Anda di halaman 1dari 18

PENGOBATAN DENGAN RAMUAN HERBAL

MATA KULIAH :

THIBBUN NABAWI

DOSEN PEMBIMBING :

HENI INDRAYANI, M.A.

OLEH :

M. BUDI DWI NUGRAHA (1830305044)

NURMAIDA (1830305048)

TATANIA DWI KARTIKA (1830305052)

TASAWUF DAN PSIKOTERAPI

FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya dapat
menyelesaikan makalah tentang “Pengobatan dengan ramuan alami”. Sholawat dan salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah
menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan
menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.

Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah ini. Disamping itu, kami
mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu selama pembuatan
makalan ini berlangsung sehingga dapat terealisasikanlah makalah ini.

Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Saya mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya dapat perbaiki.
Karena saya sadar, makalah yang saya buat ini masih banyak terdapat kekurangannya.

Palembang, 28 Mei 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii

DAFTAR ISI............................................................................................................. 1

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 2

Latar Belakang Masalah................................................................................. 2

Rumusan Masalah.......................................................................................... 3

Tujuan Penulisan............................................................................................ 3

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................... 4

1. Mengobati Sakit Demam............................................................................ 4


2. Mengobati Sariawan................................................................................... 8
3. Mengobati Epilepsi.................................................................................... 9
4. Mengobati Jerawat..................................................................................... 10

BAB III PENUTUP.................................................................................................. 15

Kesimpulan................................................................................................ 15

Saran.......................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA

1
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Resesi yang berkepanjangan menimpa seluruh dunia, termasuk Indonesia. Indonesia saat
ini dalam situasi yang tidak menentu, baik dari segi ekonomi maupun politik. Keadaan seperti ini
menimbulkan keresahan yang sangat pada segenap lapisan masyarakat, terutama kalangan
menengah ke bawah atau rakyat miskin. Keperluan hidup mesti dicukupi dari hari ke hari,
sementara kemampuan masyarakat miskin untuk memenuhinya sangat terbatas atau tidak
mampu. Hal ini membuat suasana kehidupan keras dan kejam, bahkan cenderung ke arah
perlombaan yang tidak sehat. Keadaan ini sangat efektif membuat orang stres sehingga mudah
terkena penyakit, baik fisik maupun mental. Dimana dokter pun sudah angkat tangan dalam
pengobatannya terutama dari golongan menengah kebawah, telah mendorong mereka untuk
untuk mencari alternative pengobatan lain yang relative lebih murah dan nota bene juga ampuh
dalam mnyembuhkan berbagai penyakit terminal.

Memang tidak dapat dipungkiri bahwa kehadiran pengobatan alternative telah memberi
anugrah baru bagi sisakit, sehingga pengobatan alternative memang benar-benar menjadi
alternative kususnya bagi masyarakat menengah kebawah. Akan tetapi, semakin menjamurnya
tren pengobatan alternative sebagai sebuah fenomena yang positif berubah menjadi kontra
produktif. Manakala masyarakat pada umumnya tidak beitu mengetahui kaidah pengobatan itu
sendiri sehingga mereka terseret pada bid’ah dan perbuatan syirik.

Untuk itulah hendaknya masyarakat memahami batasan-batasan dari pengobatan


alternative yang diperbolehkan dalam syariat islam, sehingga mereka tidak mudah terbawa oleh
janji-janji para normal (Dukun) maupun ahli-ahli pengobatan alternative lainnya, yang nantinya
akan menyeret pada bid’ah dan kemusrikan

Rasulullah saw diutus Allah untuk membawa rahmat bagi semesta alam dengan
menanamkan jiwa harapan dan optimisme bagi setiap insan dalam kondisi apapun. Semangat
inilah yang menyelimuti pesan dan petunjuk beliau tentang pengobatan sebagaimana dirangkum
oleh Imam Ibnul Qayyim dalam kitab Zadul Ma’ad (Juz IV) yang dikenal dengan At-Thibb An-

2
Nabawi (Pengobatan Nabi). Diantaranya sebda beliau: “Setiap penyakit ada obatnya, maka jika
obat telah mengenai penyakit maka akan sembuh dengan izin Allah ‘Azza wa Jalla” (HR.
Muslim) “Sesungguhnya Allah tidaklah menurunkan penyakit kecuali telah menurunkan
untuknya obat yang diketahui oleh orang yang mengetahuinya dan tidak diketahui oleh orang
yang tidak mengetahuinya.” (HR.Ahmad).

