Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PENDIDIKAN KESEHATAN

“CARCINOMA MAMAE”

OLEH KELOMPOK 2B

1. Atin larika eka F (04215068)


2. Habibatul Anisa (04215076)
3. Kharisma Hafist I (04215081)
4. Mutrika Wati (04215086)
5. Neneng Aditya Safitri (04215089)
6. Rafita Hamli (04215095)
7. Septy Wulandari (04215099)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

STIKES SURYA GLOBAL

2023

1
ABSTRACT

Pendahuluan:Carsinoma (Ca) mamae adalah penyakit yang ditandai dengan adanya perubahan
sel normal menjadi sel abnormal yang tidak terkontrol dan dapat bermetastase, baik menginvasi
jaringan terdekat maupun jaringan biologis yang jauh. Menurut perkiraan dari World Health
Organization (WHO) pada tahun 2019, kanker merupakan penyebab kematian pertama atau
kedua sebelum usia 70 tahun di 112 dari 183 negara. Pengobatan yang di berikan pada pasien ca
mamae diantaranya kemoterapi, namun memiliki banyak efek samping secara fisik dan
psikologis sehingga akan mempengaruhi makna hidup pasien. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui gambaran makna hidup pada penderita ca mamae yang menjalani kemoterapi di
RSUP dr. M.Djamil padang. Metode penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Sampel
berjumlah 40 responden dengan teknik pengambilan sampel non random sampling dengan teknik
accidental sampling. Alat ukur yang digunakan berupa kusioner MLQ dengan 10 item
pernyataan. Hasil penelitian di analisis dengan uji chi-square. Hasil penelitian didapatkan rerata
makna hidup pasien ca mamae yaitu sebanyak 46. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah
Sebahagian besar kualitas hidup pasien ca mamae yang menjalani kemoterapi yaitu makna hidup
sedang.

Kata kunci : Ca Mamae,Kemotrapi,Makna hidup.

II
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan mata kuliah
“Keperawatan Maternitas II” dengan judul “Gambaran Makna Hidup Pasien Ca Mamae Yang
Menjalani Kemotrapi”. Kemudian shalawat serta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita
Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-Quran dan Sunnah untuk
keselematan umat dunia.
Laporan ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah di
program studi Keperawatan Stikes Surya Global Yogyakarta. Selanjutnya penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dian Nur Adkhana Sari S.Kep,Ns.,M.Kep selaku
dosen pembina mata Keperawatan Maternitas II dan kepada segenap pihak yang telah
memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam penulisan
laporan ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para
pembaca demi kesempurnaan laporan ini. Akhirnya penulis berharap, semoga laporan ini dapat
memberikan manfaat bagi yang membacanya.

Yogyakarta, 02 Juni 2023

Penulis                     

III
Daftar Isi

HALAMAN SAMPUL...............................................................................................................................................I

ABSTRAK.................................................................................................................................................................II

KATA PENGANTAR ..............................................................................................................................................III

DAFTAR ISI...............................................................................................................................................................

BAB 1 Pendahuluan....................................................................................................................1

A. Latar belakang masalah........................................................................................1


B. Nama kegiatan......................................................................................................2
C. Tujuan kegiatan....................................................................................................2
D. Manfaat kegiatan..................................................................................................2

BAB II Tinjauan Pustaka............................................................................................................3

A. Definisi Ca Mamae..........................................................................................................3
B. Penyebab Ca Mamae.......................................................................................................3
C. Jenis-Jenis Ca Mamae.....................................................................................................3
D. Tanda dan gejala..............................................................................................................4
E. Penata laksanaan Ca Mamae............................................................................................4

BAB III........................................................................................................................................6

A. Kerangka pemecahan masalah.........................................................................................6


B. Realisasi Pemecahan masalah..........................................................................................6
C. Metode pelaksanaan.........................................................................................................8
D. Waktu dan tempat............................................................................................................8

BAB IV Hasil dan pembahasan...................................................................................................9

