LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN III ANGKATAN XXXIX
Judul :Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas 2 dalam Pembelajaran
Matematika Materi Pengukuran Tidak Baku dengan Mengintegrasikan
Permainan Tradisional Gatrik di SDN Umbul Tengah 2 Kota Serang
Angkatan : XXXIX
Kelompok :2
Mentor, Peserta,
Coach,
LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN III ANGKATAN XXXIX
Judul : Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas 2 dalam Pembelajaran
Matematika Materi Pengukuran Tidak Baku dengan Mengintegrasikan
Permainan Tradisional Gatrik di SDN Umbul Tengah 2 Kota Serang
Angkatan : XXXIX
Kelompok :2
Mentor, Coach,
Evaluator,
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah saya ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga bisa mendapatkan kesempatan dalam
melaksanakan tugas dalam Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2022, dengan tujuan untuk
memenuhi salah satu kegiatan dalam rangkaian Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Angkatan XXXI Tahun 2021.
Dengan ketulusan dan kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada:
Penyusun,
Hidayat, S. Pd
NIP.19970605 202012 1 004
iv
DAFTAR ISI
Halaman Judul .................................................................................................................... i
Lembar persetujuan............................................................................................................. ii
Kata Pengantar..................................................................................................................... iv
Daftar Isi.............................................................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
1.2.3 Manfaat................................................................................................................ 3
1.3 Konsep Core Values ASN BerAKHLAK, kedudukan dan Peran ASN................. 3
1.3.1.2 Akuntabilitas........................................................................................... 4
1.3.1.3 Kompeten................................................................................................ 4
1.3.1.4 Harmonis................................................................................................. 5
1.3.1.5 Loyal....................................................................................................... 6
1.3.1.6 Adaptif.................................................................................................... 6
1.3.1.7 Kolaboratif.............................................................................................. 7
v
1.3.2.2 Pelayanan Publik..................................................................................... 8
2.1.1 Penetapan Isu Utama (Core Issue) dengan Menggunakan Analisis APKL......... 24
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.11. Lembar Uji Kelayakan mentor dan rekan sejawat........................................ 124
viii
Gambar 3.13. Sosialisasi kegiatan sosialisasi Aktualisasi................................................... 125
ix
Gambar 3.37. Dokumentasi penilaian postest..................................................................... 157
x
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah usaha untuk membentuk generasi masa depan yang memiliki
kemampuan kognisi yang baik, keterampilan yang mumpuni, serta akhlakul karimah yang
baik demi terwujudnya generasi Emas bagi Bangsa Indonesia. Dalam Undang-Undang
Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) Nomor 20 Tahun 2003 menegaskan bahwa
tujuan Pendidikan Nasional adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.
Matematika merupakan salah satu materi yang dianggap sulit oleh siswa baik dari
tingkatan SD, SMP, maupun SMA. Khusus di Sekolah Dasar yang memiliki karakter
siswa berfikir Konkret. dimana konsep-konsep dasar matematika sangat sulit diajarkan
dalam bentuk yang abstrak. Oleh karenanya hal ini menuntut pendidik untuk mengajarkan
konsep Matematika secara Konkret dengan bantuan media pembelajaran dan bahan ajar
yang menarik serta sesuai dengan kemampuan berpikir siswa ditingkat Sekolah Dasar.
Salah satu materi yang dianggap sulit oleh anak Sekolah Dasar kelas 2 SDN Umbul
Tengah 2 adalah materi pengukuran tidak baku, hal ini diperkuat dengan data yang
diperoleh melalui wawancara dan daftar nilai yang di berikan oleh Wali kelas 2 SDN
Umbul Tengah 2. Dimana hasil belajar siswa kelas 2 dalam pembelajaran matematika
materi Pengukuran Tidak Baku sangat rendah dibuktikan dengan hasil dari evaluasi yang
masih banyak di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) serta wawancara yang
dilakukan kepada wali kelas 2.
Bermain merupakan salah satu kegiatan yang sangat digemari oleh anak-anak.
Karena dengan bermain anak-anak mampu mengekspresikan kegembiraanya dan belajar
berbagai hal. Mulai dari melatih motorik anak, melatih kemampuan sosialisasi, serta
mengembangkan sikap kejujuran dan sportifitas sejak dini. Namun anak juga perlu
diarahkan dalam memilih permainan yang sesuai dengan usianya serta mendukung
perkembangan kognisinya. Melihat kondisi saat ini banyak anak ketergantungan terhadap
1
Gadget yang sangat mengganggu perkembangan sosialnya karena terlalu asik dengan
Gadget, jika dibiarkan maka akan berpengaruh terhadap karakter anak ke depanya. Salah
satu permainan yang bisa dijadikan referensi untuk dimainkan oleh anak-anak adalah
permainan tradisional yang banyak diantaranya mengandung nilai-nilai kejujuran dan
kebersamaan. Selain seru untuk dimainkan permainan tradisional juga mengandung
banyak nilai edukasi yang berkaitan dengan pembelajaran yang ada di bangku Sekolah
Dasar khususnya matematika yang dapat dijelaskan konsepnya melalui berbagai
permainan tradisional yang ada.
2
1.2.2 Tujuan Khusus
1.2.2.1 Meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran
matematika kelas 2 materi satuan ukur tidak baku.
1.2.2.2 Menjadi guru professional yang kreatif dan inovatif dengan
menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan pelaksanaan
pembelajaran sehingga proses pembelajaran optimal.
1.2.3 Manfaat
1.2.3.1 Manfaat Bagi Peserta Pelatihan Dasar CPNS
a. Meningkatkan pemahaman dan kemampuan untuk
mengimplementasikan Core Values ASN BerAKHLAK
(Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, dan Kolaboratif) dan berprinsip pada kedudukan serta peran
PNS dalam NKRI.
b. Meningkatkan kompetensi dan profesionalitas sebagai guru di SDN
Umbul Tengah 2.
1.2.3.2 Manfaat Bagi SDN Umbul Tengah 2
a. Sebagai kegiatan yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan
pendidikan di sekolah.
b. Sebagai faktor yang mendorong tercapainya visi dan misi sekolah.
1.3 Konsep Core Values ASN BerAKHLAK, Kedudukan dan Peran ASN
1.3.1 Konsep Nilai-Nilai Dasar ASN (BerAKHLAK)
1.3.1.1 Berorientasi Pelayanan
Definisi pelayanan publik sebagaimana tercantum dalam UU
Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa,
dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik. Terdapat tiga unsur penting dalam pelayanan publik
khususnya dalam konteks ASN, yaitu:
a. Penyelenggara pelayanan publik yaitu ASN/Birokrasi,
b. Penerima layanan yaitu masyarakat, stakeholders, atau sektor privat,
dan
c. Kepuasan yang diberikan dan/atau diterima oleh penerima layanan.
3
Berikut adalah Panduan Perilaku/Kode Etik ASN yang
mencerminkan Berorientasi Pelayanan yaitu:
1.3.1.2 Akuntabel
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok
atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Ada banyak aspek yang harus diperhatikan dalam menciptakan
lingkungan organisasi yang akuntabel. Aspek- aspek tersebut yaitu
Kepemimpinan, Transparansi, Integritas, Tanggung Jawab
(responsibilitas), Keadilan, Kepercayaan, Keseimbangan, Kejelasan, dan
Konsistensi (Kusumasari, 2015).
1.3.1.3 Kompeten
Konsepsi kompetensi adalah meliputi tiga aspek penting berkaitan
dengan perilaku kompetensi meliputi aspek pengetahuan, keterampilan,
dan sikap yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan.
Sesuai Peraturan Menteri PANRB Nomor 38 Tahun 2017 tentang
Standar Kompetensi ASN, kompetensi meliputi: 1) Kompetensi Teknis
adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati,
diukur dan dikembangkan yang spesifik berkaitan dengan bidang teknis
jabatan; 2) Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan, keterampilan, dan
sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dikembangkan untuk
4
memimpin dan/atau mengelola unit organisasi; dan 3) Kompetensi Sosial
Kultural adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat
diamati, diukur, dan dikembangkan terkait dengan pengalaman
berinteraksi dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan
budaya, perilaku, wawasan kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, emosi
dan prinsip, yang harus dipenuhi oleh setiap pemegang Jabatan untuk
memperoleh hasil kerja sesuai dengan peran, fungsi dan Jabatan.
1.3.1.4 Harmonis
harmoni adalah kerja sama antara berbagai faktor dengan
sedemikian rupa hingga faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu
kesatuan yang luhur. Sebagai contoh, seharusnya terdapat harmoni antara
jiwa jasad seseorang manusia, kalau tidak, maka belum tentu orang itu
dapat disebut sebagai satu pribadi. Dapat dicontohkan, pada bidang musik,
sejak abad pertengahan pengertian harmoni tidak mengikuti pengretian
yang pernah ada sebelumnya, harmoni tidak lagi menekankan pada urutan
bunyi dan nada yang serasi, tetapi keserasian nada secara bersamaan.
Singkatnya Harmoni adalah ketertiban alam dan prinsip/hukum alam
semesta.
Salah satu kunci sukses kinerja suatu organisasi berawal dari
suasana tempat kerja. Energi positif yang ada di tempat kerja bisa
memberikan dampak positif bagi karyawan yang akhirnya memberikan
efek domino bagi produktivitas, hubungan internal, dan kinerja secara
keseluruhan.
5
Berikut adalah Panduan Perilaku/Kode Etik ASN yang
mencerminkan Harmonis yaitu:
1.3.1.5 Loyal
Salah satu kunci sukses kinerja suatu organisasi berawal dari
suasana tempat kerja. Energi positif yang ada di tempat kerja bisa
memberikan dampak positif bagi karyawan yang akhirnya memberikan
efek domino bagi produktivitas, hubungan internal, dan kinerja secara
keseluruhan.
Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, kata loyal dapat dimaknai
sebagai kesetiaan, paling tidak terhadap cita-cita organisasi, dan lebih-
lebih kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
1.3.1.6 Adapif
Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup
untuk bertahan hidup dan menghadapi segala perubahan lingkungan atau
ancaman yang timbul. Dengan demikian adaptasi merupakan kemampuan
mengubah diri sesuai dengan keadaan lingkungan tetapi juga mengubah
lingkungan sesuai dengan keadaan (keinginan diri).
Sejatinya tanpa beradaptasi akan menyebabkan makhluk hidup tidak
dapat mempertahankan diri dan musnah pada akhirnya oleh perubahan
lingkungan. Sehingga kemampuan adaptif merupakan syarat penting bagi
6
terjaminnya keberlangsungan kehidupan. Kebutuhan kemampuan
beradaptasi ini juga berlaku juga bagi individu dan organisasi dalam
menjalankan fungsinya. Dalam hal ini organisasi maupun individu
menghadapi permasalahan yang sama, yaitu perubahan lingkungan yang
konstan, sehingga karakteristik adaptif dibutuhkan, baik sebagai bentuk
mentalitas kolektif maupun individual.
1.3.1.7 Kolaboratif
Collaborative governance dalam artian sempit merupakan kelompok
aktor dan fungsi. Ansell dan Gash A (2007:559), menyatakan
Collaborative governance mencakup kemitraan institusi pemerintah untuk
pelayanan publik. Sebuah pendekatan pengambilan keputusan, tata kelola
kolaboratif, serangkaian aktivitas bersama di mana mitra saling
menghasilkan tujuan dan strategi dan berbagi tanggung jawab dan sumber
daya (Davies Althea L Rehema M. White, 2012).
Kolaborasi juga sering dikatakan meliputi segala aspek pengambilan
keputusan, implementasi sampai evaluasi. Berbeda dengan bentuk
kolaborasi lainnya atau interaksi stakeholders bahwa organisasi lain dan
individu berperan sebagai bagian strategi kebijakan, collaborative
governance menekankan semua aspek yang memiliki kepentingan dalam
kebijakan membuat persetujuan bersama dengan “berbagi kekuatan”.
(Taylo Brent and Rob C. de Loe, 2012).
7
c. Menggerakan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan
bersama
baik;
otonomi sekolah;
kompetensi;
9
4. Meningkatkan potensi Peserta didik dalam bidang olah raga khususnya
Keagamaan;
KOMITE SEKOLAH
TATANG ROHENDI, S. Pd .
GURU KELAS 1 GURU KELAS 2 GURU KELAS 3 GURU KELAS 4 GURU KELAS 5 GURU KELAS 6
NANING INDRATNI, A.Md RUKIAH, S.Pd UNING, S.Pd OJAH MI'ROJAH, S.Ag ., S.Pd Hj . UBAEDAH, S.Pd HIDAYAT, S.Pd
PENJAGA SEKOLAH
MUJAHIDIN
SISW A
MASYARAKAT SEKITAR
11
1.6 Tokoh Panutan
Tatang Rohendi, S.Pd
Bapak Tatang Rohendi adalah kepala sekolah SDN Umbul Tengah 2. Beliau sudah
mengabdikan hidupnya menjadi pendidik berpuluh-puluh tahun. Sebagai seorang
pendidik beliau telah memiliki kompetensi professional, pedagogik, dan manajerial.
Beliau adalah seorang yang professional di bidangnya.
Sebagai seorang ASN yang baik, beliau selalu menerapkan Core Values Nillai-nilai
dasar ASN BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis,
Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) dalam kehidupan sehari-hari serta dalam menjalankan
tugasnya sebagai seorang Abdi Negara. Nilai orientasi pelayanan selalu beliau terapkan
dalam memberikan pelayanan terbaik kepada siswa, wali murid, guru-guru, serta
stekholder lainya di lingkungan sekolah.
12
Sikap harmonis selalu beliau tunjukan dan tebarkan kepada seluruh guru dan
tenaga kependidikan dengan senantiasa membangun kedekatan personal yang baik serta
menciptakan lingkungan kerja yang kondusif sehingga dapat meningkatkan produktifitas
guru dan tenaga kependidikan di SDN Umbul Tengah 2.
Sikap loyal juga menjadi prinsip kinerja beliau dan senantiasa di terapkan dalam
menjalankan tugasnya sehari-hari sebagai pimpinan di SDN Umbul Tengah 2 serta selalu
menularkan dan mengajarkan kepada rekan-rekan guru serta tendik untuk memiliki sikap
loyal terhadap institusi sebagai ladang amal ibadah di dalam pekerjaan.
Sikap adaptif senantiasa ditunjukan dengan selalu mengarahkan para guru dan
tendik untuk melakukan adaptasi dalam rangka menjalankan tugas fungsinya sesuai
dengan perkembangan zaman dan keadaan lingkungan sehingga di harapkan sekolah
dapat senantiasa memberikan pelayanan terbaik dan tidak tertinggal oleh perkembangan
13
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di SDN Umbul Tengah 2 dan
hasil diskusi dengan mentor SDN Umbul Tengah 2, meninjau data pendukung, serta
pengamatan langsung yang di lakukan oleh penulis diperoleh isu-isu aktual di antaranya
sebagai berikut:
14
pengajaran yang masih monoton sehinga peserta didik sulit untuk memahami
materi karena tidak sesua dengan taraf kemampuan kognitif peserta didik usia
Sekolah Dasar.
Gambar 4
Wawancara Penulis kepada guru kelas 2 tentang kesulitan pembelajaran matematika
15
Gambar 5
Rekap Nilai Kelas 2 Tema 5
16
Hal ini perlu di carikan pemecahan solusinya dengan membuat
pembelajaran yang menjelaskan konsep secara konkret dan menggunakan media
pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa sehingga di harapkan akan
meningkatkan minat dan pemahaman siswa kelas 2 terhadap pembelajaran
matematika materi satuan ukur tidak baku.
2. Rendahnya minat baca siswa di kelas 2 SDN Umbul Tengah 2 Kota Serang
literasi merupakan kemampuan dasar yang wajib dikuasai dalam
mengenyam pendidikan di Sekolah Dasar, kemampuan literasi mencakup
membaca, menulis, dan mendengarkan. Berdasarkan hasil dari pengamatan
lingkungan sekolah yang dilakukan oleh penulis, wawancara dengan mentor dan
dewan guru SDN Umbul Tengah 2 di peroleh data bahwa minat membaca siswa
kelas 2 di lingkungan SDN Umbul Tengah 2 masih cukup rendah. Hal ini
dibuktikan dengan rendahnya kunjungan siswa ke perpustakaan dilihat dari
catatan kunjungan perpustakaan
17
Gambar 6
Foto Buku kunjungan Pepustakaan
18
Gambar 7
Foto Buku kunjungan Pepustakaan
19
Dari gambar diatas dapat kita ketahui bahwa masih rendahnya kunjungan
perpustakaan yang dilakukan Hal ini disebabkan kurangnya waktu tatap muka
yang di berikan di sekolah dan masih kurangnya kesadaran orang tua untuk
memantau proses belajar putra/putrinya di rumah. Hal ini diperkuat dari beberapa
wawancara acak yang diambil oleh penulis kepada beberapa siswa, bahwa siswa
tidak dikondisikan belajar di rumah oleh orang tua. Hal ini perlu dicarikan solusi
untuk meningkatkan minat baca dengan mengkondisikan setiap guru dan
memberikan pemahaman kepada orang tua tentang pentingnya memantau
perkembangan belajar peserta didik
20
Gambar 8
Siswa datang terlambat
\\
Gambar 9
Siswa berpakaian tidak sesuai aturan
21
Gambar 10
Catatan Keterlambatan Siswa
22
Gambar 11
Catatan Keterlambatan Siswa
23
Hal ini disebabkan karena berberbagai faktor, diantaranya karena tidak
selarasnya tri bina lingkungan pendidikan (Sekolah, Rumah, dan Masyarakat)
yang membuat ajaran kedisiplinan yang diterapkan di sekolah tidak diperkuat di
lingkungan rumah dan masyarakat. Akibatnya banyak siswa yang tidak mematuhi
aturan kedisiplinan di sekolah karena tidak sesuainya pembiasaan lingkungan
yang diterapkan di antara Tri bina lingkungan pendidikan. Hal ini diperlukan
kerjasama dan pemahaman secara komperhensif dan menyeluruh terhadap semua
aspek tri bina lingkungan pendidikan untuk mendukung setiap program
pembiasaan yang diterapkan oleh sekolah.
2.1.1 Penetapan Isu Utama (Core Issue) dengan Menggunakan Analisis APKL
Berdasarkan isu yang telah diidentifikasi, selanjutnya dilakukan proses
pemilihan isu dengan melakukan diskusi bersama seluruh guru dan kepala
sekolah SDN Umbul Tengah 2 agar didapatkan isu prioritas yang akan dicari
solusinya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui isu utama yang sesuai dengan
pegamatan seluruh pendidik yang bertugas di lingkungan SDN Umbul Tengah 2.
Adapun teknik yang digunakan pada survey menggunakan Analisis Teknik
AKPL. Teknik APKL merupakan alat bantu untuk menganalisis ketepatan dan
kualitas isu dengan memperhatikan tingkat aktual, problematik, kekhalayakan,
dan layak yang ditemukan di instansi sekolah. Berikut hasil analisis APKL yang
telah dilakukan.
24
Tabel 1 : Analisis APKL
Keterangan: dibuat skor 5=sangat besar, 4=besar, 3=sedang, 2=kecil, 1=sangat kecil
Simpulan : dari hasil analisis isu melalui pendekatan APKL maka isu strategis yang perlu
diselesaikan adalah Rendahnya hasil belajar siswa kelas 2 dalam mata
pelajaran Matematika materi Pengukuran Tidak Baku di SDN Umbul
Tengah 2 Kota Serang.
25
2.1.2 Penentuan Penyebab Utama dengan Analisis Fishbone
Untuk mengetahui penyebab isu utama muncul, maka dilakukan analisis menggunakan fishbone analysis yang disajikan
pada diagram sebagai berikut
Dari hasil analisis isu melalui pendekatan APKL maka isu strategis yang perlu diselesaikan adalah Rendahnya hasil belajar
siswa kelas 2 dalam mata pelajaran Matematika materi Pengukuran Tidak Baku di SDN Umbul Tengah 2 Kota Serang. Akar penyebab
masalah selanjutnya didiagnosa menggunakan fishbone diagram. Diagram ini merupakan merupakan suatu alat untuk
mengidentifikasi, mengeksplorasi, dan menggambarkan secara detail semua penyebab yang berhubungan dengan suatu permasalahan.
Kategori penyebab permasalahan yang digunakan sebagai start awal meliputi manpower (sumber daya manusia), material (bahan
baku), method (metode), dan milieu (lingkungan) atau melalu pendekatan lain yang dimantapkan melalui braistorming bersama rekan
kerja di instansi, sehingga hasilnya dirumuskan sebagai berikut (analog):
27
Tabel 2. Analisis USG
Rendahnya penggunaan 5 5 5 15 1
bahan ajar dan media
3. pembelajaran yang konkret
dan menarik minat siswa
Kurangnya koordinasi 3 3 3 9 6
dengan pihak sekolah
5. terkait pengadaan media
pembelajaran
Keterangan:
2 = kecil pengaruhnya
3 = sedang/cukup pengaruhnya
28
4 = besar/tinggi pengaruhnya
Dari analisis menggunakan USG, diperoleh penyebab isu yang utama adalah
”Rendahnya penggunaan bahan ajar dan media pembelajaran yang konkret dan
menarik minat siswa”. Dari penyebab isu tersebut, saya memberikan nilai 5 pada
urgency karena mendesak dan bisa mempengaruhi proses pembelajaran di kelas dengan
waktu yang terbatas. Nilai 5 pada Seriousness juga dikarenakan pengaruh dari penyebab
ini sangat penting dalam proses pembelajaran. Terakhir nilai 5 pada Growth jika tidak
ditangani dengan segera maka kualitas proses pembelajaran akan menurun dan
menurunkan hasil yang akan dicapai.
Siswa Ketergantungan Alat Memberikan masukan kepada orang tua siswa untuk
2
Komunikasi (Gadget) membatasi penggunaan Gadget oleh siswa
Rendahnya penggunaan bahan
Penggunaan bahan ajar dan media pembelajaran
ajar dan media pembelajaran
3 matematika dengan mengintegrasikan permainan
matematika yang konkret dan
tradisional gatrik.
menarik minat siswa
4 Kurang optimalnya metode yang Melakukan pembelajaran dengan metode yang
digunakan guru dalam variatif seperti :
mengajarkan matematika 1. Metode diskusi
2. Metode demonstrasi
3. Metode pemecahan masalah
4. Metode discovery
29
5. Metode inquiry
6. Metode latihan keterampilan
Kurangnya koordinasi dengan
Koordinasi dengan rekan guru terkait dengan
pihak sekolah terkait pengadaan
5
pengadaan media pembelajaran
media pembelajaran
Beberapa alternatif solusi tersebut tidak mudah dapat dilakukan seluruhnya dalam
masa habituasi selama satu bulan. Perlu dipilih salah satu alternatif solusi yang paling efektif,
efiseien dan paling memliki kemudahan paling tinggi untuk diterapkan. Oleh karena itu, perlu
dilakukan analisis dengan menggunakan tapisan Mc.Namara yang telah penulis rumuskan pada
matriks berikut:
2. untuk membatasi 3 4 3 10 5
penggunaan Gadget oleh
siswa
Penggunaan bahan ajar dan
media pembelajaran
matematika dengan
3. 5 5 5 15 1
mengintegrasikan
permainan tradisional
gatrik.
30
Melakukan pembelajaran
31
dimainkan di siang dan sore hari. Permainan bisa dilakukan dengan cara beregu
(berkelompok) ataupun individual. Jika beregu satu kelompok bisa terdiri dari 3 sampai
4 anak. Ketika satu regu bermain, maka regu lain mendapatkan giliran jaga. Setiap regu
secara bergantian memainkan gatrik hingga semua mendapatkan giliran. Setelah
selesai, bergantian yang jaga mendapatkan giliran bermain. Jika dilakukan individu,
misalnya 5 anak, maka satu anak mendapatkan giliran bermain dan 4 anak lainya
mendapatkan giliran jaga. Jika anak yang bermain sudah kalah , maka digantikan
temanya secara bergantian. Regu atau anak yang mendapatkan angka terbanyak
biasanya di anggap sebagai pemenang. Sebelum permainan dimulai, anak – anak
membuat sebuah lubang di tanah dengan ukuran memanjang sekitar 7 – 10 cm, lebar 2 -
3 cm, lubang itu digunakan sebagai tolakan melemparkan stik pendek. Setelah itu,
anak-anak melakukan hompimpah atau suit.
32
2.3 Format Rancangan Aktualisasi
Identifikasi Isu : 1. Rendahnya hasil belajar siswa kelas 2 dalam mata pelajaran Matematika materi pengukuran tidak baku
di SDN Umbul Tengah 2 Kota Serang
2. Rendahnya minat baca siswa kelas 2 di SDN Umbul Tengah 2 Kota Serang
3. Belum optimalnya kedisiplinan siswa kelas 2 di SDN Umbul Tengah 2 Kota Serang
Isu yang Diangkat : Rendahnya hasil belajar siswa kelas 2 dalam mata pelajaran Matematika materi pengukuran tidak baku di
SDN Umbul Tengah 2 Kota Serang
Gagasan Pemecahan Isu : Penggunaan bahan ajar dan media pembelajaran matematika dengan mengintegrasikan permainan
tradisional gatrik
Meningkatkan hasil belajar siswa dalam Pembelajaran Matematika materi Pengukuran Tidak
Judul :
Baku melalui pengintegrasian Permainan Tradisional Gatrik
1 2 3 4 5 6 7
1. Merancang a. Membuat RPP Rencana Berorientasi Konstribusi kegiatan ini Dalam kegiatan ini
program matematika materi Pelaksanaan Pelayanan adalah sebagai memperkuat nilai
pembelajaran pengukuran tidak Pembelajaran Saya merancang perwujudan Visi dan organisasi yaitu:
33
matematika baku dengan Dokumentasi kegiatan pembelajaran Misi SDN Umbul integritas, kreatif
materi mengintegrasikan pembuatan RPP dengan membuat RPP Tengah 2 yaitu : dan inovatif,
pengukuran Permainan untuk memberikan inisiatif dan
Visi
tidak baku Tradisional Gatrik pelayanan kepada pembelajar juga
dengan siswa “Mewujudkan Peserta menunjukan
mengintegrasik Kompeten Didik Berpikir Positif, adanya kontribusi
an permainan Kreatif dan Mandiri terhadap penguatan
Saya membuat RPP
tradisional Menuju Prestasi Yang nilai organisasi
berdasarkan kaidah-
Gatrik Berlandaskan Iman yaitu nilai
kaidah membuat RPP
Taqwa & Ilmu professional dan
yang baik sebagai
Pengetahuan Teknologi berkomitmen mutu
wujud penerapan
Serta Memiliki Budaya dimana nilai ini
kompetensi guru
Hidup Bersih dan tercermin dengan
Loyal
Sehat” menjunjung tinggi
Saya bekerja keras
membuat RPP Misi penguasaan bidang
34
Mengembangkan ditandai dengan
kurikulum pendidikan adanya diskusi
dasar ke arah pendidikan antara pimpinan
berbasis kompetensi
dan bawahan untuk
b. Melakukan Lembar konsultasi Akuntabel Konstribusi kegiatan ini menghasilkan
konsultasi dengan mentor Saya melakukan adalah sebagai rancangan program
kepala sekolah RPP yang telah di koordinasi dan perwujudan Visi dan pembelajaran yang
terkait rancangan setujui konsultasi sebagai Misi SDN Umbul terbaik.
pembelajaran Dokumentasi bentuk keterbukaan Tengah 2 yaitu :
dengan konsultasi kepada kepala sekolah
Visi
mengintegrasikan dan rekan sejawat
permainan “Mewujudkan Peserta
tentang kegiatan yang
tradisional gatrik Didik Berpikir Positif,
akan di laksanakan
yang telah dibuat. Kreatif dan Mandiri
Kolaborasi
Menuju Prestasi Yang
Saya melakukan
Berlandaskan Iman
konsultasi sebagai
Taqwa & Ilmu
bentuk kolaborasi
Pengetahuan Teknologi
kegiatan kepada
Serta Memiliki Budaya
stakeholder pendukung
Hidup Bersih dan
Harmoni
Sehat”
Saya melakukan
konsultasi untuk
35
menciptakan suasana Misi
harmonis dengan
Nomor 1
mentor dan rekan
Membenahi manajemen
sejawat
administrasi sekolah
Adaptif
kearah yang lebih tertib
Saya menerima
dan baik
masukan yang di
Nomor 3
berikan oleh mentor
dan rekan kerja dengan Mengembangkan
terbuka. kurikulum pendidikan
36
pengukuran bentuk penerapan Visi pembelajar
tidak baku manajemen ASN penekanan yang
“Mewujudkan Peserta
dengan Smart Governence sangat jelas dalam
Didik Berpikir Positif,
mengintegrasik Saya mempersiapkan kegiatan membuat
Kreatif dan Mandiri
an Permainan bahan dan alat bahan ajar dan
Menuju Prestasi Yang
Tradisional membuat bahan ajar media
Berlandaskan Iman
Gatrik dan media pembelajaran
Taqwa & Ilmu
pembelajaran sebagai matematika materi
Pengetahuan Teknologi
bentuk dari Smart pengukuran tidak
Serta Memiliki Budaya
Governence baku ini adalah
Hidup Bersih dan
sikap Kreatif dan
Sehat”
Inovatif dalam
Misi menciptakan
37
berbasis kompetensi dalam
melaksanakan
b. Membuat bahan ajar Bahan ajar Kompeten Konstribusi kegiatan ini
tugas fungsi
dan media matematika Saya membuat bahan adalah sebagai
jabatan yang
pembelajaran Media ajar dan media perwujudan Visi dan
diberikan.
permainan pembelajaran pembelajaran dengan Misi SDN Umbul
tradisional gatrik berupa stik memperhatikan kaidah- Tengah 2 yaitu :
permainan kaidah pembuatan
Visi
tradisional gatrik bahan ajar dan media
“Mewujudkan Peserta
Dokumentasi pembelajaran
Didik Berpikir Positif,
pembuatan Bahan Loyal
Kreatif dan Mandiri
ajar dan media Saya membuat bahan
Menuju Prestasi Yang
pembelajaran ajar dan media
Berlandaskan Iman
maematika materi pembelajaran dengan
Taqwa & Ilmu
pengukuran tidak sungguh-sungguh
Pengetahuan Teknologi
baku dengan sebagai bentuk
Serta Memiliki Budaya
mengintegrasikan loyalitas kepada
Hidup Bersih dan
permainan instansi sekolah
Sehat”
tradisional Gatrik Adaptif
Saya membuat bahan Misi
ajar dan media
Nomor 1
pembelajaran untuk
Membenahi manajemen
membantu kebutuhan
38
siswa dalam administrasi sekolah
memahami kearah yang lebih tertib
39
kondusif Serta Memiliki Budaya
Adaptif Hidup Bersih dan
Saya melakukan uji Sehat”
coba bahan ajar dan
Misi
media pembelajaran
Nomor 1
dengan rekan kerja
sebagai bentuk Membenahi manajemen
penerapan adaptif administrasi sekolah
40
permainan Harmoni “Mewujudkan Peserta
tradisional gatrik Saya melakukan Didik Berpikir Positif,
kepada siswa sosialisasi kepada Kreatif dan Mandiri
siswa sebagai bentuk Menuju Prestasi Yang
upaya menciptakan Berlandaskan Iman
harmoni di lingkungan Taqwa & Ilmu
sekolah Pengetahuan Teknologi
Kolaboratif Serta Memiliki Budaya
Saya melakukan Hidup Bersih dan
sosialisasi kepada Sehat”
siswa sebagai bentuk Misi
kerjasama dengan
Nomor 1
warga sekolah
Membenahi manajemen
administrasi sekolah
kearah yang lebih tertib
dan baik
Nomor 3
Mengembangkan
kurikulum pendidikan
dasar ke arah pendidikan
berbasis kompetensi
41
3. Melaksanakan a. Membuat soal Soal Pretest Berorientasi Konstribusi kegiatan ini Dalam kegiatan ini
Pretest. pretest tentang matematika materi pelayanan adalah sebagai memperkuat nilai
matematika materi satuan ukur tidak Saya membuat soal perwujudan Visi dan organisasi yaitu:
satuan ukur tidak baku Pretest sebagai wujud Misi SDN Umbul integritas dan
baku Dokumentasi dari pemberian Tengah 2 yaitu : pembelajar dalam
pembuatan soal pelayanan kepada pelaksanaan
Visi
pretest siswa kegiatan pretest
“Mewujudkan Peserta yang dilakukan
Kompeten
Didik Berpikir Positif, senantiasa
Saya membuat soal
Kreatif dan Mandiri mengedepankan
Pretest sebagai wujud
Menuju Prestasi Yang nilai integritas dan
kompetensi sebagai
Berlandaskan Iman pembelajar sebagai
pendidik
Taqwa & Ilmu seorang pendidik.
Loyal
Pengetahuan Teknologi Hal ini berbanding
Saya membuat soal
Serta Memiliki Budaya lurus dengan
Pretest dengan
Hidup Bersih dan penguatan nilai
sungguh-sungguh
Sehat” organisasi.
