Anda di halaman 1dari 19

PELATIHAN

PELATIH TEMPAT
KERJA
Rangkuman
Daftar Isi
Kata Pengantar...........................................4
1. Memeriksa Prasyarat Pendidikan
Kejuruan......................................................5
Sistem pendidikan khas tiap negara..............
Kerjasama dengan pihak eksternal yang
terkait..............................................................
2. Mempersiapkan Pendidikan Kejuruan.6
Tujuan dan isi perencanaan pendidikan
kejuruan..........................................................
Instrumen perencanaan pendidikan
kejuruan..........................................................
Hal-hal yang mempengaruhi proses
perencanaan pendidikan kejuruan.................
Tempat belajar pendidikan kejuruan..............
Alur perencanaaan pendidikan kejuruan
........................................................................
Penerapan rencana pendidikan kejuruan
........................................................................
Unsur-unsur kerjasama pembelajaran...........
Kerjasama tempat belajar sekolah dan
perusahaan....................................................
3. Melaksanakan Pendidikan Kejuruan. 10
Mengembangkan dan mengatur tugas
kerja dan tugas belajar berdasarkan
rencana pendidikan kejuruan
perusahaan, proses kerja dan kekhasan
perusahaan..................................................
Memilih serta menerapkan metode dan
media pendidikan kejuruan sesuai
dengan situasi atau kelompok tertentu........
Memajukan perkembangan sosial dan
kepribadian pemagang; mengetahui

ii
masalah dan konflik dengan cepat serta
mengusahakan solusi..................................
Menentukan dan menilai prestasi hasil
ujian; memimpin pembicaraan evaluasi,
menarik kesimpulan untuk jenjang
pendidikan kejuruan selanjutnya..................
4. Menyelesaikan Pendidikan................17
Daftar Istilah..............................................19
Subhan
Semen Bosowa Maros

KATA PENGANTAR

Pelatihan Pelatih Tempat Kerja Angkatan #3 diadakan secara Daring dan Luring dengan
rincian sebagaimana berikut ini:
 Daring diadakan pada tanggal 2 s/d 11 Juni 2021 via Microsoft Teams

 Luring diadakan pada tanggal 14 – 15 Juni 2021 di Hotel Ibis Style JatiBening
Bekasi

Rangkuman ini dibuat dalam rangka memudahkan Peserta Pelatihan Pelatih Tempat Kerja
Angkatan #03 tahun 2021 yang diselenggarakan Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Industri Kementerian Perindustrian Republik Indonesia bersama dengan Kadin
Indonesia dan IHK Tier untuk mengerti kemudian memahami prinsip-prinsip dasar dalam
melatih Pemagang sesuai dengan profesi kerja yang telah ditentukan oleh Pelatih Tempat
Kerja yang ada di Perusahaan.
Adapun Pelatihan Pelatih Tempat Kerja ini memiliki 4 bagian besar (4M).
1. Memeriksa.

2. Mempersiapkan.

3. Melaksanakan.

4. Menyelesaikan.

Sebagai penutup, besar harapan Kami dapat menyelesaikan Pelatihan Pelatih Tempat
Kerja dengan baik, sehingga apa-apa yang telah diajarkan dapat direalisasikan di
Perusahaan atau Tempat Kerja masing-masing.

4
Subhan
Semen Bosowa Maros

1. MEMERIKSA PRASYARAT PENDIDIKAN


KEJURUAN

Sistem pendidikan khas tiap negara


Di Jerman orang menyebut sistem pendidikan ganda sebagai sebuah bentuk pendidikan
kejuruan, dimana pemagang belajar di sebuah perusahaan dan di sekolah kejuruan secara
paralel.
Sistem pendidikan ganda terbukti dan diakui oleh seluruh pihak yang terkait. Karena di
Jerman tidak terdapat prasyarat formal untuk mengikuti pendidikan kejuruan seperti lulusan
sekolah tertentu, pendidikan kejuruan terbuka untuk siapa saja dengan minimum usia 15
tahun tanpa memperhatikan apapun latar pendidikan mereka.

Kerjasama dengan pihak eksternal yang terkait


Tentunya sistem pendidikan kejuruan ini tidak bisa berjalan dengan sendirinya. Dibutuhkan
pihak lain di dalam dan di luar perusahan.

