Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS KECENDERUNGAN 20 TAHUN PUTUSAN

MAHKAMAH KONSTITUSI (2003-2023)

Tim Peneliti

UMAR MUBDI, ARBI MAHMUDA WISHNU AGUNG


S.H., M.A. HARAHAP, S.H. BAROTO
Peneliti Peneliti Data analyst

DR. YANCE ARIZONA,


SH, M.H., M.A.
Ketua Tim M. FITRA
KURNIAWAN, SH NUR ARIFIN M. ADLI WAFI IRMA A.P. NUSANTARA
Enumerator Enumerator Enumerator Graphic Designer
Bagaimana Penelitian ini dilakukan? BAGAIMANA DATA DI
PEROLEH DAN DIPILAH?
Web-scrapping dari
website MK
Download seluruh
putusan MK terkait
PUU dari tahun
2003 sd Juni 2023

Setiap putusan dilakukan koding yang dibagi ke dalam 35 elemen/kategori .


No Perkara, Nama Pemohon, Kualifikasi Pemohon, Kuasa Hukum, UU diuji, Ketentuan diuji, Bunyi Ketentuan,
Isu Konstitusional, Norma Penguji, Petitum, Saksi, Ahli, Pengajuan Ahli dan saksi, Pihak Terkait, Amar, Kategori
Amar, Argumen Majelis, Hakim Mayoritas, Hakim Dissenting, Hakim Concurring, Tanggal, RPH, Tanggal
Pengucapan, Nama Panitera, Tanggal Pengundangan, Tanggal Registrasi Perkara, Nama Hakim dan Masa
Jabatan Hakim, Lembaga pengusul, Kepemimpinan di MK, masa jabatan Presiden.
Visualisasi data secara kuantitatif untuk memahami kecenderungan Putusan Mahkamah Konstitusi.
Undang-Undang yang Diuji per Kategori

KATEGORI Pada masa kepemimpinan Ketua MK Anwar Usman


Dalam 20 Tahun terakhir,
Mahkamah Konstitusi paling banyak putusan MK yang amar putusannya TIDAK
paling banyak menguji
undang-undang
dengan Kategori Pemilu
terkait DAPAT DITERIMA dan DITOLAK. Hal in dapat terjadi
dan Pilkada. Kategori kedua
adalah undang-undang
antara lain karena ketentuan undang-undang yang diuji
terkait
pidana.
dengan hukum
sudah pernah diuji sebelumnya, dan karena MK semakin
Hal ini mencerminkan
masih banyak perhatian
restriktif dalam menerima legal standing dan pokok
warga terhadap proses
demokratisasi di Indonesia.
permohonan yang diajukan oleh Pemohon.
Selain itu, mengenai hukum
pidana, baik terkait dengan
KUHAP, KUHP dan
permasalahan korupsi

Kategori dan Frekuensi Pengujian UU kepada Mahkamah Konstitusi (2003 - 2023)


KARAKTER AMAR

Semakin hari,
semakin sedikit
permohonan
KATEGORI
pengujian undang-
UU No. 7 Tahun undang yang
2017 tentang DIKABULKAN oleh
Pemilu adalah MK, dan semakin
undang-undang banyak permohonan
yang paling
sering diuji yang dinyatakan
kepada DITOLAK dan TIDAK
Mahkamah DAPAT DITERIMA.
Konstitusi.
Setelah itu
adalah UU
KUHAP

ANALISIS KECENDERUNGAN 20 TAHUN PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI (2003-2023)


Paling Banyak Digunakan Pemohon

Pasal 28D Ayat (1) UUD 1945


adalah ketentuan yang paling
sering digunakan oleh pemohon
dan hakim dalam memutus
perkara.

Hal ini mengindikasikan bahwa


persoalan KEPASTIAN HUKUM
menjadi dalil utama yang
diajukan oleh pemohon dan
menjadi pertimbangan MK dalam
memutus perkara.

PASAL 28D AYAT (1) UUD 1945


Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan,
perlindungan, dan kepastian hukum yang adil
serta perlakuan yang sama dihadapan hukum.

PASAL 1 AYAT (3) UUD 1945


Negara Indonesia adalah negara hukum.

PASAL 27 AYAT (1) UUD 1945


Segala warga negara bersamaan kedudukannya di
dalam hukum dan pemerintahan dan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan
tidak ada kecualinya.

