Anda di halaman 1dari 31

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................... i

BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................. 1


1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 2
1.3 Tujuan ............................................................................................ 2
1.4 Urgensi Penelitian .......................................................................... 3
1.5 Luaran yang diharapkan ................................................................. 3
1.6 Manfaat Penelitian ......................................................................... 3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 3


2.1 Cendawan Entomopatogen ............................................................. 3
2.2 Cendawan Aspergillus sp. .............................................................. 4
2.3 Cendawan Penicillium sp. .............................................................. 5
2.4 Semut Hitam Dolichoderus ............................................................

BAB 3. METODE PENELITIAN ................................................................. 5


3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................ 5
3.2 Alat dan Bahan ............................................................................... 5
3.3 Cara Kerja ...................................................................................... 6

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ............................................. 8


4.1 Anggaran Biaya .............................................................................. 8
4.2 Jadwal Kegiatan ............................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 9

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 11
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan Kegiatan
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

i
1

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pandemi Covid-19 telah melanda seluruh dunia selama 1 tahun terakhir.
Seiring berjalannya waktu, keadaan ini menimbulkan dampak luas bagi
banyak aspek kehidupan masyarakat seperti kekhawatiran mengenai
kelangkaan bahan pangan akibat pembatasan aktivitas masyarakat dan
meningkatnya kebutuhan bahan pangan (Daryono dkk., 2020). Kebutuhan
pangan merupakan kebutuhan pokok yang harus terpenuhi karena berkaitan
dengan kelangsungan hidup manusia. Menghadapi kenyataan ini, banyak
masyarakat yang akhirnya melakukan pembudidayaan tanaman sayur.
Budidaya tanaman adalah berbagai macam kegiatan pengembangan dan
pemanfaatan sumber daya alam nabati yang dilakukan oleh manusia dengan
menggunakan modal, teknologi ataupun dengan sumber daya lainnya untuk
menghasilkan suatu produk berupa barang yang bisa memenuhi kebutuhan
manusia (PP RI, 2010). Namun, dalam pelaksanaannya tidak sedikit keluhan
yang muncul akibat hadirnya kutu putih yang bersifat hama bagi tanaman.
Hama kutu putih tersebut disebarkan oleh serangga yang salah satunya ialah
semut hitam (Sugiarti, 2019).
Semut merupakan jenis serangga yang penyebaran spesies dan
individunya sangat besar. Semut memegang banyak peranan di alam, baik
yang bermanfaat maupun yang merugikan, tergantung pada kondisi
lingkungan tempat hidupnya. Semut hitam merupakan spesies semut yang
daerah penyebarannya tersebar luas di Asia Tenggara (Surya dan Rubiah,
2016). Kutu putih biasanya berasosiasi dengan semut, karena kotorannya
banyak mengandung gula yang sangat disukai oleh semut. Sebaliknya, semut
menyebarluaskan hama ini untuk mencarikan tempat terbaik (Sugiarti, 2019).
Penanggulangan serangga biasanya dilakukan dengan menggunakan
insektisida sintesis. Akan tetapi penggunaan insektisida sintesis dapat
memunculkan masalah baru seperti terbunuhnya predator alami serta
mengakibatkan pencemaran lingkungan (Hasymuddin dan Sijid, 2018). Oleh
karena itu, diperlukan alternatif lain seperti pengendalian secara hayati
menggunakan cendawan entomopatogen (Ekowati dan Irawan, 2017).
Cendawan entomopatogen merupakan golongan cendawan yang dapat
mengakibatkan kematian pada serangga dengan toksin yang dihasilkannya.
Selain itu cendawan entomopatogen juga menghasilkan beberapa enzim
ekstraseluler seperti kitinase, protease, dan lipase yang digunakan oleh
cendawan saat menginvasi tubuh serangga target (Ikhsanudin, 2020).
Bedasarkan penelitian Supiyanto (2019), cendawan Aspergillus sp.
mampu membunuh nyamuk Aedes aegypti pada kepadatan 105 konidia/ml
sebesar 16,67% dan mampu menyebabkan mortalitas pada kecoa Amerika
(Periplaneta americana), sedangkan cendawan entomopatogen Aspergillus sp.
2

dengan kepadatan spora 109 konidia/ml mampu menyebabkan mortalitas pada


kecoa sebesar 86% (Rosa dkk., 2020). Penicillium sp., telah digunakan
sebagai bioinsektisida terhadap lalat rumah (Musca domestica) dalam tahap
larva (Septiana dkk., 2019). Pada kasus hama lain, penelitian terhadap
keefektifan jenis cendawan entomopatogen Penicillium sp. mempunyai
mortalitas 8,5 % terhadap nimfa R. Linearis (Tambingsila dan Rudias, 2015).
Indonesia sebagai negara tropis memiliki kondisi yang tepat bagi pertumbuhan
berbagai macam jamur termasuk Aspergillus sp. dan Penicillium sp
(Mutmainnah, 2015).
Riset mengenai cendawan entomopatogen telah banyak dilakukan dengan
hasil yang cukup memuaskan. Akan tetapi, informasi terkait sifat
entomopatogen cendawan Aspergillus sp. dan Penicillium sp. terhadap semut
hitam Dolichoderus yang hidup bersimbiosis dengan kutu putih masih belum
banyak ditemukan. Untuk itu perlu dilakukan penelitian guna mengetahui
efektivitas cendawan entomopatogen Aspergillus sp. dan Penicillium sp. pada
semut yang bersimbiosis dengan kutu putih.

1.2 Perumusan Masalah


Penulisan Program Kreativitas Mahasiswa bidang Riset Eksakta ini ialah
dalam rangka memecahkan permasalahan yaitu bagaimana efektivitas
cendawan entomopatogen Aspergillus sp. dan Penicillium sp. sebagai
bioinsektisida bagi semut hitam.

