Dosen Pengampu:
Alpari Nopindra MP.d
Disusun Oleh :
Kelompok 3
- Kayla Nasywa Niktia Wulandari (PO71341230203)
- Septia Nurfadila (PO71341230091)
- Marsa Aprilia Zaneta (PO71341230085)
- Bilqis (PO71341230334)
- Veronika Humayun ()
- Ikke Nurjayanti (PO71341230084)
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas limpah
Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
dalam bentuk yang sangat sederhana.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Pancasila juga
karena ingin berbagi kepada pembaca tentang “PANCASILA SEBAGAI ETIKA
POLITIK”.
Kami mohon maaf apabila ketika dibaca pekerjaan kami ini banyak
kesalahan baik pemakaian kata, penyusunan kalimat, menjelaskan, menguraikan
isi atau data yang kurang lengkap karena kami baru belajar, kritik dan saran
sangat kami harapkan untuk perbaikan pekerjaan kami dimasa yang akan datang.
Penyusun
DAFTAR IS
I
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN..................................................................................................... 3
2.1.1 Filsafat..................................................................................................... 3
BAB III..................................................................................................................10
PENUTUP.............................................................................................................10
3.1 Kesimpulan...................................................................................................10
3.2 Saran.............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pancasila sebagai core philosophy bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara, juga meliputi etika yang sarat dengan nilai-nilai filsafat; jika memahami
Pancasila tidak dilandasi dengan pemahaman segi-segi filsafatnya, maka yang ditangkap
hanyalah segi-segi filsafatnya, maka yang ditangkap hanyalah segi-segi fenomenalnya
saja, tanpa menyentuh hakikatnya.
Masalah etika merupakan masalah yang makin mendapat perhatian di dunia,
bahwa cita-cita reformasi untuk membangun Indonesia Baru harus dilakukan dengan cara
membangun dari hasil perombakan terhadap keseluruhan tatanan kehidupan yang
dibangun oleh Orde Baru. Inti dari cita-cita tersebut adalah sebuah masyarakat sipil
demokratis, adanya dan ditegakkannya hukum untuk supremasi keadilan, pemerintah
yang bebas dari KKN, terwujudnya keteraturan sosial dan rasa aman dalam masyarakat
yang menjamin kelancaran produktivitas warga masyarakat, dan kehiduan ekonomi yang
mensejeterahkan rakyat Indonesia. Bangunan Indonesia Baru adil dari reformasi atau
perombakan tatanan kehidupan Orde Baru adalah sebuah “masyarakat multikultural
Indonesia” dari puing-puing tatanan kehidupan Orde Baru yang bercorak “masyarakat
majemuk” (plural society). Sehingga, corak masyarakat Indonesia yang bhinneka tunggal
ika bukan lagi keaneragaman suku bangsa dan kebudayaan tetapi keaneragaman
kebudayaan yang ada didalam masyarakaat Indonesia.
Acuan utama bagi terwujudnya masyarakat Indonesia yang mulktikultural adalah
multikulturalisme yaitu, sebuah ideologi yang mengakui dan mengagungkan perbedaan
dalam kesederajatan baik secara individual maupun secara kebudayaan (Fay 1996, Jary
dan Jary 1991, Watson 2000). Dalam model multikulturalisme ini, sebuah masyarakat
(termasuk juga masyarakat bangsa seperti Indonesia) dilihat sebagai mempunyai sebuah
kebudayaan yang berlaku umum dalam masyarakat tersebut yang coraknya seperti sebuah
mozaik. Didalam mozaik tercakup semua kebudayaan dari masyarakat-masyarakat yang
lebih kecil yang membentuk terwujudnya masyarakat yang lebih besar, yang mempunyai
kebudayaan yang seperti sebuah mozaik tersebut (Reed, Ed. 1997). Model kulturalisme
ini sebenarnya telah digunakan sebagai acuan oleh para pendiri bangsa ini dalam
mendesain apa yang dinamakan sebagai kebudayaan bangsa, sebagaimana yang
terungkap dalam penjelasan pasal 32 UUD 1945, yang berbunyi : “kedudayaan bangsa
(Indonesia) adalah puncak-puncak kebudayaan didaerah”.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan etika politik,
nilai-nilai pancasila sebagai sumber etika politik, nilai etika politik dalam pancasila, dan
etika politik dalam perilaku bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila sebagai dasar
negara.
1.3 Metode Penulisan
Dalam penyusunan makalah ini penulis menggunakan metode kepustakaan, yaitu
metode yang dilakukan dengan mempelajari dan mengumpulkan data dari pustaka yang
berhubungan dengan alat, baik berupa buku maupun informasi di internet.
BAB II
PEMBAHASAN
Pancasila sebagai nilai dasar yang fundamental adalah seperangkat nilai yang
terpadu berkenaan dengan hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Apabila kita
memahami pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945, yang
pada hakikatnya adalah nilai-nilai Pancasila. Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 dapat
dinyatakan sebagai pokok-pokok kaidah Negara yang fundamental, karena di dalamnya
terkandung pula konsep-konsep sebagai sebagai berikut:
1. Dasar-dasar pembentukan Negara, yaitu tujuan Negara,asas politik Negara (Negara
Republik Indonesia dan berkedaulatan rakyat), dan Negara asas kerohanian Negara
(Pancasila).
2. Ketentuan diadakannya undang-undang dasar, yaitu “...maka disusunlah
kemerdekaan kebangsaan Indonesia dalam suatu undang-undang dasar Negara
Indonesia...”. Hal ini menunjukkan adanya sumber hukum.
Nilai dasar yang fundamental suatu Negara dalam hukum mempunyai hakikat
dan kedudukan yang tetap kuat dan tidak berubah, dalam arti dengan jalan hukum
apapun tidak mungkin lagi untuk dirubah. Berhubung Pembukaan UUD 1945 itu memuat
nilai-nilai dasar yang fundamental, maka Pembukaan UUD 1945 yang di dalamnya
terdapat Pancasila tidak dapat diubah secara hukum. Apabila terjadi perubahan berarti
pembubaran Negara Proklamasi 17 Agustus 1945.
3.1 Kesimpulan
Pancasila merupakan suatu penghubung antara dasar negara dengan etika
berpolitik. Pancasila dalam bidang pendidikan memberikan kontibusi yang besar
khususnya di Indonesia. Dengan adanya Pancasila maka bangsa Indonesia ini memiliki
dasar negara sebagai acuan berdirinya negara, dengan hal ini maka akan memberikan
pengaruh positif negara dalam bernegara.
Hal ini disebabkan oleh adanya Pancasila, maka dapat memudahkan negara
menjalankan sebuah negara yang sesuai dengan apa yang dicita-citakan dalam
perwujudan dari sila-sila. Dengan demikian Pancasila sangat berpengaruh dalam
menjalankan/melaksanakan sebuah negara.
3.2 Saran
Kita dapat menambah ilmu pengetahuan tentang Pancasila.
Agar para mahasiswa dapat mengetahui peranan Pancasila dalam bernegara.
Kita akan mengetahui pengaruh-pengaruh Pancasila dalam etika politik.
DAFTAR PUSTAKA
https://repository.unikom.ac.id/37222/1/%28Pertemuan%20IV%29%20Pancasila%20sebagai
%20etika%20%28moral%29%20Politik.pdf