Misi
Nomor 1
Membenahi manajemen
administrasi sekolah
kearah yang lebih tertib
42
dan baik
Nomor 3
Mengembangkan
kurikulum pendidikan
dasar ke arah pendidikan
berbasis kompetensi
Misi
Nomor 1
Membenahi manajemen
administrasi sekolah
kearah yang lebih tertib
dan baik
Nomor 3
Mengembangkan
kurikulum pendidikan
dasar ke arah pendidikan
berbasis kompetensi
Visi
“Mewujudkan Peserta
Didik Berpikir Positif,
44
Kreatif dan Mandiri
Menuju Prestasi Yang
Berlandaskan Iman
Taqwa & Ilmu
Pengetahuan Teknologi
Serta Memiliki Budaya
Hidup Bersih dan
Sehat”
Misi
Nomor 1
Membenahi manajemen
administrasi sekolah
kearah yang lebih tertib
dan baik
Nomor 3
Mengembangkan
kurikulum pendidikan
dasar ke arah pendidikan
berbasis kompetensi
45
pretest pretest siswa penilaian dengan perwujudan Visi dan
Hasil analisis butir prinsip keterbukaan Misi SDN Umbul
soal pretest Kompeten Tengah 2 yaitu :
Dokumentasi Saya melakukan
Visi
kegiatan pretest penilaian berdasarkan
“Mewujudkan Peserta
kaidah yang berlaku
Didik Berpikir Positif,
Berorientasi
Kreatif dan Mandiri
pelayanan
Menuju Prestasi Yang
Saya melakukan
Berlandaskan Iman
penilaian sebagai
Taqwa & Ilmu
bentuk orientasi
Pengetahuan Teknologi
penilaian kepada
Serta Memiliki Budaya
siswa
Hidup Bersih dan
Sehat”
Misi
Nomor 1
Membenahi manajemen
administrasi sekolah
kearah yang lebih tertib
dan baik
46
Nomor 3
Mengembangkan
kurikulum pendidikan
dasar ke arah pendidikan
berbasis kompetensi
4. Melasanakan a. Melakukan Lembar konsultasi Kolaborasi Konstribusi kegiatan ini Dalam kegiatan ini
proses konsultasi dengan kepala sekolah dan Saya melakukan adalah sebagai memperkuat nilai
pembelajaran kepala sekolah dan rekan sejawat konsultasi dalam perwujudan Visi dan organisasi yaitu:
matematika rekan kerja sebelum Dokumentasi rangka penerapan Misi SDN Umbul integritas, kreatif
materi melakukan konsultasi sikap kolaborasi Tengah 2 yaitu : dan inovatif,
pengukuran pembelajaran dengan rekan kerja inisiatif dan
Visi
tidak baku matematika materi dan mentor pembelajar
dengan pengukuran tidak “Mewujudkan Peserta kegiatan ini juga
Akuntabel
mengintegrasik baku dengan Didik Berpikir Positif, menekankan sikap
Saya melakukan
an permainan mengintegrasikan Kreatif dan Mandiri integritas, kreatif,
konsulasi dalam
gatrik permainan Menuju Prestasi Yang inovatif,
rangka menciptakan
tradisional Gatrik. Berlandaskan Iman professional, dan
keterbukaan dan
Taqwa & Ilmu komitmen mutu
transparansi kegiatan
Pengetahuan Teknologi ditunjukkan dengan
yang akan
Serta Memiliki Budaya adanya kejujuran,
dilaksanakan
Hidup Bersih dan konsistensi
Harmoni
Sehat” mewujudkan
Saya melakukan
47
konsultasi untuk Misi pembaharuan yang
menciptakan harmoni sesuai dengan
Nomor 1
Adaptif tupoksi guru,
Membenahi manajemen
Saya menerima setiap menjunjung tinggi
administrasi sekolah
masukan yang di penguasaan bidang
kearah yang lebih tertib
berikan saat melakukan tugas dan etika
dan baik
konsultasi pelayanan, serta
Nomor 3 berkomitmen
Mengembangkan memberikan
kurikulum pendidikan pelayanan prima
dasar ke arah pendidikan kepada peserta
berbasis kompetensi didik dan
Nomor 7 masyrakat.
48
Kompeten Visi
Saya mengkondisikan
“Mewujudkan Peserta
siswa sebagai bentuk
Didik Berpikir Positif,
kemampuan seorang
Kreatif dan Mandiri
pendidik
Menuju Prestasi Yang
Harmoni Berlandaskan Iman
Saya mengkondisikan Taqwa & Ilmu
siswa untuk Pengetahuan Teknologi
menciptakan harmoni Serta Memiliki Budaya
di lingkungan belajar Hidup Bersih dan
Sehat”
Misi
Nomor 1
Membenahi manajemen
administrasi sekolah
kearah yang lebih tertib
dan baik
Nomor 3
Mengembangkan
kurikulum pendidikan
dasar ke arah pendidikan
49
berbasis kompetensi
50
pembelajaran dengan Membenahi manajemen
sungguh-sungguh administrasi sekolah
51
gatrik untuk
mendukung Smart
Governence
5. Melaksanakan a. Menyiapkan soal Dokumen Soal Akuntabel Konstribusi kegiatan ini Dalam kegiatan ini
Postest. postest postest Saya menyaipkan soal adalah sebagai memperkuat nilai
Dokumentasi Postest sebagai bentuk perwujudan Visi dan organisasi yaitu:
pembuatan soal keterbukaan hasil Misi SDN Umbul integritas dan
postest belajar Tengah 2 yaitu : pembelajar dalam
Kompeten pelaksanaan
Visi
Saya menyaipkan soal kegiatan postest
“Mewujudkan Peserta yang dilakukan
Postest sebagai bentuk
Didik Berpikir Positif, senantiasa
kompetensi pendidik
Kreatif dan Mandiri mengedepankan
Loyal
Menuju Prestasi Yang nilai integritas dan
Saya membuat soal
Berlandaskan Iman pembelajar sebagai
Postest dengan
Taqwa & Ilmu seorang pendidik.
sungguh-sungguh
Pengetahuan Teknologi Hal ini berbanding
Serta Memiliki Budaya lurus dengan
Hidup Bersih dan penguatan nilai
Sehat” organisasi.
Misi
52
Nomor 1
Membenahi manajemen
administrasi sekolah
kearah yang lebih tertib
dan baik
Nomor 3
Mengembangkan
kurikulum pendidikan
dasar ke arah pendidikan
berbasis kompetensi
Misi
Nomor 1
Membenahi manajemen
administrasi sekolah
kearah yang lebih tertib
dan baik
Nomor 3
Mengembangkan
kurikulum pendidikan
dasar ke arah pendidikan
berbasis kompetensi
Misi
Nomor 1
Membenahi manajemen
administrasi sekolah
kearah yang lebih tertib
dan baik
Nomor 3
55
Mengembangkan
kurikulum pendidikan
dasar ke arah pendidikan
berbasis kompetensi
56
Misi
Nomor 1
Membenahi manajemen
administrasi sekolah
kearah yang lebih tertib
dan baik
Nomor 3
Mengembangkan
kurikulum pendidikan
dasar ke arah pendidikan
berbasis kompetensi
57
bentuk adaptasi Menuju Prestasi Yang menunjukkna
kebutuhan siswa Berlandaskan Iman kejujuran dan
terhadap kegiatan Taqwa & Ilmu mengerjakan
aktualisasi Pengetahuan Teknologi sesuatu dengan
Manajemaen ASN Serta Memiliki Budaya penuh konisten
Saya melakukan Hidup Bersih dan serta niai
evaluasi hasil Sehat” professional
aktualisasi sebagai dengan menjunjung
Misi
bentuk pelaksanaan tinggi penugasan
Nomor 1 bidang tugas dan
tugas jabatan
Smart Governence Membenahi manajemen etika pelayanan
Saya melakukan administrasi sekolah terhadap kegiatan
evaluasi hasil kearah yang lebih tertib yang telah
dan baik dilakukan
aktualisasi untuk
mendukung terciptanya Nomor 3
Smart Governence
Mengembangkan
kurikulum pendidikan
dasar ke arah pendidikan
berbasis kompetensi
58
terbaik sebagai Misi SDN Umbul
apresiasi untuk Tengah 2 yaitu :
menciptakan harmoni
Visi
“Mewujudkan Peserta
Didik Berpikir Positif,
Kreatif dan Mandiri
Menuju Prestasi Yang
Berlandaskan Iman
Taqwa & Ilmu
Pengetahuan Teknologi
Serta Memiliki Budaya
Hidup Bersih dan
Sehat”
Misi
Nomor 3
Mengembangkan
kurikulum pendidikan
dasar ke arah pendidikan
berbasis kompetensi
59
aktualisasi dan Aktualisasi Saya menyusun laporan adalah sebagai
video dokumentasi Video dokumenter aktualisasi dengan jujur perwujudan Visi dan
selama habituasi selama kegiatan sebagai wujud Misi SDN Umbul
aktualisasi keterbukaan hasil Tengah 2 yaitu :
Dokumentasi aktualisasi
Visi
kegiatan Loyal
“Mewujudkan Peserta
penyusunan saya menyusun laporan
Didik Berpikir Positif,
laporan aktualisasi aktualisasi dengan
Kreatif dan Mandiri
sungguh-sungguh
Menuju Prestasi Yang
Manajemen ASN
Berlandaskan Iman
Saya menyusun laporan
Taqwa & Ilmu
aktualisasi sebagai
Pengetahuan Teknologi
bentuk pelaksanaan
Serta Memiliki Budaya
tugas fungsi jabatan
Hidup Bersih dan
Smart Governence
Sehat”
Saya menyusun laporan
aktualisasi sebagai Misi
bentuk menciptakan
Nomor 1
Smart Governence
Membenahi manajemen
administrasi sekolah
kearah yang lebih tertib
60
dan baik
61
Saya membuat Power
Point laporan kegiatan
aktualisasi sebagai
bentuk upaya
menciptakan Smart
Governence
e. Melakukan Lembar konsultasi Kolaborasi Konstribusi kegiatan ini
konsultasi dengan mentor Saya melakukan adalah sebagai
mentor terkait hasil Dokumentasi Melakukan konsultasi perwujudan Visi dan
kegiatan aktualisasi konsultasi mentor dengan mentor terkait Misi SDN Umbul
hasil kegiatan Tengah 2 yaitu :
aktualisasi sebagai
Visi
bentuk kolaborasi
“Mewujudkan Peserta
Adaptif
Didik Berpikir Positif,
Saya menerima setiap
Kreatif dan Mandiri
masukan yang di
Menuju Prestasi Yang
berikan saat melakukan
Berlandaskan Iman
konsultasi
Taqwa & Ilmu
Harmonis
Pengetahuan Teknologi
Saya melakukan
Serta Memiliki Budaya
Melakukan konsultasi
Hidup Bersih dan
dengan mentor dan
62
coach terkait hasil Sehat”
kegiatan aktualisasi
Misi
sebagai bentuk
menciptakan harmoni Nomor 1
63
1 1 1 2 2 3
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 13 15 16 17 19 20 21 2 232425 6 272829 0 31
2 4 8
1 Merancang √ √
program
pembelajaran
matematika
materi
pengukuran tidak
baku dengan
mengintegrasikan
permainan
tradisional Gatrik
2. Membuat bahan √ √ √ √
ajar dan media
pembelajaran
matematika
materi satuan
ukur tidak baku
3. Melaksanakan √ √ √
Pretest pada awal
pembelajaran
4. Melasanakan √ √√ √√√√ √√ √ √ √ √ √ √
64
proses
pembelajaran
matematika
materi
pengukuran tidak
baku dengan
mengintegrasikan
permainan gatrik
5. Melaksanakan √ √ √ √
Postest pada
pembelajaran di
dalam kelas
6. Melaksanakan √ √ √ √ √ √ √ √ √
evaluasi dan
menyusun
laporan
aktualisasi
65
Keterangan :
: Pelaksanaan Kegiatan 3
66
2.6 Antisipasi Kemungkinan Kendala dan Alternatif Solusinya
67
BAB III
PELAKSANAAN AKTUALISASI
3.1 Capaian Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi yang telah dilaksanakan selama 42 hari dimulai pada tanggal 21 Maret – 31
Mei 2022 di SDN Umbul Tengah 2 Kota Serang, dengan mengangkat judul “Meningkatkan hasil
belajar siswa dalam Pembelajaran Matematika materi Pengukuran Tidak Baku melalui
pengintegrasian Permainan Tradisional Gatrik di SDN Umbul Tengah 2 Kota Serang” terdapat 6
(enam) kegiatan dengan menerapkan nilai-nilai ASN BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif,dan Kolaboratif) dan menerapkan manajemen ASN
dan pelayanan publik dalam pelaksanaannya. Dengan dukungan dari mentor dan rekan sejawat, serta
bimbingan dari coach, pelaksanaan aktualisasi ini dapat berjalan sesuai dengan jadwal sebagaimana
yang telah direncanakan sebelumnya.
