Anda di halaman 1dari 3

Lampiran Analisis Data Aktivitas Antioksidan

Post Hoc Tests

Pembahasan :
Data uji antioksidan yang didapatkan kemudian dilakukan uji normalitas terlebih

dahulu menggunakan uji Shapiro-wilk dan uji homogenitas (Levene statistic). Hasil uji

normalitas yang dihasilkan pada pelarut ekstraksi n-heksan, etil asetat dan metanol secara

berturut – turut yaitu 0,637 > 0,05; 0,298 > 0,05 dan 0,900 > 0,05 yang menandakan data

terdistribusi normal dan hasil uji homogenitas yang dihasilkan 0,763 > 0,05 yang menandakan

data homogen. Karena data terdistribusi normal dan homogen maka dilanjutkan uji oneway

ANOVA. Hasil dari uji oneway ANOVA diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 > 0,05 yang

menunjukkan bahwa jenis pelarut ekstraksi bertingkat pelepah pisang nangka berpengaruh

terhadap aktivitas antioksidan. Untuk mengetahui pengaruh antar pelarut maka dilanjutkan
dengan uji post hoc tukey HSD. Hasil dari uji tukey HSD antara pelarut n-heksan, etil asetat

dan metanol terdapat perbedaan signifikan yang ditandai dengan tanda bintang.

Uji normalitas dan homogenitas :


 Nilai (p-value >0,05) artinya data terdistribusi normal dan homogen
 Nilai (p-value <0,05) artinya data terdustribusi tidak normal dan tidak
homogen
Cara membaca data ANOVA dan uji post hoc itu dilihat nilai signifikansi yang
sudah diberi tanda kotak hijau jika:
 Nilai (p-value <0,05) artinya terdapat perbedaan
signifikan/bermakna/berpengaruh
 Nilai (p-value >0,05) artinya tidak terdapat perbedaan signifikan/tidak
bermakna/ tidak berpengaruh.

Anda mungkin juga menyukai