Anda di halaman 1dari 41

MODUL AJAR

DASAR-DASAR AKUNTANSI DAN KEUANGAN LEMBAGA

FASE F
SMK
KELAS XI

ADMINISTRASI PAJAK

GuruAkuntansiSMKJatengGayeng
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan karunia, rahmat, taufik
serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Modul Ajar Akuntansi dan Keuangan
Lembaga Konsentrasi Akuntansi Fase F dengan baik pada Element Perpajakan dengan baik. Modul
Ajar ini untuk menunjang pembelajaran pada kurikulum paradigma baru yang menekankan pada
prinsip merdeka berlajar sekaligus pembentukan profil pelajar pancasila. Penulis berharap Modul
Ajar ini dapat membantu memenuhi kebutuhan guru dan peserta didik dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran yang berorientasi pada student center. Besar harapan penulis atas saran
dan kritik yang membangun, untuk perbaikan Modul Ajar ini. Semoga Modul Ajar ini memberikan
manfaat kepada Bapak/ Ibu guru dan peserta didik dalam menyelesaiakan pembelajaran pada
elemen Proses Bisnis di Bidang Akuntansi dan Keuangan Lembaga.

Solo, 3 Juli 2022

Penulis

GuruAkuntansiSMKJatengGayeng
A. INFORMASI UMUM
A.1. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : Budi Santosa, S. Pd.
Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Karanganyar
Tahun Penyusunan : 2022
Satuan Pendidikan /Jenjang : SMK
Mata Pelajaran : Konsentrai Akuntansi
Judul Modul : Perpajakan pada Akuntansi dan Keuangan Lembaga
Konsentrasi Akuntansi
Fase : F
Alokasi Waktu : 36 X 45 Menit
Pertemuan : 2 X 6 JP
Jumlah Peserta Didik : 36 orang
Moda : PJJ dan TM (Blended Learning)
Kode Perangkat : F.006
Kata kunci : Pajak, NPWP, SPT, SSP

A.2. KOMPETENSI AWAL


Kemampuan awal yang dipersyaratkan untuk mempelajari modul ini yaitu peserta
didik sudah memiliki kemampuan dasar tentang akuntansi keuangan, matematika.

A.3. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Peserta didik akan mengembangkan kemampuan bernalar kritis, mandiri dan
kreatif.

A.4. SARANA PRASARANA


1. Sarana
 Digital dan Non digital berupa Buku paket, e-book, portal pembelajaran,
tautan edukasi di internet, surat kabar, majalah, televisi, teks iklan di ruang
publik.
 Video pembelajaran di internet.
2. Prasarana
 Perangkat keras (PC, Laptop, Smartphone, Tablet, Headset, printer)
 Perangkat lunak (Aplikasi pembelajaran: Whatsapp, Zoom,Kelas Maya,
Google Classroom, Media Sosial: Youtube, IG, dll)
 Jaringan internet

A.5. TARGET PESERTA DIDIK


Perangkat ajar ini dapat digunakan guru untuk mengajar di Fase F Program Keahlian
Akuntansi dan Keuangan Lembaga Konsentrasi Akuntansi.

GuruAkuntansiSMKJatengGayeng
A.6. KETERSEDIAAN MATERI
Alternatif penjelasan, metode atau aktivitas untuk peserta didik yang sulit memahami
konsep: Ya/ Tidak

A.7. STRATEGI PEMBELAJARAN


1. Pendekatan pembelajaran ilmiah/scientific
2. Model pembelajaran Inquiry, Problem Based Learning (PBL) Project Based
Learning (PjBL)
3. Metode Diskusi, Tanya Jawab, Presentasi, Simulasi dan Demonstrasi
(blanded learnin

B. Kompetensi Inti
1. TUJUAN PEMBELAJARAN
Elemen Tujuan Pembelajaran
Perpajakan Pada akhir Fase F peserta didik mampu memahami
jenis-jenis pajak, menghitung pajak terutang,
menyetor pajak kurang bayar, menyusun laporan
pajak, serta memahami ketentuan umum dan tata
cara perpajakan
(KUP).

GuruAkuntansiSMKJatengGayeng
Format Rencana Pembelajaran Kelas XI
Semester 1
Durasi Elemen Materi Aktivitas
8 JP 6 Jenis-jenis pajak dan ketentuan Menganalisis jenis-jenis pajak
umum dan tata cara perpajakan dan ketentuan umum dan tata
cara perpajakan
6 JP 6 Nomor pokok wajib pajak (NPWP) Menganalisis permohonan NPWP
6 JP 6 Nomor pengukuhan pengusaha kena Menganalisis permohonan NPPKP
pajak (NPPKP)
16 JP 6 Bentuk-bentuk surat pemberitahuan Menganalisis bentuk sarana
(SPT), surat setoran pajak (SSP), surat administrasi perpajakan di
ketetapan pajak (SKP), surat Indonesia
ketetapan pajak kurang bayar
(SKPKB), surat ketetapan pajak
kurang bayar tambahan (SKPKBT),
surat ketetapan pajak lebih bayar
(SKPLB) dan surat ketetapan pajak
nihil (SKPN).
Semester 2
8 JP 6 SPT pajak penghasilan (PPh) Pasal 21 Menganalisis data SPT pajak
penghasilan (PPh) Pasal 21
12 JP 6 Pengisian surat setoran pajak (SSP) Menerapkan pengisian surat
PPh pasal 21 setoran pajak (SSP) PPh pasal 21
6 JP 6 PPh Badan terutang Menerapkan perhitungan PPh
Badan terutang
4 JP 6 Pengisian surat setoran pajak (SSP) Menerapkan pengisian surat
PPh Badan setoran pajak (SSP) PPh Badan
6 JP 6 Pengisian surat pemberitahuan (SPT) Menerapkan pengisian surat
PPh Badan dalam formulir no.1771. pemberitahuan (SPT) PPh Badan
dalam formulir no.1771

Catatan:
Durasi dapat berubah menyesuaikan kondisi lingkungan peserta didik.

GuruAkuntansiSMKJatengGayeng
Modul Ajar Administrasi Pajak
MODUL 1

Nama Penyusun : Ria Prabangkara, S.Pd


Institusi : SMK Negeri 1 Karanganyar
Kelas/Fase : XI/F
Tahun Penyusunan : 2022
Elemen : Perpajakan

Capaian Pembelajaran:
Pada akhir Fase F peserta didik mampu memahami jenis-jenis pajak, menghitung pajak terutang,
menyetor pajak kurang bayar, menyusun laporan pajak, serta memahami ketentuan umum dan
tata cara perpajakan (KUP).
Organisasi Pembelajaran
Semester Materi Durasi Tujuan Pembelajaran Aktivitas
1 Jenis-jenis pajak dan 8 JP Mendisripsikan jenis-jenis Menganalisis
ketentuan umum dan pajak dan ketentuan umum jenis-jenis
tata cara perpajakan dan tata cara perpajakan pajak dan
ketentuan
umum dan tata
cara
perpajakan
1 Nomor pokok wajib 6 JP Memahami NPWP Menganalisis
pajak (NPWP) permohonan
NPWP
1 Nomor pengukuhan 6 JP Menerapkan permohonan Menganalisis
pengusaha kena pajak NPPKP permohonan
(NPPKP) NPPKP
1 Bentuk-bentuk surat 16 JP Memahami bentuk sarana Menganalisis
pemberitahuan (SPT), administrasi perpajakan di bentuk sarana
surat setoran pajak Indonesia administrasi
(SSP), surat ketetapan perpajakan di
pajak (SKP), surat Indonesia
ketetapan pajak kurang
bayar (SKPKB), surat
ketetapan pajak kurang
bayar tambahan
(SKPKBT), surat
ketetapan pajak lebih
bayar (SKPLB) dan surat
ketetapan pajak nihil
(SKPN).
2 SPT pajak penghasilan 8 JP Memahami data SPT pajak Menganalisis
(PPh) Pasal 21 penghasilan (PPh) Pasal 21 data SPT pajak
penghasilan
(PPh) Pasal 21
2 Pengisian surat setoran 12 JP Memahami pengisian surat Menerapkan

GuruAkuntansiSMKJatengGayeng
pajak (SSP) PPh pasal 21 setoran pajak (SSP) PPh pengisian surat
pasal 21 setoran pajak
(SSP) PPh pasal
21
2 PPh Badan terutang 6 JP Memahami perhitungan Menerapkan
PPh Badan terutang perhitungan
PPh Badan
terutang
2 Pengisian surat setoran 4 JP Memahami pengisian surat Menerapkan
pajak (SSP) PPh Badan setoran pajak (SSP) PPh pengisian surat
Badan setoran pajak
(SSP) PPh
Badan
2 Pengisian surat 6 JP Memahami pengisian surat Menerapkan
pemberitahuan (SPT) pemberitahuan (SPT) PPh pengisian surat
PPh Badan dalam Badan dalam formulir pemberitahuan
formulir no.1771. no.1771 (SPT) PPh
Badan dalam
formulir
no.1771

Tujuan Pembelajaran
1. Mengamati ruang lingkup ketentuan perpajakan di Indonesia
2. Menjelaskan secara luas definisi, fungsi, hukum, dan tata cara perpajakan di Indonesia
3. Menjelaskan secara luas penggolongan pajak
4. Memahami tata cara pemungutan pajak di Indonesia
5. Menyajikan asas-asas pemungutan pajak di Indonesia
6. Menguraikan tata cara pemungutan pajak diidonesia
7. Menyampaikan penggolongan pajak di Indonesia

