Anda di halaman 1dari 14

MEDIA, METODE, DAN MODEL PEMBELAJARAN ABAD 21

Dosen Pengampu :
Yuli Heirina Hamid, S.Pd, M,Si
NIP : 197307121997032001

KELOMPOK 6 :
M.Siddiq (2206104010061)
Fahriza Nuzulia (2206104010054)
Wilda Fariha (2206104010084)

PROGAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur atas kehadirat Allah Swt yang telah menganugrahkan
nikmat dan kasih sayang-Nya kepada setiap manusia, sehingga dengan rahmat, taufiq
dan hidayah-Nya sehingga kita masih dalam keadaan sehat. Dan khususnya kami dari
Kelompok 6 bisa menyelesaikan makalah ini dengan judul “Media, Metode, dan Model
Pembelajaran Abad 21”.
Shalawat dan salam tidak lupa pula kita kirimkan kepada Nabi Muhammad saw.
Nabi yang telah berhasil membawa manusia dari zaman gelap gulita menuju zaman yang
terang menderang seperti yang terjadi sekarang ini. Pada kesempatan ini kami
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada dosen mata kuliah Strategi
Belajar Mengajar yang telah memberikan tugas kepada kami.
Demikian makalah ini kami buat guna menyelesaikan tugas dari mata kuliah
Strategi Belajar Mengajar. Semoga makalah ini dapat memberi pengetahuan bagi
pembacanya. Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kesalahan.
Jadi, kami harap diberikan saran yang dapat membangun kedepannya.

Banda Aceh, 29 Agustus 2023

Penulis
Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................................1
1.2 Tujuan Penulisan.....................................................................................................................2
1.3 Manfaat Penulisan...................................................................................................................2
BAB II ISI MATERI.....................................................................................................................3
2.1 Media Pembelajaran Abad 21...............................................................................................3
2.2 Metode Pembelajaran Inovatif..............................................................................................4
2.3 Model Pembelajaran Kontekstual.........................................................................................5
BAB III PENUTUP........................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan...............................................................................................................................7
3.2 Saran.........................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................8
LAMPIRAN SOAL & JAWABAN..............................................................................................9

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan teknologi dan globalisasi telah membawa dampak yang signifikan
pada berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam bidang pendidikan. Abad 21
menuntut adanya perubahan paradigma dalam pembelajaran guna menghadapi
tantangan zaman yang terus berkembang. Salah satu hal yang perlu disesuaikan
adalah penggunaan media, metode, dan model pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan pembelajaran di era digital ini.
Penggunaan media, metode, dan model pembelajaran yang tepat dapat membantu
menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih interaktif, kolaboratif, dan relevan
dengan kehidupan nyata. Oleh karena itu, penelitian dan eksplorasi mengenai
pendekatan pembelajaran abad 21 menjadi sangat penting untuk meningkatkan
kualitas pendidikan.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah pola
interaksi, pemahaman informasi, dan cara kita belajar. Internet, perangkat mobile,
dan platform digital telah membuka akses ke berbagai sumber belajar dan informasi
dari seluruh dunia. Selain itu, dunia kerja semakin menuntut individu memiliki
keterampilan seperti pemecahan masalah, kerjasama tim, kreativitas, dan pemikiran
kritis.
Dalam konteks pendidikan, model pembelajaran tradisional yang cenderung
berpusat pada guru sebagai penyampai informasi mulai ditinggalkan. Pendekatan ini
dinilai kurang mampu mengembangkan keterampilan yang relevan dengan tuntutan
zaman. Oleh karena itu, muncul paradigma baru dalam pembelajaran, yaito
pendekatan pembelajaran abad 21.
Pendekatan pembelajaran abad 21 menekankan pada pengembangan
keterampilan abad 21 yang mencakup empat C, yaitu kreativitas, kritis, komunikasi,
dan kolaborasi. Siswa tidak hanya dilihat sebagai penerima informasi, tetapi juga
sebagai partisipan aktif dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, penggunaan
media, metode, dan model pembelajaran yang relevan dengan konsep ini menjadi
sangat penting.
Penerapan media dalam pembelajaran seperti video pembelajaran interaktif,
simulasi, dan platform e-learning dapat membuat pembelajaran lebih menarik dan
mudah dipahami oleh siswa. Metode pembelajaran yang mendorong siswa untuk
berpikir kritis, bekerja sama dalam proyek-proyek, dan merumuskan solusi masalah
akan lebih efektif dalam mengembangkan keterampilan abad 21. Model

