Anda di halaman 1dari 23

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................i

Abstrak ....................................................................................................................ii

Pendahuluan.............................................................................................................1

Metode......................................................................................................................2

Hasil dan Pembahasan..............................................................................................4

Simpulan..................................................................................................................7

Ucapan Terima Kasih...............................................................................................7

Kontribusi Penelitian................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................8

Lampiran 1.............................................................................................................10

Lampiran 2.............................................................................................................15

Lampiran 3.............................................................................................................16

Lampiran 4.............................................................................................................17
Uji Aktivitas Anthelmintik Ekstrak Etanol Rimpang Pacing (Costus
Speciosus (Koen.) Sm.) Terhadap Cacing Tanah (Lubricus Rubellus)

Anthelmintic Activity Test of Ethanol Extract of Pacing Rhizome (Costus


Speciosus (Koen.) Sm.) Against Earthworms (Lubricus Rubellus)

Dewi Puspita Sari 1, Indah Safitri Rahayu2, Dian Nur Fitriani3, Benazir Evita
Rukaya4*

Program Studi Farmasi, Politektik Kaltara, Tarakan, Indonesia


1, 2,3

4
Departemen Bioteknologi dan Farmasi Klinik, Politeknik Kaltara, Indonesia
*Corresponding author: benazir_firdaus@yahoo.com

Abstrak
Tanaman pacing (Costus Speciosus) sejak lama telah digunakan sebagai
tanaman herbal rimpang dari tanaman ini memiliki kandungan tanin, alkaloid,
flavonoid, triterpenoid, fenol, dan saponin, yang memiliki potensi sebagai
antelmintik. Ekstrak air dan etanol dari rimpang Costus speciosus (Koen.) Sm.
pada konsentrasi yang berbeda telah diteliti pada cacing tanah (Lumbricus
Rubellus) dan menunjukkan hasil yang signifikan dari pada penggunaan obat
standar mebendazole dalam menyebabkan efek paralisis hingga cacing mengalami
kematian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas ekstrak
etanol rimpang pacing (Costus speciosus(Koen)Sm) sebagai anthelmintik. Uji
aktivitas anthelminti ekstrak etanol rimpang pacing dilakukan dengan
menggunakan metode in-vitro. Masing-masing ekstrak dengan konsentrasi 5%,
7,5%, 15% diperoleh dari proses maserasi menggunakan pelarut etanol 96%.
Ekstrak etanol rimpang pacing, Na CMC 0,5% dan Mebendazol 2% kemudian
diujikan pada cacing dengan 3 kali replikasi. Data yang diperoleh berupa data
presentasi mortalitas cacing tanah (Lumbricus Rubellus) yang diperoleh setelah
diberi perlakuan selama 4 jam dari hasil uji aktivitas anthelmintik kemudian
diolah menggunakan SPSS 23. Adapun hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa
ekstrak etanol rimpang pacing pada konsentrasi 5%, 7,5%, dan 15% serta kontrol
negatif (Na CMC 0,5%) tidak memiliki aktivitas anthelmintik pada 3 replikasi
perlakuan sedangkan pada kontrol positif (Mebendazol 2%) memiliki aktivitas
anthelmintik dengan nilai mortilitas dengan konsentrasi 5% rata-rata sebesar
27,2±3,7. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa ekstrak
etanol rimpang pacing memiliki aktivitas anthelmintik terhadap cacing tanah
(Lumbricus Rubellus).
Kata kunci: Anthelmintik; Costus Speciosus; In Vitro; Pacing
Abstract
The pacing plant (Costus Speciosus) has long been used as a herbal plant. The
rhizome of this plant contains tannins, alkaloids, flavonoids, triterpenoids,
phenols, and saponins, which have potential as anthelmintics. Extracts of water
and ethanol from the rhizomes of Costus speciosus (Koen.) Sm. at different
concentrations have been studied in earthworms (Pherethima posthuma) and
show significant results than the use of the standard drug mebendazole in causing
paralysis effects until the worms experience death. The purpose of this study was
to determine the activity of the ethanol extract of pacing rhizome (Costus
speciosus (Koen) Sm) as an anthelmintic. The anthelmintic activity test of ethanol
extract of pacing rhizome was carried out using the in vitro method. Each extract
with a concentration of 5%, 7.5%, 15% was obtained from the maceration
process using 96% ethanol as a solvent. The ethanol extract of pacing rhizome,
0.5% Na CMC and 2% Mebendazol were then tested on worms with 3
replications. The data obtained was in the form of earthworm mortality
presentation data (Lumbricus Rubellus) which was obtained after being treated
for 4 hours from the results of the anthelmintic activity test then processed using
SPSS 23. The results obtained showed that the ethanol extract of pacing rhizome
was at a concentration of 5%, 7.5. %, and 15% and the negative control (Na
CMC 0.5%) did not have anthelmintic activity in 3 replication treatments while
the positive control (Mebendazol 2%) had anthelmintic activity with a mortality
value of 5% a mean concentration of 27.2 ± 3 , 7. Based on these results, it can be
concluded that the ethanol extract of pacing rhizome has anthelmintic activity
against earthworms (Lumbricus Rubellus).
Keywords: Anthelmintic; Costus Speciosus; In Vitro; Pacing

Pendahuluan
Indonesia memiliki banyak penyakit yang berkaitan dengan kesehatan,
salah satunya ialah Cacingan yang ditularkan melalui tanah seperti Ascaris
lumbricoides (cacing gelang), Trichuris trichiura (cacing cambuk), dan
Ancylostoma duodenale, Necator americanus, (cacing tambang). Prevalensi
masyarakat yang mengalami cacingan di Indonesia pada umumnya masih sangat
tinggi, terutama pada golongan penduduk yang kurang mampu, dengan sanitasi
yang buruk. Prevalensi cacingan bervariasi antara 2,5%-62%. Cacingan ini dapat
mengakibatkan menurunnya kondisi kesehatan, gizi, kecerdasan dan produktifitas
penderitanya sehingga secara ekonomi banyak menyebabkan kerugian. Cacingan
menyebabkan kehilangan karbohidrat dan protein serta kehilangan darah,
sehingga menurunkan kualitas sumber daya manusia (Permenkes, 2017).
Pemberian anthelmintik dapat digunakan untuk mengeluarkan cacing
parasit termasuk cacing tanah (Lubricus rubellus) dari tubuh hewan (Intannia et
al., 2015) . Pemakaian anthelmintik yang salah dalam pengendalian parasit cacing
menyebabkan timbulnya populasi parasit yang resisten pada hewan terhadap
anthelmintik (Jackson & Coop, 2000). Penggunaan anthelmintik komersial dapat
menimbulkan masalah resistensi cacing terhadap anthelmintik. Penggunaan
antelmintik yang bersumber dari bahan alam berpotensi sebagai pembasmi
cacingan yang lebih aman dari ancaman resistensi (Hamzah et al., 2016).
Penggunaan obat antelmintik sintesis dengan interval yang pendek (1 kali
dalam 3 minggu) dapat menyebabkan resistensi cacing terhadap antelmintik
(Ridwan et al., 2006). Penggunaan bahan alam dapat dijadikan pilihan, karena
terbatasnya ketersediaan dan keterjangkauan obat-obatan modern, sebagian besar
populasi dunia bergantung pada pengobatan tradisional, terutama negara-negara
berkembang.
Salah satu bahan alam yang dapat dijadikan alternative terapi saat ini,
sehingga banyak yang tertarik untuk melakukan penelitian mengenai obat bahan
alam. Diantara tumbuhan yang digunakan dan diteliti adalah rimpang pacing
(Costus speciosus (Koen.) Sm.). Rimpang pacing (Costus speciosus (Koen.) Sm.)
sudah terbukti secara empiris digunakan sebagai obat antifungi, antioksida,
anthelmintik dan sebagai bahan baku kontrasepsi (Dilaga et al., 2016).
Pacing (Costus speciosus (Koen.) Sm.) merupakan tanaman yang dapat
digunakan sebagai tanaman obat. Tanaman rimpang pacing (Costus speciosus
(Koen.) Sm.) sudah banyak digunakan sebagai obat dan telah diteliti memiliki
aktivitas farmakologi terhadap tubuh manusia (Dilaga et al., 2016). Tanaman
rimpang pacing (Costus speciosus (Koen.) Sm.) mengandung saponin berupa
sapogenin, diosgenin, tigonenin, steroid dan alkaloid. Selain itu senyawa bioaktif
lain yang ditemukan adalah flavonoid (antosianin dan proantosianidin),
glutathione, asam askorbat, β-karoten, α-tokoferol, sitosterol-β-D-glukosida,
dioscin, curcumin, gracillin, tricontanoic dan senyawa fenol (Bahshwan &
Aljehany, 2020; Singh et al., 2014).
Namun sampai saat ini belum banyak penelitian yang dilakukan terkait
aktivitas anthelmintik rimpang pacing (Costus speciosus(Koen)Sm). Aktivitas
antelmintik tanaman pacing sudah diverifikasi oleh penelitian dari Srivastava et al
(2011) namun, belum ada tambahan penelitian lain yang mendukung hasil
penelitian tersebut. Bagian tanaman yang digunakan hanya meliputi batang dan
daun saja. Untuk itu, Pada penelitian ini peneliti ingin melakukan uji aktivitas
antelmintik terhadap tanaman pacing namun menggunakan ekstrak etanol dari
rimpang pacing menggunakan metode in vitro untuk mengetahui aktivitas
anthelmintik yang akan dihasilkan ekstrak terhadap cacing tanah (Lumbricus
Rubellus). Peneliti berharap hasil penelitian ini dapat menjadi sumber informasi
tambahan terkait alternatif anthelmintik yang lain agar dapat mengatasi masalah
resistensi dan infeksi kecacingan.
Metode
Alat dan bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah, batang pengaduk kaca,
cawan petri, gelas kimia, gelas ukur, hairdryer, kaca arloji, lumpang dan alu,
penangas air, penggaris, pinset, spoid, stopwatch, termometer, timbangan analitik,
dan toples kaca. Bahan yang digunakan adalah aluminium foil, cacing tanah
(Lumbricus Rubellus), ekstrak etanol 96%, kertas label, mebendazol 2%, Na
CMC, NaCl 0,9%, rimpang pacing (Costus Speciosus(Koen)Sm), dan spidol.

