Anda di halaman 1dari 8

Majalah Ilmu Kefarmasian

Volume 1 Number 1 Article 4

4-30-2004

Penyuluhan Penggunaan Oralit Untuk Menanggulangi Diare Di


Masyarakat
Harianto Harianto
Departemen Farmasi, FMIPA Universitas Indonesia, harianto@makara.cso.ui.ac.id

Follow this and additional works at: https://scholarhub.ui.ac.id/mik

Part of the Natural Products Chemistry and Pharmacognosy Commons, Other Pharmacy and
Pharmaceutical Sciences Commons, and the Pharmaceutics and Drug Design Commons

Recommended Citation
Harianto, Harianto (2004) "Penyuluhan Penggunaan Oralit Untuk Menanggulangi Diare Di Masyarakat,"
Majalah Ilmu Kefarmasian: Vol. 1 : No. 1 , Article 4.
DOI: 10.7454/psr.v1i1.3367
Available at: https://scholarhub.ui.ac.id/mik/vol1/iss1/4

This Original Article is brought to you for free and open access by the Faculty of Pharmacy at UI Scholars Hub. It
has been accepted for inclusion in Majalah Ilmu Kefarmasian by an authorized editor of UI Scholars Hub.
ISSN : 1693-9883
Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. I, No.1, April 2004, 27 - 33

PENYULUHAN PENGGUNAAN ORALIT


UNTUK MENANGGULANGI DIARE
DI MASYARAKAT
Harianto
Departemen Farmasi, FMIPA Universitas Indonesia

ABSTRACT
Diarrhea is one of the common deseases and a attack any level of ages. Diarrhea
can be tuated effectively by using oralit to replace the lost of body water. To increase
the use of oralit against diarrhea, this trestment should be socialized to public with
undergo a general lecture to enhanced the public knowledges cncerning diarrhea
and causing factors, to make a group discussion of senior citizen and public figures
to build positive attitude in using oralit, and to demonstrate the processing of
oralit/LGG and how to use it to people.

PENDAHULUAN Angka kesakitan diare mencapai


200 sampai 400 kejadian tiap 1000 pen-
Diare adalah suatu penyakit duduk setiap tahun. Sebagian besar
yang ditandai dengan meningkatnya (70%-80%) penderita adalah anak
frekuensi buang air besar lebih dari balita dan 1%-2% dari penderita akan
tiga kali sehari disertai adanya peru- jatuh ke dalam dehidrasi dan bila
bahan bentuk dan konsistensi tinja tidak ditolong akan meninggal. Ter-
penderita (Sutanto 1984; Winardi catat 300.000-500.000 anak balita yang
1981). meninggal akibat diare (Gertruida et
Dikenal diare akut yang timbul al, 1990; Winardi, 1981).
dengan tiba-tiba dan berlangsung Sebenarnya cara yang efektif
beberapa hari dan diare kronis yang untuk mengatasi diare adalah dengan
berlangsung lebih dari tiga minggu menggunakan Oralit. Untuk lebih
bervariasi dari hari ke hari yang di- meningkatkan penggunaan Oralit
sebabkan oleh makanan tercemar perlu dilakukan penyuluhan kepada
atau penyebab lainnya (Anonim 1985; masyarakat.
Winardi 1981).
Diare merupakan salah satu ma-
salah kesehatan di Indonesia dan FAKTOR PENYEBAB DIARE
menurut Survei Kesehatan Rumah
Tangga 1986 ternyata diare termasuk Diare dapat disebabkan oleh in-
dalam 8 penyakit utama di Indone- feksi bakteri, virus atau parasit. Diare
sia (Budiarso 1986). dapat juga disebabkan oleh malab-
Corresponding author : Fax.(021) 7863433; E-mail : harianto@makara.cso.ui.ac.id

