Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat
dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul: “Hasil Observasi Koperasi Mahasiswa UNNES”
Penulis menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan
Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, khususnya kepada Ibu Dr. Duhita
Driyah Suprapti, S.H., M.Hum. selaku dosen dalam mata kuliah Hukum Dagang yang telah
membimbing kami. untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah berupaya
dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik
dan oleh karenanya, penulis dengan rendah hati menerima masukan, saran dan usul guna
penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumya
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Koperasi adalah sebuah badan usaha yang organisasinya didirikan khusus bertujuan
untuk memberi kesejahteraan pada anggotanya. Tujuan memberi kesejahteraan tersebut lebih
kepada sektor ekonomi. Badan usaha khusus yang dibentuk dengan asas kekeluargaan, sebab
badan usaha ini akan memprioritaskan anggota di dalamnya. Definisi koperasi juga disebutkan
dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian. Dalam Pasal 1 UU
tersebut, definisinya adalah badan usaha yang memiliki anggota perseorangan atau badan hukum
dengan landasan kegiatan dasar prinsip dari koperasi. Sebagai tambahan, badan usaha ini
merupakan gerakan ekonomi rakyat yang memiliki asas kekeluargaan. Sedangkan definisi dari
perkoperasian adalah segala hal yang berkaitan dengan badan usaha ini sendiri.
Secara umum para ahli sepakat bahwa koperasi adalah suatu bentuk organisasi ekonomi
yang diselenggarakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dan bersama-sama
meningkatkan kesejahteraannya, dengan ciri keterkaitan dan kemandirian, landasan organisasi.
Koperasi mahasiswa adalah koperasi yang didirikan dan dikelola oleh mahasiswa untuk
memenuhi kebutuhannya di bidang ekonomi, sosial, dan kemasyarakatan. Koperasi mahasiswa
ini sering terlibat dalam usaha kecil dan menengah, seperti jasa makanan, pembelian barang, dan
jasa transportasi.
Tujuan dari koperasi mahasiswa ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan mahasiswa
dan memperkuat kemandirian ekonomi mereka. Selain itu, koperasi mahasiswa juga dapat
menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan manajemen,
kepemimpinan dan bisnis.
Koperasi mahasiswa dapat diakui secara resmi oleh negara melalui Dinas Koperasi dan
Usaha Kecil Menengah (UKM). Koperasi mahasiswa ini biasanya diatur oleh peraturan hukum
dan kebijakan internal yang ditetapkan oleh anggota koperasi. Keuntungan dari koperasi
mahasiswa sering dibagi di antara anggota atau digunakan untuk membangun modal koperasi. Di
perguruan tinggi, koperasi mahasiswa juga dapat menjadi bagian dari kegiatan ekstrakurikuler
yang dapat membantu mahasiswa memperoleh pengalaman yang lebih luas dan meningkatkan
kemampuan organisasi, komunikasi dan bisnis mereka.
Menurut Dr. H. Ahmad Erani Yustika, SE., MM., koperasi mahasiswa dapat dikatakan
sebagai salah satu bentuk organisasi ekonomi yang diselenggarakan oleh mahasiswa untuk
memenuhi kebutuhan ekonomi dan bersama-sama meningkatkan kesejahteraan dan
kemaslahatan mereka. Koperasi mahasiswa juga dapat menjadi wadah bagi mahasiswa untuk
mengembangkan keterampilan manajemen, kepemimpinan dan bisnis.
Berdasarkan pengertian tersebut, koperasi mahasiswa dapat diartikan sebagai suatu bentuk
koperasi yang diselenggarakan oleh mahasiswa untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dan
bersama-sama meningkatkan kesejahteraannya, yang memiliki sifat-sifat yang berkaitan dan
unik, yang didirikan sebagai landasan organisasi.
Tujuan koperasi mahasiswa adalah memberikan kesempatan kepada para mahasiswa untuk
saling membantu dalam memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan kebahagiaan mereka
secara bersama-sama. Secara khusus, tujuan koperasi mahasiswa dapat berubah tergantung
orientasi dan kebutuhan masing-masing koperasi. Berikut adalah beberapa tujuan umum
kerjasama siswa:
1. Memenuhi kebutuhan siswa: Koperasi siswa dapat memenuhi kebutuhan siswa, seperti
buku, alat tulis, perlengkapan sekolah, makanan, minuman dan kebutuhan sehari-hari
lainnya.
2. Meningkatkan kesejahteraan mahasiswa: Koperasi mahasiswa dapat membantu
meningkatkan kesejahteraan mahasiswa dengan memberikan harga yang terjangkau dan
kualitas yang baik untuk kebutuhan mereka.
