PENDAHULUAN
maupun lintas negara. Kondisi perempuan dan anak yang tidak berdaya
dan lemah secara fisik maupun mental, bahkan terkesan pasrah pada saat
dilindungi harga diri dan martabatnya serta dijamin hak hidupnya untuk
mengalami kekerasan.1
yang tidak ada atau tidak memadai dengan besarnya jumlah penduduk
Siti Nurhikmah, Sofyan Nur. “Kekerasan Dalam Pernikahan Siri: Kekerasan dalam
1
Rumah Tangga? (Antara Yurisprudensi dan Keyakinan Hakim)” PAMPAS: Journal Of Criminal
Law Volume 1, Nomor 1, 2020.
2
https://www.id.usembassy.gov ,laporan, diakses pada tanggal 24 Februari 2021, Pukul
20:15 WIB.
3
Farhana, Aspek Hukum Perdagangan Orang di Indonesia, Cet 1, Sinar Grafika, Jakarta,
2010, hlm. 50.
4
Ibid.
22
peraturan tidak dapat terlaksana dengan baik karena ada penegak hukum
mestinya.5
yang tidak terlepas dengan istilah eksploitasi pada Pasal 1 angka 7 adalah
5
Ibid. hlm 56.
23
adalah segala bentuk pemanfaatan organ tubuh seksual atau organ tubuh
lain dari korban dengan tujuan mendapat keuntungan, tidak terbatas pada
6
Hafrida, Nelli Herlina,dan Zulham Adamy, ”The Protection of Women and Children as
Victims of Human Trafficking in Jambi Province”, Jambe Law Journal Vol 1, No. 2, 2018,
hlm. 208 – 209.
24
sebagai ganti rugi diberikan pelaku kepada korban sebagai ganti rugi atas
7
Dheny Wahyudi, “Perlindungan Hukum Terhadap Korban Kejahatan Cyber
Crime Di Indonesia”, Jurnal Ilmu Hukum Jambi, Vol. 4, No. 1, 2013, hlm.99.
8
Pasal 48 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Perdagangan Orang.
25
dan Korban.
peraturan perundang-undangan ;
pemberantasan TPPO.
120.000.000-, (seratus dua puluh juta rupiah) dengan dakwaan pasal 2 ayat
alternative ketiga Pasal 296 KUHPidana Jo. Pasal 55 ayat (1) KUHPidana.
120.000.000-, (seratus dua puluh juta rupiah) dakwaan pasal 2 ayat (1)
28
Jo. Pasal 5 ayat (1) KUHPidana, dan dakwaan alternative ketiga Pasal 296
dan ahli warisnya dapat menerima restitusi. Pemenuhan hak restitusi pada
korban dan ahli warisnya tidak dapat langsung dinikmati karena ketiadaan
peraturan dan prosedur yang jelas bagi korban untuk memperoleh hak-
haknya, selain itu tidak adanya metode penghitungan kerugian selama ini
(tiga) tahun dan denda sebesar Rp. 120.000.000-, (seratus dua puluh juta
Pengadilan Negeri Jambi. Kemudian melihat juga akibat hukum dari tidak
29
RESTITUSI”
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
melalui restitusi.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
30
2. Manfaat Praktis
membutuhkan.
terpenuhi.
E. Kerangka Konseptual
istilah yang digunakan memahami maksud dari judul skripsi ini dan
1. Perlindungan Hukum
kolektif. 9
2. Korban
perdagangan orang.
9
Moh. Hatta, Tindak Pidana Perdagangan Orang, Cet. 1, Liberty Yogyakarta,
Yogyakarta, 2012, hlm. 11.
32
3. Perdagangan Orang
orang yang memegang kendali atas orang lain, baik yang dilakukan di
4. Restitusi
33
F. Landasan Teori
dasarnya ada dua macam. Pertama, Teori Resiko (Risk Theory) yang
10
Paul SinlaEloE, Tindak Pidana Perdagangan Orang, Cet. 1, Setara Press, Malang,
2017, hlm. 151.
34
ditimbulkannya.
G. Metode Penelitian
11
Ibid, hlm.37.
35
1. Tipe Penelitan
hukum normatif tidak mengenal data atau fakta sosial yang dikenal
2. Pendekatan Penelitian
a) Pendektan perundang-undangan
b) Pendekatan Kasus
12
Bahder Johan Nasution, Negara Hukum dan Hak Asasi Manusia, Bandung, 2009,hlm.
87.
13
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Kencana, Jakarta, 2005, hlm. 133.
14
Ibid
36
sekunder.
H. Sistematika Penulisan
Skripsi ini disusun dengan sistematika yang terbagi atas 4 (Empat) bab, masing-
masing bab terdiri atas sub bab guna lebih memperjelas ruang lingkup dan
cakupan permasalahan yang diteliti, dan juga untuk mendapatkan gambaran yang
lebih jelas Tentang arah dan tujuan penulisan skripsi ini, maka secara garis besar
BAB I. PENDAHULUAN
sistematika penulisan.
RESTITUSI
permasalah tersebut.