Anda di halaman 1dari 5

KOMPLIKASI SENGKETA INTERNASIONAL DAERAH MYANMAR

DALAM KONFLIK DAN INVANSI UNTUK


MENCAPAI TRAKTAT

“ MYANMAR AREA INTERNATIONAL DISPUTE COMPLICATIONS IN CONFLICT AND INVANCE


FORREACHING THE TRACTATE”

DI SUSUN OLEH

MUHAMMAD RAFI FADILAH

B10020356

PROGRAM STUDI HUKUM


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS JAMBI

2022
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Puji Syukur atas Kehadirat Allah Yang Maha Kuasa karena atas
Rahmat dan Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini dengan judul “
KOMPLIKASI DAERAH MYANMAR DALAM KONFLIK DAN INVANSI UNTUK MENCAPAI
TRAKTAT”. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas ini masih jauh dari kategori
sempurna, oleh karena itu penulis dengan hati dan tangan terbuka mengharapkan saran dan
kritik yang membangun demi kesempurnaan tugas yang akan datang.
Selanjutnya dalam kesempatan ini penulis tidak lupa untuk menyampaikan ucapan
terima kasih yang sedalam–dalamnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan
dalam penambahan materi ini, langsung maupun tidak langsung dalam menyelesaikan tugas
ini. Semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Jambi, 13 Oktober 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... 2


BAB I .................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................... 4
1. Latar Belakang .............................................Error! Bookmark not defined.
2. Rumusan Masalah .......................................Error! Bookmark not defined.
BAB II ......................................................................Error! Bookmark not defined.
PEMBAHASAN ........................................................Error! Bookmark not defined.
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Penyelesaian sengketa merupakan satu tahap penting dan menentukan. Hukum


internasional memainkan peran yang esensial, yakni memberikan pedoman, aturan, dan cara
bagaimana suatu sendketa dapat diselesaikan oleh para pihak secara damai. Penyelesaian
sengketa internasional digolongkan ke dalam dua bisang, yaotu penyesaian secara hukum dan
diplomatik. Penyelesaian secara hukum meliputi arbitrase dan pengadilan, sedangkan
penyelesaian secara diplomatik meliputi negosiasi, penyelidikan, jasa baik, mediasi dan
konsiliasi. Sengketa internasional juga sangat dimungkinkan terjadi antara satu negara
dengan individu-individu maupun satu negara dengan lembaga atau badan yang menjadi
subjek hukum skala internasional. Sengketa-sengketa internasional dalam era globalisasi
dewasa ini memang sangat rentan terjadi dipicu oleh berbagai macam perbenturan
kepentingan (conflict of interest) antarnegara yang kerap timbul. Upaya-upaya penyelesaian
terhadapnya tentunya mutlak diperlukan agar sengketa-sengketa tersebut tidak meluas dan
berkepanjangan yang lambat laun dapat mengancam perdamaian dunia.

Sengketa internasional juga sangat dimungkinkan terjadi antara satu negara dengan
individu-individu maupun satu negara dengan lembaga atau badan yang menjadi subjek
hukum skala internasional. Terdapat sejumlah penyebab yang memicu terjadinya sengketa
internasional. Berikut enam sebab terjadinya sengketa internasional, invasi adalah serangan
militer di mana sebagian besar angkatan bersenjata dari satu entitas geopolitik secara
agresif memasuki wilayah yang dikendalikan oleh entitas lain tersebut. Tujuan dari invasi
adalah untuk menaklukkan, membebaskan atau membangun kembali kontrol atau otoritas
atas suatu wilayah, memaksa pemisahan suatu negara, mengubah pemerintahan yang telah
ditetapkan atau memperoleh konsesi dari pemerintah tersebut, atau kombinasinya.

Invasi dapat menjadi penyebab perang atau bahkan menjadi bagian dari strategi yang lebih
besar untuk mengakhiri perang. Sebab skala besar operasi yang terkait dengan invasi,
biasanya mereka akan membuat strategis dalam perencanaan dan pelaksanaan dengan
matang.

Istilah invasi biasanya menunjukkan upaya strategis yang sangat besar, karena tujuan invasi
biasanya berskala besar dan berjangka panjang. Untuk itu, diperlukan kekuatan yang cukup
besar untuk mempertahankan wilayah dan melindungi kepentingan entitas penyerang.

Tindakan lintas batas dengan taktik skala kecil, seperti pertempuran kecil, serangan
mendadak, penyerbuan, infiltrasi, atau perang gerilya, umumnya tidak dianggap sebagai
invasi. Upaya militer untuk mengambil kembali wilayah yang dipegang oleh penjajah awal
selama perang umumnya disebut serangan balik.

Kudeta merupakan sebuah kunci bagi seorang perwira militer untuk dapat mengambil alih
kekuasaan negara yang kemudian peristiwa kudeta itu disebut kudeta militer. Hal ini
biasanya dilakukan berdasarkan keadaan negara yang situasinya memburuk dari sisi
ekonomi dan politik, misalnya korupsi oleh pejabat negara, aktor-aktor separatisme,
kenaikan tingkat inflasi, tingkat pengangguran yang naik, dan lainlain. Biasanya, kudeta
militer ini digunakan ketika muncul ketidakpercayaan lagi terhadap pemerintah yang sedang
berkuasa dan berlaku tidak taat.2Militer memiliki peran yang dominan dalam
kehidupanpolitik di sebuah Negara. Posisi militer nasional dalam suatu negara mempunyai
peran yang sangat penting sebagai pelindung negara dari berbagai macam ancaman,
terutama ancaman militer. Namun, dengan tujuan utamanya yaitu untuk bertempur sebagai
alat pertahanan negara. Militer tidak boleh ikut campur dengan hal-hal yang berkaitan
dengan ideologi, politik, ekonomi hingga sosial budaya dan begitu juga
denganpemerintahan sipil tidak boleh ikut campur mengenai urusan militer atau
pertahanan. Tetapi dalam negara berkembang pihak militer sebagai fungsinya selalu ikut
campur dalam pemerintahan yang sedang berkuasa,

2. RUMUSAN MASALAH

a. Bagaimana mengetahui sumber konflik daerah Myanmar


b. Bagaimana cara mencapai traktar Agreement
c. Mengapa konflik invansi dan kudeta itu terjadi

Anda mungkin juga menyukai