawin : Rp 4,500,000
Total Peng hasilan Tidak Kena Pajak = Rp 58,500,000
Peng hasilan Kena Pajak Setahun Rp 22,462,500
Pem bulatan Rp 22,462,000
PPh Pasal 21 Terutang atas Gaji + TH R
PPh Terutang 5 % x Rp 22.462.000 = Rp 1,123,100
PPh Pasal 21 Terutang atas Gaji (Setahun) = Rp 802,500 ( - )
PPh Pasal 21 Terutang atas TH R ( Bln Agustus) Rp 320,600
Kapan PPh 21 Terutang atas THR bulan Agustus
2016 harus disetor (dibayar) PT Jaya Abadi ke
Kas Negara?

Berapa Rupiah yang harus disetor (dibayar) PT


Jaya Abadi atas PPh 21 bulan Agustus 2016?
PPh 21 Terutang atas THR bulan Agustus 2016 harus
disetor (dibayar) PT Jaya Abadi ke Kas Negara
MAKSIMAL TANGGAL 10 SEPTEMBER 2016

PPh 21 bulan Agustus 2016 yang harus disetor


(dibayar) PT Jaya Abadi atas PPh 21 adalah :
Rp.66.875 + Rp.320.600 = Rp.387.475
• Sudiro (tidak kawin) bekerja pada PT Qolbu Jaya memperoleh
gaji sebesar Rp.6.000.000 sebulan. Pada bulan Maret 2016
Sudiro memperoleh bonus sebesar Rp.10.000.000 sehingga
pada bulan Maret 2016 Sudiro memperoleh penghasilan
berupa gaji sebesar Rp.6.000.000 dan bonus sebesar
Rp.10.000.000.
• Setiap bulannya Sudiro membayar iuran pensiun ke Dana
Pensiun yang pendiriannya telah disahkan Menteri Keuangan
sebesar Rp.200.000.

• Berapakah PPh 21 atas Bonus Sudiro?


MENCARI FORMULIR PERPAJAKAN
SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) MASA PAJAK
PENGHASILAN PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26
FORMULIR BISA DICARI DI KANTOR
PELAYANAN PAJAK BAGIAN TPT (TEMPAT
PELAYANAN TERPADU) ATAU
www.pajak.go.id

Jam Pelayanan TPT


Hari Senin s.d Jumat
Pukul 08.00 s.d 16.00
DAFTAR KPP (KANTOR PELAYANAN PAJAK) DI SURABAYA

KPP Madya Surabaya


Jalan Jagir Wonokromo No.100-104 Lantai 5
KPP Pratama Surabaya Wonocolo, KPP Pratama Surabaya Rungkut
Jalan Jagir Wonokromo No.104
KPP Pratama Surabaya Karang Pilang, KPP Pratama Surabaya Mulyorejo
Jalan Jagir Wonokromo No.100
KPP Pratama Surabaya Simokerto, KPP Pratama Surabaya Sawahan, KPP Pratama
Surabaya Tegalsari
Jalan Dinoyo No.111
KPP Pratama Surabaya Sukomanunggal
Jalan Bukit Darmo Golf No.1
KPP Pratama Surabaya Krembangan, KPP Pratama Surabaya Pabean Cantikan
Gedung GKN I Jalan Indrapura No.5
KPP Pratama Surabaya Genteng
Jalan Kayoon No.28 (Gedung Belakang)
KPP Pratama Surabaya Gubeng
Jalan Sumatera No.22-24
TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai