Anda di halaman 1dari 5

MENGUKUR TEKANAN DARAH

No. Dokumen : /SOP/PKM-MNS/I/2023


SOP
No. Revisi :0

Tanggal Terbit : 02 Januari 2023

Halaman : 1 dari 4

UPT Alimin, S.ST


PUSKESMAS Nip 19630612 198503 1
MANISA 036

1. Pengertian 1.1. Suatu tindakan dengan mengukur tekanan yang dialami darah pada pembuluh
arteri ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh.
2. Tujuan 2.1. Mengetahui kondisi jantung atau tekanan darah
2.2. Membantu dalam memberikan terapi
2.3. Mencegah terjadinya penurunan keadaan umum secara mendadak
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor tahun 2023 tentang Pelayanan Klinis di Puskesmas
Manisa
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
HK.01.07/Menkes/1186/2022 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama

5. Prosedur / 1. Persiapan Alat & Bahan :


Langkah- a. Sphygmomanometer
langkah b. Stetoskop
c. Kursi atau meja periksa
2. Petugas yang melaksanakan :
a. Dokter
b. Perawat
c. Bidan
3. Teknik Pemeriksaan
3.1. Siapkan alat dan bahan.
3.2. Jelaskan kepada pasien jenis dan prosedur pemeriksaan yang akan
dilakukan.
3.3. Mempersilahkan pasien untuk istirahat paling tidak 5 menit dalam
posisi pemeriksaan (posisi duduk).
3.4. Pastikan ruang pemeriksaan tenang dan nyaman.
3.5. Lengan yang akan diperiksa harus bebas dari pakaian. Pastikan pada
lengan tersebut tidak terdapat cimino untuk dialisis, bekas luka yang
disebabkan putusnya arteri brachial sebelumnya maupun limfaoedem.
3.6. Lakukan palpasi pada arteri brakhialis untuk memastikan terabanya
denyut.
3.7. Posisikan lengan pasien sedemikian rupa sehingga arteri brakhialis
sejajar dengan jantung. Apabila pasien dengan posisi duduk maka
letakkan lengan pada meja sedikit diatas pinggul.
3.8. Tentukan ukuran manset. Bila manset terlalu besar untuk lengan
pasien, seperti pada anak-anak, maka pembacaannya akan lebih
rendah dari tekanan sebenarnya. Bila manset terlalu kecil, misalnya
pada penggunaan manset standar pada pasein obes, maka pembacaan
tekanan akan lebih tinggi dibanding tekanan sebenarnya.
3.9. Pasang manset dengan membalutkannya dengan kencang dan lembut
pada lengan atas. Batas bawah manset berada pada 2.5 cm di atas

1
fossa antecubiti, dan balon manset harus berada di tengah arteri
brakialis.
3.10. Posisikan lengan pasien sedemikan rupa sehingga siku sedikit fleksi.
3.11. Pompa manset hingga mengembang. Untuk menentukan seberapa
tinggi tekanan manset, pertama-tama perkirakan tekanan sistolik
dengan palpasi. Raba arteri radialis dengan satu tangan, kembangkan
manset secara cepat sampai dengan pulsasi arteri radialis menghilang.
Baca tekanan yang terbaca pada manometer, lalu tambahkan 30
mmHg. Gunakan jumlah ini sebagai target untuk mengembangkan
manset sehingga mengurangi ketidaknyamanan karena manset yang
terlalu kencang.
3.12. Kempiskan manset dan tunggu 15-30 detik.
3.13. Tempatkan membran stetoskop pada arteri brachialis.
3.14. Kembangkan manset secara cepat sampai dengan tekanan yang telah
ditentukan sebelumnya.
3.15. Kempiskan secara perlahan dengan kecepatan 2-3 mmHg per detik.
3.16. Dua bunyi pertama yang terdengar adalah tekanan sistolik pasien.
3.17. Turunkan tekanan 10-20 mmHg.
3.18. Kemudian kempiskan manset secara cepat hingga nol.
3.19. Titik dimana bunyi terdengar menghilang merupakan tekanan
diastolik pasien.
3.20. Tunggu selama 2 menit, kemudian ulangi pemeriksaan untuk
mendapatkan nilai rata-rata.

Teknik Pemeriksaan Tekanan Darah

2
Bunyi Sistolik dan Diastolik
4. Analisa Hasil Pemeriksaan
Bunyi pertama yang terdengar pada auskultasi arteri brakhialis saat manset
dikempiskan adalah tekanan darah sistolik (fase korotkof I).Bunyi terkahir
yang masih dapat terdengar adalah tekanan diastolic (fase korotkof II).

6. Diagram Alir 3. Bagan Alir

3
7. Hal-hal yang Pasien harus dalam keadaan tenang
perlu
diperhatikan
8. Unit terkait 8.1. Poli Umum
8.2. UGD
9. Rekaman No. Yang diubah Isi perubahan Tanggal

4
historis mulai
perubahan diberlakukan
1. Nama Kepala Puskesmas Nama Kepala Puskesmas 02 Januari
yang baru yaitu Alimin, 2023
S.ST
2. Referensi yang digunakan Keputusan Menteri 02 Januari
yaitu dari Keputusan Menteri Kesehatan Republik 2023
Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Indonesia Nomor HK.01.07/Menkes/1186/2
HK.02.02/Menkes/514/2015 022 tentang Panduan
tentang Panduan Praktik Praktik Klinis Bagi
Klinis Bagi Dokter di Dokter di Fasilitas
Fasilitas Pelayanan Pelayanan Kesehatan
Kesehatan Tingkat Pertama Tingkat Pertama

Anda mungkin juga menyukai