Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS MELON

DI KABUPATEN TULUNGAGUNG

WIDODO PRASETYO

ABSTRAK

Tujuan penelitian adalah : 1). Mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang perlu
dipertimbangkan dalam pengembangan Agribisnis Melon Kabupaten Tulungagung, 2).
Menganalisis strategi Pengembangan Agribisnis Melon di Kabupaten Tulungagung.
Penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian Deskriptif, teknik
pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara dengan sistem checklist, dan
dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah metode analisis kualitatif dengan
alat analisis SWOT, yaitu identifikasi berbagai faktor lingkungan perusahaan/organisasi
secara sistimatis untuk merumuskan suatu strategi, dengan dasar pada logika yang
dapat memaksimalkan kekuatan (Strength) dan peluang (Opportunities), namun secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats).
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan :
1). Faktor internal yang mempengaruhi pengembangan agribisnis melon di Kabupaten
Tulungagung, adalah : varietas melon, sarana produksi, lahan, sumberdaya manusia,
manajemen usaha, kualitas, permodalan, kelembagaan petani, dan pasar. Faktor
eksternal yang mempengaruhi pengembangan agribisnis melon di Kabupaten
Tulungagung, adalah : paket teknologi, agroindustri, kebijakan pemerintah, barang
substitusi, kontinuitas produksi, transportasi, lembaga perkreditan, dan pesaing. 2).
Berdasarkan analisis diagram SWOT strategi pengembangan agribisnis melon di
Kabupaten Tulungagung berada pada kuadran I, dengan strategi SO ( Strenght –
Opportunities), dengan alternatif program kegiatan antara lain : a). Perluasan kebun
melon dengan melon varietas unggul dengan dukungan pemerintah Daerah, b).
Memotong rantai pasar dengan memanfaatkan lembaga perkreditan, c). Peningkatan
kualitas SDM petani melon, d). Kemitraan dan memaksimalkan fungsi pemerintah
sebagai fasilisator, dan katalisator, e). Meningkatkan informasi dan akses peluang
pasar dengan dukungan Dinas Pemasaran.

ABSTRACT

The purpose of the study were: 1). Identifying the factors that need to be
considered in the development of Agribusiness Melon Tulungagung, 2). Analyzing
Agricultural Development strategy in Tulungagung Melon.
Research is descriptive type of research, data collection techniques by
observation, interviews with the checklist system, and documentation. Data analysis is
a method of qualitative analysis with SWOT analysis tool, namely the identification of
various environmental factors the company / organization systematically to formulate a
strategy, on the basis of the logic that can maximize the Strength and opportunities, but
at the same time can minimize the weakness and threats.
Based on the results of research and discussion, it can be concluded: 1). Internal
factors which influence the development of agribusiness in Tulungagung melons, are:
varieties of melon, the means of production, land, human resources, business
management, quality, capital, institutional farmers, and markets. External factors that
affect the development of agribusiness in Tulungagung melons, are: packet
technologies, agro-industry, government policy, substitutes, continuity of production,
transportation, credit agencies, and competitors. 2). Based on the SWOT analysis

117
Jurnal Manajemen Agribisnis, Vol 14, No. 2, Juli 2014

diagram agribusiness development strategy in Tulungagung melons are in quadrant I,


the strategy SO (Strength - Opportunities), with an alternative program of activities
include: a). Honeydew melon plantation expansion with improved varieties with the
support of the local authorities, b). Cutting the market chain by utilizing credit
institutions, c). Improving the quality of human resources melon farmer, d).
Partnerships and maximize the functions of government as facilitator and catalyst, e).
Improving access to information and market opportunities with the support of the
Department of Marketing

