4 (Desember 2017)
Abstrak
Surfaktan merupakan suatu molekul yang memiliki gugus hidrofilik dan gugus lipofilik sehingga
dapat mempersatukan campuran yang terdiri dari air dan minyak. Alkanolamida merupakan salah
satu jenis surfaktan nonionik yang banyak dimanfaatkan dalam berbagai keperluan. Pada penelitian
ini, akan diamati pengaruh temperatur dan waktu reaksi terhadap sintesis surfaktan palmitoil
etanolamida dari asam palmitat dan lauroil etanolamida dari asam laurat dengan katalis zirkonium
(IV) klorida dalam pelarut campuran. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan reaksi amidasi
pada temperatur 55oC, 65 oC, 75 oC, 85 oC dan 95 oC, waktu reaksi selama 1 jam, 2 jam, 3 jam, 4
jam dan 5 jam, rasio mol substrat 1:10, jam pada rasio pelarut 2:1 (v/b), konsentrasi katalis 5%
(b/b), dan kecepatan pengadukan 250 rpm. Palmitoil dan lauroil etanolamida kemudian dianalisis
dengan Spektrofotometri FT-IR. Berdasarkan penelitian ini didapatkan kondisi yang optimal pada
suhu 55 oC untuk sintesis surfaktan palmitoil etanolamida dan temperatur 65 oC untuk sintesis
surfaktan lauroil etanolamida, dan waktu reaksi 3 jam untuk masing-masing surfaktan.
Abstract
Surfactant is a molecule which has hydrophilic group and a lipophilic group which can unify a
mixture consisting of water and oil. Alkanolamide is a type of widely used nonionic surfactant for
various purposes. In this study, we observed the effect of temperature and reaction time on the
synthesis of palmitoyl ethanolamide surfactant from palmitic acid and lauroyl ethanolamide from
lauric acid with zirconium (IV) chloride as catalyst in mixed solvent. This research was conducted
using amidation reaction at temperature variation of 55oC, 65oC, 75oC, 85oC and 95oC, reaction time
variation of 1 hour, 2 hours, 3 hours, 4 hours, and 5 hours, mole substrate ratio at 1:10, solvent ratio
at 2: 1 (v / b), catalyst concentration 5% (w/w), and stirring rate at 250 rpm. Then the product was
analyzed by FT-IR spectrophotometry. Based on this research, the optimum condition to synthesis
palmitoyl ethanolamide surfactant was obtained at 55 oC and temperature 65 oC to synthesis lauroyl
ethanolamide surfactant at reaction time of 3 hours for both of them.
Pendahuluan
Molekul surfaktan merupakan zat aktif Surfaktan menyebabkan penurunan tegangan
permukaan dengan dua sifat yang berbeda. Bagian permukaan yang signifikan atau mengurangi
kepala bersifat polar dan bagian rantai alkil bersifat tegangan permukaan antara dua cairan. Dengan
non-polar [5]. Molekul surfaktan pada bagian kepala menambah sejumlah kecil surfaktan, akan
disebut bagian hidrofilik dan bagian ekor disebut menyebabkan berkurangnya tegangan permukaan
hidrofobik (Gambar 1). Bagian kepala dapat berupa dan keadaan antarmuka akan berubah. Surfaktan
kelompok anionik, kationik, zwitterion (amfoter) dapat diaplikasikan sebagai agen pembasah,
maupun kelompok nonionik sedangkan ekornya pengemulsi dan agen pembusa. Surfaktan memiliki
adalah rantai hidrokarbon [14]. sifat tegangan permukaan dan orientasi adsorpsi,
sehingga membentuk dispersi, pembusaan,
flokulasi, desinfeksi, dekontaminasi. Surfaktan juga
banyak dimanfaatkan dalam industri pertambangan,
tekstil, pencetakan, farmasi, lingkungan, makanan,
kosmetik, pengolahan karet, industri pengolahan
Gambar 1. Struktur Surfaktan logam dan kertas [1].
