Anda di halaman 1dari 5

KONSEP KEPERAWATAN PROFESIONAL

BAGI PERAWAT KAMAR BEDAH

Profesionalisme merupakan sebuah istilah pengakuan terhadap pengetahuan,


keterampilan individu pada suatu profesi. Perawat bedah dengan karakteristik
profesionalisme harus berkompeten dibidang keperawatan mengikuti
perkembangan keperawatan, berkontribusi pada upaya pemecahan masalah dan
bekerja secara efisien dengan anggota tim mereka khususnya dalam lingkup
perioperatif.
Perawat bedah adalah anggota profesi keperawatan yang memiliki peran
aktif dalam pengembangan dan implementasi perawatan. Profesionalisme pada
diri seorang perawat bedah sangatlah penting dalam pembentukan standar
perawatan keperawatan dan penyediaan layanan perioperatif yang berkualitas. Di
seluruh dunia dan di negara Indonesia, profesi keperawatan telah berkembang dari
model keperawatan tradisional menjadi model keperawatan profesional.

A . Karakter Perawat Kamar Bedah Profesional


1. Pengetahuan

Pengetahuan adalah pemahaman atau informasi tentang subjek, yang


telah diperoleh berdasarkan pengalaman atau proses pembelajaran. Pengetahuan
memungkinkan sebuah profesi, seperti keperawatan, untuk mendefinisikan
sebuah masalah dan solusi, membuat keputusan kebijakan dalam sebuah praktik.
Ada hubungan erat antara profesionalisme, pendidikan, dan pengembangan
pengetahuan. Sebuah proses pembelajaran yang melibatkan berbagai profesi
akan meningkatkan kolaborasi dan kualitas perawatan.
2. Rasa Ingin Tahu Yang Tinggi (Spirit of Inquiry)

Seorang perawat yang memiliki keingintahuan yang tinggi dalam


lingkup keperawatan akan menghasilkan pemikiran inovatif dan sangat
dimungkinkan dapat menemukan solusi berdasarkan sumber-sumber yang
berbasis evidence base practice.
3. Akuntabilitas

Akuntabilitas perawat bedah terhadap praktik perawatan termaksud


dalam menentukan kebijakan pengelompokan perawat, pembagian jadwal
kerja, dan ikut menentukan standar kualitas pelayanan. Perawat bedah
bertanggung jawab pada lingkungan praktiknya, dimana perawat harus mampu
mengendalikan berbagai situasi yang mempengaruhi kegiatan praktik perawatan.
Sebuah penelitian kepada kelompok perawat yang memiliki karakteristik yang
sama pada sebuah rumah sakit didapatkan hasil bahwa keterampilan dalam
merawat pasien dan pengalaman kerja seorang perawat akan menentukan
kualitas perawatan saat merawat pasien. Sebuah penelitiaan yang dilakukan
oleh Needleman et al menyimpulkan bahwa proporsi jam kerja yang tinggi
dari seorang perawat memiliki hubungan positif terhadap kualitas perawatan
di rumah sakit.
4. Otonomi (Autonomy)

otonomi adalah kebebasan untuk bertindak atas apa yang perawat ketahui,
untuk membuat keputusan klinis secara independen dan bertindak demi
kepentingan terbaik klien.Contoh otonomi perawat yaitu dalam pengambilan
keputusan terkait dengan pemberdayaan staf dan pemimpin serta hasil positif
untuk klien dan perawat Perawat bertanggung jawab atas keputusan mereka dan
bertanggung jawab atas tindakan mereka sendiri baik bekerja secara mandiri atau
sebagai anggota tim.
5. Advokasi

Dalam praktek perawat bedah sehari-hari, arti advokasi ini berarti


memberikan informasi yang dibutuhkan klien untuk membuat pilihan
berdasarkan informasi yang diberikan oleh perawat, mendukung hak klien
untuk membuat pilihan berdasarkan informasi yang didapat, dan mendukung
klien sepanjang proses dan pengambilan hasil keputusan (mediator).
6. Inovasi and Visioner

inovatif adalah merubah ide lama ke ide baru (perubahan). visioner yaitu
kemampuan melihat, merencanakan atau membentuk kebijakan dengan cara
yang berpandangan jauh ke depan. contoh model keperawatan yang inovatif
adalah :
● otonomi dan kemandirian
● lingkungan klinis akan mendorong munculnya perawatan pasien yang
berkualitas
● kompensasi dan tunjangan sesuai dengan kompleksitas pekerjaan
Dukungan untuk kewirausahaan juga sangat diperlukan untuk menumbuhkan
kreativitas dan inovasi bagi perawat di dalam organisasi yang akan
mengembangkan strategi alternatif untuk meningkatkan perawatan. Inovasi
mengacu pada metode pemberian perawatan yang baru dan menantang. Perawat
harus secara kritis dalam mempraktekkan cara-cara inovatif yang akan diberikan
pada klien, dan juga harus ditinjau dari segi kemanfaatan dan keselamatan
pasien serta melalui pendekataan evidence base nursing practice.
7. Kollegialitas dan Kolaborasi (Collegiality and Collaboration)

Kolega adalah sesama pekerja, khususnya dalam profesi atau bisnis yang
sama. Berkolaborasi berarti bekerja secara bersama-sama. Kolaborasi antara
perawat dan tenaga kesehatan profesional lainnya dapat menghasilkan hasil
positif untuk perawat dan kepuasan pada pasien. Contoh dari kolaborasi antara
sesama perawat dapat diterapkan ketika melakukan pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang pada pasien. Contoh dari kollegialitas, seperti mengambil
bagian dalam sebuah organisasi profesional, menjadi seorang mentor, dan
berperan serta dalam sebuah penelitian.
8. Etika dan Nilai

Etik merupakan istilah yang digunakan untuk merefleksikan bagaimana


seharusnya manusia berperilaku, apa yang seharusnya dilakukan seseorang
terhadap orang lain. Sedangkan etika keperawatan adalah cerminan dari perilaku
perawat yang berdampak pada kehidupan pasien, rekan kerja, dan masyarakat.
Lingkungan yang aman dan etika yang baik sangat penting bagi
profesionalisme.

B. Kompetensi Perawat Kamar Bedah


1. Kompetensi

Kompetensi adalah kemampuan seseorang yang dilandasi atas pengetahuan,


keterampilan dan sikap untuk melaksanakan pekerjaan. Pengetahuan yang wajib
dimiliki oleh seorang perawat bedah adalah sebagai berikut:
a. Pengetahuan tentang anatomi dan fisiologi tubuh

b. Pengetahuan tentang penyakit dan pengobatan

c. Tindakan medik yang akan/ harus dilakukan

d. Macam-macam peralatan bedah


e. Pengetahuan tentang standar praktik keperawatan bedah

f. Pengetahuan tentang asuhan keperawatan bedah

g. Kode etik dan legal aspek keperawatan bedah


2. Keterampilan

Keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang perawat bedah, yaitu:


a. Keterampilan teknis pembedahan

b. Resusitasi jantung

c. Komunikasi terapeutik

d. Keterampilan problem solving

e. Mengambil keputusan

f. Keterampilan melakukan proses keperawatan (pengkajian, diagnose


keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi).
3. Sikap

Sikap adalah tingkah laku atau gerakan-gerakan yang tampak dan


ditampilkan ketika melakukan interaksi dengan lingkungan sosial. Sikap yang
harus dimiliki oleh seorang perawat sebagai berikut:
a. Caring
b. Komitmen
c. Kreatif
d. Komunikatif
e. Otonomi

C. Sertifikasi Perawat Kamar Bedah


Sertifikasi adalah proses pengakuan terhadap peningkatan pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku (kompetensi) seorang perawat dengan cara
memberikan ijazah atau sertifikat. Beberapa sertifikasi atau pelatihan yang harus
dimiliki oleh seorang perawat bedah antara lain yaitu:
1. Surat Tanda Registrasi
2. Sertifikasi pelatihan perawat bedah
3. Sertifikasi pelatihan perawat kamar bedah lanjutan (advance)
4. Pelatihan RJP
5. Sertifikasi yang berhubungan dengan sub spesialisasi keperawatan bedah

Anda mungkin juga menyukai