Makalah Kelompok 3 Geo
Makalah Kelompok 3 Geo
“ BANGUN RUANG”
OLEH KELOMPOK 7
DOSEN PENGAMPU :
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang maha esa, karena rahmat dan
karuniaNya penulis dapat menyelesaikan salah satu tugas wajib dalam mata kuliah Geometri
bidang dan ruangan yaitu Makalah Bangun Ruang Sisi Lengkung. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada Dosen pengampu di mata kuliah ini yakni, Bapak Prof.
Dr. Hasratudin Siregar M.Pd yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan tugas
makalah ini.
Tugas Makalah ini disusun dengan harapan dapat meningkatan wawasan pembaca
sekaligus penulis mengenai pengetahuan mengenai bangun ruang. Kami penulis menyadari
bahwa tugas makalah yang dikerjakan ini masih jauh dalam hal kesempurnaan. Maka dari itu
apabila dalam hasil tugas ini masih ada kekurangan dan kesalahan kami mohon maaf. Karena
sesungguhnya pemahaman dan pengetahuan kami hanya terbatas.
Untuk menyempurnakan tugas Makalah Bangun Ruang ini, penulis mengharapkan saran
dan kritik dari pembaca yang bersifat membangun dan memotivasi. Saya berharap semoga
tugas Makalah ini dapat bermanfaat bagi banyak orang dan terlebih khusus bagi penulis.
Penulis
Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ........................................................................................................................................... 1
BAB 2 PEMBAHASAAN ..................................................................................................................... 3
2.1 Kubus ............................................................................................................................................ 3
2.2 Balok ............................................................................................................................................. 5
2.3 Prisma ........................................................................................................................................... 8
2.4 Kerucut........................................................................................................................................ 11
2.5 Bola ............................................................................................................................................. 14
2.6 Limas .......................................................................................................................................... 16
2.7 Tabung ......................................................................................................................................... 21
BAB III PENUTUP ............................................................................................................................. 22
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................................. 22
3.2 Saran ........................................................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 23
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Geometri adalah salah satu cabang ilmu matematika yang mempelajari tentang bentuk,
ukuran, dan hubungan spasial antar objek di bidang maupun di ruang. Dalam geometri,
terdapat dua konsep utama, yaitu geometri bidang dan geometri ruang. Geometri bidang
mempelajari tentang bentuk, ukuran, dan sifat-sifat objek dua dimensi seperti segitiga,
lingkaran, dan persegi panjang, sedangkan geometri ruang mempelajari tentang bentuk,
ukuran, dan sifat-sifat objek tiga dimensi seperti kubus, balok, kerucut, dan bola.
Salah satu topik penting dalam geometri ruang adalah bangun ruang. Bangun ruang
adalah objek tiga dimensi yang memiliki volume dan luas permukaan. Contoh bangun ruang
antara lain kubus, balok, prisma, kerucut, tabung, dan bola. Pengetahuan tentang bangun
ruang sangat penting dalam berbagai bidang, seperti arsitektur, teknik sipil, dan ilmu fisika.
Dalam makalah tentang bangun ruang dalam geometri bidang dan ruang, akan dibahas
tentang definisi bangun ruang, sifat-sifat bangun ruang, cara menghitung volume dan luas
permukaan bangun ruang, serta contoh-contoh penerapan bangun ruang dalam kehidupan
sehari-hari dan berbagai bidang. Makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang
lebih mendalam tentang bangun ruang dan pentingnya pengetahuan tentang bangun ruang
dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam bidang-bidang tertentu.
Geometri adalah salah satu cabang ilmu matematika yang mempelajari tentang bentuk,
ukuran, dan hubungan spasial antar objek di bidang maupun di ruang. Dalam geometri,
terdapat dua konsep utama, yaitu geometri bidang dan geometri ruang. Geometri bidang
mempelajari tentang bentuk, ukuran, dan sifat-sifat objek dua dimensi seperti segitiga,
lingkaran, dan persegi panjang, sedangkan geometri ruang mempelajari tentang
bentuk,ukuran, dan sifat-sifat objek tiga dimensi seperti kubus, balok, kerucut, dan bola.