A. Pengetahuan Ca Mamae Sebelum penyuluhan................................................................9


B. Pengetahuan Ca Mamae setelah penyuluhan..................................................................9

IV
BAB V Kesimpulan dan saran.....................................................................................................9

A. Kesimpulan.....................................................................................................................10
B. Saran................................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................11

LAMPIRAN................................................................................................................................12

V
VI
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


kanker merupakan suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dari
mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbahan yang tidak normal, cepat dan
tidak terkendali serta mengancam nyawa hidup penderitanya. Data WHO tahun 2013,
insiden kanker dari 12,7 juta kasus tahun 2008 menjadi 14,1 juta kasus di tahun 2012.
Sedangkan jumlah kematian meningkat dari 7,6 juta orang tahun 2008 menjadi 8,2 juta
tahun 2012. Kanker menjadi penyebab kematian nomor 2 didunia sebesar 13% setelah
penyakit kardiovaskuler. Insiden kenker di tahun 2030 diperkirakan dapat mencapai 26
juta orang dan 17 juta diantaranya meninggal akibat kanker, terlebih untuk negara miskin
dan berkembang kejadian akan lebih cepat.Pada tahun 2010 WHO (World Health
Organization) memperkirakan angka kejadian yang terkena kanker payudara terdapat 11
juta dan tahun 2030 akan bertambah menjadi 27 juta kematian akibat kanker (Yohannes,
2008). Setiap tahun lebih dari 250.000 kasus baru kanker payudara terdiagnosa di Eropa
dan kurang lebih 175.000 di Amerika Serikat.Kanker payudara merupakan salah satu
penyebab utama kematian yang diakibatkan oleh kanker pada perempuan di seluruh
dunia. Kanker payudara adalah keganasan yang berasal dari sel kelenjar, saluran kelenjar
dan jaringan penunjang payudara, tidak termasuk kulit payudara (Depkes RI, 2009).
Menurut Dalimartha (2004) kanker payudara merupakan salah satu penyakit yang paling
banyak ditakuti oleh wanita karena kanker payudara banyak menyerang wanita.
Berdasarkan hasil penelitian kualitatif yang dilakukan oleh Chris (2005) terhadap
penderita kanker payudara pasca tindakan operatif, menunjukkan bahwa subjek penderita
kanker payudara pasca tindakan operatif memiliki gambaran konsep diri yang negatif.
Penderita kanker payudara menilai secara negatif penampilan fisiknya dan merasa tidak
puas dengan kondisi fisiknya tersebut. Penderita kanker payudara merasa tidak memiliki
kemampuan baik dalam melakukan aktivitas maupun dalam menjalin hubungan
sosialisasi dengan orang lain. Kondisi fisik yang sudah tidak utuh lagi menyebabkan
penderita kanker merasa memiliki kelemahan yang berdampak pada perasaan tidak
memiliki kemampuan dalam melakukan sesuatu hal. Dengan latar belakang sebagai

