Anda di halaman 1dari 33

Halaman 1 dari 33

Halaman 2 dari 33
Halaman 3 dari 33

Perpustakaan Nasional : Katalog Dalam Terbitan (KDT)


Mengenal Madzhab Maturidi
Penulis : Muhammad Ajib, Lc., MA
33 hlm

Judul Buku
Mengenal Madzhab Maturidi
Penulis
Muhammad Ajib, Lc., MA
Editor
Aufa Adnan asy-Syaafi’iy
Setting & Lay out
Fayyad & Fawwaz
Desain Cover
Syihabuddin, Lc
Penerbit
Rumah Fiqih Publishing
Jalan Karet Pedurenan no. 53 Kuningan
Setiabudi Jakarta Selatan 12940

Jakarta Cet Pertama


24 Juli 2021
Halaman 4 dari 33

Daftar Isi

Daftar Isi ...................................................................................... 4

Mengenal Madzhab Maturidi ....................... 5


A. Mengenal Pendiri Madzhab Maturidi ........................................... 9
1. Nama Lengkap Pendiri Madzhab Maturidi ........ 14
2. Tahun Lahir & Wafat .......................................... 17
3. Gelar Atau Laqob................................................ 18
4. Guru-Guru .......................................................... 19
5. Murid-Murid....................................................... 20
6. Mu’allafat (Karya-Karya)..................................... 20
B. Mengenal Manhaj Madzhab Maturidi ......................................... 23
1. Manhaj Ahlussunnah wal Jama’ah ..................... 23
2. Manhaj Rasio (Akal)............................................ 24
Referensi .................................................................................... 27
Muhammad Ajib, Lc., MA .............................................................. 29
Halaman 5 dari 33

Mengenal Madzhab Maturidi

‫ احلمد هلل القدمي األول اآلخر الباقي بال‬.‫بسم هللا الرمحن الرحيم‬
‫ وأشهد أن سيدان‬.‫ أشهد أن ال إله إال هللا وحده ال شريك له‬.‫هناية‬
‫ اللهم صل وسلم‬.‫ونبينا حممدا عبده ورسوله ال نيب وال رسول بعده‬
‫وابرك على سيدان حممد وعلى آله وأصحابه ومن تبعهم إبحسان‬
:‫ أما بعد‬.‫إىل يوم القيامة‬
Segala puji bagi Allah subhaanahu wa ta’aala yang
memiliki sifat-sifat sempurna yang tak terbatas
kesempurnaannya. Dialah tuhan yang qadim dan
yang disucikan dari sifat huduts serta musyabahatil
khalqi. Dialah tuhan yang wajib dan berhak untuk
disembah. Dialah tuhan yang menciptakan segala
sesuatu. Dialah tuhan yang menghendaki terjadinya
segala sesuatu. Tidak ada tuhan yang patut disembah
kecuali hanya Allah subhaanahu wa ta’aala.
Shalawat serta salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada Baginda Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wasallam. Nabi yang mengajarkan
tauhid kepada umatnya. Beliau adalah orang yang
Halaman 6 dari 33
paling tahu tentang Allah subhaanahu wa ta’aala.
Dalam memahami ilmu agama tentu kita harus
merujuk kepada apa yang telah diajarkan oleh
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Akan tetapi,
hal tersebut tidak bisa kita capai dengan sempurna
kecuali dengan melalui ilmu para ulama yang
sanadnya bersambung kepada Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam.
Jika anda ingin ikut Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam dalam hal tata cara ibadah misalnya seperti
shalat, puasa, zakat, haji dan lain-lain maka ikutilah
imam 4 madzhab fiqih. Diantaranya seperti:
1. Imam Abu Hanifah (w. 150 H)
2. Imam Malik bin Anas (w. 179 H)
3. Imam asy-Syafi’iy (w. 204 H)
4. Imam Ahmad bin Hanbal (w. 241 H)
Jika anda ingin ikut Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam dalam hal tata cara membaca al-Qur’an
maka ikutilah para ulama qurro’. Diantaranya seperti:
1. Imam Abdullah bin ‘Amir (w. 118 H)
2. Imam Abdullah Ibnu Katsir ad-Dariy (w. 120 H)
3. Imam ‘Ashim (w. 128 H)
4. Imam Abu ‘Amr (w. 154 H)
5. Imam Hamzah (w. 156 H)
6. Imam Nafi’ (w. 169 H)
7. Imam Hamzah al-Kisa’i (w. 189 H).
Begitu pula halnya jika anda ingin mengikuti
Halaman 7 dari 33
akidahnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan
akidahnya para ulama salaf maka ikutilah para ulama
yang telah membela dan meneruskan ajaran
akidahnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan
akidahnya para ulama salaf. Diantaranya seperti:
1. Imam Abu al-Hasan al-Asy’ary (w. 324 H)
2. Imam Abu Mansur al-Maturidi (w. 333 H)
3. Imam Ahmad bin Hanbal (w. 241 H)
Kenapa belajar akidah harus melalui salah satu dari
3 madzhab di atas? Jawabannya sederhana saja.
Sebab ketiga madzhab tersebut adalah representasi
dari akidahnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
dan akidahnya para ulama salaf.
Hal ini sebagaimana yang telah disampaikan oleh
seorang ulama besar dalam madzhab Hanbali yaitu
al-Imam as-Safarini al-Hanbali rahimahullahu ta’aala
(w. 1188 H).
Beliau menyebutkan dalam kitabnya Lawami’ul
Anwar al-Bahiyah bahwa akidah ulama salaf atau
akidah Ahlussunnah wal Jama’ah adalah sebagai
berikut:
‫ وإمامهم أمحد بن حنبل‬،‫ األثرية‬:‫أهل السنة واجلماعة ثالث فرق‬
.‫ وإمامهم أبو احلسن األشعري رمحه هللا‬،‫ واألشعرية‬.‫رضي هللا عنه‬
‫ وأما فرق الضالل‬.‫ وإمامهم أبو منصور املاتريدي رمحه هللا‬،‫واملاتريدية‬
‫ لوامع األنوار البهية وسواطع األسرار األثرية لشرح‬.‫فكثرية جدا‬
)73 /1( ‫الدرة املضية يف عقد الفرقة املرضية‬
Halaman 8 dari 33
Kelompok Ahlussunnah wal Jama’ah itu ada tiga
golongan. Pertama al-Atsariyah, imamnya adalah
Ahmad bin Hanbal radhiyallahu anhu, Kedua al-
Asy’ariyah, imamnya adalah Abu al-Hasan al-Asy’ariy
rahimahullah, Ketiga al-Maturidiyah, imamnya
adalah Abu Mansur al-Maturidi rahimahullah.
Adapun golongan sesat maka banyak sekali
jumlahnya.1
Jadi kesimpulannya jika anda ingin mempelajari
akidahnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan
akidahnya para ulama salaf Ahlussunnah wal Jama’ah
maka ikutilah:
1. Madzhab Asy’ari (‫)األشعري‬
2. Madzhab Maturidi (‫)املاتريدي‬
3. Madzhab Atsariy (‫)األثري‬
Nah, Pada pembahasan kali ini kita akan mengenal
lebih dekat madzhab Maturidi. Setidaknya ada 5
pembahasan yang akan kita bahas terkait madzhab
Maturidi ini. Diantaranya adalah:
1. Mengenal Pendiri Madzhab Maturidi.
2. Mengenal Manhaj Akidah Madzhab Maturidi.
3. Mengenal Kitab-Kitab Madzhab Maturidi.
4. Mengenal Para Ulama Madzhab Maturidi.
5. Beberapa Perbedaan Antara Madzhab Asy’ariy
& Madzhab Maturidi.