PENDAHULUAN Komoditi Melon mempunyai


peluang pasar lokal dan ekspor masih
Melon merupakan buah prioritas
terbuka lebar. Selama ini hasil tanaman
nasional yang diharapkan dapat
melon yang berasal dari Kabupaten
dikembangkan menjadi agribisnis yang
Tulungagung langsung diambil oleh
handal mengingat potensi produksi,
pedagang dari Jakarta tapi masih ada
potensi sumber daya alam yang berupa
peluang untuk bisa dieksport keluar
lahan yang luas dipadukan dengan
negeri. Namun demikian dalam
adanya sumber daya hayati yang berupa
pelaksanaannya terdapat kendala-
varietas unggul Melon yang cukup besar
kendala dalam menembus pasar
jumlahnya merupakan asset untuk
Nasional, pasar luar negeri yang meliputi
pengembangan komoditas Melon di masa
kwalitas dan kontinuitas produksi,
mendatang, menghadapi ekonomi global
persaingan harga dan penyaluran hasil
yang semakin kompetitif.
produksi.
Di Kabupaten Tulungagung
Strategi pengembangan merupakan
tanaman Melon mulai dikembangkan dan
salah satu faktor yang amat penting bagi
disukai oleh petani karena peluang pasar
pembangunan. Membuat strategi
yang besar dan tanah diwilayah
dipergunakan sebagai bijakan dan
Tulungagung sangat cocok untuk
petunjuk dalam rangka mencapai tujuan
tanaman melon sehingga bisa
dan juga memungkinkan bagi pengambil
menghasilkan buah melon yang bermutu
kebijakan digunakan untuk mengukur
baik dan disukai oleh pasar. Saat ini
bagaimana program pengembangan yang
untuk jenis buah melon yang paling
dilakukan dalam menciptakan nilai pada
menjanjikan adalah buah melon yang
saat ini dengan tetap mempertimbangkan
bernama Sakata Glamor (SG). Melon
kepentingan-kepentingan pada masa
asal negara Jepang ini memang sulit yang akan datang.
didapatkan, namun Badan Ketahanan
Pangan dan Penyuluhan (BKPP) Kabupaten Tulungagung di setiap
Kabupaten Tulungagung sudah dua kali kecamatan sudah ada petani yang
ini menanam dengan menghasilkan menanam melon dan juga dipelopori oleh
panen yang menggembirakan. Melon BPP Pakel sebagai pelaksanaan Kaji
Jenis Sakata Glamor mudah ditanam di Tindak tanaman Melon dengan varietas
Wilayah Kecamatan Pakel dan tidak Sakata Glamour perlu adanya strategi
mengenal musim. Baik musim kemarau pengembangan, sehingga perlu melihat
maupun musim penghujan, dengan dirinya secara obyektif (kekuatan dan
ketinggian tanah dengan air antara 20 cm kelemahannya) dan tanggap terhadap
sampai dengan 30 cm. perubahan ekonomi, deregulasi dan
118
Widodo Prasetyo, Analisis Strategi Pengembangan Agribisnis Melon

langkah-langkah kebijaksanaan sendiri-sendiri,


Pemerintah (Peluang dan ancaman). Produksi melon di Kabupaten
Berdasarkan uraian tersebut di atas Tulungagung pada saat ini masih menjadi
maka penelitian ini dilakukan untuk kelemahan yang harus cari jalan
menganalisis Strategi Pengembangan keluarnya sehingga menjadi kekuatan
Agribisnis Melon di Kabupaten dengan pengembangan teknologi
Tulungagung. budidaya untuk peremajaan tanaman
terutama melon.
METODE PENELITIAN b. Varietas Melon
Saat ini untuk jenis buah (varietas) melon
Penelitian ini membutuhkan waktu yang paling menjanjikan adalah buah
selama dua bulan, yaitu dimulai tanggal melon yang bernama Sakata Glamor
1 Desember 2013 sampai dengan 1 (SG). Melon varietas Sakata Glamor
Pebruari 2014, sedangkan lokasi mudah ditanam di Wilayah Kecamatan
penelitian ini mengambil tempat di Pakel dan tidak mengenal musim. Baik
Kabupaten Tulungagung. musim kemarau maupun musim
Penelitian yang dilakukan adalah penghujan, dengan ketinggian tanah
jenis penelitian Deskriptif, teknik dengan air antara 20 cm sampai dengan
pengumpulan data dengan cara 30 cm.
observasi, wawancara dengan sistem Melon varietas Sakata Glamor dibanding
checklist, dan dokumentasi. dengan melon biasa, melon varietas
Analisis data yang digunakan Sakata Glamor lebih menjanjikan lantaran
adalah metode analisis kualitatif dengan harganya 2 kali lipat dibanding melon
alat analisis SWOT, yaitu identifikasi biasa. Saat ini melon jenis SG sulit
berbagai faktor lingkungan diketemukan di pasaran dan kalau pun
perusahaan/organisasi secara sistimatis ada adalah berada di super market.
untuk merumuskan suatu strategi, Sedangkan hasil panen BPP Pakel ini
dengan dasar pada logika yang dapat sudah di beli pengepul dari Jakarta.
memaksimalkan kekuatan (Strength) dan c. Sarana Produksi
peluang (Opportunities), namun secara Keterlambatan atau tidak tersedianya
bersamaan dapat meminimalkan sarana produksi bagi petani akan
kelemahan (Weaknesses) dan ancaman menyebabkan hasil panen yang kurang
(Threats). baik atau bahkan menyebabkan
kegagalan panen. Ketersediaan pupuk
HASIL DAN PEMBAHASAN untuk keperluan pemupukan tanaman
melon di lokasi petani umumnya cukup
Identifikasi Faktor Internal tersedia. Namun motivasi petani untuk
a. Produksi menggunakan pupuk tepat waktu maupun
Produksi melon di Kabupaten dosis masih sangat diperlukan
Tulungagung produktivitasnya masih bisa Dengan tersedianya sarana produksi
ditingkatkan, hal ini disebabkan budidaya tanaman melon yang ada akan menjadi
maupun pengembangan tanaman melon kekuatan dalam pengembangan
yang dilakukan masyarakat masih agribisnis melon di Kabupaten
dilakukan secara tradisional di lahanya Tulungagung.

