Ida Ayu Ngurah Intan Marlina - UTS AKP
Ida Ayu Ngurah Intan Marlina - UTS AKP
Paper ini ditulis untuk memenuhi Ujian Tengah Semester mata kuliah Analisis
Konflik dan Perdamaian
Dosen pengampu: Anak Agung Ayu Intan Prameswari, S.I.P., M.Si.
OLEH:
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1
1.2 Rumusan Permasalahan............................................................................................3
1.3 Batasan Penelitian.....................................................................................................3
1.4 Tujuan Penelitian......................................................................................................4
1.5 Sistematika Pembahasan...........................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................6
2.1 Tinjauan Pustaka......................................................................................................6
2.2 Kerangka Konseptual..............................................................................................10
2.2.1 Karakter Pribadi Pemimpin..............................................................................10
BAB III............................................................................................................................11
3.1 Kebijakan Luar Negeri Uni Emirat Arab di Yaman Tahun 2015............................11
3.2 Uni Emirat Arab di bawah Kepemimpinan Mohammed bin Zayed (MbZ).............12
3.3 Karakter Pribadi Mohammed bin Zayed (MbZ).....................................................13
3.3.1 Beliefs Mohammed bin Zayed (MbZ).............................................................14
3.3.2 Motives Mohammed bin Zayed (MbZ)............................................................15
3.3.3 Decision style Mohammed bin Zayed (MbZ)...................................................16
3.3.4 Interpersonal Style Mohammed bin Zayed (MbZ)...........................................16
BAB IV............................................................................................................................19
4.1 Kesimpulan.............................................................................................................19
4.2 Saran.......................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................21
ii
BAB I
PENDAHULUAN
tradisional dan perang setelah terjadinya invasi Ukraina oleh Rusia. Invasi Rusia
utamanya di kawasan Timur Tengah. Salah satu perang terbesar yang terjadi di
Timur Tengah adalah perang sipil Yaman yang telah berlangsung selama lebih
dari satu dekade dengan melibatkan beberapa kelompok militan internal dan
negara. Perang sipil Yaman dimulai pada tahun 2011 sebagai pengaruh dari
rezim Ali Abdullah Saleh yang didukung oleh Islah, partai utama islam sunni di
antara rezim Saleh dan Islah berakibat pada pemindahan kekuasaan pemerintah
Yaman dari tangan Saleh ke wakil presidennya, Abd Rabbu Mansour Hadi atas
in Arab Peninsula (AQAP) yang percaya bahwa Hadi terkait dengan Amerika
celah bagi pihak lain untuk terlibat. Perang sipil terjadi ketika sebuah kelompok
kekuasaan kekuasaan
1
dari rezim Hadi pada tahun 2014. Houthi disebutkan memiliki hubungan dekat
dengan Iran. Houthi berhasil menguasai ibu kota sehingga Presiden Hadi meminta
bantuan dari Arab Saudi dan negara-negara GCC. Pada tahun 2015, koalisi yang
dipimpin oleh Arab Saudi menyetujui permintaan Hadi dan menjalankan operasi
2020: 31-32).
tersebut dipimpin oleh Uni Emirat Arab sebagai mitra koalisi utama Arab Saudi.
Sekilas keputusan Uni Emirat Arab mengambil peran dominan dalam intervensi
militer Yaman terlihat mengejutkan mengingat wilayah dan populasi Uni Emirat
luar negeri Uni Emirat Arab setelah kemerdekaannya pun cenderung berfokus
Emirat Arab mulai mengambil berbagai inisiatif di kawasan Timur Tengah, seperti
faktor. Walker dan Schafer (dalam Mintz & DeRouen, 2010: 18) menyebutkan
2
terdapat empat jenis karakteristik pribadi yang dapat memengaruhi pembuatan
bin Zayed dalam pengambilan keputusan Uni Emirat Arab untuk bergabung dalam
sehingga penelitian akan lebih terarah. Ruang lingkup pembahasan paper ini,
3
1.4 Tujuan Penelitian
selanjutnya yang berkaitan dengan intervensi militer Uni Emirat Arab dan
b. Sebagai sumber bacaan yang dapat digunakan secara ilmiah dan menambah
penelaahan penelitian. Dalam paper yang terdiri atas empat bab ini, secara garis
BAB I PENDAHULUAN
manfaat penelitian,
4
dan sistematika penulisan.
