Askep Gastritis Kelompok 8 KD
Askep Gastritis Kelompok 8 KD
A
DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA (NYAMAN NYERI)
E.T. CAUSA GASTRITIS
DI RUANG FLAMBOYAN RS TNI-AD GUNTUR GARUT
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Praktik Profesi Keperawatan Dasar Profesi Ners
A. PENGKAJIAN
Tanggal : 17 Agustus 2023
Jam : 08.00 WIB
a. Identitas Klien
Nama : Tn. A.S
Umur : 44 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Alamat : Kp.Cibodas Rt/Rw 05/03 Banjarsari
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Suku Bangsa : Indonesia- Sunda
Tanggal Masuk RS : 16 Agustus 2023
NO CM : 203482
Diagnosa Medis : Gastritis Akut
Tanggal Pengkajian : 17 Agustus 2023
Genogram
Keterangan :
: Laki – Laki
: Perempuan\
: Suami
: Isteri
: Klien / Pasien
: Tinggal Serumah
: Garis Perkawinan
: Garis Keturunan
Hasil Kajian :
Klien sedikit tau tentang perawatan dan pengobatan terhadap penyakitnya.
b. Nutrisi Metabolik dan Kebutuhan Cairan
Menghitung Body Mass Index (BMI) :
BB
TB x TB (m)
BB : Berat Badan 53 kg
TB : Tinggi Badan satuan meter 160 cm
STATUS KATEGORI BATAS AMBANG
Kekurangan BB Tingkat
< 17,00
Berat
KURUS
Kekurangan BB Tingkat
17,00 s.d 18,50
Ringan
NORMAL Ideal > 18,50 s.d 25,00
Kelebihan BB Tingkat
> 25,00 s.d 27,00
Ringan (Overweight)
KEGEMUKAN
Kelebihan BB Tingkat
> 27,00
Berat (Obesitas)
PEMERIKSAAN
Hari : Kamis
Tanggal : 17 Agustus 2023
No Jenis Sehat Sakit
1 Pola Makan Baik Kurang baik
Keb. Kalori 2,238 2,238
Jenis Nasi : putih Nasi : Tim
Lauk : tempe/tahu Lauk : ikan/ayam
Sayur : tumis jagung Sayur : Sayur Sop
Porsi 1 porsi ½ porsi
Frekuensi 2-3 x/ hari 3x/hari
Diet Khusus Tidak ada Tidak ada
Makanan Disukai Makanan pedas Tidak ada
Kesulitan Menelan Tidak ada Tidak ada
Gigi Palsu Tidak ada Tidak ada
Nafsu Makan Baik Berkurang
Usaha mengatasi masalah Tidak ada
2 Pola Minum Lancar Lancar
Jenis Air putih Air putih
Frekuensi 5-7 gelas/hari 5-7 gelas/hari
Jumlah 1000 ml 1000 ml
Kebutuhan Cairan 2,16 ml/hari 2,16 ml/hari
Jumlah Tetesan *) Tidak terpasang infus 13 tetes/menit
Pantangan Tidak ada Tidak boleh konsumsi kopi
Minuman yang disukai Kopi dan teh Teh
Usaha mengatasi masalah Tidak ada
Hari : jum’at
Tanggal : 18 agustus 2023
No Jenis Sehat Sakit
c. Pola Eliminasi
Hari : Kamis
Tanggal : 17 Agustus 2023
No Jenis Sebelum dirawat Selama dirawat
Hari : jum’at
Tanggal : 18 Agustus 2023
No Jenis Sebelum dirawat Selama dirawat
Hari : Sabtu
Tanggal : 19 Agustus 2023
No Jenis Sebelum dirawat Selama dirawat
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
1. Mandi
2. Berpakaian
3. Eliminasi
5. Berpindah
6. Berjalan
7. Berbelanja
8. Memasak
9. Naik tangga
Ket.: 0 = Mandiri
1 = Alat bantu
2 = Dibantu orang lain
3 = Dibantu orang lain – alat
4 = Tergantung/tidak mampu
e. Peronal Hygiene
4. Menyikat Gigi
Frekuensi : 2x sehari
Sedikit Panjang
5. Keadaan Kuku
6. Keramas 2 hari 1x
Hari : jum’at
Tanggal : 18 Agustus 2023
No Jenis Sebelum Masuk RS Selama Dirawat
Hari : sabtu
Tanggal : 19 Agustus 2023
No Jenis Sebelum Masuk RS Selama Dirawat
Hasil Kajian :
Jika klien mengalami banyak masalah pertama yang di ajak klien diskusi adalah
istri dan anak pertamanya.
Tanda vital
Tekanan darah : 140/90 mmHg
Suhu : 36,3ºC
Nadi : 67X/menit
Skala mengukur kekuatan nadi : 2+ Mudah teraba, nadi normal
Irama : Reguler
Kualitas : Kuat
Pernafasan : RR 22 X/menit,
Pola Pernafasan : Takipneu (>20x/mnt)
Head to toe
Kepala
Bentuk dan ukuran kepala : □ Dolichepalus (lonjong), □ Brakhiocepalus (Bulat),
□ Ada luka, □ Darah, □ Hidrocepalus, □ Ada nyeri tekan
Warna rambut : □ Hitam, □ Beruban, □ Kuning, □ Coklat, □ Warna buatan
Kebersihan rambut : □ Bersih, □ Kotor
(□ ketombe, □ kutu, □ berminyak, □ rontok)
Penglihatan : Visus : □ Jelas, □ Rabun, □ Buta
Sklera : □ Putih, □ Ikterik, □ Kemerahan
Konjungtiva : □ Anemis, □ Tidak
Kelopak Mata : □ Oedema, □ Ptosis, □ Peradangan, □ Luka, □ Benjolan
Bulu Mata : □ Rontok, □ ........................