1
pembelajaran seperti flipped classroom, project-based learning, dan cooperative
learning juga semakin banyak digunakan untuk menciptakan pengalaman belajar
yang berfokus pada siswa. Seiring dengan perubahan ini, para pendidik dan
pengambil kebijakan pendidikan perlu memiliki pemahaman yang mendalam tentang
konsep-konsep ini agar dapat menghadirkan pendidikan yang relevan dan efektif.

1.2 Tujuan Penulisan


Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengkaji dan menguraikan mengenai
pentingnya penggunaan media, metode, dan model pembelajaran yang sesuai dengan
tuntutan zaman dalam konteks pendidikan abad 21 dalam mendukung perkembangan
keterampilan abad 21 pada peserta didik. Dengan membahas hal ini, diharapkan
pembaca akan memahami konsep-konsep dasar serta implikasi praktis dari
penggunaan pendekatan pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan masa kini.

1.3 Manfaat Penulisan


Diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Manfaat yang diharapkan dari penulisan ini
adalah:

 Pemahaman yang Mendalam: Pembaca akan mendapatkan pemahaman yang


lebih mendalam mengenai konsep media, metode, dan model pembelajaran yang
cocok untuk konteks pembelajaran abad 21.
 Peningkatan Kualitas Pembelajaran: Dengan mengetahui metode-metode terbaru
dan terbaik dalam pembelajaran abad 21, para pendidik dapat meningkatkan
kualitas proses pembelajaran di dalam kelas.
 Keterampilan Beradaptasi: Pembaca akan diajak untuk mengembangkan
keterampilan beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan tuntutan zaman,
sehingga dapat menghadirkan pembelajaran yang relevan dan efektif.
 Pengembangan Kurikulum: Informasi dalam penulisan ini dapat digunakan
sebagai acuan dalam mengembangkan kurikulum yang mengintegrasikan
prinsip-prinsip pembelajaran abad 21.
 Menghadapi Tantangan Global: Dengan memahami konsep-konsep
pembelajaran abad 21, pendidik dapat membantu siswa mengembangkan
keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan global dengan lebih
siap.

2
BAB 2
ISI MATERI

2.1 Media Pembelajaran Abad 21

a. Pengenalan tentang Media Pembelajaran


Media pembelajaran merujuk pada berbagai alat, bahan, atau teknologi yang
digunakan untuk mendukung proses pembelajaran. Peran media dalam pembelajaran
adalah membantu mengirimkan informasi dan memfasilitasi pemahaman serta
interaksi siswa dengan materi pembelajaran. Media dapat memperkaya pengalaman
belajar, membuatnya lebih menarik, dan memberikan variasi dalam pendekatan
pembelajaran.
b. Jenis-Jenis Media Pembelajaran
- Media Visual:
Media visual melibatkan penggunaan gambar, video, dan animasi untuk
memvisualisasikan konsep-konsep atau informasi. Contoh penggunaannya
adalah slide presentasi dengan ilustrasi grafis, video pembelajaran yang
menjelaskan proses kompleks, atau animasi yang memperlihatkan peristiwa
tertentu.

- Media Audio:
Media audio mencakup podcast dan rekaman audio. Ini memungkinkan siswa
mendengarkan penjelasan, diskusi, atau ceramah tentang topik tertentu.
Podcast dapat diakses di mana saja dan kapan saja, memungkinkan
fleksibilitas dalam pembelajaran.