Sebagai upaya pertanggungjawaban pelaksanaan aktualisasi pada masa habituasi maka peserta
pelatihan dasar CPNS wajib untuk membuat laporan aktualisasi. Setiap kegiatan yang telah
dilaksanakan adalah sebagai berikut:
68
Tanggal Kegiatan 21- 22 Maret 2022
Output Output dari kegiatan ini adalah :
1. Tersedianya sumber sebagai bahan materi pembelajaran
untuk membuat RPP (Gambar 3.2 hal 93)
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) (Gambar 3.5
hal.110)
3. Dokumentasi foto kegiatan dan Lembar konsultasi (Gambar
3.3 hal.93 Gambar 3.4 hal 95)
Tahapan Kegiatan
1. Membuat RPP matematika materi pengukuran tidak baku dengan mengintegrasikan
Permainan Tradisional Gatrik
2. Melakukan konsultasi dengan kepala sekolah terkait rancangan pembelajaran dengan
mengintezgrasikan permainan tradisional gatrik yang telah dibuat
Capaian Kegiatan
Senin, 21 Maret 2022 : Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
matematika materi pengukuran tidak baku dengan mengintegrasikan Permainan
Tradisional Gatrik
Sebelum dibuatnya bahan ajar dan media pembelajaran matematika dengan
mengintegrasikan permainan tradisional gatrik peserta mengumpulkan bahan dan
materi yang relevan untuk membat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Adapun
sumber yang digunakan adalah buku Paket Tematik Kelas 2 Tema 5 materi
pengukuran tidak baku serta sumber lain yang menunjang.
Capaian Kegiatan
Rabu, 23 Maret 2022 : Melakukan persiapan terkait pembuatan bahan ajar media
pembelajaran
Mengumpulkan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat bahan ajar dan
media pembelajaran matematika materi pengukuran tidak baku dengan
mengumpulkan buku tematik kelas 2 tema 5 membaca diwebsite dan melihat video
pembelajaran matematika materi pengukuran tidak baku dan video permainan
tradisional gatrik serta mengumpulkan gambar-gambar untuk membuat bahan ajar
matematika materi pengukuran tidak baku dengan mengintegrasikan permainan
70
gatrik.
Kamis, 24 Maret 2022 : Membuat bahan ajar dan media pembelajaran permainan
tradisional gatrik
Rancangan yang sudahmatang kemudian diaplikasikan kedalam bahan ajar dan
media pembelajaran matematika materi pengukuran tidak baku yang siap diuji coba
dan digunakan dalam pembelajaran
Sabtu, 26 Maret 2022 : Melakukan uji coba bahan ajar dan media pembelajaran yang
telah dibuat dengan rekan kerja
Melakukan uji coba yang dilanjutkan dengan memberikan instrument uji
kelayakan kepada mentor dan juga rekan kerja akan menghasilkan sudut pandang
yang berbeda dimana sudut pandang ini diperlukan untuk mengoptimalkan
pembuatan media dan bahan ajar matematika yang akan d terapkan.
Sabtu, 26 Maret 2022 : Sosialisasi terhadap siswa terkait kegiatan pembelajaran yang
akan dilaksanakan
Memastikan info tersebar merata kepada siswa untuk memastikan siswa siap
dalam menerima pembelajaran menggunakan media pembelajaran matematika materi
pengukuran tidak baku dengan mengintegrasikan permainan tradisional gatrik.
71
Kolaboratif
Saya melakukan uji coba bahan ajar dan media pembelajaran dengan rekan kerja
sebagai bentuk kolaboratif
Harmoni
Saya melakukan uji coba bahan ajar dan media pembelajaran dengan rekan kerja
untuk menciptakan lingkungan yang kondusif
Adaptif
Saya melakukan uji coba bahan ajar dan media pembelajaran dengan rekan kerja
sebagai bentuk penerapan adaptif
Akuntabel
Saya melakukan uji coba bahan ajar dan media pembelajaran dengan rekan kerja
sebagai wujud keterbukaan
Akuntabel
Saya melakukan sosialisasi kepada siswa sebagai bentuk keterbukaan kepada siswa
Harmoni
Saya melakukan sosialisasi kepada siswa sebagai bentuk upaya menciptakan harmoni
di lingkungan sekolah
Kolaboratif
Saya melakukan sosialisasi kepada siswa sebagai bentuk kerjasama dengan warga
sekolah
Kegiatan membuat media dan bahan ajar matematika materi pengukuran tidak baku dapat
memberikan kontribusi bagi Visi dan Misi SDN Umbul Tengah 2 yaitu “Mewujudkan
Peserta Didik Berpikir Positif, Kreatif dan Mandiri Menuju Prestasi Yang Berlandaskan
Iman Taqwa & Ilmu Pengetahuan Teknologi Serta Memiliki Budaya Hidup Bersih dan
Sehat” serta misi SDN Umbul Tengah 2 Nomor 1 yaitu “Membenahi manajemen
administrasi sekolah kearah yang lebih tertib dan baik” dan nomor 3 yaitu “Mengembangkan
kurikulum pendidikan dasar ke arah pendidikan berbasis kompetensi”
Analisis Dampak
Dampak Positif
Dengan adanya inovasi pembuatan media pembelajaran dan bahan ajar matematika materi
pengukuran tidak baku dengan mengintegrasikan permainan tradisional gatrik yang
digunakan untuk menunjang kebutuhan siswa dalam proses belajar mengajar agar menjadi
lebih bervariatif dan menarik minat belajar siswa.
Dampak Negatif
Jika kegiatan tersebut tidak dilaksanakan dapat mengakibatkan terjadinya rasa bosan dan
monoton dalam proses belajar mengajar.
74
tidak baku (Gambar 3.14 hal 128)
2. Terlaksananya kegiatan pretest untuk mengukur
pemahaman dasar siswa dalam memahamai
pembelajaran matematika materi pengukuran tidak baku
(3.18 hal 132)
3. Tersedianya hasil analisis penilaian pretest siswa
(Gambar 3.21 hal 137)
Tahapan Kegiatan
1. Membuat soal pretest tentang matematika materi satuan ukur tidak baku
2. Mengkonsultasikan kegiatan pretest kepada kepala sekolah
3. Melakukan pretest dengan adil dan jujur
4. Melakukan penilaian hasil pretest
Capaian Kegiatan
Senin, 28 Maret 2022 : Membuat soal pretest tentang matematika materi satuan
ukur tidak baku
Untuk mengetahui sejauh mana pemahaman dasar siswa kelas 2 tentang
pengukuran tidak baku penulis membuat soal pretest matematika dengan
memperhatikan kompetensi yang hendak dicapai dalam pembelajaran matematika
maeri pengukuran tidak baku
Selasa, 29 Maret 2022 : Mengkonsultasikan kegiatan pretest kepada kepala
sekolah
Untuk meminimalisir kendala teknis maupun nonteknis, kegiatan koordinasi
dengan Kepala Sekolah penting dilakukan sebelum melakukan kegiatan Pretest
untuk memperlancar kegiatan pretest yang akan dilakukan kepada siswa kelas 2
Rabu, 30 Maret 2022, Melakukan pretest dengan adil dan jujur
Melaksanakan kegiatan pretest kepada siswa kelas 2 dengan tujuan
mengetahui sejauh mana pemahaman dasar siswa mengenai pembelajaran
matematika materi pengukuran tidak baku dengan adil dan jujur.
Kamis, 31 Maret 2022, Melakukan penilaian hasil pretest
Untuk mengetahui secara detail dan rinci mengenai pemahaman dasar siswa
dalam materi pengukuran tidak baku,dilakukan penilaian hasil pretest siswa kelas
2 dengan menggunakan kaidah analisis butir soal untuk mengetahui halapa saja
75
yang belum dipahami oleh kebanyakan siswa.
76
sekolah kearah yang lebih tertib dan baik” dan nomor 3 yaitu “Mengembangkan
kurikulum pendidikan dasar ke arah pendidikan berbasis kompetensi”
Analisis Dampak
Dampak Positif
Dengan melaksanakan kegiatan pretest dapat memberikan gambaran yang jelas tentang
pemahaman dasar siswa dalam pembelajaran matematika materi pengukuran tidak baku
yang diiringi dengan tekad untuk membantu siswa memahami materi pengukuran tidak
baku. Hal ini akan menimbulkan sikap terus memperbaiki dikalangan pendidik maupun
siswa.
Dampak Negatif
Jika kegiatan pretest tidak dilaksanakan akan menimbulkan kesulitan kepada penulis
untuk mencari kekurangan dan pemahaman dasar yang dimiliki siswa dalam
pembelajaran matematika materi pengukuran tidak baku. Hal ini berakibat tidak
maksimalnya treatment yang diberikan karena ketidakjelasan materi yang dikuasai.
78
2. Absensi kegiatan pembelajaran (Gambar 3.30 hal 150)
3. Terlaksananya kegiatan pembelajaran matematika materi
pengukuran tidak baku yang diintegrasikan dengan
permainan tradisional gatrik (Gambar 3.25-3.29 hal 144-
148)
Tahapan Kegiatan
1. Melakukan konusultasi dengan mentor
2. Mengkondisikan siswa sebelum melakukan pembelajaran
3. Mengenalkan konsep dasar pengukuran tidak baku dan macam-macam alat ukur
tidak baku kepada siswa
4. Mengajarkan pengukuran tidak baku menggunakan satuan ukur tidak baku
jengkal dan hasta kepada siswa
5. Mengajarkan pengukuran tidak baku menggunakan satuan ukur tidak baku depa
dan langkah kepada siswa
6. Mengenalkan konsep permainan gatrik dan cara permainanya kepada siswa
7. Mengajarkan pengintegrasian pengukuran tidak baku kedalam permainan
tradisonal gatrik
8. Melakukan pertandingan gatrik yang dikombinasikan dengan pengukuran tidak
baku kepada siswa
Capaian kegiatan
Senin, 04 April 2022 : melakukan konsultasi dengan mentor dan rekan sejawat
Melakukan konsultasi dengan mentor dan rekan sejawat dimaksudkan agar
kegiatan pembelajaran berjalan sesuai rencana dan tidak terjadi miskomunikasi
Selasa, 05 April 2022 : mengkondisikan siswa sebelum melakukan pembelajaran
Mengkondisikan siswa sebelum melakukan pembelajaran dimaksudkan agar
siswa mengetahui kegiatan yang akan peserta lakukan,
Rabu, 06 April 2022 : Mengenalkan konsep dasar pengukuran tidak baku dan
macam-macam alat ukur tidak baku kepada siswa
Sebagai langkah awal mengajarkan pengukuran tidak baku kepada siswa,
peserta menjelaskan tentang konsep pengukuran tidak baku serta macam-macam
alat ukur tidak baku untuk membentuk konsepsi awal pemahaman siswa tentang
materi pengukuran tidak baku.