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dilakukannya penellitian ini, yaitu :
1. Untuk mengetahui efektivitas cendawan entomopatogen Aspergillus sp.
dan Penicillium sp. dalam membunuh semut hitam.
2. Untuk mengetahui lama waktu yang dibutuhkan cendawan entomopatogen
Aspergillus sp. dan Penicillium sp. dalam membunuh semut hitam.

1.4 Urgensi Penelitian


Cendawan entomopatogen Aspergillus sp. dan Penicillium sp. telah
terbukti mampu membunuh serangga dan hama-hama tertentu. Hal ini
diharapkan berlaku sama bagi semut hitam yang bersimbiosis dengan kutu
putih dalam rangka menekan penyebaran hama tanaman yang dibudidayakan
dimasa pandemi dewasa ini. Selain menekan laju penyebaran hama, penelitian
ini akan menghasilkan suatu alternatif bioinsektisida yang ramah lingkungan.

1.5 Luaran yang Diharapkan


Adapun luaran yang diharapkan dalam penelitian ini, yaitu :
1. Menghasilkan bioinsektisida berbahan spora Aspergillus sp. dan
Penicillium sp.
3

2. Menghasilkan karya ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal nasional


yang terindeks SINTA.

1.6 Manfaat Penelitian


Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah kepada
masyarakat luas dalam hal pemanfaatan cendawan entomopatogen Aspergillus
sp. dan Penicillium sp. sebagai bioinsektisida terhadap semut hitam yang
bersimbiosis dengan kutu putih.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Cendawan Entomopatogen
Cendawan entomopatogen merupakan golongan cendawan yang bersifat
heterotrof. Cendawan ini hidup sebagai parasit dan dapat mengakibatkan
kematian pada serangga dengan toksin yang dihasilkannya. Selain itu
cendawan entomopatogen juga menghasilkan beberapa enzim ekstraseluler
seperti kitinase, lipase, dan protease yang digunakan oleh cendawan saat
menginvasi tubuh serangga target (Ikhsanudin, 2019). Dalam hal
mengendalikan serangga, pemanfaatan cendawan entomopatogen memiliki
kelebihan dalam segi kapasitas produksi yang tinggi, siklus yang relatif
singkat serta mampu membentuk spora yang tahan terhadap buruknya kondisi
lingkungan dan mampu menginfeksi serangga target tertentu secara spesifik
dengan efek samping dan resiko yang sangat rendah bagi serangga non target
(Rosmayuningsih dkk., 2014; Septiana, 2015).
Pemanfaatan cendawan entomopatogen terhadap beberapa jenis serangga
sudah dilakukan, seperti pada kecoa Amerika (Periplaneta americana)
menggunakan cendawan entomopatogen Aspergillus sp. dengan kepadatan
spora 109 konidia/ml mampu menyebabkan mortalitas pada kecoa sebesar
86% (Rosa dkk., 2020). Cendawan Aspergillus sp. juga mampu membunuh
nyamuk Aedes aegypti pada kepadatan 105 konidia/ml sebesar 16,67%
(Supiyanto, 2019). Pada kasus hama lain, penelitian terhadap keefektifan jenis
cendawan entomopatogen Penicillium sp. mempunyai mortalitas 8,5 %
terhadap nimfa R. Linearis (Tambingsila dan Rudias, 2015). Kemampuan
cendawan dalam menginfeksi serangga target tergantung pada aktivitas
enzimatik yang dihasilkan cendawan tersebut. Enzim ini berperaan dalam
proses infeksi cendawan kedalam tubuh serangga (Rosa dkk., 2021).
Cendawan entomopatogen menginfeksi serangga dengan masuk ke tubuh
serangga inang melalui kulit, saluran pencernaan, spirakel dan lubang lainnya.
Inokulum cendawan yang menempel pada serangga inang akan berkecambah
kemudian berkembang membentuk suatu tabung kecambah lalu masuk
menembus kulit tubuh. Penembusan dilakukan secara mekanis atau kimiawi
dengan mensekresikan enzim atau toksin. Cendawan akan berkembang dalam
tubuh serangga inang dan menyerang seluruh jaringan tubuh hingga
4

menyebabkan kematian. Miselia cendawan menembus ke luar tubuh inang,


tumbuh menutupi tubuh inang dan memproduksi konidia (Herdatiarni dkk.,
2014). Serangga yang terserang cendawan entomopatogen dicirikan dengan
tubuh yang menjadi kaku dan keras. (Ayudya dkk., 2019).

2.2 Cendawan Entomopatogen Aspergillus sp.


Sebagai negara tropis, Indonesia memiliki kondisi yang sangat
memungkinkan untuk pertumbuhan berbagai macam jamur termasuk
Aspergillus. Aspergillus merupakan spesies jamur yang bersifat kosmopolitan,
karena spora jamur yang mudah tersebarkan oleh angin, mudah tumbuh pada
media organik ataupun produk hasil pertanian (Praja dkk., 2017). Aspergillus
berkembang biak dengan adanya pembentukan hifa dan konodiofora yang
membentuk spora. Koloni dari cendawan ini memiliki warna putih kekuningan
hingga kehitaman yang membentuk rantai bulat. Reproduksi cendawan ini
terajdi secara seksual dan aseksual (Yosmed, 2010). Cendawan Aspergillus
terdiri dari beberapa jenis diantaranya adalah Aspergillus niger, Aspergillus
flavus, Aspergillus terreus dan Aspergillus parasitivus. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa cendawan Aspergillus niger, Aspergillus flavus dan
Aspergillus parasitivus dapat digunakan sebagai biopestisida karena memiliki
kemampuan dalam menghasilkan mikotoksin untuk membunuh serangga
(Tambingsila dan Rudias, 2015). Aspergillus sp. memiliki karakteristik hifa
berinsulasi, konidiofor tegak dan sederhana terdapat sel tungkai, vesikula semi
bulat, fialid tunggal. Genus Aspergillus mampu menghasilkan enzim kitinase
dengan indeks sebesar 0.33.Enzim ini mampu mendegradasi lapisan kitin pada
serangga, Aspergillus sp. juga menghasilkan enzim lipase dan protease yang
menjadi bagian penting dalam virulensi cendawan entomopatogen (Rosa dkk.,
2020). Cendawan ini juga mengeluarkan aflatoksin (C12H12O6) (Sari, 2017)
yang menjadi racun bagi serangga.

