Anda di halaman 1dari 275

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGEMBANGAN LKPD INTERAKTIF BERBASIS LIVEWORKSHEETS


PADA TOPIK HIDROLISIS GARAM UNTUK MENGIDENTIFIKASI
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK SMA
HALAMAN JUDUL
SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Kimia

Disusun oleh:

Novena Tesalonika Rasuh


NIM: 171444008

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI

PENGEMBANGAN LKPD INTERAKTIF BERBASIS LIVEWORKSHEETS


PADA TOPIK HIDROLISIS GARAM UNTUK MENGIDENTIFIKASI
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK SMA

Oleh:
Novena Tesalonika Rasuh
NIM: 171444008

Telah disetujui oleh:

Dosen Pembimbing

(Johnsen Harta, M.Pd) Tanggal:

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SKRIPSI

PENGEMBANGAN LKPD INTERAKTIF BERBASIS LIVEWORKSHEETS


PADA TOPIK HIDROLISIS GARAM UNTUK MENGIDENTIFIKASI
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK
HALAMAN PENGESAHAN
Disusun oleh:
Novena Tesalonika Rasuh
NIM: 171444008

Telah dipertahankan di hadapan Panitia Penguji


Pada Tanggal : 12 Juli 2021
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat.

Susunan Panitia Penguji:

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua : Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd ...................................

Sekretaris : Drs. Tarsisius Sarkim, M.Ed., Ph.D ..................................

Anggota : Johnsen Harta, M.Pd ...................................

Anggota : Risnita Vicky Listyarini, M.Sc ...................................

Anggota : Fransisca Ditawati Nur Pamenang, S.Pd., M.Sc ...................................

Yogyakarta, 12 Juli 2021


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
Dekan,

Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si.

ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN MOTTO

“You don’t have to be great to start,


but you have to start to be great.”
-Zig Ziglar-

iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 12 Juli 2021


Penulis

Novena Tesalonika Rasuh

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH


UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Novena Tesalonika Rasuh
NIM : 171444008

Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan


Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

“Pengembangan LKPD Interaktif Berbasis Liveworksheets


pada Topik Hidrolisis Garam untuk Mengidentifikasi
Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik SMA”

Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata


Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa
perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 12 Juli 2021


Penulis

Novena Tesalonika Rasuh

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nya, sehingga skripsi dengan judul “Pengembangan LKPD
Interaktif Berbasis Liveworksheets Pada Topik Hidrolisis Garam Untuk
Mengidentifikasi Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik SMA” dapat
diselesaikan dengan baik.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih atas
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak yang membantu penyelesaian studi dan
skripsi. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA
Universitas Sanata Dharma yang memberikan izin untuk melakukan penelitian
ini.
2. Bapak Drs. Tarsisius Sarkim, M.Ed., Ph.D. sebagai Ketua Program Studi
Pendidikan Kimia yang memberikan izin untuk melakukan penelitian in.
3. Bapak Johnsen Harta, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang selalu
memberikan motivasi, bimbingan, dan dukungan tanpa henti dari awal sampai
akhir penyusunan skripsi.
4. Bapak Drs. Tarsisius Sarkim, M.Ed., Ph.D. dan Ibu Risnita Vicky Listyarini,
M.Sc. selaku validator produk dan instrumen penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini.
5. Bapak Frienki Eleven, S.T. selaku guru Kimia dan validator produk serta
instrumen penelitian di SMA Stella Duce Bambanglipuro yang mendukung
proses pelaksanaan penelitian di sekolah.
6. Bapak Thomas Seta Nugraha, S.Pd. selaku Kepala SMA Stella Duce
Bambanglipuro yang telah memberikan izin untuk pelaksanaan penelitian di
SMA Stella Duce Bambanglipuro.
7. Ibu Fransisca Ditawati N. P., S.Pd., M.Sc. selaku Kepala Laboratorium Kimia,
Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sanata Dharma yang telah
memberi ijin penggunaan Laboratorium untuk penelitian ini.

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8. Staff dan Karyawan Universitas Sanata Dharma, khususnya di Program Studi


Pendidikan Kimia.
9. Yayasan Pendidikan Lokon yang memberikan dukungan moril dan materiil
selama penelitian berlangsung.
10. Keluarga besar di Manado yang memberikan dukungan dan motivasi terus
menerus dalam menyelesaikan skripsi ini.
11. Sahabat-sahabatku (Ester, Esther, Lia, Mea, Nadie, Rice, Stella, Tanika, dan
Umbu) yang selalu memberi tawa dan semangat dalam menyelesaikan skripsi
ini.
12. Teman-teman mahasiswa Pendidikan Kimia angkatan 2017 yang sama-sama
berjuang dari awal sampai akhir.
13. Pihak-pihak lain yang ikut berkontribusi dalam penyusunan skripsi ini yang
tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang dapat menyempurnakan
penyusunan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun
pihak lain yang bersangkutan.

Yogyakarta, 12 Juli 2021


Penulis

Novena Tesalonika Rasuh

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

PENGEMBANGAN LKPD INTERAKTIF BERBASIS LIVEWORKSHEETS


PADA TOPIK HIDROLISIS GARAM UNTUK MENGIDENTIFIKASI
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK SMA

Novena Tesalonika Rasuh


Universitas Sanata Dharma
2021

Kemampuan berpikir kritis merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki
peserta didik dalam belajar kimia Kurikulum 2013. LKPD berperan sebagai
perangkat belajar yang dapat digunakan untuk melatih kemampuan berpikir kritis
tersebut. Pembelajaran hidrolisis garam di SMA Stella Duce Bambanglipuro belum
pernah menggunakan LKPD. Selama ini, guru hanya menggunakan soal studi kasus
untuk mengukur kemampuan berpikir kritis dengan hasilnya belum maksimal.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menghasilkan produk berupa LKPD Interaktif
berbasis Liveworksheets pada topik hidrolisis garam mengikuti model ADDIE; (2)
mengetahui validitas, kepraktisan, dan efektivitas produk; dan (3) mengetahui hasil
identifikasi kemampuan berpikir kritis peserta didik pada topik hidrolisis garam.
Jenis penelitian ini adalah Research & Development (R&D) yang menggunakan
model pengembangan ADDIE (Lee & Owens, 2004). Instrumen penelitian yang
digunakan adalah lembar wawancara, lembar validasi, instrumen tes kemampuan
berpikir kritis, lembar observasi, dan angket respon peserta didik. Sampel penelitian
ini adalah 13 peserta didik kelas XI IPA. Analisis data penelitian menggunakan
stastitik Aiken’s V dan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) produk
yang dikembangkan cocok dengan model pengembangan ADDIE karena memiliki
tahapan yang sistematis dan efektif dalam mengembangkan LKPD interaktif; (2)
produk memenuhi kriteria sangat valid dengan rata-rata persentase sebesar 97,45%
(aspek media) dan 97,64% (aspek materi), praktis dengan rata-rata persentase
sebesar 78,33%, dan cukup efektif dengan rata-rata persentase sebesar 53,85% yang
disebabkan oleh ketercapaian kompetensi peserta didik yang belum maksimal; dan
(3) kemampuan berpikir kritis peserta didik tergolong rendah pada topik hidrolisis
garam dengan rata-rata persentase sebesar 21%. Produk yang dikembangkan dapat
digunakan dalam mendukung pembelajaran hidrolisis garam.

Kata Kunci : LKPD Interaktif berbasis Liveworksheets, Hidrolisis Garam,


Kemampuan Berpikir Kritis

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

DEVELOPMENT OF LIVEWORKSHEETS-BASED INTERACTIVE


STUDENT’S WORKSHEET ON THE TOPIC OF SALT
HYDROLYSIS TO IDENTIFY CRITICAL THINKING
ABILITY OF SENIOR HIGH SCHOOL STUDENTS

Novena Tesalonika Rasuh


Sanata Dharma University
2021

Critical thinking is one of the abilities required by students in chemistry learning


of 2013 Curriculum. Student’s worksheet acts as learning material that can be used
to practice critical thinking. Salt hydrolysis learning at SMA Stella Duce
Bambanglipuro never used student’s worksheet. So far, teacher only used case
studies to measure critical thinking ability and the results not yet maximized. This
research aims to: (1) create product of Liveworksheets-based Interactive student’s
worksheet on the topic of salt hydrolysis following ADDIE model; (2) know the
validity, practicality, and effectiveness of product; and (3) identify student’s critical
thinking ability on salt hydrolysis. This study is Research and Development (R&D)
that using ADDIE development model (Lee & Owens, 2004). The research
instruments were interview sheet, validation sheets, critical thinking test
instrument, observation sheet, and student response questionnaire. This research
sample was 13 students of class XI High School. Data were analyzed using Aiken’s
V statistic and descriptive. The results showed: (1) the product developed is suitable
with ADDIE development model because its systematic and effective stages in
developing interactive student's worksheet; (2) product has fullfilled the very valid
criteria with average percentage of 97.45% (media aspect) and 97.64% (content
aspect), practically with average percentage of 78.33%, and quite effective with
percentage of 53.85% caused by student’s competence achievement has not been
maximized; and (3) student’s critical thinking ability is relatively low on the topic
of salt hydrolysis with average percentage of 21%. This product can be used to
support salt hydrolysis learning.

Keywords : Liveworksheets-based Interactive Student’s Worksheet, Salt


Hydrolysis, Critical Thinking Ability

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i


HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ........................................ i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii
HALAMAN MOTTO ............................................................................................ iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................... iv
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ............................v
KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
ABSTRACT ............................................................................................................. ix
DAFTAR ISI ............................................................................................................x
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ...............................................................................1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................3
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................4
D. Manfaat Penelitian........................................................................................4
BAB II KAJIAN TEORI..........................................................................................6
A. Landasan Teori .............................................................................................6
1. LKPD Interaktif Berbasis Liveworksheets ...........................................6
2. Kemampuan Berpikir Kritis dalam Pembelajaran Kimia ...................10
3. Hidrolisis Garam .................................................................................11
B. Penelitian Relevan ......................................................................................19
C. Kerangka Berpikir ......................................................................................21
BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................23
A. Jenis Penelitian ...........................................................................................23
B. Desain Penelitian ........................................................................................24
1. Tahap Analisis (Analysis)....................................................................24
2. Tahap Perancangan (Design) ..............................................................24
3. Tahap Pengembangan (Development) .................................................26
4. Tahap Implementasi (Implementation) ...............................................27
5. Tahap Evaluasi (Evaluation) ...............................................................27
C. Variabel Penelitian .....................................................................................28
D. Sampel Penelitian .......................................................................................28
E. Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................................28
F. Metode Pengumpulan Data ........................................................................28
G. Instrumen Penelitian ...................................................................................30
1. Lembar Wawancara.............................................................................30
2. Lembar Validasi ..................................................................................30
3. Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Kritis dalam LKPD Interaktif
Berbasis Liveworksheets .....................................................................31
4. Lembar Observasi Kemampuan Berpikir Kritis..................................32
5. Angket Respon Peserta Didik .............................................................32

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

H. Metode Analisis Data .................................................................................32


1. Analisis Hasil Validasi Produk berupa LKPD Interaktif Berbasis
Liveworksheets....................................................................................33
2. Analisis Instrumen Penelitian..............................................................33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................................37
A. Hasil Penelitian ..........................................................................................37
1. Hasil Analisis (Analysis) .....................................................................37
2. Hasil Perancangan (Design) ................................................................38
3. Hasil Pengembangan (Development) ..................................................56
4. Hasil Implementasi (Implementation) .................................................68
5. Hasil Evaluasi (Evaluation) ................................................................72
B. Pembahasan ................................................................................................76
1. Pengembangan LKPD Interaktif Berbasis Liveworksheets
menggunakan Model ADDIE .............................................................76
2. Validitas, Kepraktisan, dan Efektivitas LKPD Interaktif Berbasis
Liveworksheets....................................................................................79
3. Identifikasi Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik selama
menggunakan LKPD Interaktif Berbasis Liveworksheets ..................81
4. Keunggulan Penelitian ........................................................................85
5. Keterbatasan Penelitian .......................................................................86
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................87
A. Kesimpulan.................................................................................................87
B. Saran ...........................................................................................................88
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................89
LAMPIRAN ...........................................................................................................93

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Indikator Kemampuan Berpikir Kritis .................................................. 11


Tabel 3.1 Kriteria Validasi LKPD Interaktif Berbasis Liveworksheets ............... 33
Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Validitas Berdasarkan Skala Aiken’s V .................. 34
Tabel 3.3 Kriteria Validasi Lembar Observasi dan Angket Respon
Peserta Didik ......................................................................................... 35
Tabel 3.4 Kriteria Tingkat Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik ................ 35
Tabel 3.5 Kriteria Efektivitas LKPD Interaktif Berbasis Liveworksheets ........... 36
Tabel 3.6 Kriteria Tingkat Kepraktisan LKPD Interaktif Berbasis
Liveworksheets ..................................................................................... 36
Tabel 4.1 KD, IPK, dan Tujuan Pembelajaran Hidrolisis Garam ......................... 39
Tabel 4.2 Rangkuman Hasil Analisis Validasi Produk dari Aspek Media ........... 57
Tabel 4.3 Hasil Revisi Produk dari Aspek Media ................................................. 58
Tabel 4.4 Rangkuman Hasil Analisis Validasi Produk dari Aspek Materi ........... 59
Tabel 4.5 Hasil Revisi Produk dari Aspek Materi ................................................ 60
Tabel 4.6 Rangkuman Hasil Analisis Validasi Instrumen Tes
dalam LKPD Interaktif Berbasis Liveworksheets ................................ 63
Tabel 4.7 Rangkuman Hasil Analisis Validasi Lembar Observasi
Kemampuan Berpikir Kritis .................................................................. 65
Tabel 4.8 Rangkuman Hasil Analisis Validasi Lembar Angket Respon
Peserta Didik ......................................................................................... 67
Tabel 4.9 Rangkuman Hasil Analisis Kemampuan Berpikir Kritis
Peserta Didik ......................................................................................... 69
Tabel 4.10 Rangkuman Hasil Analisis Efektivitas LKPD Interaktif
Berbasis Liveworksheets .................................................................... 70
Tabel 4.11 Rangkuman Hasil Analisis Kepraktisan LKPD Interaktif
Berbasis Liveworksheets .................................................................... 71

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian ............................................................ 22


Gambar 3.1 Tahapan Penelitian Pengembangan Berdasarkan Model ADDIE ..... 23
Gambar 4.1 Tampilan Awal PPt ........................................................................... 40
Gambar 4.2 Slide 1 PPt Materi Hidrolisis Garam ................................................. 40
Gambar 4.3 Slide 2 s.d. 8 PPt Materi Hidrolisis Garam ....................................... 41
Gambar 4.4 Slide 9 PPt Materi Hidrolisis Garam ................................................. 42
Gambar 4.5 Penyimpan PPt Materi Hidrolisis Garam .......................................... 42
Gambar 4.6 PPt diunggah ke dalam OneDrive ..................................................... 42
Gambar 4.7 Pengambilan Video Eksperimen di Laboratorium
Kimia, Prodi Pendidikan Kimia Universitas Sanata Dharma ........... 43
Gambar 4.8 Pengeditan Video dengan Movie Maker ........................................... 43
Gambar 4.9 Ekspor Video dengan Format mp4.................................................... 44
Gambar 4.10 Pengunggahan Video ke dalam Youtube ........................................ 44
Gambar 4.11 Pembuatan Berkas Google Form Baru ............................................ 45
Gambar 4.12 Pengeditan Judul Berkas Google Form ........................................... 45
Gambar 4.13 Fitur Unggah Jawaban Peserta Didik Menggunakan
Google Form.................................................................................... 45
Gambar 4.14 Tautan Google Form ....................................................................... 46
Gambar 4.15 Perancangan Sampul dan Keseluruhan Tampilan LKPD
Menggunakan Canva ....................................................................... 46
Gambar 4.16 Beranda Masuk Liveworksheets ..................................................... 47
Gambar 4.17 Tampilan Liveworksheets untuk Membuat LKPD ......................... 47
Gambar 4.18 Tempat Mengunggah Berkas .......................................................... 47
Gambar 4.19 Halaman Pengeditan LKPD ............................................................ 48
Gambar 4.20 Cara Menambahkan Kotak Jawaban ............................................... 48
Gambar 4.21 Cara Mengatur Posisi dan Menghapus Kotak ................................. 49
Gambar 4.22 Cara Copy Paste Kotak Jawaban .................................................... 49
Gambar 4.23 Menu Preview untuk Melihat Tampilan LKPD .............................. 49
Gambar 4.24 Pengaturan Jenis dan Ukuran Huruf................................................ 50
Gambar 4.25 Penambahan Berkas PPt ke dalam LKPD ....................................... 50
Gambar 4.26 Pengaturan Ukuran Kotak PPt......................................................... 51
Gambar 4.27 Penambahan Video ke dalam LKPD ............................................... 51
Gambar 4.28 Kode yang digunakan untuk Menghubungkan Soal dan
Jawaban ........................................................................................... 52
Gambar 4.29 Tampilan Fitur Join with Arrows .................................................... 52
Gambar 4.30 Kode yang digunakan untuk Fitur Multiple Choice ........................ 52
Gambar 4.31 Kode untuk Fitur Drag and Drop ................................................... 53
Gambar 4.32 Tampilan Fitur Drag and Drop ....................................................... 53
Gambar 4.33 Kode yang digunakan untuk Fitur Add Links .................................. 54
Gambar 4.34 Menu Save untuk Menyimpan Dokumen ........................................ 54
Gambar 4.35 Tampilan Penyimpanan Dokumen LKPD....................................... 55
Gambar 4.36 Tampilan Pengaturan Lanjutan LKPD ............................................ 55
Gambar 4.37 Modifikasi Tautan yang dapat dibagikan ........................................ 55
Gambar 4.38 Hasil Pengembangan Produk .......................................................... 56

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Gambar 4.39 Penambahan Contoh Soal dan Cara Penyelesaian dalam


Slide 9 PPt ....................................................................................... 60
Gambar 4.40 Halaman Sampul ............................................................................. 72
Gambar 4.41 Halaman KD, IPK, dan Tujuan Pembelajaran ................................ 73
Gambar 4.42 Halaman Petunjuk Pengerjaan ........................................................ 73
Gambar 4.43 Halaman Pengantar ......................................................................... 74
Gambar 4.44 Slide 1 PPt ....................................................................................... 74
Gambar 4.45 Slide 2 PPt ....................................................................................... 74
Gambar 4.46 Slide 3 PPt ....................................................................................... 74
Gambar 4.47 Slide 4 PPt ....................................................................................... 74
Gambar 4.48 Slide 5 PPt ....................................................................................... 75
Gambar 4.49 Slide 6 PPt ....................................................................................... 75
Gambar 4.50 Slide 7 PPt ....................................................................................... 75
Gambar 4.51 Slide 8 PPt ....................................................................................... 75
Gambar 4.52 Slide 9 PPt ....................................................................................... 75
Gambar 4.53 Slide 10 PPt ..................................................................................... 75
Gambar 4.54 Halaman Uji Kompetensi Soal 1 ..................................................... 75
Gambar 4.55 Halaman Uji Kompetensi Soal 2 ..................................................... 75
Gambar 4.56 Halaman Uji Kompetensi Soal 3 dan Soal 4 ................................... 76
Gambar 4.57 Halaman Referensi .......................................................................... 76

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus Kimia Kelas XI Semester Genap Tahun 2020/2021 ............ 94


Lampiran 2. Kisi-kisi Lembar Wawancara ........................................................... 99
Lampiran 3. Lembar Wawancara ........................................................................ 100
Lampiran 4. Hasil Wawancara dengan Guru Kimia Kelas XI SMA Stella
Duce Bambanglipuro ...................................................................... 102
Lampiran 5. Kisi-kisi Lembar Validasi Media LKPD Interaktif Berbasis
Liveworksheets ............................................................................... 105
Lampiran 6. Lembar Validasi Media LKPD Interaktif Berbasis
Liveworksheets ............................................................................... 106
Lampiran 7. Kisi-kisi Lembar Validasi Materi LKPD Interaktif Berbasis
Liveworksheets ............................................................................... 109
Lampiran 8. Lembar Validasi Materi LKPD Interaktif Berbasis
Liveworksheets ............................................................................... 110
Lampiran 9. Kisi-kisi Lembar Validasi Instrumen Tes Berpikir Kritis
Pada Topik Hidrolisis Garam ......................................................... 113
Lampiran 10. Lembar Validasi Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Kritis
Pada Topik Hidrolisis Garam ....................................................... 114
Lampiran 11. Kisi-kisi Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Kritis Pada Topik
Hidrolisis Garam, Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran,
serta Rubrik Penskoran ................................................................. 123
Lampiran 12. Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Kritis Pada Topik
Hidrolis Garam ............................................................................. 133
Lampiran 13. Kisi-kisi Lembar Validasi untuk Lembar Observasi
Kemampuan Berpikir Kritis ......................................................... 134
Lampiran 14. Lembar Validasi untuk Lembar Observasi Kemampuan
Berpikir Kritis............................................................................... 135
Lampiran 15. Kisi-kisi Lembar Observasi Kemampuan Berpikir Kritis
Peserta Didik ................................................................................ 137
Lampiran 16. Lembar Observasi Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik .... 138
Lampiran 17. Kisi-kisi Lembar Validasi Angket Respon Peserta Didik
terhadap Penggunaan LKPD Interaktif Berbasis
Liveworksheets ............................................................................. 142
Lampiran 18. Lembar Validasi Angket Respon Peserta Didik terhadap
Penggunaan LKPD Interaktif Berbasis Liveworksheets .............. 143
Lampiran 19. Kisi-kisi Angket Respon Peserta Didik terhadap Penggunaan
LKPD Interaktif Berbasis Liveworksheets ................................... 146
Lampiran 20. Lembar Angket Respon Peserta Didik terhadap Penggunaan
LKPD Interaktif Berbasis Liveworksheets ................................... 147
Lampiran 21. Hasil Validasi Media LKPD Interaktif Berbasis Liveworksheets
Pada Topik Hidrolisis Garam........................................................ 149
Lampiran 22. Hasil Validasi Materi LKPD Interaktif Berbasis Liveworksheets
Pada Topik Hidrolisis Garam........................................................ 163
Lampiran 23. Hasil Validasi Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Kritis
Pada Topik Hidrolisis Garam........................................................ 177

xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 24. Hasil Validasi Lembar Observasi Kemampuan Berpikir Kritis


Peserta Didik ................................................................................ 207
Lampiran 25. Hasil Validasi Lembar Angket Respon Peserta Didik terhadap
Penggunaan LKPD Interaktif Berbasis Liveworksheets Pada
Topik Hidrolisis Garam ................................................................ 219
Lampiran 26. Hasil Analisis Jawaban Peserta Didik dalam LKPD Interaktif
Berbasis Liveworksheets .............................................................. 232
Lampiran 27. Hasil Analisis Observasi Kemampuan Berpikir Kritis
Peserta Didik ................................................................................ 233
Lampiran 28. Hasil Analisis Angket Respon Peserta Didik terhadap
Penggunaan LKPD Interaktif Berbasis Liveworksheets Pada
Topik Hidrolisis Garam ................................................................ 239
Lampiran 29. Surat Izin Wawancara di SMA Stella Duce Bambanglipuro ....... 240
Lampiran 30. Surat Izin Penelitian di SMA Stella Duce Bambanglipuro .......... 241
Lampiran 31. Surat Sudah Melakukan Penelitian di SMA Stella Duce
Bambanglipuro ............................................................................. 242
Lampiran 32. Dokumentasi Kegiatan Wawancara dengan Guru Kimia Kelas
XI IPA SMA Stella Duce Bambanglipuro ................................... 243
Lampiran 33a. Dokumentasi Pertemuan Pertama Uji Coba Terbatas Produk
Secara Daring dari Sekolah ........................................................ 244
Lampiran 33b. Dokumentasi Pertemuan Pertama Uji Coba Terbatas Produk
Secara Daring dari Rumah.......................................................... 244
Lampiran 34a. Dokumentasi Pertemuan Kedua Uji Coba Terbatas Untuk
Presentasi Kelompok 1 melalui Zoom ....................................... 245
Lampiran 34b. Dokumentasi Pertemuan Kedua Uji Coba Terbatas Untuk
Presentasi Kelompok 2 melalui Zoom ....................................... 245
Lampiran 34c. Dokumentasi Pertemuan Kedua Uji Coba Terbatas Untuk
Presentasi Kelompok 3 melalui Zoom ....................................... 246
Lampiran 34d. Dokumentasi Pertemuan Kedua Uji Coba Terbatas Untuk
Presentasi Kelompok 4 melalui Zoom ....................................... 246

xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Di era digital ini, peserta didik perlu mengasah softskill sebagai bekal
dalam dunia profesionalisme di masa depan berupa kemampuan berpikir kritis
yang digunakan dalam memecahkan suatu masalah (Lase, 2019). Sistem
pendidikan di Indonesia menyikapi isu penting tersebut dengan memperbaharui
kurikulum nasional menjadi Kurikulum 2013. Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 36 Tahun 2018 turut mendukung
dengan salah satu pasal berisikan tentang penguatan pola pembelajaran yang
berpikir kritis kepada peserta didik. Kurikulum 2013 ini berfokus pada peran
guru sebagai fasilitator yang memberi kesempatan pada peserta didik untuk
berpikir kritis. Namun, belum semua guru telah menerapkan pembelajaran yang
melatih peserta didik untuk dapat berpikir kritis (Pusparini dkk., 2018).
Miele dan Wigfield (2014) mendefinisikan kemampuan berpikir kritis
sebagai pemikiran yang dimiliki oleh tiap individu dalam menggunakan bukti-
bukti akurat untuk mengevaluasi apa yang dipelajari dan dipikirkan. Berpikir
kritis dikategorikan sebagai kegiatan berpikir secara intelektual terhadap
pemikiran yang reflektif dan independen untuk mengasah kemampuan
kognitifnya (Ahmatika, 2016). Menurut Facione (2011), kemampuan berpikir
kritis adalah suatu proses yang melakukan kegiatan interpretasi, menganalisis,
mengevaluasi, menyimpulkan, dan menjelaskan. Hasil penelitian tersebut
menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis merupakan pemikiran yang
melakukan intepretasi, analisis, evaluasi, kesimpulan, dan penjelasan pada
bukti-bukti akurat yang dimiliki menggunakan kemampuan kognitifnya untuk
meningkatkan hasil akhir.
Fauji dan Winarti (2015) menyatakan ilmu kimia sebagai salah satu
ilmu sains yang berperan penting dalam proses berpikir kritis. Analisis
kemampuan berpikir kritis pembelajaran kimia menggunakan indikator Ennis
(1985) terhadap peserta didik kelas XI salah satu SMA di kota Tanjungpinang

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

menunjukkan rata-rata persentase keseluruhan aspek penilaian sebesar 34,35%


yang dikategorikan rendah (Khoirunnisa & Sabekti, 2020). Profil kemampuan
berpikir kritis yang rendah ini menunjukkan status peserta didik belum terlatih
sepenuhnya dalam menyelesaikan permasalahan (Prasetyowati & Suyatno,
2016). Fenomena tersebut dapat disebabkan oleh pengembangan perangkat
pembelajaran kimia berupa Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dalam
mengidentifikasi kemampuan berpikir kritis peserta didik yang belum maksimal
dilakukan guru (Haroen dkk., 2016). Fakta di lapangan menunjukkan LKPD
biasanya diambil dari agen penerbit saja yang belum tentu sesuai dengan
karakteristik peserta didik (Rachman dkk., 2017).
LKPD merupakan perangkat pembelajaran yang dapat membantu
mengasah kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam pembelajaran kimia
(Intani dkk., 2019). Umumnya, sekolah menggunakan LKPD berbasis
konvensional untuk dikerjakan oleh peserta didik. Hal ini menjadi salah satu
kendala dalam sistem pendidikan Indonesia saat ini yang dilaksanakan secara
daring. Dalam hal ini, alternatif yang dapat digunakan sekolah dalam membantu
proses belajar mengajar ialah menggunakan LKPD digital.
Hidrolisis garam merupakan salah satu topik pembelajaran kimia yang
melibatkan kemampuan berpikir tingkat makroskopik, mikroskopik, dan
simbolik yang membuat peserta didik merasa kesulitan (Andina dkk., 2017).
Hidrolisis garam memiliki konsep abstrak dan kompleks karena proses
kimianya yang tidak terlihat langsung dan berkelanjutan dari materi sebelumnya
yaitu asam basa dan kesetimbangan asam basa (Maratusholihah dkk., 2017).
Hal inilah yang mengakibatkan peserta didik perlu melatih kemampuan berpikir
kritisnya untuk bisa memahami konsep hidrolisis garam dan tidak hanya
menghafalkan rumus-rumusnya (Yotiani dkk., 2016).
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kimia di SMA Stella Duce
Bambanglipuro yang telah menggunakan Kurikulum 2013, proses
pembelajaran hidrolisis garam tidak menggunakan perangkat pembelajaran
tertentu dan bersifat klasik. Hal tersebut didukung oleh pernyataan guru kimia
yang belum pernah mengembangkan LKPD berbasis konvensional maupun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

digital selama pembelajaran kimia. Guru kimia juga menyatakan bahwa


ketidakhadiran LKPD secara tidak langsung mempengaruhi hasil belajar
peserta didik. Pada ujian harian topik hidrolisis garam, hanya 60% peserta didik
yang lulus dengan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang digunakan
sebesar 66. Rendahnya persentase kelulusan disebabkan oleh penguasaan
konsep dasar asam basa yang belum mantap dan hanya menghafalkan rumus-
rumus dalam pembelajaran hidrolisis garam. Guru kimia pun hanya
menggunakan studi kasus untuk mengidentifikasi kemampuan berpikir kritis
peserta didiknya.
Hasil analisis dan wawancara yang dilakukan di SMA Stella Duce
Bambanglipuro inilah yang mendorong peneliti melakukan penelitian yang
mengembangkan LKPD Interaktif berbasis Liveworksheets yang
mengidentifikasi kemampuan berpikir kritis peserta didik pada topik hidrolisis
garam di SMA Stella Duce Bambanglipuro.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, rumusan masalah dalam
penelitian adalah sebagai berikut.
1. Apakah model ADDIE cocok untuk mengembangkan produk berupa LKPD
Interaktif berbasis Liveworksheets pada topik hidrolisis garam dalam
mengidentifikasi kemampuan berpikir kritis peserta didik?
2. Apakah produk berupa LKPD Interaktif berbasis Liveworksheets yang
dikembangkan pada topik hidrolisis garam untuk mengidentifikasi
kemampuan berpikir kritis peserta didik telah memenuhi kriteria valid,
praktis, dan efektif?
3. Bagaimana hasil identifikasi kemampuan berpikir kritis peserta didik pada
topik hidrolisis garam selama menggunakan LKPD Interaktif berbasis
Liveworksheets?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian yang dilakukan adalah
sebagai berikut.
1. Menghasilkan produk berupa LKPD Interaktif berbasis Liveworksheets
pada topik hidrolisis garam dalam mengidentifikasi kemampuan berpikir
kritis peserta didik yang cocok dengan model pengembangan ADDIE.
2. Mengetahui validitas, kepraktisan, dan efektivitas produk berupa LKPD
Interaktif berbasis Liveworksheets pada topik hidrolisis garam untuk
mengidentifikasi kemampuan berpikir kritis peserta didik.
3. Mengetahui hasil identifikasi kemampuan berpikir kritis peserta didik pada
topik hidrolisis garam selama menggunakan LKPD Interaktif berbasis
Liveworksheets.

D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian tersebut, manfaat penelitian ini adalah sebagai
berikut.
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat seperti
berikut ini.
a. Menambah wawasan pengetahuan dalam bidang pengembangan LKPD
Interaktif berbasis Liveworksheets untuk proses pembelajaran.
b. Menyumbangkan ide pemikiran dalam mengembangkan dan
menggunakan produk dalam mengukur kemampuan berpikir kritis
peserta didik.
c. Berkontribusi sebagai sumber referensi dalam penelitian-penelitian
pengembangan selanjutnya dalam mengidentifikasi kemampuan
berpikir kritis peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Penelitian ini membantu peneliti untuk mengembangkan LKPD
Interaktif berbasis Liveworksheets pada topik hidrolisis garam dalam
mengidentifikasi kemampuan berpikir kritis peserta didik.
b. Bagi Guru Kimia
Pengembangan produk tersebut membantu guru kimia untuk dapat
mengembangkan LKPD Interaktif berbasis Liveworksheets atau LKPD
digital pada pembelajaran kimia.
c. Bagi Peserta Didik
Peserta didik menjadi lebih mudah dalam memahami proses
pembelajaran hidrolisis garam dan melatih kemampuan berpikir
kritisnya menggunakan produk tersebut.
d. Bagi Sekolah
Pengembangan produk dapat menjadi salah satu alternatif pihak
sekolah dalam melakukan proses evaluasi kognitif yang interaktif dan
menarik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
1. LKPD Interaktif Berbasis Liveworksheets
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) termasuk bagian dari perangkat
pembelajaran berupa lembaran kegiatan yang memecahkan permasalahan
sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) yang ingin dicapai (Prastowo, 2013).
LKPD digunakan untuk mengetahui dan mengukur sejauh mana proses
belajar yang telah dicapai peserta didik. Tukan dkk. (2020) menyatakan hal
yang serupa bahwa LKPD merupakan bagian dari bahan ajar yang dibuat
dalam beberapa lembar berisikan materi pokok, rangkuman, dan latihan soal
yang dikerjakan oleh peserta didik. LKPD juga termasuk media
pembelajaran yang dibuat untuk meningkatkan keaktifan peserta didik,
memberi kesempatan peserta didik untuk belajar mandiri, sekaligus menjadi
keragaman metode pengajaran yang menyenangkan bagi peserta didik.
Berdasarkan hal-hal yang telah disebutkan, LKPD dapat didefinisikan
sebagai suatu perangkat pembelajaran yang berisikan materi, rangkuman,
dan latihan soal yang digunakan dalam mengukur perkembangan belajar
sekaligus melatih kemampuan peserta didik untuk memecahkan masalah
sesuai dengan KD yang ingin dicapai.
Pada hakikatnya, LKPD berperan sebagai penunjang proses
pembelajaran, membantu menguasai pengetahuan sains (kimia), dan
membangun sikap ilmiah peserta didik (Nugraheny, 2018). LKPD memiliki
manfaat yang dapat menumbuhkan minat belajar peserta didik dalam proses
belajar mengajar melalui kegiatan diskusi yang terdapat di dalamnya
(Toharudin dkk., 2011). Tidak hanya itu, LKPD juga memiliki manfaat yang
membantu peserta didik untuk mengembangkan konsep, mengembangkan
keterampilan proses, dan menambah informasi tentang konsep yang
dipelajari secara sistematis (Prastowo, 2013).