- Media Interaktif:
Media interaktif mencakup aplikasi pembelajaran dan simulasi. Aplikasi
pembelajaran memberikan latihan interaktif dan umpan balik kepada siswa.
Simulasi memungkinkan siswa untuk menjalankan percobaan virtual atau
mensimulasikan situasi yang sulit dilakukan di dunia nyata.

c. Pemanfaatan Teknologi dalam Pembelajaran


- Studi Kasus Pembelajaran Daring:
Pembelajaran daring melibatkan penggunaan platform online untuk
mengirimkan materi pembelajaran. Contoh studi kasus adalah penggunaan
platform seperti Moodle, Google Classroom, atau learning management

3
systems (LMS) lainnya. Siswa dapat mengakses materi, tugas, dan
berinteraksi dengan guru dan teman sekelas secara virtual.

- Peran Media Sosial dalam Pendidikan:


Media sosial dapat digunakan sebagai alat kolaborasi dan berbagi informasi
dalam konteks pendidikan. Grup diskusi atau halaman khusus dapat dibuat
untuk memfasilitasi diskusi, pertukaran ide, dan pemberian dukungan antara
siswa dan guru.

d. Keunggulan dan Tantangan Penggunaan Media Pembelajaran

- Manfaat Penggunaan Media:


Penggunaan media dalam pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman
siswa karena memberikan variasi dalam pengajaran. Visualisasi dapat
membantu siswa memahami konsep yang kompleks, sementara media audio
dapat meningkatkan daya tangkap informasi.

- Tantangan Penggunaan Media:


Beberapa tantangan meliputi aksesibilitas terhadap teknologi yang
diperlukan, terutama bagi siswa yang kurang mampu secara finansial.
Ketergantungan pada media juga dapat mengurangi keterampilan komunikasi
langsung dan kemampuan berpikir kritis jika tidak digunakan dengan bijak.
Penting untuk mengintegrasikan media pembelajaran dengan strategi
pembelajaran yang sesuai dan mempertimbangkan kebutuhan serta
karakteristik siswa. Penggunaan media harus diarahkan pada peningkatan
efektivitas pembelajaran dan bukan hanya sebagai alat tambahan yang
membingungkan.

2.2 Metode Pembelajaran Inovatif


Metode pembelajaran inovatif adalah pendekatan yang berbeda dalam proses
belajar mengajar yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan
membuat siswa lebih aktif, kreatif, dan terlibat dalam proses pembelajaran. Berikut
ini adalah penjelasan mengenai beberapa metode pembelajaran inovatif:
a. Pembelajaran Berbasis Proyek
Metode pembelajaran berbasis proyek melibatkan siswa dalam pengembangan
proyek nyata atau tugas kompleks yang mencakup berbagai aspek pembelajaran,
seperti penelitian, analisis, pemecahan masalah, dan presentasi. Konsep utama dari
pembelajaran berbasis proyek adalah bahwa siswa belajar dengan melakukan,
berkolaborasi, dan menerapkan pengetahuan dalam konteks nyata. Contoh kasusnya