Profil Pelajar Pancasila: mandiri, kreatif, gotong royong, bernalar kritis


Sarana dan prasarana: slide presentasi, bahan ajar
Pertanyaan pemantik:
Di dalam sebuah negara, penerimaan negara salah satunya bersumber dari sector pajak. Apakah
yang dimaksud dengan pajak? Siapa saja yang dipungut pajak? Bagaimana memungut pajak?
Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan  Guru membuka dengan salam dan meminta perwakilan pesera
didik memimpin doa
 Guru memastikan peserta didik siap untuk belajar dan
mengecek kehadiran siswa
Inti  Apersepsi dengan pertanyaan pemantik
Pajak merupakan salah satu penerimaan negara. Pajak
dipungut dari seseorang atau badan dengan tarif yang sudah
ditentukan. Pajak juga beberapa penggolongan. Pada materi
ini, kalian akan mempelajari semua itu.
 Menayangkan slide power point dan membagikan bahan ajar
pegangan siswa

GuruAkuntansiSMKJatengGayeng
 Menjelaskan tentang jenis pajak, ketentuan perpajakan, dan
tata cara perpajakan
Penutup 1. Menyimpulkan pembelajaran
2. Refleksi guru dan siswa
Asesmen Diagnostik dan Non Diagnostik Formatif (Tes tertulis dan
penugasan)
Pengayaan dan Memahami bahan ajar pegangan siswa dan merefleksikan
Remedial
Refleksi Peserta  Apa pendapatmu mengenai pelajaran hari ini?
Didik dan Guru  Bagaimana perasaanmu setelah mengikuti pembelajaran hari
ini?

LAMPIRAN
1. Pengertian – pengertian
- Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau
badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-undang, dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
- Wajib pajak adalah Orang pribadi atau badan, meliputi pembayaran pajak, pemotong
pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan.
- Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan baik yang
melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan
terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan usaha milik negara atau
badan usaha milik daerah dengan nama dan dalam bentuk apa pun, firma, kongsi,
koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa,
organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya, lembaga dan bentuk badan lainnya
termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap.
- Masa Pajak adalah jangka waktu yang menjadi dasar bagi Wajib Pajak untuk
menghitung, menyetor, dan melaporkan pajak yang terutang dalam suatu jangka
waktu tertentu sebagaimana ditentukan dalam Undang-Undang ini.
- Tahun Pajak adalah jangka waktu 1 (satu) tahun kalender kecuali bila Wajib Pajak
menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan tahun kalende
2. Dasar hukum perpajakan di Indonesia
- Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah segala pengertian, ketentuan,
peraturan dan hal-hal yang menyangkut perpajakan menurut Undang-Undang No. 6
Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Republik
Indonesia No. 16 Tahun 2000 (UU KUP)
- Hukum pajak material dapat juga disebut sebagai ketentuan material dalam
perpajakan. Berarti, mengatur hal-hal secara materi dalam perpajakan. Siapa yang
dikenakan pajaknya atau siapa subjek pajaknya. Apa objek yang dikenakan pajaknya.
Berapakah besar tarif pajaknya dan besarnya pajak yang terutang. Berikut ini
merupakan contoh-contoh hukum pajak material secara rinci, diantaranya :
UU No. 17 tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan
UU No. 18 tahun 2000 tentag Pajak Pertambahan Nilai Barang Dan Jasa dan Pajak Atas
Penjualan Barang Mewah (PPN dan PPnBM)
UU No. 12 tahun 1994 tentang Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB)

GuruAkuntansiSMKJatengGayeng
UU No. 13 tahun 1985 tentang Bea Materai
UU No. 34 tahun 2000 tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah
UU No. 20 tahun 2000 tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan
3. Fungsi pajak
- Fungsi anggaran (budgetair)
- Fungsi mengatur (regulerend)
- Fungsi stabilitas
- Fungsi redistribusi pendapatan
4. Penggolongan pajak
a. Berdasarkan pihak yang memungut pajak
- Pajak Pusat
- Pajak Daerah
b. Berdasarkan Sifatnya
- Pajak Subjektif
- Pajak Objektif
c. Berdasarkan Cara Pembebanan Pajak
- Pajak Langsung
- Pajak tidak Langsung
5. Asas Pemungutan pajak
- Asas domisili atau disebut juga asas kependudukan (domicile/residence principle)
- Asas sumber
- Asas kebangsaan

A. Lembar Kerja Peserta Didik


Jurnal Siswa
Nama : ……………….
Kelas/Rombel : ……………….
Semester :
Tahun Ajaran :
Mulai Tanggal :

Minggu ke Aktivitas Topik yang Rangkuman


Kupelajari Refleksiku

B. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik


1. Buku siswa Administrasi Pajak kelas XI SMK
2. Modul Administrasi Pajak kelas XI SMK

C. Glosarium:
-

D. Daftar Pustaka
1. Anisa Sulistiawati,dkk.2016.Modul Paket Keahlian Akuntansi SMK.Jakarta:P4TK Bispar.
2. Modul PPG 2018 Kompetensi Keahlian Akuntansi

GuruAkuntansiSMKJatengGayeng
GuruAkuntansiSMKJatengGayeng
Modul Ajar Administrasi Pajak
MODUL 2

Nama Penyusun : Ria Prabangkara, S.Pd


Institusi : SMK Negeri 1 Karanganyar
Kelas/Fase : XI/F
Tahun Penyusunan : 2022
Elemen : Perpajakan

Capaian Pembelajaran:
Pada akhir Fase F peserta didik mampu memahami jenis-jenis pajak, menghitung pajak terutang,
menyetor pajak kurang bayar, menyusun laporan pajak, serta memahami ketentuan umum dan
tata cara perpajakan (KUP).
Organisasi Pembelajaran
Semester Materi Durasi Tujuan Pembelajaran Aktivitas
1 Jenis-jenis pajak dan 8 JP Mendisripsikan jenis-jenis Menganalisis
ketentuan umum dan pajak dan ketentuan umum jenis-jenis
tata cara perpajakan dan tata cara perpajakan pajak dan
ketentuan
umum dan tata
cara
perpajakan
1 Nomor pokok wajib 6 JP Memahami NPWP Menganalisis
pajak (NPWP) permohonan
NPWP
1 Nomor pengukuhan 6 JP Menerapkan permohonan Menganalisis
pengusaha kena pajak NPPKP permohonan
(NPPKP) NPPKP
1 Bentuk-bentuk surat 16 JP Memahami bentuk sarana Menganalisis
pemberitahuan (SPT), administrasi perpajakan di bentuk sarana
surat setoran pajak Indonesia administrasi
(SSP), surat ketetapan perpajakan di
pajak (SKP), surat Indonesia
ketetapan pajak kurang
bayar (SKPKB), surat
ketetapan pajak kurang
bayar tambahan
(SKPKBT), surat
ketetapan pajak lebih
bayar (SKPLB) dan surat
ketetapan pajak nihil
(SKPN).
2 SPT pajak penghasilan 8 JP Memahami data SPT pajak Menganalisis
(PPh) Pasal 21 penghasilan (PPh) Pasal 21 data SPT pajak
penghasilan
(PPh) Pasal 21
2 Pengisian surat setoran 12 JP Memahami pengisian surat Menerapkan

GuruAkuntansiSMKJatengGayeng
pajak (SSP) PPh pasal 21 setoran pajak (SSP) PPh pengisian surat
pasal 21 setoran pajak
(SSP) PPh pasal
21
2 PPh Badan terutang 6 JP Memahami perhitungan Menerapkan
PPh Badan terutang perhitungan
PPh Badan
terutang
2 Pengisian surat setoran 4 JP Memahami pengisian surat Menerapkan
pajak (SSP) PPh Badan setoran pajak (SSP) PPh pengisian surat
Badan setoran pajak
(SSP) PPh
Badan
2 Pengisian surat 6 JP Memahami pengisian surat Menerapkan
pemberitahuan (SPT) pemberitahuan (SPT) PPh pengisian surat
PPh Badan dalam Badan dalam formulir pemberitahuan
formulir no.1771. no.1771 (SPT) PPh
Badan dalam
formulir
no.1771

Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan pengertian wajib pajak
2. Mengidentifikasi hak-hak dan kewajiban wajib pajak
3. Menjeslakan secara luas tentang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
4. Menjelaskan Fungsi NPWP
5. Menjelaskan Tata cara memperoleh NPWP
6. Menjelaskan penghapusan NPWP
7. Mengisi Surat permohonan pembuatan NPWP

Profil Pelajar Pancasila: mandiri, kreatif, gotong royong, bernalar kritis


Sarana dan prasarana: slide presentasi, bahan ajar
Pertanyaan pemantik:
Dalam kegiatan perpajakan, tidak semua orang berhak dipungut pajak. Siapa saja yang dapat
dipungut pajak? Dimana membuat NPWP dan bagaimana caranya?
Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan  Guru membuka dengan salam dan meminta perwakilan pesera
didik memimpin doa
 Guru memastikan peserta didik siap untuk belajar dan
mengecek kehadiran siswa
Inti  Apersepsi dengan pertanyaan pemantik
NPWP merupakan bukti bahwa orang atau badan berhak
dipungut pajak sesuai ketentuan yang berlaku. Bagaimana dan
dimana membuat NPWP? Hal tersebut akan kalian pelajari
lengkap dalam materi ini.
 Menayangkan slide power point dan membagikan bahan ajar
pegangan siswa

GuruAkuntansiSMKJatengGayeng
 Menjelaskan tentang NPWP
Penutup Menyimpulkan pembelajaran, melakukan refleksi guru dan siswa
Asesmen Diagnostik dan Non Diagnostik Formatif (Tes tertulis dan
penugasan)
Pengayaan dan Memahami bahan ajar pegangan siswa dan merefleksikan
Remedial
Refleksi Peserta  Apa pendapatmu mengenai pelajaran hari ini?
Didik dan Guru  Bagaimana perasaanmu setelah mengikuti pembelajaran hari
ini?