27
sorpsi makanan, keracunan makanan, kungan yang kurang mendukung
alergi ataupun karena defisiensi sering menimbulkan wabah diare.
(Winardi, 1981). Dehidrasi yang terjadi pada
Bahaya utama diare adalah ke- penderita diare karena usus bekerja
matian yang disebabkan karena tu- tidak sempurna sehingga sebagian
buh banyak kehilangan air dan garam besar air dan zat-zat yang terlarut
yang terlarut yang disebut dehidrasi. didalamnya dibuang bersama tinja
Kematian lebih mudah terjadi pada sampai akhirnya tubuh kekurangan
anak yang bergizi buruk, karena gizi cairan. Dehidrasi lebih mudah terjadi
yang buruk menyebabkan penderita pada bayi dan balita serta pada pen-
tidak merasa lapar dan orang tuanya derita demam. Derajat dehidrasi
tidak segera memberi makanan diukur menurut persentase terjadi-
untuk menggantikan cairan tubuh nya penurunan berat badan selama
yang hilang (Anonim, 1985). diare. Bila berat badan turun kurang
Keadaan gizi yang buruk akan dari 5% termasuk dehidrasi ringan,
mempengaruhi lamanya diare dan berat badan turun 5%-10% termasuk
komplikasinya. Anak dengan status dehidrasi sedang dan bila berat
kurang kalori protein akan menga- badan turun lebih dari 10% termasuk
lami gangguan keseimbangan elek- dehidrasi berat (Anonim 1985; 1990).
trolit dan diare mempercepat proses
ini. Pemberian air susu ibu terbukti
PENGOBATAN DIARE
meningkatkan daya tahan terhadap
diare (Anonim, 1985; Artini, 1987). Karena bahaya diare terletak
Higiene dan sanitasi yang buruk pada dehidrasi maka penanggulang-
mempermudah penularan diare baik annya dengan cara mencegah timbul-
melalui makanan, air minum yang nya dehidrasi dan rehidrasi intensif
tercemar kuman penyebab diare mau- bila telah terjadi dehidrasi.
pun air sungai. Rehidrasi adalah upaya meng-
Faktor sosial budaya yang be- gantikan cairan tubuh yang keluar
rupa pendidikan, pekerjaan dan ke- bersama tinja dengan cairan yang
percayaan masyarakat membentuk memadai melalui oral atau parenteral
perilaku positif maupun negatif ter- (Anonim, 1985; Rubin, 1985).
hadap berkembangnya diare. Peri- Cairan rehidrasi oral yang di-
laku masyarakat yang negatif misal- pakai oleh masyarakat adalah air
nya membuang tinja di kebun, sawah kelapa, air tajin, air susu ibu, air teh
atau sungai, minum air yang tidak encer, sup wortel, air perasan buah
dimasak dan melakukan pengobatan dan larutan gula garam (LGG).
sendiri dengan cara yang tidak tepat Pemakaian cairan ini lebih dititik
(Artini , 1987). beratkan pada pencegahan timbulnya
Kepadatan penduduk dan sosial dehidrasi. Sedangkan bila terjadi
ekonomi yang rendah serta ling- dehidrasi sedang atau berat sebaik-