1As-Safarini, Lawami’ul Anwar al-Bahiyah , Mu’assasah al-


Khafiqin: Damaskus, Jilid 1, Hal. 73.
Halaman 9 dari 33

A. Mengenal Pendiri Madzhab Maturidi

Al-Imam Abu Manshur al-Maturidi adalah seorang


ulama salaf pendiri madzhab Maturidi. Tokoh kita
satu ini namanya selalu disandingkan dengan nama
Imam Abu al-Hasan al-Asy’ari. Sebab keduanya
memang sebagai tokoh besar manhaj Ahlussunnah
wal Jama’ah.
Memang benar rekam jejak kehidupan Imam Abu
Manshur al-Maturidi ini tidak banyak diulas oleh para
sejarawan terkenal seperti Imam Ibnu Katsir, Imam
adz-Dzahabi, Imam Ibnu Khilkan dan Imam Ibnu
Khaldun dalam catatan-catatan sejarah mereka.
Akan tetapi, seluruh kehebatan murid-muridnya
serta karya tulisnya telah menunjukkan kepada kita
betapa hebatnya tokoh kita satu ini. Oleh sebab
itulah, para pengikutnya menjuluki Imam Abu
Manshur al-Maturidi ini dengan julukan Rais
Ahlissunnah.
Para pengikut ajaran akidah madzhab Maturidi
atau disebut juga Maturidiyah adalah kelompok yang
menisbatkan diri pada pendiri madzhab Maturidi.
Beliau adalah seorang ulama Ahlussunnah wal
Jama’ah yang masyhur dikenal dengan nama al-
Imam Abu Mansur al-Maturidi rahimahullah ta’aala.
Para ulama mengatakan bahwa orang yang
pertama kali menjadi peletak dasar ilmu akidah
adalah Imam Abul Hasan al-Asy’ary (w. 324 H) dan
Imam Abu Mansur al-Maturidi (w. 333 H)
Halaman 10 dari 33
rahimahumallahu ta’aala.2
Dikatakan peletak dasar ilmu akidah maksudnya
adalah bahwa kedua imam inilah yang dahulunya
pertama kali menyusun kitab akidah Ahlussunnah
wal Jama’ah dengan hujjah yang shahihah serta
membuat bantahan-bantahan untuk melawan
syubhat-syubhat firqah sesat dalam ilmu akidah.3
Kedua imam inilah yang meneruskan ajaran akidah
para sahabat, para tabi’in dan tabi’it tabi’in. Jadi
beliau berdua bukan membuat akidah baru. Justru
kedua imam inilah yang menguatkan, menjelaskan
serta mewarisi akidah ulama salaf yang sebenarnya.4

Asy-Syaikh Nidhal bin Ibrahim hafidzahullahu


ta’aala dalam kitabnya Raf’ul Ghasyiyah ‘Anil Majazi
wa at-Ta’wili wa Haditsi al-Jariyah menyebutkan

2 Al-Bajuri, Tuhfatul Murid Syarh Jauharatu at-Tauhid , Darul


Kutub al-Ilmiyah, Hal. 18.
3 Al-Bajuri, Tuhfatul Murid Syarh Jauharatu at-Tauhid , Darul

Kutub al-Ilmiyah, Hal. 18.


4 Tajuddin as-Subki, Thabaqat asy-Syafi’iyah al-Kubra, Jilid 3,

Hal 365.
Halaman 11 dari 33
bahwa:
‫ أن أهل السنة واجلماعة أتباع اإلمامني اإلمام أيب احلسن‬،‫اعلم‬
‫األشعري وإمام اهلدى أيب منصور املاتريدي رمحهما هللا تعاىل هم‬
‫أتباع السلف وأتباع املذاهب األربعة من احلنفية واملالكية والشافعية‬
‫ رفع الغاشية عن اجملاز والتأويل وحديث اجلارية‬.‫وفضالء احلنابلة‬
)7 :‫(ص‬
Ketahuilah, Sesungguhnya Ahlussunnah wal
Jama’ah pengikut dua imam yaitu al-Imam Abu al-
Hasan al-Asy’ariy dan Imamul Huda Abu Mansur al-
Maturidi rahimahumallahu ta’aala mereka adalah
pengikut ulama salaf dan pengikut ulama 4 madzhab
yaitu dari kalangan Hanafiyah, Malikiyah, Syafi’iyah
dan Fudhala’ Hanabilah.5
Dari pengakuan Asy-Syaikh Nidhal bin Ibrahim
hafidzahullahu ta’aala diatas, bisa kita simpulkan
bahwa akidahnya al-Imam Abu al-Hasan al-Asy’ariy
dan juga akidahnya al-Imam Abu Mansur al-Maturidi
itu sebenarnya melanjutkan serta menjelaskan:
1. Akidahnya para shahabat
2. Akidahnya para thabi’in
3. Akidahnya imam Abu Hanifah (w. 150 H)
4. Akidahnya imam Malik (w. 179 H)
5. Akidahnya imam asy-Syafi’iy (w. 204 H)