Kamis, 07 April 2022 : Mengajarkan pengukuran tidak baku menggunakan satuan
79
ukur tidak baku jengkal dan hasta kepada siswa
Dihari kedua peserta mengajarkan tentang cara mengukur menggunakan
satuan ukur tidak baku jengkal dan hasta kepada siswa dengan memberikan
contoh dan video, kemudian meminta siswa melakukan pengukuran tidak baku
menggunakan satuan ukur jengkal dan hasta, hal ini dimaksudkan untuk
membentuk pengalaman dan pemahaman belajar siswa.
Jumat, 08 April 2022 : Mengajarkan pengukuran tidak baku menggunakan satuan
ukur tidak baku depa dan langkah kepada siswa
Dihari ketiga peserta mengajarkan tentang cara mengukur menggunakan
satuan ukur tidak baku depa dan langkah kepada siswa dengan memberikan
contoh dan video, kemudian meminta siswa melakukan pengukuran tidak baku
menggunakan satuan ukur depa dan langkah, hal ini dimaksudkan untuk
membentuk pengalaman dan pemahaman belajar siswa.
Selasa, 12 April 2022 : Mengajarkan pengintegrasian pengukuran tidak baku
kedalam permainan tradisonal gatrik
Dihari keempat peserta mengajarkan pengintegrasian pengukuran tidak baku
kedalam permainan tradisonal gatrik kegiatan ini adalah kegiatan pokok bermain
permainan tradisional gatrik yang dikemas dengan pembelajaran matematika
materi pengukuran tidak baku, siswa melakukan permainan gatrik namun
diberikan tantangan mengukur hasil pukulan gatriknya menggunakan macam-
macam alat ukur tidak baku menggunakan anggota tubuhnya. Dalam kegiatan ini
siswa terlihat sangat antusias dan gembira karena bisa bermain disaat belajar
namun tanpa disadari target pembelajaran yang diharapkan oleh peserta juga
tercapai dengan baik.
Rabu 13 April 2022 : Melakukan pertandingan pertandingan gatrik yang
dikombinasikan dengan pengukuran tidak baku kepada siswa
Dihari kelima peserta melakukan Melakukan pertandingan gatrik yang
dikombinasikan dengan pengukuran tidak baku kepada siswa sesuai Lembar Kerja
Siswa yang terdapat dalam modul yang telah dibuat. Kegiatan ini dimaksudkan
untuk lebih meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pengukuran tidak
baku, dan juga untuk membangun sikap saling menghargai dan bekerja sama
antara siswa karena dikemas dalam bentuk kompetisi yang sangat menarik bagi
siswa.
80
Keterkaitan Kegiatan dengan Mata Pelatihan (Nilai Dasar PNS)
Kolaborasi
Saya melakukan konsultasi dalam rangka penerapan sikap kolaborasi dengan rekan
kerja dan mentor
Akuntabel
Saya melakukan konsulasi dalam rangka menciptakan keterbukaan dan transparansi
kegiatan yang akan dilaksanakan
Harmoni
Saya melakukan konsultasi untuk menciptakan harmoni
Adaptif
Saya menerima setiap masukan yang di berikan saat melakukan konsultasi
Berorientasi pelayanan
Saya mengkondisikan siswa sebagai bentuk pemberian pelayanan
Kompeten
Saya mengkondisikan siswa sebagai bentuk kemampuan seorang pendidik
Harmoni
Saya mengkondisikan siswa untuk menciptakan harmoni di lingkungan belajar
Berorientasi pelayanan
Saya melakukan pembelajaran sebagai bentuk dari pelayanan kepada siswa
Kompeten
Saya menerapkan pembelajaran sesuai dengan kaidah sebagai bentuk dari
kompetensi pendidik
Harmoni
Saya berusaha menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan kepada siswa
Loyal
Saya melakukan pembelajaran dengan sungguh-sungguh sebagai wujud komintmen
loyalitas kepada sekolah
Kolaboratif
Saya menciptakan lingkungan belajar yang kolaboratif untuk siswa
Manajemen ASN
Saya melaksanakan pembelajaran sebagai bentuk pelaksanaan tugas fungsi jabatan
sebagai guru
Smart Governence
81
Saya melaksanakan pembelajaran matermatika dengan mengintegrasikan permainan
tradisional gatrik untuk mendukung Smart Governence
Analisis Dampak
Dampak Positif
Dengan melakukan kegiatan pembelajaran matematika yang diintegrasikan dengan
permainan tradisional gatrik membuat siswa semangat dalam belajar,meningkatnya hasil
belajar siswa, serta terjalinnya hubungan yang baik antara siswa, orangtua, guru dan
kepala sekolah.
Dampak Negatif
Jika kegiatan pembelajaran matematika yang diintegrasikan dengan permainan tradisional
gatrik tidak dilaksanakan dapat mengakibatkan tidak lancarnya kegiatan selama habituasi,
tidak adanya inovasi yang dilakukan untuk mengatasi rasa bosan siswa selama kegiatan
belajar mengajar matematika materi pengukuran tidak baku.
82
Jika nilai dasar Kolaborasi tidak diterapkan maka akan menimbulkan misomunikasi
mispresepsi mengenai kegiatan pembelajarn yang akan dilaksanakan
Akuntabel
Jika nilai dasar Akuntabel tidak diterapkan dalam melakukan konsultasi terkait
pelaksanaan pembelajaran matematika akan menimbulkan tidak berjalan baiknya
kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
Harmoni
Jika nilai dasar Harmoni tidak diterapkan dalam melakukan konsultasi akan
menimbulkan tidak kondusifnya proses pembelajaran yang akan dilakukan
Adaptif
Jika nilai dasar Adaptif tidak diterapkan dalam melaksanakan konsultasi akan
menimbulkan tidak sesuainya proses pembelajaran terhadap kebutuhan peserta didik
sehingga hasil yang diharapkan tidak akan tercapai
Berorientasi pelayanan
Jika nilai dasar Berorientasi Pelayanan tidak diterapkan dalam proses pembelajaran
akan menimbulkan tidak maksimalnya proses pembelajaran yang dilakukan karena
tidak adanya rasa tanggungjawab yang diemban
Kompeten
Jika nilai kompeten tidak diterapkan dalam proses pembelajaran akan menyebabkan
tidak berjalanya proses pembelajaran yang dilakukan sehingga hasil yang diharapkan
tidak dapat dicapai
Harmoni
Jika nilai dasar Harmoni tidak diterapkan dalam proses pembelajaran akan
menimbulkan ketidak nyamanan kepada siswa dalam melaksanakan proses
pembelajaran
Berorientasi pelayanan
Jika nilai dasar Berorientasi Pelayanan tidak diterapkan dalam proses pembelajaran
akan menimbulkan tidak maksimalnya proses pembelajaran yang dilakukan karena
tidak adanya rasa tanggungjawab yang diemban
Loyal
Jika nilai dasar Loyal tidak diterapkan akan menyebabkan tidak maksimalnya proses
pembelajaran karena tidak adanya etos kerja yang sungguh-sungguh dalam
mengajarkan siswa
Kolaboratif
83
Jika nilai dasar Kolaboratif tidak diterapkan dalam melaksanakan proses
pembelajaran maka akan berakibat tidak berjalanya proses pembelajaran yang
dilakukan dan tidak tercapainya hasil yang diharapkan
Manajemen ASN
Jika nilai Manajemen ASN tidak diterapkan dalam melaksanakan proses
pembelajaran berakibat tidak berjalanya peran dan fungsi sebagai pendidik
Smart Governence
Jika nilai Smart Governence tidak diterapkan dalam melaksanakan proses
pembelajaran berakibat tidak terciptanya tujuan pemerintah dalam menyediakan
pelayanan yang prima untuk masyarakat
Capaian Kegiatan
Senin, 18 April 2022 : Membuat soal postest tentang matematika materi satuan ukur
tidak baku
Untuk mengetahui sejauh mana pemahaman dasar siswa kelas 2 tentang
84
pengukuran tidak baku penulis membuat soal postest matematika dengan
memperhatikan kompetensi yang hendak dicapai dalam pembelajaran matematika
maeri pengukuran tidak baku
Selasa, 19 April 2022 : Mengkonsultasikan kegiatan postest kepada kepala sekolah
Untuk meminimalisir kendala teknis maupun nonteknis, kegiatan koordinasi
dengan Kepala Sekolah penting dilakukan sebelum melakukan kegiatan Postest
untuk memperlancar kegiatan postest yang akan dilakukan kepada siswa kelas 2
Rabu, 20 April 2022, Melakukan pretest dengan adil dan jujur
Melaksanakan kegiatan postest kepada siswa kelas 2 dengan tujuan mengetahui
sejauh mana pemahaman dasar siswa mengenai pembelajaran matematika materi
pengukuran tidak baku dengan adil dan jujur.
Kamis, 21 April 2022, Melakukan penilaian hasil postest
Untuk mengetahui secara detail dan rinci mengenai pemahaman dasar siswa
dalam materi pengukuran tidak baku,dilakukan penilaian hasil postest siswa kelas 2
dengan menggunakan kaidah analisis butir soal untuk mengetahui halapa saja yang
belum dipahami oleh kebanyakan siswa.
85
Kompeten
Saya melaksanakan Postest sebagai bentuk kompetensi seorang pendidik
Akuntabel
Saya melakukan penilaian hasil Postest dengan jujur dan adil
Berorientasi pelayanan
Saya melakukan penilaian hasil Postest sebagai wujud pelayanan kepada siswa
Loyal
Saya melakukan penilaian hasil Postest dengan sungguh-sungguh
Analisis Dampak
Dampak Positif
Dengan melaksanakan kegiatan postest dapat memberikan gambaran yang jelas tentang
sejauh mana pemahaman siswa dalam pembelajaran matematika materi pengukuran tidak
baku setelah dilakukanya pembelajaran yang diintegrasikan dengan permainan gatrik. Hal
ini akan menimbulkan sikap terus memperbaiki dikalangan pendidik maupun siswa.
Dampak Negatif
Jika kegiatan postest tidak dilaksanakan akan menimbulkan ketidakjelasan hasil dari
treatment yang telah dilakukan oleh penulis, tidak terukurnya perkembangan siswa pasca
dilakukanya tindakan pembelajaran matematika materi pengukuran tidak baku dengan
86
mengintegrasikan permainan gatrik.
87
Jika nilai Kompeten tidak diterapkan dalam melaksanakan penilaian postest akan
menyebabkan tidak validnya data yang didapatkan oleh peserta dalam kegiatan
postest aktualisasi
Berorientasi pelayanan
Jika nilai Berorientasi Pelayanan tidak diterapkan dalam melaksanakan penialaian
postest aktualisasi akan menyebabkan tidak maksimalnya proses penilaian postest
yang dilakukan oleh peserta
Capaian Kegiatan
Sabtu, 23 April 2022 : Melaksanakan evaluasi akhir
Melaksanakan evaluasi akhir kegiatan aktualisasi dengan meminta testimoni
88
kegiatan aktualisasi yang telah dilakukan oleh peserta kepada siswa, orang tua siswa,
dan kepala sekolah.