Prosedur kerja
Penyiapan Ekstrak
Ekstraksi etanol rimpang pacing (Costus speciosus (Koen)Sm)diperoleh
dengan cara rimpang pacing segar dicuci hingga bersih dan dirajang menjadi
bagian-bagian yang lebih kecil. Rajangan rimpang dimaserasi menggunakan
etanol 96% dengan perbaandingan antara pelarut dan sampel (1:10 w/v) sampel
rimpang pacing segar sebanyak 6 kg direndam kedalam 4 liter pelarut etanol 96%
selama 3 hari berturut-turut lalu disaring. Maserat yang diperoleh, kemudian
diuapkan sampai menjadi ekstrak dengan konsistensi semi padat.

Penyiapan Cacing Uji


Cacing yang digunakan adalah cacing tanah (Lumbricus Rubellus) yang
diperoleh dari tanah dihalaman kampus Politeknik Kaltara Kota Tarakan. Cacing
tanah (Lumbricus Rubellus) yang diperoleh dibersihkan terlebih dahulu secara
berulang menggunakana NaCl 0,9% kemudian cacing ditimbang. Cacing yang
akan digunakan adalah cacing yang memiliki selisih berat 0,60- 0,90 gr dengan
ukuran 3-5 cm yang tidak melebihi dari 10%.

Uji Aktivitas Antelmintik


Uji aktivitas dalam penelitian ini yaitu dengan melakukan percobaan pada
setiap konsetrasi ekstrak etanol rimpang pacing (Costus Speciosus(Koen)Sm)
yang dimana konsentrasi yang akan ditelitih yaitu 5%, 7,5%, dan 15%. Cacing
tanah dengan ukuran yang hampir sama dibagi menjadi 3 kelompok dengan
perlakuan Ekstrak (5%, 7,5% dan 15%) pada cawan petri yang masing-masing
diisi dengan 3 cacing tanah dengan 3 kali replikasi.
Masing cawan petri diberikan 10 ml larutan uji dan dibiarkan selama
beberapa jam, sambil dilakukan pengamatan dan mencatat waktu yang diperlukan
oleh larutan uji untuk melumpuhkan dan mematikan cacing tanah tersebut.
Cacing tanah dianggap lumpuh apabila tidak terjadi pergerakan kecuali
bila diberi guncangan yang kuat atau saat dicelupkan ke dalam air dengan suhu
50oC. Sedangkan kondisi cacing tanah dianggap mati apabila, cacing tidak
memiliki pergerakan baik setelah diberi guncangan kuat ataupun setelah
dicelupkan dalam air dengan suhu 50oC dan biasanya ditandai dengan cacing
sudah tidak aktif dan memudarnya warna tubuh cacing.

Uji Perbandingan Anthelmintik


Uji perbandingan dalam penelitian ini yang dimana melakukan 2
percobaan yaitu uji kontrol positif dan uji kontrol negative. Cacing tanah dengan
ukuran yang hampir sama dibagi menjadi 2 kelompok dengan perlakuan Na CMC
0,5% dan Mebendazol 2% pada cawan petri yang masing-masing diisi dengan 3
cacing tanah dengan 3 kali replikasi.
Masing cawan petri diberikan 10 ml larutan uji dan dibiarkan selama
beberapa jam, sambil dilakukan pengamatan dan mencatat waktu yang diperlukan
oleh larutan uji untuk melumpuhkan dan mematikan cacing tanah tersebut.
Cacing tanah dianggap lumpuh apabila tidak terjadi pergerakan kecuali
bila diberi guncangan yang kuat atau saat dicelupkan ke dalam air dengan suhu
50oC. Sedangkan kondisi cacing tanah dianggap mati apabila, cacing tidak
memiliki pergerakan baik setelah diberi guncangan kuat ataupun setelah
dicelupkan dalam air dengan suhu 50oC dan biasanya ditandai memudarnya warna
tubuh cacing.