2.3 Cendawan Entomopatogen Penicillium sp.


Genus Penicillium adalah genus kosmopolitan berjumlah 354 spesies
(Visagie, 2014). Penicillium sp. memiliki karakteristik memiliki hifa dengan
miselium yang bercabang, konidia yang muncul di permukaan konidium
dengan sterigma berkerumun, dan konidia membentuk rantai, konidiofor
bercabang tegak serta tidak ada pada sel tungkai dan vesikula, fialid tunggal
(Rosa dkk., 2021). Cendawan Penicillium sp. mampu menghasilkan enzim
protease dengan indeks 0,5 dan enzim lipase dengan indeks sebesar 0,31
sehingga memudahkan cendawan entomopatogen untuk melakukan penetrasi
(Rosa dkk., 2020). Genus Penicillium mengeluarkan substansi racun citrimun
(CH13H14O5) berupa krista yang menjadi racun bagi serangga (Sari, 2017).
5

2.4 Dolichoderus
Dolichoderus merupakan genus semut hitam yang terdiri lebih dari 140
spesies di seluruh dunia dengan satu-satunya pengecualian di Sahara dan sub-
Sahara Afrika. Semut ini sering mencari makan di kolom-kolom, di tanah
atau di vegetasi dan pepohonan rendah. Sarang berada di tanah umumnya di
bawah bebatuan atau di kayu busuk (Shattuck dan Marsden, 2013). Secara
umum, semut ini memiliki tipe pekerja aktif diurnal dan merupakan
dekomposer. Dalam hidupnya semut ini bersimbiosis serta menjadi vektor
kutu putih seperti Planococcus sp. dan Pseudococcus sp. Hal ini dapat terjadi
karena semut memakan cairan yang berasal dari kutu, yang disebut dengan
embun madu. Cairan embun madu merupakan hasil sekresi kutu putih yang
menjadi sumber makanan utama semut. Selain itu kutu putih juga terbantu
penyebarannya karena keberadaan semut (Fitrisia, 2017).

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi dan Laboratorium
Zoologi Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung. Penelitian ini
dilakukan selama 3 bulan penelitian.

3.2 Alat dan Bahan


Pada penelitian ini digunakan alat-alat meliputi stoples pemeliharaan
semut, cawan petri, tabung reaksi, pipet tetes, pipet volumetri, corong, gelas
ukur, tabung erlenmeyer, gelas benda, gelas penutup, laminar air flow, vortex
mixer, haemocytometer, Biology Safety Cabinet (BSC), autoclave, oven,
incubator, neraca digital, bunsen/pembakar spirtus, hot plate, jarum ose
runcing, botol spray, dan mikroskop.
Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini meliputi isolat
cendawan entomopatogen Aspergillus sp. dan Penicillium sp. yang berasal
dari kecoa Periplaneta sp. Hasil dari penelitian sebelumnya, semut
Dolichoderus sp. dewasa yang diambil dari lapangan dengan ukuran tubuh
relatif sama, media Potato Dextrose Agar (PDA), antibiotik chloramphenicol,
1% molase, 0,1% tween 80, aquades, alkohol 70%, kapas, kain kasa, tissue,
spiritus, plastic wrap, dan kepala ikan segar.

3.3 Metode Penelitian


Untuk mengetahui efektivitas isolat cendawan entomopatogen
Aspergillus sp. dan Penicillium sp. dari kecoa Periplaneta sp., dibuat suspensi
spora dengan kepadatan 107, 108 dan 109 kemudian dilakukan penyemprotan
terhadap semut Dolichoderus sp. Pada penelitian ini, setiap perlakuan
menggunakan 15 ekor semut Dolichoderus sp. dewasa dengan 3 kali
6

pengulangan, satu kontrol negatif menggunakan aquades steril dan satu


vehicle control menggunakan aquades steril yang ditambahkan 1% molase
dan 0,1% tween 80, sehingga terdapat 20 unit percobaan. Efektivitas isolat
Aspergillus sp. dan Penicillium sp. terhadap semut berdasarkan mortalitas
semut yang diamati setiap 24 jam sekali selama 7 hari setelah pengaplikasian.
Gejala kematian yang disebabkan oleh cendawan ditandai dengan adanya
konidia dan hifa berwarna putih pada permukaan tubuh serangga yang mati
(Sodiq dan Dwi, 2009).
Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak
Kelompok (RAK) dengan 2 faktorial, yaitu faktor jenis cendawan dan
kepadatan spora yang digunakan. Pada faktor jenis cendawan digunakan 2
jenis isolat yaitu, Aspergillus sp. dan Penicillium sp. Pada faktor kepadatan
spora digunakan A : 107, B : 108, C : 109.

3.4 Prosedur Kerja


3.4.1 Penyediaan dan Pemeliharaan Serangga Uji
Semut Dolichoderus sp. dewasa diperoleh dengan cara
dikumpulkan dari tanaman sayuran dan buah dengan ukuran yang
relatif sama. Semut yang telah diperoleh dari lapangan dibawa ke
laboratorium untuk diidentifikasi sampai tingkat genus yang merujuk
pada buku Hashimoto (2003) dan diaklimatisasi dalam stoples
pemeliharaan selama 2 hari. Selama masa aklimatisasi semut diberi
makan kepala ikan segar yang telah dihaluskan.

3.4.2 Pembuatan Media Potato Dextrose Agar (PDA)


Dibuat media Potato Dextrose Agar (PDA), lalu disterilkan dalam
autoclave selama 15 menit. Setelah media steril ditambahkan 500mg/l
antibiotik chloramphenicol. Media PDA yang telah siap dituangkan ke
dalam cawan petri steril dan didiamkan hingga media memadat. Setelah
media memadat, diinokulasikan isolat cendawan entomopatogen
menggunakan jarum ose runcing dan diinkubasi selama 48 jam di
dalam inkubator.

