+ Titik tolak
⇒ pengertian manusia sebagai makhluk berpribadi dan sekaligus makhluk sosial. di satu
pihak, manusia membutuhkan masyarakat dan hanya dapat berkembang di dalamnya.
+ Tujuan
⇒ menghadirkan kepada manusia rencana allah bagi realitas duniawi dan menerangi
serta membimbing manusia dalam membangun dunia seturut rencana tuhan.
+ Pokok-pokok penting
⇒ 1. kesucian hidup manusia & martabat pribadi harus dijunjung tinggi, melebihi
benda-benda & harus dijaga sejak dikandung ibunya. Gereja melawan serangan terhadap
kehidupan manusia seperti aborsi, eutanasia, hukuman mati, pembasmian suku bangsa,
siksaan, pembunuhan rakyat sipil, rasisme, diskriminasi, dan sebagainya.
2. panggilan untuk membentuk keluarga allah di tengah masyarakat yang melibatkan
semua warga. manusia menjadi baik & makin sempurna kalau berdua & bergabung
membentuk keluarga lalu membentuk negara lalu membentuk keluarga allah.
3. hak asasi manusia selalu berdasar pada dan demi martabat pribadi manusia. batas hak
asasi manusia adalah kewajiban menunaikan martabat manusia yang mencakup
kewajiban sosial.
4. preferential option for the poor and vulnerable termasuk anak dalam kandungan, orang
cacat, orang jompo, orang dalam sakrat maut, dsb. perlakuan terhadap orang-orang
semacam itu:
- bersikap hormat kepada mereka
- mendoakan mereka
- membentuk tim advokasi hukum untuk mereka, dsb.
5. nilai luhur pekerjaan. pekerjaan adalah kunci penyelesaian masalah sosial. karena
bekerja, manusia jadi manusia.
6. solidaritas. tiap orang punya semangat menyangkal diri & semangat altruistis. tujuan
akhirnya = keluarga allah di tengah masyarakat & di sorga.
7. memelihara ciptaan allah. manusia harus tampil sebagai pemelihara setia alam ciptaan,
bukan pengeruk alam.
+ Alasannya kurang bergema di Indonesia
⇒ 1. penampilan gereja di indonesia lebih merupakan penampilan ibadat daripada
penampilan gerakan sosial.
2. warga gereja katolik yang hidup kecukupan tidak termasuk di dalam kelompok
orang-orang yang benar-benar menderita.
3. ada orang-orang katolik yang begitu sadar akan ‘kekecilannya’ sehingga kesadaran
minoritas tersebut lebih banyak digunakan untuk tidak berbuat.
4. karena perkara sosial dijadikan ajaran, maka perkara-perkara sosial tersebut baru
menjadi bahan tertulis yang dapat dipelajari, diketahui, dipahami, dipuji, dijadikan bahan
seminar, atau dicita-citakan. padahal, perkara-perkara sosial itu baru memiliki arti jika
sudah sampai pada tahap pelaksanaan.
B. ABORSI
+ Arti
⇒ tindakan menghentikan kehamilan dengan sengaja sebelum janin dapat hidup di luar
kandungan.
+ Usaha pencegahan
⇒ lah udah
C. EUTHANASIA
+ Arti
⇒ tindakan penghentian kehidupan manusia yang menderita penyakit yang tidak dapat
disembuhkan atau penyakit mematikan.
+ Pandangan Gereja Katolik
⇒ a. dalam kitab suci: kitab suci menyatakan bahwa nyawa manusia tidak boleh
diremehkan. hanya tuhan yang boleh mengambil kembali hidup manusia.
b. katekismus gereja katolik 1997: memberikan ikhtisar penjelasan ajaran gereja katolik
yang menolak dengan tegas euthanasia aktif.
c. kongregasi untuk ajaran iman dalam deklarasi mengenai euthanasia, 5 mei 1980: tidak
seorang pun diperkenankan meminta perbuatan pembunuhan, entah untuk dirinya sendiri
atau orang lain yang dipercayakan kepadanya
d. ensiklik evangelium vitae: euthanasia merupakan pelanggaran berat terhadap hukum
allah, karena itu berarti pembunuhan manusia yang disengaja dan dari sudut moral tidak
dapat diterima.