Hasil Dan Pembahasan


Tanaman pacing (Costus speciosus (Koen)Sm.) adalah sampel yang
digunakan dalam penelitian ini yang diperoleh di Hutan Kota Sawah Lunto Kota
Tarakan Tengah Kalimantan Utara. Bagian yang digunakan dari tanaman ini
adalah rimpang, menurut beberapa penelitian rimpang dari memiliki aktivitas
farmakologi terhadap tubuh manusia (Dilaga et al., 2016). Tanaman rimpang
pacing (Costus speciosus (Koen.) Sm.) mengandung saponin berupa sapogenin,
diosgenin, tigonenin, steroid dan alkaloid. Selain itu senyawa bioaktif lain yang
ditemukan adalah flavonoid (antosianin dan proantosianidin), glutathione, asam
askorbat, β-karoten, α-tokoferol, sitosterol-β-D-glukosida, dioscin, curcumin,
gracillin, tricontanoic dan senyawa fenol (Bahshwan & Aljehany, 2020; Singh et
al., 2014).
Selain itu, menurut beberapa penelitian terdahulu, juga menyatakan bahwa
rimpang pacing terbukti memiliki khasiat pacing yangtelah diverifikasi dari hasil
penelitian terdahulu khususnya pada bagian daun dan rimpang. Ekstrak etanol
rimpang pacing memiliki aktivitas sebagai antioksidan dengan kandungan fenol
sebanyak 120 mg/g yang menunjukkan persentase aktivitas antioksidan sebesar
71,61 ± 0,02% (Nahak & Sahu, 2011). Pada ekstrak n-hexan rimpang pacing
diperoleh beberapa senyawa sesquiterpen yang memiliki aktivitas sebagai
antiinflamasi diantaranya reynosin, arbusculin, santamarine (douglanin),
stigmasterol, 22,23 – dihydrospinasterone, dehydrocostus lactone, dan
dehydrodihydro- costus lactone (mokko lactone) (Al-Attas et al., 2015).
Senyawa yang dapat mematikan cacing yaitu saponin, flavonoid, tanin
(Intannia et al., 2015) alkaloid, fenol dan triterpenoid(Triyanita et al., 2019).
Alkaloid bekerja dengan cara menurunkan generasi nitrat yang diperlukan dalam
sintesis protein, dengan menekan penyaluran sukrosa ke usus halus, alkaloid juga
bersifat toksik, karena efek stimulator pemicu eksitasi sel dan juga gangguan
neurologis, yang menyebabkan cacing mengalami paralisis hingga cacing
mengalami kematian (Alawiyah et al., n.d.).
Saponin memiliki potensi sebagai antelmintik dengan cara bekerja
menghambat enzim asetilkolinesterase (Triyanita et al., 2019) dan proteinase
(Astuti et al., 2016) sehingga cacing akan mengalami paralisis pada otot dan
berujung pada kematian. Saponin yang termasuk ke dalam golongan gilkosida,
menunjukkan bahwa apabila cacing kekurangan energi sebagai akibat dari
terhambatnya asupan glukosa, maka cacing akan menggunakan cadangan
glikogen yang terdapat di dalam jaringan yang jumlahnya terbatas sebagai sumber
energi. Menurut penelitian analisis kimia yang pernah dilakukan, menunjukkan
bahwa ekstrak tanaman yang memiliki aktivitas antelmintik dengan menunjukkan
terdapatnya flavonoid yang terisolasi seperti genistein, kaemferol, rutin, quercetin
dapat merusak jaringan pada cacing (Nora I Meilina1, Muhammad I Kahtan2,
2019)
Kontrol positif yang digunakan dalam penelitian ini adalah mebendazol
2% sedangkan untuk kontrol negatif digunakan Na CMC 0,5%. Berikut
merupakan data hasil dari pengujian toksisitas metode BSLT menggunakan infusa
akar kedayan, yang disajikan dalam tabel 1.

Tabel 1. Uji Aktivitas Anthelmintik Ekstrak Etanol Rimpang Pacing (Costus


Speciosus (Koen.) Sm.) Terhadap Cacing Tanah (Lubricus Rubellus)

Waktu (t)
(menit)
Intervensi Paralisis Mortalitas

R1 R2 R3 trata-rata R1 R2 R3 trata-rata

Kontrol Negatif
96 101 98 98,3±2,5 180 200 117 166±43,3
(NaCMC 0,5%)
Kontrol Positif
63,6±48,
(Mebendazole 20,27 116 54,59 99 98 117 105±10,7
5
2%)
Ekstrak rimpang
23,03 28,41 30,02 27,2±3,7 59,43 59,13 71 63,2±6,8
pacing 5%
Ekstrak rimpang 30,3
11,50 11,55 12,00 11,7±0,3 30,31 30,31 30,3±0,0
pacing 7,5% 2
Ekstrak rimpang 14,6±0,0 29,1
14,55 14,57 14,58 29,15 29,16 29,2±0,0
pacing 15% 2 7

Tabel 2. Uji Perbandingan Anthelmintik Ekstrak Etanol Rimpang Pacing


(Costus Speciosus (Koen.) Sm.) Terhadap Cacing Tanah (Lubricus Rubellus)

Dapat dilihat dari grafik analisis regresi bahwa semakin lama waktu
konsentrasi suatu ekstrak yang digunakan maka semakin tinggi tingkat kematian
atau mortalitas yang terjadi. Persamaan regresi linear pada tabel 2.

Perbandingan
120

100
Waktu (menit) Paralisis

80

60

40

20

0
NC MB RP1 RP2 RP3

Intervensi

NC : NaCMC 0,5% MB : Mebendazole 2%


RP1 : Ekstrak rimpang pacing 5% RP2 : Rimpang pacing 7,5%
RP3 : Ekstrak rimpang pacing 15%
Data mortalitas efek enthelmintik ekstrak etanol rimpang pacing Leach
kemudian di analisis menggunakan regresi probit, untuk melihat hubungan antara
variasi konsentrasi dan jumlah kematian cacing tanah serta untuk menentukan
besaran efek anthelmintik ekstrak rimpang pacing. Adapun hasil analisis regresi
probit yang diperoleh dapat dilihat pada gambar 1.

