Anda di halaman 1dari 3

Analisis Pengaruh Lingkungan dan Waktu terhadap Roti

1. Lingkungan yang Diamati:

 Kulkas (sambil dibungkus plastik)

 Tempat lembab (tanpa dibungkus plastik)

 Tempat kering (sambil dibungkus plastik)

 Tempat kering (tanpa dibungkus plastik)

2. Objek Penelitian:

 Roti sebagai bahan yang diamati dalam pengaruh lingkungan dan waktu.

3. Permasalahan:

 Bagaimana lingkungan (kulkas, tempat lembab, tempat kering) dan waktu mempengaruhi
kondisi roti, seperti kebusukan, perubahan tekstur, dan pertumbuhan jamur.

4. Rumusan Masalah:

 a. Bagaimana perubahan fisik dan visual roti dalam berbagai lingkungan dan waktu?

 b. Apa efek lingkungan terhadap pertumbuhan jamur pada roti?

 c. Berapa lama waktu yang diperlukan agar roti mengalami perubahan signifikan di setiap
lingkungan?

5. Hipotesis:

 a. Jika roti yang disimpan di kulkas dengan plastic, maka akan tetap segar lebih lama karena
suhu rendah dapat memperlambat pertumbuhan mikroorganisme.

 b. Jika roti yang ditempatkan di lingkungan lembab tanpa plastic, maka akan lebih mudah
dan rentan terkena jamur.

 c. Jika roti yang ditempatkan di lingkungan kering tanpa plastic, maka akan cenderung
mengeras lebih cepat daripada yang dibungkus plastik.
 d. Jika roti yang ditempatkan di lingkungan kering dengan plastic akan cenderung mengeras
lebih lambat daripada yang dibungkus plastik.

6. Prosedur Pemecahan Masalah:

 a. Letakkan sepotong roti di setiap lingkungan yang telah ditentukan.

 b. Amati roti secara berkala selama beberapa hari atau minggu.

 c. Catat perubahan fisik, aroma, kelembaban, dan pertumbuhan jamur pada seluruh roti
setiap 1 hari.

 d. Ulangi pengamatan seiring berjalannya waktu (kurang lebih seminggu) untuk


mendapatkan data yang lebih lengkap.

Laporan Perubahan Kondisi Roti dari Hari ke-1 hingga Hari ke-7

Hari ke-1:
 Roti ditempatkan di empat lingkungan yang berbeda sesuai dengan rencana penelitian.
 Semua roti masih dalam keadaan segar dan memiliki tekstur yang lembut.
 Tidak ada tanda-tanda jamur atau perubahan signifikan pada hari pertama.

Hari ke-2:

 Roti yang ditempatkan di kulkas dengan bungkus plastik tetap segar dan lembut.
 Roti yang ditempatkan di lingkungan lembab mulai menunjukkan tanda-tanda lembab pada
permukaannya.
 Roti yang ditempatkan di tempat kering dengan bungkus plastik masih tetap dalam kondisi
baik.
 Roti yang ditempatkan di tempat kering tanpa bungkus plastik mulai mengering di bagian
luar.

Hari ke-3:

 Roti di dalam kulkas tetap segar dan tidak mengalami perubahan yang signifikan.
 Roti di lingkungan lembab mulai mengalami pertumbuhan jamur pada permukaan.
 Roti di tempat kering dengan bungkus plastik masih lembut namun mungkin sedikit
mengeras.
 Roti di tempat kering tanpa bungkus plastik semakin mengeras dan tampak kering pada
bagian luar.

Hari ke-4:

 Roti di kulkas masih terjaga kesegarannya.


 Roti di lingkungan lembab memiliki pertumbuhan jamur yang lebih jelas dan permukaannya
semakin lembab.
 Roti di tempat kering dengan bungkus plastik mulai mengeras dan kehilangan sebagian
kelembutannya.
 Roti di tempat kering tanpa bungkus plastik semakin mengering dan keras.

Hari ke-5:

 Roti di kulkas tetap segar, tetapi mungkin sedikit mengeras.


 Roti di lingkungan lembab memiliki pertumbuhan jamur yang lebih signifikan dan lembap.
 Roti di tempat kering dengan bungkus plastik semakin mengeras dan mungkin sudah cukup
kering di bagian luar.
 Roti di tempat kering tanpa bungkus plastik sangat mengeras dan kering, bahkan mungkin
terdapat retakan di permukaan.

Hari ke-6:

 Roti di kulkas mulai mengeras dan kehilangan beberapa kelembutannya.


 Roti di lingkungan lembab memiliki pertumbuhan jamur yang semakin meluas dan mungkin
mulai menunjukkan tanda-tanda kebusukan.
 Roti di tempat kering dengan bungkus plastik semakin keras dan mungkin sudah tidak lembut
lagi.
 Roti di tempat kering tanpa bungkus plastik tetap sangat keras dan kering.

Hari ke-7:

 Roti di kulkas terlihat lebih keras dan mungkin sudah mulai mengalami perubahan warna.
 Roti di lingkungan lembab memiliki jamur yang meluas, tekstur mungkin sudah lebih lunak,
dan tanda-tanda kebusukan mungkin sudah muncul.
 Roti di tempat kering dengan bungkus plastik sangat keras dan mungkin tidak lagi memiliki
sifat roti yang lembut.
 Roti di tempat kering tanpa bungkus plastik tetap keras, kering, dan mungkin lebih parah
kondisinya.

7. Kesimpulan:

 a. Roti yang disimpan di kulkas dengan plastik umumnya akan tetap segar lebih lama dan
mengalami pertumbuhan jamur yang lebih lambat dibandingkan dengan lingkungan lainnya.

 b. Roti yang ditempatkan di lingkungan lembab tanpa plastik cenderung lebih cepat
berjamur.

 c. Roti yang ditempatkan di lingkungan kering cenderung mengeras lebih cepat, terutama jika
tidak dibungkus plastik.

 Waktu yang dibutuhkan untuk roti mengalami perubahan tergantung pada lingkungan dan
kondisi tertentu, namun secara umum, roti dalam lingkungan lembab akan lebih cepat
mengalami perubahan daripada dalam lingkungan kering atau kulkas.

 Berdasarkan pengamatan dari hari ke-1 hingga hari ke-7, lingkungan dan waktu
mempengaruhi kondisi roti secara signifikan.
 Roti yang ditempatkan di kulkas dengan bungkus plastik lebih lama tetap segar dan
memiliki pertumbuhan jamur yang lebih lambat dibandingkan dengan lingkungan
lainnya.
 Lingkungan lembab memicu pertumbuhan jamur yang lebih cepat pada roti,
sedangkan lingkungan kering membuat roti lebih cepat mengering dan mengeras.
 Waktu yang dibutuhkan agar roti mengalami perubahan tergantung pada lingkungan,
tetapi secara umum, roti dalam lingkungan lembab cenderung mengalami perubahan
lebih cepat daripada di lingkungan kering atau dalam kulkas.

Dengan demikian, percobaan ini menggambarkan bahwa lingkungan dan waktu memiliki dampak
yang signifikan terhadap roti, mempengaruhi tingkat kebusukan, tekstur, dan pertumbuhan jamur
pada roti tersebut.

Anda mungkin juga menyukai