Anda di halaman 1dari 5

No Nama Tokoh Deskripsi Hasil Keilmuan

1. Muhammad bin Syekh Muhammad bin Pemikiran yang filsafat dan


Abdul Wahab ʿAbdul Wahhāb, adalah dicetuskan Muhammad tasawuf
(1703-1787) seorang ulama yang bin Abd Wahab untuk
berusaha membangkitkan memperbaiki
kembali dakwah tauhid kedudukan umat Islam
dalam masyarakat dan timbul bukan sebagai
cara beragama sesuai reaksi terhadap suasana
dengan tuntunan politik seperti yang
terdapat di Kerajaan
Utsmani dan Kerajaan
Mughal. Beberapa
pemikirannya :
a. Hanya al-Qur’an dan
hadislah yang
merupakan sumber asli
dari ajaran-ajaran Islam.
Pendapat ulama tidak
merupakan sumber.
b. Taklid kepada ulama
tidak dibenarkan.
c. Pintu ijtihad terbuka
dan tidak tertutup.

2. Syaikh Ahmad Lahir 1875  - meninggal 6 Syaikh Ahmad Surkati Tauhid


Surkati al-Anshari  September 1943 dalam selaku pendiri yayasan
al-Kazraji usia sekitar 67 atau 68 Al Irsyad dengan
(1875 – 1943) tahun) adalah pendiri menitikberatkan
organisasi Jam'iyah al- permasalahan pada tiga
Islah wa Al-Irsyad al- aspek, yaitu masalah
Arabiyah (Perkumpulan ijtihad dan taqlid,
Arab untuk Reformasi sunnah dan bid’ah serta
dan Pengajaran), yang ziarah kubur dan
kemudian berubah bertawasul kepada para
menjadi Jam'iyah al-Islah nabi dan wali. Syaikh
wal Irsyad al-Islamiyyah, Ahmad As Surkati
yang lebih umum disebut merupakan panutan
sebagai al-Irsyad di Batav bagi setiap warga Al
ia pada Agustus 1915. Irsyad, karena selain
Banyak sejarawan sebagai pendiri, Ahmad
mengakui peran al-Irsyad Surkati juga merupakan
dalam reformasi seorang ulama dan
pemikiran Islam pendidikan. Pendidikan
di Indonesia, tetapi yang sangat penting
sayangnya namanya tidak ditanamkan oleh
disebutkan dalam kuliah Ahmad As Surkati
pemikiran Islam di adalah pendidikan
Indonesia. tauhid yang meliputi
masalah ijtihad dan
taqlid, sunnah dan
bid’ah serta ziarah
kubur dan bertawasul
kepada para nabi dan
wali.
3. Muhammad Iqbal Seorang pemikir, penyair, Iqbal memperjuangkan Filsafat,
(1877-1938) dan politisi Pakistan yang pemikiran yang lebih hukum,
dikenal sebagai salah satu progresif dan sastra dan
tokoh intelektual kontekstual, mengajak bahasa,
terkemuka dalam umat Muslim untuk pendidikan,
pemikiran Islam pada terlibat dalam sejarah dan
masa modern. Iqbal lahir pembaruan sosial, budaya.
di Sialkot, India politik, dan budaya
(sekarang bagian dari sesuai dengan prinsip-
Pakistan) dan prinsip Islam.
mendapatkan pendidikan Pemikirannya yang lain
tinggi di Inggris dan juga dia menekankan
Jerman. Iqbal dianggap pentingnya
sebagai pemimpin dalam kemerdekaan
gerakan pembaruan intelektual dan
pemikiran Islam di dunia pembaruan dalam
Muslim. Dia menekankan pemahaman terhadap
pentingnya kemerdekaan Islam.
intelektual dan
pembaruan dalam
pemahaman terhadap
Islam.

4. Sayyid Abul A'la Seorang tokoh pemikiran Pemikiran Maududi Studi islam,
Maududi (1903- Islam yang lahir di India dipengaruhi oleh filafat,
1979) dan merupakan pendiri gerakan pembaruan sejarah,
Jamaat-e-Islami, sebuah Islam modern dan politik, dan
gerakan politik dan sosial gerakan politik yang hukum.
yang berbasis di Pakistan. ada pada masanya. Dia
Maududi adalah seorang menentang
cendekiawan, pemikir, imperialisme Barat dan
penulis, dan orator yang mengkritik kapitalisme
berpengaruh dalam serta sosialisme sebagai
pemikiran Islam modern. sistem yang tidak sesuai
dengan nilai-nilai Islam.
Maududi juga menolak
nasionalisme sekuler
dan menganggapnya
sebagai ideologi yang
bertentangan dengan
prinsip-prinsip Islam.
Karya-karya Maududi
yang terkenal termasuk
"Tafhim al-Qur'an"
(Pemahaman Al-
Qur'an), sebuah tafsir
Al-Qur'an yang
mengartikan teks-teks
Al-Qur'an dengan sudut
pandang politik dan
sosial, serta "Jihad in
Islam" (Jihad dalam
Islam), di mana ia
menjelaskan konsep
jihad dan mengkaji
peran serta pentingnya
dalam Islam.