Salah satu topik penting dalam geometri ruang adalah bangun ruang. Bangun ruang
adalah objek tiga dimensi yang memiliki volume dan luas permukaan. Contoh bangun ruang
antara lain kubus, balok, prisma, kerucut, tabung, dan bola. Pengetahuan tentang bangun
ruang sangat penting dalam berbagai bidang, seperti arsitektur, teknik sipil, dan ilmu fisika.
Dalam makalah tentang bangun ruang dalam geometri bidang dan ruang, akan dibahas
tentang definisi bangun ruang, sifat-sifat bangun ruang, cara menghitung volume dan luas
permukaan bangun ruang, serta contoh-contoh penerapan bangun ruang dalam kehidupan
sehari-haridan berbagai bidang. Makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang
lebih mendalam tentang bangun ruang dan pentingnya pengetahuan tentang bangun ruang
dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam bidang-bidang tertentu
1
.
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan dari makalah yaitu:
1. Untuk mengetahui apa itu bangun ruang.
2. Untuk mengetahui cara menentukan volume bangun ruang.
3. Untuk mengetahui cara menentukan luas permukaan bangun ruang.
2
BAB 2
PEMBAHASAAN
2.1 Kubus
1. Pengertian Kubus
Kubus adalah bangun ruang beraturan yang dibatasi oleh dua bidang sisi yang sejajar dan
bidang-bidang tegak yang saling berpotongan dan kongruen. Berikut adalah gambar
kubus ABCD. EFGH
2. Ciri-ciri kubus
3. Unsur-unsur kubus
3
Setiap kubus memiliki unsur-unsur sebagai berikut
Titik sudut, yaitu perpotongan tiga sisi atau tig rusuk. Titik sudut kubus ABCD.
EFGH ada yaitu titik sudut A, B, C, D, E, F, G, dan H.
Rusuk, yaitu garis yang membentuk kubus Rusuk kubus ABCD. EFGH ada 12, yaitu
AB, BC, CD, DA, EF, FG, GH, HE, AE, BF, CG dan DH.
Sisi, yaitu bidang datar yang membatasi kubus Sisi kubus ABCD. EFGH ada 6, yaitu
ABCD, EFGH, ABFE, BCGF, DCGH, dan ADHE.
Diagonal bidang, yaitu garis yang menghubungka dua titik sudut pada sisi (bidang
sisi). Diagonal bidang kubus ABCD, EFGH ada 12, yaitu AC BD. EG, FH, AF, BE,
CF, BG, CH, DG, DE dan AH.
Diagonal ruang, yaitu garis yang menghubungkan dua titik dan melewati ruangan.
Diagonal ruang kubus ABCDEFGH ada 4 yaitu AG, CE, PH, dan DF.
Bidang diagonal, yaitu bidang di dalam kubus yang dibatasi oleh dua rusuk dan dua
diagonal bidang yang berhadapan dan sejajar. Bidang diagonal kubus ABCDEFGH
ada 6, yaitu ACGE, DBFH, ABGH, DEFC, BEHC, dan AFGD.
Hubungan antara banyak sisi (s), titik sudut (T), dan rusuk (R) ditulis dengan rumus
Euler sebagai berikut. S + T = r+2
Volume Kubus
Kubus merupakan bentuk khusus dan balok yang rumus mencari volumenya telah
dibuktikan sebelumnya. Perbedaan yang mendasar antara kubus dan balok terletak
pada panjang rusuknya. Jika pada balok panjang rusuknya berbeda-beda antara
panjang (p), lebar (1) dan tingginya (t), maka pada kubus semua panjang rusuknya
sama yaitu panjang = lebar = tinggi.