Terdapat perbedaan di setiap negara. Pihak eksternal yang terkait dengan pendidikan
kejuruan di Jerman antara lain:

 Tenaga ahli atau perwakilan pendidikan kejuruan mempunyai tugas sebagai pelatih
tempat kerja yang menyampaikan satu bagian dari materi.

 Pelatih tempat kerja memiliki tugas yang luas dalam rangka pendidikan kejuruan

 Melalui keikutsertaan sekolah kejuruan sebagai mitra dalam sistem ganda diperoleh
dimensi eksternal. Disini pelatih tempat kerja harus menjaga hubungan baik dengan
guru sekolah kejuruan setiap saat.

 Pihak eksternal dibutuhkan apabila pendidikan kejuruan tidak memungkin


dijalankan di dalam perusahaan.

AHK di tiap negara tidak hanya memberikan konsultasi untuk perusahaan – berdasarkan
contoh di Jerman, mereka juga bisa memberikan konsultasi pada pelatih tempat kerja dan
calon pemagang dalam pemilihan profesi pendidikan kejuruan. Kurikulum pelatihan pelatih
tempat kerja – internasional menyediakan materi khas tiap negara.

5
Subhan
Semen Bosowa Maros

2. MEMPERSIAPKAN PENDIDIKAN KEJURUAN

Tujuan dan isi perencanaan pendidikan kejuruan


Materi pendidikan kejuruan untuk masing-masing profesi dijabarkan dalam Kerangka
Pendidikan Kejuruan.

Pemagang diajari untuk mempersiapkan, merencanakan, melaksanakan dan mengontrol


secara mandiri dan terencana.

Di Jerman, perusahaan dan pelatih tempat kerja bertanggung jawab atas keseluruhan
Pendidikan kejuruan. Berdasarkan dasar-dasar kerangka hukum (peraturan pendidikan
kejuruan), pelatih tempat kerja merencanakan seluruh Pendidikan kejuruan di perusahaan
dan memastikan seluruh materi yang dibutuhkan untuk kemampuan bertindak di
perusahaan disampaikan.

Instrumen perencanaan pendidikan kejuruan


Dasar-dasar untuk perencanaan Pendidikan kejuruan di perusahaan adalah pedoman
struktur waktu dan silabus yang diambil dari peraturan Pendidikan kejuruan (kerangka
rencana Pendidikan kejuruan). Hal ini memberikan materi minimal pendidikan kejuruan,
tetapi tidak terkait dengan kondisi perusahaan.
Jika perusahaan memiliki banyak pemagang, maka pelatih tempat kerja harus Menyusun
rencana penempatan agar mendapatkan gambaran secara keseluruhan.
Perlunya Menyusun instrumen perencanaan lebih lanjut tergantung dari tuntutan
perusahaan.

Hal-hal yang mempengaruhi proses perencanaan


pendidikan kejuruan
1. Materi.
2. Waktu.
3. Pendidikan dan pengalaman sebelumnya.
4. Situasi perusahaan tertentu, misalnya perusahaan musiman.
5. Pembelajaran di sekolah kejuruan (regular/blok).
Faktor-faktor tersebut di atas mempengaruhi penyusunan rencana Pendidikan
kejuruan, akan tetapi tidak boleh menjadi alasan untuk menghilangkan satupun
materi.

6
Subhan
Semen Bosowa Maros

Tempat belajar pendidikan kejuruan


Tempat belajar pada pendidikan kejuruan dibedakan berdasarkan jumlah pemagang dalam
perusahaan serta proses kerja dan jenis perusahaan. Tidak semua kualifikasi dapat
disampaikan di setiap tempat belajar, oleh karena itu pelatih tempat kerja harus
merencanakan tempat belajar secara tepat.

Klasifikasi
Desentral Sentral Eksternal

Tempat kerja sendiri


Tempat belajar Tempat kerja atau
bagi pemagang di
bersama bagi tempat belajar di
dalam satu bagian
beberapa pemagang perusahaan lain
perusahaan

Tempat
kerja
langsung

Ruang Pojok
mengajar pengajaran

Jenis
Tempat
Belajar
Perusahaan Bengkel
kecil atau
perusahaan pendidikan
latihan kejuruan