3.4.3 Preparasi Suspensi Spora


Isolat Aspergillus sp. dan Penicillium sp. yang telah diinkubasi
selama 48 jam diambil spora dan disuspensikan dengan akuades steril
sebanyak 10 ml dan 1% molase yang telah ditambahkan 0,1% tween 80
pada tabung reaksi. Setelah itu suspensi spora dihomogenkan
menggunakan vortex mixer. Kepadatan spora pada suspensi dihitung
menggunakan haemocytometer, kemudian dihitung menggunakan
rumus yang merujuk pada penelitian Yunizar dkk., (2018) sebagai
berikut :
7

Keterangan :
C : Kerapatan spora per ml larutan
t : Jumlah total spora dalam kotak sampel yang diamati
n : Jumlah kotak sampel yang digunakan
0,25 : Faktor koreksi kotak sampel skala kecil

Setelah didapatkan jumlah kerapatan spora yang sesuai, kemudian


dilakukan pengenceran untuk pembuatan suspensi spora dengan
kepadatan 107, 108 dan 109. Pengenceran suspensi spora dapat
dilakukan menggunakan rumus berikut (Amiruddin dkk., 2012).

Keterangan :
N1 : Kepadatan awal suspensi spora
V1 : Volume awal suspensi spora
N2 : Kepadatan suspensi spora yang diinginkan
V2 : Volume pengenceran total

3.4.4 Uji Efektivitas Cendawan Entomopatogen dari Kecoa Periplaneta


sp. terhadap Semut Dolichoderus sp.
Semut yang digunakan pada masing-masing wadah berjumlah 15
ekor. Setelah itu dilakukan penyemprotan suspensi cendawan dengan
konsentrasi yang telah ditentukan yaitu 107, 108 dan 109. Masing-
masing perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali. Pengamatan
dilakukan setiap hari selama 7 hari penelitian, semut dinyatakan mati
apabila 15 menit tidak bergerak setelah disentuh.

3.4.5 Perhitungan Persentase Mortalitas Semut Dolichoderus sp.


Pada penelitian ini persentase kematian semut Dolichoderus sp.
dihitung menggunakan rumus :

Keterangan :
P : Persentase kematian
X : Jumlah semut yang mati
Y : Jumlah total semut

3.4.6 Analisis Data


Rancangan penelitian ini menggunakan Rancangan Acak
Kelompok (RAK) dengan 2 jenis faktor yaitu faktor kepadatan spora
8

dengan konsentrasi spora dan waktu pengamatan mortalitas. Data yang


diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA, apabila terdapat perbedaan
yang nyata pada hasil, maka akan dilanjutkan dengan Uji Duncan pada
taraf signifikan 5%.

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)


1 Perlengkapan yang diperlukan 745.000
2 Bahan habis pakai 7.384.000
3 Perjalanan dalam kota 600.000
4 Lain-lain 950.000
Jumlah 9.679.000

4.2 Jadwal Kegiatan

No Jenis Kegiatan Bulan Person Penanggung-


1 2 3 jawab
1 Persiapan alat dan bahan Putri Oktariana
penelitian
2 Mengurus administrasi Rizka Dwi Damayanti
laboratorium
3 Sterilisasi alat dan bahan Jensa Yuswantoro

4 Pencarian dan aklimatisasi Rachmat Nugraha


serangga uji Indra
5 Peremajaan isolat Rizka Dwi Damayanti
cendawan entomopatogen
6 Pemanenan spora Jensa Yuswantoro
cendawan entomopatogen
7 Pembuatan suspensi dan Putri Oktariana
pengenceran suspensi
8 Penyemprotan suspensi ke Rachmat Nugraha
serangga uji Indra
9 Rekapitulasi data hasil Rizka Dwi Damayanti
penelitian
10 Analisis data Putri Oktariana
11 Penarikan kesimpulan Rachmat Nugraha
Indra
12 Pembuatan dan penyerahan Jensa Yuswantoro
laporan
9

DAFTAR PUSTAKA

Amiruddin, M., Umrah., dan M. Alwi. 2012. Keefektifan Metarhizium Anisopliae


sebagai Agen Pengendali Hayati terhadap Larva Lalat (Musca Domestica
L.). Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat. 11 (2): 99-104.
Ayudya Dwir, Herlinda dan S, Suwandi S. 2019. Insecticidal Activity Of Culture
Filtrates From Liquid Medium Of Beauveria bassiana Isolates From South
Sumatra (Indonesia) Wetland Soil Against Larvae Of Spodoptera Litura.
Jurnal Biodiversitas. 20(8): 2101– 2109.
Daryono., Mujiwati, Y., M., Masita, O.D., dan Khuzaemi,M. 2020.
Pembudidayaan Tanaman Sayur dengan Media Tanam pada Polybag dan
Pemanfaatan Lahan Kosong. Communnity Development Journal. 1 (3) :
259-264.
Ekowati, C. N Dan B. Irawan. 2017. Mikologi. Universitas Lampung. Bandar
Lampung.
Fitrisia. 2017. Efek Ekstrak Polar Daun Gamal (Gliricidia maculata Hbr.)
terhadap Semut Sebagai Organisme Non Target yang Bersimbiosis dengan
Kutu Putih. Tesis. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Lampung, Lampung.
Hashimoto, Y. 2003. Manual For Bornean Ant (Formicidae) Identification.
Prepared For The Course On Tools For Monitoring Soil Biodiversity In
The Asean Region At University Malaysia Sabah, Kota Kinabalu.
Malaysia.
Hasyimuddin, ST. dan Sijid, A. 2018. Cendawan Entomopatogen sebagai
Bioinsektisida terhadap Serangga Perusak Tanaman. Prosiding Seminar
Nasional Megabiodiversitas Indonesia. 09 April 2018.
Herdatiarni F., Himawan T., dan Rachmawati, R. 2014. Eksplorasi Cendawan
Entomopatogen Beauveria Sp. Menggunakan Serangga Umpan pada
Komoditas Jagung, Tomat dan Wortel Organik di Batu, Malang. Jurnal
Hama dan Penyakit Tumbuhan. 1(3): 1–11.
Ikhsanudin, Ahmad. 2020. Efektivitas Cendawan Entomopatogen sebagai
Bioinsektisida terhadap Kecoa (Periplaneta Americana). Skripsi. Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung, Lampung.
Mutmainnah. 2015. Perbanyakan Cendawan Entomopatogen Penicillium Sp.
Isolat Bone pada Beberapa Media Tumbuh Organik. Jurnal Perbal. 3 (3).
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. Nomor 18 Tahun 2010. Tentang Usaha
Budidaya Tanaman. Bandung, Citra Umbara.
Praja, Ratih Novita., Yudhana, dan Aditya. 2017. Isolasi dan Identifikasi
Aspergillus Spp. pada Paruparu Ayam Kampung yang dijual di Pasar
Banyuwangi. Jurnal Medik Veteriner. 1(1):6-11.
Rosa, E., Ekowati, C.N., Handayani, T.T., Ikhsanudin, A., Apriliani, F., dan
Arifiyanto, A. 2020. Characterization of entomopathogenic fungi as a
natural biological control of American cockroaches (Periplaneta
americana). Biodiversitas. 21(11):5276-5282.
Rosa, E., Ekowati, C.N., Handayani, T.T., dan Widiastuti, E.L. 2021. Isolation
and identification entomopathogen fungi as candidate of bioinsecticide
10

