- Masyarakat desa dapat saling berbagi, meningkatkan, dan menganalisis pengetahuan mereka tentang kondisi dan kehidupan yang ada di desa, juga membuat rencana serta tindakan nyata (Chambers, 1996). - Untuk membantu praktisi pembangunan, pejabat pemerintah, serta masyarakat setempat dalam bekerja sama untuk merencanakan program yang tepat (World Bank). - Untuk mengembangkan program bersama masyarakat (Pratiwi, 2007).
Tujuan dari RRA yaitu:
- Untuk memperoleh informasi dalam waktu cepat, serta dapat menghemat biaya, akurat dan mendalam - Sebagai basis untuk perencanaan pembangunan dan tindakan. - Untuk melakukan penelitian lapang terkait sistem usahatani dan memahami perdesaan dalam waktu yang cepat.
2. Teknik PRA wawancara semi terstruktur
Cara penggunaan: 1) Melakukan persiapan wawancara dengan mengkaji ulang informasi yang susah ada serta menyusun daftar pertanyaan yang akan menjadi fokus wawancara. Usahakan pertanyaannya hanya seputar topik yang akan dibicarakan dan tidak menggunakan pertanyaan dengan jawaban yang terarah (ya-tidak). 2) Sebelum melakukan wawancara, sebaiknya melakukan perkenalan misalnya dengan berbincang mengenai keadaan keluarga (Bina Swasana). 3) Membuat pertanyaan yang sederhana serta mudah dimengerti oleh masyarakat. 4) Pertanyaan yang diajukan usahakan bersifat netral, tidak menyinggung pihak tertentu. 5) Tim ada yang bertugas sebagain pencatan proses, serta ada yang mendokumentasikan semua hasil diskusi. Sumber: Chambers, Robert. 1996. “PRA (Participatory Rural Appraisal) Memahami Desa Secara Partisipatif”. Yogyakarta: Penerbit Kanisuis.
Pratiwi, Wiwik D. 2007. Participatory Rural Appraisal (PRA). SP 6102 – Maret 2007. wdpratiwi@ar.itb.ac.id [Diakses pada 30 Maret 2020].