28 MAJALAH ILMU KEFARMASIAN


nya diberi minuman Oralit. Oralit a. Dalam pemberian cairan Oralit
yang menurut WHO mempunyai pada 4 jam pertama : untuk anak
komposisi campuran Natrium Klo- di bawah usia 6 bulan yang tidak
rida, Kalium Klorida, Glukosa dan diberi ASI, berikan 100-200 ml
Natrium Bikarbonat atau Natrium susu selang-seling dengan Ora-
Sitrat sekarang dijual dengan ber- lit/cairan rumah tangga.
bagai merek dagang seperti Cyma- b. Dalam mengobservasi anak dan
trolit, Eltolit, Ottolyte, Kritallyte dan membantu ibu memberikan
Aqualite mengandung komposisi cairan Oralit, bila mata sembab
yang sama (Bromilow 1993; Patra pemberian Oralit dihentikan.
1992).
Tatalaksana penderita diare 3. Rencana Terapi C (untuk diare
yang tepat dan efektif merupakan dengan dehidrasi berat) :
bagian penting dalam pemberantasan Terapi intravena Ringer Laktat bila
penyakit diare khsususnya dalam diperlukan pada bayi setelah 1 jam
upaya menurunkan angka kematian pertama, diberikan 30 mg/kg dan
diare dan mengurangi komplikasi dapat dilanjutkan untuk 5 jam beri-
akibat diare. Selain daripada itu kutnya 70 mg/kg berat badan.
tatalaksana penderita yang berhasil Untuk anak-anak dan dewasa di-
akan pula menjadi pintu masuk berikan Ringer Laktat secara intra-
promosi kesehatan lain dan kegiatan vena dengan dosis 100 mg/kg
kesehatan lingkungan lain dalam berat badan (Greene 1980).
rangka menurunkan angka kesakitan Obat-obat lain yang sering dikom-
diare. binasikan dengan Oralit pada diare
Menurut Keputusan Seminar akut adalah Tetrasiklin, Trime-
Nasional Pemberantasan Diare prin- toprim, Metronidazol (Rubin
sip tata laksana diare adalah sebagai 1985).
berikut :
1. Rencana Terapi A (Terapi diare
PANDANGAN MASYARAKAT
tanpa dehidrasi di rumah) :
TERHADAP ORALIT
Dalam tatalaksana diare di rumah:
Jika anak tidak diberi ASI maka
Sebelum melakukan penyuluhan
susu formula tetap diberikan. Jika
penggunaan Oralit kepada masya-
berumur kurang dari 6 bulan dan
rakat perlu dilakukan analisis situasi
belum mendapat makanan padat
perilaku masyarakat terhadap Oralit.
berikan susu formula selang-seling
Sebagai perbandingan dapat diambil
dengan Oralit/cairan rumah tang-
hasil penelitian di Bali dan Bangla-
ga.
desh.
2. Rencana Terapi B (Terapi diare de- Hasil penelitian pemasyarakatan
ngan dehidrasi ringan/sedang) : Oralit di dua desa kabupaten Badung,

Vol. I, No.1, April 2004 29


Bali menunjukkan bahwa 82% pen- anaknya menolak larutan Oralit, 2%
duduk desa Tuban dan 92% pendu- karena harus ada resep dokter, 2%
duk desa Abiansemal tahu Oralit, memakai Oralit jika diperlukan dan
dengan sumber informasi berasal dari 2% tidak suka Oralit karena ada obat
tenaga kesehatan. 42% penduduk lain di rumah sakit/puskesmas
Tuban dan 48% penduduk Abian- (Green, 1986).
semal dapat membuat Oralit/LGG Penyuluhan kesehatan merupa-
sendiri, namun 49% penduduk di kan bagian yang tidak terpisahkan
Tuban dan 60% penduduk di Abian- dari pendidikan kesehatan yang pada
semal tidak yakin akan khasiatnya garis besarnya ada 2 jenis yaitu :
(Artini 1987). - Metoda didaktik, contohnya adalah
Hasil penelitian perilaku pendu- ceramah.
duk terhadap Oralit/cairan rehidrasi - Metoda sokratik, contohnya adalah
oral di 5 kecamatan di Bangladesh diskusi kelompok dan demonstrasi
menunjukkan bahwa penggunaan (Notoatmodjo, 1986).
Oralit 86% untuk pengobatan diare,
16% untuk rehidrasi, 4% untuk meng- Perubahan perilaku masyarakat
hilangkan sakit perut, 2% untuk men- agar selalu hidup sesuai dengan nor-
cegah diare dan 2% untuk meng- ma-norma kesehatan dapat dilakukan
hilangkan haus penderita diare. melalui strategi pemberian infor-
Dari pengalaman memakai masi/ceramah dan diskusi serta
Oralit, 58% pernah memakainya (92% partisipasi (Notoatmodjo, 1993).
untuk diare, 4% untuk mengganti ke- Untuk mewujudkan perilaku
kurangan cairan tubuh dan 2% tidak hidup sehat (healthy life style) harus
menjawab). tersedia faktor yang memungkinkan
Hasil pemakaian Oralit menyata- perilaku tersebut terwujud (enabling
kan bahwa 84% berhasil, 6% tidak factors), misalnya tersedianya obat-
berhasil, 5% biasa saja dan 4% men- obatan (Greene, 1980).
jawab hanya sebagai penghilang Kesemua hal diatas merupakan
haus. dasar dari konsep penyuluhan peng-
Efek samping Oralit menurut gunaan Oralit untuk menanggulangi
responden adalah 80% tidak ada, diare di masyarakat yang akan dike-
14% tidak tahu dan 6% mungkin ada. mukakan.
Sumber Oralit yang didapat ma-
syarakat adalah 31% dari dokter
setempat, 26% dari pasar, 25% dari KONSEP PENYULUHAN PENG-
toko obat/apotik dan 18% dari GUNAAN ORALIT
rumah sakit dan puskesmas.
Alasan responden tidak mema- 1. Diagnosa edukatif :
kai Oralit pada waktu diare adalah Adanya perilaku masyarakat
83% tidak punya, 13% tidak tahu, 2% yang negatif yang membantu dalam