5Nidhal bin Ibrahim, Raf’ul Ghasyiyah ‘Anil Majazi wa at-


Ta’wili wa Haditsi al-Jariyah, Damaskus, Hal. 7.
Halaman 12 dari 33
6. Akidahnya imam Ahmad bin Hanbal (w. 241 H)
Bisa dikatakan juga bahwa ilmu akidah ini
sebetulnya mulai menjadi populer dan terkodifikasi
secara rapi oleh kedua imam ini yaitu Imam Abul
Hasan al-Asy’ary (w. 324 H) dan Imam Abu Mansur
al-Maturidi (w. 333 H).
Kemudian madzhab kedua imam ini tersebar ke
seluruh penjuru dunia islam dan diikuti oleh para
ulama setelahnya yang kemudian menisbatkan diri
pada madzhab Asy’ariy atau juga pada madzhab
Maturidi.
Mengapa para ulama salaf banyak yang
menisbatkan dirinya pada madzhab Asy’ariy atau
madzhab Maturidi? Hal ini dilakukan tidak lain adalah
sebagai bentuk dukungan terhadap kedua madzhab
tersebut yang telah membela serta melestarikan
akidah Ahlussunnah wal Jama’ah.
Sejarah juga menyebutkan bahwa di masa Imam
Abul Hasan al-Asy’ary (w. 324 H) dan di masa Imam
Abu Mansur al-Maturidi (w. 333 H) penyebaran
kedua madzhab ini terjadi setidaknya di dua wilayah
yang berbeda.
Madzhab Asy’ariy pada mulanya muncul dan
tersebar banyak di bagian kekuasaan islam wilayah
tengah terutama di Baghdad. Sementara madzhab
Maturidi pada mulanya muncul dan tersebar banyak
di bagian kekuasaan islam wilayah timur terutama di
Samarkand.
Halaman 13 dari 33
Halaman 14 dari 33
Jadi, Sebetulnya ketika muncul Imam Abu Hasan
al-Asy'ari di Baghdad (Iraq) dan Imam Abu Mansur al-
Maturidi di Samarkand (Uzbekistan), para ulama dari
berbagai belahan dunia islam kemudian menisbatkan
diri pada mereka berdua sebagai bentuk dukungan
atas akidah Ahlussunnah wal Jama’ah.
Pada akhirnya masyhurlah nama besar madzhab
Asy’ariyah dan madzhab Maturidiyah di penjuru
dunia islam. Saat itu pula beberapa orang mengira
ada madzhab baru dalam akidah yang berbeda dari
sebelumnya, padahal faktanya tidak demikian.
Jadi, Madzhab akidah yang disebut sebagai
madzhab Asy’ariyah atau Maturidiyah sebenarnya
tidak lain adalah metodologi atau manhaj teologis
yang basis argumen rasionalnya dibentuk oleh kedua
imam tersebut.
Secara inti ajaran akidah, tak ada yang baru dari
mereka berdua sebab keduanya hanya membela
ajaran ulama salaf yang sudah ada sebelum mereka.
Berikut ini ada beberapa ulasan singkat terkait
pendiri madzhab Maturidi.
1. Nama Lengkap Pendiri Madzhab Maturidi
Salah satu ulama sejarawan penulis biografi
singkat ulama yaitu al-Imam az-Zirikli rahimahullahu
ta’aala (w. 1396 H) dalam kitabnya al-A’lam beliau
menyebutkan nama lengkap pendiri madzhab
Maturidi sebagai berikut:
‫ هو من أئمة علماء‬.‫حممد بن حممد بن حممود أبو منصور املاتريدي‬
Halaman 15 dari 33

/7( ‫ األعالم للزركلي‬.‫ نسبته إىل ماتريد حملة بسمرقند‬.‫الكالم‬


)19
Muhammad bin Muhammad bin Mahmud Abu
Manshur al-Maturidi. Beliau adalah salah satu ulama
ahli kalam. Nama beliau dinisbatkan pada Maturid
sebuah tempat yang ada di daerah Samarkand
(Uzbekistan).6
Di kitab yang lain juga disebutkan terkait nama
lengkap Imam Abu Mansur al-Maturidi. Misalnya
Syaikh Dr. Majdi Baslum hafidzahullahu ta’aala yang
merupakan seorang pentahqiq kitab Ta’wilaatu
Ahlissunnah atau kitab Tafsir al-Maturidi beliau
menyebutkan nama lengkap pendiri madzhab
Maturidi sebagai berikut:
‫ وأصل‬.‫املاتريدي هو حممد بن حممد بن حممود أبو منصور املاتريدي‬
‫ وأحياان تضاف‬.‫ وهي حملة من مسرقند‬.‫نسبته ماتريت أو ماتريد‬
‫ أبو منصور حممد بن حممد بن حممود‬:‫ فيقال‬،‫نسبته إىل مسرقند‬
= ‫ تفسري املاتريدي‬.‫ وكنيته أبو منصور‬.‫املاتريدي السمرقندي‬
)73 /1( ‫أتويالت أهل السنة‬
Imam Maturidi adalah Muhammad bin
Muhammad bin Mahmud Abu Manshur al-Maturidi.
Sumber penisbatan namanya adalah Maturit atau
Maturid sebuah tempat di Samarkand. Terkadang
beliau dinisbatkan juga pada Samarkand. Maka bisa
dikatakan pula Abu Manshur Muhammad bin