from flies and cockroaches’ (Insect vector’s disease). Journal of Physiscs :


Conference Series ICASMI 2020. 1751(3):1-5.
Sari, Dian Ekawati. 2017. Identifikasi Mikroba Asal Ekstrak Buah yang
diaplikasikan pada Pertanaman Jeruk Organik di Kabupaten Pangkep.
Jurnal Pertanian Berkelanjuta. 5(1):1-7.
Septiana, Eris. 2015. Jamur Entomopatogen: Potensi dan Tantangan sebagai
Insektisida Alami terhadap Serangga Perusak Tanaman dan Vektor
Penyakit Manusia. Biotrends. 1(1):28-32.
Septiana N, Rosa E, dan Ekowati Cn. 2019. Isolasi dan Identifikasi Jamur
Entomopatogen sebagai Kandidat Bioinsektisida Lalat Rumah (Musca
domestica). Biosfer: Jurnal Tadris Biologi. 10(1):87-94.
Shattuck So., dan Marsden S. 2013. Australian Species Of The Ant Genus
Dolichoderus (Hymenoptera: Formicidae). Zootaxa. 3716:101–143.
Sodiq, M dan Dwi, M. 2009. Pengaruh Beauveria bassiana terhadap Mortalitas
Semut Rangrang Oecophylla smaragdina (F.) (Hymenoptera: Formicidae).
Jurnal Entomologi Indonesi. 6(2):53-59.
Sugiarti, Lia. 2019. Agrowiralodra Identifikasi Hama dan Penyakit pada
Tanaman Kopi di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas
Winaya Mukti. Jurnal Agrowiralodra . 2 (1).
Supiyanto. 2019. Uji Patogenitas Isolat Fungi Entomopatogen terhadap Stadium
Dewasa Nyamuk Aedes Aegypti. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Lampung, Lampung.
Surya, E. dan Rubiah. 2016. Kelimpahan Musuh Alami (Predator) pada Tanaman
Jagung di Desa Saree Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh
Besar. Serambi Saintia. 4(2):10-18.
Tambingsila, M. dan Rudias 2015. Isolasi dan identifikasi Cendawan Berguna
Asal Poso Potensinya sebagai Agens Pengendali Serangga Hama. Agropet.
12(2002): 23– 30.
Visagie C.M., Houbraken, J., Frisvad, J.C., Hong, S.B., Klaassen, C.H.W.,
Perrone, G., Seifert, K.A., Varga, J., Yaguchi, T., and Samson, R.A. 2014.
Identification and Nomenclature Of The Genus Penicillium. Studies in
Mycology. 78:343–371.
Yosmed, H. 2010. Isolasi Cendawan Entomopatogen pada Serangga Terinfeksi di
Daerah Pertanian Kecamatan X Koto Tanah Datar. Jurnal Saintek, Ii(2):
99 – 1.
Yunizar, N., Rahmawati., dan Kustiati. 2018. Patogenitas Isolat Jamur
Entomopatogen Metarhizium Anisopliae terhadap Lalat Rumah (Musca
Domestica L.) (Diptera: Muscidae). Jurnal Protobiont. 7(3): 77-82.
11

LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing


1. Ketua Pelaksana Kegiatan
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Jensa Yuswantoro
2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Program Studi Biologi
4 NIM 1917021036
5 Tempat dan tanggal lahir Manokwari, 20 Mei 2001
6 Email xysanctuary@gmail.com
7 Nomor telepon/HP 082376181083

B. Kegiatan Kemahasiswaan yang sedang/pernah diikuti


No. Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1 PKSDA 24 Anggota Divisi 7 – 14 November
Olimpiade, Seksi Acara 2020. Bandar
Lampung

2 Adaptasi Koordinator Divisi 10 Oktober 2020.


Lingkungan Humas, Publikasi, dan Bandar Lampung
Biologi Dokumentasi
(Algologi),
Himbio FMIPA
Unila
3 Wisuda Angkatan Koordinator Divisi 17 Desember 2020.
Muda Biologi Humas, Publikasi, dan Bandar Lampung
(Amuba), Himbio Dokumentasi
FMIPA Unila
4 Penerimaan Sekretaris Pelaksana 4 Juli 2- 20
Mahasiswa Baru September 2020. .
Fakultas (PMBF) Bandar Lampung
Rois FMIPA Unila
5 Festival Islam Anggota Seksi Acara 6 – 25 November
Fakultas (FIF) 2020. . Bandar
Rois FMIPA Unila Lampung