LAMPIRAN
1. Pengertian dan Fungsi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
- Pengertian NPWP adalah nomor yang diberikan kepada wajib pajak sebagai sarana
dalam administrasi perpajaka yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau
identitas wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya
- Fungsi NPWP
a. Sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak
b. Untuk menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan dalam pengawasan
administrasi perpajakan
c. Sarana dalam administrasi perpajakan.
d. Dicantumkan dalam setiap dokumen perpajakan.
e. Menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan pengawasan administrasi
perpajakan.
2. Pendaftaran Untuk Mendapatkan NPWP
a. Berdasarkan sistem penaksiran sendiri untuk setiap WP wajib mendaftarkan diri
ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau melalui Kantor Penyuluhan dan Pengamatan
Potensi Perpajakan (KP4) yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat
kedudukan Wajib Pajak, untuk diberikan NPWP.
b. Kewajiban mendaftarkan diri berlaku pula terhadap wanita kawin yang dikenakan
pajak secara terpisah, karena hidup terpisah berdasarkan keputusan hakim atau
dikehendaki secara tertulis berdasarkan perjanjian pemisahan penghasilan dan harta.
c. Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha Tertentu yang mempunyai tempat usaha
berbeda dengan tempat tinggal, selain wajib mendaftarkan diri ke Kantor Pelayanan
Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggalnya, juga diwajibkan mendaftarkan
diri ke Kantor Pelayanan Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat kegiatan usaha
dilakukan.
d. Wajib Pajak Orang Pribadi yang tidak menjalankan usaha atau pekerjaan bebas, bila
sampai dengan suatu bulan memperoleh penghasilan yang jumlahnya telah
melebihi Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) setahun, wajib mendaftarkan diri paling
lambat pada akhir bulan berikutnya.
e. Wajib Pajak Orang Pribadi lainnya yang memerlukan NPWP dapat mengajukan
permohonan untuk memperoleh NPWP.

3. Tata cara Pendaftaran NPWP


Untuk mendapatkan NPWP Wajib Pajak (WP) mengisi formulir pendaftaran dan
menyampaikan secara langsung atau melalui pos ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau

GuruAkuntansiSMKJatengGayeng
Kantor Penyuluhan dan Pengamatan Potensi Perpajakan (KP4) setempat dengan
melampirkan:
1. Untuk WP Orang Pribadi Non-Usahawan: Fotokopi Kartu Tanda Penduduk bagi
penduduk Indonesia atau foto kopi paspor ditambah surat keterangan tempat
tinggal dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa bagi orang
asing.
2. Untuk WP Orang Pribadi Usahawan :
1. Fotokopi KTP bagi penduduk Indonesia atau fotokopi paspor ditambah surat
keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau
Kepala Desa bagi orang asing;
2. Surat Keterangan tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dari instansi yang
berwenang minimal Lurahatau Kepala Desa.
3. Untuk WP Badan :
1. Fotokopi akta pendirian dan perubahan terakhir atau surat keterangan
penunjukkan dari kantor pusat bagi BUT;
2. Fotokopi KTP bagi penduduk Indonesia atau fotokopi paspor ditambah surat
keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau
Kepala Desa bagi orang asing, dari salah seorang pengurus aktif;
3. Surat Keterangan tempat kegiatan usaha dari instansi yang berwenang minimal
kabupaten

A. Lembar Kerja Peserta Didik


Jurnal Siswa
Nama : ……………….
Kelas/Rombel : ……………….
Semester :
Tahun Ajaran :
Mulai Tanggal :

Minggu ke Aktivitas Topik yang Rangkuman


Kupelajari Refleksiku

B. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik


1. Buku siswa Administrasi Pajak kelas XI SMK
2. Modul Administrasi Pajak kelas XI SMK

C. Glosarium:
-

D. Daftar Pustaka
1. Anisa Sulistiawati,dkk.2016.Modul Paket Keahlian Akuntansi SMK.Jakarta:P4TK Bispar.
2. Modul PPG 2018 Kompetensi Keahlian Akuntansi

GuruAkuntansiSMKJatengGayeng
Modul Ajar Administrasi Pajak
MODUL 3

Nama Penyusun : Ria Prabangkara, S.Pd


Institusi : SMK Negeri 1 Karanganyar
Kelas/Fase : XI/F
Tahun Penyusunan : 2022
Elemen : Perpajakan

Capaian Pembelajaran:
Pada akhir Fase F peserta didik mampu memahami jenis-jenis pajak, menghitung pajak terutang,
menyetor pajak kurang bayar, menyusun laporan pajak, serta memahami ketentuan umum dan
tata cara perpajakan (KUP).
Organisasi Pembelajaran
Semester Materi Durasi Tujuan Pembelajaran Aktivitas
1 Jenis-jenis pajak dan 8 JP Mendisripsikan jenis-jenis Menganalisis
ketentuan umum dan pajak dan ketentuan umum jenis-jenis
tata cara perpajakan dan tata cara perpajakan pajak dan
ketentuan
umum dan tata
cara
perpajakan
1 Nomor pokok wajib 6 JP Memahami NPWP Menganalisis
pajak (NPWP) permohonan
NPWP
1 Nomor pengukuhan 6 JP Menerapkan permohonan Menganalisis
pengusaha kena pajak NPPKP permohonan
(NPPKP) NPPKP
1 Bentuk-bentuk surat 16 JP Memahami bentuk sarana Menganalisis
pemberitahuan (SPT), administrasi perpajakan di bentuk sarana
surat setoran pajak Indonesia administrasi
(SSP), surat ketetapan perpajakan di
pajak (SKP), surat Indonesia
ketetapan pajak kurang
bayar (SKPKB), surat
ketetapan pajak kurang
bayar tambahan
(SKPKBT), surat
ketetapan pajak lebih
bayar (SKPLB) dan surat
ketetapan pajak nihil
(SKPN).
2 SPT pajak penghasilan 8 JP Memahami data SPT pajak Menganalisis
(PPh) Pasal 21 penghasilan (PPh) Pasal 21 data SPT pajak
penghasilan
(PPh) Pasal 21
2 Pengisian surat setoran 12 JP Memahami pengisian surat Menerapkan

GuruAkuntansiSMKJatengGayeng
pajak (SSP) PPh pasal 21 setoran pajak (SSP) PPh pengisian surat
pasal 21 setoran pajak
(SSP) PPh pasal
21
2 PPh Badan terutang 6 JP Memahami perhitungan Menerapkan
PPh Badan terutang perhitungan
PPh Badan
terutang
2 Pengisian surat setoran 4 JP Memahami pengisian surat Menerapkan
pajak (SSP) PPh Badan setoran pajak (SSP) PPh pengisian surat
Badan setoran pajak
(SSP) PPh
Badan
2 Pengisian surat 6 JP Memahami pengisian surat Menerapkan
pemberitahuan (SPT) pemberitahuan (SPT) PPh pengisian surat
PPh Badan dalam Badan dalam formulir pemberitahuan
formulir no.1771. no.1771 (SPT) PPh
Badan dalam
formulir
no.1771

Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan pengertian nomor Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PPKP)
2. Menjelaskan Fungsi nomor Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PPKP)
3. Menganalisis permohonan nomor pengukuhan pengusaha kena pajak (NPPKP)
4. Menyampaikan permohonan nomor pengukuhan pengusaha kena pajak (NPPKP)

Profil Pelajar Pancasila: mandiri, kreatif, gotong royong, bernalar kritis


Sarana dan prasarana: slide presentasi, bahan ajar
Pertanyaan pemantik:
Di dunia bisnis, pengusaha dikategorikan sebagai subyek pajak. Pengusaha yang bagaimana yang
dikenakan pajak?
Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan  Guru membuka dengan salam dan meminta perwakilan pesera
didik memimpin doa
 Guru memastikan peserta didik siap untuk belajar dan
mengecek kehadiran siswa
Inti  Apersepsi dengan pertanyaan pemantik
Pengusaha yang bagaimana yang dikukuhkan dikenakan pajak?
Apakah status pengukuhan pengusaha kena pajak bisa dicabut?
Hal tersebut akan kalian lengkap pelajari dalam materi ini.
 Menayangkan slide power point dan membagikan bahan ajar
pegangan siswa
 Menjelaskan tentang NPPKP
Penutup Menyimpulkan pembelajaran, melakukan refleksi guru dan siswa
Asesmen Diagnostik dan Non Diagnostik Formatif (Tes tertulis dan
penugasan)

GuruAkuntansiSMKJatengGayeng
Pengayaan dan Memahami bahan ajar pegangan siswa dan merefleksikan
Remedial
Refleksi Peserta  Apa pendapatmu mengenai pelajaran hari ini?
Didik dan Guru  Bagaimana perasaanmu setelah mengikuti pembelajaran hari
ini?