6 Az-Zirikli, al-A’lam , Darul Ilmi Lilmalayin, Jilid 7, Hal. 19.


Halaman 16 dari 33
Muhammad bin Mahmud al-Maturidi as-
Samarqandi. Kuniyah beliau adalah Abu Manshur.7
Syaikh Dr. Majdi Baslum hafidzahullahu ta’aala
juga menyebutkan bahwa Imam Abu Manshur al-
Maturidi itu nasabnya bersambung kepada salah satu
sahabat mulia yaitu sahabat Abu Ayub al-Anshari
radhiyallahu ‘anhu (w. 52 H):
‫إن نسب املاتريدي يرجع إىل أيب أيوب خالد بن زيد بن كليب‬
‫ وهذه النسبة تشريف له ودليل على علو قدر أسرته‬.‫األنصاري‬
‫ اإلمام أبو منصور حممد‬:‫ هلذا يذكره البياضي فيقول‬.‫وشرف نسبه‬
= ‫ تفسري املاتريدي‬.‫بن حممد بن حممود املاتريدي األنصاري‬
)73 /1( ‫أتويالت أهل السنة‬
Sesungguhnya nasabnya Imam Abu Manshur al-
Maturidi kembali pada sahabat Abu Ayub Khalid bin
Zaid bin Kulaib al-Anshariy. Penisbatan ini
merupakan pertanda kemuliaan baginya dan
menjadi pertanda bahwa beliau memiliki kedudukan
keluarga dan nasab yang mulia. Oleh sebab itu al-
Imam al-Bayadhi pernah menyebut: al-Imam Abu
Manshur Muhammad bin Muhammad bin Mahmud
al-Maturidi al-Anshariy.8
Dalam kitab al-Mausu’ah al-Fiqhiyah al-
Kuwaitiyah disebutkan juga biografi singkat tentang

7 Abu Manshur al-Maturidi, Ta’wilatu Ahlissunnah, Darul


Kutub al-Ilmiyah: Bairut, Jilid 1, Hal. 73.
8 Abu Manshur al-Maturidi, Ta’wilatu Ahlissunnah, Darul

Kutub al-Ilmiyah: Bairut, Jilid 1, Hal. 73.


Halaman 17 dari 33
Imam Abu Manshur al-Maturidi.
‫ نسبته‬.‫املاتريدي هو حممد بن حممد بن حممود املاتريدي أبو منصور‬
.‫ وهو أصويل أيضا‬،‫ من أئمة املتكلمني‬.‫إىل ماتريد حملة بسمرقند‬
‫ وتفقه عليه احلكيم القاضي‬،‫تفقه على أيب بكر أمحد اجلوزجاين‬
‫إسحاق بن حممد السمرقندي وأبو حممد عبد الكرمي بن موسى‬
)368 /1( ‫ املوسوعة الفقهية الكويتية‬.‫البزدوي‬
Imam al-Maturidi adalah Muhammad bin
Muhammad bin Mahmud al-Maturidi Abu Manshur.
Nama beliau dinisbatkan pada Maturid sebuah
tempat yang ada di daerah Samarkand (Uzbekistan).
Beliau adalah salah satu ulama ahli kalam. Beliau
juga seorang ushuli (ahli ushul fiqih). Beliau belajar
dengan Imam Abu Bakr Ahmad al-Juzjani. Dan beliau
memiliki murid bernama al-Hakim al-Qadhi Ishaq bin
Muhammad as-Samarqandi dan Imam Abu
Muhammad Abdul karim bin Musa al-Bazdawi.9
Jadi bisa kita simpulkan bahwa nama lengkap
pendiri madzhab Maturidi adalah al-Imam Abu
Manshur Muhammad bin Muhammad bin Mahmud
al-Maturidi al-Anshari.
2. Tahun Lahir & Wafat
Para ulama ahli sejarah tidak ada yang tahu pasti
terkait kapan tahun kelahiran al-Imam Abu Mansur
al-Maturidi. Mereka hanya mengira-ngira saja bahwa
Imam Abu Mansur al-Maturidi lahir sekitar antara

9al-Mausuah al-Fiqhiyah al-Kuwaitiyah, Wizaratul Awqaf wa


asy-Syu’un al-Islamiyah, Kuwait, Jilid 1, Hal. 368.
Halaman 18 dari 33
tahun 232 H sampai 247 H.10
Jika kita bandingkan dengan kelahiran Imam Abu
al-Hasan al-Asy’ariy yang lahir pada tahun 260 H atau
270 H. Maka kelahiran Imam Abu Mansur al-Maturidi
lebih dahulu dari pada kelahiran Imam Abu al-Hasan
al-Asy’ariy.
Adapun terkait tahun wafat Imam Abu Mansur al-
Maturidi, para ulama telah sepakat menyebutkan
bahwa pendapat yang masyhur bahwa al-Imam Abu
Mansur al-Maturidi wafat pada tahun 333 H.11
3. Gelar Atau Laqob
Diantara laqob yang disematkan oleh para ulama
kepada Imam Abu Manshur al-Maturidi adalah
sebagai berikut:
1. Imamul Huda.
2. Imamul Mutakallimin.
3. Mushahhihu ‘Aqaidil Muslimin.
4. Ra’isu Ahlissunnah.
5. Imamu Ahlissunnah wal Jama’ah.
6. Syaikhu Ahlissunnah wal Jama’ah.
7. Syaikhul Islam.12
Dalam muqoddimah kitab Ta’wilaatu Ahlissunnah,

10 Abu Manshur al-Maturidi, Ta’wilatu Ahlissunnah, Darul


Kutub al-Ilmiyah: Bairut, Jilid 1, Hal. 74.
11 Abu Manshur al-Maturidi, Ta’wilatu Ahlissunnah, Darul

Kutub al-Ilmiyah: Bairut, Jilid 1, Hal. 74.


