Anda di halaman 1dari 5

Pemeriksaan Kesehatan Anak di Sekolah

Sabtu, 01 Juli 2022


Tim Surveylans Puskesmas Kota Ratu

Pemeriksaan Kesehatan Anak di Sekolah

Pemeriksaan kesehatan dapat dilakukan oleh dokter, perawat, dan juga oleh guru-guru.
Pemeriksaan kesehatan oleh dokter dilakukan untuk menentukan keadaan kesehatan anak didik
dan untuk mengetahui adanya cacat jasmani atau penyakit. Tujuan utama adalah untuk
mengetahui apakah ada hal-hal yang memerlukan perhatian . Jika ada yang memerlukan
perhatian, maka anak itu diserahkan ke klinik untuk mendapatkan pengobatan, atau menyarankan
kepada orang tuanya agar dibawa ke rumah sakit.

1) Cacat Penglihatan

Cacat penglihatan merupakan salah satu sebab dari kesulitan membaca yang sering kali
mempengaruhi perkembangan belajar siswa. Oleh karena itu guru perlu mengetahui bagaimana
mendeteksi adanya cacat penglihatan, bagaimana pengaruhnya terhadap kesehatan dan
kepribadian anak dan apa yang dapat dilakukan guru untuk membantu anak.
Beberapa Jenis Cacat Penglihatan:

1. Myopis (penglihatan dekat) : Anak-anak yang menderita “myopia” akan mudah dalam
membaca, tetapi mengalami kesulitan dalam aktivitas di mana diperlukan penglihatan
yang jauh untuk mengatasinya dengan lensa cekung.
2. Hyperopia (penglihatan jauh) : Untuk dapat melihat dekat dengan jelas harus
memaksakan otot-otot yang mengatur lensa, sehingga untuk membaca menimbulkan
ketegangan pada mata.
3. Astigmatisme (bayangan pada retina kabur) : Anak yang menderita ”astigmatisme”
mungkin tulang belakangnya dapat bengkok ke samping karena sering memiringkan
kepalanya untuk berusaha mendapatkan penglihatan yang jelas. Untuk membantunya
dapat dipergunakan kaca mata.
4. Strabismus (juling) :  Anak yang mendapat cacat in mungkin akan mengalami kesulitan
dalam kepribadiannya kalau sering diejek oleh teman-temannya. Untuk membantunya
dapat dipergunakan kaca mata.
5. Buta warna : Biasanya terjadi pada 2% laki-laki, dan jarang terjadi pada wanita. Cacat
ini sangat mempengaruhi kemampuan membaca, dan bagi penderita sebaiknya tidak
memilih pekerjaan yang membutuhkan kemampuan untuk membedakan warna.

Cara-cara Mendeteksi Kelainan Penglihatan

Guru dapat mendeteksi kelainan penglihatan pada anak didik dengan cara mengamati gejala-
gejalanya. Gejala-gejala kelainan pada penglihatan dapat berupa:

1. sering merasa pusing;


2. kelopak mata bengkak atau berkerak;
3. mata merah, berair atau mengeluarkan kotoran;

Disamping itu ada juga gejala-gejala lain yang berupa tingkah laku tertentu seperti:

1. sering menggosok mata;


2. berusaha untuk menghilangkan pandangan yang kabur;
3. merasa tidak enak apabila bekerja yang memerlukan penglihatan dekat;
4. tidak memperhatikan apabila guru menerangkan di papan tulis atau gambar-gambar
lainya;
5. jika melihat benda-benda jauh badan tegang, muka miring, menjulurkan kepala;
6. ketika membaca:
o terus menerus mengedipkan mata;
o memegang buku terlalu jauh;
o memegang buku terlalu dekat;
o sering berubah-ubah jarak buku dari mata;
o tidak ada perhatian waktu ada pelajaran;
o menutup atau menutupi sebelah mata; memiringkan kepala;
o sering kehilangan tempat yang dibaca pada halaman buku.
2) Cacat Pendengaran