6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Menurut Prastowo (2013), LKPD yang digunakan dalam proses


belajar mengajar terbagi menjadi 5 bentuk yaitu (1) LKPD untuk
menemukan konsep yang dipelajari, (2) LKPD yang menerapkan atau
mengintegrasi seluruh konsep yang telah ditemukan, (3) LKPD sebagai
pedoman pembelajaran, (4) LKPD sebagai pemberi penguatan, dan (5)
LKPD sebagai petunjuk praktikum. Berdasarkan bentuk-bentuk LKPD
tersebut, terdapat tahapan yang biasanya digunakan untuk menyusun LKPD
yaitu sebagai berikut (Prastowo, 2013).
a. Melakukan Analisis Kurikulum
Tahapan ini dilakukan untuk menentukan materi-materi yang
diperlukan sesuai dengan KD yang ingin dicapai. Penentuan materi ini
dimulai dari kegiatan menganalisis materi pokok, pengalaman proses
pembelajaran, dan materi yang nantinya diajarkan kepada peserta didik.
b. Menyusun Peta Kebutuhan LKPD
Peta kebutuhan LKPD ini disusun untuk mengetahui jumlah
LKPD yang dibuat dan melihat urutan LKPD. Urutan LKPD ini
diperlukan dalam penentuan prioritas penulisan mengikuti KD.
Tahapan ini yang dimulai dengan menganalisis kurikulum dan sumber
belajar yang digunakan.
c. Menentukan Judul-judul LKPD
LKPD dibuat dengan berdasarkan pada KD, materi pokok, dan
pengalaman belajar yang dimuat dalam kurikulum. Pada satu judul
LKPD dapat menggunakan satu KD dengan persyarakat cakupan KD
tersebut tidaklah besar. Besar kecilnya KD ini dilihat dari bagian materi
pokoknya.
d. Penulisan LKPD
Penulisan LKPD ini dimulai dengan merumuskan KD yang sesuai
dengan topik pembelajaran yang dilakukan, menentukan instrumen
penilaian, menyusun materi, dan memperhatikan struktur LKPD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Prastowo (2013) menyebutkan LKPD tersusun atas enam unsur


utama yaitu judul, petunjuk belajar, KD atau materi pokok, informasi
tambahan (pendukung), langkah kerja (tugas), dan penilaian. Keenam unsur
tersebut harus terimplementasi dalam penyusunan LKPD dan dapat
dikembangkan lagi sesuai dengan kebutuhan atau topik pembelajarannya.
Pendapat lain mengemukakan bahwa LKPD memiliki format yang meliputi
8 unsur hasil perkembangan dari 6 unsur utama yaitu judul, KD yang akan
dicapai, waktu penyelesaian, peralatan/bahan yang diperlukan, informasi
singkat, langkah kerja, tugas yang harus dilakukan, laporan yang harus
dikerjakan (Depdiknas, 2004). Berdasarkan kedua pendapat tersebut, dapat
dimodifikasi secara sederhana mengenai komponen yang perlu ada dalam
LKPD berupa judul, KD, tujuan pembelajaran, petunjuk belajar, informasi
singkat, tugas yang harus dikerjakan, dan daftar pustaka. Untuk
menghasilkan LKPD dengan kualitas yang baik, maka beberapa persyaratan
perlu dipenuhi. Beberapa persyaratan yang perlu diperhatikan meliputi
syarat-syarat didaktik, konstruksi, dan teknis (Widjajanti, 2008).
a. Syarat-syarat Didaktik
Persyaratan ini mengatur penyusunan LKPD agar memperhatikan
beberapa hal, seperti (1) perbedaan kemampuan tiap individu, (2) fokus
pada proses menemukan konsep, (3) terdapat variasi stimulus dan
aktivitas, (4) pengembangan kemampuan komunikasi sosial,
emosional, moral, dan estetika peserta didik, serta
(5) pengalaman belajar yang diperoleh dari pengembangan pribadi
peserta didik.
b. Syarat-syarat Konstruksi
Persyaratan ini berkaitan dengan bahasa yang digunakan, penataan
kalimat, pemilihan kata, tingkat kesukaran, dan kejelasan dalam LKPD.
Dalam hal ini, persyaratan konstruksi meliputi (1) bahasa yang
digunakan sesuai tingkat pemahaman peserta didik, (2) kejelasan
struktur kalimat, (3) tata urutan materi sesuai dengan tingkat
kemampuan peserta didik, (4) tidak menggunakan pertanyaan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

terlalu luas, (5) tidak mengacu pada referensi di luar batas kemampuan
baca peserta didik, (6) terdapat area jawaban peserta didik, (7) kalimat
sederhana dan pendek, (8) menggunakan lebih banyak ilustrasi
dibandingkan kata-kata, (9) tujuan belajar jelas, dan (10) memiliki
identitas untuk administrasi.
c. Syarat-syarat Teknis
Persyaratan ini menekankan persoalan penyajian LKPD, seperti tulisan,
gambar, dan penampilannya. Syarat-syarat teknis penyusunan LKPD
berupa penggunaan huruf cetak dan bukan huruf latin/romawi, huruf
tebal dan besar pada bagian topik, memperhatikan keserasian antara
besarnya huruf dan besarnya ilustrasi yang digunakan.
Herawati dkk. (2016) menyatakan bahwa LKPD interaktif
mendukung proses pembelajaran dengan bagian penyusunnya yang terdiri
atas materi dan beberapa latihan soal yang menggunakan komputer agar
dapat diakses oleh peserta didik secara mandiri. Salah satu LKPD interaktif
yang dapat ditemui hingga saat ini berupa LKPD elektronik yang
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). LKPD
elektronik ini merupakan lembar kerja yang memudahkan peserta didik
belajar menggunakan media elektronik, seperti komputer dan gawai.
Beberapa manfaat yang didapatkan dari LKPD elektronik berupa
efisiensinya yang menghemat tempat dan waktu, ramah lingkungan, hemat
biaya, dan dapat dimodifikasi dengan mudah. LKPD elektronik yang
dikembangkan dalam penelitian ini adalah LKPD Interaktif yang
mengintegrasikan Microsoft Power Point (PPt), video, audio, dan soal-soal
ke dalam Liveworksheets. Program Liveworksheets ini berlandaskan laman
yang memudahkan guru dan peserta didik untuk mengakses LKPD
interaktif melalui PC, laptop, dan gawai yang memiliki sistem operasi
Android atau iOS secara gratis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

2. Kemampuan Berpikir Kritis dalam Pembelajaran Kimia


Secara etimologis, berpikir kritis difokuskan pada kata “Kritis” yang
jika ditelaah berasal dari kata “Kritik”. Kata “Kritik” berasal dari Bahasa
Yunani (critikos) yang berarti “yang membedakan”. Dalam Bahasa Yunani
Kuno, kritis memiliki pengertian “orang yang memberikan pendapat
beralasan” atau “analisis”, “pertimbangan nilai”, “intepretasi”, atau
“pengamatan”. Dalam hal ini, kritis merupakan kegiatan analisis dan
evaluasi untuk meningkatkan pemahaman, memperluas apresiasi, dan
memperbaiki pekerjaan (Sihotang, 2019).
Beberapa tokoh pendidikan ikut mengemukakan pendapatnya
tentang berpikir kritis, seperti John Dewey, Edward Glaser, dan Robert
Ennis. Dewey mendefinisikan berpikir kritis sebagai suatu kegiatan yang
mempertimbangkan secara aktif dan teliti tentang keyakinan dan informasi
yang diterima. Glaser mengembangkan ide pemikiran yang dicetuskan
Dewy dengan menekankan sikap kritis sebagai kepiawaian dalam
menggunakan metode penalaran dalam memecahkan suatu masalah.
Selanjutnya Ennis yang mengemukakan pendapatnya tentang berpikir kritis.
Ennis mendefinisikan berpikir kritis sebagai pemikiran yang reflektif dan
mampu untuk mengambil keputusan (Sihotang, 2019). Berdasarkan
pendapat para ahli tersebut, dapat ditemukan benang merah yang
menyimpulkan bahwa berpikir kritis adalah kegiatan yang melakukan
pertimbangan aktif menggunakan metode penalaran dalam memecahkan
masalah yang lalu direfleksikan untuk menghasilkan kesimpulan yang benar
dan tepat.
Kemampuan berpikir kritis merupakan faktor penting bagi peserta
didik dalam pembelajaran kimia. Kemampuan berpikir kritis diperlukan
peserta didik dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di sekitar secara
tepat. Dalam hal ini, kemampuan berpikir kritis adalah proses intelektual
yang dilakukan dalam bentuk ketrampilan peserta didik mengaplikasikan,
menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi informasi yang didapatkan
(Nafiah, 2014).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

Menurut Ennis (1985), peserta didik menunjukkan suatu kemampuan


berpikir kritis dilihat dari kemampuannya dalam memberi penjelasan
(elementary clarification), membangun keterampilan dasar (basic support),
menarik kesimpulan (inference), memberi penjelasan lebih lanjut (advanced
clarification), dan menyusun strategi dan taktik (strategies and tactics).
Kelima indikator berpikir kritis ini dijabarkan lebih dalam menjadi 12
indikator yang dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Indikator Kemampuan Berpikir Kritis (Ennis, 1985)
No. Indikator Sub Indikator
1. Memberi a. Memfokuskan pertanyaan
penjelasan b. Menganalisis argumen
c. Bertanya dan menjawab pertanyaan yang
membutuhkan penjelasan atau tantangan
2. Membangun a. Mempertimbangkan kredibilitas sumber
keterampilan dasar b. Melakukan pertimbangan observasi
3. Menarik a. Menyusun dan mempertimbangkan
kesimpulan deduksi
b. Menyusun dan mempertimbangkan
induksi
c. Menyusun dan mempertimbangkan hasil
4. Memberi a. Mengidentifikasi istilah dan
penjelasan lebih mempertimbangkan definisi
lanjut b. Mengidentifikasi asumsi
5. Menyusun strategi a. Menentukan suatu tindakan
dan taktik b. Berinteraksi dengan orang lain

Penelitian ini hanya menggunakan 3 indikator berpikir kritis Ennis yang


dimodifikasi yaitu (1) memberi penjelasan yang berfokus pada menganalisis
argumen dan bertanya dan menjawab pertanyaan yang membutuhkan
penjelasan atau tantangan; (2) membangun keterampilan dasar yang
berfokus pada melakukan pertimbangan observasi; dan (3) menyusun
strategi dan taktik yang berfokus pada menentukan suatu tindakan.
3. Hidrolisis Garam
Penelitian ini menggunakan KD 3.11 yang merupakan topik
hidrolisis garam dalam pengembangan produk. KD hidrolisis garam
tersebut diturunkan menjadi beberapa IPK yang menjadi pedoman
penyusunan produk. Hidrolisis garam disusun oleh dua kata yaitu hidrolisis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

dan garam. Hidrolisis berasal dari Bahasa Yunani hydro yang berarti air dan
lysis yang berarti membelah. Adapun garam didefinisikan sebagai senyawa
ionik yang terbentuk dari reaksi asam dan basa. Hidrolisis garam
dideskripsikan sebagai reaksi anion, kation, ataupun keduanya dari suatu
garam dengan air yang biasanya mempengaruhi pH larutan (Chang, 2010).
Peristiwa hidrolisis garam tidak terjadi pada semua garam. Hidrolisis
tersebut hanya dapat terjadi pada senyawa-senyawa yang memiliki asam
konjugasi dari basa lemah atau basa konjugasi dari asam lemah (Oxtoby et
al., 2016). Fenomena ini dapat dijelaskan melalui kekuatan afinitas proton
dari basa atau asam konjugasi terhadap air. Basa konjugasi yang berasal dari
asam kuat tidak dapat menarik proton dari air karena memiliki sifat basa
yang sangat lemah. Garam yang memiliki anion dari asam kuat saat
dilarutkan dalam air tidak bereaksi dengan H+ yang berarti tidak terjadi
reaksi hidrolisis. Hal yang sama terjadi pada asam konjugasi yang berasal
dari basa kuat memiliki kation-kation yang tidak bereaksi (tidak memiliki
afinitas) ataupun menghasilkan proton saat direaksikan dengan air.
Akibatnya reaksi hidrolisis tidak dapat berlangsung dalam reaksi tersebut.
Dapat disimpulkan bahwa garam yang mengandung kation dari basa kuat
dan anion yang berasal dari asam kuat tidak mempengaruhi [H+] saat larut
dalam air yang membuat reaksi hidrolisis tidak terjadi (Zumdahl &
Zumdahl, 2010).
Pada hidrolisis garam ini, terdapat 4 jenis yang dikategorikan berdasarkan
komponen asam basa pembentuknya sebagai berikut.
a. Garam yang Menghasilkan Larutan Netral
Reaksi yang terjadi antara asam kuat dan basa kuat tidak
mengalami hidrolisis yang menghasilkan larutan garam yang bersifat
netral. Biasanya garam yang mengandung ion logam alkali atau alkali
tanah (kecuali Be2+) dan basa konjugasi dari asam kuat (misalnya Cl-,
Br-, dan NO3-) adalah garam yang tidak mengalami reaksi hidrolisis dan
diasumsikan bersifat netral (Chang, 2010). Misalnya NaCl dilarutkan
dalam air murni yang memiliki pH netral. Garam tersebut terdisosiasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

menjadi ion Na+ dan ion Cl- yang tidak mempengaruhi pH larutan
tersebut (tetap netral). Hal ini disebabkan oleh sifat kedua ion yang
tidak dapat bereaksi dengan air (Petrucci et al., 2017).
Na+ (aq) + H2O (l) → Tidak bereaksi
Cl- (aq) + H2O (l) → Tidak bereaksi
Berdasarkan reaksi di atas, ion Na+ tidak mendonorkan ataupun
menerima proton H+ saat direaksikan dengan H2O yang menyebabkan
reaksi hidrolisis tidak terjadi. Ion Cl- sebagai basa konjugasi dari asam
kuat (HCl) merupakan basa yang sangat lemah yang tidak dapat
terprotonasi ataupun mempengaruhi pH larutan. Oleh karena itu, reaksi
NaCl dalam air menghasilkan larutan garam bersifat netral (Petrucci et
al., 2017).
b. Garam yang Menghasilkan Larutan Basa
Reaksi antara basa kuat dan asam lemah menghasilkan larutan garam
yang bersifat basa. Berikut ini adalah reaksi yang terjadi pada natrium
asetat (CH3COONa) saat dilarutkan dalam air (Chang, 2010).
H2 O
CH3COONa (s) → Na+ (aq) + CH3COO- (aq)
Reaksi tersebut menunjukkan ion Na+ tidak mendonorkan atau
menerima proton karena sifatnya sebagai asam konjugasi yang sangat
lemah dari basa kuat NaOH. Sementara itu, ion CH3COO- merupakan
basa konjugasi dari asam lemah CH3COOH yang memiliki afinitas
(kekuatan menarik) ion-ion proton air. Anion garam tersebut bereaksi
dengan air yang memiliki proton, sehingga ion CH3COO- yang dapat
mengalami reaksi hidrolisis sebagai berikut (Chang, 2010).
CH3COO- (aq) + H2O (l) ⇌ CH3COOH (aq) + OH- (aq)
Reaksi hidrolisis di atas menghasilkan ion OH-, sehingga larutan garam
natrium asetat dalam air merupakan larutan yang bersifat basa (Chang,
2010).
c. Garam yang Menghasilkan Larutan Asam
Saat garam yang dihasilkan dari asam kuat dan basa lemah dilarutkan
dalam air, larutan garam tersebut bersifat asam (pH kurang dari 7).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

Peristiwa hidrolisis garam tersebut ditunjukkan pada persamaan reaksi


sebagai berikut.
H2 O
NH4Cl (s) → NH4+ (aq) + Cl- (aq)
Ion Cl- sebagai basa konjugasi dari asam kuat tidak memiliki
afinitas yang kuat terhadap H+, sehingga tidak dapat terhidrolisis.
Berbeda dengan ion NH4+ sebagai asam konjugasi yang berasal dari
basa lemah NH3 dapat mengalami reaksi hidrolisis karena
mendonorkan protonnya. Berikut ini adalah reaksi hidrolisis pada ion
NH4+ (Chang, 2010).
NH4+ (aq) + H2O (l) ⇌ NH3 (aq) + H3O+ (aq)
Reaksi hidrolisis tersebut menghasilkan ion H3O+ yang dapat dituliskan
sebagai H+. Proton yang dihasilkan menyebabkan pH larutan menurun
atau larutan garam tersebut bersifat asam (Chang, 2010).
d. Garam dengan Kation dan Anion yang Dapat Terhidrolisis
Reaksi antara asam lemah dan basa lemah menghasilkan garam
yang memiliki kation dan anion terhidrolisis. Meskipun kedua ion dapat
mengalami hidrolisis, sifat larutan garam ditentukan oleh kekuatan
relatif asam lemah dan basa lemah garam tersebut. Dalam menentukan
sifat larutan garam tersebut, dapat dilakukan prediksi kualitatif antara
harga Ka dan Kb berikut ini (Chang, 2010).
a. Kb > Ka
Jika nilai Kb suatu anion lebih besar dibandingkan nilai Ka
kation, maka larutan garam tersebut bersifat basa. Hal tersebut
disebabkan oleh anion yang lebih mudah terhidrolisis dibandingkan
kation. Berdasarkan reaksi kesetimbangannya, terdapat lebih
banyak ion OH- dibandingkan ion H+ yang dihasilkan.
b. Kb < Ka
Jika nilai Kb dari anion lebih kecil dibandingkan nilai Ka dari
kation, maka larutan garam tersebut cenderung bersifat asam.
Penyebabnya adalah kation lebih mudah terhidrolisis dibandingkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

anion. Dari reaksi kesetimbangannya, lebih banyak ion H+ yang


dihasilkan dibandingkan ion OH-.
c. Kb ≈ Ka
Untuk nilai yang hampir setara antara Kb dan Ka, maka larutan
garam tersebut cenderung bersifat netral atau memiliki pH sama
dengan 7.
Reaksi hidrolisis garam dapat mempengaruhi nilai pH larutan
tersebut. Dalam menentukan nilai pH larutan garam, terdapat beberapa
reaksi kesetimbangan yang digunakan. Garam yang berasal dari asam kuat
dan basa kuat tidak mengalami hidrolisis yang menyebabkan larutan garam
memiliki pH sama dengan 7 atau bersifat netral (Zumdahl & Zumdahl,
2010).
a. Garam yang Menghasilkan Larutan Basa
Garam yang berasal dari basa kuat dan asam lemah mengalami
hidrolisis pada anion garamnya. Misalnya garam CH3COONa dalam air
mengalami hidrolisis sebagian (Zumdahl & Zumdahl, 2010). Garam
tersebut terionisasi dalam air menjadi ion CH3COO- dan ion Na+. Ion
Na+ tidak bereaksi dengan air, sedangkan ion CH3COO- terhidrolisis
(Kitti, 2010).
CH3COO- (aq) + H2O (l) ⇌ CH3COOH (aq) + OH- (aq)
Reaksi hidrolisis tersebut menghasilkan larutan yang bersifat basa
karena menghasilkan ion OH- dan asam konjugasi. Berikut tetapan
kesetimbangannya (Kitti, 2010).
[CH3 COOH][OH− ]
K[H2 O] = [CH3 COO− ]
(2.1)

Berdasarkan reaksi kesetimbangan tersebut, K[H2O] dapat dituliskan


sebagai tetapan baru dengan notasi Kh (konstanta hidrolisis). Rumus
tersebut dapat dituliskan kembali sebagai berikut (Kitti, 2010).
[CH3 COOH][OH − ]
Kh = (2.2)
[CH3 COO− ]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

[H+ ]
Rumus tersebut dikalikan dengan pada ruas kanannya, sehingga
[H+ ]

diperoleh rumus berikut ini.


[CH3 COOH]
Kh = × [H + ][OH − ] (2.3)
[CH3 COO− ][H + ]
[CH3 COOH] 1
Oleh karena [CH − +
= K dan [H+][OH-] = Kw, maka rumus dapat
3 COO ][H ] a

dituliskan sebagai berikut.


Kw
Kh = (2.4)
Ka
Rumus hidrolisis garam pada ion CH3COO- menunjukkan koefisien
CH3COOH yang sama dengan ion OH- yang berarti [CH3COOH] =
[OH-]. Oleh karena itu, penentuan konsentrasi ion OH- dapat
menggunakan rumus berikut (Kitti, 2010).
[OH− ][OH− ]
Kh = [CH3 COO− ]
atau [OH-]2 = Kh[CH3COO-] (2.5)

K
[OH-] = √ Kw [CH3 COO− ] (2.6)
a

b. Garam yang Menghasilkan Larutan Asam


Garam yang berasal dari basa lemah dan asam kuat mengalami
hidrolisis pada kation garamnya. Contohnya adalah garam NH4Cl
dalam air yang mengalami hidrolisis sebagian. (Zumdahl & Zumdahl,
2010). Garam NH4Cl terionisasi dalam air menjadi ion NH4+ dan ion
Cl-. Ion Cl- tidak bereaksi dengan air, sedangkan ion NH4+ terhidrolisis
(Kitti, 2010).
NH4+ (aq) + H2O (l) ⇌ NH3 (aq) + H3O+ (aq)
Reaksi hidrolisis tersebut menghasilkan larutan yang bersifat asam
karena menghasilkan ion H3O+ (atau H+) dan basa konjugasi. Berikut
tetapan kesetimbangannya (Kitti, 2010).
[NH3 ][H3 O+ ]
Kh = (2.7)
[NH4 + ]
[OH− ]
Rumus tersebut dikalikan dengan pada ruas kanannya, sehingga
[OH− ]

diperoleh rumus berikut ini.

(2.8)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

[NH3 ]
Kh = × [H3 O+ ][OH − ]
[NH4 + ][OH − ]
[NH3 ] 1
Oleh karena [NH +
][OH− ]
= K dan [H3O+][OH-] = Kw, maka rumus dapat
4 b

dituliskan sebagai berikut.


Kw
Kh = (2.9)
Kb
Rumus hidrolisis garam pada ion NH4+ menunjukkan koefisien NH3
yang sama dengan ion H3O+ yang berarti [NH3] = [H3O+]. Oleh karena
itu, penentuan konsentrasi ion H3O+ atau ion H+ dapat menggunakan
rumus berikut (Kitti, 2010).
[H3 O+ ][H3 O+ ]
Kh = [NH4 + ]
atau [H3O+]2 = Kh[NH4+] (2.10)

K
[H3O+] = √ Kw [NH4 + ] (2.11)
b

c. Garam yang Berasal dari Asam Lemah dan Basa Lemah


Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah mengalami
hidrolisis total. Berikut ini rumus hidrolisis garam NH4CN dalam air
(Kitti, 2010).
Reaksi ionisasi :
H2 O
NH4CN (s) → NH4+(aq) + CN- (aq)
Reaksi hidrolisis :
NH4+ (aq) + CN- (aq) + H2O (l) ⇌ NH4OH (aq) + HCN (aq)
Tetapan kesetimbangan :
[NH4 OH][HCN]
Kh = (2.12)
[NH4 + ][CN− ]
[H+ ][OH− ]
Jika dikalikan dengan [H+ ][OH−], maka diperoleh rumus berikut ini.
[NH4 OH] [HCN]
Kh = [NH4 + ][OH− ]
x [H+][CN−] x [H+][OH-] (2.13)

Rumus tersebut dapat disederhanakan menjadi sebagai berikut.


1 1 Kw
Kh = × × K w atau Kh = K ×K (2.14)
Kb Ka b a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

Reaksi antara asam lemah dan basa lemah merupakan reaksi


hidrolisis total. Contohnya garam NH4CN yang dilarutkan dalam air.
Penentuan pH larutan garam tersebut dapat dilakukan dengan
menurunkan beberapa rumus dan melakukan pemisalan. Misalkan
molaritas larutan garam adalah g mol/L dan derajat hidrolisis sebesar α.
NH4+(aq) + CN- (aq) + H2O(l) ⇌ NH4OH(aq) + HCN(aq)
M g g - -
R -gα -gα +gα +gα
S g(1-α) g(1-α) gα gα
Tetapan hidrolisis :
[NH4 OH][HCN]
Kh = [NH4 + ][CN− ]
(2.15)

Dapat dituliskan menjadi sebagai berikut.


gα×gα α2
Kh = = (2.16)
g(1−α)×g(1−α) (1−α)2
α
√K h = (2.17)
(1 − α)
Untuk menentukan konsentrasi [H+] yang digunakan dalam mengetahui
pH, dapat dilihat dari ionisasi asam lemah atau basa lemahnya.
Misalnya, asam lemah HCN dengan reaksi kesetimbangan hidrolisisnya
sebagai berikut (Kitti, 2010).
HCN (aq) ⇌ H+ (aq) + CN- (aq)
gα g(1-α)
Berdasarkan rumus tersebut, harga tetapan ionisasi Ka sebagai berikut.
[H + ][CN− ]
Ka = (2.18)
[HCN]
[HCN] gα α
[H + ] = K a = K a g(1−α) = K a (1−α) (2.19)
[CN− ]
α
Nilai √K h = disubstitusikan ke dalam rumus tersebut.
(1−α)

[H+] = Ka√K h (2.20)


Kw
Kemudian, Kh = K disubstitusikan ke dalam rumus di atas menjadi
b ×Ka

rumus yang baru sebagai berikut.


Ka × Kw
[H+] = √ Kb
(2.21)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

B. Penelitian Relevan
Dalam mengembangkan penelitian LKPD Interaktif berbasis
Liveworksheets, terdapat beberapa penelitian yang relevan yang digunakan.
Nufus dkk. (2018) mengembangkan LKPD Interaktif berbasis software iSpring
pada materi larutan penyangga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LKPD
tersebut dikategorikan sangat layak dalam proses pembelajaran di sekolah
dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 95,98%. Penelitian tersebut
menghasilkan LKPD Interaktif berbasis software iSpring yang membantu
peserta didik memahami konsep larutan penyangga.
Herawati dkk. (2016) mengembangkan LKPD Interaktif untuk
pembelajaran konsep mol di kelas X SMA. LKPD interaktif yang
dikembangkan ini berbasis iSpring menggunakan model pengembangan
ADDIE. Hasil validasi dari aspek materi sebesar 4,75 yang tergolong sangat
valid, aspek pedagogik sebesar 4,60 yang tergolong sangat valid, dan aspek
media sebesar 4,00 yang tergolong valid. Hasil kepraktisan yang didapat
sebesar 4,29 yang dikategorikan praktis. Hasil efektivitas diperoleh dari nilai N-
Gain sebesar 0,59 yang berada pada kategori sedang. Hasil penelitian ini
menunjukkan LKPD interaktif untuk pembelajaran konsep mol memenuhi
kriteria valid, praktis, dan efektif.
Indriani dan Lazulva (2020) mendesain dan melakukan uji coba LKPD
Interaktif dengan pendekatan scaffolding pada topik hidrolisis garam. Hasil
validasi yang diperoleh dari ahli media dan materi sebesar 92,5% yang
dikategorikan sangat valid. Hasil kepraktisan dari guru menunjukkan persentase
sebesar 88,75% yang termasuk sangat praktis, sedangkan dari peserta didik
sebesar 90,45% yang juga menunjukkan produk sangat praktis.
Penelitian serupa dilakukan oleh Kalima dkk. (2017) yang
mengembangkan suatu Lembar Kerja Peserta Didik Interaktif berbasis
komputer pada pembelajaran kimia larutan asam basa di kelas XI SMA.
Berdasarkan hasil yang diperoleh, LKPD interaktif berbasis komputer yang
digunakan dalam pembelajaran larutan asam basa telah memenuhi kriteria
valid, praktis, dan efektif. Validasi produk dari ahli materi sebesar 0,76 yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

tergolong sangat valid, dari ahli pedagogik sebesar 0,87 yang tergolong sangat
valid, dan dari ahli desain sebesar 0,71 yang tergolong sangat valid. Kepraktisan
produk yang diperoleh sebesar 0,91 (sangat praktis) pada tahap one to one dan
0,78 (sangat praktis) pada tahap small group. Efektivitas produk yang diperoleh
sebesar 0,69 (sedang).
Rachman dkk. (2017) mengembangkan LKPD berbasis berpikir kritis
materi kelarutan dan hasil kali kelarutan pada mata pelajaran kimia di SMA.
Penelitian tersebut menghasilkan LKPD berbasis berpikir kritis pada materi
kelarutan dan hasil kali kelarutan yang menuntut peserta didik menyelesaikan
permasalahan yang melibatkan indikator-indikator kemampuan berpikir kritis
Ennis. Hasil penelitian menunjukkan LKPD berbasis berpikir kritis dinyatakan
valid melalui evaluasi formatif Tessmer yang terdiri atas self-evaluation dan
expert review. Kepraktisan produk yang diperoleh dari angket peserta didik
menunjukkan hasil sebesar 85,94% yang tergolong sangat praktis. Efektivitas
produk diukur dari hasil tes N-Gain dengan rerata di atas 0,3 dan di bawah 0,7
sebesar 82,5% yang dikategorikan sedang. Hasil analisis kemampuan berpikir
kritis dari 40 peserta didik menunjukkan sebanyak 5% yang tergolong tinggi,
82,5% yang tergolong sedang, dan 12,5% yang tergolong rendah. Kemampuan
berpikir kritis yang rendah disebabkan oleh kebingungan peserta didik dan tidak
berani mengungkapkan solusi permasalahan.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat dikatakan bahwa LKPD
dapat membantu melatih kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam
pembelajaran kimia. Hasil kajian dari penelitian-penelitian relevan
menunjukkan beberapa kekurangan, seperti software yang berbayar,
penggunaan produk melalui Compact Disk (CD), dan tahapan desain yang
cukup susah dilakukan oleh guru. Kebanyakan LKPD yang mengukur
kemampuan berpikir kritis peserta didik juga masih berbasis konvensional.
Keterbaruan penelitian ini terdapat pada pengembangan LKPD Interaktif
menggunakan Liveworksheets. Liveworksheets merupakan laman yang dapat
diakses dengan mudah oleh guru dan peserta didik. Produk yang dikembangkan
dapat diakses melalui peramban PC, laptop, dan gawai dengan sistem operasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

Android atau iOS yang terhubung internet. LKPD Interaktif berbasis


Liveworksheets ini berisi Microsoft Power Point (PPt), video, gambar, dan uji
kompetensi yang diintegrasikan ke dalam Liveworksheets untuk melatih
kemampuan berpikir kritis peserta didik pada topik hidrolisis garam.
C. Kerangka Berpikir
Di era digital ini, kemampuan berpikir kritis peserta didik perlu dilatih
dengan baik agar mampu bersaing di dunia profesionalisme nanti. Kebanyakan
sekolah masih belum menemukan perangkat pembelajaran yang tepat dalam
melatih kemampuan berpikir kritis tersebut. Umumnya, perangkat
pembelajaran berupa LKPD yang digunakan masih berbasis konvensional yang
memiliki beberapa kekurangan dalam membantu peserta didik mengasah
kemampuan berpikir kritis dalam pembelajaran kimia. LKPD merupakan suatu
perangkat pembelajaran yang berisikan materi, rangkuman, petunjuk, dan
latihan soal yang dikerjakan peserta didik dalam menyelesaikan permasalahan
yang diberikan. Berdasarkan hal tersebut, perlu adanya terobosan baru yang
tidak hanya membantu melatih kemampuan berpikir kritis, tetapi juga menarik
dan interaktif bagi peserta didik.
Hasil wawancara menunjukkan permasalahan guru kimia yang tidak
pernah mengggunakan dan mengembangkan LKPD interaktif yang dapat
mengidentifikasi kemampuan berpikir kritis peserta didik pada topik hidrolisis
garam. Dari hasil wawancara tersebut, terobosan yang dilakukan ialah
mengembangkan LKPD Interaktif berbasis Liveworksheets yang dapat
mengidentifikasi kemampuan berpikir kritis peserta didik pada topik hidrolisis
garam dengan menggunakan model pengembangan ADDIE. Produk dan
instrumen penelitian dikembangkan lalu divalidasi validator. Setelah validasi,
tanggapan yang diberikan validator dijadikan pedoman revisi produk. Produk
yang telah diperbaiki lalu melewati uji coba. Setelah uji coba, produk direvisi
kembali untuk menghasilkan produk yang diharapkan. Gambar 2.1
menunjukkan kerangka berpikir penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

Masalah Penelitian

1. Pengembangan LKPD konvensional dan digital belum ada


2. Identifikasi kemampuan berpikir kritis sebatas studi kasus
3. Kemampuan berpikir kritis peserta didik belum terasah dengan baik

Solusi Permasalahan

Pengembangan LKPD Interaktif berbasis Liveworksheets yang dapat


mengidentifikasi kemampuan berpikir kritis dalam pembelajaran
hidrolisis garam dengan menggunakan model pengembangan ADDIE

Validasi Produk dan


Instrumen Penelitian

Revisi

Uji coba produk kepada peserta didik kelas XI IPA SMA Stella Duce
Bambanglipuro

Revisi Akhir

Hasil yang diharapkan

LKPD Interaktif berbasis Liveworksheets pada topik hidrolisis garam


dapat mengidentifikasi kemampuan berpikir kritis peserta didik dan
memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif.
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah Researh and Development
(R&D). Penelitian ini menggunakan pendekatan dari model pengembangan
ADDIE (Lee & Owens, 2004). Model penelitian pengembangan ADDIE terdiri
atas 5 tahapan yaitu analisis (Analysis), perancangan produk (Design),
pengembangan produk (Development), implementasi produk (Implementation),
dan evaluasi (Evaluation). Gambar 3.1 menunjukkan tahapan penelitian
pengembangan yang digunakan.