12 al-Mausuah al-Fiqhiyah al-Kuwaitiyah, Wizaratul Awqaf wa

asy-Syu’un al-Islamiyah, Kuwait, Jilid 9, Hal. 297.


Halaman 19 dari 33
Syaikh Dr. Majdi Baslum hafidzahullahu ta’aala
sebagai pentahqiq kitab karya Imam Abu Manshur al-
Maturidi menyebutkan sebagai berikut:
‫ وإمام‬،‫ إمام اهلدى‬:‫لقب املاتريدي أبلقاب كثرية نذكر منها‬
‫ تفسري‬.‫ ورئيس أهل السنة‬،‫ ومصحح عقائد املسلمني‬،‫املتكلمني‬
)73 /1( ‫املاتريدي = أتويالت أهل السنة‬
Imam al-Maturidi diberi laqob yang sangat
banyak. Kami sebutkan diantaranya adalah imamul
huda, imamul mutakallimin, mushahhihu ‘aqa’idil
muslimin dan ra’isu ahlissunnah.13
4. Guru-Guru
Imam Abu Manshur al-Maturidi (w. 333 H)
memiliki beberapa guru yang masyhur. Diantara guru
beliau adalah sebagai berikut:14
1. Imam Abu Bakr Ahmad bin Ishaq al-Juzjani.
2. Imam Abu Nasr Ahmad bin al-Iyadhi.
3. Imam Nushair bin Yahya al-Balkhi.
4. Imam Muhammad bin Muqatil ar-Razi.
Seluruh guru al-Imam Abu Manshur al-Maturidi
tersebut mengambil sanad keilmuan kepada Abu
Sulaiman bin Musa al-Juzjani. Sedangkan, Abu
Sulaiman bin Musa al-Juzjani ini mengambil sanad
keilmuan dari dua murid terbaiknya Imam Abu

13 Abu Manshur al-Maturidi, Ta’wilatu Ahlissunnah, Darul


Kutub al-Ilmiyah: Bairut, Jilid 1, Hal. 73.
14 Abu Manshur al-Maturidi, Ta’wilatu Ahlissunnah, Darul

Kutub al-Ilmiyah: Bairut, Jilid 1, Hal. 73.


Halaman 20 dari 33
Hanifah, yaitu al-Imam al-Qadhi Abu Yusuf (w. 182 H)
dan al-Imam Muhammad bin al-Hasan as-Syaibani
(w. 189 H).15
5. Murid-Murid
Imam Abu Manshur al-Maturidi (w. 333 H) juga
memiliki beberapa murid yang masyhur. Diantara
murid-murid beliau adalah sebagai berikut.16
1. Imam Abu al-Qasim Ishaq bin Muhammad al-
Hakim as-Samarqandi.
2. Imam Abu al-Laits al-Bukhari.
3. Imam Abu Muhammad Abdul Karim al-
Bazdawi.
4. Imam Abu Ahmad al-‘Iyadhi.
6. Mu’allafat (Karya-Karya)
al-Imam az-Zirikli rahimahullahu ta’aala (w. 1396
H) dalam kitabnya al-A’lam beliau menyebutkan
beberapa kitab karya al-Imam Abu Manshur Maturidi
rahimahullahu ta’aala.
،‫ والرد على القرامطة‬،‫ و بيان أوهام املعتزلة‬،‫ومن كتبه التوحيد‬
،‫ وأتويالت القرآن‬،‫ وكتاب اجلدل‬،‫ومآخذ الشرائع يف أصول الفقه‬
‫ وشرح الفقه األكرب املنسوب لإلمام أيب‬،‫وأتويالت أهل السنة‬

15 Dr. Ahmad Hamdi Ahmad Ali, Juhud al-Madrasah al-


Maturidiyyah, Kairo: Maktabah al-Azhariyyah li at-Turats,
2017, hal. 34.
16 Dr. Ahmad Hamdi Ahmad Ali, Juhud al-Madrasah al-

Maturidiyyah, Kairo: Maktabah al-Azhariyyah li at-Turats,


2017, hal. 35.
Halaman 21 dari 33

)19 /7( ‫ األعالم للزركلي‬.‫حنيفة‬


Diantara kitab karya imam Abu Manshur al-
Maturidi adalah kitab at-Tauhid, kitab Bayanu
Auhamil Mu’tazilah, kitab ar-Radd ala al-
Qaramithah, kitab Ma’akhidzu asy-Syara’i dalam
ilmu ushul fiqih, kitab al-Jadal, kitab Ta’wilatu al-
Quran, kitab Ta’wilaatu Ahlissunnah dan kitab Syarh
al-Fiqhu al-Akbar karya imam Abu Hanifah.17
Dalam kitab al-Mausu’ah al-Fiqhiyah al-
Kuwaitiyah disebutkan juga beberapa kitab karya
Imam Abu Manshur al-Maturidi rahimahullahu
ta’aala.
‫ واجلدل يف‬،‫ ومآخذ الشرائع يف الفقه‬،‫ كتاب التوحيد‬:‫ومن تصانيفه‬
)368 /1( ‫ املوسوعة الفقهية الكويتية‬.‫أصول الفقه‬
Diantara karya imam Abu Manshur al-Maturidi
adalah kitab at-Tauhid, kitab Ma’akhidzu asy-Syara’i’
dalam ilmu fiqih dan kitab al-Jadal dalam ilmu ushul
fiqih.18
Sumber lain menyebutkan bahwa diantara karya
Abu Manshur al-Maturidi yang terkenal dalam ilmu
aqidah adalah kitab at-Tauhid, kitab Syarh al-Fiqh al-
Akbar, kitab al-Maqalat al-Maturidi, kitab Bayan
Ahwami al-Mu’tazilah, kitab Radd Wa’id al-Fussaq,
kitab Radd al-Ushul al-Khamsah, kitab Radd Tahdzib
al-Jadal, kitab Radd Awail al-Adillah, kitab Radd ‘ala

17Az-Zirikli, al-A’lam , Darul Ilmi Lilmalayin, Jilid 7, Hal. 19.