1
penderita kanker payudara menyebabkan subjek kehilangan rasa percaya diri, tidak
mandiri dan bergantung pada bantuan dari orang lain, serta bersikap tidak jujur terhadap
orang lain sehubungan dengan kondisi fisiknya.
B. Nama Kegiatan
Pendidikan Kesehatan mengenai Ca Mamae kepada ibu-ibu PKK Rw 03
C. Tujuan Kegiatan
Memberikan edukasi kepada ibu-ibu PKK mengenai Ca Mamae, tanda dan gejala,
pencegahan, komplikasi, serta pengobatan Ca Mamae.
D. Manfaat Kegiatan
Mendapatkan informasi dan pengetahuan mengenai Ca Mamae, tanda dan gejala,
pencegahan, komplikasi, serta pengobatan Ca Mamae.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Ca Mamae
Carcinoma mammae (ca. mammae) adalah tumor mengganas yang tumbuh di
jaringan payudara seseorang. Carcinoma / kanker dapat mulai tumbuh dalam kelenjar
payudara, bisa juga di saluran payudara, jaringan lemak maupun jaringan yang
mengikat pada payudara (SAFMA, 2019). Ca. mammae merupakan suatu kondisi
dimana sel telah kehilangan pengendalian dari fungsi nomal, sehingga mengalami
pertumbuhan yang tidak normal, cepat, serta tidak terkendali. Sel-sel tersebut
membelah diri lebih cepat dari sel normal dan berakumulasi, yang kemudian
membentuk benjolan atau massa (PPNI, 2018). Ca. mammae merupakan keganasan
pada jaringan payudara yang dapat berasal dari epitel ductus maupun lobulusnya
(Kemenkes RI, 2011).
Ca.cmammae biasanya terdeteksi pada saat dilakukan pemeriksaan, sebelum gejala
berkembang, atau setelah wanita memperhatikan benjolan. Sebagian besar massa
terlihat saat terjadi benjolan di payudara yang pada awalnya bersifat jinak dan terus
berkembang dan menyebar sehingga tidak terkendali. Analisis mikroskopis payudara
diperlukan untuk diagnosis definitis dan untuk mengetahui tingkat penyebaran (in situ
atau invasif) dan ciri jenis penyakitnya. Analisis mikroskopis jaringan didapat melalui
biopsi jarum atau bedah. Biopsi didasarkan pada klinis klien, individu faktor,
ketersediaan perangkat biopsi, dan sumber daya tertentu (American Cancer Society,
2015).
B. Penyebab Ca Mamae
Kanker payudara terjadi ketika sel-sel di payudara tumbuh secara tidak normal dan
tidak terkendali. Sel-sel ini membelah dengan cepat dan berkumpul hingga
membentuk benjolan. Sel kanker ini dapat menyebar ke jaringan yang sehat, kelenjar
getah bening, dan organ tubuh lain.
Belum diketahui apa yang menyebabkan sel-sel tersebut berubah menjadi sel
kanker. Akan tetapi, terdapat dugaan bahwa faktor genetik, gaya hidup, lingkungan,
dan hormon, memiliki keterkaitan dengan terbentuknya kanker payudara.

3
 Bertambahnya usia
 Terpapar radiasi dari radioterapi
 Memiliki berat badan berlebih
 Melahirkan di atas usia 35 tahun
 Belum pernah hamil
 Belum menopause hingga usia 55 tahun
 Menstruasi terlalu muda (usia 12 tahun ke bawah)
 Menjalani terapi pengganti hormon estrogen dan progesterone
 Pernah menderita kanker payudara sebelumnya
 Memiliki riwayat kanker payudara pada keluarga
 Memiliki kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol
 Memiliki kebiasaan merokok
C. Jenis-Jenis Ca Mamae
Kanker payudara terbagi dalam banyak jenis. Namun, ada empat jenis yang paling
sering terjadi, yaitu:

1.Ductal carcinoma in situ

Ductal carcinoma in situ (DCIS) tumbuh di saluran air susu, tetapi tidak menyebar ke
jaringan sekitarnya. DCIS termasuk kanker stadium awal yang mudah diobati.
Namun, DCIS bisa menyebar ke jaringan di sekitarnya jika tidak segera ditangani.

2. lobular carcinoma in situ


lobular carcinoma in situ (LCIS) adalah kanker yang tumbuh di kelenjar penghasil air
susu. Sama seperti ductal carcinoma situ, jenis kanker ini tidak menyebar ke jaringan
sekitarnya. Akan tetapi, LCIS di salah satu payudara dapat meningkatkan risiko
terbentuknya kanker di kedua payudara.

3. Invasive ductal carcinoma


 Invasive ductal carcinoma (IDC) adalah jenis kanker payudara yang tumbuh di duktus
dan bisa menyebar ke jaringan sekitarnya, bahkan bisa menyebar ke area tubuh yang
lain. IDC terjadi pada 70–80% kasus kanker payudara.