BAB IV PENUTUP
sleanjutnya
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Intervensi Militer Uni Emirat Arab di Yaman Tahun 2015” ini, penulis
dengan judul “Risk Perception and Appetite in UAE Foreign and National
Security Policy”. Research paper yang diterbitkan oleh Catham House pada
tahun 2020 ini merupakan hasil dari penelitian mengenai kebijakan keamanan
nasional dan luar negeri dari Uni Emirat Arab melalui wawancara dengan
pejabat Uni Emirat Arab, pejabat kawasan, dan pembuat kebijakan di Barat.
ambisi Uni Emirat Arab untuk memegang peranan penting dalam membentuk
politik kawasan bersama dengan Saudi Arabia. Research paper sebagai hasil
2011. Selain itu, research paper ini juga membahas mengenai strategi Uni
6
menyeluruh dan kecenderungan inisiatifnya di masa depan. Persamaan
perubahan dalam kebijakan luar negeri Uni Emirat Arab secara umum dan
pengaruh dari Mohammed bin Zayed (MbZ) selaku pemimpin Uni Emirat
Arab dalam keputusan Uni Emirat Arab untuk bergabung dalam intervensi
luar negeri Uni Emirat Arab di bawah kepemimpinan MbZ dari research
paper sebagai salah satu argumen keberadaan pengaruh MbZ dalam politik
Shahrour pada tahun 2020. Paper ini secara umum berargumen bahwa
kebijakan luar negeri Uni Emirat Arab telah mengalami perubahan dari yang
menjadi asertif dan lebih mandiri. Paper ini berupaya dalam mengidentifikasi
7
kebijakan luar negeri Uni Emirat Arab dengan menganalisis kemunduran-
kemunduran yang dialaminya dan hambatan kekuatan Uni Emirat Arab dari
segi wilayah. Paper ini secara jelas membandingkan Uni Emirat Arab di
Mohammed bin Zayed (MbZ) terhadap perubahan kebijakan luar negeri Uni
Emirat Arab. Namun, pustaka kedua ini tidak membahas mengenai pengaruh
pandangan atau kepribadian MbZ terhadap kebijakan Uni Emirat Arab untuk
terhadap hanya dibahas sebagai salah satu faktor dari perubahan kebijakan
Uni Emirat Arab. Sementara itu, paper penulis secara spesifik berupaya untuk
koalisi yang dipimpin Saudi Arabia dalam intervensi militer di Yaman pada
MbZ sebagai pemimpin Uni Emirat Arab dalam pustaka kedua sebagai
dengan judul “The UAE and the War in Yemen: From Surge to
kebijakan luar negeri Uni Emirat Arab, faktor yang memengaruhinya, dan
8
membahas mengenai kebijakan luar negeri Uni Emirat Arab dalam kasus
perang sipil Yaman. Namun, artikel ini hanya membahas Mohammed bin
Zayed (MbZ) sebagai salah satu faktor yang memengaruhi kebijakan luar
negeri Uni Emirat Arab terhadap Yaman. Faktanya, artikel ini cenderung
membahas dalam dasar dari kebijakan tersebut dalam perspektif negara dan
dalam periode tahun 2015 hingga 2019. Sementara itu, paper penulis berupaya
Emirat Arab dengan koalisi yang dipimpin Saudi Arabia untuk melakukan
pandangan MbZ terhadap Saudi Arabia dan Yaman sebagai referensi bagian
sedang diteliti.
motives merupakan
9
kebutuhan pribadi pemimpin negara. Winter dan Stewart (dalam
10).
1
BAB III
PEMBAHASAN
4.1. Kebijakan Luar Negeri Uni Emirat Arab di Yaman Tahun 2015
koalisi yang dipimpin oleh Saudi Arabia untuk melakukan intervensi militer
menentang Islah dengan alasan historis dan turut bergabung melawan Houthi
kelompok tersebut secara resmi tetapi menjalin hubungan baik dengan mereka
sebagai pihak yang berpotensi menjadi negara baru (Juneau, 2020: 192).