LAMPIRAN
1. Pegertian, Fungsi dan Tata cara permohonan Nomor Pokok Pengukuhan Pengusaha Kena
Pajak (NPPKP)
Pengusaha yang dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP) memiliki surat
pengukuhan pengusaha kena pajak berisi identitas dan kewajiban perpajakan PKP.
2. Pencabutan Nomor Pengukuhan Kena Pajak (NPPKP) dapat dilakukan apabila:
a. Pengusaha Kena Pajak berpindah alamat ke KPP lain
b. Pindah tempat kedudukan
c. Pindah tempat kegiatan usaha
d. Perubahan status perusahaan

A. Lembar Kerja Peserta Didik


Jurnal Siswa
Nama : ……………….
Kelas/Rombel : ……………….
Semester :
Tahun Ajaran :
Mulai Tanggal :

Minggu ke Aktivitas Topik yang Rangkuman


Kupelajari Refleksiku

B. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik


1. Buku siswa Administrasi Pajak kelas XI SMK
2. Modul Administrasi Pajak kelas XI SMK

C. Glosarium:
-

D. Daftar Pustaka
1. Anisa Sulistiawati,dkk.2016.Modul Paket Keahlian Akuntansi SMK.Jakarta:P4TK Bispar.
2. Modul PPG 2018 Kompetensi Keahlian Akuntansi

GuruAkuntansiSMKJatengGayeng
Modul Ajar Administrasi Pajak
MODUL 4

Nama Penyusun : Ria Prabangkara, S.Pd


Institusi : SMK Negeri 1 Karanganyar
Kelas/Fase : XI/F
Tahun Penyusunan : 2022
Elemen : Perpajakan

Capaian Pembelajaran:
Pada akhir Fase F peserta didik mampu memahami jenis-jenis pajak, menghitung pajak terutang,
menyetor pajak kurang bayar, menyusun laporan pajak, serta memahami ketentuan umum dan
tata cara perpajakan (KUP).
Organisasi Pembelajaran
Semester Materi Durasi Tujuan Pembelajaran Aktivitas
1 Jenis-jenis pajak dan 8 JP Mendisripsikan jenis-jenis Menganalisis
ketentuan umum dan pajak dan ketentuan umum jenis-jenis
tata cara perpajakan dan tata cara perpajakan pajak dan
ketentuan
umum dan tata
cara
perpajakan
1 Nomor pokok wajib 6 JP Memahami NPWP Menganalisis
pajak (NPWP) permohonan
NPWP
1 Nomor pengukuhan 6 JP Menerapkan permohonan Menganalisis
pengusaha kena pajak NPPKP permohonan
(NPPKP) NPPKP
1 Bentuk-bentuk surat 16 JP Memahami bentuk sarana Menganalisis
pemberitahuan (SPT), administrasi perpajakan di bentuk sarana
surat setoran pajak Indonesia administrasi
(SSP), surat ketetapan perpajakan di
pajak (SKP), surat Indonesia
ketetapan pajak kurang
bayar (SKPKB), surat
ketetapan pajak kurang
bayar tambahan
(SKPKBT), surat
ketetapan pajak lebih
bayar (SKPLB) dan surat
ketetapan pajak nihil
(SKPN).
2 SPT pajak penghasilan 8 JP Memahami data SPT pajak Menganalisis
(PPh) Pasal 21 penghasilan (PPh) Pasal 21 data SPT pajak
penghasilan
(PPh) Pasal 21
2 Pengisian surat setoran 12 JP Memahami pengisian surat Menerapkan

GuruAkuntansiSMKJatengGayeng
pajak (SSP) PPh pasal 21 setoran pajak (SSP) PPh pengisian surat
pasal 21 setoran pajak
(SSP) PPh pasal
21
2 PPh Badan terutang 6 JP Memahami perhitungan Menerapkan
PPh Badan terutang perhitungan
PPh Badan
terutang
2 Pengisian surat setoran 4 JP Memahami pengisian surat Menerapkan
pajak (SSP) PPh Badan setoran pajak (SSP) PPh pengisian surat
Badan setoran pajak
(SSP) PPh
Badan
2 Pengisian surat 6 JP Memahami pengisian surat Menerapkan
pemberitahuan (SPT) pemberitahuan (SPT) PPh pengisian surat
PPh Badan dalam Badan dalam formulir pemberitahuan
formulir no.1771. no.1771 (SPT) PPh
Badan dalam
formulir
no.1771

Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan pengertian administrasi pajak dan sarana administrasi perpajakan
2. Menjelaskan secara luas tentang NPWP
3. Menjelaskan secara luas tentang SSP
4. Menjelaskan secara luas tentang SPT
5. Menjelaskan secara luas tentang SKP, SKPKB, SKPKBT, SKPLB, dan SKPN
6. Menyampaikan ruang lingkup administrasi pajak dan sarana admnistrasi pajak
7. Menganalisis dan menyampaikan bentuk sarana administrasi pajak di Indonesia (NPWP, SSP,
SPT, SKP, SKPKB, SKPKBT, SKPLB, SKPN)

Profil Pelajar Pancasila: mandiri, kreatif, gotong royong, bernalar kritis


Sarana dan prasarana: slide presentasi, bahan ajar
Pertanyaan pemantik:
Perpajakan tidak bisa lepas dari sarana administrasi perpajakan. Apa saja sarana administrasi
perpajakan yang ada di Indonesia?
Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan  Guru membuka dengan salam dan meminta perwakilan pesera
didik memimpin doa
 Guru memastikan peserta didik siap untuk belajar dan
mengecek kehadiran siswa
Inti  Apersepsi dengan pertanyaan pemantik
Apa saja sara administrasi perpajakan yang ada di Indonesia
dan fungsinya untuk apa? Kita akan mempelajarinya secara
lengkap di materi ini.
 Menayangkan slide power point dan membagikan bahan ajar
pegangan siswa

GuruAkuntansiSMKJatengGayeng
 Menjelaskan tentang sarana administrasi perpajakan
Penutup Menyimpulkan pembelajaran, melakukan refleksi guru dan siswa
Asesmen Diagnostik dan Non Diagnostik Formatif (Tes tertulis dan
penugasan)
Pengayaan dan Memahami bahan ajar pegangan siswa dan merefleksikan
Remedial
Refleksi Peserta  Apa pendapatmu mengenai pelajaran hari ini?
Didik dan Guru  Bagaimana perasaanmu setelah mengikuti pembelajaran hari
ini?

LAMPIRAN
1. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
NPWP adalah nomor yang diberikan kepada wajib pajak sebagai sarana dalam administrasi
perpajaka yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak dalam
melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya
2. Surat Setoran Pajak (SSP)
Surat setoran pajak adalah bukti pembayaran atau penyetoran pajak yang dilakukan
dengan menggunakan formulir atau telah dilakukan dengan cara lain ke kas negara melalui
tempat pembayaran yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan.
3. Surat Pemberitahuan (SPT)
Surat Pemberitahuan (SPT) adalah laporan pajak yang dilaporkan kepada pemerintah
Indonesia melalui Direktorat Jenderal Pajak. Semua pajak diatur dalam Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2008
4. Surat Tagihan Pajak (STP)
yaitu surat yang digunakan untuk melakukan tagihan pajak dan/atau sanksi administrasi
berupa bunga dan/atau denda. Surat Tagihan Pajak mempunyai kekuatan hukum yang
sama dengan surat ketetapan pajak, sehingga dalam hal penagihannya dapat dilakukan
dengan Surat Paksa.
5. Surat Ketetapan Pajak (SKP)
yaitu surat ketetapan yang meliputi Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB), Surat
Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT), Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN),
atau Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB). Penerbitan suatu SKP hanya terbatas
kepada WP tertentu yang disebabkan oleh ketidakbenaran dalam pengisian SPT atau
karena ditemukannya data fiskal yang tidak dilaporkan oleh WP. Daluwarsa penetapan
pajak ditentukan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak akhir Masa Pajak atau Bagian
Tahun Pajak atau Tahun Pajak.
6. Sanksi Administrasi Perpajakan
SPT dilaporkan dengan menggunakan formulir tertentu, tergantung dari jenis pajak yang
akan dilaporkan. Untuk setiap jenis laporan memiliki tanggal jatuh tempo yang berbeda
untuk waktu pembayaran dan pelaporan.
7. Administrasi pajak secara online menggunakan efilling

A. Lembar Kerja Peserta Didik


Jurnal Siswa
Nama : ……………….
Kelas/Rombel : ……………….
Semester :

GuruAkuntansiSMKJatengGayeng
Tahun Ajaran :
Mulai Tanggal :

Minggu ke Aktivitas Topik yang Rangkuman


Kupelajari Refleksiku

B. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik


1. Buku siswa Administrasi Pajak kelas XI SMK
2. Modul Administrasi Pajak kelas XI SMK

C. Glosarium:
-

D. Daftar Pustaka
1. Anisa Sulistiawati,dkk.2016.Modul Paket Keahlian Akuntansi SMK.Jakarta:P4TK Bispar.
2. Modul PPG 2018 Kompetensi Keahlian Akuntansi

GuruAkuntansiSMKJatengGayeng
Modul Ajar Administrasi Pajak
MODUL 5

Nama Penyusun : Ria Prabangkara, S.Pd


Institusi : SMK Negeri 1 Karanganyar
Kelas/Fase : XI/F
Tahun Penyusunan : 2022
Elemen : Perpajakan