4
4. Invasive lobular carsinoma
Invasive lobular carcinoma (ILC) adalah kanker yang awalnya tumbuh di kelenjar air
susu tetapi kemudian menyebar ke jaringan di sekitarnya. Kanker jenis ini juga bisa
menyebar melalui darah dan saluran getah bening menuju bagian tubuh lain. ILC
terjadi pada 10% kasus kanker payudara.
Selain jenis-jenis kanker payudara di atas, ada pula beberapa jenis kanker payudara
yang jarang terjadi, yaitu:

 Angiosarkoma, yaitu jenis kanker yang tumbuh di pembuluh darah dan saluran
getah bening di payudara
 Penyakit Paget, yaitu kanker yang tumbuh di puting payudara, lalu meluas ke area
hitam di sekitar puting (areola)
 Tumor phyllodes, yaitu jenis kanker yang tumbuh di jaringan ikat payudara
 Inflammatory breast cancer (IBC), yaitu jenis kanker pada payudara yang bisa
berkembang cepat dan menyumbat saluran getah bening sehingga membuat payudara
meradang, kemerahan, dan bengkak seperti terinfeksi
 Triple negative breast cancer, yaitu jenis kanker payudara yang sulit untuk diobati
karena tidak menunjukkan keberadaan reseptor hormon estrogen (ER), reseptor
hormon progesterone (PR), dan reseptor protein HER-2, pada pemeriksaan jaringan
kanker

D. Tanda dan Gejala Ca Mamae


Tanda dan gejala ca. mammae menurut Suyatno (2011) adalah:
a. Benjolan yang keras di payudara dengan atau tanpa rasas akit.
b. Putting susu berubah (retraksi nipple) atau putting mengeluarkan cairan/darah
(nippledischarge)
c. Kulit payudara berkerut seperti kulit jeruk (peau’ud’orange), melekuk kedalam
(dimpling) dan ulkus
d. Adanya benjolan-benjolan kecil didalam atau kulit payudara (nodul satelit)
e. Putting payudara luka, dan sulit sembuh
f. Payudara terasa panas, memerah dan bengkak
g. Payudara terasa sakit/nyeri
h. Benjolan yang keras itu tidak bergerak dan biasanya pada awal-awalnya tidak
terasa sakit
i. Benjolan pada awalnya hanya pada satu payudara
j. Terdapat benjolan di aksila dengan atau tanpa masa di payudara
E. Penatalaksanaan Ca Mamae

5
Pengobatan ca. mammae bertujuan untuk mendapatkan kesembuhan yang
tinggi dengan kualitas hidup yang baik. Terapi yang diberikan dapat bersifat kuratif
atau paliatif. Terapi kuratif ditandai oleh adanya periode bebas penyakit
(disases free interval) dan peningkatan harapan hidup (overall survival),
dilakukan pada ca. mammae stadium I, II, dan III. Terapi paliatif bertujuan untuk
meningkatkan kualitas hidup tanpa adanya periode bebas penyakit, umumnya
dilakukan pada stadium IV. Kesembuhan yang tinggi dengan kualitas hidup yang
baik akan tercapai bila carsinoma diterapi pada stadium dini. Modalitas terapi ca.
mammae secara umum meliputi:
a. Kemoterapi
Kemoterapi adalah penggunaan obat anti kanker (sitotastika) untuk
menghancurkan sel kanker. Obat ini umumnya bekerja dengan menghambat atau
mengganggu sintesa DNA dalam siklus sel. Pengobatan kemoterapi bersifat
sistemik. Obat sitostatika dibawa melalui aliran darah atau diberikan langsung ke
dalam tumor. Terdapat 3 jenis setting kemoterapi yakni adjuvant, neoadjuvant dan
primer (paliatif).
b. Radioterapi
Mekanisme utama kematian sel karena radiasi adalah kerusakan DNA
dengan gangguan pada proses replikasi. Radioterapi menurunkan jaringan panjang
klien ca. mammae. Beberapa studi membuktikan bahwa radioterapi setelah
kemoterapi menghasilkan longterm survival yang lebih baik di banding
sebaliknya.
c. Hormonal Terapi
Hormonal terapi mulai dikembangkan sejak satu abad yang lalu, masih paling
efektifan dan paling jelas targetnya dari terapi sistemik untuk ca. mammae.
Adjuvant hormonal terapi diindikasikan hanya pada payudara yang menunjukkan
ekspresi positif estrogen reseptor dan atau progesterone reseptor tanpa
memandang usia, status menopause, status kelenjar getah bening aksila maupun
ukuran tumor.
d. Operasi (mastektomi)
Operasi merupakan modalitas utama untuk penatalaksanaan ca. mammae.