119
Jurnal Manajemen Agribisnis, Vol 14, No. 2, Juli 2014

d. Lahan Usaha i. Kelembagaan Petani


Di wilayah Kabupaten Tulungagung Kegiatan kelompok tani di Kabupaten
terutama di dataran rendah yang mana Tulungagung belum secara rutin
lahan tersebut cocok untuk pertumbuhan membahas permasalahan-permasalahan
tanaman melon, dengan tersedianya agribisnis melon. Sedang apabila terjadi
lahan yang luas dan tersedianyan sarana permasalahan yang menyangkut
produksi yang lainnya di Kabupaten agribisnis melon, biasanya hanya
Tulungagung akan menjadi kekuatan dibicarakan sesama petani pemilik melon,
dalam pengembangan agribisnis melon. dan baru dibicarakan orang per orang,
e. Sumber Daya Manusia belum pada tingkatan semua petani
Sumber Daya Manusia sebagai pelaku pemilik melon yang ada di Tulungagung
utama pengembangan agribisnis melon di j. Pasar
Kabupaten Tulungagung sangat didukung Pada kenyataannya hasil panen buah
dengan adanya jumlah penduduk yang melon di Kabupaten Tulungagung tidak
banyak. Dengan adanya Sumber Daya sampai kesulitan untuk memasarkan.
Manusia yang jumlahnya cukup besar Pada setiap musim buah melon para
akan bisa mendukung dalam pedagang pengepul akan datang dengan
pengembangan agribisnis melon di sendirinya untuk membeli melon petani,
Kabupaten Tulungagung. bahkan ada beberapa pedagang
f. Manajemen Usahatani pengepul yang sudah memberikan uang
Dengan manajemen usaha tani yang apa panjar sebelumnya kepada petani
adanya dari petani melon di Kabupaten sebelum melon dipanen.
Tulungagung merupakan kelemahan Dengan adanya pasar yang baik atas
yang harus dicari jalan keluarnya dalam produk melon di Kabupaten Tulungagung
pengembangan agribisnis melon. khususnya melon akan menjadi kekuatan
g. Kualitas dalam pengembangan agribisnis melon.
Pengelolaan tanaman melon yang kurang
baik dan penanganan pasca panen yang Identifikasi Faktor Eksternal
kurang dalam usaha yang besar akan a. Paket Teknologi
menurunkan kualitas melon di Kabupaten Paket teknologi untuk agribisnis
Tulungagung, hal ini bisa menjadi melon cukup tersedia sehingga hal ini
kelemahan yang harus diperhatikan menjadi peluang bagi petani di
dalam pengembangan agribisnis melon. Kabupaten Tulungagung untuk
h. Permodalan mengembangkan usaha agribisnisnya.
Budidaya hortikultura tergolong pada b. Agroindustri
modal didalam penyediaan sarana Dengan adanya agroindustri sebenarnya
produksi, pemeliharaan tanaman dan pengembangan agribisnis melo di
tenaga kerja. Untuk tanaman buah- Kabupaten Tulungagung mempunyai
buahan yang bersifat tahunan dibutuhkan peluang yang bagus, tetapi hal tersebut
modal investasi yang tinggi sampai belum bisa dilakukan diatasinya
hasilnya mencapai Break Even Point. Hal kelemahan-kelemahan dari petani
ini menjadi kendala bagi petani maupun produk melon itu sendiri.
hortikultura yang umumnya lemah di c. Kebijakan Pemerintah
dalam permodalan. Dengan adanya kebijakan Pemerintah