18al-Mausuah al-Fiqhiyah al-Kuwaitiyah, Wizaratul Awqaf wa
asy-Syu’un al-Islamiyah, Kuwait, Jilid 1, Hal. 368.
Halaman 22 dari 33
Qaramithah, kitab Aqidah al-Maturidi, dan kitab
Radd al-Imamah.19
Sedangkan karya menumentalnya dalam ilmu
tafsir Al-Qur'an adalah kitab Ta’wilat al-Maturidi dan
kitab Ta’wilat Ahlus Sunnah. Dan karya monumental
dalam ilmu ushul fiqh adalah kitab al-Jadal dan kitab
Ma’akhidz asy-Syara’i.20
Hal ini semua menunjukkan bahwa Abu Mashur al-
Maturidi adalah seorang pembesar ushul fiqh
mazhab Hanafi sekaligus juga seorang pakar ahli ilmu
dalam bidang ilmu tafsir dan ilmu akidah.

19 Abu Manshur al-Maturidi, Hayatuhu wa Aara’uhu al-


‘Aqdiyyah, Tunisia: Dar at-Turk, 1989, hal. 62.
20 Abu Manshur al-Maturidi, Hayatuhu wa Aara’uhu al-

‘Aqdiyyah, Tunisia: Dar at-Turk, 1989, hal. 62.


Halaman 23 dari 33

B. Mengenal Manhaj Madzhab Maturidi

al-Imam Abu Mansur al-Maturidi rahimahullah


ta’aala (w. 333 H) termasuk salah satu ulama besar
Ahlussunnah wal Jama’ah. Beliau memiliki peran
besar dalam membela serta menjelaskan ajaran
akidah ulama salaf.
Beliau sangat dikenal sebagai imamnya madrasah
Maturidiyah. Kebanyakan pengikut beliau itu berasal
dari kalangan madzhab Hanafiyah.
Ketika membahas teologi Ahlussunnah wal
Jama'ah, siapa pun tidak akan bisa menghindar dari
nama besar madzhab Asy'ariyah dan Maturidiyah.
Sebab keduanya adalah representasi dari akidah
mayoritas ulama salaf dari masa ke masa.
Akan tetapi beberapa orang kemudian salah
sangka ketika mendengar istilah "madzhab
Asy'ariyah & Maturidiyah". Mereka mengira bahwa
kedua madzhab ini adalah ajaran baru atau aliran
baru yang berbeda dari ajaran ulama salafus shalih
yang sudah ada sebelumnya.
1. Manhaj Ahlussunnah wal Jama’ah
al-Imam Abu Mansur al-Maturidi rahimahullah
ta’aala (w. 333 H) ketika menjelaskan ilmu akidah
tentunya manhaj yang beliau pakai adalah manhaj
yang sesuai dengan akidah Ahlussunnah wal
Jama’ah.
Hal ini sebagaimana telah diakui oleh para ulama
Halaman 24 dari 33
setelahnya diantaranya oleh al-Imam Ibnu Hajar al-
Haitami rahimahullah ta’aala (w. 974 H). Dalam
kitabnya al-Fatawa al-Haditsiyah beliau mengatakan
bahwa:
‫واملراد أبصحاب البدع فيه من كان على خالف ما عليه أهل السنة‬
‫واجلماعة واملراد أبهل السنة واجلماعة هم أتباع الشيخ أيب احلسن‬
‫ الفتاوى احلديثية‬.‫األشعري وأيب منصور املاتريدي إمامي أهل السنة‬
)200 :‫البن حجر اهليتمي (ص‬
Yang dimaksud dengan ahli bid’ah dalam ilmu
akidah adalah kelompok yang menyelisihi
Ahlussunnah wal Jama’ah. Adapun yang dimaksud
dengan kelompok Ahlussunnah wal Jama’ah adalah
para pengikut Syaikh Abu al-Hasan al-Asy’ariy dan
Abu Manshur al-Maturidi. Keduanya adalah imam
Ahlussunnah.21
Dari pernyataan al-Imam Ibnu Hajar al-Haitami di
atas ini bisa kita simpulkan bahwa al-Imam Abu
Manshur al-Maturidi manhaj akidahnya adalah
manhaj Ahlussunnah wal jama’ah.
2. Manhaj Rasio (Akal)
Al-Imam Abu Manshur al-Maturidi sebagai tokoh
Ahlussunnah wal Jama’ah yang paling berpengaruh
telah mampu mematahkan segenap pemikiran sekte
Mu’tazilah, Qadariyah, Jabariyah dengan
argumentasi nalar yang kuat.

Ibnu Hajar al-Haitami, al-Fatawa al-Haditsiyah, Darul Fikr,


21

Hal. 200.
Halaman 25 dari 33
Pemakaian nalar akal yang seimbang adalah corak
pemikiran Abu Manshur al-Maturidi dalam ilmu
akidah yang juga mengacu terhadap karakter
pemikiran Imam Abu Hanifah.
Oleh karena itu, tidak berlebihan jika pemikiran
yang dibawa oleh Abu Manshur al-Maturidi adalah
penyempurna argumentasi yang dibangun oleh
Imam Abu Hanifah dalam kitab al-Fiqh al-Akbar.
Bahkan, hingga saat ini sebagian besar pengikut
ajaran Abu Manshur al-Maturidi adalah pengikut
mazhab Abu Hanifah dalam bidang ilmu fiqih. Tentu
hal ini sangat berbeda dengan sekte Muktazilah yang
lebih mengedepankan akal melebihi nash Al-Quran
dan Hadits.
Hal ini sebagaimana yang telah diutarakan oleh
Syaikh Dr. Abu Zahrah rahimahullah ta’aala (w. 1394
H):
‫إن منهاج املاتريدية للعقل سلطان كبري فيه من غري أي شطط أو‬
.‫ واألشاعرة يتقيدون ابلنقل ويؤيدونه ابلعقل‬.‫إسراف‬
“sesungguhnya manhaj al-Maturidi memakai
argumentasi nalar (dalil aqli) yang besar tanpa
melampaui batas dan berlebihan. Sedangkan manhaj
al-Asy’ari berpegang teguh dengan dalil naqli serta
mengukuhkannya dengan argumentasi nalar akal
(dalil aqli)”.22
Sikap moderat dalam menyikapi akal dan nash juga