Tahap Analisis
Analisis

Analisis Masalah Analisis Kebutuhan

Tahap Perancangan Tampilan dan Isi


Perancangan LKPD Interaktif

Penyusunan LKPD Pembuatan


berbasis Liveworksheets Instrumen

Tahap
Pengembangan Validasi oleh validator

Revisi

Tahap Uji Coba


Implementasi Terbatas Pengambilan Data

Tahap Evaluasi Analisis Data


Gambar 3.1 Tahapan Penelitian Pengembangan Berdasarkan Model ADDIE
(Lee & Owens, 2004)

23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

B. Desain Penelitian
Pengembangan LKPD Interaktif berbasis Liveworksheets pada topik hidrolisis
garam mengadopsi model pengembangan ADDIE yang dijabarkan sebagai
berikut.
1. Tahap Analisis (Analysis)
Pada tahapan ini, terdapat analisis masalah dan analisis kebutuhan.
Analisis masalah perlu dilakukan guna mengetahui permasalahan yang
dihadapi guru maupun peserta didik terkait perangkat pembelajaran berupa
LKPD yang belum mendukung kegiatan pembelajaran kimia, terutama
hidrolisis garam, dalam melatih kemampuan berpikir kritis. Berikutnya
adalah analisis kebutuhan untuk menentukan apa saja yang dibutuhkan
dalam mengembangkan LKPD Interaktif berbasis Liveworksheets di SMA
Stella Duce Bambanglipuro. Tahapan dalam menganalisis masalah dan
kebutuhan dilakukan melalui wawancara dengan guru kimia kelas XI SMA
Stella Duce Bambanglipuro.
2. Tahap Perancangan (Design)
Tahapan ini dimulai dengan perancangan produk awal LKPD
Interaktif berbasis Liveworksheets. Perancangan produk ini
mengombinasikan gambar, video, dan beberapa latihan soal pada topik
hidrolisis garam. Hasilnya digunakan sebagai rancangan awal dalam
menyusun produk.
a. Pengkajian Materi
Penelitian ini mengembangkan LKPD Interaktif berbasis
Liveworksheets yang berfokus pada topik hidrolisis garam. Penelitian
dimulai dengan menganalisis silabus mata pelajaran kimia pada kelas XI
semester dua dan membedah KD topik hidrolisis garam. KD hidrolisis
garam tersebut lalu digunakan untuk menghasilkan Indikator
Pencapaian Kompetensi (IPK) yang memiliki peran sebagai pedoman
penyusunan materi LKPD Interaktif berbasis Liveworksheets.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

b. Perancangan Produk
Setelah membedah materi yang digunakan dalam produk, perancangan
awal produk dapat dilakukan menggunakan format berikut ini.
1) Sampul
Desain sampul dilakukan menggunakan ilustrasi yang
merepresentasikan topik hidrolisis garam. Pada halaman sampul,
terdapat judul LKPD, kelas, identitas pengisi (Kode Peserta Didik),
dan penyusun LKPD.
2) Kompetensi Dasar (KD)
KD topik hidrolisis garam mengikuti silabus kimia kelas XI yang
digunakan sekolah.
3) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
IPK dibuat berdasarkan KD yang telah ditetapkan sebelumnya.
Penelitian ini mengembangkan 4 buah IPK yang menjadi pedoman
dalam penyusunan isi produk dan instrumen penelitian.
4) Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran dibuat berdasarkan IPK yang telah
dikembangkan. Tujuan pembelajaran dibuat untuk membantu
Peserta Didik lebih mudah memahami target yang harus dicapai
pada topik hidrolisis garam.
5) Petunjuk Pengerjaan
Petunjuk pengerjaan disusun untuk memudahkan Peserta Didik
dalam mengerjakan LKPD Interaktif berbasis Liveworksheets.
6) Pengantar
Pengantar dalam LKPD Interaktif berbasis Liveworksheets berisi
topik hidrolisis garam.
7) Uji Kompetensi
Uji kompetensi ini terdiri atas 4 soal yang merepresentasikan
masing-masing IPK yang telah dikembangkan. Keempat soal
tersebut dibuat untuk melatih kemampuan berpikir kritis Peserta
Didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

8) Referensi
Referensi merupakan sumber yang digunakan dalam menyusun
LKPD Interaktif berbasis Liveworksheets agar Peserta Didik dapat
mengakses materi yang ada dalam produk dengan mudah.
Setelah merancang format, penelitian dilanjutkan dengan membuat
produk mengikuti tahapan berikut ini.
1) Menyusun materi hidrolisis garam menggunakan Microsoft Power
Point (PPt) dan diunggah ke dalam OneDrive.
2) Mengedit video eksperimen hidrolisis garam menggunakan Movie
Maker dan diunggah ke dalam Youtube.
3) Mendesain sampul dan tampilan keseluruhan produk yang menarik
menggunakan Canva.
4) Mendesain ukuran LKPD, ukuran huruf, jenis huruf, dan spasi yang
sesuai untuk LKPD Interaktif berbasis Liveworksheets.
5) Membuat kombinasi warna yang menarik.
6) Menggunakan gambar yang relevan dengan topik hidrolisis garam.
7) Mengatur komposisi dan struktur kalimat dalam produk.
8) Mengunduh desain produk dari Canva dengan format Portable
Document Format (PDF).
9) Setiap komponen produk yang telah dibuat lalu diintegrasikan ke
dalam Liveworksheets.
3. Tahap Pengembangan (Development)
a. Pengembangan Produk Menggunakan Liveworksheets
Semua komponen yang dibuat sebelumnya digabungkan dan
dikembangkan menjadi lebih menarik dan interaktif menggunakan
program Liveworksheets. Produk menggunakan Liveworksheets
sebagai program utama. Hasil pengembangan produk dapat diakses
menggunakan tautan produk yang dibagikan melalui PC dan gawai
dengan sistem Android atau iOS yang terhubung jaringan internet.
Produk memuat PPt, video, gambar, dan latihan soal yang interaktif
untuk mendukung pembelajaran hidrolisis garam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

b. Validasi Produk dan Instrumen Penelitian


Produk dan instrumen penelitian yang telah dikembangkan lalu
diuji kelayakannya oleh validator. Penelitian ini melibatkan dua dosen
Pendidikan Kimia dan dua guru kimia SMA. Hasil validasi menentukan
kualitas produk dan instrumen penelitian agar dapat lanjut ke tahap
selanjutnya.
Setelah validasi dilakukan, produk dan instrumen penelitian
direvisi berdasarkan penilaian dan saran yang diberikan validator. Hal
ini dilakukan untuk memperbaiki kekurangan produk dan instrumen
penelitian yang digunakan. Produk yang telah direvisi lalu diujicobakan
kepada peserta didik dalam tahap berikutnya.
4. Tahap Implementasi (Implementation)
Tahapan ini merupakan tahap uji coba produk pada sampel
penelitian. Oleh karena populasinya yang kecil, uji coba ini dikategorikan
sebagai uji coba terbatas karena jumlah pesertanya berada di rentang 9 – 20
orang (Sadiman, 2014). Produk yang telah divalidasi diujicobakan pada 13
peserta didik kelas XI SMA Stella Duce Bambanglipuro. Uji coba terbatas
ini nantinya dinilai menggunakan instrumen penelitian yang sudah
dikembangkan. Tahapan ini sekaligus menjadi tahap pengambilan data
penelitian. Pengambilan data ini berupa hasil identifikasi kemampuan
berpikir kritis peserta didik, efektivitas produk melalui kegiatan observasi
kemampuan berpikir kritis, dan kepraktisan produk melalui angket respon
peserta didik.
5. Tahap Evaluasi (Evaluation)
Pada tahap akhir, produk yang telah divalidasi dan diujicobakan
pada peserta didik lalu dievaluasi. Evaluasi ini dilakukan untuk
menghasilkan LKPD Interaktif berbasis Liveworksheets yang berkualitas.
Tahap evaluasi ini merekap semua saran perbaikan yang diberikan oleh
validator. Setelah perbaikan dilakukan, produk telah selesai dan menjadi
produk akhir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

C. Variabel Penelitian
Penelitian ini berfokus pada pengembangan produk berupa LKPD Interaktif
berbasis Liveworksheets pada topik hidrolisis garam. Saat uji coba terbatas,
variabel yang diukur adalah kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas XI
SMA Stella Duce Bambanglipuro.
D. Sampel Penelitian
Sampel dalam penelitian pengembangan LKPD Interaktif berbasis
Liveworksheets ini ialah peserta didik kelas XI IPA di SMA Stella Duce
Bambanglipuro. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah sampel jenuh
menggunakan populasi kelas XI IPA di SMA Stella Duce semester genap tahun
ajaran 2020/2021 sebagai sampel (Sugiyono, 2017). Hal ini dilakukan karena
populasi yang berjumlah kecil yakni hanya 13 peserta didik yang terdiri atas 9
perempuan dan 4 laki-laki.
E. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan dari tanggal 15-29 April tahun ajaran 2020/2021 yang
dimulai dari tahap persiapan hingga tahap pelaksanaan pengembangan LKPD
Interaktif berbasis Liveworksheets di SMA Stella Duce Bambanglipuro.
F. Metode Pengumpulan Data
Berdasarkan jenis penelitian pengembangan ini, metode pengumpulan data
yang digunakan adalah sebagai berikut.
1. Wawancara
Salah satu metode pengumpulan data yang digunakan adalah
wawancara. Melalui kegiatan wawancara dapat diperoleh sumber
permasalahan dan kebutuhan yang dianalisis secara mendalam untuk
mengembangkan produk. Wawancara tersebut dilakukan dengan guru kimia
kelas XI SMA Stella Duce Bambanglipuro untuk mengetahui ada tidaknya
pemanfaatan LKPD konvensional atau digital dalam pembelajaran dan
kemampuan berpikir kritis peserta didik terhadap mata pelajaran kimia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

2. Validasi Produk dan Instrumen Penelitian


Validasi produk dan instrumen penelitian dilakukan oleh dua dosen
Pendidikan Kimia Universitas Sanata Dharma, satu guru kimia SMA Negeri
7 Yogyakarta, dan satu guru kimia SMA Stella Duce Bambanglipuro.
Pengujian ini dilakukan untuk menguji validitas produk dan instrumen
penelitian yang telah dikembangkan. Validasi produk menggunakan lembar
validasi media dan materi. Validasi instrumen penelitian menggunakan
lembar validasi instrumen tes, observasi, dan angket respon peserta didik.
3. Pemberian Instrumen Tes yang Terintegrasi dalam LKPD Interaktif
Berbasis Liveworksheets
Soal dalam produk merupakan soal yang telah dikembangkan untuk
mengidentifikasi kemampuan berpikir kritis peserta didik. Soal tersebut
berbentuk uraian yang berjumlahkan empat butir soal. Masing-masing butir
soal dikembangkan dari tiga indikator berpikir kritis yaitu memberi
penjelasan, membangun keterampilan dasar, serta menyusun strategi dan
taktik (Ennis, 1985).
4. Observasi
Observasi dilakukan melalui kegiatan presentasi yang dilakukan setiap
peserta didik setelah menggunakan produk yang telah dikembangkan.
Pengamatan dilakukan oleh observer yang akan mengamati kemampuan
berpikir kritis peserta didik selama presentasi berlangsung.
5. Pemberian Angket Respon Peserta Didik
Pemberian angket (kuisioner) dilakukan dengan memberikan
beberapa pertanyaan atau pernyataan secara tertulis kepada responden.
Angket yang diberikan termasuk angket tertutup yang menggunakan skala
penilaian 1-5. Pemberian angket ini untuk mengetahui respon peserta didik
terhadap penggunaan LKPD Interaktif berbasis Liveworksheets pada topik
hidrolisis garam dalam mengidentifikasi kemampuan berpikir kritis peserta
didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

G. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini, instrumen penelitian yang digunakan berupa lembar
wawancara analisis masalah dan kebutuhan guru kimia dan angket penilaian
yang diberikan pada validator. Hasil yang diperoleh dijadikan pedoman untuk
melihat kelebihan dan kekurangan dari produk untuk dapat disempurnakan lagi.
1. Lembar Wawancara
Kegiatan wawancara ini dilakukan pada pra-penelitian untuk
menganalisis masalah dan kebutuhan guru kimia dan peserta didik dalam
pembelajaran kimia. Lembar wawancara terdiri atas beberapa pertanyaan
yang ditanyakan pada guru kimia kelas XI IPA SMA Stella Duce
Bambanglipuro. Lembar wawancara dapat dilihat pada Lampiran 3.
2. Lembar Validasi
a. Lembar Validasi Produk
Lembar validasi produk terdiri atas validasi media dan validasi
materi. Hasil validasi tersebut digunakan untuk mengevaluasi kelayakan
produk yang dikembangkan. Validasi media dilakukan untuk menguji
kelayakan atau validitas produk yang dikembangkan. Aspek validasi
media terdiri atas tiga aspek yaitu didaktik, konstruksi, dan teknis.
Masing-masing aspek dikembangkan menjadi beberapa pernyataan
untuk memvalidasi media produk (Widjajanti, 2008). Kisi-kisi dan
lembar validasi media dapat dilihat pada Lampiran 5 dan Lampiran 6.
Validasi materi dilakukan untuk menguji kelayakan materi
hidrolisis garam yang terdapat dalam produk. Aspek validasi materi
terdiri atas tiga aspek yaitu materi (isi), penyajian (layout), dan bahasa.
Ketiga aspek tersebut dikembangkan menjadi beberapa pernyataan
dalam menguji validitas materi (BSNP, 2014). Lembar validasi materi
dan produk menggunakan skala penilaian 1-5. Kisi-kisi dan lembar
validasi materi dapat dilihat pada Lampiran 7 dan Lampiran 8.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

b. Lembar Validasi Instrumen Penelitian


Lembar validasi instrumen penelitian terdiri atas lembar validasi
instrumen tes kemampuan berpikir kritis, lembar validasi observasi, dan
lembar validasi angket respon peserta didik. Lembar validasi instrumen
tes memiliki lima aspek penilaian yaitu kesesuaian instrumen dengan
kompetensi dasar, kelengkapan instrumen, kesesuaian isi (substansi),
konstruksi soal, dan kebahasaan (Widoyoko, 2012). Lembar validasi
instrumen tes menggunakan skala penilaian 1-5. Kisi-kisi dan lembar
validasi instrumen tes ini dapat dilihat pada Lampiran 9 dan Lampiran
10.
Lembar validasi observasi memiliki lima aspek yaitu ketepatan
penggunaan indikator pada lembar observasi peserta didik, kesesuaian
antara indikator dengan aspek yang dinilai, pemilihan aspek yang
dinilai, jumlah aspek dari masing-masing indikator, dan jumlah
keseluruhan aspek pada lembar observasi peserta didik (Riduwan,
2010). Lembar validasi instrumen tes menggunakan skala penilaian 1-5.
Kisi-kisi dan lembar validasi observasi dapat dilihat pada Lampiran 13
dan Lampiran 14.
Lembar validasi angket respon peserta didik terdiri atas tiga
aspek yaitu aspek penilaian petunjuk, bahasa, dan cakupan respon
peserta didik (Mukholifah dkk., 2019). Setiap aspek penilaian
dikembangkan menjadi beberapa pernyataan untuk memvalidasi lembar
angket respon peserta didik. Lembar validasi instrumen tes
menggunakan skala penilaian 1-5. Kisi-kisi dan lembar validasi angket
respon peserta didik dapat dilihat pada Lampiran 17 dan Lampiran 18.
3. Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Kritis dalam LKPD Interaktif
Berbasis Liveworksheets
Lembar instrumen tes kemampuan berpikir kritis digunakan untuk
mengidentifikasi kemampuan berpikir kritis peserta didik pada topik
hidrolisis garam. Instrumen tes tersebut diintegrasikan ke dalam LKPD
Interaktif berbasis Liveworksheets. Instrumen tes kemampuan berpikir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

kritis ini memiliki empat butir soal uraian yang dikembangkan dari tiga
indikator berpikir kritis yakni memberi penjelasan, membangun
keterampilan dasar, serta menyusun strategi dan taktik (Ennis, 1985). Kisi-
kisi dan lembar instrumen tes kemampuan berpikir kritis dapat dilihat pada
Lampiran 11 dan Lampiran 12.
4. Lembar Observasi Kemampuan Berpikir Kritis
Lembar observasi ini untuk mengamati presentasi peserta didik
dalam pembelajaran hidrolisis garam. Lembar observasi ini menggunakan
skala penilaian 1-3. Observer memberikan penilaian pada tiap aspek yang
dikembangkan dari indikator berpikir kritis yang terdiri atas menguraikan
solusi permasalahan, memberi pertanyaan yang relevan dan berbobot,
menjawab pertanyaan klarifikasi atau menantang, menyatakan pendapat
dengan berdasarkan pertimbangan observasi yang didukung sumber
kredibel, mendefinisikan masalah dalam soal, dan memutuskan langkah-
langkah yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan. Kisi-kisi dan
lembar observasi ini dapat dilihat pada Lampiran 15 dan Lampiran 16.
5. Angket Respon Peserta Didik
Angket respon peserta didik berisi pertanyaan-pertanyaan yang diisi
oleh peserta didik setelah menggunakan LKPD Interaktif berbasis
Liveworksheets. Angket yang diberikan termasuk angket tertutup yang
menggunakan skala penilaian 1-5. Dalam angket ini, terdapat tiga aspek
yang digunakan yaitu desain pembelajaran, operasional, dan komunikasi
visual (Reddi, 2003). Kisi-kisi dan lembar angket respon peserta didik dapat
dilihat pada Lampiran 19 dan Lampiran 20.
H. Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan data kualitatif dan kuantitatif. Semua data
yang diperoleh berdasarkan validasi dan uji coba dianalisis. Berikut ini adalah
penjabaran untuk analisis data penelitian ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

1. Analisis Hasil Validasi Produk berupa LKPD Interaktif Berbasis


Liveworksheets
Analisis validasi LKPD Interaktif berbasis Liveworksheets dibagi
menjadi dua bagian yaitu validasi media dan validasi materi. Penilaian yang
dilakukan validator untuk menguji validitas LKPD Interaktif berbasis
Liveworksheets menggunakan 5 (Sangat Baik), 4 (Baik), 3 (Cukup), 2
(Kurang Baik), dan 1 (Tidak Baik). Penilaian tersebut dihitung
menggunakan rumus sebagai berikut (Purwanto, 2010).
Total skor yang diperoleh
Nilai Persen = × 100% (3.1)
Skor maksimum

Nilai persen tersebut diintepretasikan ke dalam Tabel 3.1 untuk


mengukur validitas produk yang dikembangkan dalam penelitian ini.
Tabel 3.1 Kriteria Validasi LKPD Interaktif Berbasis Liveworksheets
(Riduwan, 2010)
Persentase (%) Kategori
81 – 100 Sangat Valid
61 – 80 Valid
41 – 60 Cukup Valid
21 – 40 Kurang Valid
0 – 20 Tidak Valid

2. Analisis Instrumen Penelitian


a. Analisis Hasil Wawancara
Hasil wawancara dianalisis untuk mendapatkan informasi awal
penelitian dari guru kimia di SMA Stella Duce Bambanglipuro.
Analisis hasil wawancara tersebut dilakukan dengan cara
mendeskripsikan data yang terdapat dalam lembar wawancara. Data
tersebut digunakan sebagai pedoman dalam mengembangkan produk.
b. Analisis Hasil Validasi Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Kritis
Instrumen tes terdiri atas 4 butir soal uraian yang
mengidentifikasi kemampuan berpikir kritis peserta didik. Data validasi
instrumen tes oleh validator dianalisis menggunakan Aiken’s V. Indeks
validitas butir soal dianalisis menggunakan uji Aiken yang dirumuskan
sebagai berikut (Aiken, 1985).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

Σs
V = n(c−1) (3.2)

Keterangan:
V = Indeks validitas Aiken’s V
S = (𝑟 − 𝑙0), skor yang ditetapkan setiap validator dikurangi skor
terendah dalam kategori yang dipakai
r = Skor yang ditetapkan validator
𝑙0 = Skor terendah tiap butir indikator (1)
c = Skor penilaian validitas tertinggi
n = Jumlah validator
Adapun kriteria penilaian validitas instrumen tes berdasarkan
skala Aiken’s V ditunjukkan pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Validitas Berdasarkan Skala Aiken’s V
(Retnawati, 2016)
Indeks Validitas
V ≥ 0,8 Tinggi
0,4 ≤ V < 0,8 Sedang
V < 0,4 Rendah

c. Analisis Hasil Validasi Lembar Observasi Kemampuan Berpikir


Kritis dan Angket Respon Peserta Didik terhadap Penggunaan
LKPD Interaktif Berbasis Liveworksheets
Hasil validasi lembar observasi kemampuan berpikir kritis dan
validasi angket respon peserta didik terhadap penggunaan LKPD
Interaktif berbasis Liveworksheets menggunakan skala Likert 1-5.
Kedua instrumen penelitian dianalisis secara deskriptif menggunakan
rumus sebagai berikut (Purwanto, 2010).
Total skor yang diperoleh
Nilai Persen = × 100% (3.3)
Skor maksimum

Nilai persen yang diperoleh diintepretasikan ke dalam Tabel 3.3


untuk menguji validitas lembar observasi dan angket respon peserta
didik yang dikembangkan dalam penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

Tabel 3.3 Kriteria Validasi Lembar Observasi dan Angket Respon


Peserta Didik (Riduwan, 2010)
Persentase (%) Kategori
81 – 100 Sangat Valid
61 – 80 Valid
41 – 60 Cukup Valid
21 – 40 Kurang Valid
0 – 20 Tidak Valid

d. Analisis Hasil Jawaban Peserta Didik dalam LKPD Interaktif


Berbasis Liveworksheets
Berdasarkan hasil uji coba terbatas, jawaban dianalisis untuk
mengidentifikasi kemampuan berpikir kritis peserta didik. Pemberian
skor pada setiap jawaban peserta didik mengikuti pedoman penskoran
yang dapat dilihat pada Lampiran 11. Data yang diperoleh dari
instrumen tes dihitung untuk mendapatkan nilai akhir peserta didik
(Purwanto, 2010).
Total skor yang diperoleh
Nilai Akhir = × 100 (3.4)
Skor maksimum

Dalam menghitung persentase masing-masing indikator


kemampuan berpikir kritis, rumus yang digunakan adalah sebagai
berikut (Purwanto, 2010).
Total Skor
Nilai Persen = Skor Maksimum × 100% (3.5)

Persentase tersebut kemudian dikelompokkan ke dalam kategori


kemampuan berpikir kritis pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4 Kriteria Tingkat Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik
(Riduwan, 2010)
Persentase (%) Kategori
81 – 100 Sangat Tinggi
61 – 80 Tinggi
41 – 60 Cukup
21 – 40 Rendah
0 – 20 Rendah Sekali

e. Analisis Hasil Observasi Kemampuan Berpikir Kritis


Hasil efektivitas LKPD Interaktif berbasis Liveworksheets
diukur menggunakan kegiatan observasi selama proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

Perhitungan nilai persentase tersebut dapat dilakukan menggunakan


rumus sebagai berikut (Purwanto, 2010).
Total skor yang diperoleh
Nilai Persen = × 100% (3.6)
Skor Maksimum

Nilai persen yang diperoleh diintepretasikan menggunakan


kriteria efektivitas LKPD Interaktif berbasis Liveworksheets yang
ditunjukkan pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5 Kriteria Efektivitas LKPD Interaktif Berbasis
Liveworksheets (Riduwan, 2010)
Persentase (%) Kategori
81 – 100 Sangat Efektif
61 – 80 Efektif
41 – 60 Cukup Efektif
21 – 40 Kurang Efektif
0 – 20 Tidak Efektif

f. Analisis Hasil Angket Respon Peserta Didik


Angket respon peserta didik diberikan setelah menggunakan
LKPD Interaktif berbasis Liveworksheets. Data yang terkumpul lalu
dianalisis untuk mengukur kepraktisan produk. Analisis data angket
respon tersebut dilakukan menggunakan rumus sebagai berikut
(Purwanto, 2010).
Total skor yang diperoleh
Nilai Persen = × 100% (3.7)
Skor Maksimum

Nilai persen yang diperoleh diintepretasikan menggunakan


kriteria tingkat kepraktisan LKPD Interaktif berbasis Liveworksheets
yang ditunjukkan pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6 Kriteria Tingkat Kepraktisan LKPD Interaktif Berbasis
Liveworksheets (Riduwan, 2010)
Persentase (%) Kategori
81 – 100 Sangat Praktis
61 – 80 Praktis
41 – 60 Cukup Praktis
21 – 40 Kurang Praktis
0 – 20 Tidak Praktis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Penelitian pengembangan ini menggunakan model pengembangan
ADDIE yang dikembangkan oleh Lee dan Owens (2004). Model ADDIE ini
terdiri atas langkah-langkah sistematis yang digunakan untuk dapat
menghasilkan produk yang baik. Berikut adalah uraian hasil analisis data dari
masing-masing tahapan.
1. Hasil Analisis (Analysis)
Tahap analisis dilakukan melalui kegiatan wawancara dengan guru
kimia Kelas XI SMA Stella Duce Bambanglipuro. Kegiatan wawancara ini
dilakukan untuk menganalisis permasalahan dan kebutuhan perangkat
pembelajaran berupa LKPD dalam pembelajaran kimia. Hasil analisis yang
diperoleh menjadi acuan dalam pengembangan produk.
a. Hasil Analisis Masalah
Analisis masalah bertujuan untuk mengetahui masalah yang
dihadapi guru kimia dan peserta didik selama pembelajaran hidrolisis
garam dalam melatih kemampuan berpikir kritis peserta didik. Hasil
wawancara menunjukkan guru kimia tidak pernah menggunakan LKPD
konvensional dan digital selama proses pembelajaran hidrolisis garam.
Guru kimia juga belum pernah mengembangkan LKPD yang dapat
melatih kemampuan berpikir kritis peserta didik dan hanya sebatas
memberikan studi kasus. Dari studi kasus yang diberikan, kemampuan
berpikir kritis peserta didik dinilai belum terasah dengan baik.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti mengembangkan produk yang tidak
hanya mengidentifikasi kemampuan berpikir kritis, tetapi juga bersifat
interaktif bagi peserta didik selama pembelajaran hidrolisis garam.

37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

b. Hasil Analisis Kebutuhan


Analisis ini dilakukan untuk mengetahui kebutuhan peneliti
dalam mengembangkan LKPD Interaktif berbasis Liveworksheets pada
topik hidrolisis garam untuk mengidentifikasi kemampuan berpikir
kritis peserta didik. Pengembangan produk membutuhkan laptop atau
komputer yang terhubung internet agar laman Liveworksheets dapat
diakses. Produk yang dikembangkan membutuhkan Canva untuk
merancang tampilan LKPD dan Liveworksheets untuk mengedit LKPD
konvensional menjadi LKPD yang interaktif. Selain itu, program
pendukung lainnya berupa Microsoft Power Point (PPt) untuk mengedit
tampilan presentasi dalam LKPD, Movie Maker untuk mengedit video,
dan Google Form untuk desain fitur unggah jawaban peserta didik.
Topik yang digunakan dalam LKPD Interaktif berbasis Liveworksheets
adalah hidrolisis garam.
2. Hasil Perancangan (Design)
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, peneliti melakukan pengkajian
materi dan merancang produk menggunakan beberapa program berupa
Canva, Microsoft Power Point, Movie Maker, dan Google Form yang
menjadi acuan dalam pengembangan LKPD Interaktif berbasis
Liveworksheets.
a. Hasil Kajian Materi
Topik kimia yang digunakan dalam penelitian ini adalah
hidrolisis garam. Topik hidrolisis garam ini disusun berdasarkan silabus
kimia yang digunakan sekolah. Topik hidrolisis garam menggunakan
KD 3.11 yang diturunkan menjadi beberapa IPK. IPK yang dibuat ini
menjadi acuan dalam menyusun uji kompetensi untuk mengidentifikasi
kemampuan berpikir kritis peserta didik. IPK tersebut diturunkan
menjadi tujuan pembelajaran. Uraian KD, IPK, dan tujuan
pembelajaran ditunjukkan pada Tabel 4.1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 4.1 KD, IPK, dan Tujuan Pembelajaran Hidrolisis Garam


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Tujuan Pembelajaran
3.11 Menganalisis kesetimbangan ion 3.11.1 Mengaitkan reaksi hidrolisis 3.11.1.1 Peserta didik dapat mengaitkan
dalam larutan garam dan garam dengan fenomena reaksi hidrolisis garam dengan
menghitung pH-nya perubahan warna yang terjadi fenomena perubahan warna yang
pada kertas lakmus merah dan terjadi pada kertas lakmus merah
biru dan biru dengan baik
3.11.2 Menyimpulkan kekuatan asam 3.11.2.1 Peserta didik dapat menyimpulkan
atau basa dari anion garam yang kekuatan asam atau basa dari
tidak diketahui melalui gambar anion garam yang tidak diketahui
melalui gambar secara tepat
3.11.3 Membandingkan pH dua 3.11.3.1 Peserta didik mampu
larutan garam yang memiliki membandingkan pH antara dua
konsentrasi yang sama larutan yang memiliki konsentrasi
yang sama
3.11.4 Merancang prosedur penentuan 3.11.4.1 Peserta didik dapat merancang
pH larutan garam prosedur pengerjaan yang benar
dalam menentukan pH larutan
garam

39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

b. Hasil Rancangan Produk


Setelah penyusunan materi yang menjadi isi LKPD, peneliti
membuat rancangan awal produk. Perancangan produk dimulai dari
pembuatan PPt untuk tampilan presentasi hidrolisis garam, video
eksperimen sederhana hidrolisis garam, fitur unggah jawaban peserta
didik menggunakan Google Form, dan penyusunan produk
menggunakan Liveworksheets. Kegiatan pertama dari perancangan
produk adalah pembuatan PPt untuk menghasilkan tampilan presentasi
yang berisikan informasi mengenai hidrolisis garam. PPt yang dibuat
diintegrasikan ke dalam Liveworksheets. Langkah-langkah
perancangan PPt yang diintegrasikan ke dalam Liveworksheets yaitu:
1) Template PPt dibuka dan diedit sesuai dengan tema hidrolisis
garam.

Gambar 4.1 Tampilan Awal PPt

2) Slide 1 PPt diedit dengan menambahkan judul PPt, identitas


penyusun, kalimat pendek mengenai kimia, dan gambar.

Gambar 4.2 Slide 1 PPt Materi Hidrolisis Garam


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

3) Materi hidrolisis garam ditambahkan pada slide 2 sampai slide 8


PPt. Materi diurutkan dari sifat-sifat larutan garam sampai
penentuan pH larutan garam. Beberapa slide ditambahkan gambar
sesuai tema hidrolisis garam.

2 6

3 7

8
4

5
Gambar 4.3 Slide 2 s.d. 8 PPt Materi Hidrolisis Garam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

4) Pengeditan slide 9 PPt berupa penambahan kalimat motivasi yang


berkaitan dengan topik hidrolisis garam.

Gambar 4.4 Slide 9 PPt Materi Hidrolisis Garam

5) Selesai pengeditan, PPt disimpan ke dalam perangkat komputer.

Gambar 4.5 Penyimpan PPt Materi Hidrolisis Garam

6) PPt diunggah ke dalam OneDrive agar PPt dapat diintegrasikan ke


dalam Liveworksheeets.

Gambar 4.6 PPt diunggah ke dalam OneDrive


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

Kegiatan selanjutnya adalah perancangan video eksperimen


sederhana. Video tersebut berisi eksperimen sederhana dari peristiwa
hidrolisis pada tiga larutan garam yang diuji sifat asam basanya
menggunakan kertas lakmus merah dan biru. Langkah-langkah
perancangan video yang diintegrasikan ke dalam Liveworksheets yaitu:
1) Perancangan video dimulai dengan pengambilan video eksperimen
di Laboratorium Pendidikan Kimia.

Gambar 4.7 Pengambilan Video Eksperimen di Laboratorium


Kimia, Prodi Pendidikan Kimia Universitas Sanata
Dharma

2) Video diedit menggunakan Movie Maker dengan durasi kurang


lebih 2 menit dan diekspor menjadi video dengan format mp4.

Gambar 4.8 Pengeditan Video dengan Movie Maker


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

Gambar 4.9 Ekspor Video dengan Format mp4

3) Video diekspor dan diunggah ke akun Youtube untuk diintegrasikan


ke dalam Liveworksheets.

Gambar 4.10 Pengunggahan Video ke dalam Youtube

Kegiatan perancangan selanjutnya adalah desain fitur unggah


jawaban peserta didik menggunakan Google Form sebagai salah satu
komponen produk. Pertanyaan-pertanyaan yang membutuhkan uraian
jawaban peserta didik yang ditulis tangan dapat diunggah ke dalam
Google Form dalam bentuk gambar. Langkah-langkah perancangan
yaitu:
1) Google Form dibuka dalam peramban PC atau laptop dan
mengeklik tombol + untuk membuat berkas Google Form baru.
Setelah itu, judul berkas Google Form ditambahkan pada kotak
bagian atas berkas tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

Gambar 4.11 Pembuatan Berkas Google Form Baru

Gambar 4.12 Pengeditan Judul Berkas Google Form

2) Fitur unggah jawaban peserta didik berbentuk gambar hasil uraian


yang ditulis tangan peserta didik didesain menggunakan Google
Form.

Gambar 4.13 Fitur Unggah Jawaban Peserta Didik Menggunakan


Google Form
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

3) Tautan Google Form yang telah dibuat disalin untuk diintegrasikan


ke dalam Liveworksheets.

Gambar 4.14 Tautan Google Form

Kegiatan selanjutnya adalah perancangan tampilan LKPD


menggunakan Canva dan pengembangan LKPD menjadi Interaktif
menggunakan Liveworksheets. Komponen produk yang telah dibuat
digabung menjadi satu bagian dan dikembangkan lebih lanjut
menggunakan Liveworksheets. Berikut adalah langkah-langkah
perancangannya.
1) Sampul dan keseluruhan tampilan LKPD Interaktif berbasis
Liveworksheets dirancang menggunakan Canva. Hasil rancangan
LKPD diunduh dari Canva dengan format PDF.

Gambar 4.15 Perancangan Sampul dan Keseluruhan Tampilan


LKPD Menggunakan Canva
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

2) Tautan www.liveworksheets.com diakses menggunakan peramban


PC atau laptop. Akun guru dibuat dengan klik tombol register.

Gambar 4.16 Beranda Masuk Liveworksheets

3) Menu Make interactive worksheets dipilih dan klik menu Get


started.

Gambar 4.17 Tampilan Liveworksheets untuk Membuat LKPD

4) Menu Choose File dipilih untuk mengunggah berkas LKPD


Interaktif dengan format PDF yang tersimpan dalam data
penyimpanan PC atau laptop (Ukuran berkas tidak lebih dari 5 MB)
dan klik tombol Upload.

Gambar 4.18 Tempat Mengunggah Berkas


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

5) Setelah berkas terunggah, halaman pengeditan Liveworksheets


dapat diakses untuk menambahkan beberapa fitur ke dalam produk.

Gambar 4.19 Halaman Pengeditan LKPD

6) Penambahan kotak jawaban dilakukan dengan mengeklik tanda


tambah (+) ke tempat yang diinginkan. Kotak jawaban tersebut
tidak memiliki batasan karakter, sehingga pengisian dapat
dilakukan dengan leluasa.

Gambar 4.20 Cara Menambahkan Kotak Jawaban

7) Pengaturan letak kotak jawaban dilakukan dengan cara


mengarahkan kursor ke bagian tengah kotak sampai muncul tanda
dan klik sampai kotak berwarna ungu. Kursor ditahan dan
diarahkan ke posisi yang diinginkan. Kotak jawaban dapat dihapus
dengan cara yang sama yaitu klik bagian tengah kotak sampai
berwarna ungu dan tekan tombol backspace atau delete.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

Gambar 4.21 Cara Mengatur Posisi dan Menghapus Kotak


Jawaban

8) Kotak jawaban dapat digandakan dengan cara mengeklik bagian


tengah kotak sampai kotak berwarna ungu, tekan Ctrl+C pada
keyboard untuk menyalin dan Ctrl+V untuk menempelkan hasil
salinan ke tempat yang diinginkan.

Gambar 4.22 Cara Copy Paste Kotak Jawaban

9) Preview LKPD dapat dilihat pada bagian kiri atas Liveworksheets.

Gambar 4.23 Menu Preview untuk Melihat Tampilan LKPD


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

10) Jenis dan ukuran huruf dapat diubah dan disesuaikan dengan cara
mengeklik menu preview dan bagian kanan tetikus. Beberapa opsi
lain dapat diatur dengan cara yang sama. Opsi apply to whole
workout dapat dicentang apabila penyesuaian hanya berlaku untuk
kotak tersebut. Sesudah itu, klik save changes untuk menyimpan.

Gambar 4.24 Pengaturan Jenis dan Ukuran Huruf

11) PPt ditambahkan dengan cara menyalin tautan berkas PPt yang
telah diunggah di OneDrive ke kotak yang disediakan. Apabila
ukuran kotak perlu diatur, klik menu editing dan kursor diarahkan
ke tepi bingkai sampai muncul tanda panah.

Gambar 4.25 Penambahan Berkas PPt ke dalam LKPD


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

Gambar 4.26 Pengaturan Ukuran Kotak PPt

12) Penambahan video dilakukan dengan mengeklik kotak media video


terlebih dahulu seperti sebelumnya. Video yang telah diunggah ke
Youtube disalin tautannya ke dalam kotak yang disediakan.

Gambar 4.27 Penambahan Video ke dalam LKPD

13) Dalam membuat LKPD yang menarik dan interaktif, peneliti


menambahkan beberapa fitur menjawab yaitu:
a. Fitur Join with Arrows yaitu fitur yang mengaitkan dua bagian
yang berhubungan. Kotak pada kata kunci soal dan jawaban
dibuat terlebih dahulu. Kode “join:1” dimasukkan pada kotak
soal dan jawaban yang benar. Soal dan jawaban berikutnya
mengikuti kode yang sama dengan nomor selanjutnya
(Misalnya “join:2”). Pada preview, yang terlihat adalah kursor
berbentuk pensil yang berfungsi untuk menghubungkan soal
dan jawabannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

Gambar 4.28 Kode yang digunakan untuk Menghubungkan


Soal dan Jawaban

Gambar 4.29 Tampilan Fitur Join with Arrows

b. Fitur Multiple Choice yaitu fitur memilih satu jawaban yang


benar dari beberapa pilihan. Kotak setiap opsi dibuat terlebih
dahulu, kode “select:yes” diketik pada jawaban yang benar dan
kode “select:no” pada jawaban yang salah. Tampilan preview-
nya menunjukkan opsi dan saat diseleksi salah satunya kotak
berwarna kuning.

Gambar 4.30 Kode yang digunakan untuk Fitur Multiple


Choice
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

c. Fitur Drag and Drop yaitu fitur yang meletakkan jawaban pada
tempatnya. Kotak dibuat terlebih dahulu pada jawaban dan
tempat yang ditempati. Setelah itu, kode “Drag:1” diketik pada
jawaban A dan kode “Drop:1” diketik pada tempat A. Tampilan
preview menunjukkan kursor berbentuk untuk menarik dan
memindahkan jawaban ke tempat yang benar.

Gambar 4.31 Kode untuk Fitur Drag and Drop

Gambar 4.32 Tampilan Fitur Drag and Drop

d. Fitur Add Links yaitu fitur penambahan link extension ke dalam


LKPD. Peserta Didik diminta untuk menambahkan gambar ke
dalam LKPD. Hal ini dapat dilakukan dengan
mengombinasikan Google Form ke dalam Liveworksheets.
Kotak dibuat terlebih dahulu dan kode “Link:” diketik beserta
salinan tautan formulir yang telah dibuat dalam Google Form.
Pada tampilan preview, kegiatan peserta didik diteruskan ke
Google Form saat mengeklik kotak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

Gambar 4.33 Kode yang digunakan untuk Fitur Add Links

14) Apabila pengeditan telah selesai dilakukan, menu save dipilih untuk
menyimpan dokumen tersebut. Pembatalan dokumen dilakukan
dengan cara memilih menu discard yang berada di samping kanan
menu save.

Gambar 4.34 Menu Save untuk Menyimpan Dokumen

15) Setelah disimpan, terdapat dua pilihan untuk membagikan LKPD


atau dibuat sebagai dokumen pribadi. Dalam penelitian ini, LKPD
disimpan sebagai dokumen pribadi. Nama dokumen LKPD tersebut
diketik dan disimpan. Tunggu beberapa saat sampai dokumen
selesai disimpan oleh sistem.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

Gambar 4.35 Tampilan Penyimpanan Dokumen LKPD

16) Dokumen yang telah berhasil tersimpan telah memiliki tautan yang
dapat dibagikan langsung. Jika masih membutuhkan pengaturan
lain, pilih open worksheet dan klik custom link. Pengaturan ini
berupa durasi waktu pengerjaan, jadwal berlakunya tautan, default
action, pengecekan jawaban otomatis, dan lain-lain yang
disesuaikan dengan kebutuhan. Pengaturan tersebut menghasilkan
tautan baru yang dapat dibagikan.

Gambar 4.36 Tampilan Pengaturan Lanjutan LKPD

Gambar 4.37 Modifikasi Tautan yang dapat dibagikan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

3. Hasil Pengembangan (Development)


a. Hasil Pengembangan Produk
Setelah merancang bagian-bagian LKPD Interaktif berbasis
Liveworksheets, produk digabung menjadi satu. Hasil pengembangan
produk ini yang divalidasi oleh para validator sebelum uji coba pada
peserta didik. Hasil menunjukkan terdapat delapan halaman LKPD
Interaktif berbasis Liveworksheets yang berisikan sampul, halaman KD
sampai Tujuan Pembelajaran, halaman petunjuk pengerjaan, halaman
pengantar materi hidrolisis garam, halaman uji kompetensi, dan
halaman referensi. Gambar 4.38 menunjukkan hasil pengembangan
produk yang dibuat menggunakan Liveworksheets.

Gambar 4.38 Hasil Pengembangan Produk

b. Hasil Validasi Produk dan Instrumen Penelitian


1) Hasil Validasi Produk
Hasil validasi produk dianalisis untuk menguji kelayakan produk.
Penelitian ini membagi proses validasi menjadi dua aspek yaitu
validasi produk dari aspek media dan aspek materi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

a) Hasil Validasi Produk dari Aspek Media


Penilaian validasi media pada produk dilakukan
berdasarkan aspek didaktik, konstruksi, dan teknis. Hasil
analisis secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 21.
Rangkuman hasil analisis validasi produk dari aspek media
ditunjukkan pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Rangkuman Hasil Analisis Validasi Produk dari
Aspek Media
Rata-rata
No Aspek Penilaian Kategori
Persentase
1 Didaktik 95% Sangat Valid
2 Konstruksi 99,29% Sangat Valid
3 Teknis 98,08% Sangat Valid
Rata-rata 97,45% Sangat Valid

Pada aspek didaktik, rata-rata persentase yang diperoleh


sebesar 95% yang menunjukkan kategori sangat valid. Aspek
konstruksi memperoleh rata-rata persentase 99,29% yang
masuk kategori sangat valid. Aspek teknis juga dikategorikan
sangat valid dengan rata-rata persentase yang diperoleh sebesar
98,08%. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa produk dari
aspek media tergolong sangat valid dengan rata-rata persentase
seluruh aspek sebesar 97,45%.
Setelah proses validasi dilakukan, saran dari validator
digunakan untuk meninjau dan merevisi produk yang
dikembangkan. Setelah revisi aspek media pada produk
dilakukan, produk dapat diujicobakan pada peserta didik. Tabel
4.3 menunjukkan hasil revisi produk dari aspek media.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 4.3 Hasil Revisi Produk dari Aspek Media


Kode Validator Saran Sebelum Revisi Sesudah Revisi
V3 Penambahan
nomor halaman

V3 Warna merah
font pada rumus
pH (slide 8 PPt)
diganti warna
hitam

58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

b) Hasil Validasi Produk dari Aspek Materi


Penilaian validasi materi yang digunakan dalam produk
berdasarkan aspek materi, penyajian, dan bahasa. Hasil analisis
validasi materi produk dapat dilihat secara lengkap pada
Lampiran 22. Rangkuman hasil analisis validasi produk dari
aspek materi ditunjukkan pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Rangkuman Hasil Analisis Validasi Produk dari
Aspek Materi
Rata-rata
No Aspek Penilaian Kategori
Persentase
1 Materi 97,50% Sangat Valid
2 Penyajian 99% Sangat Valid
3 Bahasa 96,43% Sangat Valid
Rata-rata 97,64% Sangat Valid

Berdasarkan Tabel 4.4, penilaian produk dilihat dari


aspek materi, penyajian, dan bahasa. Aspek materi memperoleh
rata-rata persentase sebesar 97,50% yang dikategorikan sangat
valid. Aspek penyajian menunjukkan rata-rata persentase 99%
yang masuk kategori sangat valid. Terakhir, aspek bahasa
memperoleh rata-rata persentase 96,43% yang juga
dikategorikan sangat valid. Hasil validasi materi tersebut dirata-
ratakan keseluruhan aspek, sehingga diperoleh rata-rata
persentase sebear 97,64%. Hasil yang didapatkan menunjukkan
aspek materi dalam produk sangat valid dan dapat dipergunakan
untuk uji coba terbatas dengan peserta didik Kelas XI SMA
Stella Duce Bambanglipuro.
Setelah proses validasi dilakukan, saran dari validator
digunakan untuk meninjau dan merevisi produk yang
dikembangkan. Saran dari V1 untuk menambahkan contoh soal
dan cara penyelesaian penentuan pH larutan garam yang
terhidrolisis ke dalam slide 9 PPt yang ditunjukkan pada
Gambar 4.39. Beberapa saran perbaikan lain ditunjukkan pada
Tabel 4.5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Gambar 4.39 Penambahan Contoh Soal dan Cara Penyelesaian dalam Slide 9 PPt

Tabel 4.5 Hasil Revisi Produk dari Aspek Materi


Kode Validator Saran Sebelum Revisi Sesudah Revisi
V3 Penambahan
gambar aplikasi
garam dalam
kehidupan
sehari-hari pada
uji kompetensi
nomor 3

60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kode Validator Saran Sebelum Revisi Sesudah Revisi


V3 Tulisan
“Selamat
Mengerjakan”
dihapus

V3 Tulisan
“Masukkan
disini”
ditebalkan

61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kode Validator Saran Sebelum Revisi Sesudah Revisi


V3 Petunjuk
menjawab
diperbaiki lagi

62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

2) Hasil Validasi Instrumen Penelitian


a) Hasil Validasi Instrumen Tes Kemampuan Berpikir kritis
dalam LKPD Interaktif Berbasis Liveworksheets
Validasi instrumen tes kemampuan berpikir kritis
dilakukan oleh tiga validator. Penilaian validasi instrumen tes
tersebut dilakukan berdasarkan aspek kesesuaian instrumen
dengan KD, kelengkapan instrumen, kesesuaian soal, dan
kebahasaan. Masing-masing aspek penilaian validasi instrumen
tes ini diterapkan pada 4 butir soal. Hasil analisis dapat dilihat
secara lengkap pada Lampiran 23. Rangkuman hasil analisis
Aiken’s V pada proses validasi instrumen tes dalam LKPD
Interaktif berbasis Liveworksheets ditunjukkan pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6 Rangkuman Hasil Analisis Validasi Instrumen Tes
dalam LKPD Interaktif Berbasis Liveworksheets
Butir Soal Rata-rata Koefisien Validitas Keterangan
1 0,99 Tinggi
2 0,96 Tinggi
3 0,95 Tinggi
4 0,91 Tinggi

Berdasarkan Tabel 4.6, butir soal 1 memiliki rata-rata


koefisien validitas 0,99 yang tergolong memiliki validitas
tinggi. Hasil analisis masing-masing aspek penilaian butir soal
1 yang dapat dilihat pada Lampiran 23 menunjukkan aspek
kesesuaian instrumen dengan KD, konstruksi soal, dan
kebahasaan memiliki rata-rata koefisien validitas 1,0 yang
tergolong validitas tinggi. Sementara itu, aspek kelengkapan
instrumen dan kesesuaian isi masing-masing memiliki rata-rata
koefisien validitas 0,96 dan 0,97 yang menunjukkan nilai
validitas yang tinggi.
Berdasarkan Tabel 4.6, butir soal 2 memiliki rata-rata
koefisien validitas 0,96 yang dikategorikan validitas tinggi.
Hasil analisis masing-masing aspek penilaian butir soal 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

ditunjukkan pada Lampiran 23 memperlihatkan aspek


kesesuaian isi dan kebahasaan memiliki rata-rata koefisien
validitas 1,0 yang menunjukkan nilai validitas kedua aspek
tinggi. Aspek kesesuaian instrumen dengan KD menunjukkan
rata-rata koefisien validitas 0,96 yang menunjukkan nilai valid
tinggi. Aspek kelengkapan instrumen dan konstruksi soal
memiliki rata-rata koefisien validitas 0,92 yang dikategorikan
valid tinggi.
Tabel 4.6 menunjukkan butir soal 3 memiliki validitas
0,95 yang tergolong validitas tinggi. Hasil analisis masing-
masing aspek penilaian butir soal 3 ditunjukkan pada Lampiran
23. Pada butir soal 3, aspek kelengkapan instrumen memiliki
rata-rata koefisien validitas 1,0 yang menunjukkan validitas
tinggi. Aspek kesesuaian isi memiliki rata-rata koefisien
validitas 0,97 yang tergolong validitas yang tinggi. Selanjutnya
aspek kesesuaian instrumen dengan KD memiliki rata-rata
koefisien validitas 0,96 yang masuk kriteria validitas tinggi.
Aspek kebahasaan memiliki rata-rata koefisien validitas 0,94
yang juga menunjukkan validitas tinggi. Aspek konstruksi soal
memiliki rata-rata koefisien validitas 0,88 yang masuk kriteria
validitas tinggi.
Berdasarkan Tabel 4.6, butir soal 4 memiliki rata-rata
koefisien 0,91 yang masuk kriteria validitas tinggi. Hasil
analisis masing-masing aspek penilaian butir soal 4 dapat dilihat
pada Lampiran 23. Butir soal 4 menunjukkan aspek
kelengkapan instrumen memiliki rata-rata koefisien validitas
1,0 yang dikategorikan validitas tinggi. Aspek kesesuaian isi
dengan rata-rata koefisien validitas 0,94 dikategorikan memiliki
validitas tinggi. Aspek kesesuaian instrumen dengan KD dan
aspek kebahasaan memiliki rata-rata koefisien validitas yang
sama yaitu 0,92 yang masuk kriteria validitas tinggi. Aspek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

konstruksi soal memiliki rata-rata koefisien validitas 0,75 yang


menunjukkan tingkat validitas sedang.
Hasil analisis validasi instrumen tes menunjukkan setiap
butir soal telah memenuhi kriteria valid dengan tingkat validitas
tinggi. Instrumen tes dalam LKDP Interaktif berbasis
Liveworksheets yang ditinjau dan direvisi. Setelah direvisi,
instrumen tes tersebut dapat digunakan untuk uji coba terbatas
pada peserta didik kelas XI IPA di SMA Stella Duce
Bambanglipuro.
b) Hasil Validasi Lembar Observasi Kemampuan Berpikir
Kritis Peserta Didik
Penilaian validasi lembar observasi kemampuan berpikir
kritis peserta didik dilakukan berdasarkan aspek ketepatan
penggunakan indikator pada lembar observasi peserta didik,
kesesuaian antara indikator dengan aspek yang dinilai,
pemilihan aspek yang dinilai, jumlah aspek dari masing-masing
indikator, jumlah keseluruhan aspek pada lembar observasi
peserta didik. Hasil analisis dapat dilihat secara lengkap pada
Lampiran 24. Rangkuman hasil analisis validasi lembar
observasi kemampuan berpikir kritis peserta didik ditunjukkan
pada Tabel 4.7.
Tabel 4.7 Rangkuman Hasil Analisis Validasi Lembar
Observasi Kemampuan Berpikir Kritis
Rata-rata
No Aspek Kategori
Persentase
1 Ketepatan
penggunaan
indikator pada 100% Sangat Valid
lembar observasi
peserta didik
2 Kesesuaian antara
indikator dengan 95% Sangat Valid
aspek yang dinilai
3 Pemilihan aspek
95% Sangat Valid
yang dinilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

Rata-rata
No Aspek Kategori
Persentase
4 Jumlah aspek dari
masing-masing 85% Sangat Valid
indikator
5 Jumlah
keseluruhan aspek
pada lembar 90% Sangat Valid
observasi peserta
didik
Rata-rata 93% Sangat Valid

Berdasarkan Tabel 4.7, aspek ketepatan penggunakan


indikator pada lembar observasi peserta didik memperoleh rata-
rata persentase sebesar 100% yang tergolong sangat valid.
Aspek kesesuaian antara indikator dengan aspek yang dinilai
dan pemilihan aspek yang dinilai masing-masing memperoleh
persentase 95% yang masuk kategori sangat valid. Aspek
penilaian jumlah aspek dari masing-masing indikator
memperoleh persentase 85% yang dikategorikan sangat valid.
Aspek jumlah keseluruhan aspek pada lembar observasi peserta
didik memperoleh persentase 90% yang masuk kategori sangat
valid. Dengan demikian, rata-rata keseluruhan aspek lembar
observasi kemampuan berpikir kritis peserta didik sebesar 93%
yang dikategorikan sangat valid. Lembar observasi kemampuan
berpikir kritis peserta didik direvisi sesuai beberapa saran yang
diberikan Validator 3 (V3) dan Validator 4 (V4) sebelum lanjut
ke tahap berikutnya. Saran dari V3 berupa pengaturan waktu
dan teknis pelaksanaan observasi dilakukan dengan baik agar
setiap peserta didik dapat terukur aspek-aspek yang dinilai.
Saran dari V4 berupa teknik pengambilan data observasi
dilakukan lebih mendalam selama proses belajar dalam kelas
agar dapat mengukur kemampuan berpikir kritis peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

c) Hasil Validasi Lembar Angket Respon Peserta Didik


Penilaian validasi lembar angket respon peserta didik
dilakukan dengan berdasarkan aspek petunjuk, bahasa, dan
cakupan respon peserta didik. Hasil analisis validasi lembar
angket respon peserta didik dapat dilihat pada Lampiran 25.
Rangkuman hasil analisis validasi lembar angket respon peserta
didik dapat dilihat secara ringkas pada Tabel 4.8.
Tabel 4.8 Rangkuman Hasil Analisis Validasi Lembar Angket
Respon Peserta Didik
Rata-rata
No Aspek Kategori
Persentase
1 Petunjuk 97,50% Sangat Valid
2 Bahasa 100% Sangat Valid
Cakupan Respon
3 95% Sangat Valid
Peserta Didik
Rata-rata 97,50% Sangat Valid

Berdasarkan Tabel 4.8, aspek petunjuk memperoleh


persentase sebesar 97,50% yang masuk kategori sangat valid.
Aspek bahasa mendapatkan persentase sebesar 100% yang
menunjukkan nilai kategori sangat valid. Aspek cakupan respon
peserta didik memperoleh persentase sebesar 95% yang juga
memiliki nilai kategori sangat valid. Dengan demikian, dapat
disimpulkan lembar angket respon peserta didik memiliki rata-
rata persentase keseluruhan aspek sebesar 97,50% yang berada
pada kategori sangat valid. Lembar angket respon peserta didik
ditinjau dan direvisi beberapa bagian sebelum digunakan dalam
pengambilan data. Saran dari Validator 3 (V3) ialah
penggunaan skala penilaian angket respon peserta didik agar
dapat diterjemahkan menjadi 5 (Sangat Setuju), 4 (Setuju), 3
(Cukup), 2 (Tidak Setuju), dan 1 (Sangat Tidak Setuju).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

4. Hasil Implementasi (Implementation)


Setelah proses revisi dilakukan, produk dan instrumen penelitian
diujicobakan pada peserta didik. Kegiatan ini dilakukan untuk mengukur
kriteria kepraktisan dan efektivitas dari produk yang dikembangkan.
Penelitian ini dilakukan pada peserta didik kelas XI IPA SMA Stella Duce
Bambanglipuro. Uji coba yang dilakukan merupakan uji coba terbatas
dikarenakan populasi dalam penelitian kurang dari 20 orang (Sadiman,
2014). Teknik pengambilan data menggunakan sampel jenuh karena jumlah
populasi yang sedikit (Sugiyono, 2017). Jumlah sampel sebanyak 13 orang
yang terdiri atas 9 orang perempuan dan 4 orang laki-laki.
Uji coba terbatas dilakukan selama 2 pertemuan. Agenda pertemuan
pertama ialah pemberian LKPD Interaktif berbasis Liveworksheets pada
peserta didik yang dilakukan secara daring. Awalnya seluruh peserta didik
mengikuti arahan dari peneliti selama 15 menit melalui Zoom. Setelah itu,
peserta didik lanjut mengerjakan LKPD Interaktif berbasis Liveworksheets
masing-masing. Pada pertemuan kedua, kegiatan yang dilakukan adalah
presentasi. Peserta didik dibagi menjadi 4 kelompok yang mengerjakan uji
kompetensi yang ada dalam LKPD Interaktif berbasis Liveworksheets.
Kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dengan pembagian
kelompok 1 mempresentasikan uji kompetensi nomor 1 dan seterusnya
sampai kelompok 4. Pertemuan kedua ini berlangsung secara daring
menggunakan Zoom.
a. Hasil Analisis Jawaban Peserta Didik dalam LKPD Interaktif
Berbasis Liveworksheets
Setelah peserta didik mengerjakan butir-butir soal yang ada
dalam LKPD Interaktif berbasis Liveworksheets, hasil jawaban peserta
didik dianalisis untuk mengidentifikasi kemampuan berpikir kritis
dalam pembelajaran hidrolisis garam. Secara lengkap, hasil analisisis
kemampuan berpikir kritis peserta didik dapat dilihat pada Lampiran
26. Rangkuman hasil analisis tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.9.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

Tabel 4.9 Rangkuman Hasil Analisis Kemampuan Berpikir Kritis


Peserta Didik
Indikator Rata-rata Rata-rata
Butir Total
Kemampuan Persentase persentase Kategori
Soal Skor
Berpikir Kritis Butir Soal Indikator
Membangun
Keterampilan 1 18,30 28,15% 28,15% Rendah
Dasar
Memberi 2 20,30 31,23% Rendah
Penjelasan 27,15%
3 15 23,08% Rendah
Menyusun
Rendah
Strategi dan 4 5 7,69% 7,69%
Sekali
Taktik
Rata-rata 21% Rendah

Masing-masing indikator kemampuan berpikir kritis


direpresentasikan masing-masing soal. Butir soal 1 mengukur indikator
membangun keterampilan dasar. Hasil menunjukkan kemampuan
peserta didik pada indikator tersebut berada pada kategori rendah
dengan perolehan persentase 28,15%. Butir soal 2 dan 3 digunakan
untuk mengukur indikator memberi penjelasan. Hasil menunjukkan
rata-rata persentase setiap peserta didik pada butir soal 2 sebesar
31,23%, sedangkan butir soal 3 menunjukkan rata-rata persentase
sebesar 23,08%. Rata-rata persentase kedua butir soal tersebut
menunjukkan perolehan sebesar 27,15% yang dikategorikan rendah.
Butir soal 4 mengukur indikator menyusun strategi dan taktik yang
menunjukkan nilai persentase paling rendah dengan perolehannya
sebesar 7,69%. Hasil persentase indikator tersebut masuk pada kategori
rendah sekali. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa rata-rata
kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas XI IPA di SMA Stella
Duce Bambanglipuro dikategorikan rendah dengan perolehan rata-rata
persentase setiap indikator kemampuan berpikir kritis sebesar 21%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

b. Hasil Analisis Observasi Kemampuan Berpikir Kritis Peserta


Didik
Hasil analisis observasi kemampuan berpikir kritis peserta didik
dilakukan untuk mengukur efektivitas produk. Kegiatan observasi
dilakukan pada pertemuan kedua melalui presentasi masing-masing
kelompok. Dalam kelompok, terdapat 4 kelompok beranggotakan 3-4
orang yang mengerjakan uji kompetensi yang ada dalam produk.
Mekanisme presentasi kelompok dilakukan secara berurutan dari
kelompok 1 sampai kelompok 4 dengan pembagiannya, kelompok 1
mempresentasikan butir soal 1 dan seterusnya sampai kelompok 4 yang
mempresentasikan butir soal 4. Setelah presentasi, terdapat tanya jawab
kepada setiap kelompok untuk pertanyaan yang sedang dipresentasikan.
Observer melakukan penilaian mengikuti lembar observasi
yang dapat dilihat pada Lampiran 16. Hasil observasi kemampuan
berpikir kritis peserta didik ini digunakan untuk mengukur efektivitas
produk. Hasil analisis efektivitas melalui kegiatan observasi secara
lengkap dapat dilihat pada Lampiran 27. Rangkuman hasil analisis
efektivitas produk dapat dilihat pada Tabel 4.10.
Tabel 4.10 Rangkuman Hasil Analisis Efektivitas LKPD Interaktif
Berbasis Liveworksheets
No Kode Peserta Didik Total Skor Persentase
1 A 10 55,56%
2 B 6 33,33%
3 C 8 44,44%
4 D 10 55,56%
5 E 9 50%
6 F 12 66,67%
7 G 12 66,67%
8 H 9 50%
9 I 9 50%
10 J 14 77,78%
11 K 9 50%
12 L 11 61,11%
13 M 7 38,89%
Rata-rata 53,85%
Kategori Cukup Efektif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

Berdasarkan Tabel 4.10, rata-rata persentase yang diperoleh sebesar


53,85% yang menunjukkan LKPD Interaktif berbasis Liveworksheets
cukup efektif digunakan dalam pembelajaran hidrolisis garam.
c. Hasil Analisis Angket Respon Peserta Didik terhadap Penggunaan
LKPD Interaktif Berbasis Liveworksheets
Analisis angket respon peserta didik terhadap penggunaan
LKPD Interaktif berbasis Liveworksheets dilakukan untuk mengukur
kepraktisan produk. Setelah peserta didik menggunakan produk, angket
respon peserta didik dibagikan melalui tautan Google Form. Dalam
angket ini, terdapat 3 aspek penilaian skala 1-5. Secara lengkap, hasil
analisis kepraktisan melalui angket respon peserta didik dapat dilihat
pada Lampiran 28. Rangkuman hasil analisis kepraktisan produk dapat
dilihat pada Tabel 4.11.
Tabel 4.11 Rangkuman Hasil Analisis Kepraktisan LKPD Interaktif
Berbasis Liveworksheets
No Aspek Penilaian Rata-rata Aspek Kategori
1 Desain Pembelajaran 77,69% Praktis
2 Operasional 75,38% Praktis
3 Komunikasi Visual 81,92% Sangat Praktis
Rata-rata Keseluruhan 78,33% Praktis

Berdasarkan Tabel 4.11, rata-rata keseluruhan aspek


memperoleh 78,33% yang menunjukkan LKPD Interaktif berbasis
Liveworksheets berada pada kategori praktis digunakan dalam
pembelajaran hidrolisis garam. Hasil menunjukkan aspek penilaian
desain pembelajaran memperoleh persentase sebesar 77,69% yang
dikategorikan praktis. Pada aspek operasional, hasil yang diperoleh
sebesar 75,38% yang dimasukkan dalam kategori praktis. Aspek
komunikasi dengan perolehan skor paling tinggi sebesar 81,92% yang
dikategorikan sangat praktis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

5. Hasil Evaluasi (Evaluation)


Evaluasi dilakukan sebagai tahap akhir model pengembangan
ADDIE. Kegiatan evaluasi ini meninjau seluruh hasil evaluasi dari proses
validasi dan uji coba terbatas yang telah dilakukan pada peserta didik kelas
XI IPA SMA Stella Duce Bambanglipuro. Hasil evaluasi ini diperoleh dari
seluruh saran masing-masing validator yang digunakan untuk merevisi
produk sampai menjadi produk akhir. Produk akhir yang dikembangkan
dapat diakses pada tautan bit.ly/LKPD-Interaktif-Hidrolisis-Garam. Berikut
adalah tampilan akhir produk yang telah selesai beserta deskripsi produk.
a. Halaman Sampul
Pada sampul LKPD Interaktif berbasis Liveworksheets, terdapat
judul LKPD, topik pembelajaran, kelas dan semester, kode peserta
didik, dan identitas penyusun. Ilustrasi yang digunakan dalam sampul
disesuaikan dengan topik hidrolisis garam.

