PELAYANAN KEFARMASIAN
DISUSUN OLEH:
03.19.001
MAROS
2022
LEMBAR PENGESAHAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
FARMASI RUMAH SAKIT
PELAYANAN KEFARMASIAN
DI RUMAH SAKIT LABUANG BAJI
PERIODE 20 DESEMBER – 17 JANUARI 2022
OLEH:
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan kerja lapangan
Mengetahui
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas petunjuk ,rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
ini tanpa ada halangan apapun sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Lporan ini
disusun berdasarkan pengalaman dan ilmu yang kami peroleh selama melaksanakan PKL
Laporan PKL yang telah kami susun ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas
mahasiswa sebagai penanggung jawaban atas kegiatan PKL di dunia kerja yang berkaitan
Kami menyadari bahwa laporan ini tidak akan disususn dengan tanpa adanya
bantuan dengan pihak-pihak terkait. Oleh karena itu, tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terima klasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam kegiatan PKL
maupun dalam penyusunan laporan ini.Selain itu kami menyadari bahwa laporan PKL ini
masih jauh dari kata sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya.
Oleh karena itu, kami mengharap kritikan dan saran yang membangun guna menjadi
acuan agar penulis bisa lebih baik lagi kedepannya. Semoga laporan ini dapat brmanfaaat
Penulis
i
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................................1
B. Tujuan.....................................................................................................................4
a. Tujuan umum........................................................................................................4
b. Tujuan khusus......................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................................5
A. Pengertian Rumah Sakit............................................................................................5
B. Peraturan dan Perundang-undangan tentang Rumah Sakit............................................5
C. Tugas dan Fungsi Rumah Sakit..................................................................................6
D. Persyaratan Pendirian Rumah Sakit............................................................................7
E. Persyaratan Kelengkapan Rumah Sakit.......................................................................8
F. Pengelolaan Rumah Sakit........................................................................................14
G. Instalasi Farmasi Rumah Sakit..................................................................................14
H. Deskripsi Resep, Copy Resep dan Obat....................................................................17
a. Resep................................................................................................................17
b. Copy resep.........................................................................................................18
c. Obat..................................................................................................................19
BAB III...............................................................................................................................25
PELAKSANAAN KEGIATAN PKL.........................................................................................25
A. Deskripsi Umum Lahan Praktik.................................................................................25
a. Latar Belakang Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji.......................................25
b. Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji..........................................26
c. Fasilitas Pelayanan RSUD...................................................................................26
b. Struktur Organisasi Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji........28
B. Deskripsi Kegiatan Praktik........................................................................................29
BAB IV...............................................................................................................................31
PEMBAHASAN...................................................................................................................31
ii
A. Gudang Perbekalan RSUD Labuang Baji...................................................................31
B. Apotek Rawat Jalan RSUD Labuang Baji...................................................................34
C. Apotek IGD (Instalasi Gawat Darurat) RSUD Labuang Baji..........................................35
D. Apotek Rawat Inap RSUD Labuang Baji....................................................................36
E. Apotek Bedah Sentral (OK) RSUD Labuang Baji.........................................................37
F. Skrining Resep.......................................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................64
LAMPIRAN........................................................................................................................69
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan hal yang diutamakan oleh setiap orang untuk dapat
melakukan setiap kegiatan yang diinginkan. Oleh karena itu untuk meningkatkan
Kesehatan adalah keadaan sehat secara fisik,mental spiritual maupun sosial yang
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis dalam melaksanakan
dasar masyarakat yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu
manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkn sesuai dengan
cita-cita bangsa Indonesia. Setiap kegiatan dalam upaya untuk memelihara dan
1
pembentukan sumber daya manusia Indonesia,serta peningkatan ketahanan dan
paripurna, yang terdiri atas : rawat inap, rawat jalan, gawat darurat, tindakan medik
Undang-Undang Republik Indonesia No: 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit. Rumah
sakit merupakan suatu unit pelayanan kesehatan strategi dilihat dari konteks jumlah
biaya yang dikeluarkan, dimana sebagian besar dana kesehatan terserap dalam
sektor perumah sakitan baik di Negara yang sudah maju maupun pada Negara
provinsi yang merupakan rumah sakit di bawah koordinasi Pemda provinsi harus
rumah sakit selain sebagai tempat pelayanan paripurna juga diharapkan sebagai
pusat rujukan dan sebagai pusat informasi hidup sehat (DepKes RI,2009).
pembiayaan yang cukup merupakan faktor pendukung yang paling utama dan modal
dasar yang harus dimiliki sehingga fungsi rumah sakit dapat berkiprah dan semakin
modern. Dengan demikian, bila hal itu terwujud RSUD Labuan Bajo disamping akan
meningkatkan kinerjanya juga akan menambah peningkatan income rumah sakit. Dan
hal ini juga berarti menambah income pendapatan daerah yang bukan tidak mungkin
2
Profil RSUD Labuan Baji merupakan gambaran umum dan hasil kinerja
RSUD Labuan Baji yang diterbitkan setiap tahun. Profil ini disusun secara sistematis
Labuan Baji. Profil ini diharapkan dapat memberikan gambaran menyentuh dari
kondisi situasi dan kinerja sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan informasi bagi
semua pihak dan sebagai data dasar dalam pengembangan dan peningkatan
semakin meningkat.
kerja nyata sehingga peserta didik mendapat gambaran dan pengalaman kerja secara
langsung dan menyeluruh, tempat yang dapat dijadikan sebagai sarana pelaksanaan
kegiatan PKL salah satunya adalah rumah sakit. Praktek kerja lapangan sangat
teoritis yang didapat selama mengenyam pendidikan. Kegiatan praktek ini sebagai
setiap bagian dari kegiatan praktek kerja lapangan tersebut berguna bagi mahasiswa
dan memberikan pengalaman dalam mengetahui dan memahami tugas sebagai Ahli
Praktek Kerja Lapangan di rumah sakit. Bagi mahasiswa sangatlah perlu dilakukan
3
farmasi di rumah sakit dan juga sebagai wadah untuk mengaplikasikan ilmu yang
selama ini didapatkan dari perkuliahan sesuai dengan fungsi dan kompetensi Ahli
Farmasi.
B. Tujuan
a. Tujuan umum
b. Tujuan khusus
1) Untuk memahami peran Ahli Madya Farmasi di rumah sakit dalam menunjang
pelayanan kesehatan.
sakit
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
pemulihan kesehatan, yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya
peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit dalam suatu tatanan rujukan, serta
dapat dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga dan penelitian. Rumah Sakit juga
merupakan institusi yang dapat memberi keteladan dalam budaya hidup bersih dan
sehat serta kebersihan lingkungan (Depkes RI, 2003).Rumah Sakit menurut Pasal 1
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,
Menurut WHO rumah sakit adalah institusi yang merupakan bagian integral
kesehatan yang lengkap, baik kuratif maupun preventif bagi pasien rawat jalan dan
5
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah
Sakit.
Kefarmasian.
Tahun 2012 Tentang Pedoman Teknis Cara Distribusi Obat Yang Baik.
Tentang Rumah Sakit pada pasal 4 dan pasal 5 bahwa tugas dan fungsi rumah sakit
6
2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan
kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis;
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus berbentuk Unit Pelaksana Teknis dari
Teknis Daerah dengan pengelolaan Badan Layanan Umum atau Badan Layanan
4. Rumah Sakit yang didirikan oleh swasta sebagaimana yang dimaksud pada ayat
(2) harus berbentuk badan hukum yang kegiatan usahanya hanya bergerak di
bidang perumahsakitan.