22Abu Zahrah, Tarikh al-Madzahib al-Islamiyyah, Kairo: Dar al-


Fikr al-Arabi, 2008, Jilid. 1, hal. 212.
Halaman 26 dari 33
ditegaskan oleh Imam Abu Manshur al-Maturidi
dalam kitab at-Tauhid miliknya. Beliau mengatakan
bahwa, “Agama hanya dapat dikenal dengan
mendengarkan (nash) dan nalar akal.”
Oleh karena itu, Imam Abu Manshur al-Maturidi
memberikan batasan yang jelas dalam seluruh
karyanya tentang penggunaan nalar akal. Dan ada
kalanya akal harus tunduk terhadap nash shahih
dalam Al-Qur’an dan Hadits.
Manhaj rasio yang digunakan Imam Abu Manshur
al-Maturidi inilah yang kemudian dikenal dengan
istilah ilmu kalam. Ilmu kalam ini diperbolehkan
sebab termasuk ilmu kalam yang memuat
argumentasi rasio dalam membela akidah ulama
salaf.
Al-Imam Ibnu Khaldun rahimahullahu ta’aala (w.
808 H) mendefinisikan ilmu kalam sebagai berikut:
‫علم الكالم هو علم يتضمن احلجج عن العقائد اإلميانية ابألدلة‬
‫العقلية والرد على املبتدعة املنحرفني يف االعتقادات عن مذاهب‬
)580 /1( ‫ اتريخ ابن خلدون‬.‫السلف وأهل السنة‬
Ilmu kalam adalah ilmu yang memuat
argumentasi-argumentasi akidah keimanan dengan
dalil rasio dan memuat bantahan-bantahan atas
akidah kelompok ahli bid’ah yang menyimpang dari
madzhab salaf dan ahlussunnah.23

Ibnu Khaldun, Tarikh Ibni Khaldun, Darul Fikr: Bairut, Hal.


23

580.
Halaman 27 dari 33

Referensi

Al Qur’an Al-Kariim
Al Bukhari, Muhammad bin Ismail Abu Abdullah. Al
Jami’ As Shahih (Shahih Bukhari). Daru Tuq An Najat.
Kairo, 1422 H
An Nisaburi, Muslim bin Al hajjaj Al Qusyairi.
Shahih Muslim. Daru Ihya At Turats. Beirut. 1424 H
At Tirmidzi, Abu Isa bin Saurah bin Musa bin Ad
Dhahak. Sunan Tirmidzi. Syirkatu maktabah Al
halabiy. Kairo, Mesir. 1975
As Sajistani, Abu Daud bin Sulaiman bin Al Asy’at.
Sunan Abi Daud. Daru Risalah Al Alamiyyah. Kairo,
Mesir. 2009
Al Quzuwainiy, Ibnu majah Abu Abdullah
Muhammad bin Yazid. Sunan Ibnu majah. Daru
Risalah Al Alamiyyah. Kairo, Mesir. 2009
Abu Hanifah, al-Fiqhu al-Abshat , Maktabah al-
Furqan al-Imarat al-Arabiyah.
Ibnu Asakir, Tabyin Kadzibi al-Muftari , Darul Kitab
al-Arabi: Bairut.
Abdul Qahir bin Thahir al-Baghdadi, al-Farqu
Bainal Firoq, Darul Aafaq al-Jadidah: Bairut.
Al-Ghazali, Ihyaa’ Ulumiddiin, Darul Ma’rifah:
Bairut.
An nawawi , Abu Zakariya Muhyiddin bin Syaraf. Al
Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab. Darul Ihya Arabiy.
Halaman 28 dari 33
Beirut. 1932
Ibnu Qudamah, Lum’atul I’tiqad , Wizaratu asy-
Syu’uun al-Islamiyah wal-Awqaf.
Ibnu Hajar al-Haitami, al-Fatawa al-Haditsiyah,
Darul Fikr.
Ibnu Ruslan, az-Zubad Fii al-Fiqhi asy-Syafi’iy, Darul
Ma’rifah: Bairut.
Al-Bajuri, Tuhfatul Murid Syarh Jauharatu at-
Tauhid , Darul Kutub al-Ilmiyah.
Tajuddin as-Subki, Thabaqat asy-Syafi’iyah al-
Kubra, Jilid 3, Hal 365.
Asad Hamzah Abdul Qadir, Nailul Maraam Syarh
Aqidatil Awwam, Darul Asyairah: Yaman.
Hisyam al-Kamil Hamid Musa, Fathul ‘Allaam Syarh
Mandzumah Aqidatil Awwam, Darul Manar: Kairo.
An-Nawawi, Tahdzibul Asma’ wa al-Lughaat , Darul
Kutub al-Ilmiyah.
Ibnu Hajar al-Asqalani, Fathul Baari Syarh Shahih
al-Bukhari , Darul Kutub al-Ilmiyah.
Halaman 29 dari 33

Muhammad Ajib, Lc., MA

HP 082110869833
WEB www.rumahfiqih.com/ajib
EMAIL muhammadajib81@yahoo.co.id
T/TGL LAHIR Martapura, 29 Juli 1990
ALAMAT Tambun, Bekasi Timur
PENDIDIKAN

S-1 : Universitas Islam Muhammad Ibnu Suud


Kerajaan Saudi Arabia - Fakultas Syariah
Jurusan Perbandingan Mazhab
S-2 : Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta
Konsentrasi Ilmu Syariah