Kantor
belajar

7
Subhan
Semen Bosowa Maros

Kelayakan tempat kerja


 Internal
Kelayakan dan persiapan personil perusahaan yang mengajar di setiap bagian
Kesiapan waktu untuk mengajar di setiap tempat kerja
Lokasi tempat kerja dan peraturan istirahat
Kelayakan proses kerja tertentu untuk pembelajaran
Kesempatan untuk belajar sesungguhnya dan belajar
secara mandiri
Kepastian keselamatan kerja di tempat kerja
Ketersediaan peralatan kerja untuk belajar
 Eksternal
Perlu memperhatikan peraturan tertentu terkait dengan umur, perlindungan kerja,
bekerja dengan bahan berbahaya

Alur perencanaaan pendidikan kejuruan


 Bidang fungsi perusahaan
Setiap seksi atau bagian perusahaan memiliki tugas yang berbeda-beda. Pelatih tempat
kerja harus mengenal seluruh bidang fungsi di perusahaan.
 Pengelompokan materi dalam bidang fungsi
Dua hal yang perlu diperhatikan yaitu tingkat kerumitan yang berbeda disetiap bagian
dan alur & struktur materi.
 Menguji apakah pelatihan dapat dilaksanakan
Apakah semua tujuan pembelajaran dapat disampaikan dibagian perusahan?
Apakah tenaga ahli dapat menjadi narahubung?
 Tempat belajar di perusahaan yang sesuai
Materi Pendidikan kejuruan yang disyaratkan harus dikelompokkan dalam tempat-
tempat belajar yang benar dan masuk akal.
 Rencana Pendidikan kejuruan
Rencana Pendidikan kejuruan merupakan hasil dari semua pertimbangan sebelumnya.
Untuk itu, perlu memperhatikan peraturan profesi pelatihan vokasi.

8
Subhan
Semen Bosowa Maros

Penerapan rencana pendidikan kejuruan


Perkenalan
Pelatih tempat kerja dan masing-masing asisten/penanggung jawab mengetahui secara
rinci kapan kompetensi tertentu diajarkan dan oleh siapa.Pemagang memegang rencana
Pendidikan kejuruan di perusahaan sebagai salah satu dokumen dasar.
Instrumen pengontrolan
q Logbook atau jurnal pemagang.
q Perbandingan antara rencana dan realisasi setiap saat.
q Persiapan ujian pemagang.

Unsur-unsur kerjasama pembelajaran


 Undang-undang Pendidikan kejuruan di Jerman mewajibkan tempat belajar untuk
bekerjasama.
 Rencana Pendidikan kejuruan akan sangat bagus jika perusahaan dan sekolah
kejuruan dapat menyepakati materi.
 Hubungan dengan guru sekolah yang baik akan meminimalkan permasalahan dalam
Pendidikan kejuruan.

Kerjasama tempat belajar sekolah dan perusahaan


Untuk mencapai hasil Pendidikan kejuruan yang optimal pelatih tempat kerja dan guru
sekolah kejuruan harus bekerjasama. Kerjasama seharusnya dikonsentrasikan pada
persetujuan bersama dalam menjawab pertanyaan berikut:
 Bagaimana mewujudkan kesepakatan waktu dan materi isi pendidikan kejuruan?
 Apa saja tuntutan kegiatan sehari-hari di perusahaan?
 Materi kerja, software dll. apa yang diterapkan di sekolah dan perusahaan?
 Metode apa yang diterapkan di sekolah dan perusahaan dan bagaimana pengalaman
dengan hal tersebut?
 Bagaimana status prestasi pemagang saat ini?
 Apa yang menjadi penyebab gangguan belajar dan bagaimana cara memperbaikinya?
 Bagaimana hasil ujian secara keseluruhan dan bagaimana cara mengevaluasinya?

9
Subhan
Semen Bosowa Maros

3. MELAKSANAKAN PENDIDIKAN KEJURUAN

Mengembangkan dan mengatur tugas kerja dan tugas


belajar berdasarkan rencana pendidikan kejuruan
perusahaan, proses kerja dan kekhasan perusahaan
Inti dari tugas pelatih tempat kerja yang sebenarnya adalah melaksanakan pendidikan
kejuruan. Peraturan pendidikan kejuruan di Jerman merencanakan tujuan pendidikan
kejuruan profesi yang berlaku untuk semua perusahaan. Untuk menyesuaikan rencana
pendidikan kejuruan dengan ciri khas perusahaan, pelatih tempat kerja harus menyusun
standar pendidikan kejuruan di perusahaan tersebut dalam bentuk rencana pendidikan
kejuruan perusahaan. Karena tidak semua pemagang memiliki kemampuan, pengalaman
dan latar belakang pendidikan sama, diperlukan adanya rencana pendidikan kejuruan
individu yang memperhatikan ciri khas masing-masing pemagang. Hal ini misalnya bisa
dituangkan dalam waktu pendidikan kejuruan yang lebih singkat. Rencana-rencana ini
penting, agar seluruh tujuan pendidikan dapat dicapai dalam kurun waktu yang diberikan.

Tujuan pendidikan harus dibuat sedimikian rupa sehingga dapat diuji dan dilaksanakan.
Tujuan pembelajaran dibagi menjadi tiga, yaitu tujuan strategis, tujuan taktis, dan tujuan
operasional.

Tingkatan taksonomi tujuan pendidikan menjelaskan hirarki (tingkat kesulitan) tujuan


pembelajara. Tindakan yang berada di posisi lebih tinggi hanya mampu dicapai jika
tindakan sebelumnya telah dipelajari. Hirarki ini dibuat berdasarkan prinsip “dari mudah ke
kompleks”. Tahun 1974 Hilbert Meyer, Profesor pedagogi sekolah, mengembangkan grafik
teralis/garis untuk menampilkan tujuan pembelajaran di bidang kognitif. Dari garis-garis
tersebut dapat diketahui bagaimana tujuan pembelajaran dan tingkat kompleksitas
bertambah di setiap tingkat yang lebih tinggi.

Penilaian

Komposisi

Analisis

Penggunaan

Pemahaman

Pengetahuan

10
Subhan
Semen Bosowa Maros

Pembelajaran sukses dicapai melalui “kepala, hati, dan tangan”. Bidang-bidang


pembelajaran ini disebut bidang kognitif, afektif, dan psikomotor.

 Kepala berfungsi sebagai penggambaran bidang kognitif (tingkat pengetahuan,


pemikiran, dan pemahaman).

 Hati berfungsi sebagai penggambaran bidang afektif (tingkat perilaku dan penilaian).

 Tangan sebagai penggambaran bidang psikomotor (tingkat koordinasi antara


pergerakan dan kemampuan manual).

Kognitif berarti mengenal, mengetahui, berpikir. Penyampaian pengetahuan terjadi di


kepala. Afektif berarti sadar, mengetahui yang penting. Tujuan operasional ini mencakup
perilaku, penilaian, ketertarikan, kebiasaan, dan emosi. Psikomotor adalah keinginan
manusia untuk bergerak secara sadar dan terkendali.

Kontrol keberhasilan pembelajaran dan pembicaraan evaluasi merupakan sebuah


instrumen yang sangat sensitif yang dimiliki oleh pelatih tempat kerja. Dan yang termasuk
kontrol keberhasilan pembelajaran internal, yaitu percobaan kerja, tes, pertanyaan, dan
lembar kerja. Sedangkan untuk eksternal adalah nilai karya, nilai rapor, dan nilai ujian pada
sekolah profesi.

Kompetensi
obyektif, teknis,
dan metodik
Kompetensi
bertindak
Kompetensi Kompetensi
Individu sosial

11
Subhan
Semen Bosowa Maros

Dominan Metode Tujuan Pelaksana Media Cara tahu paham tindak

Pelatih Ceramah Menginformasikan Pelatih tempat Print out Apa tujuannya?


tempat kerja Mikrofon/loudspeaker Apa yang perlu disampaikan?   ?
kerja pemagang PC/layar Bagaimana peyusunannya?
Presentasi Meyakinkan Pemagang Mikrofon/loudspeaker Apa tujuannya?
Pelatih tempat Powerpoint/other Apa yang perlu disampaikan?
kerja PC/layar Bagaimana menyusunnya?   ?

Bagaimana visualisasi informasi?


Pembicaraan menemukan Pelatih tempat Daftar pertanyaan Pertanyaan
pengajaran kekurangan kerja Tempat kerja, kelas
pengetahuan   X
mengarahkan perhatian
ke titik berat
Metode 4 langkah Memberi contoh serta Pelatih tempat Alat bantu kerja dan 1. Mempersiapkan & menjelaskan
penjelasan kerja panduan kerja 2. Memberi contoh & menjelaskan   ?
Tempat kerja 3. Meniru dan menjelaskan
4. Berlatih secara mandiri
Pemagang Tugas belajar Bertindak Pemagang Alat bantu kerja & Tindakan menyeluruh
panduan kerja
Peralatan kerja &   
bahan
Tempat kerja
Permainan simulasi Memutuskan Pemagang Media lengkap Pelatih tempat kerja
mengujicobakan dalam Perusahaan simulasi, memberitahukan tugas, masalah
perilaku kelompok kelas, kantor dan syarat-syarat serta meminta   
(Pelatih pemagang pemagang untuk mencari
tempat kerja) solusinya

12
Subhan
Semen Bosowa Maros

Pemagang Role play/ bermain Bertindak memutuskan Pemagang Kelas Pelatih tempat kerja
peran mengujicobakan dan pasangan Kantor pemagang menggambarkan situasi dan
perilaku Pemagang tugas, membahas peraturan
dalam permainan dan kriteria   
kelompok penilaiannya
(Pelatih 1. tahap interaksi
tempat kerja+ 2. tahap hasil multiplikasi
pengamat)
Kerja Kelompok Mampu bekerja dalam Pemagang Peralatan kerja dan Penyusunan kelompok Siklus
tim dengan bahan perkembangan kelompok
pemagang Media lengkap (orientasi, masalah, kooperasi,   
Pemagang Tempat kerja, kelas, kreasi, pemisahan)
dengan kantor pemagang,
karyawan perusahaan simulasi
Pemagang Moderasi Memilih jalan Pemagang Pinboard moderator dalam merencanakan
(pelatih Papan tulis, flipchart dan mendampingi proses
tempat kerja) Kartu kelompok
Alat tulis  Menyampaikan aturan main
Kelas  Mengarahkan   
 Mengerem dan mengaktifkan
 Memvisualisasikan langkah
kerja, komunikasi, hasil
 Tetap netral terhadap tema
Pemagang Metode proyek Memahami dan bekerja Pemagang Flipchart, whiteboard 1. Persiapan
mandiri, (pelatih PC & layar 2. Perencanaan
mengembangkan tempat kerja) Alat tulis 3. Interaksi/pelaksanaan   
perilaku sosial Perusahaan simulasi, 4. Penilaian
kelas

13
Subhan
Semen Bosowa Maros

Pemagang Teks panduan Memandu pemagang Pemagang Daftar pertanyaan Pelatih tempat kerja
Bertindak mandiri (Pelatih Tempat kerja dan mempersiapkan pertanyaan-
dalam tindakan tempat kerja) kelas pertanyaan panduan, gambaran
menyeluruh tujuan dan tugas secara konkret,
memantau proses kerja dan
menilainya   
1.Informasi – pertanyaan
panduan, (2) Perencanaan,
langkah kerja, (3) Keputusan,
(4) Pelaksanaan,
(5) Pengontrolan/Penilaian

14
Subhan
Semen Bosowa Maros

15
Subhan
Semen Bosowa Maros

Memilih serta menerapkan metode dan media


pendidikan kejuruan sesuai dengan situasi atau
kelompok tertentu

 Describe the service offerings of the business in as much detail as possible. If it is


effective to include pictures, this would be a good place to place them.

 Key participants: Identify any strategic partners in the business, such as critical
suppliers, distributors, referral partners, or any others. In some businesses, products
are custom-made and any break in their supply will impact the business. There may
be key contributors to the services offered, so it is important to identify them.

Memajukan perkembangan sosial dan kepribadian


pemagang; mengetahui masalah dan konflik dengan
cepat serta mengusahakan solusi

 Provide pricing of the service, gross margin projects, and upgrade paths. Describe
why the company’s pricing will be attractive to the target market. Have a gauge on
the competitor’s pricing and explain how the business’ service is unique to justify its
pricing structure.

o Note the difference between working hours and billable hours. All working hours are
not billable. If the business has employees with differing skill levels (for example, in a
law practice, there are associates, paralegals, lawyers, partners, etc.), indicate the
various billing rates.

Menentukan dan menilai prestasi hasil ujian; memimpin


pembicaraan evaluasi, menarik kesimpulan untuk
jenjang pendidikan kejuruan selanjutnya

16
Subhan
Semen Bosowa Maros

4. MENYELESAIKAN PENDIDIKAN

17
Subhan
Semen Bosowa Maros

18
Subhan
Semen Bosowa Maros

DAFTAR ISTILAH

19

Anda mungkin juga menyukai