Asas dan tujuan rumah sakit pada pasal 2 yaitu Rumah Sakit diselenggarakan
7
profesionalitas, manfaat, keadilan, persamaan hak dan anti diskriminasi, pemerataan,
1. Lokasi
dilaksanakan sesuai dengan peruntukan lokasi yang diatur dalam Rencana Tata
8
Ruang Wilayah Kabupaten/Kota,Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan
ayat (1) harus didasarkan pada studi kelayakan dengan menggunakan prinsip
2. Bangunan
b. Bangunan rumah sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (1)paling sedikit terdiri
atas ruang:
11) Ruang kantor dan administrasi; 21) Pelataran parkir yang mencukupi.
9
a. Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan teknis bangunan Rumah Sakit
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan
Menteri.
3. Prasarana
meliputi:
1) instalasi air;
4) instalasi uap:
10) ambulan.
Rumah Sakit
dimaksud pada ayat (1) harus dilakukan oleh petugas yang mempunyai
10
kompetensi di bidangnya.
dimaksud pada ayat (1) harus didokumentasi dan dievaluasi secara berkala dan
berkesinambungan.
pada ayat (1) sampai dengan ayat (5) diatur dengan Peraturan Menteri.
ayat(1) yaitu Rumah Sakit harus memiliki tenaga tetap yang meliputi tenaga
b. Jumlah dan jenis sumber daya manusia sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
c. Rumah Sakit harus memiliki data ketenagaan yang melakukan praktik atau
d. Rumah Sakit dapat mempekerjakan tenaga tidak tetap dan konsultan sesuai
perundangan.
e. Tenaga medis yang melakukan praktik kedokteran di Rumah Sakit wajib memiliki
f. Tenaga kesehatan tertentu yang bekerja di Rumah Sakit wajib memiliki izin
11
g. Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit harus bekerja sesuai
dimaksud pada ayat (1) dan ayat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
kebutuhan pelayanan.
hanya dilakukan bagi tenaga kesehatan asing yang telah memiliki Surat Tanda
ayat (1) ayat (2) dan ayat (3) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
5. Kefarmasian
kefarmasian.
12
c. Pengelolaan alat kesehatan,sediaan farmasi, dan bahan habis pakai di Rumah
d. Besaran harga perbekalan farmasi pada instalasi farmasi Rumah Sakit harus
6. Peralatan
b. Peralatan medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus diuji dan dikalibrasi
berkesinambungan.
13
ketentuan peraturan perundang-undangan.
pengelolaannya rumah sakit dapat dibagi menjadi rumah sakit publik dan rumah
sakit privat.
1. Rumah sakit publik dapat dikelola oleh pemerintah, pemerintah daerah dan
badan hukum yang bersifat nirlaba. Rumah sakit publik yang dikelola
umum atau badan layanan umum daerah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
2. Rumah sakit publik yang dikelola pemerintah dan pemerintah daerah tidak
dapat dialihkan menjadi rumah sakit privat. Rumah sakit publik dikelola oleh
badan hukum dengan tujuan profil yang berbentuk perseroan terbatas atau
persero.
Kefarmasian adalah tolok ukur yang dipergunakan sebagai pedoman bagi tenaga
pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang
14
pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien. Sediaan Farmasi adalah obat,
3. melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan Obat yang tidak rasional
yaitu :
a.pemilihan; e.penyimpanan;
b. perencanaan f. pendistribusian;
c.pengadaan; h. pengendalian;dan
d.penerimaan; i. administrasi.
meliputi:
15
a. pengkajian dan pelayanan Resep:
c. rekonsiliasi Obat;
e. konseling:
f. visite;
dimaksud pada ayat (3) huruf j hanya dapat dilakukan oleh Rumah Sakit
Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai dan pelayanan farmasi klinik
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) tercantum dalam
Menteri ini.
16
7. Penyelenggaraan Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit sebagaimana
a. Resep
Resep adalah permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, atau dokter
hewan kepada Apoteker, baik dalam bentuk kertas maupun elektronik untuk
Resep harus ditulis dengan jelas dan lengkap. Jika resep tidak jelas atau
tidak lengkap, apoteker harus menanyakan kepada dokter penulis resep tersebut.
a. Nama, alamat, dan nomor izin praktek dokter, dokter gigi atau dokter hewan.