Muhammad Ajib, Lc., MA, lahir di Martapura,


Sumatera Selatan, 29 Juli 1990. Beliau adalah putra
pertama dari pasangan Bapak Muhammad Ali dan
Ibu Siti Muaddah.
Setelah menamatkan pendidikan dasarnya (SDN
11 Terukis) di desa kelahirannya, Martapura,
Sumatera Selatan, ia melanjutkan studi di MTsN
Martapura, Sumatera Selatan selama 1 tahun dan
pindah ke MTsN Bawu Batealit Jepara, Jawa Tengah.
Kemudian setelah lulus dari MTsN Bawu Batealit
Jepara beliau lanjut studi di Madrasah Aliyah Wali
Songo Pecangaan, Jepara. Selain itu juga beliau
belajar di Pondok Pesantren Tsamrotul Hidayah yang
diasuh oleh KH. Musta’in Syafiiy rahimahullah. Di
muka | daftar isi
Halaman 30 dari 33
pesantren ini, beliau belajar kurang lebih selama 3
tahun.
Setelah lulus dari MA (Madrasah Aliyah) setingkat
SMA, beliau kemudian pindah ke Jakarta dan
melanjutkan studi strata satu (S-1) di program
Bahasa Arab (i’dad dan takmili) serta fakultas Syariah
jurusan Perbandingan Madzhab di LIPIA (Lembaga
Ilmu Pengetahuan Islam Arab) (th. 2008-2015) yang
merupakan cabang dari Univ. Islam Muhammad bin
Saud Kerajaan Saudi Arabia (KSA) untuk wilayah Asia
Tenggara.
Setelah lulus dari LIPIA pada tahun 2015 kemudian
melanjutkan lagi studi pendidikan strata dua (S-2) di
Institut Ilmu al-Qur’an (IIQ) Jakarta, fakultas Syariah
dan selesai lulus pada tahun 2017.
Berikut ini beberapa karya tulis beliau yang telah
dipublikasikan dalam format PDF dan bisa
didownload secara gratis di website rumahfiqih.com,
diantaranya:
1. Buku “Mengenal Lebih Dekat Madzhab Syafiiy”
2. Buku “Ternyata Isbal Haram, Kata Siapa?”.
3. Buku “Dalil Shahih Sifat Shalat Nabi SAW Ala
Madzhab Syafiiy”.
4. Buku “Hukum Transfer Pahala Bacaan al-
Quran”.
5. Buku “Maulid Nabi SAW Antara Sunnah &
Bid’ah”.
6. Buku “Masalah Khilafiyah 4 Madzhab
Terpopuler”.
7. Buku “Bermadzhab Adalah Tradisi Ulama
Salaf”.
Halaman 31 dari 33
8. Buku “Praktek Shalat Praktis Versi Madzhab
Syafiiy”.
9. Buku “Fiqih Hibah & Waris”.
10.Buku “Asuransi Syariah”.
11.Buku “Fiqih Wudhu Versi Madzhab Syafiiy”.
12.Buku “Fiqih Puasa Dalam Madzhab Syafiiy”.
13.Buku “Fiqih Umrah”.
14.Buku “Fiqih Qurban Perspektif Madzhab
Syafiiy”.
15.Buku “Shalat Lihurmatil Waqti”.
16.Buku “10 Persamaan & Perbedaan Tata Cara
Shalat Antara Madzhab Syafi’iy & Madzhab
Hanbali”.
17.Buku “33 Macam Jenis Shalat Sunnah”.
18.Buku “Klasifikasi Shalat Sunnah”.
19.Buku “Ibu Hamil & Menyusui Bolehkah Bayar
Fidyah Saja”.
20.Buku “Fiqih Aqiqah Perspektif Madzhab
Syafiiy”.
21.Buku “Mengenal Ahli Waris”
22.Buku “Mengetahui Bagian Pasti Ahli Waris”
23.Buku “Mengetahui Syarat Bagian Pasti Ahli
Waris”
24.Buku “Mengetahui Konsep Hijab Ahli Waris”
25.Buku “Praktek Cara Menghitung Warisan”
Saat ini beliau masih tergabung dalam Tim Asatidz
di Rumah Fiqih Indonesia (www.rumahfiqih.com),
yang berlokasi di Kuningan Jakarta Selatan. Rumah
Fiqih adalah sebuah institusi nirlaba yang bertujuan
melahirkan para kader ulama di masa mendatang,
dengan misi mengkaji Ilmu Fiqih perbandingan yang
original, mendalam, serta seimbang antara
Halaman 32 dari 33
madzhab-madzhab yang ada.
Selain aktif menulis, juga menghadiri undangan
dari berbagai majelis taklim baik di masjid,
perkantoran ataupun di perumahan di Jakarta,
Bekasi dan sekitarnya.
Secara rutin juga menjadi narasumber pada acara
YAS’ALUNAK di Share Channel tv. Selain itu, beliau
juga tercatat sebagai dewan pengajar di
sekolahfiqih.com.
Beliau saat ini tinggal bersama istri tercinta Asmaul
Husna, S.Sy., M.Ag. di daerah Tambun, Bekasi. Untuk
menghubungi penulis, bisa melalui media Whatsapp
di 082110869833 atau bisa juga menghubungi beliau
melalui email pribadinya:
muhammadajib81@yahoo.co.id.
Halaman 33 dari 33

RUMAH FIQIH adalah sebuah institusi non-profit


yang bergerak di bidang dakwah, pendidikan dan
pelayanan konsultasi hukum-hukum agama Islam.
Didirikan dan bernaung di bawah Yayasan Daarul-
Uluum Al-Islamiyah yang berkedudukan di Jakarta,
Indonesia.
RUMAH FIQIH adalah ladang amal shalih untuk
mendapatkan keridhaan Allah SWT. Rumah Fiqih
Indonesia bisa diakses di rumahfiqih.com

Anda mungkin juga menyukai