30 MAJALAH ILMU KEFARMASIAN


penyebaran kuman diare, misalnya - Menimbulkan perilaku masya-
buang air besar di kebun, sawah, dan rakat yang mendukung peng-
sungai serta meminum air yang tidak gunaan Oralit atau cairan
dimasak; tanggapan masyarakat rehidrasi oral lainnya untuk
bahwa diare hanya gejala masuk mencegah dehidrasi dan me-
angin atau pertumbuhan anak nor- nanggulangi dehidrasi.
mal dan masyarakat lebih suka
membawa penderita diare langsung 4. Metoda penyuluhan :
ke tempat pelayanan kesehatan - Ceramah umum untuk mening-
karena tidak tahu Oralit atau cairan katkan pengetahuan masya-
rehidrasi oral lainnya. rakat terhadap faktor-faktor
yang mempengaruhi dan
2. Sasaran penyuluhan : menyebabkan diare serta
Tingkat kesehatan keluarga sa- penggunaan Oralit.
ngat dipengaruhi oleh faktor tingkat
- Diskusi kelompok terutama
pengetahuan dan sikap ibu terhadap
terhadap ibu anak balita dan
kesehatan serta faktor lingkungan
pemuka masyarakat untuk
fisik dan sosial budaya keluarga
menumbuhkan sikap positif
tersebut.
terhadap penggunaan Oralit.
Diare sebagian besar menyerang
anak balita, maka prioritas utama - Demonstrasi pembuatan la-
penyuluhan adalah ibu anak balita, rutan Oralit atau cairan rehi-
disamping itu juga orang tertentu drasi oral lainnya dan penggu-
yang berpengaruh terhadap orang naannya di hadapan masya-
tua balita, misalnya pemuka masya- rakat.
rakat dan kader desa.
5. Evaluasi :
3. Tujuan penyuluhan : Yang akan dievaluasi meliputi
- Menghilangkan perilaku ma- hal-hal sebagai berikut :
syarakat yang negatif yang - Persentasi ibu anak balita dan
tanpa disadari membantu kelompok masyarakat lainnya
penyebaran kuman diare, an- yang menghadiri ceramah,
juran buang air besar di jam- diskusi dan demonstrasi.
ban, memasak air yang dimi-
num, melindungi makanan - Jumlah Oralit yang dibagikan
minuman dari lalat, debu dan gratis kepada masyarakat dan
kotoran lain, menjaga keber- persediaannya di puskesmas/
sihan kuku, mencuci tangan pustu/posyandu.
sebelum makan, pemberian - Survei untuk mengetahui per-
ASI sampai anak mencapai 2 sentase ibu anak balita yang
tahun. membawa anaknya ke fasilitas

Vol. I, No.1, April 2004 31


pelayanan kesehatan dan diperhatikannya faktor kebersihan,
menggunakan Oralit pada saat oleh karena itu perhatian terhadap
anaknya diare. faktor kebersihan harus lebih diuta-
makan dan hal ini merupakan tin-
Hasil evaluasi ini merupakan
dakan preventif yang lebih baik jika
umpan balik bagi pelaksana penyu-
dibandingkan dengan tindakan
luh penggunaan Oralit.
kuratif.