17
f. Tanda tangan atau paraf dokterr penulis resep sesuai dengan peraturan
g. Jenis hewan serta nama dan alamat pemiliknya untuk resep dokter hewan.
h. Tanda seru atau paraf dokter untuk setiap resep yang melebihi dosis
telah dikerjakan menurut urutan tanggal dan nomor urut penerimaan resep. Resep
Resep yang mengandung narkotika harus dipisahkan dari resep lainnya. Resep
dilakukan dengan cara dibakar atau dengan cara lain yang memadai oleh
petugas apotik. Pada pemusnahan resep harus dibuat berita acara pemusnahan
sesuai dengan bentuk yang telah ditentukan, rangkap 4 dan ditanda-tangani oleh
b. Copy resep
dibuat apoteker, selain memuat semua keterangan yang terdapat dalam resep asli
harus memuat pula: nama dan alamat apotek, nama dan SIA, tanda tangan atau
paraf APA, det/ detur untuk obat yang sudah diserahkan atau ne detur untuk obat
salinan resep:
18
b. Nama dan APA dan nomor SIA.
c. Nama, umur,pasien.
g. Tanda R/.
h. Tanda “det" atau "deteur' untuk obat yang sudah diserahkan "ne det" atau
i. Tuliskan p.c.c (pro copy conform) menandakan bahwa salinan resep telah
c. Obat
Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang
2016)
a. Obat Bebas.(Anief,2010).
Obat bebas adalah Obat yang dijual bebas di pasaran dan dapat dibeli tanpa
Resep dokter. Obat bebas memiliki tanda khusus pada kemasan dan etiket yaitu
lingkaran hijau dengan garis tepi berwarna hitam Contoh: Vitamin C tablet.
19
Gambar 1.Penandaan Obat Bebas
Obat bebas terbatas adalah Obat keras yang dapat diserahkan oleh
Apoteker tanpa Resep dokter dengan disertai tanda peringatan berupa persegi
berwarna putih. Obat bebas terbatas memiliki tanda khusus pada kemasan dan
etiket yaitu lingkaran biru dengan garis tepi berwarna hitam.Contoh: Betadine
Obat keras adalah Obat yang hanya dapat dibeli di Apotek dengan
Resep dokter. Tanda khusus pada kemasan dan etiket adalah huruf K dalam
20
lingkaran merah dengan garis tepi berwama
hitam.Contoh:Captopril,Glibenklamid.
digolongkan menjadi.
1) Psikotropika golongan l.
Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan
21
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam
ketergantungan.Contoh:Diazepam,Klordiazepoksid
Narkotika adalah zat atau Obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang menyebabkan penurunan atau
digolongkan menjadi
1) Narkotika Golongan I
22
Makanan.Contoh: Seluruh bagian tanaman Papaver Somniverum L. kecuali
bijinya.
2) Narkotika Golongan II
pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan
Narkotika golongan tiga adalah narkotika yang memiliki daya adiktif ringan,
e. Prekursor.
bahan pemula atau bahan kimia yang dapat digunakan sebagai bahan
antara, produk ruahan, dan produk jadi Narkotika dan Psikotropika. Prekursor
23
Eter, Aseton,Metil Etil Keton, Asam Fenil Asetat. Asam Antranilat dan Piperidin.
Prekursor dalam penggolongan Tabel | merupakan bahan awal dan pelarut yang
BAB III
24
A. Deskripsi Umum Lahan Praktik
RSUD Labuang Baji Makassar didirikan pada tahun 1938 oleh Zending
Zending.RSUD Labuang Baji diresmikan pada tanggal 12 Juni 1938. Pada masa
perang dunia ke ll, rumah sakit ini digunakan oleh pemerintah Kotapraja Makassar
Kapasitas tempat tidur yang tersedia pada saat diresmikan adalah 25 tempat
kapasitas tempat tidur menjadi 170 tempat tidur (TT). Pada tahun 1952-1955, oleh
ruangan, sehingga kapasitas tempat tidur bertambah menjadi 190 TT.Sejak saat
itulah (1955) RSUD Labuang Baji dibiayai oleh pemerintah daerah tingkat I
Sulawesi Selatan.
