Anda di halaman 1dari 3

Kelompok 5 Mandiri

1. Fatimah Azzahra (5401422029)


2. Bintang Kusumaningrum (4101422106)
3. Shafa Salsabilla (4101422214)
4. Rafif Faisa Zikri (4101422219)

Penanggulangan Banjir dengan Penerapan 3 Pilar


Konservasi

Banjir merupakan peristiwa yang tidak dapat diprediksi. Factor-faktor penyebabnya Sebagian
besar terjadi karena ulah manusia. Oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab melakukan
tindakan semena-mena dan berujung menyebabkan bencana alam. Salah satu contoh yang
sering kita jumpai adalah membuang sampah di sungai yang menyebabkan tersumbatnya
saluran air. Akibatnya air tersumbat dan tidak bisa mengalir sehingga meluap dan
menyebabkan banjir. Implementasi 3 pilar konservasi yang dapat kita terapkan untuk
menanggulangi banjir adalah :

1. SDA dan Lingkungan


 Tidak membuang sampah sembarangan.
 Melakukan reboisasi pada lahan gundul agar daya serap tanah meningkat dan air tidak
menggenang.
 Tidak mengeksploitasi SDA secara berlebihan dan menggunakan SDA secukupnya.
 Membuat biopori.
 Mendaur ulang sampah.
2. Nilai dan karakter
 Inspiratif, dapat diterapkan dengan cara menginspirasi masyarakat untuk tidak
membuang sampah sembarangan dengamn mencontohkan perilaku yang baik, seperti
membuang sampah pada tempatnya.
 Humanis, dapat diterapkan dengan melakukan aksi sosial menolong korban jika sudah
terjadi bencana, memberikan bantuan logistic untuk yang membutuhkan, dan
bergotong-royong membantu membersihkan sisa-sisa banjir.
 Peduli, dapat diterapkan dengan memiliki rasa simpati dan empati terhadap korban
yang terdampak banjir.
 Inovatif, dapat diterapkan dengan menciptakan inovasi baru yang dapat
menanggulangi banjir seperti membuat tanggul di tepian sungai.
 Kreatif, dapat diterapkan dengan mendaur ulang sampah agar tidak mencemari
lingkungan yang menyebabkan banjir.
 Sportif, dapat diterapkan dengan menjunjung tinggi rasa persaudaraan dan menerima
dengan lapang dada musibah yang terjadi.
 Jujur, dapat diterapkan dengan menyadari dan mengakui kesalahan yang diperbuat,
seperti membuang sampah sembarangan dan bersikap jujur pada diri sendiri untuk
tidak mengulanginya lagi
 Adil, dapat diterapkan dengan menolong korban yang terkena musibah tanpa
memandang status sosialnya.
3. Seni dan Budaya
 Membuat terasering, yang merupakan budya lokal dimana pendududuk sekitar
mendesain sawah sehingga berbentuk teras-teras yang bertujuan untuk mengurangi
kecepatan dan jumlah air, serta untuk memperbesar daerah resapan air.
 Membuat rumah panggung di daerah yang rawan banjir dengan menggunakan
konstruksi kayu.
 Mencontoh kearifan lokal dari Suka Dayak yang masih menerapkan kegiatan jipen
(hukuman) bagi masyarakat yang melanggar aturan yang sudah diterapkan, demi
mencegah dan meminimalisir bencana.

Bencana banjir memang tidak dapat diprediksi, tetapi kita masih bisa mencegah dan
menanggulanginya dengan mengimplementasikan 3 pilar konservasi sebagai acuan dan
patokan untuk menentukan langkah yang tepat kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

Admin. (2020, Juni 12). Kearifan Lokal Budaya Indonesia dalam Mitigasi Bencana.
Retrieved from bpbd.bogorkab.go.id: https://bpbd.bogorkab.go.id/kearifan-lokal-
budaya-indonesia-dalam-mitigasi-bencana/

Admin. (2022, November 01). Nilai dan Karakter . Retrieved from konservasi.unnes.ac.id:
http://konservasi.unnes.ac.id/nilai-dan-
karakter/#:~:text=UNNES%20telah%20merumuskan%20nilai%2Dnilai,sportif%2C%
20jujur%2C%20dan%20adil

Administrator. (2015, April 06). Konservasi Sumber Daya Alam (Sda) Dan Pengendalian
Kerusakan Lingkungan. Retrieved from bantenprov.go.id:
https://dlhk.bantenprov.go.id/read/berita/53/Konservasi-Sumber-Daya-Alam-Sda-
Dan-Pengendalian-Kerusakan-Lingkungan.html

Fauzan. (2021, Februari 13). Banjir Tak Kunjung Surut, Tim MAHAPALA UNNES Terus
Aktif Ikuti Operasi SAR. Retrieved from unnes.ac.id: https://unnes.ac.id/berita/banjir-
tak-kunjung-surut-tim-mahapala-unnes-terus-aktif-ikuti-operasi-sar.html

Tommy Y. (2021). Membangun Rumah Ilmu Berekoliterasi Konservasi. unnes.ac.id, 1-2.

Anda mungkin juga menyukai