Dalam al-quran juga disebutkan :

“ Dan kami turunkan dalam alquran ayat-ayat yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-
orang yang beriman dan al-quran tidak menambahkan bagi orang-orang yang zalim selain
kerugian ”. (Qs: Al-isra’ : 82).

Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara mengobati Sakit Demam?


2. Bagaimana cara mengobati Sariawan?
3. Bagaimana cara mengobati Epilepsi?
4. Bagaimana cara mengobati Jerawat?

Tujuan Penulisan

1. Mengetahui Bagaimana cara mengobati Sakit Demam


2. Mengetahui Bagaimana cara mengobati Sariawan
3. Mengetahui Bagaimana cara mengobati Epilepsi
4. Mengetahui Bagaimana cara mengobati Jerawat

3
BAB II

PEMBAHASAN

1. Mengobati Sakit Demam


Demam adalah peningkatan suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius yang umumnya
merupakan respons tubuh terhadap penyakit. Suhu tubuh yang meningkat atau demam
sebenarnya merupakan salah satu cara sistem kekebalan tubuh manusia untuk memerangi
infeksi. Itulah mengapa jika demamnya tidak terlalu parah, dokter menyarankan untuk
tidak perlu menurunkannya.
Pengidap bisa mengonsumsi obat antipiretik untuk membantu melawan bakteri
atau virus. Namun, kadang-kadang demam bisa naik terlalu tinggi, sehingga kondisi ini
perlu ditangani sebelum terjadi komplikasi. Segera periksakan diri ke dokter bila demam
melebihi 38 derajat Celsius.
a. Faktor Risiko Demam
Beberapa faktor risiko demam, antara lain:
 Anak-anak lebih berisiko mengalami demam.
 Kontak dengan orang yang sedang sakit.
 Konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi kuman.
 Sistem kekebalan tubuh lemah.

b. Penyebab Demam
Beberapa penyebab demam, antara lain:
 Imunisasi, misalnya setelah mendapat vaksin pertusis.
 Infeksi virus dan bakteri, misalnya meningitis, tifus, disentri, cacar air, dan infeksi
saluran kemih.
 Penyakit akibat gigitan nyamuk, seperti demam berdarah, malaria, dan chikungunya.
 Sebagian jenis obat juga dapat menyebabkan gejala demam.
 Berdiri terlalu lama di bawah sinar matahari.
 Penyakit, seperti arthritis dan hipertiroidisme (kelenjar tiroid yang terlalu aktif).
 Kanker, misalnya leukimia , kanker hati, atau kanker paru-paru.

4
c. Gejala Demam
Beberapa gejala yang dapat menyertai demam, antara lain:
 Nyeri kepala.
 Keringat dingin.
 Menggigil.
 Dehidrasi.
 Batuk.
 Nyeri tenggorokan.
 Nyeri telinga.
 Diare.
 Muntah-muntah.
 Nyeri otot.
 Nafsu makan turun.
 Kelelahan.

d. Pengobatan Demam
Banyak jenis obat yang dijual bebas di pasaran untuk menurunkan demam. Obat-
obatan tersebut bisa dibeli secara bebas. Namun, demam ringan sebaiknya tidak perlu
diobati.Jika demam disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter mungkin bisa meresepkan
antibiotik. Namun, jika demam disebabkan oleh infeksi virus, penggunaan obat
penghilang rasa nyeri juga dapat mengurangi gejalanya.
Berikut perawatan di rumah yang bisa kamu lakukan untuk mengobati demam:
 Istirahat yang cukup.
 Gunakan pakaian tipis dan nyaman.
 Tinggal di ruangan dengan udara yang sejuk.
 Banyak minum air agar tidak dehidrasi.
 Kompres dengan air hangat.
 Pemberian obat-obatan, seperti obat penurun demam.

