Anda di halaman 1dari 4

JAWABAN SOAL 1:

Contoh Penerapan Nilai-Nilai Pancasila (sila 1-5) di kehidupan sehari-hari


dalam rangka menciptakan masyarakat yang bertanggung jawab adalah
sebagai berikut:

1) Ketuhanan yang Maha Esa; dilambangkan dengan bintang ...................


 Melaksanakan ibadah bersama-sama anggota keluarga.
 Merayakan hari-hari besar agama bersama-sama anggota keluarga.
 Membimbing anggota keluarga untuk memperdalam ilmu agama

2) Kemanusiaan yang Adil dan Beradab; dilambangkan dengan rantai....


 Menerima hak sebagai anggota keluarga.
 Gemar melakukan kegiatan untuk kepentingan bersama.
 Saling menghargai dan menghormati sesama anggota keluarga..

3) Persatuan Indonesia; dilambangkan dengan pohon beringin..


 Menghargai anggota keluarga yang lebih muda.
 Selalu menjaga kerukunan dengan sesama anggota keluarga.
 Membantu berbagai kegiatan dalam keluarga...................................

4) Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan/Perwakilan; dilambangkan dengan kepala
banteng..
 Tidak boleh memaksakan kehendak sendiri kepada anggota keluarga
yang lain.
 Setiap anggota keluarga menerima dan menghargai hasil keputusan
bersama.
 Setiap anggota keluarga bertanggung jawab untuk melaksanakan
hasil keputusan musyawarah.........................................................

5) Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia; dilambangkan


dengan Padi dan Kapas......................................................................
 Bersikap adil dalam pembagian hak dan kewajiban setiap anggota
keluarga.
 Menjaga kerukunan dan persatuan dengan sesama anggota keluarga .

JAWABAN SOAL 2:
Sebuah Konsep Pembelajaran Berbasis Model VCT yang efektif dan kreatif di
Sekolah Dasar berkaitan dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945, dalam
rangka mencipkan masyarakat yang bertanggung jawab yaitu Model VCT
Analisis Nilai (ANIL). Langkah-langkah yang ditempuh dalam melaksanakan
model Analisis Nilai sebagai berikut :

1. Persiapan :
Pertama
Menyusun Satuan Acara Pembelajaran/Satuan pelajaran sesuai dengan
Pokok Bahasan atau Konsep yang akan dibelajarkan. Dalamkesempatan
ini kita ambil contoh Pokok Bahasan Kedisiplinan atau ketertiban (jika
hal ini merupakan penyederhanaan/penurunan dari materi UUD Negara
RI 1945).
Kedua
Menetapkan bagian mana dari materi kedisiplinan yang akan disajikan
melalui Analisis nilai. Anda dapat memilah kedisiplinan kepada
kedisiplinan di sekolah, di rumah, di jalan raya, dan lain-lain
sebagainya.
Ketiga
Menyusun Skenario Kegiatan sehingga jelas langkah-langkah yang akan
ditempuh.
Keempat 
Menyiapkan media stimulus untuk ber-VCT, seperti cerita,guntingan
berita Koran, gambar, film dan sebagainya.
Kelima
Menyiapkan lembar kerja siswa yang berisi panduan terperinci bagi
siswa dalam ber-VCT.

2. Pelaksanaan :
Langkah-langkah Kegiatan VCT analisis nilai hampir sama dengan
VCT percontohan sebagaimana telah Anda pelajari pada uraian di atas.
Langkah-langkah tersebut sebagai berikut.
Pertama
Setelah membuka pelajaran kita harus menjelaskan kepada
siswa bahwa mereka akan ber-VCT.

Kedua,
Pelontaran / Pembagian Media Stimulus  oleh guru atau siswa berupa
cerita atau gambar/foto. Cerita tentang Tabrak Lari di atas dapat saja
dijadikan media stimulus (sebaiknya tidak diberi judul dahulu),
dan alangkah baiknya dilengkapi lagi dan disesuaikan dengan bagian te
ma atau konsep yang akan ajarkan.
Ketiga,
Sebagai Guru kita harus memperhatikan aksi dan reaksi spontan siswa
terhadap cerita tersebut.
Keempat 
Kita Harus melaksanakan dialog terpimpin melalui pertanyaan guru,
baik secara individual, kelompok maupun klasikal. Pertanyaan yang
diajukan hendaknya berisi analisis siswa terhadap nilai-moral yang
terdapat dalam cerita tersebut..