120
Widodo Prasetyo, Analisis Strategi Pengembangan Agribisnis Melon

Pusat maupun pemerintah Daerah dalam f. Transportasi


pengembangan agribisnis, produk melon Melon termasuk hortikultura pada
di Kabupaten Tulungagung mempunyai umumnya adalah komoditi bulky atau
peluang untuk dikembangkan. volume nesar, sehingga dalam hal
d. Barang Subtitusi transportasi akan memerlukan ruangan
Dengan adanya ancaman melon import yang besar, hal ini akan memakan biaya
atau melon dari daerah lain di Indonesia yang cukup besar. Selain itu melon
pengembangan agribisnis melon di adalah komoditi yang mudah rusak serta
Kabupaten Tulungagung harus berbenah tidak tahan disimpan sehingga perlu
diri supaya dapat bersaing, terutama penanganan yang cepat.
budidaya melon yang mungkin akan g. Lembaga Perkriditan
menjadi produk unggulan yang Dengan adanya pesaing bail lokal
mempunyai kelebian dibandingkan maupun internasional maka
dengan melon varietas lainnya. pengembangan agribisnis melon di
Kabupaten Tulungagung harus mampu
e. Kontinuitas Produksi menghasilkan produk yang bisa bersaing,
Kontinuitas produksi melon merupakan terutama budidaya melon yang harus
ancaman bagi pengembangan agribisnis bisa bersaing dengan kelebihan yang
melon di Kabupaten Tulungagung, baik dimiliki melon tersebut.
itu untuk kebutuhan lokal, agroindustri
maupun ekspor. Maka itu perlu adanya Penilaian Faktor Internal dan Eksternal
konsep pengembangan yang terpadu dan Hasil penilaian faktor internal dapat di
bersama-sama antara pemerintah dan lihat pada matrik faktor internal seperti
petani sebagai masyarakat dalam pada Tabel 1.
pengembangan agribisnis melon.

Tabel 1. Matrik faktor Internal pengembangan agribisnis melon di Kabupaten


Tulungagung.
Faktor-faktor Internal Bobot Rating Nilai Skor
1. Kekuatan - Strength (S)
a. Varietas melon 0,10 4 0,40
b. Sarana produksi 0,05 3 0,15
c. Lahan usaha 0,15 3 0,45
d. Sumber Daya Manusia 0,05 3 0,15
e. Pasar 0,20 4 0,80
Sub Total 1,95
2. Kelemahan - Weaknesses (W)
a. Produksi 0,05 -2 -0,10
b. Manajemen Usahatani 0,05 -3 -0,15
c. Kualitas 0,15 -3 -0,45
d. Permodalan 0,10 -3 -0,30
e. Lembaga Petani 0,10 -3 -0,30
Sub Total -1,30
Total 1,00 0,65

121
Jurnal Manajemen Agribisnis, Vol 14, No. 2, Juli 2014

Berdasarkan Tabel 1, menunjukkan Tulungagung mempunyai kekuatan


faktor kekuatan-strengt (S) mempunyai untuk dikembangkan.
nilai skor 1,95 sedangkan faktor Hasil penilaian faktor eksternal dapat di
kelemahan-weaknesses (W) lihat pada matrik faktor eksternal, seperti
mempunyai nilai skor -1,30 ini berarti pada tabel 2.
bahwa agribisnis melon di Kabupaten

Tabel 2. Matrik faktor eksternal pengembangan agribisnis melon di


Kabupaten Tulungagung.

Faktor-faktor Eksternal Bobot Rating Nilai Skor


1. Peluang-Opportunities (O)
a. Paket Teknologi 0,10 3 0,30
b. Kebijakan Pemerintah 0,20 4 0,80
c. Agroindustri 0,15 4 0,60
d. Lembaga Perkreditan 0,10 3 0,30
Sub Total 2,00
2. Ancaman -Treaths (T)
a. Barang Subtitusi 0,10 -3 -0,30
b. Kontinuitas 0,15 -3 -0,45
c. Transportasi 0,05 -3 -0,15
e. Pesaing 0,15 -3 -0,45