5
e. Ramuan herbal unuk menurunkan demam
Berikut beberapa jenis rempah yang dapat dijadikan sebagai obat penurun panas
anak yang bagus secara alami.
1. Jahe
Jahe untuk obat sakit yang ada di bumbu dapur
Jahe untuk obat penurun panas anak. (shutterstock.com)
Kandungan antibakteri yang ada pada jahe dapat dimanfaatkan untuk mengobati demam
pada anak secara alami.
Ketika si kecil mengalami panas disertai dengan flu, batuk atau mual dapat
diberikan minuman jahe hangat untuk meredakan penyakit tersebut. Cukup geprek jahe
secukupnya lalu siram dengan air panas dan saring untuk mendapatkan wedang jahe yang
bersih. Tambahkan pula madu untuk memberikan rasa manis alami.
2. Kunyit
Kunyit untuk obat sakit yang ada di bumbu dapur
Kunyit untuk obat tradisional penurun demam anak. (shutterstock.com)
Salah satu rempah yang mudah ditemukan di dapur adalah kunyit. Rempah satu
ini sangat luar biasa karena mengandung zat kurkumin yang bertindak sebagai
antibakteri, antivirus, antifungal dan antioksidan, salah satu fungsinya adalah untuk
menurunkan demam.
Cukup parut tiga atau empat kunyit lalu siram dengan air panas dan tunggu
hingga dingin. Setelah itu peras kunyit untuk mendapatkan air yang akan digunakan
sebagai obat penurun panas anak.
Tambahkan perasan jeruk nipis dan dua sendok mandu untuk menambah rasa
manis nan segar pada ramuan obat tradisional ini. Selain dijadikan minuman, kunyit bisa
digunakan untuk mengkompres kening dengan fungsi yang sama yaitu menurunkan
demam anak.
3. Bawang merah
Bawang merah untuk obat alami yang ada di dapur
Bawang untuk menurunkan panas anak secara alami. (vegetables.co.nz)

6
Penggunaan bawang merah untuk menurunkan demam anak tanpa obat sudah
dikenal sejak lama bahkan sering digunakan oleh orang-orang zaman dahulu untuk
mengobati sakit panas.
Cara menggunakan bawang merah untuk menurunkan demam secara alami bisa
dengan menumbuk beberapa bawang merah lalu tambahkan minyak telon atau minyak
esensial.
Bawang merah yang sudah dicampur dengan minyak tersebut dapat dibalurkan
pada dahi atau tubuh dan lakukan pemijatan secara lembut untuk melebarkan pembuluh
darah sehingga panas pada tubuh menurun.
4. Tanaman Sambiloto

Sambiloto obat tradisional penurun panas anak secara alami

Sambiloto obat tradisional penurun panas anak secara alami. (Wikipedia.org)


Tanaman ini juga biasa disebut sebagai “Raja Pahit” karena rasanya begitu pahit
namun khasiatnya mampu menandingi paracetamol yang ampuh mengobati berbagai
penyakit seperti demam, batuk, pilek, radang tenggorokan dan mencegah malaria.
Petik secukupnya tumbuhan sambiloto lalu rebus hingga mendidih dan tunggu
sampai air tersisa setengah. Bila perlu tambahkan kunyit kering ke dalam rebusan untuk
meningkatkan khasiatnya. Saring rebusan sambiloto dan kunyit ke dalam gelas lalu
tambahkan madu untuk mengurangi rasa pahit pada obat tradisional penurun panas anak
ini.
5. Air Kelapa Muda
Air kelapa muda untuk menurunkan panas anak secara alami
Air kelapa muda untuk menurunkan panas anak secara alami. (parenting.firstcry.com)
Jika anak tak mau mengkonsumsi obat tradisonal seperti di atas, Anda dapat
menawarkan air kelapa muda untuk menurunkan demam yang menggigil.
Meski belum banyak penelitian yang membuktikan air kelapa dapat menurunkan
demam, namun air kelapa sangat efektif untuk menggantikan dan memenuhi cairan tubuh
si anak.
Berikan air kelapa muda yang diberi perasan jeruk nipis sebanyak dua kali sehari,
bisa di siang dan sore hari atau sebelum anak tidur. Selain itu, pastikan anak
mengkonsumsi cukup banyak air putih untuk menghindari anak mengalami dehidrasi.
7
2. Mengobati Sariawan