Gambar 4.40 Halaman Sampul

b. Halaman KD, IPK, dan Tujuan Pembelajaran


Halaman selanjutnya berisikan KD, IPK, dan Tujuan
Pembelajaran. Penyusunan LKPD Interaktif Hidrolisis Garam
menggunakan KD 3.11 yang diturunkan menjadi 4 IPK. Setiap IPK
diturunkan menjadi tujuan pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

Gambar 4.41 Halaman KD, IPK, dan Tujuan Pembelajaran

c. Halaman Petunjuk Pengerjaan


Halaman ini berisikan petunjuk pengerjaan LKPD Interaktif
berbasis Liveworksheets pada topik hidrolisis garam yang digunakan
oleh peserta didik. Petunjuk pengerjaan ini membantu mengarahkan
peserta didik dalam mengoperasikan produk tersebut. Ada sembilan
petunjuk pengerjaan seputar cara mengisi jawaban, pengaturan waktu,
dan cara mengirimkan hasil jawaban.

Gambar 4.42 Halaman Petunjuk Pengerjaan

d. Halaman Pengantar
Halaman pengantar berisikan informasi seputar topik hidrolisis
garam yang disajikan dalam bentuk PPt. Topik hidrolisis garam tersebut
disusun secara berurutan mengikuti tingkatan materinya. Materi dalam
PPt terbagi menjadi dua yaitu sifat-sifat larutan garam dan penentuan
pH larutan garam. Sifat-sifat larutan garam terdiri atas garam yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

menghasilkan larutan netral, garam yang menghasilkan larutan basa,


dan garam yang menghasilkan larutan asam, dan garam dengan kation
dan anion yang dapat terhidrolisis. Penentuan pH larutan garam berupa
rumus-rumus pH pada garam yang menghasilkan larutan basa, garam
yang menghasilkan larutan asam, dan garam dengan kation dan anion
yang dapat terhidrolisis. Dalam PPt terdapat contoh soal dan kalimat
motivasi di bagian akhir PPt.

Gambar 4.43 Halaman Pengantar

Gambar 4.44 Slide 1 PPt Gambar 4.45 Slide 2 PPt

Gambar 4.46 Slide 3 PPt Gambar 4.47 Slide 4 PPt

Gambar 4.48 Slide 5 PPt Gambar 4.49 Slide 6 PPt


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

Gambar 4.50 Slide 7 PPt Gambar 4.51 Slide 8 PPt

Gambar 4.52 Slide 9 PPt Gambar 4.53 Slide 10 PPt

e. Halaman Uji Kompetensi Kemampuan Berpikir Kritis


Halaman uji kompetensi ini terdiri atas empat butir soal yang mengukur
kemampuan berpikir kritis peserta didik pada topik hidrolisis garam.
Setiap butir soal berbentuk uraian yang disusun berdasarkan indikator
kemampuan berpikir kritis memberi penjelasan, membangun
keterampilan dasar, dan menyusun strategi dan taktik.

Gambar 4.54 Halaman Uji Gambar 4.55 Halaman Uji


Kompetensi Soal 1 Kompetensi Soal 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

Gambar 4.56 Halaman Uji Kompetensi Soal 3 dan Soal 4

f. Halaman Referensi
Halaman ini berisikan sumber-sumber yang digunakan dalam
penyusunan konten LKPD Interaktif berbasis Liveworksheets.
Referensi ini membantu peserta didik dapat mencari informasi lebih
lanjut pada rujukan aslinya. Referensi ini memuat buku-buku kimia
yang relevan dengan topik hidrolisis garam.

Gambar 4.57 Halaman Referensi

B. Pembahasan
1. Pengembangan LKPD Interaktif Berbasis Liveworksheets
menggunakan Model ADDIE
Penelitian ini berfokus pada pengembangan LKPD Interaktif berbasis
Liveworksheets pada topik hidrolisis garam dalam mengidentifikasi
kemampuan berpikir kritis peserta didik menggunakan model
pengembangan ADDIE yang dikembangkan oleh Lee dan Owens (2004).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

Model ADDIE yang digunakan terdiri atas tahapan Analysis, Design,


Development, Implementation, dan Evaluation (Lee & Owens, 2004).
Pemilihan model pengembangan ADDIE dalam penelitian ini terletak pada
desain pengembangannya yang cocok digunakan pada perangkat belajar
yang bersifat interaktif. Hal tersebut sejalan dengan penelitian Pawana dkk.
(2014) yang menggunakan model ADDIE dalam menghasilkan produk yang
berbentuk bahan ajar interaktif. Penggunaan model ADDIE juga dipilih
karena model pengembangannya yang memiliki urutan yang sistematis
dalam menyelesaikan masalah pembelajaran dalam kelas (Tegeh & Kirna,
2013). Hal tersebut didukung juga oleh penelitian yang dilakukan oleh
Imanda dkk. (2017) yang menggunakan model ADDIE karena memiliki
langkah-langkah yang jelas, sistematis, dan efektif dalam menghasilkan
produk pembelajaran kimia.
Tahap analisis (Analysis) bertujuan untuk menganalisis permasalahan
yang dihadapi guru dan peserta didik menganalisis kebutuhan
pengembangan produk. Tahap ini membantu awal penelitian dalam
mengidentifikasi permasalahan yang terjadi di SMA Stella Duce
Bambanglipuro melalui wawancara dengan guru kimia, seperti metode
pembelajaran dan kemampuan peserta didik pada KD hidrolisis garam. Hal
ini didukung oleh penelitian Tegeh dan Kirna (2013) yang menganalisis
tuntutan kompetensi peserta didik dan mengidentifikasi karakterisitik
peserta didik sebelum lanjut pada tahap berikutnya. Tahap analisis juga
membantu peneliti menganalisis kebutuhan pengembangan produk, seperti
perangkat keras dan perangkat lunak yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
Baharuddin (2018) mengemukakan bahwa tahap analisis meliputi kegiatan
pengumpulan data-data awal yang berkaitan dengan apa yang dibutuhkan
guru dan peserta didik sebelum mengembangkan produk, seperti
ketersediaan komputer dan internet serta keakraban guru dan peserta didik
dengan perangkat tersebut.
Tahap perancangan (Design) dilakukan untuk merancang gambaran
awal produk yang dikembangkan. Tahap ini dilakukan untuk mengetahui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

format produk awal yang dikembangkan dan memperhitungkan tampilan


serta fitur yang dapat digunakan untuk menghasilkan LKPD yang bersifat
interaktif. Tahapan ini dibantu program utama Liveworksheets dan program
pendukung lainnya, seperti Canva, PPt, Movie Maker, dan Google Form.
Berdasarkan penelitian Anwar dan Muharram (2019), tahap perancangan
dalam model ADDIE bertujuan untuk merancang produk dengan
memperhitungkan tipe produk yang dikembangkan, format yang digunakan,
dan rancangan dokumen yang diperlukan sebelum melangkah ke tahap
selanjutnya.
Tahap pengembangan (Development) menggabungkan seluruh bagian
yang telah disusun pada tahap sebelumnya dan dijadikan satu untuk
menghasilkan produk LKPD Interaktif berbasis Liveworksheets pada topik
hidrolisis garam. Penelitian ini menggabungkan PPt hidrolisis garam, video
eksperimen, dan uji kompetensi berpikir kritis yang diintegrasikan ke dalam
Liveworksheets. Tegeh dan Kirna (2013) menunjukkan tahap
pengembangan sebagai tahap yang menyusun produk, seperti
mengumpulkan seluruh bahan yang digunakan dalam pengembangan
produk. Selain itu, tahap pengembangan juga dilakukan untuk mengukur
kelayakan produk dan instrumen yang digunakan dalam penelitian oleh
validator sebelum diujicobakan pada peserta didik. Hal ini sejalan dengan
penelitian Anwar dan Muharram (2019) bahwa tahap pengembangan
meliputi penilaian aspek kelayakan produk dan instrumen sebelum lanjut ke
tahap implementasi.
Tahap implementasi (Implementation) merupakan tahap yang
menerapkan produk yang telah dikembangkan kepada peserta didik.
Penelitian ini mengimplementasikan produk melalui uji coba terbatas pada
peserta didik kelas XI SMA Stella Duce Bambanglipuro. Tahap ini
membantu peneliti untuk mengukur kepraktisan dan efektivitas produk yang
telah dikembangkan. Tahap implementasi pada peserta didik dimulai dari
pemberian LKPD Interaktif berbasis Liveworksheets sampai pemberian
angket respon peserta didik. Menurut Baharuddin (2018), tahap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

implementasi merupakan langkah konkrit dalam sistem pembelajaran


karena produk yang dikembangkan dapat diimplementasikan sesuai dengan
fungsinya.
Tahap evaluasi (Evaluation) merupakan tahapan terakhir dari model
pengembangan ADDIE. Tahap ini menjadi tahapan bagi peneliti untuk
meninjau hasil evaluasi berupa seluruh saran yang diberikan oleh validator.
Hasil tinjauan dari validator ini digunakan untuk merevisi produk sampai
menjadi produk akhir. Hal ini didukung oleh penelitian Anwar dan
Muharram (2019) yang memperlihatkan bahwa tahap evaluasi sebagai tahap
yang berfokus pada umpan balik yang diberikan validator.

2. Validitas, Kepraktisan, dan Efektivitas LKPD Interaktif Berbasis


Liveworksheets
LKPD Interaktif berbasis Liveworksheets yang berkualitas perlu
memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif. Hal ini sejalan dengan
pendapat yang dikemukakan Plomp dan Nieveen (2007) mengenai
pengembangan perangkat pembelajaran yang baik memiliki kriteria
kevalidan, kepraktisan, dan efektivitas. Validitas produk diperoleh dari hasil
penilaian rata-rata setiap validator berdasarkan aspek-aspek penilaiannya.
Kepraktisan produk dinilai dari pertimbangan peserta didik melalui angket
respon peserta didik dalam menggunakan produk yang dikembangkan.
Efektivitas produk dapat dilihat dari kegiatan peserta didik dalam
menggunakan produk selama pembelajaran kimia. Efektivitas produk ini
dapat dinilai melalui penilaian observer dalam mengamati kemampuan
berpikir kritis peserta didik selama menggunakan produk.
Validasi LKPD Interaktif berbasis Liveworksheets dibagi menjadi dua
bagian yaitu validasi media dan validasi materi. Validasi media dilakukan
berdasarkan aspek didaktik, konstruksi, dan teknis (Widjajanti, 2008). Hasil
analisis menunjukkan aspek media memperoleh rata-rata persentase
keseluruhan aspek sebesar 97,45%. Validasi materi mengacu pada aspek-
aspek penilaian materi, penyajian, dan bahasa (BSNP, 2014). Hasil analisis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

menunjukkan aspek materi memperoleh rata-rata persentase keseluruhan


aspek sebesar 97,64%. Riduwan (2010) mengemukakan produk dikatakan
valid saat rata-rata persentase lebih dari 61%. Dengan demikian, validasi
produk dari aspek media dan aspek materi telah valid untuk digunakan
dalam proses pembelajaran hidrolisis garam.
Kepraktisan LKPD Interaktif berbasis Liveworksheets diambil dari
hasil angket respon peserta didik. Analisis hasil angket respon peserta didik
dilakukan berdasarkan aspek desain pembelajaran, aspek operasional, dan
aspek komunikasi visual (Reddi, 2003). Hasil analisis kepraktisan produk
menunjukkan rata-rata keseluruhan aspek penilaian sebesar 78,33% yang
tergolong praktis. Riduwan (2010) mengemukakan produk dikatakan
praktis saat rata-rata persentase yang diperoleh lebih dari 61%. Dengan
demikian, produk telah memenuhi kriteria praktis untuk digunakan dalam
pembelajaran hidrolisis garam.
Efektivitas LKPD Interaktif berbasis Liveworksheets dapat dilihat
dari hasil observasi kemampuan berpikir kritis peserta didik. Kegiatan
observasi dilakukan untuk melihat kemampuan berpikir kritis peserta didik
dalam menggunakan produk. Penilaian observasi mengacu pada indikator
kemampuan berpikir kritis peserta didik yang dikembangkan, seperti
memberi penjelasan, membangun keterampilan dasar, serta menyusun
strategi dan taktik (Ennis, 1985). Hasil analisis efektivitas produk
menunjukkan rata-rata keseluruhan aspek penilaian sebesar 53,85% yang
berada pada kategori cukup efektif. Persentase kepraktisan yang berada
pada rentang 41 – 60% menunjukkan kriteria cukup praktis (Riduwan,
2010). Hasil yang diperoleh dikategorikan cukup efektif karena peserta
didik belum secara maksimal dapat mencapai kompetensi kemampuan
berpikir kritis selama kegiatan observasi berlangsung. Pernyataan tersebut
didukung oleh pengertian efektivitas diukur dari sejauh mana tercapainya
sasaran yang ingin dicapai (Komariah & Triatna, 2016). Hal tersebut
menunjukkan bahwa semakin dekat dengan kompetensi yang ingin dicapai,
maka semakin efektif produk yang dihasilkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

3. Identifikasi Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik selama


menggunakan LKPD Interaktif Berbasis Liveworksheets
LKPD Interaktif berbasis Liveworksheets pada topik hidrolisis garam
dikembangkan untuk mengidentifikasi kemampuan berpikir kritis peserta
didik kelas XI IPA di SMA Stella Duce Bambanglipuro. Dalam produk,
terdapat butir-butir soal yang telah dikembangkan untuk dapat
mengidentifikasi kemampuan berpikir kritis peserta didik. Hasil validasi
instrumen tes yang dilakukan oleh tiga validator menunjukkan rata-rata
persentase untuk masing-masing butir soal berada pada kategori tinggi.
Setiap butir soal divalidasi menggunakan aspek kesesuaian instrumen
dengan KD, aspek kelengkapan instrumen, aspek kesesuaian isi, aspek
konstruksi soal, dan aspek kebahasaan. Instrumen tes yang berada dalam
produk yang telah valid diujicobakan pada peserta didik.
Butir soal 1 merepresentasikan indikator kemampuan berpikir kritis
membangun keterampilan dasar. Indikator tersebut mengarahkan peserta
didik untuk mempertimbangkan hal yang diamati dari berbagai perspektif
dan melakukan evaluasi melalui kegiatan intelektual yang tepat (Che, 2002).
Butir soal 1 meminta peserta didik untuk dapat mengaitkan reaksi hidrolisis
garam dengan fenomena perubahan warna yang terjadi pada kertas lakmus
merah dan biru setelah mengamati video eksperimen hidrolisis garam
sederhana. Hidrolisis garam dapat terjadi karena sifat kation sebagai asam
konjugasi dari basa lemah, anion sebagai basa konjugasi dari asam lemah,
atau keduanya yang menyebabkan reaksi dapat menghasilkan ion H+ atau
OH-. Ion yang dihasilkan tersebut mempengaruhi pH larutan yang
ditunjukkan melalui perubahan warna pada kertas lakmus merah dan biru.
(Chang, 2010).
Berdasarkan hasil analisis jawaban peserta didik, rata-rata persentase
seluruh peserta didik yang dicapai pada indikator tersebut sebesar 28,15%
yang masuk kategori rendah. Hasil analisis menunjukkan 12 orang yang
memperoleh skor di bawah KKM 66 yang menunjukkan peserta didik belum
mampu membangun keterampilan dasar dalam membandingkan hasil yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

didapatkan dari bukti empiris (pengamatan eksperimen). Kedua belas orang


tersebut hanya sampai pada menentukan sifat asam basa ion-ion penyusun
garam yang ditampilkan dalam video eksperimen hidrolisis garam dan
menentukan sifat larutan garam yang dihasilkan. Peserta didik dengan kode
B, kode D, kode E, dan kode G menjabarkan hasil jawabannya mengenai
sifat asam basa penyusun garam. Peserta didik menjelaskan garam NaNO3
bersifat netral karena tersusun atas asam dan basa kuat yang menyebabkan
hidrolisis tidak terjadi, garam NH4Cl bersifat asam karena tersusun atas
asam kuat dan basa lemah yang menyebabkan terjadinya hidrolisis sebagian,
garam KCN bersifat basa karena tersusun atas asam lemah dan basa kuat
yang menyebabkan terjadi hidrolisis sebagian. Kedua belas peserta didik
memaparkan sifat larutan garam karena perubahan warna yang terjadi pada
kertas lakmus tanpa mengaitkannya dengan peristiwa hidrolisis. Hanya satu
peserta didik dengan kode L yang dapat mencapai indikator membangun
keterampilan dasar dengan mengaitkan peristiwa hidrolisis garam dengan
fenomena perubahan warna pada kertas lakmus merah dan biru.
Rendahnya rata-rata persentase yang diperoleh pada indikator
membangun keterampilan dasar dapat disebabkan oleh kebiasaan peserta
didik yang sekedar menghafal konsep hidrolisis garam yang diberikan. Hasil
tersebut didukung pernyataan guru yang meminta peserta didik untuk
menghafalkan asam basa penyusun larutan garam pada proses
pembelajaran, sehingga peserta didik tidak memahami konsep dasar
hidrolisis garam dengan baik. Khoirunnisa dan Sabekti (2020)
mengemukakan hal yang serupa bahwa rendahnya kemampuan peserta
didik dalam membangun keterampilan dasar dapat disebabkan oleh peserta
didik tidak terlibat aktif dalam membangun konsep pengetahuannya sendiri.
Butir soal 2 dan 3 merepresentasikan indikator kemampuan berpikir
kritis memberi penjelasan. Indikator tersebut mengarah pada bagaimana
peserta didik memfokuskan pertanyaan ataupun bertanya dan menjawab
yang membutuhkan penjelasan (Leicester & Taylor, 2010). Butir soal 2
difokuskan pada sub indikator menganalisis argumen yakni menyimpulkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

kekuatan asam atau basa dari anion garam yang tidak diketahui melalui
gambar. Butir soal 2 terdiri atas dua pertanyaan yang meminta peserta didik
menyimpulkan anion garam Y- dengan pasangan asam konjugasi paling
lemah dan urutan ketiga anion garam Y- dengan sifat basa larutan garam
dari lemah menuju kuat. Berdasarkan gambar yang digunakan, anion garam
B- yang memiliki pasangan asam konjugasi paling lemah. Gambar
menunjukkan jumlah molekul B- yang semakin banyak berbanding terbalik
dengan jumlah molekul HB yang semakin sedikit pada reaksi setimbang.
Jumlah molekul HB yang sedikit merepresentasikan sifatnya semakin
lemah. Urutan ketiga anion garam dimulai dari B- < A- < C- yang dilihat dari
banyaknya jumlah ion OH- (konsentrasi semakin tinggi) yang dihasilkan
pada reaksi setimbang.
Hasil menunjukkan sub indikator tersebut memperoleh rata-rata
persentase 31,23% yang dikategorikan rendah. Sebanyak 12 orang yang
belum mencapai KKM 66 yang menunjukkan peserta didik belum mencapai
sub indikator tersebut karena tidak dapat mengidentifikasi inti permasalahan
yang ada dalam pertanyaan. Kebanyakan menjawab secara tidak tepat
mengikut konsep hidrolisis garam atau tidak memberi uraian jawaban sama
sekali. Hanya satu orang dengan kode peserta didik F yang mencapai sub
indikator tersebut. Peserta didik kode F dapat menentukan anion garam Y-
yang memiliki pasangan asam konjugasi paling lemah dan mengurutkan
anion garam Y- dari yang memiliki sifat basa larutan garam dari lemah
menuju kuat. Uraian penjelasannya tepat pada pertanyaan kedua mengenai
urutan anion garam, tetapi pada pertanyaan satu masih belum tepat.
Sementara itu, butir soal 3 berfokus pada sub indikator bertanya dan
menjawab pertanyaan yang membutuhkan penjelasan. Sub indikator
tersebut mengacu pada bagaimana peserta didik dapat membandingkan pH
dua larutan garam yang memiliki konsentrasi yang sama. Butir soal 3
meminta peserta didik untuk membandingkan antara pH larutan garam
NaNO2 dan NaC6H5COO pada konsentrasi yang sama. Larutan
NaC6H5COO memiliki pH lebih tinggi dibandingkan larutan NaNO2 pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

konsentrasi yang sama karena dilihat dari nilai Ka pasangan asam lemah dari
kedua garam tersebut. Semakin tinggi nilai Ka pasangan asam lemah garam
tersebut, maka sifat basanya semakin tinggi (Petrucci et al., 2017). Hasil
menunjukkan sub indikator tersebut memperoleh rata-rata persentase
23,08% yang dikategorikan rendah. Seluruh peserta didik tidak dapat
mencapai sub indikator bertanya dan menjawab pertanyaan yang
membutuhkan penjelasan. Hal ini dikarenakan peserta didik salah dalam
menentukan pH larutan garam menggunakan perbandingan nilai Ka dari
pasangan asam lemah kedua garam. Peserta didik justru mengambil
kesimpulan bahwa nilai Ka asam lemah garam yang semakin tinggi
menunjukkan sifat basa garam yang semakin kuat.
Berdasarkan hasil identifikasi indikator memberi penjelasan, dapat
disimpulkan seluruh peserta didik memperoleh rata-rata persentase untuk
indikator memberi penjelasan sebesar 27,15% yang masuk kategori rendah.
Hasil yang rendah dapat disebabkan oleh proses pembelajaran hidrolisis
garam yang belum melatih dan mengarahkan peserta didik pada soal-soal
yang merumuskan masalah dan memberi penjelasan yang tepat (Nugraha,
2013).
Butir soal 4 merepresentasikan indikator menyusun strategi dan taktik.
Indikator tersebut difokuskan pada bagaimana peserta didik dapat
menentukan suatu tindakan dalam menyelesaikan permasalahan yang
diberikan (Ennis, 1985). Pada butir soal 4, peserta didik diminta untuk dapat
merancang cara penyelesaian yang tepat dalam menentukan pH larutan
garam AlCl3 dengan diketahui konsentrasi dan nilai Ka [Al(H2O)6]3+.
Peserta didik perlu merancang cara penyelesaiannya satu per satu sampai
menemukan pH dari larutan garam tersebut. Peserta didik perlu membuat
reaksi kesetimbangan hidrolisis dari aluminium klorida (AlCl3) terlebih
dahulu. Setelah itu, persamaan reaksi kesetimbangan yang disubstitusikan
dengan nilai Ka yang diketahui. Hasil substitusi tersebut memperoleh nilai
konsentrasi H+ yang digunakan untuk menentukan pH larutan garam
tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

Hasil analisis menunjukkan persentase keseluruhan peserta didik


sebesar 7,69% yang dikategorikan sangat rendah. Skor persentase yang
diperoleh mengindikasikan kemampuan peserta didik untuk dapat
menentukan suatu tindakan sangatlah kurang. Seluruh peserta didik tidak
mencapai indikator tersebut karena tidak memberikan jawaban sama sekali.
Hanya terdapat 2 peserta didik dengan kode F dan kode L yang memberikan
jawaban, meskipun belum tepat. Jawaban yang belum tepat tersebut
dikarenakan peserta didik mencoba memecahkan permasalah menggunakan
rumus hidrolisis garam yang telah diketahui tanpa mencoba menganalisis
permasalahan lebih lanjut.
Indikator menyusun strategi dan taktik merupakan indikator dengan
skor persentase paling rendah dibandingkan indikator lainnya. Peserta didik
masih merasa kesulitan pada indikator tersebut akibat metode klasikal yang
digunakan selama pembelajaran kimia. Peserta didik terbiasa menerima
informasi yang diberikan guru dan kesulitan untuk menentukan cara
penyelesaiannya sendiri. Hal ini sejalan dengan penelitian Yotiani dkk.
(2016) yang menjelaskan bahwa metode pembelajaran yang berpusat pada
guru dengan hanya menyampaikan materi dan peserta didik tidak dituntut
untuk mencari konsep hidrolisis garam secara mandiri menyebabkan peserta
didik kesulitan dalam memecahkan permasalahan tingkat lanjut.

4. Keunggulan Penelitian
Produk yang dikembangkan adalah LKPD Interaktif berbasis
Liveworksheets pada topik hidrolisis garam yang mengidentifikasi
kemampuan berpikir kritis peserta didik. Produk tersebut memiliki beberapa
keunggulan yaitu:
a. LKPD Interaktif berbasis Liveworksheets yang dikembangkan
memiliki unsur gambar, video, audio, dan bentuk evaluasi yang
menarik yang dikemas menjadi satu agar dapat meningkatkan minat
peserta didik dalam belajar kimia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

b. LKPD Interaktif berbasis Liveworksheets tidak memerlukan data


penyimpanan atau memenuhi memori perangkat karena sistem
aksesnya yang menggunakan internet. Produk dapat diakses melalui PC
dan gawai dengan sistem operasi Android atau iOS yang terhubung
internet.
c. LKPD Interaktif berbasis Liveworksheets yang dikembangkan dapat
melatih kemampuan berpikir kritis peserta didik pada pembelajaran
hidrolisis garam melalui butir-butir soal yang ada di dalamnya.

5. Keterbatasan Penelitian
LKPD Interaktif berbasis Liveworksheets yang dikembangkan peneliti
memiliki beberapa keterbatasan yaitu:
a. LKPD Interaktif berbasis Liveworksheets tidak dapat diakses secara
offline, sehingga untuk sekolah yang belum memiliki fasilitas internet
belum dapat menggunakan produk.
b. LKPD Interaktif berbasis Liveworksheets yang dikembangkan masih
sebatas topik hidrolisis garam dan baru diujicobakan pada satu kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, kesimpulan
yang dapat diambil adalah sebagai berikut.
1. Produk berupa LKPD Interaktif berbasis Liveworksheets pada topik
hidrolisis garam untuk mengidentifikasi kemampuan berpikir kritis peserta
didik yang dihasilkan telah sesuai dengan model pengembangan ADDIE.
Model pengembangan ADDIE memiliki tahapan yang jelas, sistematis, dan
efektif yang membantu pengembangan produk dapat dilakukan dengan baik
dan teratur. Selain itu, model pengembangan ADDIE memiliki desain
pengembangan yang cocok dilakukan pada perangkat belajar berupa LKPD
yang bersifat interaktif.
2. LKPD Interaktif berbasis Liveworksheets pada topik hidrolisis garam untuk
mengidentifikasi kemampuan berpikir kritis peserta didik telah memenuhi
kriteria valid, praktis, dan efektif. Hasil validasi produk tergolong sangat
valid, baik dari segi media yang menunjukkan rata-rata persentase sebesar
97,45% maupun segi materi yang menunjukkan rata-rata persentase sebesar
97,64%. Produk telah memenuhi kriteria praktis yang diambil dari hasil
angket respon peserta didik terhadap penggunaan produk dengan persentase
sebesar 78,33%. Sementara itu, efektivitas produk yang diambil dari hasil
observasi kemampuan berpikir kritis peserta didik menunjukkan persentase
sebesar 53,85% yang dikategorikan cukup efektif karena ketercapaian
kompetensi peserta didik yang belum maksimal.
3. Hasil identifikasi kemampuan berpikir kritis peserta didik menggunakan
LKPD Interaktif berbasis Liveworksheets pada topik hidrolisis garam
menunjukkan rata-rata persentase peserta didik sebesar 21% yang tergolong
rendah. Kemampuan berpikir kritis peserta didik yang rendah didukung oleh
hasil observasi yang menunjukkan peserta didik belum menguasai konsep
hidrolisis garam dengan baik.

87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

B. Saran
Hasil penelitian dan pengembangan LKPD Interaktif berbasis Liveworksheets
pada topik hidrolisis garam memiliki beberapa saran perbaikan yang diajukan
untuk tahap yang lebih lanjut yaitu:
1. Guru kimia dapat mengembangkan LKPD Interaktif berbasis
Liveworksheets pada topik kimia lain dan menggunakannya selama proses
belajar mengajar kimia dalam kelas.
2. LKPD Interaktif berbasis Liveworksheets dapat digunakan sebagai salah
satu contoh perangkat pembelajaran dalam pembelajaran kimia.
3. Kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam pembelajaran kimia
hendaknya dapat ditingkatkan dengan terus berlatih menggunakan sumber
belajar lain.
4. Referensi penelitian selanjutnya, LKPD Interaktif berbasis Liveworksheets
dapat ditindaklanjuti untuk topik kimia lainnya dengan pengemasan yang
lebih baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

DAFTAR PUSTAKA

Aiken. L. R. (1985). Three Coefficients for Analyzing The Reliability and Validity
of Ratings. Educational and Psychological Measurement, 45, 131-142.
Andina, R. E., Ridwan, A. & Rahmawati, Y. (2017). Analisis Model Mental Siswa
pada Materi Hidrolisis Garam di Klaten. Jurnal Riset Pendidikan Kimia,
7(2), 144-154.
Anwar, M., & Muharram. (2019). Development of Assessment Instruments for
Chemistry Education Seminar Course at Chemical Education Program of
Makassar State University. IOP Conf. Series: Journal of Physiscs: Conf.
Series 1317, 1-5.
Ahmatika, D. (2016). Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dengan
Pendekatan Inquiry/Discovery. Jurnal Euclid, 3(1), 377-525.
Baharuddin, B. (2018). ADDIE Model Application Promoting Interactive
Multimedia. IOP Conf. Series: Materials Science and Engineering 306,1-5.
BSNP. (2014). Permendikbud Nomor 59 Tahun 2014 tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kemendikbud.
Chang, R. (2010). Chemistry. USA: McGraw Hill Publisher.
Che, F. S. (2002). Teaching Critical Thinking Skills in A Hongkong Secondary
School. Asia Pacific Education Review, 70(7), 766-778.
Depdiknas. (2004). Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran
Matematika Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah.
Jakarta: Depdiknas.
Ennis, R. H. (1985). A Logical Basic for Measuring Critical Thinking Skills.
Educational Leadership, 43(2), 44-48.
Facione, P. A. (2011). Critical Thinking: What It Is and Why It Counts. Diambil
dari www.insightassessment.com diakses tanggal 20 Oktober 2020.
Fauji, A., & Winarti, A. (2015). Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan
Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Auditory, Intellectually,
Repetition (AIR) Pada Materi Hidrolisis Garam di Kelas XI IPA 2 SMA
PGRI 6 Banjarmasin. Quantum: Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, 6(2), 1-
10.
Haroen, Z. A., Rosa, N. M., & Nursa'adah, F. P. (2016). Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Kontekstual Kimia SMA untuk Peningkatan Kemampuan
Berpikir Kritis. Pros. Semnas Pend. IPA Pascasarjana UM, 1(2016), 735-
740.
Herawati, E. P., Gulo, F., & Hartono. (2016). Pengembangan Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD) Interaktif untuk Pembelajaran Konsep Mol di Kelas X SMA.
Jurnal Penelitian Pendidikan Kimia, 3(2), 168-178.
Imanda, R., Khaldun, I., & Azhar. (2017). Pengembangan Modul Pembelajaran
Kimia SMA Kelas XI Pada Materoi Konsep dan Reaksi-reaksi dalam
Larutan Asam Basa. Jurnal Pendidikan Sains Indonesia, 5(2), 42-49.
Indriani, N., & Lazulva. (2020). Desain dan Uji Coba LKPD Interaktif dengan
Pendekatan Scaffolding pada Materi Hidrolisis Garam. Journal of Natural
Science and Integration, 3(1), 87-105.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

Intani, P. P., Mulyani, B., & Agustina, W. (2019). Penerapan Model Pembelajaran
Problem Solving dilengkapi Media Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis serta Prestasi
Belajar Siswa pada Materi Larutan Penyangga Kelas XI IPA 3 Semester II
SMA Negeri 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2017/2018. Jurnal Pendidikan
Kimia, 8(1), 152-160.
Kalima., Gulo, F., & Edi, R. (2017). Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik
Interaktif Berbasis Komputer pada Pembelajaran Kimia Larutan Asam Basa
di Kelas XI SMA. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan IPA: STEM
untuk Pembelajaran Sains Abad 21. Palembang.
Khoirunnisa, F., & Sabekti, A. W. (2020). Profil Keterampilan Berpikir Kritis
Siswa pada Materi Ikatan Kimia. Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia, 4(1),
26-31.
Kitti, S. (2010). Bahan Ajar Persiapan Menuju Olimpiade Sains Nasional
Internasional SMA. Jakarta: PT Graha Cipta Karya.
Komariah, A., & Triatna, C. (2016). Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif.
Bandung: Bumi Aksara.
Kusaeri., & Suprananto. (2012). Pengukuran dan Penilaian Pendidikan.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Lase, D. (2019). Education and Industrial Revolution 4.0. Handayani Journal
PGSD FIP Unimed, 10(1), 48-62.
Lee, W., & Owens. (2004). Multimedia Based Instructional Design: Computer
Based Training, Web-Based Training, Distance Broadcast Training,
Performance-Based Solution. USA: John Wiley and Son, Inc.
Leicester, M., & Taylor, D. (2010). Critical Thinking Across the Curriculum. New
York: McGraw-Hill Open University Press.
Maratusholihah, N. f., Rahayu, S., & Fajaroh, F. (2017). Analisis Miskonsepsi
Siswa SMA pada Materi Hidrolisis Garam dan Larutan Penyangga. Jurnal
Pendidikan, 2(6), 919-926.
Miele, D., & Wigfield, A. (2014). Quatitative and Qualitative Relations Between
Motivation and Critical-Analytic Thinking. Educational Psychology
Review, 26(4), 519-541.
Mukholifah, M., Tisngati, U., & Ardhyantama, V. (2019). Mengembangkan Media
Pembelajaran Wayang Karakter Pada Pembelajaran Tematik. Jurnal
Inovasi Pendidikan, 1(4), 673-682.
Nafiah, W. (2014). Penerapan Model Problem-Based Learning untuk
Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa. Jurnal
Pendidikan Vokasi, 4(1), 125-143.
Nufus, H., Khaldun, I., & Nazar, M. (2018). Pengembangan Lembar Kerja Peserta
Didik (LKP) Interaktif Berbasis Software iSpring Pada Materi Larutan
Penyangga. Prosiding Seminar Nasional MIPA IV. Banda Aceh.
Nugraha, D. H. (2013). Pengembangan Bahan Ajar Reaksi Redoks Bervisi SETS,
Beriorientasi Konstruktivistik, Journal of Innovative Science Education,
2(2), 27-34.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