Sub Total -1,35


Total 1,00 0,65

Berdasarkan Tabel 2, menunjukkan + 0,65 dan untuk lebih jelasnya dapat


Peluang-Opportunities (O) mempunyai dilihat pada diagram analisis SWOT
nilai skor 2,00 sedangkan Ancaman- seperti gambar 1
Treaths (T) mempunyai nilai skor –1,35
ini berarti bahwa agribisnis melon di
Kabupaten Tulungagung mempunyai
peluang untuk dikembangkan.
Nilai skor tersebut selanjutnya
dijabarkan dalam suatu diagram salib
sumbu untuk menentukan posisi strategi
(diagram analisis SWOT), dengan nilai
kekuatan = +1,95 kelemahan -1,30 ,
peluang +2,00, dan ancaman -1,35.
Selisih nilai kekuatan dengan
kelemahan sebesar + 0,65 dan selisih
nilai peluang dengan ancaman sebesar

122
Widodo Prasetyo, Analisis Strategi Pengembangan Agribisnis Melon

Peluang (+2,00)

II. Stabilitas/Turnaround I. Growth/Agresif


Strategi WO Strategi SO
+0,95

Kelemahan (-1,30) +0,65 Kekuatan (+1,95)

II. Stabilitas/Turnaround I. Growth/Agresif


Strategi WO Strategi SO

(-) Ancaman (-1,35)

Gambar 1. Diagram analisis SWOT Pengembangan Agribisnis Melon di Kabupaten


Tulungagung

Berdasarkan Gambar 4, menunjukkan


bahwa strategi pengembangan
agribisnis melon di Kabupaten
Tulungagung pada kuadran I, yaitu
strategi Growth (pertumbuhan) atau
strategi agresif. Dengan demikian
pengembangan agribisnis melon di
Kabupaten Tulungagung dapat berjalan
terus dan memperbesar investasi untuk
meningkatkan pengembangannya.
Guna mempertajam penentuan strategi,
maka perlu dibuat matrik SWOT seperti
pada Tabel 3.

123
Jurnal Manajemen Agribisnis, Vol 14, No. 2, Juli 2014

.
Tabel 3. Matrik SWOT Pengembangan Agribisnis Melon Di Kabupaten Tulungagung

KEKUATAN (S) KELEMAHAN (W)


Faktor
 Varietas Melon  Produksi
Internal  Lahan  Kualitas
 Pasar melon  Manajemen Usaha
 Sumber Daya Manusia  Kelembagaan Petani
Faktor
Eksterna
l
PELUANG (O) STRATEGI - SO STRATEGI -WO

 Paket Teknologi  Perluasan kebun melon  Meningkatkan produksi


 Kebijakan dengan regenerasi melon dengan pengetrapan
Pemerintah maupun melon varietas paket teknologi
 Agroindustri unggul dengan dukungan  Peningkatan
 Lembaga pemerintah Daerah manajemen usaha
Perkriditan  Memotong rantai pasar petani melon
dengan memanfaatkan  Pemanfaatan bantuan
lembaga perkreditan kredit bunga lunak dari
 Peningkatan kualitas SDM lembaga perkrdita
petani melon  Mengfungsikan
 Kemitraan dan kelembagaan petani
memaksimalkan fungsi dengan bantuan Dinas
pemerintah sebagai fasilisator, Pertanian dan Dinas
katalisator Pemasaran
 Meningkatkan informasi dan
akses peluang pasar dengan
dukungan Dinas Pemasaran

ANCAMAN (T) STRATEGI – ST STRATEGI – WT

o Barang Subtitusi  Pengembangan pasar baik  Memperkecil persaingan


o Kontinuitas lokal, regional dan ekspor dengan penguatan
o Transportasi untuk mengantisipasi adanya manajemen usaha
o Pesaing pesaing  Meningkatkan kualitas
 Pengembangan sentra melon untuk menangkal
untuk menjaga kontinuitas barang substitusi dan
 Peningkatan kualitas SDM pesaing
petani melon disegala bidan  Meningkatkan promosi
 Memaksimalkan fungsi guna membangun
pemerintah sebagai fasilisatir, image melon di
katalisator dan dinamisator Kabupaten Tulungagung
 Membangun kepercayaan
konsumen terhadap melon
dari Kabupaten Tulungagung