JAWABAN SOAL 3:
Terkait Peristiwa G30SPKI bahwa akhir-akhir ini ramai pemberitaan bahwa
keluarga eks PKI meminta negara untuk meminta maaf kepada keluarga eks
PKI, , Menurut saya sebagai berikut :

1) Nah cara ini, harus kita musyawarahkan. Karena tidak semua korban
setuju, misalnya non-judisial. Tetap ada tuntutan dengan cara
judicial.,Nah, mandat Komnas untuk menyelesaikan pelanggaran HAM
masa lalu, kita sebagai penyelidik. Tetapi upaya untuk mediasi di
masyarakat juga diamanatkan UU nomor 39 tahun 1999 tentang HAM.
2) Jadi kita tidak ingin terjebak perdebatan kewenangan Komnas HAM
atau tidak, tetapi kami ingin fokus kepada bagaimana kita mencari jalan
keluar atas masalah ini yang sudah sejak 1998 ini belum terselesaikan.
3) Komnas HAM menyatakan, pihaknya tetap menginginkan agar hasil
penyelidikannya terkait kasus kekerasan 1965 ditindaklanjuti,
walaupun mereka tidak menolak upaya jalan lain dalam menyelesaikan
kasus tersebut.
4) Jadi, Kita Berharap bahwa upaya yudisial atau non-yudisial itu
kerangkanya nasional dan itu harus menyelesaikan dan tidak
menimbulkan masalah baru., Karena cukup bagi korban telah puluhan
tahun menjadi korban, Saya Pribadi Saya Tidak Ingin Mereka Menjadi
Korban Karena Polemik Yang Muncul.,Tapi, komnas HAM tetap membuka
diri dan membangun komunikasi dengan siapapun..

JAWABAN SOAL 4:
Konsep Pembelajaran yang efektif dan kreatif di Sekolah Dasar berkaitan
dengan nilai-nilai Hak Asasi Manusia , dalam rangka menjawab tantangan
perlindungan atas pelanggaran HAM dimasa mendatang sebagai berikut:

1) Hasil analisis kajian itu kemudian dimuat di dalam silabus yang


dikembangkan. Silabus tersebut berupa rencana kegiatan pembelajaran
secara sistematis yang memuat materi pokok, media, dan evaluasi serta
alokasi waktu yang akan dilaksanakan di dalam pembelajaran.
2) Pengembangan Silabus disesuaikan dengan potensi anak, sarana dan
prasarana sekolah, serta kemampuan guru. Di dalam silabus kita
dapat merencanakan pembelajaran yang akan memberikan pengalaman
belajar HAM yang sesuai dengan kurikulum dan potensi anak. Silabus
adalah suatu rencana yang memuat pokok-pokok pengalaman belajar
yang akan diperoleh anak dalam pembelajaran. Format silabus yang
dikembangkan sangat bergantung pada guru, dan tidak ada yang sama.
3) Berdasarkan Silabus dapat dikembangkan Rencana Pembelajaran (RP).
Rencana pembelajaran adalah seperangkat langkah-langkah
pembelajaran yang harus diikuti guru dalam membelajarkan anak.

JAWABAN SOAL 5:
Demokrasi Konstitusional sering juga disebut Constitutional Government,
Limited Government, atau Restrained Government, Berikut penjelasan antara
keterkaitan tiga istilah tersebut disertasi contohnya:

 Constitutionalisme atau Konstitusionalisme membangun the limited


state, agar penyelenggaraan negara dan pemerintahan tidak sewenang-
wenang dan hal tersebut dinyatakan serta diatur secara tegas dalam pasal-
pasal konstitusi. Pada hakikatnya, paham konstitusionalisme mengusung
asas the limited state, agar penyelenggaraan negara dan pemerintahan
tidak sewenang-wenang dan hal dimaksud dinyatakan serta diatur secara
tegas dalam pasal-pasal konstitusi. Oleh karena itu, pada pokoknya paham
konstitusionalisme modern berhubungan dengan prinsip pembatasan
kekuasaan (limited government)..

 Hubungan fungsional tersebut merupakan ciri khas bangsa Indonesia


dalam pembagian kekuasaan antar lembaga-negara yang diatur secara
konstitusional dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945. Dengan demikian, dapat dipahami dalam struktur
ketatanegaraan Republik Indonesia juga dianut asas demokrasi-
konstitusional, sebagaimana pendapat Miriam Budihardjo, bahwa:
“Ciri khas dari demokrasi konstitusional ialah gagasan bahwa pemerintah
yang demokratis adalah pemerintah yang terbatas kekuasaannya dan tidak
dibenarkan bertindak sewenang-wenang terhadap warga negaranya.
 Pembatasan-pembatasan atas kekuasaan pemerintah tercantum dalam
konstitusi; maka dari itu sering disebut ‘pemerintah berdasarkan
konstitusi’ (constitutional government). Jadi, constitutional
government sama dengan limited government atau restrained
government”.

Anda mungkin juga menyukai