Anda di halaman 1dari 5

SKENARIO

CASE CONFERENCE PADA PASIEN Tn. A DENGAN GANGGUAN


PERSEPSI SENSORI HALUSINASI

Peran
Karu : Aisyah, S,Kep
Katim : 1 Mega Risky Ananda S,Kep
Katim : 2 Dessy Erfanti S,Kep
Notulen : Serly Widyastuti
Perawat Pelaksana
1. Elsi Haniah S,Kep
2. Hikmatun Marzilah S,Kep
3. Ayu Fitri S,kep
4. Nepitri S,Kep
5.Devi Bella Shavera S,Kep

Sesuai perencanaan sebelumnya hari ini Minggu 27 Agustus 2023 Jam 09.00
Wib di Ruang Sigma, berkumpul untuk melakukan case conference.

Karu ( Aisyah) : "Assalamualaikum warahmatullahiwabarakatu"

Katim 1&2, PP :"Waalaikumsalam warahmatullahiwabarakatu"

Karu ( Aisyah) : "Selamat siang semua bagaimana kabarnya hari ini,


apakah semua anggota sudah hadir di dalam ruangan
ini?"

PP (Devi) : "Allhamdullillah baik, sudah lengkap semuanya buk"

Karu ( Aisyah) : Baiklah semuanya pada pertemuan kali ini kita dapat
bertemu kembali dalam keadaan sehat walafiat,
selanjutnya sesuai dengan rencana rapat bulanan, kita akan
melakukan case conference, silahkan katim 1 (Mega) akan
memimpin jalan case conference

Katim 1 (Mega): "Baiklah saya akan menjelaskan riwayat pasien saya, atas
nama Tn.A, umur 21 tahun, nomor RM 00034138,
pasien masuk tanggal 15 Juni, pasien telah 2-3 kali di
rawat di rsjd, terakhir di rawat kurang lebih 2 bulan yg
lalu,ternyata dirumah selalu menggangu anggota
keluarga lain nya bahkan minum obat juga sering di
buang nya, sekarang Tn. A kembali masuk, namun tidak
ada kemajuan , untuk saat ini gangguan persepsi sensori
pendengaran masih kuat, pasien masih sering berbicara
sendiri dan terkadang tertawa sendiri, klien juga sering
mengganggu temannya, klien masih susah diajak
komunikasi. Intervensi keperawatan telah diberikan
dengan manajemen halusinasi, dan pemberian obat telah
sesuai dengan intruksi dan jadwal. Untuk Terapi
Aktivitas Kelompok sudah dilakanakan sesuai jadwal.
Dan telah dilakukan rehab. Dalam hal ini mungkin
teman-teman bisa memberikan saran dan masukan untuk terapi
lanjutan pada Tn.H. Terima kasih.

Katim 2 (Dessy) : "Kalau menurut saya bagaimana kalau pertama kita


mengajarkan ulang cara mengenali halusinasi, kemudian
kita mengajarkan cara menghardik halusinasi. Pasien
dilatih untuk mengatakan tidak terhadap halusinasi yang
muncul atau tidak mempedulikan halusinasinya. Kalau
ini dapat dilakukan pasien akan mampu mengendalikan
diri dan tidak mengikuti halusinasi yang muncul,
Mungkin halusinasi tetap ada namun dengan kemampuan
ini pasien tidak akan larut untuk menuruti apa yang ada
dalam halusinasinya.

Katim 1 (Mega) : "Ya, bagus itu idenya. Bagaimana yang lain ada yang mau
menambahkan?

PP (Elsi ) : "Menurut saya setelah kita mengajarkan cara menghardik,


langkah selanjutnya kita lakukan membuat kontrak
jadwal latihan, seperti merapikan tempat tidur, dan
membersihkan ruangan. Diupay Kan pasien mempunyai
aktivitas dari bangun tidur sampai tidur malam 7 hari
dalam seminggu dan kita pantau pelaksanaan jadwal kegiatan
yang telah di buat.

PP ( Ayu ) : "Izin menambahkan kita lebih memantau jadwal pmberian


obat dan memastikan obat bena-benar diminum oleh pasien
secara teratur.

Katim 1 (Mega) :"Baik, terima kasih atas sarannya, yang lain apa ada tambahan?

PP (Nefitri) : “Kalau menurut saya, semua perawat dalam setiap shift


memantau dan memastikan setiap jadwal latihan haraian benar-
benar dilakukan."

Katim 1 (Mega) :"Terima kasih semua untuk sarannya, berarti sudah ada 4
solusi ya, yang akan kita tindak lanjuti untuk masalah
Tn.A ini. Dan untuk rencana tindak lanjut ini akan kita
evaluasi 2 minggu kedepan. Sebelum saya tutup case
conference ini silahkan notulen untuk membacakan hasil
Notulen yang akan kita tindak lanjuti tadi.
Notulen (Serly): "Terima kasih ibu karu, baiklah saya akan membacakan
hasil case conference kita hari ini dengan topik
pembahasan Tn.A, umur 21 tahun,dengan diagnosa
gangguan persepsi sensori halusinasi yang masuk pada
tanggal 15 Juni 2023, yang sudah 2-3 kali dalam
beberapa bulan terakhir dirawat tidak ada kemajuan.
Klien masih sering berbicara sendiri, terkadang tertawa
sendiri, dan suka mengganggu temannya." Ada 4 solusi
yang akan dikerjakan yaitu yang pertama mengajarkan
ulang cara mengenali halusinasi, kemudian kita
mengajarkan cara menghardik halusinasi, pasien dilatih
untuk mengatakan tidak terhadap halusinasi yang muncul
untuk tidak memperdulikan halusinasinya, yang kedua
membuat kontrak jadwal latihan, seperti merapikan
tempat tidur dan membersihkan ruangan, yang ketiga
lebih memantau jadwal pemberian obat dan memastikan
obat benar-benar diminum oleh pasien secara teratur, dan
yang keempat semua perawat dalam setiap shift
memantau dan memastikan setiap jadwal latihan harian
benar-benar dilakukan. Dan akan dilakukan evaluasi 2
minggu lagi. Mungkin hanya itu apakah ada yang mau
menambahkan? Apabila tidak ada saya cukupkan sampai
disini, dan saya ucapkan terima kasih."

Katim 1 (Mega) :Terimakasih atas semua perhatian dan saran nya untuk pasien
kita khusus nya pada Tn. A. dan saya kembalikan ke ibu
karu. Terimakasih.

karu (Aisyah) : "Baiklah permasalahan pada Tn.A sudah ada solusinya,


untuk ibu Mega agar saran dan masukannya tadi
diaplikasikan kepada pasien. Demikianlah case
conference kita kali ini, saya akhiri Assalamualaikum
warahmatullahiwabarakatu.
Katim 1&2, PP : "Waalaikumsalah warahmatullahiwabarakatu.

Anda mungkin juga menyukai