Capaian Pembelajaran:
Pada akhir Fase F peserta didik mampu memahami jenis-jenis pajak, menghitung pajak terutang,
menyetor pajak kurang bayar, menyusun laporan pajak, serta memahami ketentuan umum dan
tata cara perpajakan (KUP).
Organisasi Pembelajaran
Semester Materi Durasi Tujuan Pembelajaran Aktivitas
1 Jenis-jenis pajak dan 8 JP Mendisripsikan jenis-jenis Menganalisis
ketentuan umum dan pajak dan ketentuan umum jenis-jenis
tata cara perpajakan dan tata cara perpajakan pajak dan
ketentuan
umum dan tata
cara
perpajakan
1 Nomor pokok wajib 6 JP Memahami NPWP Menganalisis
pajak (NPWP) permohonan
NPWP
1 Nomor pengukuhan 6 JP Menerapkan permohonan Menganalisis
pengusaha kena pajak NPPKP permohonan
(NPPKP) NPPKP
1 Bentuk-bentuk surat 16 JP Memahami bentuk sarana Menganalisis
pemberitahuan (SPT), administrasi perpajakan di bentuk sarana
surat setoran pajak Indonesia administrasi
(SSP), surat ketetapan perpajakan di
pajak (SKP), surat Indonesia
ketetapan pajak kurang
bayar (SKPKB), surat
ketetapan pajak kurang
bayar tambahan
(SKPKBT), surat
ketetapan pajak lebih
bayar (SKPLB) dan surat
ketetapan pajak nihil
(SKPN).
2 SPT pajak penghasilan 8 JP Memahami data SPT pajak Menganalisis
(PPh) Pasal 21 penghasilan (PPh) Pasal 21 data SPT pajak
penghasilan
(PPh) Pasal 21
2 Pengisian surat setoran 12 JP Memahami pengisian surat Menerapkan

GuruAkuntansiSMKJatengGayeng
pajak (SSP) PPh pasal 21 setoran pajak (SSP) PPh pengisian surat
pasal 21 setoran pajak
(SSP) PPh pasal
21
2 PPh Badan terutang 6 JP Memahami perhitungan Menerapkan
PPh Badan terutang perhitungan
PPh Badan
terutang
2 Pengisian surat setoran 4 JP Memahami pengisian surat Menerapkan
pajak (SSP) PPh Badan setoran pajak (SSP) PPh pengisian surat
Badan setoran pajak
(SSP) PPh
Badan
2 Pengisian surat 6 JP Memahami pengisian surat Menerapkan
pemberitahuan (SPT) pemberitahuan (SPT) PPh pengisian surat
PPh Badan dalam Badan dalam formulir pemberitahuan
formulir no.1771. no.1771 (SPT) PPh
Badan dalam
formulir
no.1771

Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan secara luas definisi dan kebijakan umum tentang PPh pasal 21
2. Menjelaskan tarif pengenaan untuk PPh pasal 21
3. Mengidentifikasi dan menjelaskan penghasilan tidak kena pajak (PTKP) beserta perubahannya
4. Menjelaskan cara perhitungan PPh 21
5. Melakuakan perhitungan PTKP dari berbagai status
6. Melakukan perhitungan PPh Pasal 21

Profil Pelajar Pancasila: mandiri, kreatif, gotong royong, bernalar kritis


Sarana dan prasarana: slide presentasi, bahan ajar
Pertanyaan pemantik:
Salah satu pajak yang kita kenal adalah pajak penghasilan yang salah satunya adalah Pajak
Penghasilan Pasal 21 (PPh 21). Siapa saja yang dipungut PPh 21? Berapa tarif PPh 21?
Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan  Guru membuka dengan salam dan meminta perwakilan pesera
didik memimpin doa
 Guru memastikan peserta didik siap untuk belajar dan
mengecek kehadiran siswa
Inti  Apersepsi dengan pertanyaan pemantik
Siapa yang dipungut PPh 21? Dan berapa besaran PPh 21?
Pertanyaan tersebut akan kita pelajari dalam materi ini.
 Menayangkan slide power point dan membagikan bahan ajar
pegangan siswa
 Menjelaskan tentang PPh 21
Penutup Menyimpulkan pembelajaran, melakukan refleksi guru dan siswa

GuruAkuntansiSMKJatengGayeng
Asesmen Diagnostik dan Non Diagnostik Formatif (Tes tertulis dan
penugasan)
Pengayaan dan Memahami bahan ajar pegangan siswa dan merefleksikan
Remedial
Refleksi Peserta  Apa pendapatmu mengenai pelajaran hari ini?
Didik dan Guru  Bagaimana perasaanmu setelah mengikuti pembelajaran hari
ini?

LAMPIRAN
1. Ruang lingkup PPh 21
Setiap warga negara Indonesia yang memiliki penghasilan dan sesuai dengan Undang-
Undang No. 36 tahun 2008 maka diwajibkan untuk membayar pajak atas penghasilan
bruto yang diperolehnya.
Pajak penghasilan pertama kali diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 dan
beberapa kali mengalami amandemen dan perubahan sebagai berikut:
- Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1991
- Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1994
- Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000
- Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008
2. Tarif PPh 21
Sesuai dengan Pasal 17 ayat 1, Undang-Undang No. 36 tahun 2008, tarif pajak penghasilan
pribadi perhitungannya dengan menggunakan tarif progresif sebagai berikut:
Penghasilan Netto Kena Pajak Tarif Pajak
Sampai dengan 50 juta 5%
50 juta sampai dengan 250 juta 15%
250 juta sampai dengan 500 juta 25%
Diatas 500 juta 30%

A. Lembar Kerja Peserta Didik


Jurnal Siswa
Nama : ……………….
Kelas/Rombel : ……………….
Semester :
Tahun Ajaran :
Mulai Tanggal :

Minggu ke Aktivitas Topik yang Rangkuman


Kupelajari Refleksiku

B. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik


1. Buku siswa Administrasi Pajak kelas XI SMK
2. Modul Administrasi Pajak kelas XI SMK

GuruAkuntansiSMKJatengGayeng
C. Glosarium:
-

D. Daftar Pustaka
1. Anisa Sulistiawati,dkk.2016.Modul Paket Keahlian Akuntansi SMK.Jakarta:P4TK Bispar.
2. Modul PPG 2018 Kompetensi Keahlian Akuntansi

GuruAkuntansiSMKJatengGayeng
Modul Ajar Administrasi Pajak
MODUL 6

Nama Penyusun : Ria Prabangkara, S.Pd


Institusi : SMK Negeri 1 Karanganyar
Kelas/Fase : XI/F
Tahun Penyusunan : 2022
Elemen : Perpajakan

Capaian Pembelajaran:
Pada akhir Fase F peserta didik mampu memahami jenis-jenis pajak, menghitung pajak terutang,
menyetor pajak kurang bayar, menyusun laporan pajak, serta memahami ketentuan umum dan
tata cara perpajakan (KUP).
Organisasi Pembelajaran
Semester Materi Durasi Tujuan Pembelajaran Aktivitas
1 Jenis-jenis pajak dan 8 JP Mendisripsikan jenis-jenis Menganalisis
ketentuan umum dan pajak dan ketentuan umum jenis-jenis
tata cara perpajakan dan tata cara perpajakan pajak dan
ketentuan
umum dan tata
cara
perpajakan
1 Nomor pokok wajib 6 JP Memahami NPWP Menganalisis
pajak (NPWP) permohonan
NPWP
1 Nomor pengukuhan 6 JP Menerapkan permohonan Menganalisis
pengusaha kena pajak NPPKP permohonan
(NPPKP) NPPKP
1 Bentuk-bentuk surat 16 JP Memahami bentuk sarana Menganalisis
pemberitahuan (SPT), administrasi perpajakan di bentuk sarana
surat setoran pajak Indonesia administrasi
(SSP), surat ketetapan perpajakan di
pajak (SKP), surat Indonesia
ketetapan pajak kurang
bayar (SKPKB), surat
ketetapan pajak kurang
bayar tambahan
(SKPKBT), surat
ketetapan pajak lebih
bayar (SKPLB) dan surat
ketetapan pajak nihil
(SKPN).
2 SPT pajak penghasilan 8 JP Memahami data SPT pajak Menganalisis
(PPh) Pasal 21 penghasilan (PPh) Pasal 21 data SPT pajak
penghasilan
(PPh) Pasal 21
2 Pengisian surat setoran 12 JP Memahami pengisian surat Menerapkan

GuruAkuntansiSMKJatengGayeng
pajak (SSP) PPh pasal 21 setoran pajak (SSP) PPh pengisian surat
pasal 21 setoran pajak
(SSP) PPh pasal
21
2 PPh Badan terutang 6 JP Memahami perhitungan Menerapkan
PPh Badan terutang perhitungan
PPh Badan
terutang
2 Pengisian surat setoran 4 JP Memahami pengisian surat Menerapkan
pajak (SSP) PPh Badan setoran pajak (SSP) PPh pengisian surat
Badan setoran pajak
(SSP) PPh
Badan
2 Pengisian surat 6 JP Memahami pengisian surat Menerapkan
pemberitahuan (SPT) pemberitahuan (SPT) PPh pengisian surat
PPh Badan dalam Badan dalam formulir pemberitahuan
formulir no.1771. no.1771 (SPT) PPh
Badan dalam
formulir
no.1771

Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan secara luas formulir yang digunakan untuk pembayaran PPh pasal 21
2. Menjelaskan tatacara pengisian Surat Setoran Pajak (SSP)
3. Menjelaskan secara luas langkah atau prosedur pembayaran PPh pasal 21
4. Menjelaskan secara luas formulir yang digunakan untuk pelaporan PPh pasal 21
5. Menjelaskan tatacara pengisian Surat Pemberitahuan (SPT) Masa PPh 21
6. Menjelaskan secara luas langkah atau prosedur pelpaoran PPh pasal 21
7. Melakukan pengisian formulir SSP
8. Melakukan pengisian formulir SPT Masa PPh pasal 21
9. Menjelaskan prosedur pembayaran dan pelaporan PPh pasal 21 secara online

Profil Pelajar Pancasila: mandiri, kreatif, gotong royong, bernalar kritis


Sarana dan prasarana: slide presentasi, bahan ajar
Pertanyaan pemantik:
Pada saat membayar PPh 21, apa saja surat atau dokumen yang dipersiapkan untuk
pelaporannya?
Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan  Guru membuka dengan salam dan meminta perwakilan pesera
didik memimpin doa
 Guru memastikan peserta didik siap untuk belajar dan
mengecek kehadiran siswa
Inti  Apersepsi dengan pertanyaan pemantik
Apa saja dokumen yang dpersiapkan ketika membayar PPh 21?
Pertanyaan tersebut akan kita pelajari dalam materi ini.
 Menayangkan slide power point dan membagikan bahan ajar
pegangan siswa

GuruAkuntansiSMKJatengGayeng
 Menjelaskan tentang SSP PPh 21.
Penutup Menyimpulkan pembelajaran, melakukan refleksi guru dan siswa
Asesmen Diagnostik dan Non Diagnostik Formatif (Tes tertulis dan
penugasan)
Pengayaan dan Memahami bahan ajar pegangan siswa dan merefleksikan
Remedial
Refleksi Peserta  Apa pendapatmu mengenai pelajaran hari ini?
Didik dan Guru  Bagaimana perasaanmu setelah mengikuti pembelajaran hari
ini?