180
160
140
Waktu (menit)

120
100
80
60
40
20
Gambar 1. Efek anthelmintik ekstrak etanol rimpang pacing
0
NC MB RP1 RP2 RP3

Intervensi

Gambar 1. Efek anthelmintik ekstrak etanol rimpang pacing


NC : NaCMC 0,5% MB : Mebendazole 2%
RP1 : Ekstrak rimpang pacing 5% RP2 : Rimpang pacing 7,5%
RP3 : Ekstrak rimpang pacing 15%

Pada penelitian ini dihitung skor motilitas cacing tanah yang diberikan
ekstrak etanol rimpang pacing pada waktu 4 jam pasca inkubasi. Pada Tabel I
terlihat hasil percobaan in vitro menunjukkan bahwa pada kelompok kontrol
negatif (-), sebagian cacing tanah (50%) ditemukan masih aktif bergerak seluruh
tubuhnya (skor 3) selama 2 jam pasca inkubasi. Cacing tanah masih bertahan
hidup dimana hanya sebagian tubuh cacing yang bergerak (skor 2) 100% selama 3
jam pasca inkubasi. Cacing tanah tidak bergerak (diam) tetapi masih hidup (skor
1) 50% dan cacing sudah mati (skor 0) 50% selama 4 jam pasca inkubasi.
Pada kelompok yang diberikan mebendazole (kontrol +), semua cacing
tanah (100%) ditemukan masih aktif bergerak seluruh tubuhnya (skor 3) selama 1
jam pasca inkubasi. Cacing tanah bertahan hidup dimana hanya sebagian tubuh
cacing yang masih bergerak (skor 2) 100% selama 2 jam pasca inkubasi. Cacing
diam tetapi masih hidup (skor 1) 100% selama 3 jam pasca inkubasi, sedangkan
selama 4 jam pasca inkubasi seluruh cacing (100%) sudah mati (skor 0) (Tabel I).
Seperti yang ditunjukkan pada Tabel I bahwa semakin tinggi konsentrasi
yang digunakan semakin mengurangi waktu paralisis dan lama paralisis cacing
tanah. Aktivitas antelmintik dari senyawa yang diekstrak sangat tergantung pada
dosis yang digunakan. Kundu et al. (2012) membuktikan konsentrasi 10 mg/mL
ekstrak rimpang pacing dapat mengurangi motilitas cacing Lumbricus rubellus
Konsentrasi antara 5 dan 10 mg/mL ekstrak rimpang pacing, dapat
memperpendek masing-masing 27,2±3,7, 63,2±6,8 jam waktu paralisis Lumbricus
rubellus (Kundu dan Lyndem, 2013). Waktu mortalitas cacing Lumbricus
rubellus dalam konsentrasi 5%, 7,5%, dan 15% 10 mg/mL mebendazole
signifikan berbeda (P < 0,05) dengan kelompok Lumbricus rubellus dalam Na
CMC (Gambar 1).
Beberapa bukti terkait khasiat pacing telah diverifikasi dari hasil penelitian
terdahulu khususnya pada bagian daun dan rimpang. Bahwa rimpang pacing
efektif meringankan gejala demam dan peradangan akut maupun sub akut pada
dosis 200, 400 dan 800 mg/kg BB tikus secara in vivo (Bahshwan & Aljehany,
2020). Dua senyawa seskuiterpenoid (costunolide dan eremanthin) yang diisolasi
dari ekstrak n-heksan rimpang pacing mampu menghambat pertumbuhan bakteri
dan jamur secara signifikan (Duraipandiyan et al., 2012).
Ekstrak ethanol batang dan daun pacing dengan dosis 400 dan 800 mg/Kg
BB yang diberikan secara oral pada tikus yang telah dikondisikan terbukti mampu
meredakan radang hingga 40,05% pada dosis tinggi (Srivastava et al., 2013).
Sedangkan untuk infusa daun pacing dengan dosis 275 dan 550 mg/kg BB
terbukti dapat menurunkan jumlah dan motilitas spermatozoa mencit jantan
namun kondisi tersebut tidak permanen dan eth kembali, setelah 14 hari
pemberian infusa diberhentikan (Sari et al., 2013). Ekstrak air batang dan daun
pacing juga menunjukkan aktivitas antelmintik yang signifikan bila dibandingkan
dengan ekstrak metanol pacing dan albendazole dosis 20 mg/ml (Srivastava et al.,
2011).
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan dengan
pertimbangan beberapa penelitian terdahulu, maka tanaman pacing merupakan
tanaman yang memiliki aktivitas anthelmintik yang sangat tinggi. Untuk itu, perlu
dilakukan pengkajian lebih mendalam terkait penggunaan ripang pacing sebagai
obat tradisional, khususnya dalam penentuan konsentrasi yang aman apabila akan
dikonsumsi.

Kesimpulan
Ekstrak etanol rimpang pacing pada konsentrasi 5%, 7,5%, dan 12% dapat
menghambat aktivitas anthelmintik. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa ekstrak etanol rimpang pacing memiliki aktivitas
aanthelmintik terhadap cacing tanah (Lumbricus rubellus).

Ucapan Terima Kasih


Ucapan terima kasih disampaikan kepada Direktur Politeknik Kaltara
Tarakan bapak dr, dan kepada ibu Apt. Benazir Evita Rukaya M.Farm selaku
Dosen pembimbing yang telah banyak membantu dalam penyelesaian artikel
ilmiah ini, serta juga teman-teman tim yang mau bekerja sama dalam
menyelesaikan artikel ilmiah ini..