4
adalah ketika siswa diberi tugas untuk merancang solusi kreatif terhadap masalah
lingkungan di sekolah atau komunitas mereka.
b. Cooperative Learning (Pembelajaran Kooperatif)
Pembelajaran kooperatif adalah metode di mana siswa bekerja dalam kelompok
kecil untuk mencapai tujuan belajar bersama. Prinsip utama pembelajaran kooperatif
adalah saling ketergantungan positif, di mana setiap anggota kelompok berkontribusi
dalam belajar mereka sendiri serta membantu anggota kelompok lainnya untuk
mencapai pemahaman yang lebih baik. Studi kasusnya dapat berupa kelompok
belajar yang saling mendukung dalam menyelesaikan tugas atau pemahaman materi
pelajaran tertentu.
c. Flipped Classroom (Kelas Terbalik)
Kelas terbalik adalah metode di mana siswa mempelajari materi baru di luar
kelas, biasanya melalui video atau bahan bacaan, dan waktu kelas digunakan untuk
diskusi, kolaborasi, dan pemecahan masalah yang berbasis pada pemahaman siswa
terhadap materi tersebut. Konsep dasar dari kelas terbalik adalah memindahkan
penjelasan materi dari kelas ke luar kelas, sehingga waktu kelas dapat lebih
dimanfaatkan secara interaktif. Contoh implementasinya adalah ketika siswa
mempelajari konsep-konsep baru di rumah melalui video, dan di kelas, mereka
berpartisipasi dalam diskusi kelompok atau proyek berdasarkan pemahaman mereka.
d. Game-Based Learning (Pembelajaran Berbasis Permainan)
Pembelajaran berbasis permainan melibatkan penggunaan elemen permainan,
seperti tantangan, kompetisi, dan imbalan, dalam konteks pembelajaran. Metode ini
bertujuan untuk membuat proses pembelajaran lebih menarik dan interaktif, serta
meningkatkan motivasi siswa. Contoh implementasinya adalah penggunaan
permainan komputer atau papan dalam pembelajaran bahasa asing, di mana siswa
dapat memperoleh keterampilan bahasa sambil bermain.
Metode-metode ini menawarkan pendekatan yang inovatif dan berbeda dalam
pembelajaran, membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis,
kolaborasi, dan pemecahan masalah secara lebih aktif dan menarik.

2.3 Model Pembelajaran Kontekstual

a. Problem-Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah)


Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) adalah pendekatan di mana siswa
dihadapkan dengan situasi dunia nyata atau masalah kompleks yang memerlukan
solusi. Prinsip utama PBM adalah memungkinkan siswa untuk mengembangkan

5
pemahaman yang lebih mendalam tentang materi pembelajaran melalui eksplorasi
dan analisis masalah. Pendekatan ini mendorong siswa untuk menjadi lebih mandiri
dalam pencarian solusi, mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kolaborasi, dan
komunikasi.
Contoh: Siswa dapat diberi masalah kompleks seperti "Bagaimana cara
merancang sistem daur ulang yang efisien di sekolah kita?" Siswa kemudian harus
bekerja bersama untuk menganalisis situasi, mencari informasi yang relevan,
merancang solusi yang layak, dan mempresentasikan hasil kerja mereka kepada
kelas.
b. Contextual Teaching and Learning (Pembelajaran Kontekstual)
Pembelajaran Kontekstual adalah pendekatan di mana materi pembelajaran
disajikan dengan cara yang relevan dengan konteks kehidupan siswa. Pendekatan ini
menekankan hubungan antara materi pembelajaran dengan pengalaman dan situasi
sehari-hari siswa. Tujuannya adalah untuk meningkatkan minat dan keterlibatan
siswa dalam belajar dengan menunjukkan bagaimana pengetahuan dapat diterapkan
dalam kehidupan nyata.
Contoh: Saat mengajarkan matematika, guru dapat menggunakan contoh-contoh
dari situasi sehari-hari, seperti menghitung pembayaran saat berbelanja, mengukur
bahan untuk memasak, atau merancang rencana taman.
c. Inquiry-Based Learning (Pembelajaran Berbasis Penelitian)
Pembelajaran Berbasis Penelitian adalah pendekatan di mana siswa mendorong
untuk mengajukan pertanyaan, melakukan penyelidikan, dan merumuskan solusi
melalui eksplorasi mandiri. Tujuannya adalah untuk mengembangkan keterampilan
berpikir kritis, analitis, dan keterampilan penyelidikan ilmiah.
Contoh: Dalam ilmu pengetahuan alam, siswa dapat diberi tugas untuk
menyelidiki mengapa daun berubah warna pada musim gugur. Siswa perlu
merancang eksperimen, mengumpulkan data, dan menganalisis hasil untuk mencari
jawaban atas pertanyaan mereka.
Dengan memahami dan menerapkan model-model pembelajaran kontekstual ini,
pendidik dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih menarik, bermakna, dan
sesuai dengan tuntutan abad ke-21. Penggunaan contoh kasus, gambar ilustratif,
narasi yang jelas, dan penjelasan mendalam akan membantu para pendidik untuk
lebih baik memahami dan mengimplementasikan pendekatan-pendekatan ini dalam
konteks kelas.