Pada tahun 1960, oleh Zending RSUD Labuang Baji diserahkan kepada
pemerintah daerah tingkat I Sulawesi Selatan dan dikelola oleh Dinas Kesehatan
Provinsi Sulawesi Selatan dengan akreditasi ruma sakit tipe C. Terhitung mulai
tanggal 16 januari 1996, melalui Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan No.2
25
1) Rumah Sakit Unggulan Sulawesi Selatan
yang tergolong gawat darurat selama 24 jam. namun tidak menutup dipimpin
26
3) Baji Ati MDR 10) Baji Kamase
9) RPK
c. Penunjang Medik
1. Radiologi
27
2. Laboratorium patologi klinik
4. Instalasi farmasi
d. Struktur Organisasi Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji
STRUKTUR ORANISASI INSTALASI FARMASI
28
B. Deskripsi Kegiatan Praktik
bergiliran yang dimana waktu gilir setiap 1 minggu yang terbagi atas tiga shift yaitu
pagi pukul 08.00-14.00 wita, siang pukul 14.00-21.00. Mahasiswa bertugas secara
Jalan,Apotek rawat Inap. Apotek UGD/IRD, dan Apotek OK. Sistem bergiliran ini
instalasi farmasi,namun ada juga mahasiswa yang tidak mendapatkan jadwal tugas di
salah satu bagian instalasi farmasi. Jadwal penempatan tugas di buat langsung oleh
pembimbing PKL lahan RSUD Labuang Baji Makassar. Adapun kegiatan yang
menyediakan obat dan BMHP untuk pasien, menulis harga obat dan membuat
DO, menulis daftar obat yang digunakan ke buku agenda BPJS untuk pasien
BPJS dan buku agenda Umum untuk pasien UMUM, menyimpan DO di status
2. Apotek Rawat Jalan kegiatan yang dilakukan yaitu menskrining resep, memberi
nomor antrian ke pasien dan resep, melayani resep pasien rawat jalan dengan
3. Apotek Rawat Inap kegiatan yang dilakukan yaitu menyusun perbekalan farmasi,
29
4. Apotek Bedah Sentral/OK kegiatan yang dilakukan yaitu menyiapkan paket
anastesi pasien THT, memberikan alat tambahan paket anastesi (mata pisau
5. Gudang Farmasi kegiatan yang dilakukan yaitu mengantarkan obat dan alkes ke
ruang CVCU, menyusun alkes di gudang.menyusun obat yang masuk dari PBF,
30
BAB IV
PEMBAHASAN
berkumpulnya orang sakit maupun orang sehat,atau dapat menjadi tempat penularan
kesehatan.
mahasiswa untuk memasuki dunia usaha serta meluaskan wawasan mahasiswa dan
RSUD Labuang Baji Makassar merupakan rumah sakit tipe B, dimana RSUD
dengan kebutuhan yang diperlukan atau dibuat berdasarkan pola komsumsi dan
31
dibuat setelah stok opname di gudang, setiap bulan di gudang melakukan stok
opname.
secara e-Purchasing yang terdapat di dalam e-katalog obat dan BMHP. e.Purchasing
dilakukan oleh PPTK (Pejabata Pelaksana Teknis Kegiatan) yang diangkat / di Sk kan
sediaan farmasi secara gratis untuk penyakit TB MDR dan HIV AIDS.
Cara penerimaan barang di RSUD Labuang Baji yaitu rekanan mengirim atau
berdasarkan surat pesanan atau Surat Perintah Kerja (SPK).Panitia pemeriksaan dan
penerimaan barang membuat berita acara lalu menyerahkan barang farmasi kepada
penanggung jawab logistik farmasi untuk kebenaran kualitas dan kuantitas barang
barang / obat di gudang. Penyimpanan obat harus disesuaikan dengan suhu tertentu
sesuai jenis obatnya. Tetapi tidak semua obat harus disimpan pada suhu tertentu.
adapula obat yang disimpan pada suhu normal. Pengaturan suhu dilakukan dengan
tujuan agar obat yang disimpan digudang. pada saat dilakukan pengepakan obat
dalam keadaan baik atau bagus. Suhu yang tidak sesuai akan merusak obat.