Mengenal kelainan dalam pendengaran adalah sangat penting. Anak yang kurang
pendengarannya tidak akan menceritakan kepada guru. Namun guru dapat melihat gejala-gejala
yang mungkin menunjukan adanya kelainan tersebut, seperti:

1. Agak memutar kepala apabila diajak berbicara;


2. Kalau berbicara suaranya datar dan tidak wajar (seperti yang didengarkanya);
3. Kalau guru berbicara, melihat dengan seksama kepada guru (mencoba mengerti
perkataan guru dengan melihat gerak bibir guru);
4. Selalu meminta agar pertanyaan guru diulang-ulang;
5. Pekerjaan tertulisnya lebih baik dari pekerjaan lisannya.

Gejala kurangnya pendengaran ini seringkali salah ditafsirkan dan anak dianggap sebagai
pemalu, pemurung, keras kepala atau bodoh. Para siswa yang mengalami gangguan pendengaran
yang agak ringan (kurang dari 25 desibel), tetapi dapat mengikuti pelajaran di kelas biasa dengan
menempatkan pada tempat duduk yang cocok. Di dalam kelas di mana terdapat anak-anak
semacam ini, maka guru berusaha agar murid dapat mengikuti pelajaran dengan baik yaitu
dengan cara:

1. Tidak membelakangi jendela pada waktu berbicara (bayangan dan sinar yang
menyilaukan mempersulit anak melihat bibir guru)
2. Tidak berbicara sambil menulis di papan tulis.
3. Pada waktu berbicara di kelas selalu berada di muka kelas, dan sebelum memulai
berbicara memgusakanagar anak tersebut memperhatikan.
4. Pada waktu berbicara berdiri dengan tenang.
5. Guru berbicara dengan jelas tanpa gerak bibir yang berlebihan.

Usaha-usaha untuk mencegah terjadinya penyakit telinga atau kurang pendengaran, yaitu dengan
cara memperingatkan anak agar supaya;

1. jika meniup udara dari hidung lubang hidung tidak ditutup;


2. jika masuk angin atau influensa jangan dibiarkan saja;
3. murid-murid yang baru sembuh dari penyakit gabag, jika memperlihatkan gejala-gejala
sakit telinga segera diperikasakan ke dokter;
4. murid-murid yang selaput telinganya berlubang jangan diperbolehkan berenang.

3) Kekurangan Gizi

Gejala-gejalanya adalah sebagai berikut.

1. Anak kelihatan: kulit pucat, rambut kering dan kusam, di bawah mata kehitam-hitaman,
sangat kurus, otot-otot kecil, ekspresinya menunjukan kekecewaan, gigi rusak.
2. Anak merasa: mudah lelah, agak gugup, mudah tersinggung, perhatian tidak dapat
memusat.
3. Tingkah lakunya: gelisah, nafsu makan tidak seperti biasanya, tidak suka banyak jenis
makanan, terlalau suka gula-gula, mudah masuk angin, infeksi kulit, pekerjaan di sekolah
tidak baik.

Sebab-sebabnya adalah kemiskinan, ketidaktahuan, dan kurang pengawasan dari keluarga.


Sedangkan sebab-sebab yang langsung adalah:

1. Cara makan yang salah


2. Kekurangan makanan karena tidak ada nafsu makan, mungkin disebabkan karena
penyakit pencernaan, ventilasi kamar tidur yang kurang baik, kurang tidur, makanan
kurang tersedia atau tidak cukup.
3. Makanan tidak tersedia cukup, tidak menyukai makanan tertentu, kebiasaan makanan
yang kurang baik atau tidak teratur.
o Kebiasaan hidup yang salah 
o Terlalu sedikit tidur;
o Terlalu banyak kesibukan;
o Kurang sinar matahari dan udara segar
o Penyakit atau cacat tubuh

Anda mungkin juga menyukai