6
Hal ini memberikan control lokoregional yang dapat dibuktikan dengan
pemeriksaan histopatologi dan dari spesimen operasi dapat ditentukan tipe dan
grading tumor, status kelenjar getah bening aksila, faktor prediktif dan faktor
prognosis tumor (semua faktor diatas tidak bisa diperoleh dari modalitas lain).
Beberapai jenis operasi pada ca. mammae adalah Classic Radical Mastectomy
(CRM), Modified Radical Mastectomy (MRM), Skin Sparing Mastectomy (SSM),
Nipple Sparing Mastectomy (NSP), dan Breast Conserving Treatment (BCT).
Masing-masing memiliki indikasi dan keuntungan serta kerugian yang berbeda.
MRM (Modified Radical Mastectomy) adalah operasi pengangkatan seluruh
jaringan payudara beserta tumor, nipple aerola kompleks, kulit diatas tumor dan
fascia pektoral serta diseksi aksila level I-II. Operasi ini dilakukan pada kanker
payudara stadium dini dan lokal lanjut. MRM merupakan jenis operasi yang
banyak dilakukan.
Operasi mastektomi dilakukan pada ca. mammae stadium 0 (insitu),
keganasan jaringan lunak pada payudara, dan tumor jinak payudara yang
mengenai seluruh jaringan payudara (misal: phylloydes tumor).
Operasi mastektomi menjadi kontra indikasi pada tumor yang melekat
dinding dada, edema lengan, nodul satelit yang luas, dan mastitis inflamatoar.
Komplikasi operasi mastektomi dibedakan menjadi fase dini dan fase lambat. Fase
dini meliputi pendarahan, lesi nodul thoracalis longus wing scapula, dan lesi nodul
thoracalis dorsalis. Fase lambat meliputi infeksi, nekrosis flap, seroma, edema
lengan, kekakuan sendi, dan bahu kontraktur.

7
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Kerangka Pemecahan Masalah

Pemberian materi
penyuluhan

1. Identifikasi calon
peserta penyuluhan

2. Identifikasi sarana dan Pengajuan Pelaksanaan


prasarana penyuluhan ijin kegiatan Evaluasi
kegiatan
penyuluhan Penyuluhan
penyuluhan
3. Identifikasi persiapan
proses penyuluhan

Pemberian edukasi
mengenai
kemotrapi

B. Realisasi Pemecahan Masalah

Realisasi pemecahan masalah dalam kegiatan penyuluhan ini dilakukan pada hari
Selasa, tanggal 1 Juni 2023 dengan mengadakan kegiatan berupa ceramah, tanya jawab dan
diskusi tentang hal-hal sebagai berikut:

1. Gejala dan pencegahan ca mamae


2. Edukasi terapi mengenai kanker payudara

Pada sesi ceramah yang disampaikan Mutrika Wati membahas mengenai pengertian
Ca mamae, penyebab Ca mamae, tanda dan gejala Ca mamae, pencegahan Ca mamae, serta
penanganan awal pada Ca mamae. Pada sesi ini ada 3 penanya.