29
Jurnal Teknik Kimia USU, Vol. 6, No. 4 (Desember 2017)
Kelapa sawit (Elaeis guineensis, jacq) adalah sumber kalori penting, namun memiliki daya
salah satu tanaman perkebunan yang menjadi antioksidasi yang cukup rendah [7].
sumber devisa bagi Indonesia. Produksi kelapa sawit
sebesar 11,08 juta ton tiap tahunnya dari luas Asam Laurat
perkebunan kelapa sawit sebesar 5 juta hektar. Asam laurat atau asam dodekanoat adalah
Produksi surfaktan dari turunan minyak kelapa sawit asam lemak jenuh berantai sedang yang tersusun
memiliki prospek yang sangat cerah di Indonesia. dari 12 atom C. Sumber utama asam lemak ini
Hal ini karena surfaktan dari minyak kelapa sawit adalah minyak kelapa, yang dapat mengandung 40-
memberikan nilai tambah sampai 20 kali lipat lebih 60% asam laurat, serta minyak inti sawit (palm
tinggi dibandingkan dengan harga CPO (Crude kernel oil) yaitu 40-50% [17]. Asam laurat banyak
Palm Oil) saat ini [13]. digunakan dalam industri kosmetik yaitu sebagai
Penelitian ini menggunakan pelarut campuran pengental, pelembut, dan pelembab. Selain itu,
antara isopropil alkohol dengan heksana. karena sifat antimikrobialnya yang baik, asam laurat
Penggunaan pelarut campuran ini dipilih karena juga digunakan dalam industri obat-obatan [4].
berdasarkan kelarutan bahan baku dan produk
terhadap pelarut dimana produk amida yang Surfaktan Alkanolamida
dihasilkan dan monoetanolamina ternyata lebih larut Asam lemak etanolamida adalah salah satu
dalam pelarut alkohol yang bersifat polar sedangkan kelas penting dalam kelompok surfaktan nonionik
asam lemak murni kurang larut dalam pelarut polar yang banyak diaplikasikan sebagai pelumas,
tetapi lebih larut dalam pelarut non polar seperti surfaktan, deterjen, dan kosmetik [11]. Sifat
heksana. Dengan demikian, campuran alkohol dan fisikokimia tergantung dengan panjang rantai
heksana disarankan menjadi pelarut terbaik untuk hidrokarbon dan kelompok fungsional pada rantai.
reaksi penengahan karena campuran tersebut dapat Asam lemak etanolamida secara struktural termasuk
melarutkan semua komponen yang diperlukan dan dalam alkanolamida asam lemak dan keluarga lipida
menghasilkan produk paling banyak [16]. yang ditemukan secara alami di jaringan tumbuhan
Pada penelitian ini, akan disintesis surfaktan dan hewan [10]. Palmitoil etanolamida telah dicatat
alkanoamida yaitu palmitoil etanolamida dan lauroil dapat digunakan untuk mengurangi reaksi alergi,
etanolamida dengan reaksi amidasi antara asam menghambat degranulasi sel mast [12],
palmitat dan asam laurat dari turunan minyak sawit menunjukkan aktivitas antiinflamasi dan
dengan monoetanolamina. Katalis yang digunakan mengurangi sensasi rasa sakit [6], dan dapat
adalah katalis logam zirkonium (IV) klorida karena memberikan efek neuroprotektif pada tikus [2].
keberadaannya yang cukup melimpah dan Senyawa-senyawa alkilamida digunakan
kemampuan mereka yang dpat bekerja dengan baik sebagai obat maupun pencegah penyakit flu dan
dalam semua pelarut dan mudah untuk direcycle. infeksi saluran pernapasan dalam bidang farmasi
dan kedokteran [3].
Teori
Surfaktan memiliki kegunaan yang sangat Bahan dan Metode
bervariasi, mulai dari bahan deterjen, farmasi, Alat
kosmetik, tekstil, makanan, plastik dan lainnya. Alat yang digunakan dalam penelitian ini
Gugus hidrofilik pada surfaktan bersifat polar dan antara lain labu leher tiga, refluks kondensor,
gugus lipofiliknya bersifat non polar. termometer, erlenmeyer, corong pisah, gelas ukur,
Berdasarkan gugus hidrofiliknya, surfaktan gelas kimia, neraca analitik, pipet tetes, hot plate,
digolongkan menjadi 4 yaitu : magnetic stirrer dan Tensiometer du Nouy.