6
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam makalah ini, hal yang harus diperhatikan adalah dengan memahami
konsep-konsep dasar dari pendekatan pembelajaran abad 21, para pendidik dapat
menghadirkan pengalaman belajar yang lebih efektif.
Media pembelajaran memiliki peran penting dalam mendukung proses
pembelajaran. Media visual, audio, dan interaktif dapat memperkaya pengalaman
belajar siswa dan membantu pemahaman materi. Namun, penggunaan media harus
diarahkan pada peningkatan efektivitas pembelajaran dan mempertimbangkan
tantangan seperti aksesibilitas teknologi.
Metode pembelajaran inovatif, seperti pembelajaran berbasis proyek,
pembelajaran kooperatif, kelas terbalik, dan pembelajaran berbasis permainan,
memberikan pendekatan yang lebih aktif dan menarik bagi siswa. Metode-metode ini
mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kolaborasi, dan pemecahan masalah.
Model pembelajaran kontekstual, seperti pembelajaran berbasis masalah,
pembelajaran kontekstual, dan pembelajaran berbasis penelitian, menekankan
penggunaan situasi nyata dalam pembelajaran. Ini membantu siswa menghubungkan
materi dengan pengalaman sehari-hari dan mengembangkan keterampilan yang
relevan.
Dengan memahami dan mengintegrasikan penggunaan media, metode, dan
model pembelajaran yang sesuai, pendidik dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran, membantu siswa mengembangkan keterampilan abad 21, dan
menghadapi tantangan global dengan lebih siap.

3.2 Saran
Sebagai penutup dari makalah ini kami selaku penulis menyarankan kepada teman-
teman sesama mahasiswa untuk benar-benar dapat mehamami tentang Media, Metode,
dan Model Pembelajaran Abad 21 dan kami sebagai penulis menyadari bahwa makalah
yang kami susun ini jauh dari kesempurnaan dan masih banyak yang tidak dapat kami
jabarkan semua di dalam makalah ini, semoga bermanfaat. Terima kasih.

7
DAFTAR PUSTAKA

Kolb, D. A. (2014). Experiential learning: Experience as the source of learning and


development. FT Press.
Hung, H. T. (2012). Flipping the classroom for English language learners to foster active
learning. Computer Assisted Language Learning, 25(4), 369-387.
Bergmann, J., & Sams, A. (2012). Flip your classroom: Reach every student in every
class every day. International Society for Technology in Education.
Bates, T. (2015). Teaching in a Digital Age. Tony Bates Associates Ltd.
https://pressbooks.bccampus.ca/teachinginadigitalage/
Khan Academy. (2008-present). Various educational videos.
https://www.khanacademy.org/
ISTE Standards for Students. (n.d.). International Society for Technology in Education.
https://www.iste.org/standards/for-students
Partnership for 21st Century Learning. (n.d.). Framework for 21st Century Learning.
http://www.p21.org/our-work/p21-framework