PASAL 28 J AYAT (2) UUD 1945


Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada
pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud untuk menjamin
pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk memenuhi
tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan,
dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.”

ANALISIS KECENDERUNGAN 20 TAHUN PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI (2003-2023)


01
Durasi Penyelesaian Perkara
Perkara yang paling lama penyelesaiannya adalah perkara
terkait dengan Kategori Agraria dan Sumber Daya Alam, yaitu
Perkara Pengujian UU Minerba (777 hari). Sedangkan yang
PUU di Mahkamah Konstitusi
paling efisien adalah perkara yang berkaitan dengan Pemilihan
Umum dan Pilkada (7 hari)

Durasi penyelesaian perkara terkait dengan 02


kategori undang-undang yang diuji.
Durasi penyelesaian perkara semakin singkat, menandakan
bahwa proses penyelesaian perkara semakin efisien

Penyelesaian perkara terkait dengan Kepemimpinan


MK

ANALISIS KECENDERUNGAN 20 TAHUN PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI (2003-2023)


DISSENTING OPINION DALAM PUTUSAN MK Analisis Kecenderungan 20 Tahun Putusan Mahkamah Konstitusi (2003-2023)

Hakim Konstitusi yang Dissenting


Berdasarkan Lembaga Pengusulnya
Dissenting opinion hakim
konstitusi paling banyak terjadi
terkait dengan perkara yang
termasuk dalam kategori Pemilu
dan Pilkada, Hukum Pidana, dan
Kekuasaan Kehakiman.

Dissenting Opinion berdasarkan Kategori


Undang-Undang yang Diuji

Lembaga Negara Pengusul Hakim Konstitusi

Meskipun hakim yang diusulkan oleh Mahkamah Agung


yang paling banyak melakukan dissenting opinion secara
individual, namun secara kolektif, hakim yang diusulkan oleh
Presiden yang paling banyak melakukan dissenting opinion
bila dibandingkan dengan hakim yang diusulkan oleh
Mahkamah Agung dan DPR
PUTUSAN MK TERHADAP UNDANG-UNDANG YANG DIBUAT
35 Dikabulkan
Dikabulkan 6
60
SBY JOKOWI
Dikabulkan + Ditolak Dikabulkan + Ditolak
32
2 Dikabulkan + Ditolak +
Tidak Dapat Diterima
Dikabulkan + Ditolak +
Tidak Dapat Diterima 5
3 Dikabulkan + Tidak Dapat
Diterima
Dikabulkan + Tidak Dapat
Diterima 2
103 Ditolak Ditolak
80

18 Ditolak + Tidak Dapat


Diterima
Ditolak + Tidak Dapat
Diterima 31

84 Tidak Dapat DIterima


Warna pink, ungu dan kuning menandakan putusan dengan amar DITOLAK dan TIDAK DAPAT DITERIMA
Tidak Dapat DIterima
148

Dibandingkan dengan MK pada masa kepemimpinan Presiden SBY,


! MK pada masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo lebih banyak !
membuat putusan yang amarnya DITOLAK dan TIDAK DAPAT DITERIMA

ANALISIS KECENDERUNGAN 20 TAHUN PUTUSAN MAHKAMAH


Sumber Foto: Google KONSTITUSI (2003-2023)
Keterangan Ahli di Mahkamah 10 AHLI YANG DIAJUKAN PEMOHON YANG PUTUSANNYA DIKABULKAN

Konstitusi
KETERANGAN AHLI Grafik Kanan Atas menunjukkan keterhubungan antara
ahli yang diajukan oleh Pemohon dengan amar putusan
Keterangan Ahli dapat mempengaruhi yang dikabulkan
hakim dalam memutus perkara. Siapa yang
paling sering menjadi ahli di Mahkamah Grafik Kanan Bawah menunjukkan keterhubungan antara
Konstitusi? Siapa ahli yang paling sering ahli yang diajukan oleh Pemerintah dan DPR dengan amar
diajukan oleh Pemerintah maupun oleh putusan yang Ditolak dan Tidak Dapat Diterima.
Presiden dan DPR?
Meskipun demikian, faktor keterangan ahli bukanlah
Apakah ada hubungan antara Keterangan unsur yang mutlak yang mempengaruhi amar putusan
Ahli dengan Amar Putusan MK? hakim.