3. Menumbuhkan semangat kerjasama: Melalui koperasi siswa, siswa dapat merasakan
nilai-nilai koperasi, seperti kekeluargaan, gotong royong, demokrasi, keadilan dan
kemandirian, sekaligus berpartisipasi aktif dalam pengambilan keputusan dan manajemen
kolaboratif.
4. Memberikan Peluang Kewirausahaan: Koperasi mahasiswa juga dapat memberikan
kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan kreativitas dan keterampilan
wirausaha melalui produk-produk yang dihasilkan oleh koperasi.
5. Berkontribusi positif terhadap lingkungan: Koperasi mahasiswa dapat memberikan
kontribusi positif terhadap lingkungan sekitar, misalnya dengan memasarkan produk
lokal atau ramah lingkungan, maupun dengan cara mempromosikan kegiatan sosial atau
lingkungan yang bermanfaat bagi masyarakat.
BAB III
METODOLOGI
Metode penelitian adalah cara atau metode yang digunakan untuk melakukan penelitian
guna mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan data secara sistematis, objektif, dan terukur.
Metodologi penelitian terdiri dari serangkaian tahapan atau tahapan yang harus ditempuh untuk
mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan.
Beberapa metode yang biasa digunakan dalam metodologi penelitian antara lain:
2. Metode Penelitian Kuantitatif : Digunakan untuk mengumpulkan data berupa angka atau
data kuantitatif. Tujuannya adalah untuk mengukur hubungan antar variabel tertentu.
4. Metode penelitian eksperimen: digunakan untuk menguji hipotesis atau hipotesis dengan
cara memanipulasi variabel bebas dan mengukur pengaruhnya terhadap variabel terikat.
5. Metode penelitian survei: digunakan untuk mengumpulkan data dari responden melalui
kuesioner atau wawancara. Metode studi kasus: Digunakan untuk mempelajari kasus tertentu
secara mendalam dan detail.
Setiap metode penelitian memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Oleh karena
itu, pemilihan metode penelitian harus disesuaikan dengan jenis penelitian yang dilakukan dan
tujuan penelitian yang ingin dicapai.
Metode yang kita gunakan dalam penelitian kali ini merupakan metode kualitatif.
1. Miles dan Huberman (1994) berpendapat bahwa metode kualitatif lebih fokus pada
pemahaman yang mendalam dan deskriptif tentang fenomena sosial yang kompleks,
sehingga data yang dihasilkan lebih kontekstual dan menggambarkan realitas yang
sebenarnya.
2. Bogdan dan Biklen (2007) menyatakan bahwa metode kualitatif menekankan pada
penggunaan teknik pengumpulan data yang fleksibel dan sesuai konteks, sehingga data yang
dihasilkan lebih kompleks dan mendalam.
4. Denzin dan Lincoln (2011) menyatakan bahwa metode kualitatif memungkinkan peneliti
untuk memahami fenomena secara holistik dan kompleks, sehingga data yang diperoleh lebih
dalam dan memperkaya pemahaman tentang realitas masyarakat.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa metode penelitian kualitatif
lebih menekankan pada pemahaman yang mendalam dan deskriptif tentang fenomena yang
diteliti dengan menggunakan teknik-teknik pengumpulan data yang fleksibel dan sesuai konteks,
sehingga menghasilkan lebih kompleks, komprehensif, dan tangkapan data kontekstual.
Metode kualitatif yang kami gunakan untuk mempelajari Koperasi Mahasiswa Universitas
Negeri Semarang, dengan fokus pada pemahaman dan deskripsi yang komprehensif dan
kontekstual tentang fenomena koperasi. Beberapa teknik yang dapat digunakan dalam penelitian
kualitatif tentang koperasi antara lain:
2. Pengamatan: Teknik pengamatan dapat digunakan untuk mengamati kegiatan dan proses
dalam koperasi, seperti proses pengambilan keputusan, rapat anggota, atau kegiatan
pemasaran.
3. Dokumen: Teknik analisis dokumen dapat digunakan untuk memeriksa dokumen yang
berkaitan dengan koperasi, seperti piagam asosiasi, laporan keuangan, atau kebijakan
internal.
4. Studi kasus: Teknik studi kasus dapat digunakan untuk mempelajari dan
mendeskripsikan koperasi tertentu, berfokus pada manajemen, kinerja, atau masalah yang
dihadapi. Dalam penelitian kualitatif tentang koperasi, penting untuk memperhatikan konteks
sosial, ekonomi, dan politik di mana koperasi beroperasi. Selain itu, penting untuk
melibatkan anggota koperasi dalam penelitian untuk mendapatkan perspektif dan
pengalaman langsung mereka.