4
Perhatikan gambar kubus diatas. Pada gambar tersebut tampak bahwa rusuk-rusuknya
sama panjang, yaitu p= l = t = s. dengan mensubstituskan nilai p, l dan t pada rumus
volume balok, maka akan di dapatkan rumus volume kubus sebagai berikut:
Volume Balok = p x l x t
Maka Volume Balok dengan rusuk yang sama panjang = p x l x t = s x s x s = 𝑠 3
Balok dengan rusuk yang sama panjang disebut juga kubus jadi
Volume Kubus = 𝒔𝟑
Luas Kubus
Pada gambar diatas terdapat kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk “s”. Seperti
diketahui, pada kubus terdapat 6 buah sisi / bidang yang semuanya berbentuk persegi.
Bidang yang dimaksud seperti yang ada pada gambar di atas adalah bidang ABCD
(bawah), BCGF (kanan), ADHE (kiri), ABFE (depan), DCGH (belakang), dan EFGH
(atas). Dapat dilihat dengan jelas pada jaring-jaring kubus berikut :
2.2 Balok
1. Pengertian Balok
5
Balok adalah bangun ruang beraturan yang dibatasi oleh tiga pasang persegi panjang.
Berikut adalah gambar balok ABCDEFGH.
2. Ciri-ciri balok
3. Unsur-unsur balok
6
Bidang diagonal, yaitu bidang di dalam kubus yang dibatasi oleh dua rusuk dan dua
diagonal bidang yang berhadapan dan sejajar. Bidang diagonal kubus ABCDEFGH
ada 6, yaitu ACGE, DBFH, ABGH, DEFC, BEHC, dan AFGD.
Hubungan antara banyak sisi (s), titik sudut (T), dan rusuk (R) ditulis dengan rumus
Euler sebagai berikut. S + T = r+2
Volume Balok
Dalam membuktikan rumus volume balok dapat kita lakukan dengan pembuktian
secara induktif.
Misalkan kubus di atas memiliki volume 1 satuan. Maka jika kita menyusun beberapa
kubus yang mempunyai volume 1 satuan maka volumenya akan bertambah. Untuk
lebih jelasnya perhatikan gambar berikut :
Gambar balok di atas memiliki volume 8 satuan karena memiliki 8 kubus. Untuk
lebih memperjelas lagi tentang volume balok, silahkan perhatikan gambar berikut.
Balok di atas memiliki volume 24 satuan karena terdapat 24 kubus 1 satuan volume
yang menyusunnya. Cara untuk mengetahui banyaknya balok tersebut hampir sama
dengan saat membuktikan rumus luas persegi. Namu bedanya kita mengitung dengan
dua tahap yaitu :
Tahap pertama : menghitung jumlah kotak yang berada pada sisi depan (lihat
gambar). Pada gambar di atas jumlah kotak yang berada disisi depan adalah 12 yang
merupakan hasil perkalian dari p = 4 dan t = 3.
7
Tahap kedua : setelah mengetahui jumlah kotak sisi depan kemudian kita kalikan lagi
dengan jumlah kolom pada sisi samping (kanan/kiri) yang kemudian menghasilkan 24
dengan l = 2. 24 tidak lain merupakan volume balok.
Dari tahapan di atas dapat diketahui dengan jelas bahwa untuk mencari volume balok
dapat menggunakan rumus :
V balok = p x l x t
Luas Balok
Pada balok terdapat diatas terdapat 6 buah sisi / bidang yang semuanya merupakan
persegi panjang yaitu bidang ABCD (bawah), BCGF (kanan), ADHE (kiri), ABFE
(depan), DCGH (belakang), dan EFGH (atas). Lebih jelasnya lihat pada jaring-jaring
balok dibawah ini.
Dari gambar di atas dapat di uraikan bahwa rumus luas permukaan balok
(L.ABCD.EFGH) adalah :
L. ABCD.EFGH = L.ABCD + L.BCGF + L.ADHE + L.ABFE + L.DCGH +
L.EFGH
2.3 Prisma
1. Pengertian Prisma
Prisma adalah salah satu jenis bangun ruang geometri dengan tiga bagian sisi. Bagian sisi
tersebut terdiri dari alas, tutup, dan vertikal. sisi alas dan tutup merupakan dua bangunan
datar yang sama bentuk dan ukurannya atau bisa disebut kongruen. Prisma sendiri
memiliki berbagai jenis sesuai dengan banyaknya sisi vertikal dan sisi pada bangun datar
alas atau tutup.