8
LAMPIRAN SOAL & JAWABAN

1. Apa yang dimaksud dengan pendekatan pembelajaran abad 21?


a. Pendekatan tradisional dalam pembelajaran
b. Pendekatan yang menekankan pada perkembangan keterampilan abad 21
c. Pendekatan yang hanya fokus pada pengetahuan akademis
 Kunci jawaban: b
Pendekatan pembelajaran abad 21 adalah suatu pendekatan dalam proses
pembelajaran yang menekankan pada pengembangan keterampilan abad 21,
yang meliputi keterampilan kognitif (seperti pemecahan masalah, kritis
berpikir, kreativitas), keterampilan komunikasi, keterampilan kolaborasi, dan
keterampilan pemecahan masalah. Pendekatan ini bertujuan untuk
mempersiapkan siswa agar siap menghadapi tantangan dan tuntutan dunia
modern yang terus berkembang dengan cepat. Dalam pendekatan ini,
pembelajaran tidak hanya berfokus pada pengetahuan akademis semata,
tetapi juga pada pengembangan keterampilan yang relevan dengan kehidupan
dan karier di abad 21.

2. Media pembelajaran yang melibatkan penggunaan gambar, video, dan animasi


disebut sebagai:
a. Media audio
b. Media visual
c. Media interaktif
 Kunci jawaban: b
Media pembelajaran yang melibatkan penggunaan gambar, video, dan
animasi termasuk dalam kategori media visual. Media visual adalah jenis
media pembelajaran yang menggunakan komponen visual seperti gambar,
diagram, grafik, video, animasi, dan sejenisnya untuk membantu siswa
memahami dan mengingat informasi dengan lebih baik.

3. Metode pembelajaran yang melibatkan siswa dalam pengembangan proyek nyata


atau tugas kompleks adalah:
a. Cooperative learning
b. Flipped classroom
c. Pembelajaran berbasis proyek
 Kunci jawaban: c
Metode pembelajaran yang melibatkan siswa dalam pengembangan proyek
nyata atau tugas kompleks disebut pembelajaran berbasis proyek. Dalam

9
metode ini, siswa diberikan tugas atau proyek yang menuntut mereka untuk
menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman yang telah
dipelajari untuk menyelesaikan tugas atau proyek tersebut. Tujuan dari
pembelajaran berbasis proyek adalah untuk mengembangkan pemahaman
yang lebih mendalam, keterampilan pemecahan masalah, kreativitas,
kolaborasi, dan penerapan praktis dari materi pelajaran dalam konteks
kehidupan nyata.

4. Pembelajaran yang menekankan hubungan antara materi pembelajaran dengan


pengalaman sehari-hari siswa disebut:
a. Pembelajaran berbasis masalah
b. Pembelajaran kontekstual
c. Pembelajaran berbasis penelitian
 Kunci jawaban: b
Pembelajaran yang menekankan hubungan antara materi pembelajaran
dengan pengalaman sehari-hari siswa disebut pembelajaran kontekstual.
Dalam pembelajaran kontekstual, materi pelajaran disajikan dalam konteks
yang relevan dengan kehidupan siswa sehingga mereka dapat lebih mudah
memahami dan mengaitkan konsep-konsep tersebut dengan situasi nyata
yang mereka alami. Tujuannya adalah untuk membuat pembelajaran lebih
bermakna dan relevan bagi siswa sehingga mereka dapat melihat keterkaitan
antara apa yang dipelajari di sekolah dengan kehidupan sehari-hari mereka.

5. Salah satu karakteristik pembelajaran berbasis penelitian adalah:


a. Siswa hanya menerima penjelasan dari guru
b. Siswa mengevaluasi materi pembelajaran
c. Siswa bekerja secara individual tanpa kolaborasi
 Kunci jawaban: b
Salah satu karakteristik pembelajaran berbasis penelitian adalah bahwa siswa
terlibat aktif dalam proses belajar dan mereka tidak hanya menerima
penjelasan dari guru. Mereka juga terlibat dalam mencari informasi,
mengumpulkan data, mengevaluasi materi pembelajaran, dan
mengembangkan pemahaman mereka sendiri melalui proses penelitian. Hal
ini mendorong siswa untuk mengembangkan keterampilan kritis, analitis, dan
kemampuan untuk mencari informasi secara mandiri.

10

Anda mungkin juga menyukai