1. Apakah benjolan di payudara sudah pasti kanker?


2. Apakah pengobatan kanker harus dengan operasi?
8
3. Apakah kanker menular?

Jawaban pertama : Kanker payudara adalah penyakit yang disebabkan oleh ketidaknormalan sel
dalam jaringan payudara. Munculnya benjolan sering kali menjadi tanda awal penyakit tersebut
karena terjadi penebalan pada organ payudara. Meski tidak semua benjolan adalah kanker, tapi
penting bagi wanita untuk mewaspadai gejala tersebut dan melakukan pemeriksaan secara rutin.
Selain kanker payudara, munculnya benjolan di payudara bisa juga disebabkan oleh tumor yang
bersifat jinak, kelainan hormonal, infeksi, kista hingga benturan atau luka tertentu.Benjolan yang
merupakan tanda kanker payudara biasanya memiliki ciri-ciri tersendiri. Contohnya seperti
terasa nyeri atau lembut saat disentuh, tidak mau hilang, terdapat kista payudara berisi cairan,
dan benjolan yang berukuran besar bisa mengubah bentuk dan ukuran payudara. Selain itu,
benjolan yang berkembang pada jaringan dalam saluran susu juga bisa menyebabkan munculnya
cairan dari puting. Kanker payudara pun juga bisa menimbulkan gejala lain selain benjolan,
seperti perubahan pada puting, seperti tertarik ke dalam, terasa gatal, seperti terbakar, dan
memiliki lesung pipit. Pembengkakan di ketiak atau di dekat tulang selangka juga bisa menjadi
tanda bahwa kanker payudara sudah menyebar ke kelenjar getah bening di daerah tersebut

Jawaban kedua : Pilihan pengobatan untuk kanker payudara bergantung pada banyak faktor,
termasuk jenis dan stadium penyakit. Berikut adalah jawaban atas beberapa pertanyaan umum
tentang pengobatan kanker payudara:

Pilihan pengobatan apa yang biasanya tersedia? Perawatan kanker payudara memiliki dua tujuan
utama: menghancurkan kanker sebanyak mungkin, dan mencegah tumor kembali.Beberapa
perawatan menghilangkan atau menghancurkan penyakit di dalam payudara dan jaringan di
sekitarnya, seperti kelenjar getah bening. Perawatan ini meliputi:

Pembedahan : Pilihan pembedahan meliputi mastektomi , yang mengangkat seluruh payudara,


dan lumpektomi , atau pembedahan konservasi payudara yang hanya mengangkat tumor dan
jaringan di sekitarnya. Sentinel node biopsy adalah teknik diagnostik bedah yang mengangkat
satu atau beberapa kelenjar getah bening (kelenjar di bawah lengan) pertama yang mengering
untuk menentukan apakah sel kanker telah menyebar ke luar payudara. Wanita yang menjalani

9
operasi sebagai bagian dari pengobatan kanker payudara dapat memilih operasi onkoplastik dan
rekonstruksi payudara untuk membangun kembali bentuk dan tampilan payudara.

Terapi radiasi: Teknik konvensional ini menggunakan gelombang radioaktif berenergi tinggi
yang ditargetkan untuk menghancurkan tumor.Karena perawatan ini sering mempengaruhi
kelenjar getah bening, lymphedema adalah efek samping terkait pengobatan yang umum untuk
pasien kanker payudara yang menjalani operasi atau terapi radiasi. Lymphedema adalah
penumpukan cairan limfatik di bawah kulit, yang sering menyebabkan pembengkakan.

Tujuan pengobatan lain adalah untuk menghancurkan atau mengendalikan sel kanker di seluruh
tubuh. Ini termasuk:Kemoterapi , yaitu penghantaran obat anti kanker ke seluruh tubuh untuk
membunuh sel kankerTerapi hormon, yang menggunakan obat-obatan untuk mencegah hormon
memicu pertumbuhan sel kanker payudara Terapi yang ditargetkan , yang mendorong sistem
kekebalan tubuh untuk menghancurkan kanker

Jawaban ketiga : Kanker payudara bukan merupakan sebuah penyakit yang menular.kanker
payudara adalah hasil dari pertumbuhan sel yang tidak terkontrol didalam tubuh
seseorang.penyakit ini tidak sama seperti kanker lainnya yang memiliki penyebab terkait infeksi
contohnya seperti HPV dan kanker serviks.

