Anda di halaman 1dari 3

BAB I

A. Pendahuluan
Doa merupakan komunikasi antara manusia dan Allah al-Khaliq. Doa
merupakan simbol ketidak-berdayaan diri manusia dihadapan-Nya. Doa
merupakan simbol kebutuhan diri manusia terhadap kekuatan tak terbatas
bernama Allah. Bahkan hadits menyebut orang yang sombong bagi mereka
yang tidak pernah berdoa kepada-Nya, jadi manusia adalah “pengemis” belas
kasihan Allah’
Doa adalah ibadah. Oleh karena itu haruslah berlandaskan dalil perintah
melakukannya, maka dapat kita temukan dalil berupa perintah Allah agar kita
berdoa kepadaNya. Seperti Allah berfirman, "Berdoalah kepada-Ku, pasti
akan Aku kabulkan" (QS. Al-Mumin : 60). Allah juga berfirman dalam surat
Fathir ayat 15, "Hai manusia, kamulah yang sangat butuh kepada Allah; dan
Allah Dialah yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha
Terpuji." (QS. Fathir: 15).
Adapun dalam melaksanakan perintah berdo’a diatas, kita harus mengetahui
dan memahami tentang do’a, tatacara mengerjakannya waktu yang mustajab
serta tempat yang tepat dalam pelaksanaannya.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian doa?
2. Apakah keutamaan doa?
3. Kapan waktu berdoa?
4. Bagaimana etika berdoa?
5. dimana tempat yang dianjurkan berdoa?
BAB II

A. Pengertian doa
Menurut bahasa doa itu seakar kata dengan dakwah, dan dakwah artinya
adalah tuntutan, seruan, ajakan, undangan, dan penuntutan.
Kata du’a yang disambung dengan huruf bi, umpamanya du’aun bih artinya
undangan untuk hadir, du’a yang disambung dengan ‘ala (atas) artinya
mendoakan kebinasaan atau laknat sedangkan du’a disambung dengan lam lil
milki da’a lahu artinya mendo’akan kebaikan dan keselamatan atau
keberkahan.
Do’a menurut istilah syariah adalah:

ُ‫ال ُدعَا ُء هُ َوالطَّلَب‬

do’a itu adalah permohonan.


Maksudnya adalah permohonan dari yang adna/sangat rendah (manusia)
kepada yang a’la/Maha Tinggi kedudukannya (Allah) dalam bentuk ucapan,
di dalam hati, dilisankan, dan atau diperbuat dengan amalan.
Di dalam Islam dalam kenyataannya do’a itu ada dua macam, yaitu do’a yang
berisikan pujian, sanjungan kepadaNya dan doa yang berisikan permohonan.
Doa yang berisikan pujian disebut du’au tsana’. Adapun doa yang berisikan
permohonan disebut du’au sual. Doa pujian, tentu saja isinya tiadak akan
lepas dari menyebut atau memanggil nama-nama Allah swt, yang Maha
Tinggi, yaitu al-asmaul husna.
Doa adalah ibadah. Haram dipermainkan dan direkayasa untuk mengikuti
syahwat manusia. Hal ini disabdakan oleh Rasulullah Saw.
‫رواه الترمذي‬......... ُ‫ال ُّدعَا ُء ُه َو ا ْل ِعبَا َدة‬
Do’a itu adalah ibadah”. Hr. At Tirmidzi, Sunan at Tirmidzi, V: 456 No. 3372
Yang dimaksud ibadah dalam masalah doa adalah bahwa seorang hamba
ketika menyanjungkan pujian atau mengajukan suatu permohonan, pertama-
tama yang mesti dilakukannya adalah meyakini dirinya itu lemah, fakir
(teramat butuh). Adapun Allah yang A’la Maha Suci dan Maha Bersih dari
segala sifat kafakiran, keperluan, dan kelemahan. Ia Maha mendengar
terhadap setiap bisikan, Maha Bijaksana dalam setiap keputusan, dan Maha
Kaya untuk mengabulkan setiap permohonan dengan tepat dan selalu benar
karena keMahatahuan dan keMahabijaksanaanNya.

B. Keutamaan berdoa
Banyak terdapat keutamaan yang sangat dahsyat. Berikut ini beberapa
keutamaan yang bisa kita peroleh dari memanjatkan doa diantaranya:
Berdoa merupakan bentuk ketaatan kepada Allah swt. Karena doa merupakan
perintah dariNya sebagaimana firmanNya dalam surat Al-Mu’min: 60
ِ Z‫ال َربُّ ُك ُم ا ْد ُعوْ نِ ْٓي اَ ْستَ ِجبْ لَ ُك ْم ۗاِ َّن الَّ ِذ ْينَ يَ ْستَ ْكبِرُوْ نَ ع َْن ِعبَا َدتِ ْي َسيَ ْد ُخلُوْ نَ َجهَنَّ َم دَا ِخ‬
َ‫ر ْين‬Z َ َ‫َوق‬

“dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan
Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan
diri dari menyembah-Ku1akan masuk neraka Jahannam dalam Keadaan hina
dina".

1
Yang dimaksud dengan menyembah-Ku di sini ialah berdoa kepada-Ku

Anda mungkin juga menyukai