Nugraheny, D. C. (2018). Penerapan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis


Life Skills Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah.
Jurnal Visipena, 9(1), 194-114.
Oxtoby, D. W., Gillis, H. P., & Butler, L. (2016). Principles of Modern Chemistry.
Australia: Cengage Learning.
Pawana, M. G., Suharsono, N., & Kirna, I. M. (2014). Pengembangan Multimedia
Interaktif Berbasis Proyek dengan Model ADDIE Pada Materi
Pemrograman WEB Siswa Kelas X Semester Genap di SMK Negeri 3
Singaraja. Jurnal Teknologi Pembelajaran Indonesia, 4(1), 1-10.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 36
Tahun 2018. Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Jakarta.
Petrucci, R. H., Herring, F. G., Madura, J. D., & Bissonnette, C. (2017). General
Chemistry: Principles and Modern Applications. Toronto: Pearson.
Plomp, T., & Nieveen, N. (2007). An Introduction to Educational Design Research.
Enschede: SLO.
Prasetyowati, E. N. & Suyatno. (2016). Peningkatan Penguasaaan Konsep dan
Keterampilan Berpikir Kritis Siswa melalui Implementasi Model
Pembelajaran Inkuiri pada Materi Pokok Larutan Penyangga. Jurnal Kimia
dan Pendidikan Kimia, 1(1), 67-74.
Prastowo, A. (2013). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta:
Diva Press.
Purwanto. (2010). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Pusparini, S. T., Feronika, T., & Bahriah, E. S. (2018). Pengaruh Model
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap Kemampuan
Berpikir Kritis Siswa pada Materi Sistem Koloid. Jurnal Riset Pendidikan
Kimia, 8(1), 35-42.
Rachman, F. A., Ahsanunnisa, R., & Nawawi, E. (2017). Pengembangan LKPD
Berbasis Berpikir Kritis Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan pada
Mata Pelajaran Kimia di SMA. Alkimia, 1(1), 16-25.
Reddi, U. V. (2003). Multimedia as an Educational Tool. New Delhi. CEMCA.
Retnawati, R. (2016). Analisis Kuantitatif Instrumen Penelitian (Panduan Peneliti,
Mahasiswa, dan Psikometrian). Yogyakarta: Parama Publishing.
Riduwan. (2010). Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung:
Alfabeta.
Sadiman, A. S. (2014). Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sari, K. W. (2014). Pengembangan Game Edukasi Kimia Berbasis Role Playing
(RPG) pada Materi Struktur Atom sebagai Media Pembelajaran Mandiri
untuk Siswa Kelas XI SMA di Kabupaten Puwworejo. Jurnal Pendidikan
Kimia, 3(2), 96-104.
Sihotang, K. (2019). Berpikir Kritis: Kecakapan Hidup di Era Digital. Yogyakarta:
PT Kanisius.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian, Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:


Alfabeta.
Tegeh, I. M., & Kirna, I. M. (2013). Pengembangan Bahan Ajar Metode Penelitian
Pendidikan dengan ADDIE Model. Jurnal Ika, 11(1), 12-26.
Toharudin, U., Hendrawati, S., & Runtaman, A. (2011). Membangun Literasi Sains
Peserta Didik. Bandung: Humaniora.
Tukan, M. B., Komisia, F., Leba, M. A. U., & Amtonis, J. S. (2020). Pengembangan
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Praktikum Kimia berbasis Lingkungan
pada Materi Laju Reaksi. Jurnal Koulutus, 1, 108-117.
Widjajanti, E. (2008). Kualitas Lembar Kerja Siswa. Makalah Seminar Pelatihan
Penyusunan LKS untuk Guru SMK/MAK pada Kegiatan Pengabdian
kepada Masyarakat Jurusan Pendidikan FMIPA UNY.
Widoyoko, E. P. (2012). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Yotiani., Supardi, K. I., & Nuswowati, M. (2016). Pengembangan Bahan Ajar
Hidrolisis Garam Bermuatan Karakter Berbasis Inkuiri Terbimbing untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. Jurnal Inovasi
Pendidikan Kimia, 10(2), 1731-1742.
Zumdahl, S. S., & Zumdahl, S. A. (2010). Chemistry. Belmont: Brooks Cole.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

LAMPIRAN

LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 1. Silabus Kimia Kelas XI Semester Genap Tahun 2020/2021

SILABUS
Mata Pelajaran : Kimia
Satuan Pendidikan : SMA Stella Duce Bambanglipuro
Kelas / Semester : XI / Genap
Tahun Ajaran : 2020/2021

Kompetensi Inti
Kompetensi Inti 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Kompetensi Inti 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif, Dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, kawasan regional, dan kawasan internasional.
Kompetensi Inti 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuanfaktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
Kompetensi Inti 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan menciptadalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif,
danmampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.

94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MATERI
KOMPETENSI DASAR KEGIATAN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN
3.10 Memahami konsep asam dan Asam dan Basa • Mengamati zat-zat yang bersifat asam atau basa dalam
basa serta kekuatannya dan • Perkembangan konsep kehidupan sehari-hari.
kesetimbangan pengionannya asam dan basa • Menyimak penjelasan tentang berbagai konsep asam basa
dalam larutan • Indikator asam-basa • Membandingkan konsep asam basa menurut Arrhenius,
4.10 Menentukan trayek perubahan • pH asam kuat, basa kuat, Brønsted-Lowry dan Lewis serta menyimpulkannya.
pH beberapa indikator yang asam lemah, dan basa lemah • Mengamati perubahan warna indikator dalam berbagai
diekstrak dari bahan alam larutan.
• Membahas bahan alam yang dapat digunakan sebagai
indikator.
• Merancang dan melakukan percobaan membuat indikator
asam basa dari bahan alam dan melaporkannya.
• Mengidentifikasi beberapa larutan asam basa dengan
beberapa indikator
• Memprediksi pH larutan menggunakan beberapa
indikator.
• Menghitung pH larutan asam kuat dan larutan basa kuat
• Menghitung nilai Ka larutan asam lemah atau Kb larutan
basa lemah yang diketahui konsentrasi dan pHnya.
• Mengukur pH berbagai larutan asam lemah, asam kuat,
basa lemah, dan basa kuat yang konsentrasinya sama
menggunakan indikator universal atau pH meter
• Menyimpulkan perbedaan asam kuat dengan asam lemah
serta basa kuat dengan basa lemah.

95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MATERI
KOMPETENSI DASAR KEGIATAN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN
3.11 Menganalisis kesetimbangan Kesetimbangan Ion dan pH • Mengamati perubahan warna indikator lakmus merah dan
ion dalam larutan garam dan Larutan Garam lakmus biru dalam beberapa larutan garam
mengitung pH-nya • Reaksi pelarutan garam • Menyimak penjelasan tentang kesetimbangan ion dalam
4.11 Melakukan percobaan untuk • Garam yang bersifat netral larutan garam
menunjukkan sifat asam basa • Garam yang bersifat asam • Merancang dan melakukan percobaan untuk memprediksi
berbagai larutan garam • Garam yang bersifat basa pH larutan garam menggunakan kertas lakmus/indikator
• pH larutan garam universal/pH meter dan melaporkan hasilnya.
• Menuliskan reaksi kesetimbangan ion dalam larutan
garam
• Menyimpulkan sifat asam-basa dari suatu larutan garam
• Menentukan pH larutan garam
3.12 Menjelaskan prinsip kerja, Larutan Penyangga • Mengamati pH larutan penyangga ketika diencerkan,
perhitungan pH, dan peran • Sifat larutan penyangga ditambah sedikit asam atau ditambah sedikit basa
larutan penyangga dalam • pH larutan penyangga • Menyimak penjelasan tentang cara membuat larutan
tubuh makhluk hidup • Peranan larutan penyangga penyangga dengan pH tertentu
4.12 Membuat larutan penyangga dalam tubuh makhluk • Menyimak penjelasan bahwa pH larutan penyangga tetap
dengan pH tertentu hidup dan industri ketika diencerkan, ditambah sedikit asam atau ditambah
(farmasi, kosmetika) sedikit basa
• Membandingkan pH larutan penyangga dan larutan bukan
penyangga dengan menambah sedikit asam atau basa atau
diencerkan.
• Menganalisis mekanisme larutan penyangga dalam
mempertahankan pHnya terhadap penambahan sedikit
asam atau sedikit basa atau pengenceran.
• Merancang dan melakukan percobaan untuk

96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MATERI
KOMPETENSI DASAR KEGIATAN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN
membuat larutan penyangga dengan pH tertentu dan
melaporkannya.
• Menentukan pH larutan penyangga
• Membahas peranan larutan penyangga dalam tubuh
makhluk hidup dan industri.
3.13 Menentukan konsentrasi Titrasi • Mengamati cara melakukan titrasi asam-basa, dapat
larutan asam atau basa • Titrasi asam basa melalui media (video)
berdasarkan data hasil titrasi • Kurva titrasi • Menyimak penjelasan titik akhir dan titik ekivalen titrasi
asam basa asam-basa.
4.13 Merancang, melakukan, dan • Merancang dan melakukan percobaan titrasi asam-basa
menyimpulkan serta dan melaporkan hasil percobaan.
menyajikan hasil percobaan • Menghitung dan menentukan titik ekivalen titrasi,
titrasi asam-basa membuat kurva titrasi serta memilih indikator yang tepat.
• Menentukan konsentasi pentiter atau zat yang dititrasi.
3.14 Memprediksi terbentuknya Kesetimbangan Kelarutan • Menyimak demonstrasi pelarutan zat yang mudah larut
endapan dari suatu reaksi • Proses pelarutan dan zat yang sukar larut dalam air.
berdasarkan kesetimbangan • Kelarutan dan hasil kali • Menyimak penjelasan kesetimbangan dalam larutan jenuh
kelarutan dan data hasil kali kelarutan • Membahas kelarutan dan hasil kali kelarutan.
kelarutan (Ksp) • Memprediksi terbentuknya • Membahas rumus tetapan kesetimbangan (Ksp)
4.14 Merancang dan melakukan endapan • Membahas dan menyimpulkan pengaruh ion senama pada
percobaan untuk memisahkan • Pengaruh ion senama kelarutan suatu zat
campuran ion logam (kation) terhadap kelarutan • Merancang dan melakukan percobaan untuk memisahkan
dalam larutan campuran ion dan melaporkan hasil percobaan.
• Menghitung kelarutan dan hasil kali kelarutan beberapa
garam yang sukar larut.

97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MATERI
KOMPETENSI DASAR KEGIATAN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN
3.15 Mengelompokkan berbagai Sistem Koloid • Mengamati berbagai jenis produk yang berupa koloid
tipe sistem koloid, • Jenis koloid • Membahas jenis koloid dan sifat-sifat koloid.
menjelaskan sifat-sifat • Sifat koloid • Menghubungkan sistem koloid dengan sifat-sifatnya
koloid dan penerapannya • Pembuatan koloid • Melakukan percobaan efek Tyndall
dalam kehidupan sehari-hari • Peranan koloid dalam • Membedakan koloid liofob dan koloid hidrofob.
kehidupan sehari-hari dan • Membahas pemurnian koloid, pembuatan koloid, dan
4.15 Membuat makanan atau industri peranannya dalam kehidupan sehari-hari
produk lain yang berupa • Membahas bahan/zat yang berupa koloid dalam industri
koloid atau melibatkan farmasi, kosmetik, bahan makanan, dan lain-lain.
prinsip koloid
• Melakukan percobaan pembuatan makanan atau produk
lain berupa koloid atau yang melibatkan prinsip koloid
dan melaporkan hasil percobaan.

98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

Lampiran 2. Kisi-kisi Lembar Wawancara

No. Komponen Sub Komponen Butir


1. Mengetahui informasi a. Proses pelaksanaan pembelajaran
awal proses Hidrolisis Garam di semester
1 dan 2
pembelajaran sebelumnya dan di semester
Hidrolisis Garam dan depan.
karakteristik peserta b. Hasil belajar peserta didik pada
didik materi Hidrolisis Garam (Nilai 3
UH).
c. Kesulitan belajar peserta didik
pada materi Hidrolisis Garam
serta solusi guru. 4

d. Kesulitan guru mengajar di materi


yang bersangkutan dan tantangan
5
mengajar materi ini nanti.

2. Penggunaan Media a. Pengalaman mengembangkan


atau Perangkat LKPD dalam pembelajaran kimia
Pembelajaran dan digunakan dalam 6 dan 7
mengidentifikasi kemampuan
berpikir kritis.
b. Respon dan hasil belajar peserta
didik setelah menggunakan LKPD 8
tersebut.
c. Pengalaman peserta didik
menggunakan LKPD elektronik
9
yang berbasis Liveworksheets
untuk pembelajaran kimia.
3. Teknis penelitian a. Melakukan uji coba keterbacaan
skripsi produk dan uji coba terbatas
10 dan 11
selama penelitian di semester
genap
b. Kesediaan melakukan pertemuan
secara daring menggunakan media
12
Zoom/google meet selama
penelitian.
c. Subjek penelitian dalam topik
penelitian Pengembangan LKPD
Interaktif berbasis Liveworksheets
13
Untuk Mengidentifikasi
Kemampuan Berpikir Kritis
Peserta Didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

Lampiran 3. Lembar Wawancara

Narasumber :
Hari/Tanggal Wawancara :
No. Pertanyaan Jawaban
1. Kurikulum apa yang diterapkan di SMA
Stella Duce Bambanglipuro ini dan sudah
berapa lama kurikulum tersebut
digunakan?
2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran
Hidrolisis Garam yang biasa dilakukan pada
model pertemuan tatap muka langsung
dengan peserta didik?
3. Bagaimana rencana pelaksanaan
pembelajaran Hidrolisis Garam nanti di
semester genap? Apa yang membedakan
pelaksanaan pembelajaran Hidrolisis Garam
nanti dengan semester-semester
sebelumnya?
4. Bagaimana rata-rata nilai Ujian Harian
(UH) yang diperoleh peserta didik setelah
belajar Hidrolisis Garam ini? Berapa KKM
yang dipakai untuk KD Hidrolisis Garam?
Apakah semua peserta didik mendapatkan
nilai di atas KKM?
5. Apakah ada kesulitan yang dialami peserta
didik selama belajar Hidrolisis Garam dan
bisa berikan contohnya? Bagaimana cara
guru mengatasi kesulitan ini?

6. Di tahun ajaran sebelumnya, apa ada


kesulitan guru dalam mengajar materi ini?
Apa tantangannya di semester genap nanti?

7. Apakah guru pernah mengembangkan


LKPD yang digunakan dalam proses
pembelajaran kimia?

8. Apakah pernah mengembangkan LKPD


yang mengidentifikasi kemampuan berpikir
kritis peserta didik dalam pembelajaran
kimia di tahun ajaran sebelumnya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

9. Bagaimana respon dan hasil belajar peserta


didik setelah menggunakan LKPD yang
dikembangkan tersebut?
10. Apakah peserta didik pernah menggunakan
LKPD elektronik, seperti LKPD interaktif
berbasis Liveworksheets yang berisikan
video, audio, dan animasi lainnya selama
pembelajaran Hidrolisis Garam atau topik
kimia lainnya?
11. Apakah peneliti diperbolehkan untuk
melakukan uji keterbacaan produk pada
bulan Januari-Maret 2021 nanti?
12. Apakah peneliti diperbolehkan untuk
melakukan uji coba terbatas selama
penelitian di semester genap nanti?
13. Apakah peneliti diperbolehkan melakukan
beberapa kali pertemuan pada penelitian
ini?
14. Apakah peneliti diperbolehkan untuk
mengadakan pertemuan virtual melalui
Zoom/google meet selama penelitian?
15. Apakah peneliti diizinkan untuk
menggunakan beberapa peserta didik
sebagai subjek penelitian?

Yogyakarta, 6 November 2020

Mengetahui,
Narasumber Peneliti

(…………………………………) (…………………………………)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

Lampiran 4. Hasil Wawancara dengan Guru Kimia Kelas XI SMA Stella


Duce Bambanglipuro
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

Lampiran 5. Kisi-kisi Lembar Validasi Media LKPD Interaktif Berbasis


Liveworksheets

Mata Pelajaran : Kimia


Kelas / Semester : XI / Genap

Nomor
No. Aspek Indikator
Pernyataan
1. Didaktik Proses pembelajaran 1,2
Pengembangan kemampuan berpikir 3,4
kritis
2. Konstruksi Ketepatan penggunaan bahasa dan 5,6
kalimat
Memperhatikan kemampuan peserta 7,8
didik
Memiliki identitas dan manfaat 9,10
3. Teknis Ketepatan penggunaan tulisan 11,12,13
Ketepatan penggunaan gambar 14,15
Ketepatan penggunaan video 16,17
Ketepatan pemilihan warna 18,19
Kemenarikan tampilan 20,21
Pemanfaatan IT 22,23,24
Sumber: Modifikasi dari Widjajanti (2008)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

Lampiran 6. Lembar Validasi Media LKPD Interaktif Berbasis


Liveworksheests

Mata Pelajaran : Kimia


Judul Penelitian : Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Interaktif Berbasis Liveworksheets pada Materi Hidrolisis
Garam untuk Mengidentifikasi Kemampuan Berpikir Kritis
Peserta Didik SMA
Validator :
Hari/Tanggal :
A. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur validitas media dalam LKPD
Interaktif Berbasis Liveworksheets pada topik hidrolisis garam untuk
mengidentifikasi kemampuan berpikir kritis peserta didik.
B. Petunjuk Pengisian Lembar Validasi Media
1. Produk dapat diakses melalui tautan berikut ini:
bit.ly/LKPD_Interaktif_Hidrolisis_Garam
2. Bapak dimohon memberikan penilaian dengan cara memberi centang ()
pada kolom yang disediakan.
3. Mohon Bapak memberikan saran perbaikan dan komentar secara singkat
dan jelas pada kolom yang disediakan.
4. Berikut adalah skala penilaian yang digunakan.
5 = Sangat Baik
4 = Baik
3 = Cukup
2 = Kurang Baik
1 = Tidak Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

LEMBAR VALIDASI MEDIA


LKPD INTERAKTIF BERBASIS LIVEWORKSHEETS PADA TOPIK
HIDROLISIS GARAM UNTUK MENGIDENTIFIKASI KEMAMPUAN
BERPIKIR KRITIS

Skala Penilaian
No. Pernyataan
5 4 3 2 1
Didaktik
Produk melibatkan keaktifan peserta didik dalam
1.
proses pembelajaran
Produk menekankan proses dalam menemukan
2.
konsep
Produk memiliki variasi stimulus terhadap peserta
3.
didik
Produk membantu mengasah kemampuan berpikir
4.
kritis peserta didik dalam pembelajaran kimia
Konstruksi
5. Struktur kalimat dalam produk jelas
Produk menggunakan kalimat yang sederhana dan
6.
mudah dipahami peserta didik
Produk memiliki tata urutan materi sesuai dengan
7.
tingkat kemampuan peserta didik
Produk memberikan ruang yang cukup untuk
8.
jawaban peserta didik
Produk menyediakan kolom identitas untuk
9.
memudahkan administrasi peserta didik
10. Produk bermanfaat untuk peserta didik

Teknis
11. Produk menggunakan huruf cetak
12. Produk menggunakan jenis dan ukuran huruf tepat
Pengaturan jarak/spasi kalimat dalam produk sudah
13.
tepat
Gambar dalam produk relevan dengan topik
14.
hidrolisis garam
15. Gambar yang digunakan dalam produk terlihat jelas
Video yang disajikan sesuai dengan topik hidrolisis
16.
garam
17. Kualitas video dan audio produk dalam keadaan baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108

Skala Penilaian
No. Pernyataan
5 4 3 2 1
Komposisi warna yang digunakan dalam produk
18.
tepat
Warna yang digunakan dalam produk tidak
19.
mengacaukan keseluruhan tampilan produk
Kombinasi penyusunan antara tulisan, gambar, dan
20.
video dalam produk menarik dan serasi
21. Perbandingan ukuran huruf dengan ilustrasi serasi

22. Produk dapat dikelola dengan mudah oleh pengguna


Produk mudah digunakan dan sederhana dalam
23.
pengoperasiannya
Produk dapat dijalankan di PC maupun smartphone
24.
berbasis Android dan IOS

Komentar :
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Berdasarkan penilaian tersebut, LKPD Interaktif berbasis Liveworksheets pada
topik hidrolisis garam untuk mengidentifikasi kemampuan berpikir kritis peserta
didik dinyatakan (mohon untuk memberikan centang salah satu kotak sesuai dengan
penilaian) :
 Layak untuk uji coba tanpa revisi
 Layak untuk uji coba dengan revisi sesuai saran

Yogyakarta, April 2021


Validator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

Lampiran 7. Kisi-kisi Lembar Validasi Materi LKPD Interaktif Berbasis


Liveworksheets

Mata Pelajaran : Kimia


Kelas / Semester : XI / Genap

Nomor
No. Aspek Indikator
Pernyataan
1. Materi (Isi) Kebenaran materi 1,2
Kelengkapan materi 3,4
Keluasan materi 5
Penyajian materi 6
Evaluasi pembelajaran 7,8
2. Penyajian (Layout) Teknik penyajian materi 9,10,11
Sistematika penyusunan 12,13
3. Bahasa Kejelasan kalimat 14,15
Penulisan bahasa yang
digunakan telah mengikuti 16,17,18
PUEBI
Struktur kalimat 19,20
Sumber: Modifikasi dari BSNP (2014)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110

Lampiran 8. Lembar Validasi Materi LKPD Interaktif Berbasis


Liveworksheets

Mata Pelajaran : Kimia


Judul Penelitian : Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Interaktif Berbasis Liveworksheets pada Materi Hidrolisis
Garam untuk Mengidentifikasi Kemampuan Berpikir Kritis
Peserta Didik SMA
Validator :
Hari/Tanggal :
A. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur validitas materi dalam LKPD
Interaktif Berbasis Liveworksheets pada topik hidrolisis garam untuk
mengidentifikasi kemampuan berpikir kritis peserta didik.
B. Petunjuk Pengisian Lembar Validasi Materi
1. Produk dapat diakses melalui tautan berikut ini:
bit.ly/LKPD_Interaktif_Hidrolisis_Garam
2. Ibu dimohon memberikan penilaian dengan cara memberi centang () pada
kolom yang disediakan.
3. Mohon Ibu memberikan saran perbaikan dan komentar secara singkat dan
jelas pada kolom yang disediakan.
4. Berikut adalah skala penilaian yang digunakan.
5 = Sangat Baik
4 = Baik
3 = Cukup
2 = Kurang Baik
1 = Tidak Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111

LEMBAR VALIDASI MATERI LKPD INTERAKTIF BERBASIS


LIVEWORKSHEETS PADA TOPIK HIDROLISIS GARAM UNTUK
MENGIDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

Skala Penilaian
No. Pernyataan
5 4 3 2 1
Materi (Isi)
Materi dalam produk sesuai dengan Kompetensi
1. Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi
(IPK) hidrolisis garam
Materi yang disajikan dalam produk berurutan
2.
sesuai dengan Kurikulum 2013
3. Tujuan pembelajaran jelas tertulis dalam produk
Materi dalam produk sesuai dengan tujuan
4.
pembelajaran
Informasi yang digunakan relevan dengan situasi
5.
saat ini
Materi yang digunakan dalam pembelajaran
6.
hidrolisis garam peserta didik sudah lengkap
7. Petunjuk pengerjaan soal sudah jelas
Produk memuat soal-soal yang dapat melatih
8.
kemampuan berpikir kritis peserta didik
Penyajian (Layout)
Pertanyaan yang disajikan dalam produk sesuai
9.
dengan topik hidrolisis garam
Gambar dan video mengenai hidrolisis garam
10.
dalam produk terlihat dengan jelas
Materi dalam produk jelas dan mudah dipahami
11.
peserta didik
12. Isi materi pembelajaran dalam produk sudah runtut
13. Materi dalam produk disusun secara sistematis
Bahasa
Kalimat dalam produk tidak menimbulkan makna
14.
ganda
Bahasa yang digunakan dalam produk baku dan
15.
menarik
16. Tata bahasa dalam produk sudah tepat
17. Ejaan yang digunakan dalam produk sudah tepat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112

Skala Penilaian
No. Pernyataan
5 4 3 2 1
Kalimat dalam produk disusun mengikuti aturan
18.
PUEBI
Struktur kalimat yang digunakan dalam produk
19.
sudah tepat
Kata atau istilah yang digunakan dalam produk
20.
sudah tepat dan konsisten

Komentar :
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Berdasarkan penilaian tersebut, LKPD Interaktif berbasis Liveworksheets pada
topik hidrolisis garam untuk mengidentifikasi kemampuan berpikir kritis peserta
didik dinyatakan (mohon untuk memberikan centang salah satu kotak sesuai dengan
penilaian) :
 Layak untuk uji coba tanpa revisi
 Layak untuk uji coba dengan revisi sesuai saran

Yogyakarta, April 2021


Validator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113

Lampiran 9. Kisi-kisi Lembar Validasi Instrumen Tes Berpikir Kritis


Pada Topik Hidrolisis Garam

Mata Pelajaran : Kimia


Kelas / Semester : XI / Genap

Nomor
Aspek Penilaian Indikator
Butir
Kesesuaian Instrumen Kesesuaian butir soal dengan indikator
1
dengan Kompetensi pencapaian kompetensi
Dasar Mengidentifikasi kemampuan berpikir
kritis peserta didik melalui butir-butir 2
soal
Kelengkapan Instrumen Ketersediaan kunci jawaban soal 3
Terdapat pedoman skor untuk kunci
jawaban soal 4

Kesesuaian Isi/Substansi Ketepatan/kesesuaian daya beda 5


Kebenaran materi 6
Mengarahkan peserta didik untuk
7
berpikir kritis
Konstruksi Soal Petunjuk mengerjakan soal jelas 8
Tujuan soal dapat dipahami dan jelas 9
Kebahasaan Bahasa yang digunakan sesuai dengan
10
PUEBI
Bahasa yang digunakan dapat dipahami
11
dengan mudah
Tidak menimbulkan penafsiran ganda 12
Sumber: Modifikasi dari Widoyoko (2012)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114

Lampiran 10. Lembar Validasi Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Kritis


Pada Topik Hidrolisis Garam

Mata Pelajaran : Kimia


Judul Penelitian : Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Interaktif Berbasis Liveworksheets pada Materi Hidrolisis
Garam untuk Mengidentifikasi Kemampuan Berpikir Kritis
Peserta Didik SMA
Validator :
Hari/Tanggal :
A. Tujuan
Untuk mengukur validitas isi Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Kritis
Hidrolisis Garam dalam pengembangan LKPD Interaktif berbasis
Liveworksheets.
B. Petunjuk Pengisian Lembar Validasi Instrumen Tes
1. Ibu dimohon memberikan penilaian dengan cara memberi centang ()
pada kolom yang disediakan.
2. Mohon Ibu memberikan saran perbaikan dan komentar secara singkat dan
jelas pada kolom yang disediakan.
3. Berikut adalah skala penilaian yang digunakan.
5 = Sangat Baik
4 = Baik
3 = Cukup
2 = Kurang Baik
1 = Tidak Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

115

LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN TES KEMAMPUAN BERPIKIR


KRITIS HIDROLISIS GARAM

Butir Soal Nomor 1

Skala Penilaian
No. Pernyataan
5 4 3 2 1
Kesesuaian Instrumen dengan Kompetensi Dasar
Butir-butir soal dalam instrumen tes telah mewakili
1. indikator pencapaian kompetensi pembelajaran
hidrolisis garam
Butir-butir soal hidrolisis garam dalam instrumen tes
2. dapat mengidentifikasi kemampuan berpikir kritis
peserta didik
Kelengkapan Instrumen
Instrumen tes telah menyediakan kunci jawaban soal
3. hidrolisis garam dalam mengidentifikasi kemampuan
berpikir kritis
Instrumen tes memiliki pedoman skor untuk kunci
4. jawaban soal hidrolisis garam dalam
mengidentifikasi kemampuan berpikir kritis
Kesesuaian Isi/Substansi
Instrumen tes memiliki daya beda soal yang dapat
5. mengukur kemampuan peserta didik yang rendah
maupun tinggi
Butir soal dan kunci jawaban yang digunakan dalam
6.
instrumen tes benar dan tepat
Butir soal dalam instrumen tes mampu mengarahkan
7.
peserta didik untuk berpikir kritis
Konstruksi Soal
Petunjuk mengerjakan soal yang digunakan dapat
8.
dipahami dengan jelas
Butir soal jelas dan dapat dipahami dengan baik
9.
dalam menerangkan permasalahan yang ada
Kebahasaan
Kalimat dalam instrumen tes telah mengikuti aturan
10.
PUEBI
Bahasa yang dipakai dapat dipahami dengan baik
11.
oleh Pembaca
Kalimat dalam instrumen tes tidak memiliki makna
12.
ganda atau penafsiran ganda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

116

Komentar :
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

117

LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN TES KEMAMPUAN BERPIKIR


KRITIS HIDROLISIS GARAM

Butir Soal Nomor 2

Skala Penilaian
No. Pernyataan
5 4 3 2 1
Kesesuaian Instrumen dengan Kompetensi Dasar
Butir-butir soal dalam instrumen tes telah mewakili
1. indikator pencapaian kompetensi pembelajaran
hidrolisis garam
Butir-butir soal hidrolisis garam dalam instrumen tes
2. dapat mengidentifikasi kemampuan berpikir kritis
peserta didik
Kelengkapan Instrumen
Instrumen tes telah menyediakan kunci jawaban soal
3. hidrolisis garam dalam mengidentifikasi kemampuan
berpikir kritis
Instrumen tes memiliki pedoman skor untuk kunci
4. jawaban soal hidrolisis garam dalam
mengidentifikasi kemampuan berpikir kritis
Kesesuaian Isi/Substansi
Instrumen tes memiliki daya beda soal yang dapat
5. mengukur kemampuan peserta didik yang rendah
maupun tinggi
Butir soal dan kunci jawaban yang digunakan dalam
6.
instrumen tes benar dan tepat
Butir soal dalam instrumen tes mampu mengarahkan
7.
peserta didik untuk berpikir kritis
Konstruksi Soal
Petunjuk mengerjakan soal yang digunakan dapat
8.
dipahami dengan jelas
Butir soal jelas dan dapat dipahami dengan baik
9.
dalam menerangkan permasalahan yang ada
Kebahasaan
Kalimat dalam instrumen tes telah mengikuti aturan
10.
PUEBI
Bahasa yang dipakai dapat dipahami dengan baik
11.
oleh Pembaca
Kalimat dalam instrumen tes tidak memiliki makna
12.
ganda atau penafsiran ganda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

118

Komentar :
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

119

LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN TES KEMAMPUAN BERPIKIR


KRITIS HIDROLISIS GARAM

Butir Soal Nomor 3

Skala Penilaian
No. Pernyataan
5 4 3 2 1
Kesesuaian Instrumen dengan Kompetensi Dasar
Butir-butir soal dalam instrumen tes telah mewakili
1. indikator pencapaian kompetensi pembelajaran
hidrolisis garam
Butir-butir soal hidrolisis garam dalam instrumen tes
2. dapat mengidentifikasi kemampuan berpikir kritis
peserta didik
Kelengkapan Instrumen
Instrumen tes telah menyediakan kunci jawaban soal
3. hidrolisis garam dalam mengidentifikasi kemampuan
berpikir kritis
Instrumen tes memiliki pedoman skor untuk kunci
4. jawaban soal hidrolisis garam dalam
mengidentifikasi kemampuan berpikir kritis
Kesesuaian Isi/Substansi
Instrumen tes memiliki daya beda soal yang dapat
5. mengukur kemampuan peserta didik yang rendah
maupun tinggi
Butir soal dan kunci jawaban yang digunakan dalam
6.
instrumen tes benar dan tepat
Butir soal dalam instrumen tes mampu mengarahkan
7.
peserta didik untuk berpikir kritis
Konstruksi Soal
Petunjuk mengerjakan soal yang digunakan dapat
8.
dipahami dengan jelas
Butir soal jelas dan dapat dipahami dengan baik
9.
dalam menerangkan permasalahan yang ada
Kebahasaan
Kalimat dalam instrumen tes telah mengikuti aturan
10.
PUEBI
Bahasa yang dipakai dapat dipahami dengan baik
11.
oleh Pembaca
Kalimat dalam instrumen tes tidak memiliki makna
12.
ganda atau penafsiran ganda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