LAMPIRAN
Tata cara dan prosedur pembayaran PPh pasal 21
- Siapkan formulir Surat Setoran Pajak (SSP) dan uang tunai
Sebelum melakukan pembayaran/penyetoran pajak terlebih dahulu wajib pajak
mempersiapkan SSP yang akan diserahkan ketika pembayaran pajak. SSP diisi sendiri
oleh wajib pajak dan ditandatangani sebelum diserahkan ke kantor penerima
pembayaran. Jumlah SSP yang diserahkan adalah 4 (empat) lembar terdiri dari lembar
1 untuk wajib pajak, lembar 2 untuk KPPN, lembar 3 untuk KPP, dan lembar 4 untuk
kantor penerima pembayaran.
Selain itu wajib pajak perlu menyiapkan uang tunai sejumlah yang akan dibayarkan,
alangkah baiknya jika wajib pajak menyerahkan uang pas ketika melakukan
pembayaran pajak. Batas waktu pembayaran adalah tanggal 10 bulan berikutnya.
- Pilih metode pembayaran
Selanjutnya wajib pajak dapat memilih cara pembayaran yang akan dilakukan. Bila
pembayaran pajak dalam jumlah besar, sehingga tidak memungkinkan untuk
membawanya, maka pilihlah metode transfer ke kas negara. Hubungi Customer
Service dimana rekening bank berada, pihak bank akan sangat senang membantu
karena biasanya metode transfer hanya dipilih oleh nasabah prioritas. Namun apabila
menggunakan cara lain, maka wajib pajak dapat melakukan pembayaran secara
langsung dengan mengunjungi tempat-tempat dibawah ini:
a. Kantor Pos.
b. Bank Badan Usaha Milik Negara.
c. Bank Badan Usaha Milik Daerah.
d. Tempat pembayaran lainnya yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan
Contoh : Bank Swasta tertentu (Bank BCA, Bank Mandiri, Bank BNI).
Bank tempat pembayaran pajak disebut juga dengan nama Bank Persepsi
- Pastikan kode pembayaran pajaknya sudah benar
Agar tidak keliru membayar, maka pastikan jenis pajak yang akan dibayar. Cari kode
setor yang berjumlah 3 digit serta kode jenis pajak yang berjumlah 6 digit. Hubungi
Account Representative di Kantor Pelayanan Pajak terdekat untuk informasi. Untuk
KPP Pratama biasanya telah bekerjasama dengan kantor pos, sehingga loket
pembayaran berada di dalam gedung KPP Pratama. Wajib pajak cukup datang ke KPP
Pratama, hubungi Account Representative untuk mengisi Surat Setoran Pajak, dan
kemudian langsung bayar di loket.
- Dapatkan arsip Surat Setoran Pajak (SSP)
Setelah membayar pajak, pastikan wajib pajak menerima arsip/struk bukti
pembayaran pajak. Simpan dengan baik karena sehelai kertas tersebut bernilai uang

GuruAkuntansiSMKJatengGayeng
bagi para petugas pajak semacam Account Representative, Pemeriksa Pajak atau
Jurusita Pajak. Bukan uang tunai yang mereka cari, tetapi arsip salinan pembayaran
pajak yang bernilai emas bagi mereka. Menyimpan arsip pembayaran selama beberapa
tahun berguna sekali apabila anda hendak pindahbuku, atau klaim ke Kantor Pajak
apabila ternyata pembayaran pajak anda terlalu besar.

A. Lembar Kerja Peserta Didik


Jurnal Siswa
Nama : ……………….
Kelas/Rombel : ……………….
Semester :
Tahun Ajaran :
Mulai Tanggal :

Minggu ke Aktivitas Topik yang Rangkuman


Kupelajari Refleksiku

B. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik


1. Buku siswa Administrasi Pajak kelas XI SMK
2. Modul Administrasi Pajak kelas XI SMK

C. Glosarium:
-

D. Daftar Pustaka
1. Anisa Sulistiawati,dkk.2016.Modul Paket Keahlian Akuntansi SMK.Jakarta:P4TK Bispar.
2. Modul PPG 2018 Kompetensi Keahlian Akuntansi

GuruAkuntansiSMKJatengGayeng
Modul Ajar Administrasi Pajak
MODUL 7

Nama Penyusun : Ria Prabangkara, S.Pd


Institusi : SMK Negeri 1 Karanganyar
Kelas/Fase : XI/F
Tahun Penyusunan : 2022
Elemen : Perpajakan

Capaian Pembelajaran:
Pada akhir Fase F peserta didik mampu memahami jenis-jenis pajak, menghitung pajak terutang,
menyetor pajak kurang bayar, menyusun laporan pajak, serta memahami ketentuan umum dan
tata cara perpajakan (KUP).
Organisasi Pembelajaran
Semester Materi Durasi Tujuan Pembelajaran Aktivitas
1 Jenis-jenis pajak dan 8 JP Mendisripsikan jenis-jenis Menganalisis
ketentuan umum dan pajak dan ketentuan umum jenis-jenis
tata cara perpajakan dan tata cara perpajakan pajak dan
ketentuan
umum dan tata
cara
perpajakan
1 Nomor pokok wajib 6 JP Memahami NPWP Menganalisis
pajak (NPWP) permohonan
NPWP
1 Nomor pengukuhan 6 JP Menerapkan permohonan Menganalisis
pengusaha kena pajak NPPKP permohonan
(NPPKP) NPPKP
1 Bentuk-bentuk surat 16 JP Memahami bentuk sarana Menganalisis
pemberitahuan (SPT), administrasi perpajakan di bentuk sarana
surat setoran pajak Indonesia administrasi
(SSP), surat ketetapan perpajakan di
pajak (SKP), surat Indonesia
ketetapan pajak kurang
bayar (SKPKB), surat
ketetapan pajak kurang
bayar tambahan
(SKPKBT), surat
ketetapan pajak lebih
bayar (SKPLB) dan surat
ketetapan pajak nihil
(SKPN).
2 SPT pajak penghasilan 8 JP Memahami data SPT pajak Menganalisis
(PPh) Pasal 21 penghasilan (PPh) Pasal 21 data SPT pajak
penghasilan
(PPh) Pasal 21
2 Pengisian surat setoran 12 JP Memahami pengisian surat Menerapkan

GuruAkuntansiSMKJatengGayeng
pajak (SSP) PPh pasal 21 setoran pajak (SSP) PPh pengisian surat
pasal 21 setoran pajak
(SSP) PPh pasal
21
2 PPh Badan terutang 6 JP Memahami perhitungan Menerapkan
PPh Badan terutang perhitungan
PPh Badan
terutang
2 Pengisian surat setoran 4 JP Memahami pengisian surat Menerapkan
pajak (SSP) PPh Badan setoran pajak (SSP) PPh pengisian surat
Badan setoran pajak
(SSP) PPh
Badan
2 Pengisian surat 6 JP Memahami pengisian surat Menerapkan
pemberitahuan (SPT) pemberitahuan (SPT) PPh pengisian surat
PPh Badan dalam Badan dalam formulir pemberitahuan
formulir no.1771. no.1771 (SPT) PPh
Badan dalam
formulir
no.1771

Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan ketentuan tarif dan fasilitas PPh badan
2. Menganalisis formula perhitungan untuk PPh badan
3. Menyebutkan berbagai macam formula dalam perhitungan PPh badan
4. Melakukan perhitungan untuk menentukan PPh badan

Profil Pelajar Pancasila: mandiri, kreatif, gotong royong, bernalar kritis


Sarana dan prasarana: slide presentasi, bahan ajar
Pertanyaan pemantik:
Selain PPh wajib pajak orang, di Indonesia ada juga PPh wajib pajak badan. Siapa saja yang
dikenakan PPh 21 badan, dan berapa tarifnya?
Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan  Guru membuka dengan salam dan meminta perwakilan pesera
didik memimpin doa
 Guru memastikan peserta didik siap untuk belajar dan
mengecek kehadiran siswa
Inti  Apersepsi dengan pertanyaan pemantik
Siapa saja yang dikenakan PPh badan, dan berapa tarifnya?
Pertanyaan tersebut akan kita pelajari dalam materi ini.
 Menayangkan slide power point dan membagikan bahan ajar
pegangan siswa
 Menjelaskan tentang PPh Badan.
Penutup Menyimpulkan pembelajaran, melakukan refleksi guru dan siswa
Asesmen Diagnostik dan Non Diagnostik Formatif (Tes tertulis dan
penugasan)

GuruAkuntansiSMKJatengGayeng
Pengayaan dan Memahami bahan ajar pegangan siswa dan merefleksikan
Remedial
Refleksi Peserta  Apa pendapatmu mengenai pelajaran hari ini?
Didik dan Guru  Bagaimana perasaanmu setelah mengikuti pembelajaran hari
ini?