10 AHLI YANG PALING SERING MEMBERIKAN


KETERANGAN 10 AHLI YANG DIAJUKAN PARA PIHAK
10 AHLI YANG DIAJUKAN PEMERINTAH & DPR YANG PUTUSANNYA DITOLAK DAN TIDAK DAPAT DITERIMA

NAMA AHLI JUMLAH

Maruar Siahaan 72

Saldi Isra 59

Zainal Arifin Mochtar 42

Irman Putra Sidin 36

Eddy O.S. Hiariej 33

Yusril Ihza 30
Mahendra

Dian Puji N. 29
Simatupang

Mudzakkir 29

Laica Marzuki 26

Ahmad Syarifuddin
24
Natabaya

ANALISIS KECENDERUNGAN 20 TAHUN PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI (2003-2023)


Perkara No. 53/PUU-XV/2017

Argumen Hakim
Putusan MK terkait
Argumen Hakim Dissenting Undang-Undang Pemilu
Mayoritas Dissenting: Saldi Isra dan Suhartoyo

yang mempertahankan ambang batas


pencalonan Presiden dan Wakil Presiden: Kesamaan untuk pemenuhan
Arief Hidayat, Anwar Usman, I Dewa hak konstitusional partai politik
Gede Palguna, Aswanto, Manahan M.P PASAL 6A AYAT 2
Sitompul, Maria Farida Inrati, dan UUD 1945
Wahiduddin Adams Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden
Pemilu serentak antara diusulkan oleh partai politik atau gabungan
partai politik peserta pemilihan umum
Kebijakan hukum terbuka Pilpres dan Pileg sebelum pelaksanaan pemilihan umum.
(Open legal policy)

Perbandingan dengan Negara


Amerika Latin dengan Sistem
Penyederhanaan partai politik
Partai Majemuk seperti
(constitutional engineering) PASAL 222 UU NO. 7-2017
Indonesia tidak mengenal
PEMILIHAN UMUM
presidential threshold
Pasangan Calon diusulkan oleh Partai Politik
atau Gabungan Partai Politik Peserta Pemilu
yang memenuhi persyaratan perolehan
Dukungan Parpol di DPR menjadi
kursi paling sedikit 2O% (dua puluh persen)
syarat stabilitas pemerintahan Dukungan Parpol di DPR periode dari jumlah kursi DPR atau memperoleh
sebelumnya tidak menjamin 25% (dua puluh lima persen) dari suara sah
secara nasional pada Pemilu anggota DPR
stabilitas pemerintahan sebelumnya.

Memperkuat sistem
presidensial Calon yang banyak
mengurangi keterbelahan
Ketentuan Presidential
di masyarakat Threshold adalah norma yang
paling sering diuji dalam 20
tahun MK

Mayoritas hakim konstitusi masih mempertahankan ketentuan Presidential


Threshold. Dari 31 perkara, 23 dinyatakan TIDAK DAPAT DITERIMA dan 6
DITOLAK. Apakah mungkin MK menghapus Presidential Threshold? Apakah
MK selalu konsisten dan tidak pernah mengubah putusannya?

Sumber Foto: Google AN


AAN LAILSIISSI SK EKCE ECNE D
N EDRE U
RNUG
NAGN
A N2 02 0T A
THAU
HNU NP UPTUUTSUA
SNA NM M
AHAK
HAKM
AMAH
A HK O
KNOS
NTSITTIUTSUIS (I 2(020030-32-022032)3 )
Praktik MK Mengubah Pendiriannya
? terhadap Isu Konstitusional yang Sama
Apakah mungkin Mahkamah Konstitusi mengubah pendiriannya terhadap pengujian norma konstitusional
yang sama?

PUTUSAN MK RI NO.
97/PUU-XI/2013 PUTUSAN MK RI NO.
85/PUU-XX/2022

MK menjalankan Kewenangan
Sengketa Hasil Pilkada sampai Overruling MK lembaga yang permanan
terbentuk Pengadilan Khusus dalam menangani sengketa
hasil Pilkada