Kontribusi Penulis
Konstribusi penulis 1 (Dewi Puspita Sari ) sebagai perancang penelitian,
melakukan Uji Aktivitas Anthelmintik dan membuat artikel. Penulis 2 (Indah
Safitri Rahayu) membuat ekstrak rimpang pacing, membantu mengumpulkan
referensi, penulis 3 (Dian Nur Fitriani) menyiapkan hewan uji yaitu cacing tanah
(Lubricus rubellus) dan membantu pembuatan artikel, kemudian penulis 4 (apt.
Benazir Evita Rukaya., M.Farm) menganalisis data penelitian, mengawasi
jalannya penelitian, menyetujui dan membaca artikel ilmiah.
DAFTAR PUSTAKA

Al-Attas, A. A. M., El-Shaer, N. S., Mohamed, G. A., Ibrahim, S. R. M., &


Esmat, A. (2015). Anti-inflammatory sesquiterpenes from Costus speciosus
rhizomes. Journal of Ethnopharmacology, 176, 365–374.
https://doi.org/10.1016/j.jep.2015.11.026
Alawiyah, F., Kahtan, M. I., & Widiyantoro, A. (n.d.). Daya Antelmintik Ekstrak
Metanol Daun Kesum ( Polygonum minus ) terhadap Ascaridia galli secara
In Vitro LATAR BELAKANG Infeksi cacing merupakan salah satu infeksi
yang sering terjadi pada sebagian besar populasi dunia dengan prevalensi
lebih dari dua mil. 3, 842–851.
Astuti, K. W., Samirana, P. O., & Sari, N. P. E. (2016). Uji Daya Anthelmintik
Ekstrak Etanol Kulit Batang Lamtoro (Leucaena leucocephala (LAM.) de
wit) Pada Cacing Gelang Babi (Ascaris suum Goeze) Secara In Vitro. Jurnal
Farmasi Udayana, 5(1), 15–19.
Bahshwan, S. M., & Aljehany, B. M. (2020). a Review on The Therapeutic and
Medicinal Activities of Costus Speciosus. 11(3), 124–129.
Dilaga, A. P. H., Lukmayani, Y., & Kodir, R. A. (2016). Isolasi dan Identifikasi
Senyawa Flavonoid dari Rimpang Pacing. 2(1), 105–112.
Duraipandiyan, V., Abdullah Al-Harbi, N., Ignacimuthu, S., & Muthukumar, C.
(2012). Antimicrobial activity of sesquiterpene lactones isolated from
traditional medicinal plant, Costus speciosus (Koen ex.Retz.) Sm. BMC
Complementary and Alternative Medicine, 12. https://doi.org/10.1186/1472-
6882-12-13
Hamzah, A., Hambal, M., Balqis, U., & Athaillah, F. (2016). IN VITRO
ANTHELMINTIC ACTIVITY OF Veitchia merrillii NUTS AGAINST
Ascaridia galli AKTIVITAS ANTELMINTIK BIJI Veitchia merrillii
TERHADAP Ascaridia galli SECARA IN VITRO. Traditional Medicine
Journal, 21(2), 55–62.
Intannia, D., Amelia, R., Handayani, L., & Santoso, B. (2015). Pengaruh
Pemberian Ekstrak Etanol dan Ekstrak n -Heksan Daun Ketepeng Cina
( Cassia Alata . L ) terhadap Waktu Kematian Cacing Pita Ayam ( Raillietina
Sp . ) Secara In Vitro. Jurnal Pharmascience, 2(2), 24–30.
Jackson, F., & Coop, R. L. (2000). The development of anthelmintic resistance in
sheep nematodes. Parasitology, 120(SUPPL.).
https://doi.org/10.1017/s0031182099005740
Nahak, G., & Sahu, R. K. (2011). Free Radical Scavenging Activity of Rhizome
of Costus Speciosus (Koen) J.E.SM. International Journal of Institutional
Pharmacy and Life Sciences, 1(December), 62–69.
Nora I Meilina1, Muhammad I Kahtan2, A. W. (2019). Aktivitas Anthelmintik
Ekstrak Etanol Daun Buas-buas (Premna serratifolia L.) terhadap cacing
Ascaridia galli secara in vitro. Sustainability (Switzerland), 11(1), 1–14.
http://scioteca.caf.com/bitstream/handle/123456789/1091/RED2017-Eng-
8ene.pdf?sequence=12&isAllowed=y%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/
j.regsciurbeco.2008.06.005%0Ahttps://www.researchgate.net/publication/
305320484_SISTEM_PEMBETUNGAN_TERPUSAT_STRATEGI_MELE
STARI
Permenkes, 2017. (2017). PERMENKES NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG
PENANGGULANGAN CACING. 4, 1–78.
Ridwan, Y., Darusman, L. K., & Satrija, F. (2006). Kandungan Kimia Berbagai
Ekstrak Daun Miana (Coleus Blumei Benth) Dan Efek Anthelmintiknya
Terhadap Cacing Pita Pada Ayam. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 11(2),
1–6.
Sari, I. P., Rahayu, S., & Rizal, D. M. (2013). Infuse of Costus Speciosus ( Koen .)
Je Smith Leaf As an Inhibitor of Spermatozoa Quantity and Quality of Male
Mice Balb / C. 18(January), 59–66.
Singh, P., Khosa, R. L., Srivastava, S., Mishra, G., Jha, K. K., Srivastava, S.,
Sangeeta, Verma, R. K., & Tahseen, M. A. (2014). Pharmacognostical study
and establishment of quality parameters of aerial parts of Costus speciosus-a
well known tropical folklore medicine. Asian Pacific Journal of Tropical
Biomedicine, 4(6), 486–491. https://doi.org/10.12980/APJTB.4.2014C1103
Srivastava, S., Singh, P., Jha, K. K., Mishra, G., Srivastava, S., & Khosa, R. L.
(2011). Anthelmintic activity of aerial parts of Costus speciosus.
International Journal of Green Pharmacy, 5(4), 325–328.
https://doi.org/10.4103/0973-8258.94356
Srivastava, S., Singh, P., Jha, K., Mishra, G., Srivastava, S., & Khosa, R. (2013).
Antiinflammatory, analgesic and antipyretic activities of aerial parts of
costus speciosus koen. Indian Journal of Pharmaceutical Sciences, 75(1),
83–88. https://doi.org/10.4103/0250-474X.113532
Triyanita, U. R., Sari, R., Farmasi, P. S., Kedokteran, F., & Tanjungpura, U.
(2019). UJI AKTIVITAS ANTI CACING EKSTRAK ETANOL DAUN
ALAMANDA (ALLAMANDA CATHARTICA L.) TERHADAP CACING
ASCARIDIA GALLI DAN RAILLIETINA TETRAGONA SECARA IN VITRO
Uray. 17(1), 27–39.
BIODATA KETUA
A. Identitas Diri

