Nama : Saepul

NPM : 8820119076
Mata Kuliah : Menulis Esai Tanggapan
Semester :8
Dosen : Dr.Hj.Siti Maryam,M.Pd.

Judul : Sejumlah Masalah Sastra (Satyagraha Hoerip)

esai ke esai
Arief Budiman

Esai adalah esai berukuran sedang, biasanya prosa, yang secara singkat mengeksplorasi
suatu masalah dan mengajukan pertanyaan secara sederhana dan sekilas, sejauh subjek
tersebut menggugah pikiran penulis.
Jelas, esai dalam rumusan ini bukanlah kajian ilmiah yang baku, penuh kehati-hatian dan
tanggung jawab ilmiah yang mendesak.
Hal terpenting dalam sebuah esai adalah Bukan pokok bahasannya, tapi cara penulis
menyajikan masalahnya. Dengan kata lain, fokus esai adalah refleksi dari kepribadian
penulis, kepribadian yang menyenangkan dan menarik. Inilah yang diutarakan Arthur
Christopher Benson dalam esainya berjudul The Art of the Essayist. Dia mengatakan dia
tidak membutuhkan motivasi filosofis, intelektual, religius, atau lucu untuk menulis esai.
Penulis esai menulis sesuai dengan apa yang hidup di dalam dirinya - perasaan dan pikiran.
Maka penulis esai adalah seorang pecandu. Seseorang yang jatuh cinta dengan
masalah/gejala. Cinta adalah cinta pribadi. Menulis esai itu seperti bercerita untuk diri sendiri
dan untuk diri sendiri - seperti merenungkan keindahan cinta.
Esai adalah karya tulis yang sangat pribadi.
Puisi adalah, seperti yang dikatakan Jacques Maritan, "pertemuan antara dunia batin individu
dan dunia batin alam." Jadi, apresiasi pribadi terhadap alam. Puisi di sini adalah dalam arti
Coleridge mengatakannya: Kebalikan dari prosa adalah puisi, bukan puisi.
Namun, bukan berarti esai tersebut anti-ilmiah atau anti-puitis. Bagaimanapun,
karakteristik esai adalah kelonggaran dan subjektivitasnya. Esai tampaknya melompat dari
subjek ke subjek dan subjek ke subjek.
Esai ini tidak membuktikannya secara eksperimental atau rasional, tetapi secara
simpatik meyakinkan kebenaran. Dia menggunakan sisi rasional dan emosionalnya, tetapi dia
menggunakan sisi itu secara demokratis dan murah hati. Dalam puisi dan sains ada alasan
kuat untuk membuat orang lain mengatakan apa yang mereka maksud. Itu tipikal esai. Ini
demokratis dan penuh kasih. Ini adalah pekerjaan pribadi yang dapat dipuaskan dengan itu
saja.
Esai dinilai berdasarkan kriteria esai, mengungkap semua kesegaran dekorasi, seperti bunga
kebanggaan yang bermekaran di pagi hari.

Dari majalah Horizon, Juli 1966, Tahun 1, No. 1, hlm. 14-15.