124
Widodo Prasetyo, Analisis Strategi Pengembangan Agribisnis Melon

Berdasarkan matrik SWOT (Tabel c. Strategi WO : strategi yang


3), dalam pengembangan agribisnis meninimalkan kelemahan untuk
melon di Kabupaten Tulungagung ada memanfaatkan peluang, alternatif
empat strategi yang dapat dipilih, yaitu : program yang dilakukan, antara lain :
1. Meningkatkan produksi dengan
a. Strategi SO : strategi penggunaan pengetrapan paket teknologi
kekuatan yang ada untuk 2. Peningkatan manajemen usaha
memanfaatkan peluang, dengan petani melon
program kegiatan antara lain : 3. Pemanfaatan bantuan kredit
1. Perluasan kebun melon dengan bunga lunak dari lembaga
regenerasi melon maupun melon perkrdita
varietas unggul dengan dukungan 4. Mengfungsikan kelembagaan
pemerintah Daerah petani dengan bantuan Dinas
2. Memotong rantai pasar dengan Pertanian dan Dinas Pemasaran
memanfaatkan lembaga d. Strategi WT : strategi ini ditujukan
perkreditan untuk meminimalkan kelemahan
3. Peningkatan kualitas SDM petani yang ada serta menghindari
melon ancaman, alternati program kegiatan
4. Kemitraan dan memaksimalkan yang dilakukan, antara lain :
fungsi pemerintah sebagai 1. Memperkecil persaingan dengan
fasilisator, katalisator penguatan manajemen usaha
5. Meningkatkan informasi dan akses 2. Meningkatkan kualitas untuk
peluang pasar dengan dukungan menangkal barang substitusi dan
Dinas Pemasaran pesaing
b. Strategi ST : strategi yang 3. Meningkatkan promosi guna
menggunakan kekuatan untuk membangun image melon dari
mengatasi ancaman yang ada, Kabupaten Tulungagung
alternatif program yang dilakukan Jadi berdasarkan analisis diagram
antara lain : SWOT strategi pengembangan
1. Pengembangan pasar baik lokal, agribisnis melon di Kabupaten
regional dan ekspor untuk Tulungagung berada pada kuadran I,
mengantisipasi adanya pesaing dengan strategi SO ( Strenght –
2. Pengembangan sentra melon Opportunities).
untuk menjaga kontinuitas
3. Peningkatan kualitas SDM petani KESIMPULAN DAN SARAN
melon disegala bidan
4. Memaksimalkan fungsi pemerintah Kesimpulan
sebagai fasilisatir, katalisator dan 1. Faktor internal yang mempengaruhi
dinamisator pengembangan agribisnis melon di
5. Membangun kepercayaan Kabupaten Tulungagung, adalah :
konsumen terhadap melon dari varietas melon, sarana produksi,
Kec. Tulungagung lahan, sumberdaya manusia,
manajemen usaha, kualitas,
125
Jurnal Manajemen Agribisnis, Vol 14, No. 2, Juli 2014

permodalan, kelembagaan petani, pendek mengenai agribisnis dan


dan pasar. Faktor eksternal yang teknik pengelolaan usahatani bagi
mempengaruhi pengembangan petani melon perlu diselenggarakan.
agribisnis melon di Kabupaten 4. Perlu pembinaan teknis bagi petani
Tulungagung, adalah : paket maupun pedagang mengenai
teknologi, agroindustri, kebijakan penanganan buah mulai dari
pemerintah, barang substitusi, pemetikan sampai pengepakan.
kontinuitas produksi, transportasi, 5. Kegiatan kelompok tani dalam bentu
lembaga perkreditan, dan pesaing. sub kelompok tani melon perlu
2. Berdasarkan analisis diagram SWOT segera didorong untuk
strategi pengembangan agribisnis mengefektifkan pelaksanaan alih
melon di Kabupaten Tulungagung teknologi
berada pada kuadran I, dengan 6. Pengembangan agroindustri melon
strategi SO ( Strenght – perlu dirintis, mengingat bahan baku
Opportunities), dengan alternatif tersedia cukup banyak.
program kegiatan antara lain :
a. Perluasan kebun melon dengan DAFTAR PUSTAKA
melon varietas unggul dengan
dukungan pemerintah Daerah Anonymous, 2010. Potensi dan
Peluang Investasi Pertanian
b. Memotong rantai pasar dengan Tanaman Pangan dan
memanfaatkan lembaga hortikultura di Jawa Timur, Dians
perkreditan Pertanian tanaman Pangan Jawa
c. Peningkatan kualitas SDM petani Timur, surabaya.
melon
Anonymous, 2013. Kabupaten
d. Kemitraan dan memaksimalkan Tulungagung Dalam Angka
fungsi pemerintah sebagai 2001, BPS Kabupaten
fasilisator, dan katalisator Tulungagung, Tulungagung.
e. Meningkatkan informasi dan akses
peluang pasar dengan dukungan Arief Sritua, 2003. Metode Penelitian
ekonomi, UI Press, Jakarta.
Dinas Pemasaran
Catherine Hayden, 1994. The
Saran Handbook of Strategic Expertise,
1. Program perluasan sentra atau kebun PT. Elex Media Komputindo,
melon perlu diperlancar dengan Jakarta.
dukungan kebijakan pemerintah Napa, J.a., 2001. Manajemen Strategi
Kabupaten Tulungagung mengingat Suatu Pendekatan Sistem,
potensi lahan masih cukup luas. Liberty, Jogyakarta.
2. Penanaman melon dengan varietas
unggul tanaman. Koes Darwanto, 2001. Strategi
Pengembangan Usahatani Tebu
3. Pembinaan teknis petani melalui Rakyat Di PT. Perkebunan
penyuluhan perlu ditingkatkan secara Nusantara X (Persero) Pabrik
terus menerus. Kursus jangka