8
2. Jenis-jenis prisma
Ciri ciri :
1. Memiliki 5 sisi
2. Memiliki 6 titik sudut
3. Memiliki 9 rusuk
4. Sisi alas dan sisi atas berbentuk segi tiga
5. Sisi tegak berbentuk persegi panjang
Ciri ciri :
1. Memiliki 6 sisi
2. Memiliki 8 titik sudut
3. Memiliki 12 rusuk
4. Sisi alas dan sisi atas berbentuk segi empat atau persegi
5. Sisi tegak berbentuk persegi panjang
Ciri ciri :
1. Memiliki 7 sisi
2. Memiliki 10 titik sudut
3. Memiliki 15 rusuk
4. Sisi alas dan sisi atas berbentuk segi lima
5. Sisi tegak berbentuk persegi panjang
Ciri ciri :
1. Memiliki 8 sisi
2. Memiliki 12 titik sudut
3. Memiliki 18 rusuk
4. Sisi alas dan sisi atas berbentuk segi enam
5. Sisi tegak berbentuk persegi panjang
3. Unsur-unsur prisma
Prisma memiliki beberapa unsur pembentuknya, yaitu dua bidang sisi berbentuk segi-n
yang sejajar dan kongruen sebagai sisi alas dan sisi atas/tutup, serta sisi tegak yang
berbentuk segiempat sebagai selimut prisma.Adapun unsur unsur dari prisma yaitu :
9
Titik sudut
Adalah titik pertemuan dari dua (atau lebih) kurva, garis, atau sisi yang bertemu yang
akhirnya membentuk sebuah sudut, serta titik yang berada diujung polygon maupun
polyhedron.
Rusuk
Merupakan sebuah ruang garis tempat pertemuan 2 sisi dari bangun datar, ketika
menggambar bangun ruang prisma, garis-garis yang kita gambar adalah rusuknya.
Bidang sisi
Merupakan suatu bidang yang membatasi bangun ruang dan sekitarnya atau
merupakan sebuah sisi atau bidang pada bangun ruang yang membatasi wilayah
antara ruang yang satu dengan ruang yang lain.
Berdasarkan bentuk alas dan atapnya, prisma dibedakan menjadi prisma segitiga, prisma
segi empat, prisma segi lima, prisma segi enam, dan seterusnya hingga prisma segi tak
terhingga yang sering disebut tabung
Untuk menentukan karakteristik atau sifat-sifat prisma, tergantung dari jenis prisma itu
sendiri. Dan untuk mengetahui jumlah banyaknya unsur pada prisma dapat ditentukan
dengan rumus:
sisi = n + 2, rusuk = 3n, dan titik sudut = 2n.
Untuk mencari luas permukaan prisma, yaitu harus kita cari semua luas sisi-sisi pada
bangun ruang itu. Luas permukaan prisma sama dengan
L.ABC + L.DEF + L.ABED + L.BCFE + L.ACFD
Tentunya, luas tutup prisma sama dengan luas alas prisma.
Sedangkan luas samping/selimutnya, yaitu luas sisi alas dikalikan dengan tingginya.
L.ABED = AB BE = AB t
L.BCFE = BC CF = BC t
L.ACFD = AC CF = AC t
10
Sehingga, luas permukaannya adalah
L.Permukaan = L.ABC + L.DEF + L.ABED + L.BCFE + L.ACFD
L.Permukaan = 2 L.alas + AB t + BC t + AC t
L.Permukaan = 2 L.alas + (AB + BC + AC) t
L.Permukaan = 2 L.alas + (Keliling alas) t
L.Prisma =2 L.alas + (K.alas) t
Volume prisma
Kita dapat Membuktikan rumus volume prisma dengan menggunakan prisma tegak
segitiga siku-siku
Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa prisma tegak segitiga siku-siku merupakan
hasil dari membelah balok menjadi dua bagian yang sama besar dimana perpotongan
tersebut di ambil dari diagonal bidang ruangnya.
