Anda di halaman 1dari 6

KELOMPOK 3 KIMIA

PENYEBAB MAKANAN BASI/MEMBUSUK


D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
ANGGUN
DEWI FATONATUS SOLIHA
FIRNA HASRUDDIN
EKY MUSRIANTI S.S
JAJANG PRATAMA
ALIP APANSAH
ARIEL SAPUTRA
PENYEBAB
MAKANAN YANG BASI/MEMBUSUK

A.Perumusan masalah

1. Mengapa makanan menjadi basi dan busuk?


2. Penyebab makanan basi dan busuk?
3. Cara mengatasi makanan basi?
4. Apa bahaya yang ditimbulkan dari makanan yang sudah basi.

. B..Melakukan Pengamatan Atau Observasi

Makanan adalah segala sesuatu yang dapat dimakan dan setelah dicerna serta diserap
tubuh akan berguna bagi kesehatan dan kelangsungan hidup. Menurut Wikipedia,
makanan adalah bahan yang biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, yang dimakan
oleh makhluk hidup mendapatkan tenaga dan nutrisi.

Jenis makanan yang biasa disajikan untuk dimakan contohnya nasi,sayur,lauk pauk,
buah.semua itu mengandung beberapa unsur atau senyawa nutrisi esensial seperti Air,
karbohidrat, protein,lemak dan lain sebagainya. Namun pernahkah kita menyadari
makanan yang kita makan atau yang kita konsumsi kadang bisa basi? Dan kenapa
makanan basi itu suka berlendir dan berair?Sebagian masyarakat awam banyak yang
tidak tahu mengapa makanan itu basi, Bahkan sebagian dari mereka tidak bisa
membedakannya terutama dalam roti karena dalam bentuk dan tekstur roti biasanya tidak
bisa dibedakan sehingga banyak orang yang tidak teliti hingga mereka tidak
menyadarinya.

perubahan makanan yang basi atau membusuk termasuk perubahan kimia karena
buah tersebut komposisi zatnya sudah berubah. pembusukan buah disebabkan oleh
mikroorganisme Jika makanan dan minuman dibiarkan terlalu lama, setelah jangka
waktu tertentu makanan dan minuman tersebut akan membusuk yang biasanya ditandai
dengan perubahan tampilan, misalnya perubahan warna dan timbulnya bau busuk.
Timbulnya perubahan warna dan bau busuk menunjukkan telah terjadi zat-zat baru yang
sebelumnya tidak ada dalam makanan dan minuman tersebut. Dengan
demikian,Pembusukan atau dekomposisi merupakan salah satu perubahan secara kimia
yang membuat objek, biasanya makhluk hidup yang mati dapat mengalami perusakan
susunan/struktur yang dilakukan oleh dekomposer (termasuk semut, belatung, bakteri dan
jamur). Makanan yang membusuk Dikarenakan disimpan terlalu lama. Pembusukan pada
makanan disebabkan oleh proses penguraian oleh mikroba ( jamur dan bakteri ).
3.Membuat Hipotesis

Makanan umumnya menjadi basi akibat pertumbuhan mikroba pembusuk seperti ragi,
jamur, atau bakteri. Mikroba berkembang biak pada makanan dan menghasilkan zat
tertentu yang mengubah warna, tekstur, dan baunya.Setiap jenis makanan mempunyai
daya tahan yang berbeda-beda. Ada makanan yang tahan selama berhari-hari bakan
berbulan-bulan seperti keripik dan makanan kaleng.

Namun, ada pula makanan yang bisa basi dalam kurang dari 24 jam seperti santan.Dalam
kasus tertentu, ada sejumlah faktor yang membuat proses ini berlangsung lebih cepat.
Penyebab utama makanan cepat membusuk biasanya yaitu

1.penyimpanan yang tidak tepat

2.suhu udara lembap, dan

3.paparan cahaya yang berlebihan.

Sebagian besar makanan memiliki tanggal kadaluwarsa untuk membantu penjual dan
konsumen untuk mengetahui berapa lama setiap produk aman untuk dikonsumsi. Makan
makanan yang telah kedaluwarsa dapat meningkatkan risiko penyakit atau kondisi
tertentu. Makanan yang memiliki bau, rasa, atau penampilan yang mencurigakan tidak
boleh untuk dikonsumsi.

Dampak dari Makan makanan yang telah kadaluwarsa mungkin tidak menyebabkan
penyakit serius seperti keracunan makanan tetapi dapat menyebabkan gangguan ringan
hingga berat, tergantung pada bakteri apa yang terkandung di dalamnya. Gejala saluran
pencernaan dari penyakit yang disebabkan oleh makanan dapat berupa kram perut yang
parah, muntah, dan diare disertai dengan demam, menggigil, sakit kepala, dan pusing.
Dehidrasi juga harus menjadi perhatian.

4.Merancang dan melakukan eksperimen

a.Alat dan Bahan

1. Empat iris roti tawar dengan tanggal kadaluarsa yang sama.


2. Toples empat buah.
3. Kaca pembesar.
4. Lidi.

b.Cara kerja

1. Letakkan 1 iris roti tawar ke dalam toples terbuka. Simpan di tempat yang terkena sinar
Matahari. Tandai toples dengan nomor 1.
2. Letakkan 1 iris roti tawar ke dalam toples tertutup. Simpan di tempat yang terkena sinar
Matahari. Tandai toples dengan nomor 2.
3. Letakkan 1 iris roti tawar ke dalam toples terbuka. Simpan di dalam ruangan. Tandai
toples dengan nomor 3.
4. Letakkan 1 iris roti tawar ke dalam toples tertutup. Simpan di dalam ruangan. Tandai
toples dengan nomor 4
5. Amati dan catatlah keadaan roti tawar pada setiap toples!
6. Lakukan pengamatan terhadap keempat toples tersebut setiap hari sampai hari ke-7, dan
catat kondisi roti di dalamnya. Agar pengamatan lebih seksama, ambil sedikit bagian roti
dengan lidi. Gunakan kaca pembesar untuk pengamatan

5.Melakukan analisis data

Waktu
Hari Kondisi Roti Kondisi Roti Kondisi Roti Kondisi Roti
Pengamata
Ke di Toples 1 di Toples 2 di Toples 3 di Toples 4
n
1. Pagi Belum tumbuh Belum tumbuh Belum tumbuh Belum tumbuh
jamur jamur jamur jamur
2. Pagi Belum tumbuh Belum tumbuh Belum tumbuh Belum tumbuh
jamur jamur jamur jamur
3. Pagi Belum tumbuh Belum tumbuh Mulai tumbuh Belum tumbuh
jamur jamur jamur jamur
4. Pagi Belum tumbuh Mulai tumbuh Berjamur Mulai tumbuh
jamur jamur jamur
5. Pagi Mulai tumbuh Berjamur Berjamur Berjamur
jamur
6. Pagi Berjamur Berbintik Berbintik Berbintik
hitam hitam hitam
7. Pagi Berbintik Berbintik Berbintik Berbintik
hitam hitam hitam hitam

6.Menarik kesimpulan

Roti yang disimpan diudara terbuka akan lebih tahan lama. Sedangkan penyimpanan roti
pada ruangan lebih cepat berjamur diakibatkan pengaruh udara karena udara juga
mempengaruhi pertumbuhan jamur.Perubahan ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara
lain:

1.Faktor udara/oksigen,
Salah satu penyebab penting dari pembusukan makanan dan pembusukan adalah udara
dan oksigen.Karena udara tidak berwarna, tidak berbau, dan berasa, sehingga sering
dilupakan sebagai sarana untuk menyebabkan makanan untuk basi. Pada dasarnya,
oksigen dapat menyebabkan pembusukan makanan dalam beberapa cara.
Hal ini dapat memberikan kondisi yang akan meningkatkan pertumbuhan
mikroorganisme, yang dapat mengakibatkan kerusakan pada makanan dengan bantuan
enzim,dan dapat menyebabkan Oksidasi.,Oksigen juga dapat menyebabkan pembusukan
makanan secara spontan dengan sendirinya. Pembusukan oksidatif adalah penyebab
utama penurunan kualitas lemak dari makanan. Ketika mengoksidasi lipid, senyawa
karbon rantai pendek dibentuk, senyawa ini memiliki bau dan rasa yang sangat kuat. Bau
yang dihasilkan dari jenis pembusukan yang tajam bisa seperti bau amis.

2.Faktor kadar air/kelembaban


Air merupakan salah satu zat yang paling umum di bumi. Ini adalah komponen
penting dari semua makanan. Jumlah air dalam makanan (dikenal sebagai persen air)
mempengaruhi penampilan, tekstur, dan aroma makanan.
Semua organisme yang hidup serta makanan mengandung air. Air membentuk sekitar
70% atau lebih dari berat makanan yang sudah diproses maupun belum. Bahkan makanan
yang terlihat kering seperti kacang, tepung dan sereal mengandung air. Buah-buahan
segar dan sayuran mengandung air yang paling besar - antara 90% sampai 95% air.
Seperti apel yang mengandung 84% di dalam buahnya, gula dengan 0,5%, strawbery
dengan 90%,tepung dengan 12%, roti dengan 32-37%,selai kacang dengan 2%.meskipun
kadar air makanan dinyatakan sebagai persen, angka ini tidak mencerminkan bagaimana
air itu ada dalam makanan. Air dalam makanan diklasifikasikan menurut ketersediaan,
atau aktivitas biologis baik "bebas" atau "terikat". Air yang bebas tidak terikat untuk
setiap komponen dalam makanan, bisa digunakan untuk pertumbuhan mikroba dan juga
tersedia untuk reaksi kimia.
Air yang terikat secara fisik terikat sampai besar (molekul) komponen dalam makanan.
Hal ini tidak tersedia bagi mikroorganisme untuk pertumbuhan mereka dan tidak dapat
berpartisipasi dalam reaksi kimia.
3. Faktor cahaya
Hampir semua makanan terkena cahaya dari alam maupun sumber buatan. Pemaparan
makanan oleh cahaya dapat mengakibatkan fotodegradasi (atau rusak) pada produk
tersebut. Fotodegradasi ini biasanya terjadi pada makanan, seperti pigmen, lemak,
protein, dan vitamin dan hasil perubahan warna, perubahan rasa, dan kerugian vitamin.
Cahaya lampu yang diserap oleh makanan dapat menyebabkan reaksi yg buruk pada
unsur makanan. Dalam makanan padat kebanyakan, cahaya hanya menembus lapisan luar
produk dan fotodegradasi terjadi di lapisan permukaan. Perubahan warna pada
permukaan makanan tentu dapat mempengaruhi tertariknya konsumen pada produk
tersebut.Dalam makanan cair, penetrasi cahaya dapat lebih besar. Sensitivitas makanan
terhadap cahaya tergantung pada banyak faktor termasuk: Kekuatan sumber cahaya dan
jenis yang memancarkan cahaya, jarak sumber cahaya terhadap makanan dan suhu.

4.faktor waktu
Jika kita amati, pada nasi yang sudah basi sering terlihat ada warna kuning. Warna
kuning itu menunjukkan adanya jamur. Semakin lama dibiarkan, jamur pada nasi
semakin banyak. Nasi lama-lama akan berair dan semakin bau. Dengan bertambahnya
waktu, pembusukan makanan makin bertambah. Demikian pula pada roti.
5. Faktor Suhu
ketika suhu tidak terkontrol dengan baik, makanan dapat rusak. Panas yang berlebihan
akan meningkatkan laju reaksi enzim makanan alami dan reaksi konstituen makanan
lainnya.akibatnya,protein akan rusak,emulsi akan rusak, beberapa vitamin akan
dihancurkan,uap air akan hilang dan makanan akan mengering.warna, rasa dan bau pada
produkmungkin akan terpengaruh. menaruh makanan pada suhu dingin yang tidak
terkontrol juga akan menyebabkan busuk. Buah-buahan dan sayuran yang secara tiba tiba
didinginkan akan memiliki tekstur dan penampilan yang terpengaruh.

Kulit dan permukaan dari produk ini sering akan retak, sehingga mereka lebih rentan
terhadap terkontaminasi mikroba.beberapa makanan yang menjadi beku juga dapat
terpengaruh. Sebagai contoh, jika mayones membeku, emulsi akan hancur dan komponen
akan terpisah.

Adapun cara mengatasi makanan basi diantaranya:


a.Pendinginan.
Makanan dimasukkan ke dalam tempat yang bersuhu rendah sehingga bakteri tidak dapat
hidup dalam suhu tersebut. Misalnya makanan dimasukkan ke dalam lemari es bakteri
tidak dapat hidup di suhu tinggi(panas).
b.Pemanasan
Pemanasan yang berlebihan dapat mengurangi kandungan gizi makanan. Oleh sebab itu,
dilakukan pasteurisasi, yaitu memanaskan makanan secukupnya sehingga bakteri
mati makanan tetap bergizi sesuai kandungannya(tidak rusak).
c.Pengeringan
Pengeringan dapat dilakukan dengan menjemur di panas matahari. Ikan dikeringkan
menjadi ikan asin. Selain kering diberi garam akan lebih tahan lama. Pengeringan juga
dapat dilakukan dengan mesin pengering
d.Diasinkan atau Dimaniskan
Makanan yang diawetkan dengan bahn kimia garam atau gula menjadi asin, sehingga
bakteri tidak dapat berkembang dengan cepat di tempat asin atau terlalu manis.
e.Diberi bahan kimia
sebagai pengawet makanan Bahan kimia yang digunakan sebagai zat adiktif berguna
untuk membunuh bakteri yang terdapat dalam makanan dalam pengunanaan jangan
berlebihan

Bahaya yang ditimbulkan dari makanan basi :


Makanan basi dapat mengganggu kesehatan . Adanya aktivitas jamur dan bakteri bisa
menyebabkan makanan menjadi basi. Akibat yang ditimbulkan bila memakan makanan basi
tersebut sangatlah fatal. Salah satunya, diare,keracunan dan lainya.

Anda mungkin juga menyukai