120

Komentar :
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

121

LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN TES KEMAMPUAN BERPIKIR


KRITIS HIDROLISIS GARAM

Butir Soal Nomor 4

Skala Penilaian
No. Pernyataan
5 4 3 2 1
Kesesuaian Instrumen dengan Kompetensi Dasar
Butir-butir soal dalam instrumen tes telah mewakili
1. indikator pencapaian kompetensi pembelajaran
hidrolisis garam
Butir-butir soal hidrolisis garam dalam instrumen tes
2. dapat mengidentifikasi kemampuan berpikir kritis
peserta didik
Kelengkapan Instrumen
Instrumen tes telah menyediakan kunci jawaban soal
3. hidrolisis garam dalam mengidentifikasi kemampuan
berpikir kritis
Instrumen tes memiliki pedoman skor untuk kunci
4. jawaban soal hidrolisis garam dalam
mengidentifikasi kemampuan berpikir kritis
Kesesuaian Isi/Substansi
Instrumen tes memiliki daya beda soal yang dapat
5. mengukur kemampuan peserta didik yang rendah
maupun tinggi
Butir soal dan kunci jawaban yang digunakan dalam
6.
instrumen tes benar dan tepat
Butir soal dalam instrumen tes mampu mengarahkan
7.
peserta didik untuk berpikir kritis
Konstruksi Soal
Petunjuk mengerjakan soal yang digunakan dapat
8.
dipahami dengan jelas
Butir soal jelas dan dapat dipahami dengan baik
9.
dalam menerangkan permasalahan yang ada
Kebahasaan
Kalimat dalam instrumen tes telah mengikuti aturan
10.
PUEBI
Bahasa yang dipakai dapat dipahami dengan baik
11.
oleh Pembaca
Kalimat dalam instrumen tes tidak memiliki makna
12.
ganda atau penafsiran ganda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

122

Komentar :
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Berdasarkan penilaian tersebut, instrumen tes kemampuan berpikir kritis hidrolisis
garam dinyatakan (mohon untuk memberikan centang salah satu kotak sesuai
dengan penilaian) :
 Layak untuk uji coba tanpa revisi
 Layak untuk uji coba dengan revisi sesuai saran

Yogyakarta, April 2021


Validator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 11. Kisi-kisi Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Kritis Pada Topik Hidrolisis Garam, Kunci Jawaban dan
Pedoman Penskoran, serta Rubrik Penskoran

Mata Pelajaran : Kimia


Kelas / Semester : XI / Genap
Kompetensi Dasar :
3.11 Menganalisis kesetimbangan ion dalam larutan garam dan menghitung pH-nya

Indikator Sub-Indikator
Level 𝚺 Butir Nomor
Kemampuan Kemampuan Indikator Pencapaian Kompetensi Skor
Kognitif Soal Butir
Berpikir Kritis Berpikir Kritis
Membangun Melakukan 3.11.1 Mengaitkan reaksi hidrolisis garam C4 1 1 5
keterampilan dasar pertimbangan dengan fenomena perubahan warna
(Basic Support) observasi yang terjadi pada kertas lakmus
merah dan biru
Memberi penjelasan Menganalisis argumen 3.11.2 Menyimpulkan kekuatan asam atau C6 1 2 5
(Elementary basa dari anion garam yang tidak
Clarification) diketahui melalui gambar

Bertanya dan 3.11.3 Membandingkan pH dua larutan C5 1 3 5


menjawab pertanyaan garam yang memiliki konsentrasi
yang membutuhkan yang sama
penjelasan

123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Indikator Sub-Indikator
Level 𝚺 Butir Nomor
Kemampuan Kemampuan Indikator Pencapaian Kompetensi Skor
Kognitif Soal Butir
Berpikir Kritis Berpikir Kritis
Menyusun strategi Menentukan suatu 3.11.4 Merancang prosedur penentuan pH C6 1 4 5
dan taktik tindakan larutan garam
(Strategies and
tactics)
Skor Maksimal 20
Sumber: Modifikasi dari Ennis (1985)

124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KUNCI JAWABAN DAN PEDOMAN PENSKORAN

Level No.
Indikator Soal Kunci Jawaban Skor
Kognitif Soal
Membangun C4 1 Berdasarkan video tersebut, ketiga Larutan NH4Cl mengalami reaksi hidrolisis
keterampilan larutan garam menunjukkan sebagian yaitu pada kation garam tersebut.
dasar (Basic fenomena perubahan warna yang NH4+ (aq) + H2O (l) ⇌ NH3 (aq) + H3O+ (aq)
Support) berbeda-beda pada kertas lakmus Ion Cl- sebagai basa konjugasi dari asam kuat
merah dan biru. Kaitkanlah reaksi tidak memiliki afinitas yang kuat terhadap H+,
hidrolisis garam dengan fenomena sehingga tidak dapat terhidrolisis. Berbeda
tersebut! dengan NH4+ sebagai asam konjugasi yang
berasal dari basa lemah NH3 dapat mengalami
reaksi hidrolisis. Reaksi hidrolisis tersebut
menghasilkan H3O+ yang menyebabkan pH
larutan menurun dan kertas lakmus biru berubah
menjadi merah dan kertas lakmus merah tetap
merah. 1
(Chang, 2010)
Larutan NaNO3 tidak mengalami reaksi
hidrolisis.
Na+ (aq) + NO3+ (aq) + H2O (l) → Tidak bereaksi
Ion Na+ tidak mendonorkan ataupun menerima
proton H+ saat direaksikan dengan H2O yang
menyebabkan reaksi hidrolisis tidak terjadi. Ion
NO3- sebagai basa konjugasi dari asam kuat
(HNO3) merupakan basa yang sangat lemah yang
tidak dapat terprotonasi ataupun mempengaruhi

125
pH larutan. Reaksi NaNO3 dalam air
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Level No.
Indikator Soal Kunci Jawaban Skor
Kognitif Soal
menghasilkan larutan garam bersifat netral yang
tidak menyebabkan perubahan pada kertas
lakmus. 1,5
(Chang, 2010)
Larutan KCN mengalami reaksi hidrolisis
sebagian pada anionnya.
CN- (aq) + H2O (l) ⇌ HCN (aq) + OH- (aq)
Kation K+ merupakan asam konjugasi yang lemah
dari basa kuat KOH tidak dapat mengganggu
kesetimbangan air, sehingga reaksi hidrolisis
tidak terjadi. Ion CN- sebagai basa konjugasi dari
asam lemah HCN memiliki afinitas proton dari
air, sehingga terjadi hidrolisis. Reaksi hidrolisis
ini menghasilkan ion OH- yang membuat larutan
bersifat basa yang ditandai dengan perubahan
warna pada kertas lakmus merah menjadi biru dan
kertas lakmus biru tetap biru. 1
(Chang, 2010)
Cocokkan penjelasan dengan ketiga NaNO3 → Kotak Hijau (Netral) 0,5
garam ini dengan cara menarik garis KCN → Kotak Biru (Basa) 0,5
dari bawah kotak menuju senyawa NH4Cl → Kotak Merah (Asam) 0,5
tersebut! (Chang, 2010)

Skor Maksimal 5

126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Level No.
Indikator Soal Kunci Jawaban Skor
Kognitif Soal
Memberi C6 2 Berikut ini adalah gambar yang Gambar tersebut merepresentasikan larutan
penjelasan merepresentasikan ketiga larutan ketiga garam, di mana setiap molekul
(Elementary garam NaY (Spesi Y = A-, B-, atau diasumsikan sebagai mol setiap spesi. Berikut ini
Clarification) C-). adalah reaksi hidrolisis dari anion garam tersebut
(Y = A, B, C).
Y- (aq) + H2O (l) ⇌ HY (aq) + OH- (aq)
Persamaan di atas menunjukkan anion garam Y-
sebagai basa menerima proton dari air
menghasilkan asam konjugasi dan OH-, sehingga
Berdasarkan gambar tersebut, larutan garam bersifat basa.
simpulkan: a. Anion garam Y- yang memiliki pasangan asam
a. Anion garam Y- manakah yang konjugasi paling lemah adalah B-. 0,5
memiliki pasangan asam Asam konjugasi HB memiliki sifat asam yang
konjugasi paling lemah! sangat lemah karena memiliki anion garam B-
b. Urutan ketiga anion garam Y- sebagai basa yang kuat yang ditandai dengan
yang menghasilkan larutan jumlah molekul yang paling banyak. Semakin
garam dengan sifat basa dari kuat sifat basa B- (jumlah molekul banyak),
lemah ke kuat! maka sifat asam konjugasinya HB semakin
lemah. Selain itu, HB juga direpresentasikan
dengan jumlah molekul paling sedikit
dibandingkan dua garam lainnya. 2
(Chang, 2010)
b. Untuk menentukan peningkatan kekuatan basa
garam, dapat dilakukan dengan menghitung
ion OH- yang dihasilkan. Semakin banyak

127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Level No.
Indikator Soal Kunci Jawaban Skor
Kognitif Soal
jumlah ion (konsentrasi tinggi) dari OH-, maka
sifat basanya semakin kuat.
B- < A- < C- 0,5
Ion B- adalah anion garam yang menghasilkan
ion OH- paling sedikit, sehingga berada di
urutan terakhir. Posisi kedua ditempati ion A-
dalam menghasilkan larutan yang bersifat
basa. Sementara itu, ion C- memiliki sifat basa
yang lebih kuat dibandingkan dua lainnya
karena reaksi hidrolisisnya menghasilkan
banyak ion OH- (jumlah ion banyak) 2
(Chang, 2010)
Skor Maksimal 5
Memberi C5 3 Natrium Nitrit (NaNO2) dan Kedua garam memiliki anion yang adalah basa
penjelasan Natrium Benzoat (NaC6H5COO) konjugasi dari asam lemah. Dalam hal ini, kedua
(Elementary merupakan garam yang biasanya larutan akan menghasilkan larutan basa.
Clarification) digunakan dalam proses NO2- (aq) + H2O (l) ⇌ HNO2 (aq) + OH- (aq)
pengawetan makanan. Jika kedua C6H5COO- (aq) + H2O (l) ⇌ C6H5COOH (aq) + OH- (aq) 1
garam memiliki molaritas yang Tanpa menggunakan perhitungan, penyelesaian
sama, bandingkanlah antara kedua difokuskan pada nilai asam konjugasi dari kedua
larutan garam tersebut manakah persamaan tersebut. Diketahui Ka HNO2 > Ka
yang memiliki pH lebih tinggi? C6H5COOH yang menunjukkan HNO2 lebih
(Catatan: Ka HNO2 > Ka asam dibandingkan C6H5COOH. 1
C6H5COOH, tidak perlu
perhitungan)

128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Level No.
Indikator Soal Kunci Jawaban Skor
Kognitif Soal
Nilai Ka berbanding terbalik dengan nilai Kb (Kw
= Ka x Kb).
Berdasarkan hal tersebut, ion C6H5COO-
memiliki nilai Kb yang lebih besar dari ion NO2-
yang menandakan ion benzoat akan lebih banyak
menghasilkan ion OH- daripada ion nitrit dalam
reaksi hidrolisis. 2
Dengan demikian, larutan NaC6H5COO memiliki
pH lebih tinggi dibandingkan larutan NaNO2 pada
konsentrasi yang sama. 1
(Petrucci et al., 2017)
Skor Maksimal 5
Menyusun C6 4 Garam aluminium klorida (AlCl3) Kesetimbangan reaksi hidrolisis aluminium
strategi dan saat dilarutkan dalam air klorida:
taktik membentuk hidrat [Al(H2O)6]3+ (aq) (l) (aq) (aq)

(Strategies yang memiliki sifat asam lemah.


and tactics) Larutan tersebut menghasilkan sifat 0,5
asam secara signifikan. Reaksi ini menghasilkan larutan bersifat asam,
[Al(H2O)6]3+(aq) + H2O (l) ⇌ sehingga dapat dipecahkan menggunakan
2+ +
[Al(OH)(H2O)5] (aq) + H (aq) prosedur berikut ini.
Berdasarkan persamaan tersebut, [Al(OH)(H2 O)5 2+ ][H+ ] 0,5
Ka = …… (1)
rancanglah cara penyelesaian yang [Al(H2 O)6 )3+ ]
tepat dalam menentukan pH larutan Substitusi nilai Ka Al(H2O)63+ = 1,4×10-5 ke
garam 0,01 M dengan nilai Ka dalam persamaan (1), sehingga dapat dituliskan
[Al(H2O)6]3+ sebesar 1,4 × 10-5! sebagai berikut.

129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Level No.
Indikator Soal Kunci Jawaban Skor
Kognitif Soal
2+
[Al(OH)(H2 O)5 ][H+ ] 2
1,4 × 10-5 = [Al(H2 O)6 )3+ ]
Oleh karena [Al(OH)(H2O)52+] = [H+] pada reaksi
setimbang, sehingga dapat dituliskan sebagai
berikut.
[H+ ][H+ ]
1,4 × 10-5 = [Al(H 3+
2 O)6 ) ]
-5 (X)(X)
1,4 × 10 = 0,01−X 1
Asumsikan X <<< 0,01 M, sehingga:
x2
1,4 × 10-5 = 0,01
X = [H+] = 3,7×10-4 M 0,5

pH = - log [H+]
= - log 3,7×10-4 M
pH = 3,43 0,5
(Zumdahl & Zumdahl, 2010)
Skor Maksimal 5
Total Skor Maksimal 20
Total skor yang diperoleh
Nilai Akhir Peserta Didik = × 100
20

130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

RUBRIK PENSKORAN TES KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

Skala
No. Aspek
5 4 3 2 1
1. Materi Peserta didik Peserta didik Peserta didik hanya Peserta didik belum Peserta didik sama
mampu memberikan mampu memberikan mampu memberikan mampu memberikan sekali tidak
penyelesaian sesuai penyelesaian sesuai penyelesaian sesuai penyelesaian yang memberikan
tuntutan indikator tuntutan indikator, tuntutan indikator, sesuai dengan penyelesaian yang
dan memiliki tetapi memiliki tetapi tidak tuntutan indikator sesuai dengan
argumentasi argumentasi menyertakan dan memiliki tuntutan indikator
pendukung yang pendukung yang argumentasi argumentasi dan memiliki
jelas dan tepat. kurang jelas dan pendukung yang pendukung yang argumentasi
tepat. jelas dan tepat. jelas dan tepat. pendukung yang
jelas dan tepat.

2. Konstruksi Peserta didik Peserta didik Peserta didik hanya Peserta didik belum Peserta didik sama
merumuskan merumuskan mampu mampu sekali tidak
kalimat dalam kalimat dalam merumuskan merumuskan merumuskan
bentuk uraian yang bentuk uraian yang kalimat dalam kalimat dalam kalimat dalam
jelas dan jelas, tetapi bentuk uraian yang bentuk uraian yang bentuk uraian yang
memberikan langkah-langkah jelas, tetapi tidak jelas dan jelas dan
langkah-langkah penyelesaiannya menyertakan memberikan memberikan
penyelesaian secara masih belum langkah-langkah langkah-langkah langkah-langkah
sistematis. sistematis. penyelesaian yang penyelesaian secara penyelesaian secara
sistematis. sistematis sistematis

131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Skala
No. Aspek
5 4 3 2 1
3. Bahasa Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik belum Peserta didik sama
menggunakan tata menggunakan tata menggunakan tata mampu sekali tidak
bahasa yang baik bahasa yang baik bahasa yang baik menggunakan tata menggunakan tata
dan benar sesuai dan benar sesuai dan benar sesuai bahasa yang baik bahasa yang baik
aturan PUEBI serta aturan PUEBI, aturan PUEBI, dan benar sesuai dan benar sesuai
menggunakan tetapi kalimat tetapi tidak aturan PUEBI serta aturan PUEBI serta
kalimat penyelesaian yang menyertakan menggunakan menggunakan
penyelesaian yang digunakan belum kalimat kalimat kalimat
jelas dan tidak jelas dan masih penyelesaian yang penyelesaian yang penyelesaian yang
bertele-tele. bertele-tele. jelas dan tidak jelas dan tidak jelas dan tidak
bertele-tele. bertele-tele. bertele-tele.

132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 12. Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Kritis pada Topik Hidrolisis Garam
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : XI / Genap
Kompetensi Dasar :
3.11 Menganalisis kesetimbangan ion dalam larutan garam dan menghitung pH-nya
Instrumen tes dapat diakses melalui tautan berikut ini: bit.ly/LKPD-Interaktif-Hidrolisis-Garam pada bagian Uji Kompetensi

133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

134

Lampiran 13. Kisi-kisi Lembar Validasi untuk Lembar Observasi


Kemampuan Berpikir Kritis

Mata Pelajaran : Kimia


Kelas / Semester : XI / Genap

Nomor
Aspek Penilaian Indikator
Pernyataan
Ketepatan penggunaan Indikator yang digunakan
indikator pada lembar dapat mewakili aktivitas 1
observasi peserta didik peserta didik
Kesesuaian antara Aspek yang dinilai sesuai
indikator dengan aspek dengan indikator yang 2
yang dinilai digunakan
Pemilihan aspek yang Pemilihan aspek sesuai
dinilai dengan tujuan penggunaan
3
lembar observasi kemampuan
berpikir kritis peserta didik
Jumlah aspek dari Jumlah aspek untuk setiap
4
masing-masing indikator indikator sudah mewakili
Jumlah keseluruhan aspek Keseluruhan aspek yang
pada lembar observasi dinilai memiliki jumlah yang
5
peserta didik sesuai dan tepat untuk
masing-masing indikator
Sumber: Modifikasi dari Riduwan (2010)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

135

Lampiran 14. Lembar Validasi untuk Lembar Observasi Kemampuan


Berpikir Kritis

Mata Pelajaran : Kimia


Judul Penelitian : Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Interaktif Berbasis Liveworksheets pada Materi Hidrolisis
Garam untuk Mengidentifikasi Kemampuan Berpikir Kritis
Peserta Didik SMA
Validator :
Hari/Tanggal :
A. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur validitas lembar observasi
Kemampuan Berpikir Kritis Peserta didik dalam mendiskusikan isi LKPD
Interaktif berbasis Liveworksheets.
B. Petunjuk Pengisian Lembar Validasi Lembar Observasi
1. Ibu dimohon memberikan penilaian dengan cara memberi centang ()
pada kolom yang disediakan.
2. Mohon Ibu memberikan saran perbaikan dan komentar secara singkat dan
jelas pada kolom yang disediakan.
3. Berikut adalah skala penilaian yang digunakan.
5 = Sangat Baik
4 = Baik
3 = Cukup
2 = Kurang Baik
1 = Tidak Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

136

LEMBAR VALIDASI LEMBAR OBSERVASI KEMAMPUAN BERPIKIR


KRITIS PESERTA DIDIK

Skala Penilaian
No. Pernyataan
5 4 3 2 1
Indikator yang digunakan dapat mewakili aktivitas
1. peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran
hidrolisis garam
Aspek yang dinilai sesuai dengan indikator yang
2. digunakan dalam mengamati kemampuan berpikir
kritis peserta didik
Pemilihan aspek sesuai dengan tujuan penggunaan
3. lembar observasi kemampuan berpikir kritis peserta
didik dalam pembelajaran hidrolisis garam
Jumlah aspek sudah mewakili setiap indikator
4. observasi kemampuan berpikir kritis peserta didik
dalam pembelajaran hidrolisis garam
Seluruh aspek yang dinilai memiliki jumlah yang
sesuai dan tepat untuk masing-masing indikator
5.
dalam mengukur kemampuan berpikir kritis peserta
didik dalam pembelajaran hidrolisis garam

Komentar :
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Berdasarkan penilaian tersebut, lembar observasi kemampuan berpikir kritis
peserta didik dinyatakan (mohon untuk memberikan centang salah satu kotak sesuai
dengan penilaian) :
 Layak untuk uji coba tanpa revisi
 Layak untuk uji coba dengan revisi sesuai saran

Yogyakarta, April 2021


Validator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

137

Lampiran 15. Kisi-kisi Lembar Observasi Kemampuan Berpikir Kritis


Peserta Didik

Mata Pelajaran : Kimia


Kelas / Semester : XI / Genap

Indikator Sub Indikator Kode


No. Kemampuan Kemampuan Aspek yang Dinilai Aspek
Berpikir Kritis Berpikir Kritis Penilaian
1. Memberi Menganalisis Menguraikan solusi A1
penjelasan argumen permasalahan

Bertanya dan Memberi pertanyaan A2


menjawab yang relevan dan
pertanyaan yang berbobot
membutuhkan Menjawab pertanyaan A3
penjelasan klarifikasi atau
menantang
2. Membangun Melakukan Menyatakan pendapat A4
keterampilan pertimbangan dengan berdasarkan
dasar observasi pertimbangan
observasi yang
didukung sumber
kredibel
3. Menyusun Menentukan suatu Mendefinisikan A5
strategi dan tindakan masalah dalam soal
taktik Memutuskan A6
langkah-langkah yang
digunakan untuk
menyelesaikan
permasalahan
Sumber: Modifikasi dari Arikunto (2010) dan Ennis (1985)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 16. Lembar Observasi Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik

Mata Pelajaran : Kimia


Materi : Hidrolisis Garam
Kelas / Semester : XI / Genap
Kode Observer :
Tanggal Observasi :
Petunjuk Pengisian Lembar Observasi
1. Berilah tanda () pada kolom kualifikasi dengan rentang nomor yang sudah dituliskan!
2. Bacalah pedoman skor dengan teliti dan diskusikan dengan Peneliti apabila menemukan hal-hal yang kurang dipahami!
3. Lakukan observasi secara objektif!
Aspek yang Dinilai
No. Kode Peserta Didik A1 A2 A3 A4 A5 A6
3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Aspek yang Dinilai


No. Kode Peserta Didik A1 A2 A3 A4 A5 A6
3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1
10.
11.
12.
13.

Catatan Observer:
……………………………………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Yogyakarta, April 2021
Observer

139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

140

PEDOMAN SKOR OBSERVASI


KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK

Mata Pelajaran : Kimia


Kelas / Semester : XI / Genap
Materi : Hidrolisis Garam
No. Aspek yang Dinilai Deskripsi dan Skor
1. Menguraikan solusi (3) Menguraikan solusi permasalahan
permasalahan dengan berdasarkan konsep hidrolisis
garam yang tepat.
(2) Menguraikan solusi permasalahan tanpa
berdasarkan konsep hidrolisis garam
yang tepat.
(1) Tidak menguraikan solusi permasalahan.
2. Memberi pertanyaan (3) Memberikan pertanyaan yang relevan
yang relevan dan dan berbobot terhadap konteks
berbobot permasalahan yang dibahas.
(2) Memberikan pertanyaan yang relevan,
tapi kurang berbobot terhadap konteks
permasalahan yang dibahas.
(1) Memberikan pertanyaan yang kurang
relevan dan berbobot terhadap konteks
permasalahan yang dibahas.
3. Menjawab pertanyaan (3) Jawaban yang diberikan sesuai dengan
klarifikasi atau pertanyaan klarifikasi atau menantang
menantang disertai dengan langkah-langkah
pembahasannya.
(2) Jawaban yang diberikan sesuai dengan
pertanyaan klarifikasi atau menantang
tanpa disertai dengan langkah-langkah
pembahasan atau dengan langkah-
langkah pembahasan yang kurang tepat
(1) Jawaban yang diberikan tidak sesuai
dengan pertanyaan klarifikasi atau
menantang
4. Menyatakan pendapat (3) Menyatakan pendapat dengan
dengan berdasarkan berdasarkan pertimbangan observasi
pertimbangan observasi yang didukung sumber kredibel
yang didukung sumber (2) Menyatakan pendapat dengan
kredibel berdasarkan pertimbangan observasi
tanpa didukung sumber kredibel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

141

No. Aspek yang Dinilai Deskripsi dan Skor


(1) Menyatakan pendapat tanpa berdasarkan
pertimbangan observasi yang didukung
sumber kredibel
5. Mendefinisikan masalah (3) Mendefinisikan masalah- masalah yang
dalam soal ada dalam pertanyaan dengan tepat dan
runtut.
(2) Mendefinisikan masalah-masalah yang
ada dalam pertanyaan dengan tepat, tapi
kurang runtut.
(1) Tidak dapat mendefinisikan masalah
yang ada dalam pertanyaan secara tepat
dan runtut.
6. Memutuskan langkah- (3) Memutuskan langkah-langkah
langkah yang digunakan penyelesaian masalah dengan
untuk menyelesaikan mempertimbangkan sumber dan
permasalahan keadaan secara tepat.
(2) Memutuskan langkah-langkah
penyelesaian masalah tanpa
mempertimbangkan sumber dan
keadaan secara tepat.
(1) Tidak memutuskan langkah-langkah
penyelasaian masalah dengan
mempertimbangkan sumber dan
keadaan secara tepat.
Sumber: Modifikasi dari Arikunto (2010) dan Ennis (1985)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

142

Lampiran 17. Kisi-kisi Lembar Validasi Angket Respon Peserta Didik


terhadap Penggunaan LKPD Interaktif Berbasis
Liveworksheets

Mata Pelajaran : Kimia


Kelas / Semester : XI / Genap
Nomor
Aspek Penilaian Indikator
Pernyataan
Petunjuk Kejelasan petunjuk yang
1
digunakan
Kejelasan skala penilaian 2
Bahasa Kesesuaian bahasa dengan
3
kaidah Bahasa Indonesia
Penggunaan kalimat yang
4
komunikatif
Penggunaan bahasa sederhana
5
dan mudah dimengerti
Cakupan Respon Kelengkapan komponen angket
Peserta Didik yang direspon peserta didik 6

Kejelasan butir pernyataan 7


Kesesuaian butir pernyataan
dengan pengalaman peserta 8
didik
Sumber: Modifikasi dari Mukholifah dkk. (2020)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

143

Lampiran 18. Lembar Validasi Angket Respon Peserta Didik terhadap


Penggunaan LKPD Interaktif Berbasis Liveworksheets

Mata Pelajaran : Kimia


Judul Penelitian : Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Interaktif Berbasis Liveworksheets pada Materi Hidrolisis
Garam untuk Mengidentifikasi Kemampuan Berpikir Kritis
Peserta Didik SMA
Validator :
Hari/Tanggal :
A. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur validitas lembar angket respon peserta
didik terhadap LKPD Interaktif berbasis Liveworksheets pada topik hidrolisis
garam.
B. Petunjuk Pengisian Lembar Validasi Angket
1. Bapak dimohon memberikan penilaian dengan cara memberi centang ()
pada kolom yang disediakan.
2. Mohon Bapak memberikan saran perbaikan dan komentar secara singkat
dan jelas pada kolom yang disediakan.
3. Berikut adalah skala penilaian yang digunakan.
5 = Sangat Baik
4 = Baik
3 = Cukup
2 = Kurang Baik
1 = Tidak Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

144

LEMBAR VALIDASI ANGKET RESPON PESERTA DIDIK


TERHADAP LKPD INTERAKTIF BERBASIS LIVEWORKSHEETS
PADA TOPIK HIDROLISIS GARAM

Skala Penilaian
No. Pernyataan
5 4 3 2 1
Petunjuk
1. Petunjuk pengisian angket telah tertulis dengan jelas
2. Skala penilaian dalam angket secara jelas tertulis

Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam angket mengikuti
3.
aturan PUEBI
Angket menggunakan kalimat yang dapat dipahami
4.
dengan mudah oleh Peserta Didik
Angket menggunakan bahasa sederhana dan mudah
5. dipahami sesuai dengan kemampuan membaca
Peserta Didik kelas XI SMA
Cakupan Respon Peserta Didik
Angket memiliki komponen yang lengkap dalam
6. mengetahui respon Peserta Didik terhadap LKPD
Interaktif Berbasis Liveworksheets
Butir-butir pernyataan dalam angket telah tertulis
7.
secara jelas
Butir-butir pernyataan dalam angket dapat
merepresentasikan pengalaman Peserta Didik setelah
8.
menggunakan LKPD Interaktif Berbasis
Liveworksheets
Komentar :
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

145

Berdasarkan penilaian tersebut, lembar angket respon peserta didik dinyatakan


(mohon untuk memberikan centang salah satu kotak sesuai dengan penilaian) :
 Layak untuk uji coba tanpa revisi
 Layak untuk uji coba dengan revisi sesuai saran
Yogyakarta, April 2021
Validator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

146

Lampiran 19. Kisi-kisi Angket Respon Peserta Didik terhadap Penggunaan


LKPD Interaktif Berbasis Liveworksheets

Mata Pelajaran : Kimia


Kelas / Semester : XI / Genap
Nomor
No. Aspek Indikator
Pernyataan
1. Desain Kesesuaian soal yang digunakan
1
Pembelajaran dengan materi hidrolisis garam
Kedalaman soal dalam melatih
2
kemampuan berpikir kritis
Kemandirian belajar peserta
didik dalam menggunakan 3
produk
Kemenarikan produk dalam
4
pembelajaran hidrolisis garam
2. Operasional Kemudahan menggunakan
5
produk
Ketersediaan dan kejelasan
6
petunjuk penggunaan produk
3. Komunikasi Visual Tampilan produk 7
Penggunaan jenis huruf dalam
8
produk
Kesesuaian ukuran, warna, dan
kualitas gambar atau video 9
dalam produk
Kalimat yang digunakan
10
mengikuti aturan PUEBI
Sumber: Modifikasi dari Reddi (2003)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

147

Lampiran 20. Lembar Angket Respon Peserta Didik terhadap Penggunaan


LKPD Interaktif Berbasis Liveworksheets

Identitas Responden
Kode Peserta Didik : …………………
Petunjuk Pengisian Angket
1. Sebelum mengisi angket ini, pastikan Anda telah menggunakan LKPD
Interaktif berbasis Liveworksheets pada topik hidrolisis garam melalui tautan
berikut ini:
bit.ly/LKPD_Interaktif_Hidrolisis_Garam
2. Isi kode Peserta Didik Anda pada tempat yang telah disediakan!
3. Bacalah dengan teliti setiap pernyataan dalam angket ini sebelum mengisinya!
4. Anda dimohon memberikan penilaian pada pilihan yang disediakan.
5. Jika ada yang tidak Anda pahami, silakan bertanya pada Peneliti atau Guru.
6. Setelah selesai mengisi semua pernyataan angket, Anda dapat menekan tombol
kirim (send) untuk mengirimkannya.
7. Berikut ini adalah skala penilaian yang digunakan.
5 = Sangat Baik
4 = Baik
3 = Cukup
2 = Kurang baik
1 = Tidak baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

148

LEMBAR ANGKET RESPON PESERTA DIDIK


TERHADAP LKPD INTERAKTIF BERBASIS LIVEWORKSHEETS
PADA TOPIK HIDROLISIS GARAM

Skala Penilaian
No. Pernyataan
5 4 3 3 1
Desain Pembelajaran
Soal yang digunakan dalam produk sesuai dengan
1.
topik hidrolisis garam
Soal yang digunakan membantu Saya dalam
2.
melatih kemampuan berpikir kritis
Saya dapat menggunakan LKPD Interaktif Berbasis
3.
Liveworksheets tanpa adanya asistensi orang lain
Saya merasa LKPD Interaktif Berbasis
4. Liveworksheets dapat menjadi inovasi baru dalam
pembelajaran kimia
Operasional
Saya dapat dengan mudah menggunakan LKPD
5.
Interaktif Berbasis Liveworksheets
Petunjuk penggunaan secara jelas tertuang dalam
6.
LKPD Interaktif Berbasis Liveworksheets
Komunikasi Visual
Saya merasa desain LKPD Interaktif Berbasis
7.
Liveworksheets menarik dan proporsional
Saya merasa jenis huruf yang digunakan dalam
8. LKPD Interaktif Berbasis Liveworksheets telah
sesuai dan mudah untuk dibaca
Saya merasa ukuran, warna, dan kualitas gambar
9. atau video dalam LKPD Interaktif Berbasis
Liveworksheets sudah tepat
Kalimat dalam LKPD Interaktif Berbasis
10.
Liveworksheets telah mengikuti aturan PUEBI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 21. Hasil Validasi Media LKPD Interaktif Berbasis Liveworksheets Pada Topik Hidrolisis Garam

Skor Rata-rata
No. Aspek Pernyataan Persentase Kategori
V1 V2 V3 V4 Aspek
Produk melibatkan keaktifan peserta didik
5 5 5 4 95%
dalam proses pembelajaran
Produk menekankan proses dalam menemukan
5 5 4 4 90%
konsep
1 Didaktik Produk memiliki variasi stimulus terhadap 95% Sangat Valid
5 5 5 4 95%
peserta didik
Produk membantu mengasah kemampuan
berpikir kritis peserta didik dalam pembelajaran 5 5 5 5 100%
kimia
Struktur kalimat dalam produk jelas 5 5 5 5 100%
Produk menggunakan kalimat yang sederhana
5 5 5 5 100%
dan mudah dipahami peserta didik
Produk memiliki tata urutan materi sesuai
5 5 5 5 100%
dengan tingkat kemampuan peserta didik
2 Konstruksi Produk memberikan ruang yang cukup untuk 99,29% Sangat Valid
5 5 4 5 95%
jawaban peserta didik
Produk menyediakan kolom identitas untuk
5 5 5 5 100%
memudahkan administrasi peserta didik
Produk bermanfaat untuk peserta didik 5 5 5 5 100%
Produk menggunakan huruf cetak 5 5 5 5 100%
Produk menggunakan jenis dan ukuran huruf
3 Teknis 5 5 5 5 100% 98,08% Sangat Valid
tepat