1 Nama lengkap Dewi Puspita Sari


2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi D3 Farmasi
4 NIM 21802010
5 Tempat dan Tanggal Nunukan, 1 Mei 2000
Lahir
6 Alamat e-mail Dhewyjamal@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 081256018301

B. Kegiatan Kemahasiswaan yang Sedang/Pernah Diikuti

No. Jenis Kegiatan Status dalam kegiatan Waktu dan


Tempat
1 - - -
2 - - -
3 - - -

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima

No. Jenis Penghargaan Pihak pemberi Tahun


Penghargaan
1 - - -
2 - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian
hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi.

Dengan biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu pernyataan dalam pengajuaan PKM-AI.

Tarakan, 8 Maret 2021


Pengusul

Dewi Puspita Sari


BIODATA ANGGOTA 1
A. Identitas Diri

1 Nama lengkap Indah Safitri Rahayu


2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi D3 Farmasi
4 NIM 21903012
5 Tempat dan Tanggal Lahir Ruhui Rahayu, 20 Desember 2000
6 Alamat e-mail indahrahayusafitri@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 0822321992853

B. Kegiatan Kemahasiswaan yang Sedang/Pernah Diikuti

No Jenis Kegiatan Status dalam kegiatan Waktu dan


. Tempat
1 - - -
2 - - -
3 - - -

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima

No Jenis Penghargaan Pihak pemberi Tahun


. Penghargaan
1 Juara 1 FASI tingkat 2014
Kecamatan Tanjung LPPTKA-BKPRMI
Palas Utara Bulungan
2 2014
Juara 2 Kaligrafi Lembaga Pengembangan
Tingkat TQA putri Tilawatil Qur`an
kab.Bulungan (LPTQ)
3 Juara 3 CCA Tingkat
Kecamatan Tanjung Lembaga Pengembangan 2014
Palas Utara Tilawatil Qur`an
(LPTQ)
4 Lulus Munaqhosah
Santri Tingkat Taman LPPTKA-BKPRMI 2015
Pendidikan Al-Quran Bulungan
5 Juara 3 MTQ XL
Tingkat Kabupaten Lembaga Pengembangan 2015
Bulungan Tilawatil Qur`an
(LPTQ)
6 Juaran 1 MTQ Tingkat
Kecamatan Tanjung Lembaga Pengembangan 2016
Palas Utara Tilawatil Qur`an
(LPTQ)
7 Peserta Sosialisasi 4
Pilar Kebangsaan MPR-RI 2017
Kecamatan Tanjung
Palas Utara
8 Juara 3 Cabang
Kaligrafi Golongan Lembaga Pengembangan 2017
Naskah Tingkat Tilawatil Qur`an
Kecamatan Tanjung (LPTQ)
palas utara

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian
hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi.

Dengan biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu pernyataan dalam pengajuaan PKM- AI.

Tarakan, Maret 2021


Anggota

Indah Safitri Rahayu

BIODATA ANGGOTA 2
A. Identitas Diri

1 Nama lengkap Dian Nur Fitriani


2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Farmasi
4 NIM 48401020026
5 Tempat dan Tanggal Lahir Tolitoli, 5 September 2002
6 Alamat e-mail dhyannf@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 082213436812

B. Kegiatan Kemahasiswaan yang Sedang/Pernah Diikuti

No. Jenis Kegiatan Status dalam Waktu dan


kegiatan Tempat
1 HIMAPRO FARMASI Anggota Politeknik
Kaltara
2 - - -
3 - - -

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima

No. Jenis Penghargaan Pihak pemberi Tahun


Penghargaan
1 - - -
2 - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian
hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi.