Senin, 25 April 2022 : Pemberian reward berupa hadiah pada siswa terbaik
Sebagai apresiasi kepada siswa dan siswi terbaik, teraktif, dan terkooperatif,
maka diberikanlah reward berupa hadiah sebagai penambah semangat dalam belajar.
Selasa-Jumat, 26-29 April 2022 : Menyusun laporan aktualisasi dan video
dokumentasi selama habituasi
Menyusun semua bukti kegiatan baik berupa dokumen, foto atau video guna
mmepermudah proses penyusunan laporan aktualisasi dengan tak lupa menautkan
semua dokumen ke google drive untuk mengantisipasi jika terjadi hal-hal yang tidak
didinginkan dengan data selama masa habituasi.
Sabtu, 30 April 2022 : Melakukan konsultasi dengan mentor terkait hasil kegiatan
Aktualisasi
Melakukan konsultasi dengan mentor terkait seluruh rangkaian pelaksanaan
aktualisasi sebagai bentuk penciptaan kolaborasi dan harmonisasi selama
melaksanakan kegiatan aktualisasi
Minggu, 31 April 2022 :Membuat Power Point hasil kegiatan aktualisasi
Membuat Power Point kegiatan aktulisasi untuk disampaikan pada saat sseminar
aktualisasi.
89
Akuntabel
Saya menyusun laporan aktualisasi dengan jujur sebagai wujud keterbukaan hasil
aktualisasi
Loyal
saya menyusun laporan aktualisasi dengan sungguh-sungguh
Manajemen ASN
Saya menyusun laporan aktualisasi sebagai bentuk pelaksanaan tugas fungsi jabatan
Smart Governence
Saya menyusun laporan aktualisasi sebagai bentuk menciptakan Smart Governence
Akuntabel
Saya membuat Power Point laporan kegiatan aktualisasi sebagai bentuk keterbukaan
hasil laporan aktualisasi
Loyal
Saya Power Point laporan kegiatan aktualisasi dengan sungguh-sungguh
Manajemen ASN
Saya membuat Power Point laporan kegiatan aktualisasi sebagai bentuk
tanggungjawab pelaksanaan tugas jabatan
Smart Governence
Saya membuat Power Point laporan kegiatan aktualisasi sebagai bentuk upaya
menciptakan Smart Governence
Kolaborasi
Saya melakukan Melakukan konsultasi dengan mentor terkait hasil kegiatan
aktualisasi sebagai bentuk kolaborasi
Adaptif
Saya menerima setiap masukan yang di berikan saat melakukan konsultasi
Harmonis
Saya melakukan Melakukan konsultasi dengan mentor dan coach terkait hasil kegiatan
aktualisasi sebagai bentuk menciptakan harmoni
Akuntabel
Saya melakukan Melakukan konsultasi dengan mentor dan coach terkait hasil kegiatan
aktualisasi sebagai bentuk keterbukaan hasil kegiatan aktualisasi
90
memberikan kontribusi bagi Visi dan Misi SDN Umbul Tengah 2 yaitu “Mewujudkan
Peserta Didik Berpikir Positif, Kreatif dan Mandiri Menuju Prestasi Yang Berlandaskan
Iman Taqwa & Ilmu Pengetahuan Teknologi Serta Memiliki Budaya Hidup Bersih dan
Sehat” serta misi SDN Umbul Tengah 2 Nomor 1 yaitu “Membenahi manajemen
administrasi sekolah kearah yang lebih tertib dan baik” dan nomor 3 yaitu
“Mengembangkan kurikulum pendidikan dasar ke arah pendidikan berbasis kompetensi”
Analisis Dampak
Dampak Positif
Dampak yang akan dirasakan terutama bagi pembuat dan pelaksana rancangan adalah
lebih dekatnya hubungan secara emosional kepada semua pihak yang terlibat, baik siswa,
orangtua, rekan sejwat maupun pimpinan yakni kepala sekolah.
Dampak Negatif
Jika kegiatan evaluasi dan pelaporan akhir aktualisasi tidak dilaksanakan dapat
mengakibatkan terkendalaanya rencana atualisasi serta tidak diketahuinya seberapa
pengaruh dari kegiatan selama masa habituasi terhadap siswa dan lingkungan sekolah.
91
Jika nilai dasar Akuntabel tidak diterapkan dalam melaksanakan evaluasi berdampak
tidak terlaksananya tugas fungsi jabatan dengan baik
Smart Governence
Jika nilai dasar Smart Governence tidak diterapkan dalam melaksanakan evaluasi
berdampak tidak tercapainya tujuan pemerintah dalam membentuk Smart Governence
Harmonis
Jika nilai Harmonis tidak dierapkan dalam melaksanakan evaluasi akan menimbulkan
tidak kondusifnya lingkungan kerja pasca pelaksanaan aktualisasi
Akuntabel
Jika nilai Akuntabel tidak diterapkan dalam menyusun laporan aktualisasi maka akan
berakibat tidak terukurnya hasil proses pelaksanaan aktualisasi
Loyal
Jika nilai Loyal tidak diterapkan dalam menyusun laporan aktualisasi maka akan
berakibat tidak berjalan dengan baiknya proses pembuatan laporan aktualisasi
Manajemen ASN
Jika nilai Manajemen ASN tidak diterapkan dalam menyusun laporan aktualisasi
maka akan berakibat tidak terlaksananya tugas fungsi jabatan dalam menyusun
laporan aktualisasi
Smart Governence
Jika nilai Smart Governence tidak diterapkan dalam menyusun laporan aktualisasi
maka akan berakibat tidak tercapainya pembentukan Smart Governence
Akuntabel
Jika nilai Akuntabel tidak diterapkan dalam membuat Power Point laporan kegiatan
aktualisasi maka akan berakibat tidak adanya kevalidan data hasil aktualisasi
Loyal
Jika nilai Loyal tidak diterapkan dalam membuat Power Point laporan kegiatan
aktualisasi maka akan berakibat tidak berjalan dengan baiknya pembuatan Power
Point laporan aktualisasi dengan baik
Manajemen ASN
Jika nilai Manajemen ASN tidak diterapkan dalam membuat Power Point laporan
kegiatan aktualisasi maka akan berakibat tidak terlaksananya tugas fungsi jabatan
dengan baik
Smart Governence
Jika nilai Smart Governence tidak diterapkan dalam membuat Power Point laporan
92
kegiatan aktualisasi maka akan berakibat tidak terciptanya Smart Governence
Kolaborasi
Jika nilai Kolaborasi tidak diterapkan dalam melakukan konsultasi dengan mentor
terkait hasil kegiatan aktualisasi akan mengakibatkan miskomunikasi dan miskonsepsi
dengan mentor
Adaptif
Jika nilai Adaptif tidak diterapkan dalam melakukan konsultasi dengan mentor terkait
hasil kegiatan aktualisasi akan mengakibatkan tidak adanya perbaikan dari hasil
kegiatan aktualisasi
Harmonis
Jika nilai Harmonis tidak diterapkan dalam melakukan konsultasi dengan mentor
terkait hasil kegiatan aktualisasi akan mengakibatkan tidak kondusifnya suasana pasca
aktualisasi
Akuntabel
Jika nilai Akuntabel tidak diterapkan dalam melakukan konsultasi dengan mentor
terkait hasil kegiatan aktualisasi akan mengakibatkan tidak adanya keterbukaan hasil
aktualisasi yang telah dilakukan
93
Gambar 3.1 Surat Persetujuan Pelaksanaan Aktualisasi
1. Merancang program pembelajaran matematika materi pengukuran tidak baku dengan
mengintegrasikan permainan tradisional Gatrik
a. Membuat RPP matematika materi pengukuran tidak baku dengan mengintegrasikan
Permainan Tradisional Gatrik
Output
Dokumentasi pembuatan RPP
94
Gambar 3.2 Menyiapkan alat dan bahan untuk membuat RPP
95
96
Gambar 3.4 Lembar Konsultasi Mentor
(RPP)
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
97
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca dan
menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya
yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR
Muatan : Matematika
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
.
1. Dengan mencermati penjelasan dan contoh yang diberikan oleh guru tentang satuan ukur tidak
baku siswa mampu memahami jenis-jenis satuan ukur tidak baku dengan baik.
2. Melalui permainan tradisional gatrik siswa mampu melakukan pengukuran panjang menggunakan
satuan ukur tidak baku dengan tepat.
3. Dengan mengamati hasil pengukuran, siswa dapat menentukan urutan panjang benda berdasarkan
hasil pengukuran menggunakan alat ukur tidak baku dengan benar.
D. MATERI
98
1. Satuan ukur tidak baku
99
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tahapan Alokasi
Rencana Kegiatan
Kegiatan Waktu
103
3. Guru menjelaskan tentang pengukuran tidak baku
4. Guru meminta siswa untuk membaca bahan ajar yang
diberikan oleh guru tentang cara permainan gatrik
5. Guru bertanya kepada siswa apakah ingin memainkan
permainan gatrik
6. Guru membagi kelompok bermain gatrik sebanyak 4
kelompok (2 kelompok putra & 2 kelompok putri)
7. Guru mengajak siswa untuk keluar memainkan
permainan gatrik
Elaborasi
104
3. Guru menyampaikan materi selanjutnya
4. Guru melakukan evaluasi (penilaian)
I. RUBRIK PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk mengukur
tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan sebagai bahan
penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian
terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari penilaian sikap,
Penilaian pengetahuan dan penilaian keterampilan dengan rubric penilaian sebagai berikut.
105
1. Penilaian Sikap
Pengamatan dan pencatatan sikap siswa selama kegiatan menggunakan lembar observasi.