6 Kuliah Umum Supervisor Teknisi 12 Agustus 2020, .


Ikatan Keluarga Bandar Lampung
Alumni Biologi
(IKABI). Biologi :
Dari Alam,
Laboratorium
12

Hingga
Aplikasinya
7 Kuliah Umum Supervisor Teknisi 27 Oktober 2020. .
Ikatan Keluarga Bandar Lampung
Alumni Biologi
(IKABI). DNA
Barcoding For
Tropical
Biodiversity
Research
8 Webinar IPPHO Peserta 21 Februari 2020.
2020 Bandar Lampung

9 Webinar HPPBI Peserta 22 Agustus 2020.


Jawa Tengah. Bandar Lampung
Inovasi Biologi
dan
Pembelajarannya
di Era Tatanan
Normal Naru
10 Webinar S2 Peserta 8 Sepember 2020.
Biologi FMIPA Bandar Lampung
Unila. Kajian
Biologi Molekuler
Dalam
Mendukung
Pelestarian
Sumber Daya
Alam Hayati
11 Webinar Mata Peserta 30 Januari 2021.
Garuda Lampung. Bandar Lampung
Sholarship Talk
12 Seminar Online Peserta 21 Agustus 2020.
Program Studi Bandar Lampung
Biologi FMIPA
Universitas
Lambung
Mangkurat
13 Islamic Peserta 30 Novermber 2020.
Leadership Class. Bandar Lampung
LDF, Universitas
Lampung
13

14 Pengabdian Panitia 29 Juli 2020. Bandar


Kepada Lampung
Masyarakat.
Pelatihan
Pembuatan
Boneka
Hortikultura dan
Implementasi
Media
Pembelajaran
Berbasis
Eksperimen
Dalam Upaya
Membangun
Keterampilan
Proses Sains
Siswa Sekolah
Dasar
15 Pengenalan Supervisor Teknisi 25 September 2020,
Kehidupan Bandar Lampung
Kampus
Mahasiswa Baru
Jurusan Biologi,
FMIPA,
Universitas
Lampung
16 The 3th Commite 3 – 4September 2020,
International Bandar Lampung
Conference
Applied Science,
Mathematics and
Information,
FMIPA,
Universitas
Lampung

C. Penghargaan yang Pernah Diterima


No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Tahun
Penghargaan
1 Pimnas 34, Belmawa Dikti 2020
Universitas Kemendikbud
Gadjah Mada
14

2 Olimpiade Sains Kemendikbud 2018


Nasional, Papua
Barat
3 Juara 1 LCC Universitas Papua 2017
Biologi,
Universitas Papua
4 Juara 2 LCC Universitas Papua 2018
Biologi,
Universitas Papua
5 Juara 3, LCC Dinas Pembangunan 2017
Quran, Provinsi Umum (PU), Provinsi
Papua Barat Papua Barat
6 Juara 4, LCC Dinas Pembangunan 2018
Quran, Provinsi Umum (PU), Provinsi
Papua Barat Papua Barat
7 Juara Harapan 1, LPTQ Provinsi Papua 2018
MTQ ke VII Barat
Provinsi Papua
Barat
8 Juara 1 Olimpiade Dinasi Sosial, Provinsi 2018
Pahlawan, Papua Barat
Provinsi Papua
Barat
9 Juara 3 LCC KPU Provinsi Papua 2019
Kepemiluan, Barat
Provinsi Papua
Barat
10 Juara 1 Lomba Yayasan Kemala 2018
Pidato Yayasan Bhayangkari, Polres
Kemala Manokwari
Bhayangkari,
Polres Manokwari
11 Juara Harapan 1 Yayasan Kemala 2018
Lomba Pidato Bhayangkari, Polda
Yayasan Kemala Papua Barat
Bhayangkari,
Polda Papua Barat

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
15
16

Konservasi 2020,Universitas
Lampung
6. Online Discussion: Panitia 10 Oktober 2020,
English Fluency for Biology English
Professional World Club
7. Penyuluhan dan Peserta 19 Oktober 2020,
Pelatihan Penanaman ITERA
Mangrove
8. Pekan Konservasi Panitia 07 November
Sumber Daya Alam 2020, Universitas
Lampung
9. Asian Waterbird Census Peserta 08 Januari
2021,Lampung
Timur

A. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari Pemerintah, Asosiasi,


Instansi Lainnya)
No. Jenis Penghargaan Instansi Pemberian Tahun
Penghargaan
1. Juara Umum Drum Band Pengprov PDBI Provinsi 2016
Divisi Brass Tingkat Lampung
Provinsi Lampung

2. Juara 2 Drum Band Pengprov PDBI Provinsi 2016


Divisi Brass Tingkat Lampung
Provinsi Lampung

3. Juara 2 Paduan Suara Departemen Agama Provinsi 2016


Tingkat Provinsi Lampung
Lampung

4. Juara 2 Tari Kreasi Dinas Pariwisata Provinsi 2017


Tingkat Provinsi Lampung
Lampung
5. Penampil Tari Dinas Pariwisata Provinsi 2017
Eksperimentasi Seni Tari Lampung
Provinsi Lampung
6. Juara 3 LCT PPKN Universitas Lampung 2017
Tingkat Provinsi
Lampung
7. Awardee Beasiswa Rumah Inggris Lampung 2020
17
18