126
Widodo Prasetyo, Analisis Strategi Pengembangan Agribisnis Melon

Gula Meritjan Kediri, Pasca dan Hortikultura, Direktorat


Sarjana UNISKA, Kediri. Jendral Tanaman Pangan dan
Holtikultura, Jakarta.
Hirschman, AO (1958). The Strategy of
Economic Development . New Soekartawi, 2001. Agribisnis:Teori dan
Haven: Y ale University Press Aplikasinya, Raja Grafindo
Persada, Jakarta
Prawirokusumo, Soeharto. 2000.
Manajemen Strategik. Andi, Suyanti Satuhu, 1997. Penanganan
Yogyakarta. melon Segar untuk Eskpor,
Penebar Swadaya, Jakarta
Pearce dan Robinson, 1997.
Manajemen Strategic, Formulasi, Romli, 2006. Budidaya Melon
Implementasi dan Pengendalian, Berorientasi Agribisnis, Buletin
Binarupa Aksara, Jakarta. Informasi Pertanian Unit
Pengembangan Agribisnis Dinas
Rangkuti F, 1999. Analisis SWOT Pertanian Tanaman Pangan
Teknik Membedah Kasus Bisnis, Jawa Timur, Surabaya.
PT. Gramedia Pustaka Utama,
Jakrta. Titik Purbiati, Bambang Pikukuh,
Yuniarti, Puji Santoso (2008).
Rodiah Ida S, 2011. yang berjudul Rakitan Teknologi Budidaya
Strategi Pemasaran Jagung Melon, BPPT Karangploso,
Hibrida Di Desa Janti Kecamatan Malang
Papar Kabupaten Kediri. Jurnal
MANAJEMEN AGRIBISNIS, Vol. Winarno, (2009), Strategi
13, No. 1, Januari 2013, Kediri Pengembangan Produksi Buah-
buahan Untuk Pasar Domestik,
Simatupang TM. 1997. Pemodelan Majalah Pangan No. 26 Vol. VII,
Sistem, Studio Manajemen Jakarta.
Jurusan Teknik Industri ITB,
Bandung Weningsari Estu, 2012. Pengembangan
Agribisnis Ikan Cupang Di
Soeharto Prawirokusumo, 2000. Kelurahan Ketami Kecamatan
Manajemen Strategik, Pesantren Kota Kediri, Jurnal
Universitas gajah Mada, MANAJEMEN AGRIBISNIS, Vol.
Yogjakarta. 13, No. 1, Januari 2013, Kediri

Soehartono, Irawan, 2000. Metode Yona, Prima, 2010. Strategi


Penelitian Sosial, PT. Remaja Pengembangan Agribisnis Melon
Rosdakarya, Bandung. (Cucumis melo t.) di Kecamatan
Lengayang Kabupaten Pesisir
Soekartawi, 1997. Prinsip Dasar Selatan, Fak.
Manajemen Pemasaran Hasil- Pertanian,Universitas Andalas,
hasil Pertanian, Rajawali Press, Padang.
Jakarta.

Soemitro Ariantadisastra, 1997.


Kebijakan dan strategi
Pembangunan Tanaman Pangan

127

Anda mungkin juga menyukai