LAMPIRAN
Kewajiban untuk menghitung sendiri, menyetor dan melaporkan PPh terutang merupakan
implementasi dari sistem self assessment yang dianut di Indonesia. Tidak terkecuali untuk
Wajib Pajak Badan. Pajak penghasilan badan dikenakan atas penghasilan kena pajak
setelah dilakukan koreksi fiskal. PPh Terutang dihitung dengan mengalikan tarif pajak
penghasilan dengan jumlah penghasilan kena pajak.
Untuk mendorong berkembangnya usaha kecil dan menengah, struktur tarif khususnya
terkait PPh Badan dirubah menjadi lebih sederhana. Dengan mengedepankan prinsip
keadilan dan peningkatan daya saing, pemerintah memberikan fasilitas berupa
pengurangan tarif.
Ketentuan tarif dan fasilitas PPh badan
a. Pasal 17 ayat 1 huruf b
b. Pasal 17 ayat 2b
c. Tarif PPh Wajib Pajak Tertentu
d. Ketentuan perhitungan pasal 31 E

A. Lembar Kerja Peserta Didik


Jurnal Siswa
Nama : ……………….
Kelas/Rombel : ……………….
Semester :
Tahun Ajaran :
Mulai Tanggal :

Minggu ke Aktivitas Topik yang Rangkuman


Kupelajari Refleksiku

B. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik


1. Buku siswa Administrasi Pajak kelas XI SMK
2. Modul Administrasi Pajak kelas XI SMK

C. Glosarium:
-

D. Daftar Pustaka
1. Anisa Sulistiawati,dkk.2016.Modul Paket Keahlian Akuntansi SMK.Jakarta:P4TK Bispar.
2. Modul PPG 2018 Kompetensi Keahlian Akuntansi

GuruAkuntansiSMKJatengGayeng
GuruAkuntansiSMKJatengGayeng
Modul Ajar Administrasi Pajak
MODUL 8

Nama Penyusun : Ria Prabangkara, S.Pd


Institusi : SMK Negeri 1 Karanganyar
Kelas/Fase : XI/F
Tahun Penyusunan : 2022
Elemen : Perpajakan

Capaian Pembelajaran:
Pada akhir Fase F peserta didik mampu memahami jenis-jenis pajak, menghitung pajak terutang,
menyetor pajak kurang bayar, menyusun laporan pajak, serta memahami ketentuan umum dan
tata cara perpajakan (KUP).
Organisasi Pembelajaran
Semester Materi Durasi Tujuan Pembelajaran Aktivitas
1 Jenis-jenis pajak dan 8 JP Mendisripsikan jenis-jenis Menganalisis
ketentuan umum dan pajak dan ketentuan umum jenis-jenis
tata cara perpajakan dan tata cara perpajakan pajak dan
ketentuan
umum dan tata
cara
perpajakan
1 Nomor pokok wajib 6 JP Memahami NPWP Menganalisis
pajak (NPWP) permohonan
NPWP
1 Nomor pengukuhan 6 JP Menerapkan permohonan Menganalisis
pengusaha kena pajak NPPKP permohonan
(NPPKP) NPPKP
1 Bentuk-bentuk surat 16 JP Memahami bentuk sarana Menganalisis
pemberitahuan (SPT), administrasi perpajakan di bentuk sarana
surat setoran pajak Indonesia administrasi
(SSP), surat ketetapan perpajakan di
pajak (SKP), surat Indonesia
ketetapan pajak kurang
bayar (SKPKB), surat
ketetapan pajak kurang
bayar tambahan
(SKPKBT), surat
ketetapan pajak lebih
bayar (SKPLB) dan surat
ketetapan pajak nihil
(SKPN).
2 SPT pajak penghasilan 8 JP Memahami data SPT pajak Menganalisis
(PPh) Pasal 21 penghasilan (PPh) Pasal 21 data SPT pajak
penghasilan
(PPh) Pasal 21
2 Pengisian surat setoran 12 JP Memahami pengisian surat Menerapkan

GuruAkuntansiSMKJatengGayeng
pajak (SSP) PPh pasal 21 setoran pajak (SSP) PPh pengisian surat
pasal 21 setoran pajak
(SSP) PPh pasal
21
2 PPh Badan terutang 6 JP Memahami perhitungan Menerapkan
PPh Badan terutang perhitungan
PPh Badan
terutang
2 Pengisian surat setoran 4 JP Memahami pengisian surat Menerapkan
pajak (SSP) PPh Badan setoran pajak (SSP) PPh pengisian surat
Badan setoran pajak
(SSP) PPh
Badan
2 Pengisian surat 6 JP Memahami pengisian surat Menerapkan
pemberitahuan (SPT) pemberitahuan (SPT) PPh pengisian surat
PPh Badan dalam Badan dalam formulir pemberitahuan
formulir no.1771. no.1771 (SPT) PPh
Badan dalam
formulir
no.1771

Tujuan Pembelajaran
1. Mempersiapkan keperluan administrasi atau nonadministrasi sebelum pembayaran PPh badan
2. Menjelaskan tempat/lokasi yang digunakan sebagai tempat pembayaran PPh badan
3. Mempersiapkan formulir Surat Setoran Pajak (SSP)
4. Menjelaskan mekanisme pembayaran pajak baik secara manual/online

Profil Pelajar Pancasila: mandiri, kreatif, gotong royong, bernalar kritis


Sarana dan prasarana: slide presentasi, bahan ajar
Pertanyaan pemantik:
Setelah kita mengetahui bagaimana membayar PPh 21, kita juga harus mengetahui bagaimana
cara membayar PPh Badan dan dimana membayarnya?
Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan  Guru membuka dengan salam dan meminta perwakilan pesera
didik memimpin doa
 Guru memastikan peserta didik siap untuk belajar dan
mengecek kehadiran siswa
Inti  Apersepsi dengan pertanyaan pemantik
Ketika kita akan membayar PPh Badan, dokumen apa saja yang
perlu kita siapkan, dan bagaimana cara membayarnya? Materi
tersebut akan kita pelajari bersama kali ini.
 Menayangkan slide power point dan membagikan bahan ajar
pegangan siswa
 Menjelaskan tentang SSP Badan.
Penutup Menyimpulkan pembelajaran, melakukan refleksi guru dan siswa
Asesmen Diagnostik dan Non Diagnostik Formatif (Tes tertulis dan
penugasan)

GuruAkuntansiSMKJatengGayeng
Pengayaan dan Memahami bahan ajar pegangan siswa dan merefleksikan
Remedial
Refleksi Peserta  Apa pendapatmu mengenai pelajaran hari ini?
Didik dan Guru  Bagaimana perasaanmu setelah mengikuti pembelajaran hari
ini?

LAMPIRAN
Tata cara dan prosedur pembayaran PPh tahunan badan
- Siapkan formulir Surat Setoran Pajak (SSP) dan uang tunai
Sebelum melakukan pembayaran/penyetoran pajak terlebih dahulu wajib pajak
mempersiapkan SSP yang akan diserahkan ketika pembayaran pajak. SSP diisi sendiri
oleh wajib pajak dan ditandatangani sebelum diserahkan ke kantor penerima
pembayaran. Jumlah SSP yang diserahkan adalah 4 (empat) lembar terdiri dari lembar
1 untuk wajib pajak, lembar 2 untuk KPPN, lembar 3 untuk KPP, dan lembar 4 untuk
kantor penerima pembayaran.
Selain itu wajib pajak perlu menyiapkan uang tunai sejumlah yang akan dibayarkan,
alangkah baiknya jika wajib pajak menyerahkan uang pas ketika melakukan
pembayaran pajak.
- Pilih metode pembayaran
Selanjutnya wajib pajak dapat memilih cara pembayaran yang akan dilakukan. Bila
pembayaran pajak dalam jumlah besar, sehingga tidak memungkinkan untuk
membawanya, maka pilihlah metode transfer ke kas negara. Hubungi Customer
Service dimana rekening bank berada, pihak bank akan sangat senang membantu
karena biasanya metode transfer hanya dipilih oleh nasabah prioritas. Namun apabila
menggunakan cara lain, maka wajib pajak dapat melakukan pembayaran secara
langsung dengan mengunjungi tempat-tempat dibawah ini:
a. Kantor Pos.
b. Bank Badan Usaha Milik Negara.
c. Bank Badan Usaha Milik Daerah.
d. Tempat pembayaran lainnya yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan
Contoh : Bank Swasta tertentu (Bank BCA, Bank Mandiri, Bank BNI).
Bank tempat pembayaran pajak disebut juga dengan nama Bank Persepsi
- Pastikan kode pembayaran pajaknya sudah benar
Agar tidak keliru membayar, maka pastikan jenis pajak yang akan dibayar. Cari kode
setor yang berjumlah 3 digit serta kode jenis pajak yang berjumlah 6 digit. Hubungi
Account Representative di Kantor Pelayanan Pajak terdekat untuk informasi. Untuk
KPP Pratama biasanya telah bekerjasama dengan kantor pos, sehingga loket
pembayaran berada di dalam gedung KPP Pratama. Wajib pajak cukup datang ke KPP
Pratama, hubungi Account Representative untuk mengisi Surat Setoran Pajak, dan
kemudian langsung bayar di loket.
- Dapatkan arsip Surat Setoran Pajak (SSP)
Setelah membayar pajak, pastikan wajib pajak menerima arsip/struk bukti
pembayaran pajak. Simpan dengan baik karena sehelai kertas tersebut bernilai uang
bagi para petugas pajak semacam Account Representative, Pemeriksa Pajak atau
Jurusita Pajak. Bukan uang tunai yang mereka cari, tetapi arsip salinan pembayaran
pajak yang bernilai emas bagi mereka. Menyimpan arsip pembayaran selama beberapa

GuruAkuntansiSMKJatengGayeng
tahun berguna sekali apabila anda hendak pindahbuku, atau klaim ke Kantor Pajak
apabila ternyata pembayaran pajak anda terlalu besar.