C. Metode Pelaksanaan

Metode yang terkait dengan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah sebagai berikut:

1. Cara melakukan Kegiatan Kegiatan ini dilakukan dengan cara melakukan edukasi kepada
ibu-ibu PKK
2. Metode Kegiatan Metode kegiatan yang akan digunakan dalam kegiatan pengabdian
kepada masyarakat ini adalah metode ceramah, tanya jawab dan diskusi antara tim
dengan para peserta.
3. Untuk ca mamae biasanya bisa sembuh Ketika system kekebalan tubuh cukup kuat
melawan penyakit,tentunya harus dengan proses pengobatan agar penyembuhan bisa total
seperti dengan melakukan operasi maupun terapi. .

D. Waktu dan Tempat Kegiatan

10
Waktu kegiatan dilasaksanakan pada hari Kamis,01 Juni 2023 pukul 15.45 WIB dan bertempat
kegiatan berada diBalai Rw 03

E. Tolak Ukur Kegiatan


1. Peserta memperhatikan apa yang disampaikan pemateri
2. Peserta memahami apa yang disampaikan pemateri.
3. Peserta mampu menjawab pertanyaan dari pemateri.
4. Peserta memberikan pertanyaan kepada pemateri.
F. Sasaran Kegiatan

Kegiatan ini disasarkan kepada seluruh ibu-ibu PKK usia 25 keatas Tahun dan didapatkan
kelompok PKK Rw 03

11
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pengetahuan Ca Mamae Sebelum Penyuluhan


Peserta belum begitu memahami apa itu ca mamae, penyebab ca mamae, tanda dan gejala
ca mamae, pencegahan ca mamae, serta penanganan ca mamae. Hal ini dibuktikan ketika
pemateri memberi pertanyaan mengenai :
1. Apa itu ca mamae?
2. Apa penyebab dan tanda gejala ca mamae?

Setelah diberi pertanyaan tersebut banyak peserta yang belum memahami bahkan kurang
familiar dengan ca mamae itu sendiri.

B. Pengetahuan Ca mamae Setelah Penyuluhan


Setalah diberikan penyuluhan mengenai ca mamae mereka lebih memahami dan mengerti
tentang ca mamae. Beberapa diantara mereka bertanya dan mampu mengulangi materi
yang telah disampaikan oleh pemateri serta dapat menjawab ulang pertanyaan yang telah
disampaikan pemateri di awal tadi.

12
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan mengenai pengaruh penyuluhan ca mamae melalui
metode ceramah dan diskusi yang dilengkapi dengan media PPT diBalai rw 03
kranggil, maka dapat diambil kesimpulan bahwa penyuluhan yang dilakukan efektif
dalam menambah pengetahuan ibu PKK dan proses selama penyuluhan berlangsung
dengan lancar.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, sekiranya beberapa pihak dapat memahami dan
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
1. Bagi Penulis:
a. Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan mengenai penyuluhan dan
tata cara penyuluhan sehingga dapat melakukan penyuluhan lebih baik
kedepannya.
b. Diharapkan dapat mengembangankan pola pikir penulis mengenai
penyuluhan itu sendiri.
2. Bagi Peserta :
a. Diharapkan ibu-ibu PKK agar selalu mempelajari mengenai kesehatan
untuk keberlangsungan kehidupannya.

13
DAFTAR PUSTAKA
Yuli Permata Sari (2019).Hubungan Program Pengobatan Kanker Terhadap Konsep Diri
Wanita Dengan Carcinoma Mamae.

Lampiran

14
15
16
17
18

Anda mungkin juga menyukai