Toba
Pada kegiatan adat Batak, kita tidak jarang mendengar seseorang Pembicara atau Pemberi Kata
Sambutan menggunakan atau menyelipkan Umpama atau Umpasa dalam sambutannya.
Adakalanya penggunaan umpama / umpasa tersebut semata hanya untuk memperindah kata
sambutannya, namun tidak jarang juga umpama tersebut digunakan untuk memperkuat sebuah
argumentasi tidak saja dalam hal adat, tetapi juga hal – hal lain yang cukup penting.
Sebutlah misalnya umpasa orang tua yang mengatakan ” Mumpat talutuk sega gadu – gadu”.
Artinya apabila aturan atau batasan sudah tidak ada maka pelanggaranpun akan terjadi.
Memang sebagian dari umpama / umpasa tersebut ada juga yang berfungsi untuk memperkuat
argumentasi (pollung) namun tidak mutlak akan memenangkan apabila terlibat dalam silang
pendapat dalam acara adat.
Menggunakan umpama memang tidak mutlak dalam sebuah perhelatan adat, namun umpama /
umpasa tersebut setidaknya akan memberi warna sehingga terdengar lebih manis dan berbobot,
baik dalam suasana suka maupun duka.
Sumber :
Napitupulu, P, Edison. 2008. Pedoman Praktis Upacara Adat Batak. Jakarta: Papas Sinar
Sinanti