A. Lembar Kerja Peserta Didik


Jurnal Siswa
Nama : ……………….
Kelas/Rombel : ……………….
Semester :
Tahun Ajaran :
Mulai Tanggal :

Minggu ke Aktivitas Topik yang Rangkuman


Kupelajari Refleksiku

B. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik


1. Buku siswa Administrasi Pajak kelas XI SMK
2. Modul Administrasi Pajak kelas XI SMK

C. Glosarium:
-

D. Daftar Pustaka
1. Anisa Sulistiawati,dkk.2016.Modul Paket Keahlian Akuntansi SMK.Jakarta:P4TK Bispar.
2. Modul PPG 2018 Kompetensi Keahlian Akuntansi

GuruAkuntansiSMKJatengGayeng
Modul Ajar Administrasi Pajak
MODUL 9

Nama Penyusun : Ria Prabangkara, S.Pd


Institusi : SMK Negeri 1 Karanganyar
Kelas/Fase : XI/F
Tahun Penyusunan : 2022
Elemen : Perpajakan

Capaian Pembelajaran:
Pada akhir Fase F peserta didik mampu memahami jenis-jenis pajak, menghitung pajak terutang,
menyetor pajak kurang bayar, menyusun laporan pajak, serta memahami ketentuan umum dan
tata cara perpajakan (KUP).
Organisasi Pembelajaran
Semester Materi Durasi Tujuan Pembelajaran Aktivitas
1 Jenis-jenis pajak dan 8 JP Mendisripsikan jenis-jenis Menganalisis
ketentuan umum dan pajak dan ketentuan umum jenis-jenis
tata cara perpajakan dan tata cara perpajakan pajak dan
ketentuan
umum dan tata
cara
perpajakan
1 Nomor pokok wajib 6 JP Memahami NPWP Menganalisis
pajak (NPWP) permohonan
NPWP
1 Nomor pengukuhan 6 JP Menerapkan permohonan Menganalisis
pengusaha kena pajak NPPKP permohonan
(NPPKP) NPPKP
1 Bentuk-bentuk surat 16 JP Memahami bentuk sarana Menganalisis
pemberitahuan (SPT), administrasi perpajakan di bentuk sarana
surat setoran pajak Indonesia administrasi
(SSP), surat ketetapan perpajakan di
pajak (SKP), surat Indonesia
ketetapan pajak kurang
bayar (SKPKB), surat
ketetapan pajak kurang
bayar tambahan
(SKPKBT), surat
ketetapan pajak lebih

GuruAkuntansiSMKJatengGayeng
bayar (SKPLB) dan surat
ketetapan pajak nihil
(SKPN).
2 SPT pajak penghasilan 8 JP Memahami data SPT pajak Menganalisis
(PPh) Pasal 21 penghasilan (PPh) Pasal 21 data SPT pajak
penghasilan
(PPh) Pasal 21
2 Pengisian surat setoran 12 JP Memahami pengisian surat Menerapkan
pajak (SSP) PPh pasal 21 setoran pajak (SSP) PPh pengisian surat
pasal 21 setoran pajak
(SSP) PPh pasal
21
2 PPh Badan terutang 6 JP Memahami perhitungan Menerapkan
PPh Badan terutang perhitungan
PPh Badan
terutang
2 Pengisian surat setoran 4 JP Memahami pengisian surat Menerapkan
pajak (SSP) PPh Badan setoran pajak (SSP) PPh pengisian surat
Badan setoran pajak
(SSP) PPh
Badan
2 Pengisian surat 6 JP Memahami pengisian surat Menerapkan
pemberitahuan (SPT) pemberitahuan (SPT) PPh pengisian surat
PPh Badan dalam Badan dalam formulir pemberitahuan
formulir no.1771. no.1771 (SPT) PPh
Badan dalam
formulir
no.1771

Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan persiapan sebelum pelaporan PPh tahunan badan
2. Memahami prosedur dan tata cara pelaporan SPT tahunan PPh badan
3. Mempersiapkan surat pemberitahuan (SPT)
4. Memahami tata cara dan petunjuk pengisian SPT tahunan PPh badan
5. Menjelaskan tata cara pelaporan dengan menggunakan e-filling
6. Melakukan pengisian SPT tahunan PPh badan
7. Melaporkan SPT Badan

Profil Pelajar Pancasila: mandiri, kreatif, gotong royong, bernalar kritis


Sarana dan prasarana: slide presentasi, bahan ajar
Pertanyaan pemantik:
Setelah kita membayar PPh badan, bagaimana kita membuat pelaporan PPh tahunan badan?
Bagaimana mengisi SPT tahunan PPh badan?
Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan  Guru membuka dengan salam dan meminta perwakilan pesera
didik memimpin doa
 Guru memastikan peserta didik siap untuk belajar dan

GuruAkuntansiSMKJatengGayeng
mengecek kehadiran siswa
Inti  Apersepsi dengan pertanyaan pemantik
Bagaimana kita mengisi SPT PPh badan setelah kita membayar
PPh badan? Materi tersebut akan kita pelajari bersama kali ini.
 Menayangkan slide power point dan membagikan bahan ajar
pegangan siswa
 Menjelaskan tentang SPT PPh Badan.
Penutup Menyimpulkan pembelajaran, melakukan refleksi guru dan siswa
Asesmen Diagnostik dan Non Diagnostik Formatif (Tes tertulis dan
penugasan)
Pengayaan dan Memahami bahan ajar pegangan siswa dan merefleksikan
Remedial
Refleksi Peserta  Apa pendapatmu mengenai pelajaran hari ini?
Didik dan Guru  Bagaimana perasaanmu setelah mengikuti pembelajaran hari
ini?

LAMPIRAN
Persiapan yang harus dilakukan oleh Wajib Pajak Badan sebelum mengisi SPT Tahunan PPh
Badan 1771 adalah sebagai berikut :
a. Menyiapkan arsip SPT Tahunan PPh Badan 1771 Tahun
b. Menyiapkan arsip SPT Masa PPN termasuk semua faktur pajak masukan dan faktur
pajak keluaran Januari s/d Desember tahun pajak.
c. Menyiapkan arsip SPT Masa PPh Pasal 21 Januari s/d Desember.
d. Menyiapkan arsip bukti Pemotongan PPh Pasal 23 masa Januari s/d Desember.
e. Menyiapkan arsip bukti pemungutan PPh Pasal 22 dan SSP Pasal 22 impor masa
Januari s/d Desember
f. Menyiapkan arsip bukti pemotongan PPh Pasal 4 (2) masa Januari s/d Desember.
g. Menyiapkan arsip SSP PPh Pasal 25 Masa Januari s/d Desember. Apabila termasuk
Wajib Pajak dengan kewajiban berdasarkan PP nomor 46 Tahun 2013, maka yang
disiapkan adalah SSP PPh Pasal 4 ayat 2 Masa Januari s/d Desember.
h. Menyiapkan arsip SSP atas STP PPh Pasal 25 Masa Januari s/d Desember.
i. Menyiapkan Laporan Keuangan (Rugi Laba, Neraca), termasuk Laporan Keuangan
hasil audit akuntan publik, serta data pendukungnya seperti :
- Buku besar pendukung Laporan Keuangan.
- Buku besar pembantu pendukung laporan keuangan.
- Rekening Koran/tabungan (rekening Koran/tabungan harus terpisah dengan
kegiatan usaha lainnya dan milik pribadi, jadi rekening Koran/tabungan khusus
transaksi perusahaan tersebut).
- Bukti penerimaan dan pengeluaran (kwitansi, bon, nota dan lain-lain).
j. Menyiapkan arsip akte pendirian dan atau akte perubahannya
k. Menyiapkan lampiran SPT Tahunan PPh Badan seperti Daftar Penyusutan,
Perhitungan Kompensasi Kerugian, daftar nominatif biaya entertainment, biaya
promosi dan lain-lain.

A. Lembar Kerja Peserta Didik


Jurnal Siswa
Nama : ……………….

GuruAkuntansiSMKJatengGayeng
Kelas/Rombel : ……………….
Semester :
Tahun Ajaran :
Mulai Tanggal :

Minggu ke Aktivitas Topik yang Rangkuman


Kupelajari Refleksiku

B. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik


1. Buku siswa Administrasi Pajak kelas XI SMK
2. Modul Administrasi Pajak kelas XI SMK

C. Glosarium:
-

D. Daftar Pustaka
1. Anisa Sulistiawati,dkk.2016.Modul Paket Keahlian Akuntansi SMK.Jakarta:P4TK Bispar.
2. Modul PPG 2018 Kompetensi Keahlian Akuntansi

GuruAkuntansiSMKJatengGayeng

Anda mungkin juga menyukai