149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Skor Rata-rata
No. Aspek Pernyataan Persentase Kategori
V1 V2 V3 V4 Aspek
Pengaturan jarak/spasi kalimat dalam produk
5 5 4 5 95%
sudah tepat
Gambar dalam produk relevan dengan topik
5 5 4 5 95%
hidrolisis garam
Gambar yang digunakan dalam produk terlihat
5 5 5 5 100%
jelas
Video yang disajikan sesuai dengan topik
5 5 5 5 100%
hidrolisis garam
Kualitas video dan audio produk dalam keadaan
5 5 5 5 100%
baik
Komposisi warna yang digunakan dalam produk
5 5 5 5 100%
tepat
Warna yang digunakan dalam produk tidak
5 5 5 5 100%
mengacaukan keseluruhan tampilan produk
Kombinasi penyusunan antara tulisan, gambar,
5 5 5 5 100%
dan video dalam produk menarik dan serasi
Perbandingan ukuran huruf dengan ilustrasi
5 5 4 5 95%
serasi
Produk dapat dikelola dengan mudah oleh
4 5 5 5 95%
pengguna
Produk mudah digunakan dan sederhana dalam
4 5 5 5 95%
pengoperasiannya
Produk dapat dijalankan di PC maupun
5 5 5 5 100
smartphone berbasis Android dan IOS
Rata-rata Keseluruhan Aspek 97,45 Sangat Valid

150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 22. Hasil Validasi Materi LKPD Interaktif Berbasis Liveworksheets Pada Topik Hidrolisis Garam

Skor Rata-rata
No. Aspek Pernyataan Persentase Kategori
V1 V2 V3 V4 Persentase
1 Materi Materi dalam produk sesuai dengan
Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator
5 5 4 5 95%
Pencapaian Kompetensi (IPK) hidrolisis
garam
Materi yang disajikan dalam produk
5 5 5 5 100%
berurutan sesuai dengan Kurikulum 2013
Tujuan pembelajaran jelas tertulis dalam
5 5 5 5 100%
produk
Materi dalam produk sesuai dengan
5 5 5 5 100% Sangat
tujuan pembelajaran 97,55%
Valid
Informasi yang digunakan relevan
5 5 4 5 95%
dengan situasi saat ini
Materi yang digunakan dalam
pembelajaran hidrolisis garam peserta 4 5 4 5 90%
didik sudah lengkap
Petunjuk pengerjaan soal sudah jelas 5 5 5 5 100%
Produk memuat soal-soal yang dapat
melatih kemampuan berpikir kritis 5 5 5 5 100%
peserta didik
2 Penyajian Pertanyaan yang disajikan dalam produk
5 5 5 5 100%
sesuai dengan topik hidrolisis garam Sangat
99%%
Gambar dan video mengenai hidrolisis Valid
5 5 5 5 100%
garam dalam produk terlihat dengan jelas

163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Skor Rata-rata
No. Aspek Pernyataan Persentase Kategori
V1 V2 V3 V4 Persentase
Materi dalam produk jelas dan mudah
5 5 5 5 100%
dipahami peserta didik
Isi materi pembelajaran dalam produk
5 5 4 5 95%
sudah runtut
Materi dalam produk disusun secara
5 5 5 5 100%
sistematis
3 Bahasa Kalimat dalam produk tidak
4 4 5 5 90%
menimbulkan makna ganda
Bahasa yang digunakan dalam produk
5 5 4 5 95%
baku dan menarik
Tata bahasa dalam produk sudah tepat 5 5 5 5 100%
Ejaan yang digunakan dalam produk
5 5 5 4 95% Sangat
sudah tepat 96,43%
Valid
Kalimat dalam produk disusun mengikuti
5 5 5 5 100%
aturan PUEBI
Struktur kalimat yang digunakan dalam
5 5 5 5 100%
produk sudah tepat
Kata atau istilah yang digunakan dalam
5 5 5 4 95%
produk sudah tepat dan konsisten
Sangat
Rata-rata Keseluruhan Aspek 97,64%
Valid

164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 23. Hasil Validasi Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Kritis Pada Topik Hidrolisis Garam

Rata-rata
Butir Butir
Aspek yang Dinilai V1 V2 V3 S1 S2 S3 ΣS V Koefisien Ket.
Soal Pernyataan
Validitas
1 Kesesuaian Instrumen dengan KD 1 5 5 5 4 4 4 12 1,0
1,0 Tinggi
2 5 5 5 4 4 4 12 1,0
Kelengkapan Instrumen 3 5 5 5 4 4 4 12 1,0
0,96 Tinggi
4 5 5 4 4 4 3 11 0,92
Kesesuaian Isi 5 5 5 4 4 4 3 11 0,92
6 5 5 5 4 4 4 12 1,0 0,97 Tinggi
7 5 5 5 4 4 4 12 1,0
Konstruksi Soal 8 5 5 5 4 4 4 12 1,0
1,0 Tinggi
9 5 5 5 4 4 4 12 1,0
Kebahasaan 10 5 5 5 4 4 4 12 1,0
11 5 5 5 4 4 4 12 1,0 1,0 Tinggi
12 5 5 5 4 4 4 12 1,0
Rata-rata 0,99 Tinggi
2 Kesesuaian Instrumen dengan KD 1 5 5 5 4 4 4 12 1,0
0,96 Tinggi
2 5 5 4 4 4 3 11 0,92
Kelengkapan Instrumen 3 5 5 4 4 4 3 11 0,92
0,92 Tinggi
4 5 5 4 4 4 3 11 0,92
Kesesuaian Isi 5 5 5 5 4 4 4 12 1,0
6 5 5 5 4 4 4 12 1,0 1,0 Tinggi

177
7 5 5 5 4 4 4 12 1,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Rata-rata
Butir Butir
Aspek yang Dinilai V1 V2 V3 S1 S2 S3 ΣS V Koefisien Ket.
Soal Pernyataan
Validitas
Konstruksi Soal 8 5 5 4 4 4 3 11 0,92
0,92 Tinggi
9 5 4 5 4 3 4 11 0,92
Kebahasaan 10 5 5 5 4 4 4 12 1,0
11 5 5 5 4 4 4 12 1,0 1,0 Tinggi
12 5 5 5 4 4 4 12 1,0
Rata-rata 0,96 Tinggi
3 Kesesuaian Instrumen dengan KD 1 5 5 5 4 4 4 12 1,0
0,96 Tinggi
2 5 5 4 4 4 3 11 0,92
Kelengkapan Instrumen 3 5 5 5 4 4 4 12 1,0
1,0 Tinggi
4 5 5 5 4 4 4 12 1,0
Kesesuaian Isi 5 5 5 5 4 4 4 12 1,0
6 5 5 4 4 4 3 11 0,92 0,97 Tinggi
7 5 5 5 4 4 4 12 1,0
Konstruksi Soal 8 5 4 4 4 3 3 10 0,83
0,88 Tinggi
9 5 5 4 4 4 3 11 0,92
Kebahasaan 10 5 5 5 4 4 4 12 1,0
11 5 5 5 4 4 4 12 1,0 0,94 Tinggi
12 4 4 5 3 3 4 10 0,83

Rata-rata 0,95 Tinggi


4 Kesesuaian Instrumen dengan KD 1 5 5 4 4 4 3 11 0,92
0,92 Tinggi

178
2 5 5 4 4 4 3 11 0,92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Rata-rata
Butir Butir
Aspek yang Dinilai V1 V2 V3 S1 S2 S3 ΣS V Koefisien Ket.
Soal Pernyataan
Validitas
Kelengkapan Instrumen 3 5 5 5 4 4 4 12 1,0
1,0 Tinggi
4 5 5 5 4 4 4 12 1,0
Kesesuaian Isi 5 5 5 4 4 4 3 11 0,92
6 5 5 5 4 4 4 12 1,0 0,94 Tinggi
7 5 5 4 4 4 3 11 0,92
Konstruksi Soal 8 4 4 4 3 3 3 9 0,75
0,75 Sedang
9 4 4 4 3 3 3 9 0,75
Kebahasaan 10 5 5 5 4 4 4 12 1,0
11 4 5 5 3 4 4 11 0,92 0,92 Tinggi
12 4 4 5 3 3 4 10 0,83
Rata-rata 0,91 Tinggi

179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

182
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

187
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

191
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

194
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

195
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

197
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

198
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

201
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

202
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

203
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

204
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

205
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

206
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 24. Hasil Validasi Lembar Observasi Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik

Skor
No. Aspek Pernyataan Persentase Kategori
V1 V2 V3 V4
1 Ketepatan
penggunaan indikator Indikator yang digunakan dapat mewakili aktivitas
pada lembar peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran 5 5 5 5 100% Sangat Valid
observasi peserta hidrolisis garam
didik
2 Kesesuaian antara Aspek yang dinilai sesuai dengan indikator yang
indikator dengan digunakan dalam mengamati kemampuan berpikir 5 5 5 4 95% Sangat Valid
aspek yang dinilai kritis peserta didik
3 Pemilihan aspek yang Pemilihan aspek sesuai dengan tujuan penggunaan
dinilai lembar observasi kemampuan berpikir kritis 5 5 5 4 95% Sangat Valid
peserta didik dalam pembelajaran hidrolisis garam
4 Jumlah aspek dari Jumlah aspek sudah mewakili setiap indikator
masing-masing observasi kemampuan berpikir kritis peserta didik 5 5 4 3 85% Valid
indikator dalam pembelajaran hidrolisis garam
5 Jumlah keseluruhan Seluruh aspek yang dinilai memiliki jumlah yang
aspek pada lembar sesuai dan tepat untuk masing-masing indikator
5 5 5 3 90% Sangat Valid
observasi peserta dalam mengukur kemampuan berpikir kritis
didik peserta didik dalam pembelajaran hidrolisis garam
Rata-rata Keseluruhan Aspek 93% Sangat Valid

207
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

208
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

209
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

210
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

211
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

212
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

213
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

214
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

215
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

216
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

217
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

218
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 25. Hasil Validasi Lembar Angket Respon Peserta Didik terhadap Penggunaan LKPD Interaktif Berbasis
Liveworksheets Pada Topik Hidrolisis Garam

Skor Rata-rata
No. Aspek Pernyataan Persentase Kategori
V1 V2 V3 V4 Persentase
1 Petunjuk Petunjuk pengisian angket telah
5 5 5 5 100% Sangat Valid
tertulis dengan jelas
97,50%
Skala penilaian dalam angket secara
5 5 4 5 95% Sangat Valid
jelas tertulis
2 Bahasa Bahasa yang digunakan dalam
5 5 5 5 100% Sangat Valid
angket mengikuti aturan PUEBI
Angket menggunakan kalimat yang
dapat dipahami dengan mudah oleh 5 5 5 5 100% Sangat Valid
Peserta Didik 100%
Angket menggunakan bahasa
sederhana dan mudah dipahami
5 5 5 5 100% Sangat Valid
sesuai dengan kemampuan membaca
Peserta Didik kelas XI SMA
3 Cakupan Angket memiliki komponen yang
Respon lengkap dalam mengetahui respon
5 4 4 5 95% Sangat Valid
Peserta Peserta Didik terhadap LKPD
Didik Interaktif Berbasis Liveworksheets
Butir-butir pernyataan dalam angket 95%
5 5 5 5 100% Sangat Valid
telah tertulis secara jelas
Butir-butir pernyataan dalam angket
dapat merepresentasikan pengalaman 4 5 5 5 95% Sangat Valid
Peserta Didik setelah menggunakan

219
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Skor Rata-rata
No. Aspek Pernyataan Persentase Kategori
V1 V2 V3 V4 Persentase
LKPD Interaktif Berbasis
Liveworksheets
Rata-rata Keseluruhan Aspek 97,50% Sangat Valid

220
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

221
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

222
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

223
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

224
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

225
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

226
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

227
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

228
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

229
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

230
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

231
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 26. Hasil Analisis Jawaban Peserta Didik dalam LKPD Interaktif Berbasis Liveworksheets

Kode Peserta Skor untuk Butir Soal Nilai


Persentase Kategori
Didik 1 2 3 4 Akhir
A 1,50 0,70 1,50 0 18,50 18,50% Rendah Sekali
B 2,10 1,60 0,50 0 21 21% Rendah
C 2,10 1,70 1,50 0 26,50 26,50% Rendah
D 0,60 1,30 0,50 0 12 12% Rendah Sekali
E 0,60 1,10 0,50 0 11 11% Rendah Sekali
F 0,70 3,30 1,50 2,50 40 40% Cukup
G 0,60 1,60 1,50 0 18,50 18,50% Rendah Sekali
H 1,10 1,0 1,50 0 18 18% Rendah Sekali
I 0,60 1,0 1,50 0 15,50 15,50% Rendah Sekali
J 2,10 1,20 1,50 0 24 24% Rendah
K 1,50 1,30 1,50 0 21,50 21,50% Rendah
L 3,30 1,50 1,50 2,50 44 44% Cukup
M 1,50 3 0 0 22,50 22,50% Rendah
Total Skor 18,30 20,30 15 5
31,23% 23,08%
Persentase 28,15% 7,69%
27,15%
Indikator
Membangun Menyusun Strategi
Kemampuan Memberi Penjelasan
Keterampilan Dasar dan Taktik
Berpikir Kritis
Rata-rata 21% (Rendah)

232
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 27. Hasil Analisis Observasi Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik

Kode Peserta Aspek yang Dinilai Total


Persentase
Didik A1 A2 A3 A4 A5 A6 Skor
A 1 1 2 2 2 2 10 55,56%
B 1 1 1 1 1 1 6 33,33%
C 2 2 1 1 1 1 8 44,44%
D 2 1 1 1 2 3 10 55,56%
E 3 1 1 1 1 2 9 50%
F 3 2 2 1 2 2 12 66,67%
G 3 1 2 2 2 2 12 66,67%
H 2 1 1 2 1 2 9 50%
I 1 1 1 2 2 2 9 50%
J 3 2 1 2 3 3 14 77,78%
K 3 1 1 1 1 2 9 50%
L 2 1 1 2 2 3 11 61,11%
M 2 1 1 1 1 1 7 38,89%
Rata-rata 53,85%
Kategori Cukup Efektif

233
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

CATATAN OBSERVASI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK

Kode Peserta
A1 A2 A3 A4 A5 A6
Didik
A Tidak dapat Memberikan Jawaban yang Menyatakan Mendefinisikan Memutuskan
menguraikan pertanyaan yang diberikan sesuai pendapat dengan masalah- langkah-langkah
solusi kurang relevan dengan berdasarkan masalah yang penyelesaian
permasalahan dan berbobot pertanyaan pertimbangan ada dalam masalah tanpa
terhadap konteks klarifikasi atau observasi tanpa pertanyaan mempertimbang
permasalahan menantang tanpa didukung dengan tepat, kan sumber dan
yang dibahas disertai dengan sumber kredibel tapi kurang keadaan secara
langkah-langkah runtut tepat
pembahasan
atau dengan
langkah-langkah
pembahasan
yang kurang
tepat
B Tidak dapat Memberikan Jawaban yang Menyatakan Tidak dapat Tidak
menguraikan pertanyaan yang diberikan tidak pendapat tanpa mendefinisikan memutuskan
solusi kurang relevan sesuai dengan berdasarkan masalah yang langkah-langkah
permasalahan dan berbobot pertanyaan pertimbangan ada dalam penyelasaian
terhadap konteks klarifikasi atau observasi yang pertanyaan masalah dengan
permasalahan menantang didukung secara tepat dan mempertimbang
yang dibahas sumber kredibel runtut kan sumber dan
keadaan secara
tepat

234
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kode Peserta
A1 A2 A3 A4 A5 A6
Didik
C Menguraikan Memberikan Jawaban yang Menyatakan Tidak dapat Tidak
solusi pertanyaan yang diberikan tidak pendapat tanpa mendefinisikan memutuskan
permasalahan relevan, tapi sesuai dengan berdasarkan masalah yang langkah-langkah
tanpa kurang berbobot pertanyaan pertimbangan ada dalam penyelasaian
berdasarkan terhadap konteks klarifikasi atau observasi yang pertanyaan masalah dengan
konsep hidrolisis permasalahan menantang didukung secara tepat dan mempertimbang
garam yang yang dibahas sumber kredibel runtut kan sumber dan
tepat keadaan secara
tepat
D Menguraikan Memberikan Jawaban yang Menyatakan Mendefinisikan Memutuskan
solusi pertanyaan yang diberikan tidak pendapat tanpa masalah- langkah-langkah
permasalahan kurang relevan sesuai dengan berdasarkan masalah yang penyelesaian
tanpa dan berbobot pertanyaan pertimbangan ada dalam masalah dengan
berdasarkan terhadap konteks klarifikasi atau observasi yang pertanyaan mempertimbang
konsep hidrolisis permasalahan menantang didukung dengan tepat, kan sumber dan
garam yang yang dibahas sumber kredibel tapi kurang keadaan secara
tepat runtut tepat
E Menguraikan Memberikan Jawaban yang Menyatakan Tidak dapat Memutuskan
solusi pertanyaan yang diberikan tidak pendapat tanpa mendefinisikan langkah-langkah
permasalahan kurang relevan sesuai dengan berdasarkan masalah yang penyelesaian
dengan dan berbobot pertanyaan pertimbangan ada dalam masalah tanpa
berdasarkan terhadap konteks klarifikasi atau observasi yang pertanyaan mempertimbang
konsep hidrolisis permasalahan menantang didukung secara tepat dan kan sumber dan
garam yang yang dibahas sumber kredibel runtut keadaan secara
tepat tepat

235
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kode Peserta
A1 A2 A3 A4 A5 A6
Didik
F Menguraikan Memberikan Jawaban yang Menyatakan Mendefinisikan Memutuskan
solusi pertanyaan yangdiberikan sesuai pendapat tanpa masalah- langkah-langkah
permasalahan relevan, tapi dengan berdasarkan masalah yang penyelesaian
dengan kurang berbobotpertanyaan pertimbangan ada dalam masalah tanpa
berdasarkan terhadap konteks
klarifikasi atau observasi yang pertanyaan mempertimbang
konsep hidrolisis permasalahan menantang tanpa didukung dengan tepat, kan sumber dan
garam yang yang dibahas disertai dengan sumber kredibel tapi kurang keadaan secara
tepat langkah-langkah runtut tepat
pembahasan
atau dengan
langkah-langkah
pembahasan
yang kurang
tepat
G Menguraikan Memberikan Jawaban yang Menyatakan Mendefinisikan Memutuskan
solusi pertanyaan yang diberikan sesuai pendapat dengan masalah- langkah-langkah
permasalahan kurang relevan dengan berdasarkan masalah yang penyelesaian
dengan dan berbobot pertanyaan pertimbangan ada dalam masalah tanpa
berdasarkan terhadap konteks klarifikasi atau observasi tanpa pertanyaan mempertimbang
konsep hidrolisis permasalahan menantang tanpa didukung dengan tepat, kan sumber dan
garam yang yang dibahas disertai dengan sumber kredibel tapi kurang keadaan secara
tepat langkah-langkah runtut tepat
pembahasan
atau dengan
langkah-langkah
pembahasan

236
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kode Peserta
A1 A2 A3 A4 A5 A6
Didik
yang kurang
tepat
H Menguraikan Memberikan Jawaban yang Menyatakan Tidak dapat Memutuskan
solusi pertanyaan yang diberikan tidak pendapat dengan mendefinisikan langkah-langkah
permasalahan kurang relevan sesuai dengan berdasarkan masalah yang penyelesaian
tanpa dan berbobot pertanyaan pertimbangan ada dalam masalah tanpa
berdasarkan terhadap konteks klarifikasi atau observasi tanpa pertanyaan mempertimbang
konsep hidrolisis permasalahan menantang didukung secara tepat dan kan sumber dan
garam yang yang dibahas sumber kredibel runtut keadaan secara
tepat tepat
I Tidak dapat Memberikan Jawaban yang Menyatakan Mendefinisikan Memutuskan
menguraikan pertanyaan yang diberikan tidak pendapat dengan masalah- langkah-langkah
solusi kurang relevan sesuai dengan berdasarkan masalah yang penyelesaian
permasalahan dan berbobot pertanyaan pertimbangan ada dalam masalah tanpa
terhadap konteks klarifikasi atau observasi tanpa pertanyaan mempertimbang
permasalahan menantang didukung dengan tepat, kan sumber dan
yang dibahas sumber kredibel tapi kurang keadaan secara
runtut tepat
J Menguraikan Memberikan Jawaban yang Menyatakan Mendefinisikan Memutuskan
solusi pertanyaan yang diberikan tidak pendapat dengan masalah- langkah-langkah
permasalahan relevan, tapi sesuai dengan berdasarkan masalah yang penyelesaian
dengan kurang berbobot pertanyaan pertimbangan ada dalam masalah dengan
berdasarkan terhadap konteks klarifikasi atau observasi tanpa pertanyaan mempertimbang
konsep hidrolisis permasalahan menantang didukung dengan tepat dan kan sumber dan
garam yang yang dibahas sumber kredibel runtut keadaan secara
tepat tepat

237
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kode Peserta
A1 A2 A3 A4 A5 A6
Didik
L Menguraikan Memberikan Jawaban yang Menyatakan Tidak dapat Memutuskan
solusi pertanyaan yang diberikan tidak pendapat tanpa mendefinisikan langkah-langkah
permasalahan kurang relevan sesuai dengan berdasarkan masalah yang penyelesaian
dengan dan berbobot pertanyaan pertimbangan ada dalam masalah tanpa
berdasarkan terhadap konteks klarifikasi atau observasi yang pertanyaan mempertimbang
konsep hidrolisis permasalahan menantang didukung secara tepat dan kan sumber dan
garam yang yang dibahas sumber kredibel runtut keadaan secara
tepat tepat
M Menguraikan Memberikan Jawaban yang Menyatakan Mendefinisikan Memutuskan
solusi pertanyaan yang diberikan tidak pendapat dengan masalah- langkah-langkah
permasalahan kurang relevan sesuai dengan berdasarkan masalah yang penyelesaian
tanpa dan berbobot pertanyaan pertimbangan ada dalam masalah dengan
berdasarkan terhadap konteks klarifikasi atau observasi tanpa pertanyaan mempertimbang
konsep hidrolisis permasalahan menantang didukung dengan tepat, kan sumber dan
garam yang yang dibahas sumber kredibel tapi kurang keadaan secara
tepat runtut tepat

238
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

239

Lampiran 28. Hasil Analisis Angket Respon Peserta Didik terhadap


Penggunaan LKPD Interaktif Berbasis Liveworksheets Pada
Topik Hidrolisis Garam

Aspek Penilaian
Kode
Peserta Desain Pembelajaran Operasional Komunikasi Visual
Didik
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A 5 5 4 4 3 4 5 4 4 4
B 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4
C 5 4 3 4 3 3 5 4 5 5
D 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3
E 4 5 4 3 4 3 3 3 4 4
F 4 3 2 4 4 4 5 4 5 5
G 4 4 4 2 4 3 4 4 3 4
H 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4
I 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5
J 4 4 4 5 3 5 4 5 5 3
K 4 4 2 4 4 3 4 4 3 3
L 4 5 3 4 4 5 5 4 4 4
M 4 3 4 4 3 5 4 4 4 3
Total Skor 203 98 213
Persentase 78,08% 75,38% 81,92%
Kategori Praktis Praktis Sangat Praktis
Rata-rata
78,46% (Praktis)
Keseluruhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

240

Lampiran 29. Surat Izin Wawancara di SMA Stella Duce Bambanglipuro


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

241

Lampiran 30. Surat Izin Penelitian di SMA Stella Duce Bambanglipuro


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

242

Lampiran 31. Surat Sudah Melakukan Penelitian di SMA Stella Duce


Bambanglipuro
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

243

Lampiran 32. Dokumentasi Kegiatan Wawancara dengan Guru Kimia Kelas


XI IPA SMA Stella Duce Bambanglipuro
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

244

Lampiran 33a. Dokumentasi Pertemuan Pertama Uji Coba Terbatas Produk


Secara Daring dari Sekolah

Lampiran 33b. Dokumentasi Pertemuan Pertama Uji Coba Terbatas Produk


Daring dari Rumah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

245

Lampiran 34a. Dokumentasi Pertemuan Kedua Uji Coba Terbatas Untuk


Presentasi Kelompok 1 melalui Zoom

Lampiran 34b. Dokumentasi Pertemuan Kedua Uji Coba Terbatas Untuk


Presentasi Kelompok 2 melalui Zoom
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

246

Lampiran 34c. Dokumentasi Pertemuan Kedua Uji Coba Terbatas Untuk


Presentasi Kelompok 3 melalui Zoom

Lampiran 34d. Dokumentasi Pertemuan Kedua Uji Coba Terbatas Untuk


Presentasi Kelompok 4 melalui Zoom
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

171444008
Novena Tesalonika Rasuh
Skripsi
Pengembangan LKPD Interaktif Berbasis Liveworksheets
Pada Topik Hidrolisis Garam Untuk Mengidentifikasi
Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik SMA

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................ i


A. Informasi Penelitian ..........................................................................................1
B. Deskripsi LKPD Interaktif Berbasis Liveworksheets .......................................1
C. Bagian-bagian LKPD Interaktif Berbasis Liveworksheets ...............................2
D. Petunjuk Penggunaan LKPD Interaktif Berbasis Liveworksheets ...................6

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

171444008
Novena Tesalonika Rasuh
Skripsi
Pengembangan LKPD Interaktif Berbasis Liveworksheets
Pada Topik Hidrolisis Garam Untuk Mengidentifikasi
Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik SMA

A. Informasi Penelitian
Penulis : Novena Tesalonika Rasuh
Judul Penelitian : Pengembangan LKPD Interaktif Berbasis Liveworksheets
Pada Topik Hidrolisis Garam Untuk Mengidentifikasi
Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik
Sasaran : Kelas XI IPA SMA Stella Duce Bambanglipuro
Tujuan Penelitian : 1. Menghasilkan produk berupa LKPD Interaktif Berbasis
Liveworksheets pada topik hidrolisis garam dalam
untuk
mengidentifikasi kemampuan berpikir kritis peserta
cocok dengan model ADDIE.
didik yang sesuai
2. Mengetahui validitas, kepraktisan, dan efektivitas
produk berupa LKPD Interaktif Berbasis
Liveworksheets pada topik hidrolisis garam untuk
mengidentifikasi kemampuan berpikir kritis peserta
didik.
3. Mengetahui hasil identifikasi kemampuan berpikir kritis
peserta didik pada topik hidrolisis garam menggunakan
LKPD Interaktif Berbasis Liveworksheets.

B. Deskripsi LKPD Interaktif Berbasis Liveworksheets


Produk yang dikembangkan adalah LKPD Interaktif berbasis
Liveworksheets pada topik hidrolisis garam. Produk ini merupakan gabungan
dari gambar, Microsoft Power Point (PPt), dan video yang diintegrasikan ke
dalam Liveworksheets untuk menarik minat peserta didik dalam pembelajaran
hidrolisis garam. Selain itu, produk dapat digunakan untuk mengidentifikasi
kemampuan berpikir kritis peserta didik melalui uji kompetensi yang memiliki
fitur menjawab yang bersifat interaktif. Produk ini dapat diakses menggunakan
tautan bit.ly/LKPD-Interaktif-Hidrolisis-Garam melalui PC, laptop, gawai
dengan sistem operasi Android atau iOS yang terhubung internet.

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

171444008
Novena Tesalonika Rasuh
Skripsi
Pengembangan LKPD Interaktif Berbasis Liveworksheets
Pada Topik Hidrolisis Garam Untuk Mengidentifikasi
Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik SMA

C. Bagian-bagian LKPD Interaktif Berbasis Liveworksheets


1. Halaman Sampul

Gambar 1. Halaman Sampul Produk

Sampul yang digunakan pada produk berisikan judul LKPD, topik


pembelajaran, kelas dan semester, kode peserta didik, dan identitas
penyusun.

2. Halaman KD, IPK, dan Tujuan Pembelajaran

Gambar 2. Halaman KD, IPK, dan Tujuan Pembelajaran dalam Produk

• Penyusunan LKPD Interaktif Hidrolisis Garam menggunakan


KD 3.11 yang diturunkan menjadi 4 IPK.
• Setiap IPK diturunkan menjadi tujuan pembelajaran.

2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

171444008
Novena Tesalonika Rasuh
Skripsi
Pengembangan LKPD Interaktif Berbasis Liveworksheets
Pada Topik Hidrolisis Garam Untuk Mengidentifikasi
Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik SMA

3. Halaman Petunjuk Pengerjaan

Gambar 3. Halaman Petunjuk Pengerjaan Produk

• Petunjuk pengerjaan ini membantu mengarahkan peserta didik


dalam mengoperasikan produk tersebut.
• Ada sembilan petunjuk pengerjaan seputar cara mengisi jawaban,
pengaturan waktu, dan cara mengirimkan hasil jawaban.

4. Halaman Pengantar

PPt

Gambar 4. Halaman Pengantar dalam Produk

• Halaman pengantar berisikan informasi seputar topik hidrolisis


garam yang disajikan dalam bentuk PPt.
• Materi dalam PPt dibagi menjadi dua, yaitu sifat-sifat larutan
garam dan penentuan pH larutan garam.

3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

171444008
Novena Tesalonika Rasuh
Skripsi
Pengembangan LKPD Interaktif Berbasis Liveworksheets
Pada Topik Hidrolisis Garam Untuk Mengidentifikasi
Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik SMA

Gambar 5. Slide 1 PPt Gambar 6. Slide 2 PPt

Gambar 7. Slide 3 PPt Gambar 8. Slide 4 PPt

Gambar 9. Slide 5 PPt Gambar 10. Slide 6 PPt

Gambar 11. Slide 7 PPt Gambar 12. Slide 8 PPt

Gambar 13. Slide 9 PPt Gambar 14. Slide 10 PPt

4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

171444008
Novena Tesalonika Rasuh
Skripsi
Pengembangan LKPD Interaktif Berbasis Liveworksheets
Pada Topik Hidrolisis Garam Untuk Mengidentifikasi
Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik SMA

5. Halaman Uji Kompetensi Kemampuan Berpikir Kritis

Gambar

Video
Fitur menjawab
Multiple Choice

Tempat uraian
Tempat uraian jawaban
jawaban

Fitur menjawab
Drag and Drop
Fitur menjawab
Join with Arrows Gambar 15. Halaman Gambar 16. Halaman
Uji Kompetensi Soal 1 Uji Kompetensi Soal 2

Fitur menjawab
Add Links

Gambar 17. Halaman Uji Kompetensi Soal 3 dan Soal 4

• Setiap butir soal berbentuk uraian yang disusun berdasarkan


indikator kemampuan berpikir kritis.
• Fitur menjawab Join with Arrow, yaitu fitur yang mengaitkan
dua bagian yang berhubungan.
• Fitur menjawab Multiple Choice, yaitu fitur memilih satu
jawaban yang benar dari beberapa pilihan.
• Fitur menjawab Drag and Drop, yaitu fitur yang meletakkan
jawaban pada tempatnya.
• Fitur menjawab Add Links, yaitu fitur penambahan link
extension dalam LKPD berupa tautan menuju Google Form.

5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

171444008
Novena Tesalonika Rasuh
Skripsi
Pengembangan LKPD Interaktif Berbasis Liveworksheets
Pada Topik Hidrolisis Garam Untuk Mengidentifikasi
Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik SMA

6. Halaman Referensi

Gambar 18. Halaman Referensi

Referensi ini memuat buku-buku kimia yang relevan dengan topik


hidrolisis garam.

D. Petunjuk Penggunaan LKPD Interaktif Berbasis Liveworksheets


1. Masukkan tautan LKPD Interaktif berbasis Liveworksheets pada peramban
menggunakan PC, laptop, atau gawai yang terhubung internet!

Gambar 19. Pengisian Tautan Produk pada Peramban

6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

171444008
Novena Tesalonika Rasuh
Skripsi
Pengembangan LKPD Interaktif Berbasis Liveworksheets
Pada Topik Hidrolisis Garam Untuk Mengidentifikasi
Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik SMA

2. Masukkan Identitas Anda pada kotak yang disediakan!

Gambar 20. Pengisian Identitas

3. Bacalah informasi terkait hidrolisis garam yang terdapat pada bagian


halaman pengantar terlebih dahulu!

Gambar 21. Informasi Hidrolisis Garam dalam Halaman Pengantar

7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

171444008
Novena Tesalonika Rasuh
Skripsi
Pengembangan LKPD Interaktif Berbasis Liveworksheets
Pada Topik Hidrolisis Garam Untuk Mengidentifikasi
Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik SMA

4. Kerjakan uji kompetensi yang terdapat dalam LKPD Interaktif berbasis


Liveworksheets dengan mengikuti arahan setiap butir soal!

Gambar 22. Halaman Pengerjaan Uji Kompetensi

5. Perhatikan manajemen waktu Anda agar dapat menjawab seluruh soal


dalam waktu 90 menit (Time left remaining dapat dilihat pada sudut kiri
atas sampul)!

Gambar 23. Time Left Remaining untuk Mengerjakan Uji Kompetensi

6. Setelah selesai mengerjakan uji kompetensi, tekan tombol Finish dan


masukkan kembali identitas Anda pada kotak yang muncul lalu klik send!

Gambar 24. Tombol Finish untuk Mengirimkan Jawaban

8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

171444008
Novena Tesalonika Rasuh
Skripsi
Pengembangan LKPD Interaktif Berbasis Liveworksheets
Pada Topik Hidrolisis Garam Untuk Mengidentifikasi
Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik SMA

Gambar 25. Kotak Pengisian Identitas dan Tombol Send

7. Apabila waktu habis sebelum Anda menekan tombol Finish, maka jawaban
dianggap selesai dan kotak pengisian identitas Anda akan muncul secara
otomatis. Kotak pengisian identitas dapat dilihat pada Gambar 25.
Masukkan identitas Anda seperti langkah No. 6 dan klik send!

8. Klik OK pada kotak notifikasi pengiriman yang muncul.

Gambar 26. Kotak Notifikasi Pengiriman

9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Anda mungkin juga menyukai