Dari fakta diatas diperoleh bahwa :
2.4 Kerucut
1. Pengertian Kerucut
Kerucut adalah sebuah bangun ruang yang memiliki satu buah titik sudut dan dua buah
sisi. Salah satu sisinya adalah alas kerucut yang berbentuk lingkaran,dan sisi yang lain
merupakan selimut bangun kerucut. Bangun ruang kerucut terdiri atas 2 sisi,1 rusuk, dan
1 titik sudut. Salah satu contoh penerapan kerucut adalah dalam bagunan bangunan
arsitektur seperti menara atau kubah dan benda-benda dalam kehidupan sehari hari seperti
nasi tumpeng, dan topi ulang tahun.
11
KETERANGAN
r : Jari jari alas kerucut
s : garis pelukis kerucut
t : tinggi kerucut
a. Memiliki dua permukaan, yaitu permukaan lengkung(selimut) dan permukaan datar pada
bagian alasnya
b. Mempunyai 1 rusuk berbentuk bulat
c. Mempunyai 1 sudut di ujung kerucut
d. Jarak dari puncak kerucut ke alasnya disebut tinggi kerucut.
e. Jarak dari pusat lingkaran alas kerucut ke tepi lingkaran disebut jari – jari alas kerucut
f. Garis yang menghubungkan puncak kerucut dengan titik tengah lingkaran alas kerucut
disebut sumbu kerucut
g. Kerucut memiliki satu titik ujung atau puncak yang dikenal sebagai vertex atau verteks.
3. Unsur-Unsur Kerucut
Titik Puncak
Titik ujung pada kerucut yang merupaka titik tertinggi atau terjauh dari alas
Sumbu Kerucut
Garis yang menghubungkan puncak kerucut dengan pusat lingkaran alas
Bidang Alas
12
Permukaan datar pada bagian bawah kerucut yang berbentuk lingkaran atau elips
Tinggi Kerucut
Jarak Antara Puncak kerucut dengan permukaan alas
Tepi atau rusuk
Garis yang membentuk batas antara permukaan selimut dengan permukaan alas
Jari – jari alas kerucut
Jarak dari pusat lingkaran alas kerucut ke tepi lingkaran alas
Panjang Garis Pelukis
Garis yang menghubungkan puncak kerucut dengan titik pada tepi alas melalui
permukaan selimut kerucut.
Berdasarkan definisi, luas alas kerucut adalah πr 2 sehingga volume piramida untuk
kerucut dapat dituliskan sebagai V= 3 , yang merupakan volume kerucut.
Rumus luas permukaan kerucut adalah L = πr(l + r),dimana r adalah jari – jari alas
kerucut, dan l adalah panjang garis pelukis.
Untuk membuktikan rumus luas permukaan kerucut, kita dapat membagi permukaan
kerucut menjadi sebuah lingkaran pada alas dan sejumlah juring lingkaran yang
memanjang dari pusat lingkaran pada alas hingga ke tepi selimut.
Dengan demikian, luas permukaan kerucut dapat dihitung dengan menambahkan luas
lingkaran pada alas dengan jumlah luas juring lingkaran yang ada pada permukaan
selimut kerucut.
Luas lingkaran pada alas adalah πr^2, sedangkan luas juring lingkaran dapat dihitung
sebagai 1/2 × 2πrl, atau πrl, di mana l adalah panjang garis pelukis.
13
2.5 Bola
1. Pengertian Bola
Bola merupakan salah satu bangun ruang sisi lengkung yang tersusun dari tak terhingga
banyaknya lingkaran yang berpusat di satu titik yaitu titik pusat bola. Bola juga dapat
diartikan sebagai himpunan semua titik dalam dimensi tiga yang berjarak sama dengan
suatu titik acuan, yaitu titik pusat bola.
2. Ciri-ciri lingkaran
a. Jari-jari Bola
Garis A dan B disebut dengan jari-jari bangun ruang bola. Jari-jari bangun ruang bola
yaitu Jarak titik pusat bola ke sebuah titik pada kulit bola. Titik pusatnya yaitu titik O.
b. Diameter Bola
Ruas garis AB disebut dengan diameter bangun ruang bola. Diameter bola yaitu sebuah
garis yang menghubungkan dua titik pada sisi bola yang melewati titik pusat bola.