KESIMPULAN
Penyuluhan penggunaan Oralit DAFTAR PUSTAKA
untuk menanggulangi diare masih
diperlukan mengingat belum seluruh Anonim, Dit. Jen. P2M dan PLP,
masyarakat mengetahui dengan Keputusan Seminar Nasional
benar faedah Oralit untuk mengatasi Pemberantasan Diare, Dep.Kes.
dehidrasi. RI, Jogyakarta (1990).
Metoda penyuluhan yang digu- Anonim, World Health Organization,
nakan meliputi ceramah umum ke- The Management of Diarrhoea and
pada masyarakat, diskusi kelompok Used of Oral Rehidration Therapy,
kaum ibu dan pemuka masyarakat Geneva (1985).
serta demonstrasi pembuatan larutan Anonim, World Health Organization,
Oralit berikut penggunaannya. Treatment and Prevention of Acute
Diarrhoea, Geneva (1985).
Bambang Winardi, Diare dan Upaya
SARAN Pemberantasannya, Dit. Jen. P3M,
Penyuluhan penggunaan Oralit Dep.Kes. RI, Jakarta (1981).
untuk mengatasi diare sebaiknya Bromilow David, Indonesian Index of
dilakukan bersamaan dengan penyu- Medical Specialities. Vol. 22, No.
luhan imunisasi, kesehatan ibu dan 2, Mediprom, Singapure (1993).
anak, gizi dan keluarga berencana. Budiarso R., dkk, Survey Kesehatan
Penyuluhan tersebut sebaiknya Rumah Tangga, Badan Penelitian
diprioritaskan kepada ibu anak balita dan Pengembangan Kesehatan,
yang berpendidikan sosial dan eko- Jakarta (1986).
nomi rendah di daerah endemis dan Gertruida, T. Surahni, Ninik S,
wabah. Sukowidodo, Laporan Pelaksana-
an Komunikasi Program P2 Diare
di Indonesia, Pusat Penyuluhan
Kesehatan Masyarakat, Dep.
PENUTUP
Kes. RI, Jakarta (1990).
Sebagian besar penyakit diare Green Edward, Diarrhoea and the
pada dasarnya timbul karena kurang Social Marketing of Oral Rehi-

32 MAJALAH ILMU KEFARMASIAN


dration Salt in Bangladesh, Soc. syarakat, Badan Penerbit Kese-
Sci. Med. Vol. 23 (4), (1986). hatan Masyarakat, FKM-UI,
Greene Laurence, Health Education Jakarta (1986).
Planning, The Johns Hopkins Notoatmodjo S., Pengantar Pendidikan
University, Mayfiled Publishing Kesehatan dan Ilmu Perilaku
Company (1980). Kesehatan, Edisi I, Andy Offset,
Ida Ayu Artini, Pemasyarakatan Ora- Jogyakarta (1993).
lit/Larutan Gula Garam Dalam Rubin B, Management of Acute Di-
Upaya Penanggulangan Diare di arrhoea. Indian Council of Medi-
Dua Desa di Kabupaten Badung cal Research, National Institute of
Propinsi Bali. FKM-UI, Jakarta Cholera and Enteric Disease
(1987). (1985).
Ketut Patra, ISO Indonesia, Edisi Sutanto A.H., Rehidrasi Oral Peman-
Farmakoterapi. Ikatan Sarjana tapan dan Pembudayaannya Dalam
Farmasi Indonesia, Vo.20. Upaya Penanggulangan Diare, Dit.
(1992). Jen. P2M dan PLP. Dep. Kes. RI,
Notoatmodjo S., Komponen Pendidikan Jakarta (1984).
Pada Penyuluhan Kesehatan Ma-

Vol. I, No.1, April 2004 33

Anda mungkin juga menyukai