Seorang guru yang baik adalah guru yang mampu menginspirasi
peserta didiknya, baik melalui perkataan maupun perbuatannya. Menginspirasi bukan berarti sekedar memberikan motivasi kepada peserta didik agar mereka menjadi lebih baik dalam kehidupannya, namun juga bertindak sebagai contoh hidup atau contoh nyata yang dapat diteladani oleh orang lain khususnya oleh peserta didik. Untuk itu, seorang guru harus bersikap yang mencerminkan teladan yang baik untuk orang lain.
Dalam sistem pendidikan di sekolah, sudah pasti guru harus
berhadapan dengan berbagai jenis karakter peserta didik yang pastinya berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Keberagaman karakteristik peserta didik ini tidak boleh diabaikan begitu saja oleh seorang guru. Guru tidak bisa serta merta menghadapi permasalahan peserta didik hanya dengan satu cara saja. Untuk itulah diharapkan selain mampu menginspirasi, guru juga harus opèn terhadap peserta didiknya.
Opèn merujuk pada bahasa Jawa “Ngopèni” yang berarti merawat
atau memelihara. Itu berarti, guru yang opèn harus mampu merawat peserta didiknya di sekolah, menjadi orangtua ke dua di sekolah. Seorang guru tidak hanya bertugas mentransferkan ilmu kepada para peserta didiknya di sekolah, namun lebih dari itu. Terkadang di sekolah, peserta didik mengalami beberapa kesulitan, baik itu masalah belajar atau berteman, sehingga seorang guru harus turut membantu peserta didiknya untuk memecahkan masalah yang dihadapinya di sekolah. Itu artinya, guru harus mengenal baik setiap pribadi peserta didiknya, sehingga dapat mengetahui kesulitan apa yang dihadapi mereka dan mampu membantu mereka sesuai dengan karakter masing-masing peserta didik. Dengan demikian maka akan tercipta perasaan nyaman yang dirasakan oleh peserta didik kepada gurunya, dan pastinya aan mempengaruhi suasana belajar mengajar di sekolah. Siswa akan lebih menyayangi gurunya, karena mereka merasakan bahwa guru di sekolah tidak hanya menuntut mereka untuk belajar dan menyelesaikan tugas, namun lebih dari itu, guru juga dapat menjadi teman bagi mereka. Dengan munculnya perasaan nyaman terhadap guru, tentunya diharapkan juga mampu meningkatkan kualitas belajar peserta didik di sekolah.
Menjadi guru bukan sekedar profesi namun lebih dari itu, guru adalah panggilan hati untuk melayani, mengayomi, dan menginspirasi.