Panjang diameter bola adalah 2 kali dari jari-jari bola. Diameter bola juga dapat disebut
sebagai tinggi bola.
c. Sisi Bola
Sisi bola yaitu sebuah kumpulan titik yang memiliki jarak sama terhadap titik O. Sisi bola
juga disebut sebagai kulit bola atau selimut bola. Ruas-ruas garis pada selimut bola yaitu
ACBD disebut sebagai garis pelukis bola.
Luas Permukaan
14
Misalkan gambar sebuah bola plastik dengan jari-jari r, sedangkan gambar yang
ditunjuk anak panah merupakan sehelai kertas dengan bentuk persegi panjang dengan
ukuran panjang 4πr dan lebarnya r. Sehingga luas persegi panjang tersebut adalah
4πr2.
Apabila bola plastik tersebut dikuliti dan kemudian kulitnya diletakkan di sehelai
kertas dengan permukaan persegi panjang dengan luas 4πr2. Kulit bola tersebut akan
sama persis menutupi keseluruhan permukaan keras kertas itu. Maka hal tersebut
menunjukkan bahwa luas permukaan bola adalah:
L. Bola = 4πr2
Volume bola
15
Volume bola = 2 x volume kerucut
2.6 Limas
1. Pengertian Limas
Limas merupakan bangun ruang tiga dimensi yang dibatasi dengan alas berbentuk persegi
banyak dan memiliki satu titik puncak. Adapun Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), limas didefinisikan sebagai benda ruang yang alasnya berbentuk segitiga,
segiempat dan lain sebagainya dan dibidang sisinya berbentuk segitiga dengan titik
puncak berimpit.
Limas dikelompokkan menjadi bebrapa kategori seperti limas segitiga, limas segi empat,
limas segi lima, dan lain sebagainya. Limas memiliki alas berbentuk persegi disebut
piramida, sementara limas yang memiliki alas berbentuk lingkaran disebut dengan
kerucut. Misalnya, limas berbentuk piramida Mesir dengan alas persegi.
2. Unsur-unsur Limas
Titik sudut
Rusuk
Bidang sisi
16
Untuk lebih jelasnya lihat gambar berikut
3. Rumus Limas
Volume Limas
Ket:
3
V= volume
P= panjang
L= lebar
T= tinggi
Luas Permukaan Limas
Limas segitiga merupakan bangun ruang yang memiliki bidang alas berbentuk segitiga.
Biasanya sama kaki, segitiga sama sisi, dan bentuk lainnya
17
t = tinggi
b) luas permukaan
𝐿 𝐿𝑎 + 𝐿 +𝐿 +𝐿 Ket:
La= luas alas
L I= luas segitiga 1
L II = luas segitiga 2
L III = luas segitiga 3
b. Limas Segiempat
Limas segiempat yaitu limas dengan alas segiempat. Dapat berupa persegi, persegi
panjang, belahketupat, jajar genjang, layang-layang, dan trapesium.
Limas segilima merupakan jenis lilmas yang memiliki alas berupa segi lima.
18
Rumus Limas segilima
a) Volume
𝑎 Ket:
2
V= volume
La = luas alas
t = tinggi
b) luas permukaan
𝐿 𝐿𝑎 + 𝐿 +𝐿 +𝐿 +𝐿 +𝐿
Ket:
La= luas alas
L I= luas segitiga 1
L II = luas segitiga 2
L III = luas segitiga 3
L IV = luas segitiga 4
L V = luas segitiga 5
d. Limas Segienam
Limas segienam merupakan salah satu jenis limas yang memiliki alas berbentuk bangun
datar berupa segi enam.