Dengan biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu pernyataan dalam pengajuaan PKM- AI.

Tarakan, Maret 2021


Anggota

Dian Nur Fitriani


BIODATA DOSEN PEMBIMBING
A. Identitas Diri

1 Nama lengkap (dengan Apt. Benazir Evita Rukaya., M.Farm


gelar)
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Farmasi
4 NIM/NIDN 1123108801
5 Tempat dan Tanggal Lahir Ujung Pandang, 23 Oktober 1988
6 Alamat e-mail benazir_firdaus@yahoo.com
7 Nomor Telepon/HP 0821-9646-1625

B. Riwayat Pendidikan

No. Universitas Gelar Tahun selesai Bidang Studi


1 Universitas Muslim Ilmu Farmasi
S.Farm. 2011
Indonesia
2 Universitas Profesi Farmasi
Apoteker 2015
Hasanuddin
3 Universitas Ahmad Ilmu Farmasi
Dahlan bidang
M.Farm. 2018 Pengembangan
Obat, Kosmetik
dan Bahan Alam

C. Rekan jejak Tri Dharma PT


Pendidikan / pengajaran
No. Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1 Teknologi Sediaan Liquid Wajib 3
dan Semi Solid
2 Teknologi Sediaan Steril Wajib 3
3 Teknologi Sediaan Solid Wajib 3
4 Mikrobiologi dan Wajib 2
Parasitologi
5 Pelayanan Kefarmasian I Wajib 3

Penelitian
No. Jenis Penelitian Penyandang Dana Tahun
1 Antibacterial Activity Of Universitas Ahmad 2018
Dialkyl-Alginate Dahlan
Biosurfactant Cream Against
Staphylococcus Aureus And
Pseudomonas Aerugynosa
2 Review: Potential Of - 2020
Chloroquine And
Hydroxychloroquine In The
Treatment Of Covid-19
3 Comparison Of The Potential - 2020
Generic Amoxicillin Tablets
From Some Manufacturers In
The City Of Tarakan

Pengabdian Kepada Masyarakat


No Jenis Pengabdian kepada Penyandang Dana Tahun
. Masyarakat
1 Gerakan Memutus Mata Akademi Farmasi 2020
Rantai Virus Corona (Covid- Kaltara
19) di Kota Tarakan

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Dengan biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
pernyataan dalam pengajuaan PKM-AI.

Tarakan, 16 Maret 2021


Dosen Pembimbing

Apt. Benazir Evita Rukaya, M.Farm.

Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan pembagian tugas


No Nama Posisi Penulis Bidang Konstribusi
Ilmu
1 Dewi Puspita Penulis pertama Farmasi -Bertanggung
Sari jawab penuh
dalam berjalanya
penelitian dan
penulisan artikel

-Menyusun dan
merencanakan
penelitian

-Mengevaluasi
hasil penelitian
dan penulisan
artikel
2 Indah Safitri Penulis kedua Farmasi -Membantu
Rahayu mewakili ketua
jika berhalangan
3 Dian Nur Penulis ketiga Farmasi -Membantu
Fitriani mengumpulkan
jurnal dan artikel
sebagai referensi
4 Benazir Evita Penulis Farmasi Sebagai
Rukaya korespondensi pembimbing
dalam melakukan
penulisan artikel
ilmiah
SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA

Yang bertanada tangan di bawah ini :

Nama : Dewi Puspita Sari

Nim : 21802010

Program studi : Farmasi

Fakultas : Kesehatan

Dengan ini menyatakan bahwa artikel PKM-AI saya dengan judul Uji Aktivitas
Anthelmintik Ekstrak Etanol Rimpang Pacing (Costus Speciosus (Koen.)
Sm.) Terhadap Cacing Tanah (Lubricus Rubellus) yang diusulkan untuk tahun
anggaran 2021 adalah hasil karya kami dan belum pernah dipublikasikan dan
diikutkan dalam kompetisi (termasuk PIMNAS).

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan


pernyataan ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan
yang berlaku dan mengembalikan seluruh biaya yang sudah diterima ke kas
negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.

Tarakan, 8 Maret 2021

Yang menyatakan,

Dewi Puspita Sari


NIM : 21802010
SURAT PERNYATAAN SUMBER TULISAN

Saya yang mendatangani Surat Pernyataan ini :


Nama : Dewi Puspita Sari
Nim : 21802010

1. Menyatakan bahwa PKM-AI yang saya tuliskan bersama anggota tim lainnya
benar bersumber dari kegiatan yang telah dilakukan
a. Menyatakan program kegiatan (KKN, Praktik Lapangan, Tugas
Kelompok, Magang, Kegiatan ilmiah yang sudah dilaksanakan) yang
telah dilakukan sendiri oleh tim penulis
b. Topik kegiatan
c. Tahun dan Tempat Pelaksanaan
2. Naskah ini belum pernah diterbitkan/dipublikasikan dalam bentuk prosiding
maupun jurnal sebelumnya

Demikian surat Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran tanpa paksaan
pihakmaupun untuk juga dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Tarakan, Maret 2021


Yang menyatakan,

Dewi Puspita Sari


NIM : 21802010

Anda mungkin juga menyukai