Anda di halaman 1dari 41

UroFiesta Surabaya 2015 1

2
ETIOLOGI
- Herediter
- Umur : 30 - 50 tahun
- Jenis kelamin : Pria > wanita
- Geografi : stone belt zone
- Iklim dan temperatur
- Asupan air
- Diet : purin, kalsium, oksalat
- Pekerjaan

3
• MANIFESTASI KLINIS BERAGAM

• TIDAK HARUS OPERASI

• ANGKA KEKAMBUHAN TINGGI

4
“Saya Akan Memberikan Kepada
Guru-guru Saya Penghormatan
Dan Pernyataan Terima Kasih
Yang Selayaknya ”

(Sumpah Dokter Indonesia)


BAGAIMANA MENEGAKKAN
DIAGNOSIS ???
DIAGNOSIS
A. KELUHAN
– Nyeri kolik
– Nyeri daerah pinggang, perut bagian bawah, suprapubik,
testis, penis, extremitas bawah, labium mayor
– Mual muntah
– Hematuria, pyuria
– Febris/ISK
– LUTS
– Retensi urine
– Anuria
– Asimptomatik

7
DIAGNOSIS
B. PEMERIKSAAN FISIK

– Tergantung letak batu dan penyakit yg ditimbulkan

– Sudut kostovertebra: nyeri ketok, nyeri tekan, pembesaran


ginjal

– Suprasimfisis : nyeri tekan, teraba batu, buli penuh

– Genetalia eksterna : teraba batu di uretra

– Colok dubur : teraba batu pada buli (bipalpasi manual)

C. PEMERIKSAAN LABORATORIUM

- Darah rutim, ureum, kreatinin

- Urin rutin, Kultur urin

8
DIAGNOSIS

D. PENCITRAAN
• BOF - IVP

• USG

• Ct Scan Abdomen Tanpa Kontras


11
Pasal 18

“Setiap Dokter Memperlakukan


Teman Sejawatnya Sebagaimana
Ia Sendiri Ingin Diperlakukan”.

(Kode Etik Kedokteran Indonesia 2012)


DIAGNOSIS
o Urine lengkap

o Darah lengkap

o Fungsi ginjal

o Kultur urine

o Kadar kalsium, fosfat dan asam urat dalam


darah dan urine

15
BAGAIMANA TERAPI
TERKINI ???
TUJUAN TERAPI
v Menyelamatkan ginjal

v Mencegah kerusakan jadi lebih parah

v Pada kasus darurat : menyelamatkan jiwa

v Kelainan struktur anatomi dikoreksi

v Pencegahan terjadinya batu baru


Pasal 19

“Setiap dokter tidak boleh mengambil


alih pasien dari teman sejawat, kecuali
dengan persetujuan keduanya atau
berdasarkan prosedur yang etis”.

(Kode Etik Kedokteran Indonesia 2012)


PENATALAKSANAAN
Prinsip :
Batu secepatnya keluar agar kerusakan pada ginjal
membaik / tidak jadi lebih parah

Ø Spontan dengan / tanpa obat (MEDIKAMENTOSA)


Ø Operasi, URS, PNL,RIRS
Ø Dihancurkan : - Kimiawi - Ultrasonik
- Mekanik - ESWL
MEDICAL EXPULSIVE THERAPY (MET)

Syarat :
– Diameter ≤ 0,5 cm
– Tidak ada obstruksi
– Tidak ada tanda2 infeksi berat
– Keluhan tidak mengganggu (sering)

20
Batu ukuran :

– < Ø 4 mm  90 % dapat keluar spontan


– Ø 4 – 5 mm  50 % dapat keluar
– Ø 6 mm  20 % dapat keluar
– Batu > 10 mm  jarang dapat keluar spontan
– Lokasi 2/3 atas ureter  jarang dapat keluar
spontan
MEDICAL EXPULSIVE THERAPY (MET)
Medikamentosa / Non Bedah :
– Minum 3 lt/hari --> Diuresis sampai 2 lt/hari
– -blocker (Tamsulosin 0.4 mg)  HARNAL
OCAS 1x1
– Diuretik (ya/tidak)
– Joging/loncat2
– Analgesik (NSAID)
– Evaluasi tiap 2 minggu
– Selama 4-6 minggu
– Jangan berikan antispasmodik

22
Golongan obat-obatan Analgesik
- Non opioid : - Aspirin
- Paracetamol
- NSAID

- Weak opioids : - Codein


- Dihydrocodeine
- Tramadol

- Strong opioids :- Morphine


- Diamorphine
- Pethidine
- Oxycodone
- Fentanyl
Non Opoid Analgesik : NSAID= Non Steroid Anti Inflamazory Drugs

Macam-macam:
- Proprionic ACD : - Ibuprofen
- Naproxen
- Fenoprofen

- Asetic Acid :- Indomethacin


- Tolmentin
- Sulindac
- Diclofenac
- Ketorolac

- Oxicams : - Piroxicam

- Fenemates : - Mefenamic Acid


- Meclofenamic Acid
Dosis :
- Ketorolac : 3 x 30-40 mg/hari - (cth: Toradol)
- Diclofenac : 2 x 75 mg/hari - (cth: Voltaren, Cataflam)
- Ketoprofen : 4 x 50 mg/hari - (cth: Profenid, Pronalges)
- Tramadol : 4 x 50-100 mg/hari - (cth: Tramadol)

Sediaan Obat :
- Kapsul
- Suposutoria
- Injeksi
Pasal 2

“Seorang dokter wajib selalu


melakukan pengambilan keputusan
profesional secara independen, dan
mempertahankan perilaku profesional
dalam ukuran yang tertinggi”.

(Kode Etik Kedokteran Indonesia 2012)


MINIMAL INVASIVE / ENDOSKOPI

• ESWL
• URS
• PCNL
• RIRS
• Lithotripsi

• Laparoscopy

27
PEMBEDAHAN TERBUKA
• Bivalve Nephrolitotomi
• Extended Pyelolithotomy
• Ureterolitotomy
• Sectio Alta
• Uretrolitotomy
• Dorsal meatotomy
• Lubrikasi anterior
URS
(Ureterorenoscopy)

30
Pasal 3

“Dalam melakukan pekerjaan


kedokterannya, seorang dokter tidak
boleh dipengaruhi oleh sesuatu yang
mengakibatkan hilangnya kebebasan
dan kemandirian profesi”.

(Kode Etik Kedokteran Indonesia 2012)


PCNL (Percutaneus Nephrolitholapaxy)
Posisi Prone
PCNL Posisi Supine
RIRS
(Retrograde Intra Renal Surgery
LITHOTRIPSI
Double J Stent
PENCEGAHAN KEKAMBUHAN
– Minum 3 lt/hari
– Olah raga/gerak
– Diet  sesuai dengan hasil analisa batu
– Evaluasi/follow-up berkala
• Klinis
• Laboratoris
• Radiologis

37
“Saya akan memelihara dengan
sekuat tenaga martabat dan tradisi
luhur profesi kedokteran”.

(Sumpah Dokter Indonesia Indonesia)


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai