Anda di halaman 1dari 2

Fase Toksokinetik

Fase toksokinetik disebut juga dengan fase farmakokinetik atau efek tubuh
terhadap suatu zat adiktif yang dikonsumsi. Pada umumnya tokson yang terdapat
didalam tubuh melintasi membran saluran pencernaan menuju sistem sistemik.
Farmakokinetik mencakup 4 proses, yaitu proses absorpsi, distribusi,
metabolisme, dan ekskresi.

A. Absorbsi
Proses Absorpsi ditandai dengan masuknya tokson alkohol dari
kontak (paparan) menuju sirkulasi sistemik tubuh atau pembuluh darah.
Absorpsi didefinisikan sebagai jumlah alkohol yang mencapai sistem
sirkulasi sistemik dalam bentuk tidak berubah. Tokson dapat terabsorpsi
umumnya jika berada dalam bentuk terlarut. Jalur utama Absorpsi tokson
adalah saluran cerna, paru-paru, dan kulit. Namun, pada saat tokson
langsung ke sistem sirkulasi sistemik (pemakaian secara injeksi), maka
dapat dikatakan bahwa tokson tidak mengalami proses absorpsi. Absorpsi
suatu xenobiotika tidak akan terjadi tanpa suatu transpor melalui membran
sel, demikian halnya juga pada distribusi dan ekskresi. Oleh sebab itu
membran sel dalam absorpsi merupakan batas pemisah antara lingkungan
dalam dan luar.
B. Distribusi
Setelah alkohol mencapai sistem peredahan darah, ia akan
diedarkan atau didistribusikan ke seluruh tubuh bersama darah. Dari
sistem sirkulasi sistemik ia akan terdistribusi lebih jauh melewati
membran sel menuju sitem organ atau ke jaringan-jaringan tubuh.
Distribusi suatu xenobiotika di dalam tubuh dapat dipandang sebagai suatu
proses transport reversibel suatu xenobiotika dari satu lokasi ke tempat
lain di dalam tubuh.
Cara agar zat aditif dapat ditransportasi dari saluran pembuluh
darah menuju sel-sel pada jaringan tubuh, haruslah melewati membran
biologi, yaitu membran yang menyeliputi sel-sel di dalam tubuh.
C. Metabolisme
Proses biokimia yang dialami oleh Alkohol dikenal dengan reaksi
biotransformasi yang juga dikenal dengan reaksi metabolisme.
Metabolisme atau biotransformasi adalah proses tubuh mengubah
komposisi zat alkohol sehingga menjadi lebih larut untuk dapat dibuang
dari dalam tubuh. Zat alkohol yang masuk ke dalam tubuh akan diproses
oleh sistem enzim tubuh, sehingga senyawa tersebut akan mengalami
perubahan struktur kimia dan pada akhirnya dapat dieksresi dari dalam
tubuh.
Biotransformasi atau metabolisme pada umumnya berlangsung di
hati dan sebagian kecil di organ-organ lain seperti: ginjal, paru-paru,
saluran pencernaan, kelenjar susu, otot, kulit atau di darah.
D. Eksresi
Ekskresi artinya eliminasi/pembuangan zat dari dalam tubuh.
Sebagian besar zat dibuang dari tubuh melalui ginjal dan melalui urin.
Selain itu, juga dapat dibuang melalui paru-paru, eksokrin (keringat,
ludah, payudara), kulit dan taraktusintestinal.
Setelah diabsorpsi dan didistrubusikan di dalam tubuh, zat
xenobiotika atau tokson dapat dikeluarkan dengan capat atau perlahan.
Xenobiotika dapat dikeluarkan melalui metabolitnya. Ginjal sangat
memegang peranan penting dalam mengekskresi baik senyawa eksogen
(xenobiotika) maupun seyawa endogen, yang pada umumnya tidak
diperlukan lagi oleh tubuh.

Robert, B. and Brown, E. B. (2004) ‘FASE KERJA TOKSIKAN DAN EFEK


TOKSIK’, (1), pp. 1–14.

Anda mungkin juga menyukai