Sariawan atau yang disebut juga dengan stomatitis adalah salah satu permasalahan pada
mulut yang sering dialami banyak orang. Sariawan merupakan peradangan pada mulut yang
terasa nyeri, sehingga bisa mengganggu pengidapnya untuk makan, berbicara, dan tidur.
Sariawan bisa muncul di mana saja di dalam mulut, termasuk di dalam pipi, gusi, lidah, bibir,
dan langit-langit mulut. Penyebab utama dari sariawan yaitu adanya jamur candida albicans,
yang memang berada di dalam mulut dalam jumlah yang kecil dan pertumbuhan yang tidak
terkendali. Namun, sariawan juga bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor lainnya,
seperti cedera, infeksi, kekurangan vitamin B-12, zat besi, sensitive terhadap makanan
tertentu atau alergi.

Berikut beberapa cara untuk membantu meringankan rasa nyeri dan mempercepat proses
penyembuhan sariawan:

a) Berkumur dengan air garam dapat mengeringkan sariawan. Kamu hanya perlu
mencampurkan setengah gelas air dengan satu sendok teh garam dan kemudian berkumur
dengan campuran tersebut selama 15-30 detik. Kamu dapat berkumur dengan air garam
setiap beberapa jam, sesuai dengan yang diperlukan.
b) Berkumur dengan campuran air dan soda kue Selain air garam, campuran air dan soda
kue (baking soda) dapat digunakan sebagai cara mengobati sariawan dengan mengurangi
peradangan dan mengembalikan keseimbangan pH. Kamu cukup mencampur setengah
gelas air dengan satu sendok teh soda kue. Berkumurlah selama 15-30 detik. Ulangi
setiap beberapa jam, sesuai dengan yang diperlukan.
c) Madu
Madu merupakan alternatif untuk mengobati sariawan yang efektif karena dapat
mengurangi rasa sakit, peradangan, dan ukuran dari sariawan, serta mencegah munculnya
infeksi. Hal ini disebabkan karena madu memiliki kandungan antiradang dan
antibakteri.Namun, saat memilih madu, pilihlah madu yang tidak dipasteurisasi dan
alami, seperti madu Hanuka. Kamu bisa mengoleskan madu pada sariawan sebanyak
empat kali sehari.

8
3. Mengobati epilepsi

Penyakit epilepsi atau ayan adalah gangguan sistem saraf pusat akibat pola aktivitas
listrik otak yang tidak normal. Hal itu menimbulkan keluhan kejang, sensasi dan perilaku yang
tidak biasa, hingga hilang kesadaran.Gangguan pada pola aktivitas listrik otak saraf dapat terjadi
karena beberapa hal. Baik karena kelainan pada jaringan otak, ketidakseimbangan zat kimia di
dalam otak, ataupun kombinasi dari beberapa faktor penyebab tersebut