2 Pekan Konservasi Anggota Divisi Dana 05-13 Mei 2019, di


Sumber Daya dan Usaha Jurusan Biologi
Alam (PKSDA) FMIPA Unila
HIMBIO FMIPA
Unila Ke-23
3 Diklat Ekspedisi Sekertariis Koordinator Sabtu, 26 Oktober
Mahasiswa Acara 2019, di Jurusan
Biologi 2019 Biologi FMIPA Unila
4 Pekan Konservasi Sekertaris Pelaksana 06-14 November
Sumber Daya 2020, di Platform
Alam (PKSDA) Zoom Cloud Meeting
HIMBIO FMIPA dan Jurusan Biologi
Unila Ke-24 FMIPA Unila
5 Seminar Nasional Anggota Divisi Acara 05 September 2020 di
Seputar Obrolan Platform Zoom Cloud
Konservasi (SOK) Meeting
HIMBIO FMIPA
Unila
6 Pelatihan Peserta 12-13 Desember 2020
Identifikasi di Kafe Maharindu
burung WCS-IP dan Universitas
Lampung
7 Asian Waterbird Peserta 08-10 Januari 2021 di
Census (AWC) Pantai Mutiara Baru
Lampung Timur

D. Penghargaan yang Pernah Diterima


No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Tahun
Penghargaan
1 Pasukan Pengibar Bendera Dinas Pemuda dan 2016
Pusaka Kota Lubuklinggau Olahraga Kota
Lubuklingau
2 Duta Kreatif SMA Negeri 1 OSIS SMA Negeri 2017
Lubuklinggau 1 Lubuklinggau
3 Peraih Pendanaan Program Kementrian 2020
Kreativitas Mahasiswa – Pendidikan dan
Penelitian Eksakta (PKM-PE) Kebudayaan
4 Peserta Pekan Ilmiah Mahasiswa Kementrian 2020
Nasional (PIMNAS) ke-33 Pendidikan dan
19
20

3. Workshop Koordinator Divisi 22 Juni 2019 di Jurusan


Program Humas, Publikasi dan Biologi FMIPA Unila
Kreativitas Dokumentasi
Mahasiswa (PKM)
HIMBIO FMIPA
Unila
4. Dompet Dhuafa Volunteer 13 April 2019 di
Volunteering Jurusan Biologi
FMIPA Unila
5. Karya Wisata Anggota Divisi Medis 23 - 24 November 2019
Ilmiah Ke-30 di Gedung Balai
Keratun Pemprov
Lampung
18 - 23 Desember 2019
di Desa Tambah Dadi,
Purbolinggo, Lampung
Timur
6. Webinar Seputar Peserta 05 September 2020 di
Obrolan Zoom Cloud Meeting
Konservasi :
“Dampak Pandemi
Covid-19 bagi
Keberlangsungan
Hidup Satwa dan
Penerapan New
Normal di Kebun
Binatang”
7. Seminar Online Peserta 19 September 2020 di
Teknologi Industri Zoom Cloud Meeting
Pertanian :
“Eksistensi
Bioplastik sebagai
Kemasan
Komersial”
8. Online Discussion Peserta 08 Oktober 2020 di
: English Fluency Zoom Cloud Meeting
for Professional
World
9. Pekan Konservasi Sekretaris 06 – 14 November
Sumber Daya Koordinator Divisi 2020 di Platform Zoom
Alam (PKSDA) Aksi Lingkungan Cloud Meeting
21
22

5 Tempat dan Tanggal Lahir Pariaman, 15 Juni 1958


6 Alamat E-mail emantisrosa@gmail.com
7 NomorTelepon/HP 085272808028
8 Alamat Rumah Jln: R.A. Basyid No 221, Karang Sari.
Kecamatan Jati Agung.

A. Riwayat Pendidikan
S1/Sarjana S2/Magister S3/Doktor
Nama Perguruan Universitas Andalas Universitas Universitas
Tinggi Indonesia Andalas
Bidang Ilmu Entomologi Parasitologi Parasitologi
Tahun Lulus 1984 1996 2014

B. Rekam Jejak Tri Dharma PT

Pendidikan/Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1. Parasitologi (S1) P 3
2. Taksonomi Invertebrata (S1) W 4
3. Struktur Perkembangan Hewan ( S1) W 4
4. Imunologi (S2) P 2
5. Ekologi Serangga ( S2) P 2
6. Filsafat (S2) W 2
7. Epidemiologi dan Infeksi penyakit P 2
Tropis (S3)

Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
Efektivitas jamur entomopatogen terhadap
1 upaya pengendalian serangga yang Mandiri 2019
berperan sebagai vektor penyakit
Isolasi Dan Identifikasi Jamur
Entomopatogen Terhadap Serangga-
2 Dipa Fakultas 2018
Serangga Yang Berperan Sebagai Vektor
Penyakit
Isolasi Dan Karakterisasi Bakteri Bacillus
3 Yang Berpotensi Sebagai Pengendali Dipa Fakultas 2018
Hayati Hama Penggerek Buah Kopi
Pengembangan insektisida nabati dari
senyawa flavonoid ektrak daun gamal
(Gliricidia maculata, Hbr) untuk
4 Hibah Pasca 2016
pengendalian hama kutu putih
(planococcus citri, Risso) pada tanaman
kopi( Coffea robusta, L)
Komposisi dan struktur Larva Ae.aegytpti
5 pada Phytotelmata di daerah endemis BLU senior 2015
DBD di Prov. Lampung
23

Bioekologi dan Potensi Larva Diptera dan


Pada Fitotelmata di Daerah Endemis
6 Mandiri 2014
Demam Berdarah Dengue di Sumatera
Barat
Deteksi Penularan Transovarial Virus
7 Dengue Secara RT-PCR Dari Larva Hibah doctor 2013
Aedesalbopictus (Skuse) yang Mendiami