1. Surfaktan anionik
2. Surfaktan kationik Bahan
3. Surfaktan nonionik Bahan yang digunakan dalam penelitian ini
4. Surfaktan amfoter [8] adalah asam palmitat, asam laurat,
monoetanolamina (MEA), zirkonium (IV) klorida
Asam Palmitat (ZrCl4) dari E Merck. Pelarut: n-heksana dan
Asam palmitat merupakan komponen utama isopropil alkohol dari E Merck. Bahan analisis :
minyak dari pohon kelapa sawit (kelapa sawit dan KOH, phenolpthalein, aseton, dan HCl semuanya
inti kelapa sawit) yang merupakan asam lemak dari E Merck.
pertama yang dihasilkan pada proses lipogenesis
(sintesis asam lemak) berupa asam karboksilat Prosedur Reaksi Amidasi
dengan ekor panjang dan tidak bercabang alifatik Asam palmitat/asam laurat sebanyak 5 mg
jenuh. Minyak kelapa sawit mengandung sekitar dimasukkan ke dalam labu leher tiga. Ditambahkan
50% asam palmitat. Penggunaan asam palmitat yang pelarut heksana:isopropil alkohol (1:1) dengan rasio
paling terkenal adalah sebagai komponen penting pelarut : substrat (asam palmitat/laurat +
dalam pembuatan sabun. Asam palmitat merupakan monoetanolamina) 2:1 (b/v). Ditambahkan
monoetanolamina (MEA) dengan variasi rasio mol
30
Jurnal Teknik Kimia USU, Vol. 6, No. 4 (Desember 2017)
96.154
98
95
92.436 96.154
Konversi (%)
Konversi (%)
80 90
55 65 75 85 95 1 2 3 4 5
Temperatur (oC) Waktu (Jam)
31
Jurnal Teknik Kimia USU, Vol. 6, No. 4 (Desember 2017)
dengan besar persen konversi masing-masing 2. Kondisi reaksi terbaik pada penelitian in untuk
96,154% dan 96,931%. Persen konversi mengalami sintesis surfaktan lauroil etanolamida yaitu
peningkatan dari waktu reaksi 1 jam menuju 3 jam. waktu reaksi 3 jam dan temperatur reaksi 65
o
Namun, mengalami penurunan ketika waktu reaksi C.
4 jam dan 5 jam. 3. Pengamatan sintesis palmitoil etanolamida ini
Hal ini disebabkan karena terjadinya reaksi menunjukkan bahwa pada temperatur reaksi 55
o
samping seperti saponifikasi [9]. Sedangkan C dan waktu reaksi 3 jam memberikan
berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Wang, konversi terbaik yaitu mencapai 96,154 %
dkk. (2016), peningkatan waktu reaksi tidak 4. Pengamatan sintesis lauroil etanolamida
memberikan hasil yang signifikan terhadap memberikan konversi terbaik sebesar 96,931%
perolehan amida [16]. Dari keterangan di atas dapat pada temperatur reaksi 65 oC dan waktu reaksi
disimpulkan diperoleh waktu reaksi optimum selama 3 jam.
selama 3 jam untuk sintesis palmitoil etanolamida 5. Persen konversi asam palmitat maupun asam
dan lauroil etanolamida. laurat mengalami peningkatan dari waktu
reaksi 1 jam menuju 3 jam. Namun, mengalami
Hasil Analisa Spektrum FT-IR penurunan ketika waktu reaksi 4 jam dan 5
Reaksi asam lemak dengan monoetanolamina jam.
(MEA) dengan katalis zirkonium IV klorida (ZrCl4)
pada konsentrasi 0,25 (b/b) dapat membentuk Daftar Pustaka
senyawa amida. Senyawa amida yang terbentuk
dapat berfungsi sebagai surfaktan. Adapun hasil [1] C. L. Yuan, Z. Z. Xu, M. X. Fan, H. Y. Liu, H.
spektrum surfaktan alkanoamida yang diperoleh Xie and T. Zhu, Study on characteristics and
ditunjukkan oleh Gambar 6. harm of surfactants, J. Chem. Pharm. Res.
2014, 6(7): 2233-2237.
100
Anticonvulsant activity of N-
Transmittance [%]
85
palmitoylethanolamide, a putative
80
42:321–327.
70
2916.85
1594.60
1359.31
1074.06
1029.72
867.35
32
Jurnal Teknik Kimia USU, Vol. 6, No. 4 (Desember 2017)
33