5. Hassan al-Banna Pendiri Ikhwanul Hasan al-Banna Studi


(1906-1949) Muslimin (Persaudaraan menganjurkan agama,
Muslim), gerakan Islam pembaruan dan tafsir Al-
politik yang berpengaruh kebangkitan Islam Qur’an,
di dunia Arab. dalam menghadapi hukum
perubahan zaman sosial,
modern, politik,
memperjuangkan pendidikan.
kebebasan umat Muslim
dan keadilan sosial
sebagai nilai-nilai
sentral dalam Islam,
menempatkan
pentingnya pendidikan
dan dakwah sebagai
sarana untuk mengubah
masyarakat, mendorong
solidaritas dan
persatuan di antara
umat Muslim di seluruh
dunia, meyakini bahwa
Islam tidak hanya
berbicara tentang
ibadah, tetapi juga
memiliki implikasi
politik yang signifikan.

6. Syed Qutb (1906- Pemikir Islam Mesir yang mengkritik kondisi Studi
1966) mempengaruhi gerakan- masyarakat modern agama,
gerakan Islamis, dengan sebagai bentuk satra puisi,
pemikiran radikal dalam jahiliyyah (kegelapan sosiologi
konsep jihad dan spiritual) yang politik,
penerapan negara Islam. sebanding dengan psikologi
keadaan pra-Islam pada pendidikan,
masa Jahiliyyah di hukum
Arab, menekankan islam.
pentingnya kedaulatan
Allah dalam kehidupan
manusia, menolak
kapitalisme dan
komunisme sebagai
sistem-sistem yang
bertentangan dengan
nilai-nilai Islam
mendorong pembaruan
pendidikan Islam untuk
menghasilkan generasi
yang memiliki
pemahaman yang kuat
tentang ajaran Islam
dan mampu
menghadapi tantangan
zaman modern,
memiliki visi tentang
negara yang
berdasarkan pada
prinsip-prinsip Islam.
7. Maulana Mawdudi Pemikir dan tokoh politik Ia mengembangkan Studi
(1903-1979) Islam Pakistan yang konsep bahwa Islam agama,
menulis tentang isu-isu bukan hanya agama pendidikan,
sosial dan politik dari pribadi, tetapi juga hukum,
perspektif Islam sistem yang meliputi politik, dan
seluruh aspek tafsir Al-
kehidupan, termasuk Qur’an
politik. Mawdudi
mendorong
pembentukan negara
yang berdasarkan pada
prinsip-prinsip Islam,
dengan syariah sebagai
landasan hukumnya
mendorong pembaruan
dalam pemikiran Islam
untuk menjawab
tantangan modern.
8. Fazlur Rahman Pemikir dan sarjana Islam menganjurkan Studi islam,
(1919-1988) asal Pakistan yang pembaruan dalam studi bahasa
menggabungkan pemikiran Islam untuk arab,
pemikiran Islam dengan mengatasi tantangan pendidikan,
metode kritis dan modern, menyuarakan dan filsafat
kontekstual pentingnya
menghubungkan Islam
dengan ilmu
pengetahuan dan
pemikiran rasional, Ia
menekankan pentingnya
menghormati perbedaan
dan bekerja sama
dengan komunitas lain
dalam masyarakat yang
pluralistik
9. Muhammad Asad Penulis, diplomat, dan Asad memperjuangkan filsafat,
(1900-1992) pemikir Islam Yahudi- gagasan bahwa Islam hukum
Austria yang memeluk adalah agama yang Islam, dan
Islam. Dia menulis karya komprehensif dan sosiologi
penting tentang Islam dan menyeluruh yang
Tafsir al-Quran mencakup aspek agama,
moral, sosial, politik,
dan ekonomi, Ia
menulis tafsir yang
terkenal dengan judul
"The Message of the
Qur'an" yang mencoba
untuk menjelaskan
pesan-pesan Al-Qur'an
secara komprehensif
dan kontekstual, Ia
berusaha
mengartikulasikan
posisi Muslim dalam
hubungan internasional
dan memperjuangkan
peran Muslim dalam
proses perdamaian dan
pembangunan dunia.
10. Tariq Ramadan Pemikir Swiss-Muslim memperjuangkan Studi islam,
(lahir 1962). yang mengkaji hubungan keadilan sosial dan filsafat, dan
antara Islam dan Barat memiliki pemikiran studi hadits
serta mempromosikan politik yang
dialog antaragama berhubungan dengan
Islam, Ia berusaha
membangun dialog dan
pemahaman saling
antara dunia Islam dan
Barat, dengan
mengatasi
kesalahpahaman dan
prasangka, Ia berusaha
mempromosikan
persamaan gender dan
pembebasan perempuan
dalam kerangka nilai-
nilai Islam, mengkaji
isu-isu seperti
demokrasi, pluralisme,
hak asasi manusia,
kebebasan beragama.

Anda mungkin juga menyukai