Misalnya saja pada tablet salut gula, apabila tablet salut gula disimpan pada suhu
yang panas, maka obat tersebut dapat meleleh dan tidak dapat digunakan sehingga
32
harus disimpan pada suhu yang sejuk. Selain itu obat yang harus disimpan pada suhu
Abjad (alphabet), FEFO (First Expired First Out), FIFO (First In irst Out) dan
serta tepat mengenai jenis dan jumlah obat dari gudang farmasi RSUD Labuang
Baji serta merata dan teratur untuk memenuhi kebutuhan unit pelayanan
kesehatan.
Instalasi farmasi dan memberikan informasi kepada direktur rumah sakit setiap
dilaksanakan oleh petugas di Instalasi Farmasi baik laporan harian, bulanan, maupun
tahunan. Laporan-laporan yang dilaksanakan antara lain, yaitu kartu stock. buku
induk sebagai alat control dari mutasi obat setiap bulan,laporan pengadaan obat dan
tahun. evaluasi penulisan resep setiap tahun dan evaluasi mutu pelayanan
dilakukan setiap akhir bulan. Pelayanan instalasi farmasi RSUD Labuang Baji
Makassar memiliki 4 unit pelayanan, yaitu Apotek rawat inap, apotek rawat jalan, ,
Depo farmasi Instalasi Rawat Darurat (IRD) dan Depo farmasi OK.
33
B. Apotek Rawat Jalan RSUD Labuang Baji
Apotek rawat jalan adalah suatu instalasi farmasi yang melakukan pelayanan
resep pasien rawat jalan dengan pendistribuslan perbekalan farmasi untuk memenuhi
kebutuhan pasien rawat jalan di rumah sakit. Apotek rawat jalan melakukan pelayanan
resep mulai pukul 08.00-14.00 wita dengan waktu kerja 6 hari. apotek rawat jalan
melayani pasien BPJS, umum, IOM (Inhealt) dan jasaraharja. Kegiatan apotek rawat
jalan meliputi pelayanan resep yang dimana resep datang dari loket rawat jalan
kemudian farmasis yang bertugas di loket memberikan nomor antrian ke pasian dan
resep. sebelum menyiapkan obat farmasis yang bertugas diloket menskrining resep
yang diterima, jika pasien BPJS penggunaan obat kronik 30 hari farmasis menulis
daftar obat pasien sesuai nomor yang ada di kartu kontrol pasien. Menghitung dosis
obat jika resep racikan dan memberi harga.Setelah resep diskrining kemudian
dilakukan penyiapan obat dan BMHP pasien yang sesuai permintaan dokter di resep.
dilakukan pemberian etiket. Untuk penyiapan obat dan peracikan obat dilakukan
dilakukan setiap hari selasa dan hari kamis dalam satu minggu.
c. Penyimpanan, dilakukan dengan cara FIFO dan FEFO dan disimpan sesuai jenis
sediaan obat dan suhu penyimpanan, untuk BMHP disimpan terpisah dengan
34
sediaan obat.
bulan,bertujuan agar untuk mengetahui jumlah obat yang tersedia dan tanggal
expire date untuk menghidari kekosongan stok dan penggunaan obat yang
expire ke pasien
yang dimana farmasis menarik obat yang akan kadalursa atau sudah kadaluarsa
(PBF).
Apotek instalasi gawat darurat adalah salah satu depo farmasi yang
dikhususkan untuk melayani pasien dalam waktu 24 jam Jadwal dinas petugas
farmasis yang terbagi atas 3 shift yaitu pagi. siang dan malam. Untuk pasien
sediaan farmasi yang tertulis dalam resep dari dokter ke apotek IGD. Setelah
resep datang petugas apotek IGD melakukan penyiapan BMHP dan alkes lalu
35
diserahkan kepada perawat kemudian ditulis didalam daftar pemakaian
perbekalan farmasi dibuku agenda, membuat daftar obat (DO) dan memberi
harga.