 Gejala Epilepsi
Kejang merupakan gejala utama penyakit epilepsi yang terjadi saat timbul impuls listrik
pada otak melebihi batas normal. Kondisi tersebut menyebar ke area sekelilingnya, dan
menimbulkan sinyal listrik yang tidak terkendali. Sinyal tersebut terkirim juga pada otot,
sehingga menimbulkan kedutan hingga kejang.
Tingkat keparahan kejang pada tiap penderita epilepsi berbeda-beda. Ada yang hanya
berlangsung beberapa detik dan hanya seperti memandang dengan tatapan kosong, atau
terjadi gerakan lengan dan tungkai berulang kali.
 Penyebab Epilepsi
Kejang pada penderita epilepsi dapat dipicu karena beberapa kondisi, contohnya stres,
kelelahan, atau konsumsi obat. Berdasarkan penyebabnya, epilepsi dapat digolongkan
menjadi:
a) Epilepsi idiopatik, yaitu epilepsi yang penyebabnya tidak diketahui
b) Epilepsi simptomatik, yaitu epilepsi yang terjadi akibat suatu penyakit yang
menyebabkan kerusakan pada otak.Epilepsi bisa terjadi pada semua usia, baik
wanita atau pria. Namun, umumnya epilepsi bermula pada usia anak-anak, atau
malah mulai pada saat usia lebih dari 60 tahun. Epilepsi merupakan penyakit saraf
yang paling banyak terjadi. Berdasarkan data WHO tahun 2018, sekitar 50 juta
penduduk di dunia mengalami gangguan ini.

 Diagnosis Epilepsi
Diagnosis epilepsi dapat ditetapkan setelah dokter melakukan pemeriksaan fisik, terutama
kondisi saraf pasien, serta serangkaian tes untuk memastikan kondisi yang abnormal pada

9
otak. Setelah epilepsi terdiagnosis, penting untuk memulai pengobatan secepatnya,
dengan pengaturan pola makan dan pemberian obat.

 Ramuan herbal mengobati epilepsy


a) Daun Kaki Kuda 1/2 genggam
b) Daun Meniran 1/2 genggam
c) Daun Kemangi 1/2 genggam
d) Daun Sangket 1/2 genggam
e) Gula Aren secukupnya
f) Air Mendidih 3/4 gelas
 Cara membuat
Cuci semua bahan (kecuali gula aren) lalu keringkan. Setelah kering, tumbuk halus lalu
ditapis lalu disimpan dalam toples. Setiap 1 sendok teh diseduh dengan air mendidih
sebanyak 3/4 gelas dan diberi gula aren secukupnya sesuai selera. Minum ramuan 3 kali
sehari
 Komplikasi Epilepsi
Epilepsi yang terjadi pada penderita di tempat-tempat yang tidak terduga, dapat membuat
penderita berisiko menderita cedera atau patah tulang akibat terjatuh saat kejang. Selain
bahaya cedera, penderita epilepsi dapat mengalami komplikasi seperti epileptikus dan
kematian mendadak.

4. Mengobati Jerawat

1. Pengertian Jerawat

Jerawat (acne) adalah gangguan pada kulit yang berhubungan dengan produksi minyak
(sebum) berlebih. Jerawat terjadi ketika folikel rambut atau tempat tumbuhnya rambut tersumbat
oleh minyak dan sel kulit mati. Hal tersebut menyebabkan peradangan serta penyumbatan pada
pori-pori kulit. Peradangan ini ditandai dengan munculnya benjolan kecil (yang terkadang berisi
nanah) di atas kulit. Gangguan kulit ini dapat terjadi di bagian tubuh dengan kelenjar minyak
terbanyak, yaitu di wajah, leher, bagian atas dada, dan punggung.

10
2. Gejala Jerawat

Beberapa gejala umum dari jerawat, antara lain:

 Benjolan berwarna kemerahan atau kuning (karena mengandung nanah).


 Benjolan kecil (papul) yang muncul di atas kulit.
 Sensasi panas atau terbakar akibat adanya peradangan.
 Timbul rasa gatal pada benjolan.
 Jika diperparah oleh peradangan:
 Pustula, yaitu benjolan kecil yang di ujungnya terdapat nanah.
 Papula, yaitu benjolan kecil kemerahan yang disertai nyeri.
 Nodul, yaitu benjolan keras yang terbentuk di bawah permukaan kulit dan dapat disertai
nyeri.
 Kista, yaitu benjolan besar yang terbentuk di bawah permukaan kulit yang berisi nanah
dan disertai nyeri.

