Anda di halaman 1dari 3

ANASTESI LOKAL (INFILTRASI)

No. Dokumen : 232 /SOP/UKP/2017


No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 07 Februari 2017
Halaman : 1/2

UPT. Puskesmas Emi Yuliani, SKM


Selindung NIP. 197107051991032001

1.Pengertian Anastesi lokal (infiltrasi) adalah salah satu teknik anastesi yang
digunakan dalam proses bedah pencabutan gigi dengan bahan
anastetikum yang dideponir di sekitar saraf yang menginervasi gigi
yang akan dilakukan pencabutan untuk menghilangkan rasa sakit
selama pencabutan dan bersifat terlokalisir dan reversible.
2.Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk anastesi lokal
(infiltrasi)
3.Kebijakan 1. Surat Keputusan Kepala UPT. Puskesmas Selindung
No.006/SK/ADM/UPT.PUS-SL/II/2017 Tentang Penetapan
Standar Operasional Prosedur ( SOP ).
2. Surat Keputusan Kepala UPT. Puskesmas Selindung
No.047/SK/ADM/UPT.PUS-SL/II/2017 Tentang Pelayanan
Klinis.
3. Surat Keputusan Kepala UPT. Puskesmas Selindung
No.117/SK/ADM/UPT.PUS-SL/II/2017 Tentang Pengkajian Awal
Klinis.
4.Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/62/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter Gigi.
5.Langkah-langkah 1. Dokter gigi memeriksa identitas pasien dan menyiapkan obat
anastesi.
2. Dokter gigi mempersilahkan pasien duduk di dental unit.
3. Dokter gigi melakukan pemeriksaan dan menegakkan diagnosa.
4. Dokter gigi memberikan penjelasan pada pasien tentang
tindakan yang akan dilakukan dan meminta persetujuan pasien.
5. Dokter gigi menyiapkan posisi pasien sesuai dengan regio gigi
yang akan di injeksi.
6. Dokter gigi menginstruksikan pasien untuk membuka mulut
selebar mungkin agar mendapatkan akses yang jelas ke mulut
pasien.
ANASTESI LOKAL (INFILTRASI)
No. Dokumen : 232 /SOP/UKP/2017
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 07 Februari 2017
Halaman : 2/2

UPT. Puskesmas Emi Yuliani, SKM


Selindung NIP. 197107051991032001

7. Dokter gigi mengambil kapas steril menggunakan pinset dan


mengaplikasikan antiseptik pada kapas kemudian mengolesi gusi
yang akan dilakukan injeksi dengan gerakan searah 1 kali.
8. Dokter gigi menganastesi gusi bagian bukal dengan
menyuntikkan lidokain 0,5-1cc ke gusi bagian
bukal/lingual/palatal dengan teknik infiltrasi di sekitar apeks pada
gigi yang akan dicabut.
9. Perawat gigi membuang spuit pada safety box dengan cara
ujung jarum masuk lebih dulu.
6.Unit Terkait Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
ANASTESI LOKAL (INFILTRASI)
No. Dokumen : 232 /DT/UKP/2017
No. Revisi : 00
DAFTAR
Tanggal Terbit : 07 Februari 2017
TILIK Halaman : 1/2

UPT. Puskesmas Emi Yuliani, SKM


Selindung NIP. 197107051991032001

Unit : Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut...................................................


Nama Petugas : Drg .Stella LS.........................................................................................
Tanggal Pelaksanaan : ...............................................................................................................
NO KEGIATAN YA TIDAK TB
1. Apakah dokter gigi memeriksa identitas pasien dan menyiapkan
obat ?
2. Apakah dokter gigi mempersilahkan pasien duduk ke dental unit?
3. Apakah dokter gigi melakukan pemeriksaan dan menegakkan
diagnosa ?
4. Apakah dokter gigi memberikan penjelasan pada pasien tentang
tindakan yang akan dilakukan dan meminta persetujuan pasien?
5. Apakah dokter gigi menyiapkan posisi pasien sesuai dengan region
gigi yang akan di injeksi?
6. Apakah dokter gigi mengintruksikan pasien untuk membuka mulut
selebar mungkin agar mendapatkan akses yang jelas ke mulut
pasien?
7. Apakah dokter gigi mengambil kapas steril menggunakan pinset dan
mengaplikasikan antiseptik pada kapas kemudian mengolesi gusi
yang akan dilakukan injeksi dengan gerakan searah 1 kali?
8. Apakah dokter gigi menganastesi gusi bagian bukal dengan
menyuntikkan lidokain 0,5-1cc ke gusi bagian bukal/lingual/palatal
dengan teknik infiltrasi disekitar apeks pada gigi yang akan dicabut?
9. Apakah dokter gigi membuang spuit pada safety box dengan cara
ujung jarum masuk lebih dulu?
CR : ..................................%

Pangkalpinang........................,..........
Pelaksana/Auditor

..........................................
NIP. ................................

Anda mungkin juga menyukai