Apotek rawat Inap adalah apotek yang dibentuk untuk memenuhi kebutuhan
obat dan BMHP untuk pasien yang berada di ruang perawatan. Apotek Rawat
petugas apotek rawat inap. kemudian dilakukan skrining resep oleh petugas
farmasi dirawat inap, jika resep kurang jelas maka dikonfirmasikan ke, setelah
itu, dilakukan penyalinan resep, input data, penyiapan obat. kemudian petugas
pasien, membawa formulir obat dan surat jaminan ( catatan dari petugas
Depo farmasi (OK) adalah suatu depo yang melakukan pelayanan terhadap
resep obat dan alkes yang digunakan untuk operasi bersifat elekftif atau terencana.
Adapun alur pelayanan farmasi bedah sentral yaitu, pasien dibawah oleh perawat ke
36
kamar bedah, perawat menulis permintaan perbekalan farmasi diformulir pemakaian
farmasi sesuai dengan permintaan yang ada diformulir tersebut. Perawat yang
pasien operasi. Setelah selesai di operasi, perbekalan farmasi yang tidak digunakan
dan paket OK tersebut dimasukkan kedalam berkas rekam medik pasien. Perbekalan
farmasi yang terdapat dipelayanan farmasi bedah sentral (OK) adalah obat-obatan
37
F. Skrining Resep
1. Resep racikan
Alamat -
Dokter
No.Telp 081524722959
Tanggal 24/12/21
Penulisan
Resep
38
Subsciptio Paraf/TTD
Dokter
Prescriptio Tanda R R/ Gabapentin 150 mg
Nama Obat Amitripilih 6,25 mg
Dosis
Bentuk m.f.caps dtd no.XXI
Sediaan 3 dd I
Jumlah yang
diminta
Signature Aturan
Pemakaian
Nama Pasien Rahmatillah Amin
Umur Pasien 48 tahun
Alamat
Pasien
b. Pertimbangan Klinis
NO URAIAN PEMBAHASAN
1. Gabapentin Indikasi: Terapi tambahan untuk epilepsi parsial dengan
39
diare, konstipasi, nyeri perut, nyeri punggung, depresi,
c. Perhitungan Bahan
150
Gabapentin 150 mg = x 21 = 10,5 tablet
300
6,25
Amitriptyline 6,25 mg = x 21 = 5,25 tablet
25
d. Farmakologi
Pada resep tersebut terdapat 2 obat yang diminum yaitu gabapentin dan
40
pada pasien dengan gangguan kejang atau nyeri neuropati. Sedangkan
e. Farmakokinetik
lainnya.
hhemodialisis
41
puncak setelah 4-6 jam konsumsi oral.
lipofilik.
enzim CYP2C19,
42
2. Resep Non Racikan
Pelayanan resep non racikan adalah pelayanan resep obat tanpa melalui
proses peracikan obat.Proses pelayanan resep non racikan terbagi dalam dua
kategori waktu, yaitu waktu pelayanan dan waktu tunggu. Waktu pelayanan adalah
waktu yang dibutuhkan petugas untuk menyelesaikan satu resep pada setiap
proses pelayanan. Sedangkan waktu tunggu adalah waktu tunda atau idle sebuah
resep tidak dilakukan pelayanan.