3. Penyebab Jerawat

Beberapa kondisi penyebab jerawat, antara lain:

 Produksi sebum berlebih, yaitu zat yang diproduksi oleh kelenjar minyak untuk
mencegah kulit kering.
 Sumbatan pada folikel rambut oleh campuran sel kulit mati dan sebum.
 Bakteri jenis Propionibacterium acnes yang berkembang, menyumbat folikel rambut,
serta menyebabkan peradangan.
 Faktor genetik atau keturunan, jika salah satu orangtua memiliki masalah jerawat,
 Folikel yang tersumbat bisa membengkak dan membentuk komedo putih atau komedo
hitam bila terpapar dengan dunia luar. Kondisi tersebut sebaiknya jangan dianggap
remeh, karena bisa berkembang menjadi pustula, papula, nodul, atau bahkan kista,
apabila terkontaminasi oleh bakteri kulit.
 Hormon, yaitu saat aktivitas hormon androgen berlebih atau saat terjadi perubahan
hormon saat masa menstruasi.

11
 Penggunaan kosmetik yang tidak selalu dapat ditoleransi oleh kulit setiap orang.
 Stres yang dapat memengaruhi gaya hidup seseorang, termasuk dalam pola makan yang
dapat memicu jerawat.

4. Faktor Risiko Jerawat

Beberapa faktor risiko jerawat, antara lain:

 Gesekan kulit dengan benda, misalnya jerawat di wajah akibat terlalu sering mengenakan
penutup kepala, jerawat di leher karena pemakaian baju yang terlalu ketat di bagian
kerah, atau jerawat di punggung akibat sering menggunakan ransel.
 Kebiasaan merokok.
 Keturunan, jika terdapat anggota keluarga yang bermasalah dengan jerawat.
 Konsumsi obat yang mengandung litium, kortikosteroid, atau obat antikejang.
 Masa pubertas, akibat peningkatan aktivitas hormon testosteron, yang memicu kelenjar
minyak menghasilkan sebum dalam jumlah lebih banyak.
 Penggunaan kosmetik.
 Perubahan hormon, misalnya menjelang menstruasi, tiga bulan pertama masa kehamilan,
atau akibat PCOS.
 Stres, yang dapat memperburuk kondisi jerawat yang sudah ada.

5. Pencegahan Jerawat

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah jerawat, antara lain:

 Membersihkan rias wajah sebelum tidur.


 Mencuci muka dua kali sehari dengan pembersih wajah bebas minyak.
 Mengelola stres dengan baik.
 Menghindari penggunaan pakaian yang terlalu ketat.
 Menghindari produk kosmetik yang mengandung minyak.
 Menjaga kebersihan tubuh dengan selalu mandi setelah beraktivitas.

6. Pengobatan Jerawat

12
Beberapa langkah pengobatan untuk mengatasi jerawat, antara lain:

 Mengurangi produksi minyak.


 Melawan infeksi bakteri.
 Mempercepat pergantian sel kulit dan mengurangi peradangan.
 Untuk mendapatkan pengobatan yang tepat, konsultasikan terlebih dahulu kondisi jerawat
dengan dokter. Dokter umumnya memberikan obat-obatan yang mengandung sulfur,
resorsinol, asam salisilat, antibiotik, dan isotretinoin. Penggunaan obat-obatan ini harus
dalam pengawasan dokter, karena efek samping yang dapat ditimbulkan. Wanita hamil
tidak dianjurkan menggunakan isotretinoin, karena dapat menyebabkan kecacatan pada
janin.
Beberapa upaya lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi jerawat, antara lain:
 Membersihkan peralatan kosmetik dengan menggunakan sabun dan air hangat secara
rutin.
 Memilih kosmetik non-comedogenic, yang sifatnya tidak menutup pori-pori di kulit.
 Menggunakan pelembap non-comedogenic, yang tidak dapat menyebabkan jerawat dan
sesuai dengan jenis kulit.
 Menghindari memencet dan memegang jerawat, karena dapat memicu jerawat bertambah
banyak.
 Menghindari menggosok wajah dengan menggunakan kain atau sarung tangan dengan
permukaan kasar.
 Menjaga kebersihan tubuh dengan segera mandi setelah beraktivitas, karena minyak
berlebih di wajah dapat memicu terjadi jerawat.
 Menjaga kebersihan wajah dengan membersihkan wajah dua kali dalam sehari, untuk
mengangkat sel-sel kulit mati, minyak yang berlebihan, serta sisa kosmetik di permukaan
kulit.