Lembar Observasi Penilaian Sikap Spiritual
2 AHMAD MAULANA
3 AHMAD WILDAN
MUBAROK
4 AHMAD YUSRI
ARRIZQY
5 ALIFATUN NAILA
6 ANGGUN AGUSTINA
PUTRI
7 DINNY ISLAMI
8 EKA PURNAMA
9 FACHRI ARDIANSYAH
10 FAJAR NAWWARI
11 FIRDA KHUMAEROH
12 FITRI SALSABILA
UTAMI
13 JAKA PERMANA
14 JUBAEDILLAH
15 KHAILA MULTAJAH
16 KHOIRUL MUKMIN
17 LINTANG
KURNIAWAN
PRATAMA
106
18 LULU IZZA HILYAH
19 MAMAT FIRMANSYAH
20 MARYATUL KIBTIYAH
21 MISBAHUL ULUM
22 MUFLIHAH
23 MUHAMAD FADLI
24 MUHAMAD
HASANUDIN
25 MUHAMAD NUR
FAESAH
26 MUHAMMAD ALIF
MUFASIR
27 MUHAMMAD
CHANDRA FEBRIYANI
28 MUHAMMAD NAJMI
29 MUHAMMAD RAFA
30 MUHAMMAD RAFI
31 MUHAMMAD
RAHMAN
32 MUHAMMAD
SALMANUDDIN
33 NAUFAL AFKAR
34 NAZWA SALSABILA
35 NHAUFAL AFKHAR
36 RAHADI
37 RAHMA DANI
38 RIZKI TAUFIK
MAULANA
107
39 ROFIATUN NAJAH
40 SITI AWALIAH
41 SYARIEF
HIDAYATULLAH
44 ZASKIA AFTANIA
BS : Baik Sekali
PB : Perlu Bimbingan
108
Jawab Diri
BS PB BS PB BS PB BS PB BS PB BS PB
1 AHMAD FARHAN
2 AHMAD MAULANA
5 ALIFATUN NAILA
7 DINNY ISLAMI
8 EKA PURNAMA
9 FACHRI ARDIANSYAH
10 FAJAR NAWWARI
11 FIRDA KHUMAEROH
13 JAKA PERMANA
14 JUBAEDILLAH
15 KHAILA MULTAJAH
16 KHOIRUL MUKMIN
17 LINTANG KURNIAWAN
PRATAMA
19 MAMAT FIRMANSYAH
20 MARYATUL KIBTIYAH
21 MISBAHUL ULUM
109
22 MUFLIHAH
23 MUHAMAD FADLI
24 MUHAMAD HASANUDIN
27 MUHAMMAD CHANDRA
FEBRIYANI
28 MUHAMMAD NAJMI
29 MUHAMMAD RAFA
30 MUHAMMAD RAFI
31 MUHAMMAD RAHMAN
32 MUHAMMAD
SALMANUDDIN
33 NAUFAL AFKAR
34 NAZWA SALSABILA
35 NHAUFAL AFKHAR
36 RAHADI
37 RAHMA DANI
39 ROFIATUN NAJAH
40 SITI AWALIAH
41 SYARIEF HIDAYATULLAH
44 ZASKIA AFTANIA
110
BS : Baik Sekali
PB : Perlu Bimbingan
2. Penilaian Pengetahuan :
Menghitung Panjang benda
111
2 AHMAD MAULANA
5 ALIFATUN NAILA
7 DINNY ISLAMI
8 EKA PURNAMA
9 FACHRI ARDIANSYAH
10 FAJAR NAWWARI
11 FIRDA KHUMAEROH
13 JAKA PERMANA
14 JUBAEDILLAH
15 KHAILA MULTAJAH
16 KHOIRUL MUKMIN
17 LINTANG KURNIAWAN
PRATAMA
19 MAMAT FIRMANSYAH
20 MARYATUL KIBTIYAH
21 MISBAHUL ULUM
112
22 MUFLIHAH
23 MUHAMAD FADLI
24 MUHAMAD HASANUDIN
27 MUHAMMAD CHANDRA
FEBRIYANI
28 MUHAMMAD NAJMI
29 MUHAMMAD RAFA
30 MUHAMMAD RAFI
31 MUHAMMAD RAHMAN
32 MUHAMMAD
SALMANUDDIN
33 NAUFAL AFKAR
34 NAZWA SALSABILA
35 NHAUFAL AFKHAR
36 RAHADI
37 RAHMA DANI
39 ROFIATUN NAJAH
40 SITI AWALIAH
41 SYARIEF HIDAYATULLAH
113
42 SYIFA NURUL AZMI
44 ZASKIA AFTANIA
x 100
114
Gambar 3.5 RPP yang telah disetujui
115
Dokumentasi konsultasi
116
Gambar 3.7 alat dan bahan membuat bahan ajar dan media pembelajaran
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
Gambar 3.8 Bahan Ajar yang sudah dibuat
127
Media pembelajaran berupa stik permainan tradisional gatrik
128
c. Melakukan uji coba bahan ajar dan media pembelajaran yang telah dibuat dengan
rekan kerja
Output
Lembar uji kelayakan
Gambar 3.11 Lembar Uji Kelayakan Bahan Ajar dan Media Pembelajaran
129
Dokumentasi uji coba bahan ajar dan media pembelajaran
Gambar 3.12 dokumentasi uji coba bahan ajar dan media pembelajaran
d. Sosialisasi terhadap siswa terkait kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan
Output
Dokumentasi sosialisasi pembelajaran matematika materi pengukuran
tidak baku dengan mengintegrasikan permainan tradisional gatrik kepada
siswa
130
3. Melaksanakan Pretest.
Output
a. Membuat soal pretest tentang matematika materi satuan ukur tidak baku
Soal Pretest matematika materi satuan ukur tidak baku
131
132
Gambar 3.14 Soal Pretest materi pengukuran tidak baku
133
b. Mengkonsultasikan kegiatan pretest kepada kepala sekolah
Output
Lembar konsultasi kepala sekolah
134
135
Gambar 3.16 Lembar Konsultasi Mentor
136
Dokumentasi konsultasi kepala sekolah
137
d. Melakukan penilaian hasil pretest
Output
Hasil penilaian pretest siswa
138
Gambar 3.19 hasil penilaian pretest siswa
139
Daftar Hadir pretest
140
Hasil analisis butir soal pretest
141
Gambar 3.21 hasil penilaian dan analisis soal pretest
142
4. Melasanakan proses pembelajaran matematika materi pengukuran tidak baku dengan
mengintegrasikan permainan gatrik
a. Melakukan konsultasi dengan kepala sekolah dan rekan kerja sebelum melakukan
pembelajaran matematika materi pengukuran tidak baku dengan
mengintegrasikan permainan tradisional Gatrik.
Output
Lembar konsultasi kepala sekolah dan rekan sejawat
143
144
145
146
Gambar 3.22 Lembar Konsultasi Mentor
147
Dokumentasi konsultasi
148
c. Melaksanakan proses pembelajaran matematika materi pengukuran tidak baku
dengan mengintegrasikan permainan tradisional Gatrik
Output
Dokumentasi foto dan video proses kegiatan pembelajaran hari 1
149
Dokumentasi foto dan video proses kegiatan pembelajaran hari 2
150
Dokumentasi foto dan video proses kegiatan pembelajaran hari 3
151
Dokumentasi foto dan video proses kegiatan pembelajaran hari 4
152
Dokumentasi foto dan video proses kegiatan pembelajaran hari 5
153
154
Gambar 3.30 Absensi Peserta Pembelajaran Matematika
155
5. Melaksanakan Postest.
a. Menyiapkan soal postest
Output
Dokumen Soal postest
156
b. Melakukan koordinasi dengan kepala sekolah dan wali murid terkait pelaksanaan
postest.
Output
Lembar konsultasi
157
158
159
Gambar 3.33 Lembar Konsultasi Mentor
Dokumentasi kegiatan konsultasi
160
c. Melaksanakan postest
Output
Dokumentasi kegiatan postest
161
d. Melakukan penilaian hasil postest
Output
Lembar penilaian hasil postest siswa
162
Analisis hasil analisis butir soal postest
163
Gambar 3.38 hasil analisis butir soal postest
164
6. Melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan aktualisasi
a. Melaksanakan evaluasi akhir
Output
Testimoni kepala sekolah, siswa, dan walimurid terhadap kegiatan
aktualisasi
Link Video Testimoni
https://youtu.be/26WGWVS_Wm8
Dokumentasi kegiatan testimoni
165
b. Pemberian reward berupa hadiah pada siswa terbaik
Output
Dokumentasi pemberian reward
166
c. Menyusun laporan aktualisasi dan video dokumentasi selama habituasi
Output
Laproan Kegiatan Aktualisasi
167
d. Membuat Power point hasil kegiatan aktualisasi
Output
Power Point laporan kegiatan aktualisasi
168
e. Melakukan konsultasi dengan mentor terkait hasil kegiatan aktualisasi
Output
Lembar konsultasi mentor
169
170
171
172
Gambar 3.45 Lembar konsultasi mentor
173
Dokumentasi konsultasi mentor
174
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan aktualisasi yang berjudul “Meningkatkan hasil belajar
siswa dalam pembelajaran matematika materi pengukuran tidak baku dengan
mengintegrasikan permainan tradisional grik di SDN Umbul Tengah 2 Kota Serang” ini
memiliki 6 tahapan kegiatan yakni: 1) Merancang program pembelajaran matematika
materi pengukuran tidak baku dengan mengintegrasikan permainan tradisional Gatrik; 2)
Membuat bahan ajar dan media pembelajaran matematika materi pengukuran tidak baku;
3) Melaksanakan Pretest; 4) Melasanakan proses pembelajaran matematika materi
pengukuran tidak baku dengan mengintegrasikan permainan gatrik; 5) Melaksanakan
Postest; 6) Melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan aktualisasi. Keenam tahapan
kegiatan tersebut dapat terlaksana sesuai dengan jadwal yang telah dirancang
sebelumnya.
Melalui kegiatan aktualisasi yang telah dilakukan didapat hasil adanya
peningkatan pemahaman dan kemampuan siswa kelas 2 SDN Umbul Tengah 2 pada
pembelajaran matematika dengan mengintegrasikan permainan tradisional gatrik. Hal ini
didasari oleh data rata-rata kelas berdasarkan analisis pretest, postest dan kuis. dengan
nilai rata-rata pretest sejumlah 46,9 dan postest sejumlah 87,2 mengalami kenaikan nilai
rata-rata sejumlah 41%.
Pelaksanaan aktualisasi ini juga bertujuan untuk diimplementasikannya nilai-nilai
dasar ASN yakni BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kolaboratif,
Harmonis, Loyal, Kolaboratif, dan Adaptif) serta menginternalisasikan peran dan
kedudukan PNS di dalam NKRI. Diharapkan dengan telah dilaksnaakannya kegiatan
aktualisasi ini dapat menjadi tambahan refrensi bagi guru dalam berinovasi
mengoptimalisasikan media pembelajaran yang konkret dan menyenangkan guna
meningkatan mutu pendidikan hususnya di tingkat sekolah dasar.
175
4.2 Tindak Lanjut
Adapun tindak lanjut dari rangkaian aktualisasi yang telah dilaksanakan oleh
peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Angkatan XXXIX tahun 2022 adalah
sebagai berikut:
1. Terus melakukan perbaikan dan evaluasi dalam memberikan pelayanan yang terbaik
untuk peserta didik
2. Senantiasa mengembangkan dan mencoba model dan metode baru dalam
memberikan pembelajaran yang menarik dan kreatif untuk peserta didik
3. Selalu memilki jiwa loyalitas dan pengabdian yang terbaik bagi Negara Kesatuan
Republik Indonesia sebagai Aparatur Sipil Negara yang baik.
176
DAFTAR PUSTAKA
Andi Adiyat Mirdin, S. (2021). Modul Berorientasi Pelayanan Pelatihan Dasar Pegawai Negeri
Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Dr. Ahmad Jalis, M. (2021). Modul Kompeten Pelatihan Dasar Pegawai Negeri Sipil. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.
Dra. Elly Fatimah, M., & Erna Irawati, S. M. (2017). Modul Manajemen ASN Pelatihan Dasar
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Dwi Rahmanendra, S. M. (2021). Modul Loyal Pelatihan Dasar Pegawai Negeri Sipil. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.
Jarot Sembodo, S. M. (2021). Modul Harmonis Pelatihan Dasar Pegawai Negeri Sipil. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.
Ramah Handoko, S. M. (2021). Modul Akuntabel Pelatihan Dasar Pegawai Negeri Sipil.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Rizki Amelia, S. M. (2021). Modul Smart ASN Pelatihan Dasar Pegawai Negeri Sipil. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.
Tri Atmojo Sejati, S. S. (2021). Modul Kolaboratif Pelatihan Dasar Pegawai Negeri Sipil.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Yogi Suwarno, M. P. (2021). Modul Adaptif Pelatihan Dasar Pegawai Negeri Sipil. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.
177