Dengan demikian, penelitian kualitatif tentang koperasi dapat memberikan pemahaman yang
mendalam dan deskriptif tentang koperasi sebagai organisasi sosial ekonomi yang penting dalam
masyarakat.
BAB IV
HASIL OBSERVASI
BAB V
PEMBAHASAN
Analisa Hasil Observasi
Koperasi Mahasiswa Unnes lahir dari perlunya pemenuhan kebutuhan kesejahteraan mahasiswa
melalui unit usaha yang dikelola oleh mahasiswa sendiri. Keinginan tersebut semakin
berkembang setelah munculnya gagasan perlunya wadah untuk mendidik anggota agar tumbuh
menjadi insan koperasi yang militan (Wira Koperasi). Kopma Unnes berdiri pada tanggal 7 Mei
1982, yaitu pada saat dilakukan rapat pembentukan yang merupakan momentum sejarah
terbentuknya koperasi di kalangan mahasiswa Universitas Negeri Semarang. Dengan dihadiri
oleh Pejabat Departemen Koperasi rapat pembentukan Koperasi tersebut telah berhasil
menetapkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.
Sekaligus memilih pengurus dan badan pengawas yang selanjutnya dilantik Rektor pada tanggal
28 Juli 1982, dengan ketua yang pertama yaitu sdr. Cuk Subekti untuk periode kepengurusan
tahun 1982-1983 yang setelah beberapa waktu menjalankan usahanya, pada tanggal 31 Maret
1984.
Koperasi Mahasiswa Universitas Negeri Semarang berhasil mendapatkan Legalitas berupa status
Badan Hukum No. 1002/BH/VI. Pada tanggal 30 Agustus 2010 Kopma Unnes mendapat status
hukum yang baru yaitu Badan Hukum No.10/180.08/PAD/XIV/VII/2010.
Dalam 40 tahun berdiri nya, sudah terdapat 37 periode dengan berbagai kabinet dan
kepemimpinan yang terus berganti yang memiliki unsur :
- Divisi Media
- Pengawasan
Untuk menjadi bagian dari anggota koperasi, yang dalam mempromosikannya, divisi media akan
menjalin media partner dengan UKM lain. Hal ini dibuka dan tersedia bagi seluruh mahasiswa
UNNES aktif dan dapat bergabung secara sukarela dan mendaftar melalui GForm dan follow
akun instagram KOPMA, mahasiswa anggota harus membayar simpanan pokok saat pertama
kali bergabung, juga simpanan wajib setiap 3 bulan sekali, dan adapun manfaat yang didapat
yaitu, dapat memiliki relasi yang luas antar sesama anggota, menambah penghetahuan tentang
sistem koperasi, meningkatkan kemampuan berwirausaha, serta mendapat pembagian Sisa Hasil
Usaha secara adil pada akhir periode sebanding dengan poin keaktifan masing-masing anggota.
Dalam pengelolaannya, sistem ini dijalankan secara demokratis dapat dilihat dalam mengambil
keputusan, koperasi selalu melibatkan anggotanya dalam rapat anggota tahunan yang diadakan
tiap akhir periode, yang biasa dilaksanakan pada bulan Januari, dalam keaktifannya juga
diadakan rapat rutin pengurus setiap bulan dan juga rapat tiga bulan sekali dengan pengawas
yang merupakan bagian dari anggota yg bersifat netral dan kompeten.
Layaknya berbagai usaha, tentunya KOPMA memiliki hubungan kerja sama atau mitra kerja
yang ialah BNI dan juga franchise dengan Bossman yang tentunya menggunakan MOU. Dalam
menjaga privasi dan keamanan anggotanya, KOPMA memiliki data dalam bentuk arsip yang
ditulis tangan dan juga disimpan secara online melalui gform, juga jika memiliki kendala,
KOPMA akan membantu anggota nya yang sedang mengalami kesusahan atau bencana dengan
memberi dukungan melalui program buka donasi. Mengenai program sosial atau pengembangan
masyarakat yang dijalankan, KOPMA akan berkunjung ke panti asuhan dan memberi bantuan
tetapi kendala yang dialami hingga saat ini ialah keaktifan anggota dalam berpartisipasi sehingga
kebanyakan waktu hanya pengurus dan beberapa anggota yang mengambil bagian dalam
penyelenggaraan program kerja.
BAB VI
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA