Sejarah Kitab Undang HK Pidana Simplified
Sejarah Kitab Undang HK Pidana Simplified
• Era Kolonialisme Belanda & Jepang: Hukum acara pidana di Indonesia dipengaruhi oleh
perubahan undang-undang di Belanda dan penerapan prinsip konkordansi pada 1848.
Beberapa kode hukum mengatur peradilan pidana di Indonesia. "Inlandsch Reglement"
menjadi "Het Herzien Inlandsch Reglement" (HIR) pada 1941 dan membentuk Lembaga
Penuntut Umum. Selama pendudukan Jepang, sedikit perubahan terjadi.
• Era Awal Kemerdekaan: Setelah 1945, upaya mengubah hukum acara pidana termasuk
mencabut peraturan sebelumnya dan merumuskan kembali hukum pidana dengan
mempertimbangkan nilai-nilai lokal dan pengaruh Belanda.
• Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946: Pada 1946, Undang-Undang Nomor 1 tentang
Hukum Pidana diresmikan, konsolidasi sumber hukum pidana.
• Undang-Undang Darurat Nomor 1 Drt tahun 1951: Mengonfirmasi penggunaan HIR
dalam hukum acara pidana sipil pada pengadilan negeri dan tinggi.
• Penyusunan dan Penyempurnaan KUHAP: Proses KUHAP dimulai di 1958 dan
diselesaikan sebagai UU Nomor 8 Tahun 1981. Mengatur proses peradilan pidana.
• Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981: Pada 1981, UU Nomor 8 Tahun 1981 tentang
KUHAP disahkan, menghapus peraturan sebelumnya. Mengintegrasikan hukum pidana
dalam satu dokumen.
• Era Reformasi Hukum: Era reformasi di 1998 memberikan perubahan dalam sistem
peradilan pidana. KUHAP perlu beradaptasi dengan prinsip-prinsip reformasi, termasuk hak
asasi manusia, transparansi, perlindungan korban, dan pemberantasan korupsi.
Sumber:
Sudarto, H. (2018). Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana. PT Citra Aditya Bakti.
Sihombing, M. E. (2002). KUHAP: Komentar Atas Undang-Undang Hukum Acara Pidana. Penerbit
Buku Kompas.
Prasetyo, T. "The Evolution of Criminal Procedure Code in Indonesia (Sejarah Kitab Undang-Undang
Hukum Acara Pidana di Indonesia)." Sriwijaya Law Review, Vol. 2, No. 1. (Tidak ada tahun)
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum
Acara Pidana.