hard power dan soft power tersebut menunjukkan perubahan kebijakan luar
1
negeri UEA dari “konsumen keamanan” menjadi “produsen keamanan”
(MbZ)
UEA menjadi lebih asertif dan militeristik. MbZ adalah pangeran mahkota
Emirat dan dipandang sebagai pemimpin de facto UEA sejak kakak tirinya
itu. Sejak menjabat sebagai Kepala Staf Pasukan Bersenjata UEA di tahun
Emirat Arab. MbZ bertindak sebagai chief executive officer dari pemerintah
federal Abu Dhabi dan UEA, direktur Otoritas Investasi Abu Dhabi, direktur
direktur dewan pendidikan Abu Dhabi, wakil panglima tertinggi militer UEA,
1
kepemimpinan MbZ secara de facto, UEA menjadi lebih otoriter dan berfokus
organisasi teroris dan ancaman bagi UEA (Salisbury, 2020: 14). Di bawah
militan Houthi yang didukung Iran. Selain melawan Iran, UEA juga berperan
putra ketiga dari Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan dan putra pertama
Fatima yang dikenal dengan sebutan “ibu negara”. MbZ telah dipersiapkan
untuk memegang posisi penguasa oleh kedua orang tuanya sejak dini. Ia
ditunjuk sebagai Kepala Staf Pasukan Bersenjata UEA. Posisi tersebut telah
ditempati oleh para pemimpin UEA sebelum resmi berkuasa. Selama berada
bidang keamanan,
1
yakni peningkatan persenjataan dan kekuatan militer. Ia percaya bahwa
bertahan UEA dari Iran dan Muslim Brotherhood yang ia persepsikan sebagai
kandungnya yang dikenal dengan sebutan “Bani Fatima” yang berarti anak-
negara terutama yang terkait dengan perumusan kebijakan luar negeri dan
Salman (MbS). Setelah kakak tirinya jatuh sakit, ia menjadi pemimpin Abu
Dhabi secara de facto dan sosok paling berpengaruh di Uni Emirat Arab
dan nasionalisme. Cara pandang ini dipengaruhi oleh latar belakang MbZ
1
Pasukan Bersenjata UEA yang umumnya diberikan kepada para pemimpin
UEA sebelum resmi memerintah. Maka dari itu, tidak mengherankan jika
menaruh kecurigaan besar kepada kaum religius yang lebih setia kepada
Metode bertahan yang dipilih MbZ adalah dengan mencari afiliasi. MbZ
(Salisbury, 2020: 17). MbZ menilai bahwa UEA belum cukup kuat
1
pemimpin dan posisi terbaik UEA adalah memaksimalkan pengaruhnya
1
dengan ide bahwa Iran akan menyerang UEA. Kecurigaan berlebihan
hidupnya. MbZ berusia 10 tahun ketika Iran merebut Abu Musa dan
kecurigaan tinggi terhadap besar populasi orang Iran dan Syiah di UEA
terjadinya gerakan protes yang dipimpin oleh kelompok politik Syiah pada
tahun 2011 di Bahrain. Selain Iran, MbZ juga menganggap para Ikhwan
berupaya untuk
1
menyelaraskan antara pendekatan internal dengan pendekatan
1
BAB IV
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
militer yang dipimpin oleh Saudi Arabia di Yaman pada tahun 2015. Tidak
Yaman.
penggunaan hard power dan soft power yang digunakan UEA dalam
operasi militer di
1
Yaman. Terakhir, kecurigaan tinggi membuat MbZ menjelaskan kebijakan
5.2. Saran
menganalisis kebijakan luar negeri Uni Emirat Arab terhadap situasi perang
sipil di Yaman pada tahun 2019. Keputusan Uni Emirat Arab di bawah
2
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Mintz, A & DeRouen, K. (2010). Understanding Foreign Policy Decision
Making. New York: Cambridge University Press.
Jurnal
Juneau, T. (2020). The UAE and the War in Yemen: From Surge to Recalibration.
Survival, 62(4), 183-208.
Hermann, M.G. (1980). Explaining Foreign Policy Behavior Using the Personal
Characteristics of Political Leaders. International Studies Quarterly, 24(1),
7-46.
Paper Penelitian
Salisbury, P. (2020). Risk Perception and Appetite in UAE Foreign and
National Security Policy. Catham House. Diakses tanggal 27 Maret
2022, dari https://www.chathamhouse.org/sites/default/files/2020-07-
01-risk-in-uae-salisbury.pdf
Shahrour, K. (2020). The evolution of Emirati foreign policy (1971-2020):
The unexpected rise of a small state with boundless ambitions.
Sciences Po Kuwait Program. Diakses tanggal 27
Maret 2022, dari
https://www.sciencespo.fr/kuwait-program/wp-
content/uploads/2021/02/Shahrour-Karam-The-evolution-of-Emirati-
foreign-policy-1971-2020.pdf.