D. NARKOBA
+ Faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang terlibat narkoba
⇒ a. faktor intern
1) kepribadian: kegelisahan, pertentangan, berkeinginan besar untuk mencoba hal
baru, senang berkhayal & berfantasi, mencari identitas diri dengan kegiatan
berkelompok, senang suasana meriah & keramaian, mudah bosan & kesepian,
kurang sabar & mudah kecewa, suka mencari perhatian, mudah tersinggung.
2) intelegensi: para pengguna narkoba pada umumnya memiliki kecerdasan di
bawah rata-rata pada kelompok usianya.
3) mencari pemecahan masalah: untuk sementara para pengguna narkoba dapat
membebaskan diri dari persoalan berat yang sedang dihadapi.
4) dorongan kenikmatan: setiap orang mempunyai dorongan untuk mengulangi
pengalaman yang dirasakan memberikan kenikmatan. narkoba mampu
memberikan suatu pengalaman yang aneh, lucu & menyenangkan.
5) ketidaktahuan: karena kurangnya informasi yang diberikan mengenai narkoba,
seseorang dapat tanpa sadar menjadi pengguna narkoba.
b. faktor ekstern
1) pengaruh keluarga: keluarga yang tidak utuh & tidak harmonis membawa dampak negatif
bagi kepribadian anak sehingga anak-anak mudah terjerumus dalam dunia narkoba.
2) pengaruh sekolah: sekolah yang tidak memiliki disiplin & mempunyai banyak siswa yang
sudah menjadi pengguna narkoba dapat menjadikan anak-anak lain cenderung terlibat
dengan narkoba.
3) pengaruh masyarakat: mafia narkoba cukup bebas berkeliaran dalam masyarakat karena
ada backing yang kuat di belakangnya. narkoba mempunyai nilai komersial yang sangat
tinggi, tetapi juga politis.
+ Perilaku orang yang kecanduan
⇒ malas & sering melupakan tanggung jawab & tugas-tugas rutinnya, sering berbohong
& ingkar janji, menunjukkan sikap tidak tidak peduli & jauh dari keluarga, suka mencuri
uang, menggadaikan barang-barang berharga di rumah, takut akan air karena
menyakitkan sehingga mereka malas mandi, waktu di rumah kerap kali dihabiskan di
kamar tidur, kloset, gudang, ruang yang gelap, kamar mandi/tempat-tempat sepi lainnya.
E. HIV/AIDS
+ Arti
⇒ HIV: virus yang mengurangi kekebalan tubuh manusia. AIDS: kumpulan gejala
penyakit yang timbul akibat menurunnya kekebalan tubuh.
+ Perbedaan
⇒ HIV: HIV menyerang sistem kekebalan tubuh, secara khusus menargetkan sel CD4
yang berperan penting dalam melawan infeksi. HIV melemahkan sistem kekebalan dari
waktu ke waktu, membuat individu lebih rentan terhadap berbagai infeksi dan penyakit.
AIDS: AIDS adalah stadium lanjut dari infeksi HIV. AIDS ditandai dengan hilangnya
fungsi kekebalan secara signifikan, membuat individu rentan terhadap berbagai infeksi
dan penyakit parah.
+ Akibat
efek kesehatan: melemahkan sistem kekebalan, membuat individu lebih rentan terhadap
berbagai penyakit.
dampak sosial dan psikologis: orang yang hidup dengan HIV mungkin menghadapi
tantangan dalam hubungan pribadi, pekerjaan, dan interaksi sosial mereka, yang dapat
berkontribusi pada perasaan malu, bersalah, cemas, dan depresi.
beban ekonomi: hilangnya pendapatan dan peningkatan biaya perawatan kesehatan dapat
memperburuk kemiskinan dan berkontribusi pada kesenjangan sosial ekonomi.
F. 1 Kor 3 : 16 – 17
+ Makna
⇒ diri kita adalah bait allah. kita menjadi tempat tinggal bagi-Nya, sehingga kita harus
bertanggung jawab dalam cara kita berperilaku dan berusaha menyelaraskan pikiran,
tindakan, dan perilaku kita dengan kehendak-Nya.