UUD 1945 tidak secara spesifik Pengalaman MK


Faktor Eksternal

menangani Praktiik overruling adalah praktik dimana MK mengeyampingkan putusan


Faktor Internal

mengatur mengenai desain


kewenangan penyelesaian sengketa hasil sebelumnya dan mengubah pendiriannya terhadap satu isu konstitusional
sengketa hasil Pilkada Pikada yang sama.
menunjukkan MK
Pemerintah dan DPR tidak memiliki kapasitas
mengagendakan pembentukan yang baik Hal ini terjadi ketika MK dalam Putusan No. 85/PUU-XX/2022 memutuskan
pengadilan khusus dalam Komposisi hakim bahwa MK merupakan lembaga yang memiliki kewenangan penyelesaian
prolegnas yang berbeda
sengketa hasil pilkada dan tidak perlu dibentuk lagi satu badan peradilan
khusus yang pernah dinyatakan dalam Putusan MK No. 97/PUU-XI/2013
ANALISIS KECENDERUNGAN 20 TAHUN PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI (2003-2023)
CONTOH PRAKTIK OVERRULING
Putusan MK terkait Kewenangan Penyelesaian MK juga pernah melakukan praktik Putusan MK terkait Kedudukan KPK sebagai
Sengketa Hasil Pilkada overruling terkait dengan Lembaga Independen
kedudukan KPK sebagai lembaga
independen. Putusan No. 36/PUU-
XV/2017 menyatakan KPK sebagai Putusan MK No. 012-016- Putusan MK No. 36/PUU-
Putusan 97/PUU-XI/2013 Putusan 85/PUU-XX/2022
lembaga dalam rumpun eksekutif, 019/PUU-IV/2006 XV/2017
mengenyampingkan Putusan No.
12-16-19/PUU-IV/2006 yang
Penambahan Pemilihan Kepala menyatakan KPK sebagai lembaga KPK adalah lembaga KPK sebenarnya
kewenangan MK Daerah adalah Pemilu independen di luar eksekutif, yang independen merupakan lembaga di
mengadili sengketa sebagaimana legislatif dan yudikatif. (independent agency), ranah eksekutif, yang
Pilkada memperluas dimaksud pada Pasal tidak berada di bawah melaksanakan fungsi-
dan bertentangan 22E UUD 1945. fungsi dalam domain
kekuasaan eksekutif,
Sehingga eksekutif, yakni
dengan Pasal 22E legislatif, dan yudikatif.
penyelidikan,
UUD 1945. MK penyelesaian
KOMPOSISI HAKIM MENJADI penyidikan dan
mengadili sampai sengketa hasilnya FAKTOR UTAMA Hakim Mayoritas:
penuntutan.
terbentuk lembaga secara permanan 1. Jimly Asshidiqie
Kedua Putusan MK tersebut
baru berdasarkan UU. dilakukan oleh MK menunjukkan bahwa perubahan 2. Maruarar Siahaan Hakim Mayoritas:
komposisi hakim konstitusi 3. Achmad Roestandi 1. Arief Hidayat
Hakim Mayoritas: Hakim Mayoritas: menjadi prakondisi yang paling 4. HAS Natabaya 2. Anwar Usman
1. Hamdan Zoelva 1. Arief Hidayat dominan bagi praktik overruling. 5. Abdul Mukthie 3. Manahan M.P
2. Patrialis Akbar 2. Anwar Usman Fadjar Sitompul
3. Muhammad Alim 3. Aswanto 6. Soedarsono 4. Aswanto
4. Maria Farida Indrati 4. Wahiduddin 7. Harjono 5. Wahiduddin Adams
5. Ahmad Fadlil Adams 8. I Dewa Gede Hakim Dissenting:
Sumadi 5. Enny Nurbaningsih Palguna 1. I Dewa Gede Palguna
6. Harjono 6. Suhartoyo 2. Saldi Isra
7. Manahan M.P 3. Suhartoyo
Hakim Dissenting Sitompul Hakim Dissenting
4. Maria Farida Indrati
1. Arief Hidayat 8. Saldi Isra 1. Laica Marzuki
2. Anwar Usman 9. Daniel Yusmic P. Ada 5 hakim baru yang
Foekh tidak terlibat dalam
Hakim baru yang Putusan MK tahun 2006.
terlibat dalam Hakim Dissenting: Hakim I Dewa Gede
pengucapan putusan, Tidak ada Palguna yang
tapi tidak ikut sebelumnya merupakan
Ada 5 hakim baru
memutuskan. bagian hakim mayoritas
yang tidak terlibat menjadi hakim
1. Aswanto dalam Putusan MK
2. Wahiduddin Adams dissenting.
tahun 2013

ANALISIS KECENDERUNGAN 20 TAHUN PUTUSAN


MAHKAMAH KONSTITUSI (2003-2023)

Anda mungkin juga menyukai