43
Nama Obat R/
Dosis Cefixime tab 200 mg no.x
Bentuk 2 dd 1
Sediaan
Jumlah yang Paracetamol tab 500 mg
diminta no.xv
Aturan 3 dd 1
Pemakaian
Signature Nama Pasien Indar yuliana musa
Umur Pasien
Alamat Pasien
i. Pertimbangan Klinis
NO URAIAN PEMBAHASAN
44
1. Cefixime Indikasi: infeksi yang disebabkan oleh patogen
tanpa komplikasi.
cephalosporin.
selama 2 pekan
dosis sehari
45
eritema atau urtikaria, kelainan darah, hipotensi,
kerusakan hati.
ii. Farmakology
Pada resep tersebut terdapat 2 obat yang diminum yaitu cefixime dan
lebih protein pengikat penisilin, ia menghentikan sintesis dinding sel bakteri dan
untuk menghasilkan antipiresis dapat bekerja perifer untuk memblokir impuls nyeri,
iii. Farmakokinetik
46
benzoquinone imine (NAPQI), metabolit minor yang
47
dan jaringan lunak.
Metabolisme : -
feses (10%)
SIP √ -
Alamat √ -
Inscriptio Dokter
No.Telp √ 085255473037
Tanggal √ 7/1/2022
Penulisan
Resep
48
Subsciptio Paraf/TTD √
Dokter
S 1dd1
Candesartan 8 mg No. V
S 1dd1
Signature
Nama √ Anwar
Pasien
Alamat √
Pasien
b. Pertimbangan Klinis
NO URAIAN PEMBAHASAN
akut berat
49
Kontra indikasi : hipersensitif, porfiria
konvulsi
dosis terbagi
terbagi.
50
Kontraindikasi : Kontraindikasi Absolut: tidak ada
akut,Hipertensi,Tukak peptic,Jerawat,Kelemahan
otot,Penurunan darah.
51
dan muntah), mual, dan pusing.
asetilsistein.
muntah.
52
Efek samping : Edema pretibiol, gangguan tidur,
memerah.
monoterapi.
monoterapi.
c. Farmakologi
53
Retaphyl: Teofilin adalah xanthine yang merangsang pernapasan, melemaskan
otot polos bronkus (bronkodilatasi), dan menekan respons saluran udara terhadap
MIMS Online)
sulfat yang memungkinkan efek aditif pada reseptor muskarinik dan beta2-
Online)
54
memulihkan glutathione hati, berfungsi sebagai pengganti glutathione, dan
pembuluh darah perifer dan tekanan darah dengan merelaksasi otot polos
masuknya ion Ca ke otot polos jantung dan pembuluh darah. . (Sumber: MIMS
Online)
d. Farmakokinetik
albumin.
55
dan melalui hidroksilasi oleh CYP2E1 dan
suksinat ester).
L/kg.
Metabolisme : -
56
Sumber : MIMS Online
57
plasenta atau sawar darah otak. Metabolit
Metabolisme : -
58
Sumber : MIMS Online
jam.
59
penyerapan dari saluran pencernaan;
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
dengan memiliki wakil direktur dari tiap bagian dan sub bagian. Dimana Instalasi
Farmasi Rumah Sakit yang dikepalai oleh seorang apoteker untuk mengkoodinir unit-
unit farmasi.
meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative. Instalasi Farmasi Rumah Sakit
perbekalan farmasi.
3. Cara perbekalan farmasi untuk pasien rawat jalan dilakukan secara langsung
berinteraksi pada pasien sedangkan untuk pasien rawat inap dilakukan oleh perawat
60
dan untuk pasien IGD dengan pelayanan kepada perawat atau anggota keluarga
pasien.
B.Saran
61
62
DAFTAR PUSTAKA
Aniel,M. 2000, llmu Meracik Obat, Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.
Depkes RI, 2015, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2015
63
Alur Pelayanan Resep
Penerimaan resep
Skrining resep
Memberikan etiket
64
2. Alur IGD/IRD RSUD Labuanng Baji
Pasien/keluarga pasien
Melakukan registrasi
Perawat
Resep
Memberikan etiket
65
3. Alur Rawat Inap RSUD Labuanng Baji
Penerimaan resep
Analisis resep
Penyiapan obat
Penyerahan obat
66
LAMPIRAN
1. Apotek Rawat Jalan
67
2. Apotek Rawat Inap
68
69
3. Apotek IRD
70
71
4. Apotek OK
72
5. Gudang
73
74