7. Ramuan alami dengan bahan lidah buaya


Gel lidah buaya dapat membantu meredakan peradangan di kulit yang muncul
akibat jerawat. Lidah buaya juga mengandung asam salisilat dan sulfur. Dua bahan ini
sudah sering digunakan untuk mengatasi jerawat di kulit.

13
 Cara menggunakan lidah buaya untuk menghilangkan jerawat:
 Kerok gel lidah buaya secara langsung dengan menggunakan sendok Oleskan secara
langsung ke wajah sebagai pelembap Ulangi 1-2 kali sehari Jika muncul iritasi, rasa gatal,
atau kemerahan, sebaiknya hentikan penggunaan.

14
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Pengobatan ala Nabi (thibbun nabawi) adalah petunjuk Rasululah SAW dalam ilmu
pengobatan yang Rasulullah SAW gunakan dan direkomendasikan untuk oranglain, bersumber
dari al-Quran dan hadits. Rasulullah SAW melakukan pengobatan untuk diri sendiri dan
memerintahkan orang lain yang terkena penyakit, baik keluarga atau para sahabat untuk
melakukan pengobatan sendiri. Pengobatan yang digunakan oleh beliau dan sahabatnya adalah
dasar pengobatan ala nabi (Thibbun Nabawi). Pengobatan ala Nabi sendiri merupakan salah satu
bentuk pengobatan komplementer dan alternative. Selain disebabkan pengobatan ala nabi
(thibbun nabawi) adalah bagian dari ajaran agama Islam. \

“Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit, melainkan Dia menurunkan obatnya”.

Hadits diatas mengandung pengabsahan terhadap ungkapan, “setiap penyakit pasti ada
obatnya”, artinya bersifat umum sehingga termasuk didalamnya penyakit-penyakit mematikan
yang tidak bisa disembuhkan oleh dokter karena belum ditemukan obatnya. Oleh sebab itu,
kesembuhan terhadap penyakit dikaitkan oleh Rsulullah dengan proses ‘kesesuaian’ obat dengan
penyakit yang diobati. Dalam hal ini terdapat arti tidak hanya eksistensi obat untuk setiap
penyakit, tetapi juga cara pemberian dan dosis yang harus tepat. Prinsip inilah yang dipegang
dalam pengobatan ala nabi, sehingga memberikan penguatan jiwa kepada orang yang sakit dean
juga dokter, tenaga medis, atau terapis yang mengobatinya.

SARAN

Dengan adanya makalah yang dibuat oleh penulis, semoga dapat memberi perasaan
bangga terhadap agama Islam yang dianutnya, karena pengobatan herbal adalah pengobatan yang
dianjurkan untuk membuat tubuh menjadi sehat. Oleh karena itu mereka (orang barat)
melakukan penelitian terus menerus untuk membuktikan khasiatnya dan menerapkan dalam
kehidupan sehari-hari.

15
DAFTAR PUSTAKA

Ibnu Qoyyim, Al-Jauziyah, 2018, Cet. IX, PENGOBATAN NABI, Bandung : JABAL.

https://www.merdeka.com/sehat/cara-alami-mengobati-epilepsi.html

https://www.alodokter.com/epilepsi

https://www.halodoc.com/kesehatan/demam

https://blogs.insanmedika.co.id/obat-tradisional-menurunkan-demam-atau-panas-anak/

16

Anda mungkin juga menyukai