Pengabdian Kepada Masyarakat


No Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Penyandang Dana Tahun
.
1. Bimbingan teknik pembuatan insektarium
untuk pengayaan materi praktikum biologi
Mandiri 2020
bagi guru-guru ipa di smp way tenong
kabupaten Lampung Barat
2. Pelatihan Uji Aktifitas Enzim Sederhana
Untuk Pengkayaan Materi Praktikum
BLU Unila 2019
Biologi Bagi Guru SMA Di Kabupaten
Pesisir Barat
3. Pelatihan Pembuatan Specimen
Mikroskopik Semi Permanen Untuk
Pengayaan Materi Praktikum Biologi
Dipa Yunior 2018
Tentang Keanekaragaman Hayati Bagi
Guru-Guru SMA Bidang Biologi Di
Kabupaten Lampung Utara
4. Pelatihan Pengembangan Praktikum
Fermentasi Untuk Pengayaan Pokok
Dipa Fakultas 2018
Bahasan Bioteknologi Bagi Guru Guru
Biologi SMA di Kabupaten Pesawaran
5. Pelatihan Uji Aktifitas Enzim Sederhana
Untuk Pengkayaan Materi Praktikum
Dipa Senior 2018
Biologi Bagi Guru SMA Di Kabupaten
Pesawaran
6. PelatihanMetodePengamatan
Keanekaragaman Hayati Untuk Pengayaan
BLU Fakultas 2017
Materi Praktikum Biologi Bagi Guru-Guru
IPA Smp Di Kabupaten Tanggamus (Ketua)
7. Pelatihan Menguji hasil fotosintesis untuk
Pengkayaan materi praktikum Biologi bagi
BLU Fakultas 2016
Guru-guru SMP bidang studi IPA di
Kabupaten Tanggamus (Ketua)

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
24
25

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


Harga
Satuan
Jenis Pengeluaran Volume (Rp) Nilai (Rp)
Harga
Satuan
1. Perlengkapan yang diperlukan Volume (Rp) Nilai (Rp)

a. Stoples pemeliharaan semut 25 buah 15.000 375.000

b. Botol spray 10 botol 15.000 150.000

c. Jarum ose 6 buah 20.000 120.000

d. Gelas benda 1 pack 60.000 60.000

e. Gelas penutup 1 pack 40.000 40.000

SUB TOTAL (Rp) 745.000


Harga
Satuan
2. Bahan Habis Pakai Volume (Rp) Nilai (Rp)
a. Medium PDA (Potato Dextrose
Agar) 500 g 1 botol 1.889.000 1.889.000

b. Tween 80 500 ml 1 botol 80.000 80.000

c. Molase 500 ml 1 botol 25.000 25.000

d. Alkohol 70% 10 liter 30.000 300.000

e. Aquades steril 30 liter 10.000 300.000

f. Kain kasa 250 g 5 gulung 15.000 75.000


g. Kapas gulung 500 g 2 gulung 30.000
26

60.000

h. Tissue 5 buah 20.000 100.000

i. Spritus 5 liter 35.000 175.000

j. Aluminium foil 2 gulung 27.000 54.000

k. Chloramphenicol (10 tablet) 1 buah 30.000 30.000

l. Plastik tahan panas 2 pack 20.000 40.000

m. Plastik wrap 2 gulung 25.000 50.000

n. Sumbu bunsen 1 gulung 35.000 35.000

o. Benang jahit 2 buah 3.000 6.000

p. Sabun pembersih 2 buah 18.000 36.000

q. Karet gelang 500 g 1 buah 15.000 15.000

r. Kertas label 1 buah 10.000 10.000

s. Handscoon isi 50 2 kotak 50.000 100.000

t. Masker isi 50 4 kotak 40.000 160.000

u. Handsanitizer 250 ml 4 botol 21.000 84.000

v. Rapid tes antigen 5 orang 250.000 1.250.000

w. Kertas A4 1 rim 50.000 50.000


x. Logbook 4 buah 25.000
27

100.000

y. Flashdisk 2 buah 80.000 160.000

z. Kuota Internet 4 orang 200.000 800.000


aa. Sewa aplikasi Zoom Cloud
Meeting 10 hari 40.000 400.000

ab. Publikasi jurnal ilmiah 1 buah 1.000.000 1.000.000

SUB TOTAL (Rp) 7.384.000


Harga
3. Perjalanan Volume Satuan (Rp) Nilai (Rp)
a. Pembelian bahan dan pencarian
serangga uji 4 orang 150.000 600.000

SUB TOTAL (Rp) 600.000


Harga
4. Lain-lain Volume Satuan (Rp) Nilai (Rp)

a. Pencetakan poster 1 buah 150.000 150.000

d. Sewa Laboratorium Mikrobiologi 3 bulan 200.000 600.000

e. Sewa Laboratorium Zoologi 1 bulan 200.000 200.000

SUB TOTAL (Rp) 950.000

Total 1+2+3+4 (Rp) 9.679.000


(Terbilang Sembilan Juta Enam Ratus Tujuh Puluh Sembilan Ribu Rupiah)
28

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas


No Nama/NIM Progam Bidang Alokasi Uraian Tugas
Studi Ilmu Waktu
(jam/minggu)
1 Jensa Biologi Biologi 21 Ketua tim
Yuswantoro/ peneliti,
1917021036 penanggung
jawab kegiatan,
mengkoordinasi
kegiatan
penelitian,
sterilisasi alat
dan bahan,
pemanenan
spora
cendaawan
entomopatogen,
analisis data,
penyusunan
laporan dan
penyerahan
laporan
2 Rachmat Biologi Biologi 21 Sekertaris tim
Nugraha peneliti,
Indra/ mencatat setiap
1917021045 kegiatan
penelitian,
pencarian dan
aklimatisasi
serangga uji,
penyenprotan
suspensi ke
serangga uji,
analisis data,
penarikan
kesimpulan dan
penyusunan
laporan
3 Rizka Dwi Biologi Biologi 21 Bendahara tim
Damayanti/ peneliti,
1817021026 mencatat setiap
pengeluaran
keuangan,
mengurus
administrasi
laboratorium,
peremajaan
isolat cendawan
29

entomopatogen,
rekapitulasi data
hasil penelitian ,
analisis data dan
penyusunan
laporan
4 Putri Biologi Biologi 21 Kordinator
Oktariana lapangan,
persiapan alat
dan bahan
penelitian,
pembuatan
suspensi dan
pengenceran
suspensi,
analisis data dan
penyusunan
laporan
30

Anda mungkin juga menyukai