19
V= volume
La = luas alas
t = tinggi
b) Luas permukaan
𝐿 𝐿𝑎 + 𝐿 +𝐿 +𝐿 +𝐿 +𝐿 +𝐿
Ket:
La= luas alas
L I= luas segitiga 1
L II = luas segitiga 2
L III = luas segitiga 3
L IV = luas segitiga 4
L V = luas segitiga 5
L VI = luas segitiga 6
2.7 TABUNG
1. Pengertian Tabung
Tabung adalah sebuah bangun ruang 3 dimensi yang dibentuk oleh 2 buah lingkaran
identik yang sejajar dan sebuah persegi panjang yang mengelilingi kedua lingkaran
tersebut.
2. Ciri-ciri Tabung
Sebuah tabung memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Mempunyai 2 rusuk
Alas dan tutup berbentuk lingkaran
Mempunyai 3 bidang sisi (bidang alas, bidang
selimut, bidang penutup/atap)
3. Unsur-unsur Tabung
20
4. Tabung
Volume Tabung
Volume tabung dapat dihitung dengan rumus berikut:
V = Luas alas tinggi
2
V=
V = π r2 t
Keterangan:
V = Volume tabung
22
= phi ( atau 3,14)
r = jari – jari alas / atap
t = tinggi tabung
21
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan mengenai bangun ruang dalam geometri bidang dan ruang,
dapat disimpulkan bahwa pengetahuan tentang bangun ruang sangat penting dalam berbagai
bidang, seperti arsitektur, teknik sipil, dan ilmu fisika. Bangun ruang adalah objek tiga
dimensi yang memiliki volume dan luas permukaan, seperti kubus, balok, prisma, kerucut,
tabung, dan bola.
Sifat-sifat bangun ruang meliputi bentuk, ukuran, dan hubungan antar bagian-bagian dari
bangun ruang tersebut. Cara menghitung volume dan luas permukaan bangun ruang juga
merupakan hal yang penting untuk dipahami, karena rumus-rumus tersebut dapat digunakan
dalam perhitungan di berbagai bidang.
Contoh penerapan bangun ruang dalam kehidupan sehari-hari dan berbagai bidang
mencakup berbagai hal, seperti perhitungan luas lahan, perencanaan pembangunan gedung,
perhitungan kapasitas tangki, dan sebagainya.
3.2 Saran
Makalah yang telah kami susun masih jauh dari kata sempurna maka kami penulis
menyarankan untuk setiap pembaca yang agar bisa membaca dengan baik apa yang telah
kami paparkan pada makalah ini, dan juga mendiskusikan serta mencari reverensi tambahan
agar mampu untuk lebih memahami apa yang berkaitan dengan materi yang telah kami
paparkan,dan kami pun menyarankan agar dilakukan latihan mengenai volume dan luas
bangun ruang serta melakukan aplikasi praktis agar penyampai dan penerimaan materi ini
bisa terjalan dengan baik, kiranya Dengan mengikuti saran-saran tersebut, pembaca dapat
memperdalam pemahaman tentang bangun ruang dalam geometri bidang dan ruang dan dapat
menerapkannya dengan baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam bidang-bidang
tertentu.
22
DAFTAR PUSTAKA
Amin. (2020, Agustus 24). Materi Bola : Pengertian, Unsur-unsur, Menghitung luas
Permukaan, dan menghitung Volume.
Doyan Blog. Macam Macam Prisma : Jenis Jenis, Rumus & Gambar. Doyanblog. Published
May 5, 2022. Accessed May 11, 2023. https://www.doyanblog.com/macam-macam-prisma/
Emma, 2023. Tabung (Silinder): Pengertian, Ciri, Unsur, Rumus, dan Contoh Soal, Minggu
April.
https://www.kompas.com/skola/read/2022/01/12/144952269/unsur-unsur-bangun-ruang-
kerucut?page=all
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5618019/mengenal-bangun-ruang-beserta-macam-
dan-ciri-cirinya
Munawwarah, 2022. Pembelajaran Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung Melalui Pendekatan
Etnomatematika Di MTs. Aceh, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda ACEH.
Sari, N. L. I. 2012. Asyiknya Belajar Bangun Ruang Sisi Datar. Jakarta Timur: PT Balai
Pustaka.
23