Konjunctiva : □ Perubahan Warna .......................................
Warna Iris : .................................,
Reaksi Pupil : □ Bulat/simetris □ Tidak Simetris □ Dilatasi □ Konstriksi
□ Dilatasi saat cahaya terang/kontriksi saat cahay redup
□ Reaksi lambat, □ Miosis □ Midriasis, □ Nistagmus, □
Strabismus
Pemeriksaan Visus : □ Dengan Snellen Chart (OD :................,
OS :...................)
□ Tanpa Snellen Chart (Ketajaman Baik / Kurang)*
Lapang Pandang : □ Normal, □ Haemi Anoxia, □ Haemoxia
Tekanan Bola Mata : □ Tonometri (........................),□ Dengan Palpasi
(.............)
Bentuk Telinga : ......................................................, □ Nyeri Tekan, □
Peradangan, □ Pendarahan, □ Perforasi
Pendengaran : □ Jelas, □ Tidak Jelas, □ Tidak mendengar
Dengan Arloji : ..........................................
Uji Weber : □ Seimbang, □ Lateralisasi Kanan, □ Lateralisasi Kiri
Uji Rinne : □ Hantaran tulang lebih keras, □ Lemah, □ Sama
dibanding hantaran udara
Uji Swabach : □ Memanjang, □ Memendek, □ Sama
Kebersihan Telinga : □ Bersih, □ Kotor, □ Ada lesi, □ Serumen berlebihan
Hidung : □ Bersih, □ Kotor, □ Ada Lesi, □ Perdarahan
Pernafasan cuping hidung ( + / - ), □ Pembesaran /Polip
Penggunaan alat O2 : □ Ada (□ Nasal Canul, □ Binasal Canul, □ Simple Mask,
□ RM, □ NRM) Pemeberian O2 : ........................L/Menit
Rumus yang digunakan :
(RR x Volume Tidal x Efektivitas Alat Pernafasan),
Efektifitas Alat :
Nasal Canul / Binasal (20-40%), maks pemberian O2 :
1-6 Liter, Simple Mask (40-60%), Maks pemberian
O2 : 5-8 Liter, Rebreathing Mask (60-80%), Maks
pemberian O2 : 8 – 12 L, Non Rebreathing Mask
(99%) Maks pemberian O2 : 12 Liter
□ Tidak
Mukosa bibir : □ Bersih, □ Kotor
Bibir : □ Sianosis sentral/kebiruan, □ Pucat, □ Kehitaman,
□ Pecah2,
□ Normal
Mulut : □ Bersih, □ Kotor, □ Benda Asing, □ Suara
(...........................................................................................)
Lidah : □ Putih, □ Berbintik – bintik, □ Bintik Berjamur, □
Perdarahan, □ Abses, □ Uvula Simetris/Tidak, □ Ada lesi,
Gigi : □ Bersih, □ Kotor, □ Gigi Palsu, □ Caries, □ Gigi tanggal,
□ Ginggivitis
Keluhan yang dirasakan : ............................................................................................
Tindakan yang dilakukan : ...........................................................................................
Pemeriksaan Wajah
Inspeksi : □ Klien Rileks, □ Tegang, □ Adanya Kelumpuhan Otot
Facialis
Leher
Pembesaran kelenjar tiroid : □ ada, □ tidak
Peningkatan JVP : □ ada (5+.......cm), □ tidak
Keluhan yang dirasakan : ...........................................................................................
Pemeriksaan Dada
Paru – paru
Inspeksi : Pergerakan dada : □ simetris □ Tidak
Retraksi dinding dada : □ ada □ Tidak
Keadaan : □ ada lesi
□ ada jaringan sikatrik
□ penyakit kulit penyerta ........
Bentuk dada : □ normal □ barel chest □
pigeon chest □ funnel chest
Tindakan yang harus dilakukan : ........................................
Palpasi : Pergerakan dada : □ simetrsi □ tidak
Taktil/vocal fremitus : □ simetrsi □ tidak
(getaran rendah □ kiri □ kanan)
Tindakan yang harus dilakukan : .......................................
Perkusi : □ sonor □ hipersonor □ resonan □ kurang resonan
□ dullness
Tindakan yang harus dilakukan : .......................................
Auskultasi : □ vesikuler □ bronkhial □ bronkhovesikuler
Suara tambahan : □ ronkhi basah □ ronkhi kering
□ krepitasi □ wheezing
□ pleural fiction
kanan (+ / -) kiri (+ / - )
Tindakan yang harus dilakukan : ........................................
Punggung
Inspeksi : Keadaan : □ ada lesi
□ ada jaringan sikatrik
□ penyakit kulit penyerta .........
Bentuk punggung : □ normal □ skoliosis □ kifosis
□ lordosis
Tindakan yang harus dilakukan : ......................................
Palpasi : Pergerakan punggung : □ simetris □ tidak
Taktil/vocal fremitus : □ simetris □ tidak
(getaran rendah □ kiri □ kanan)
Tindakan yang harus dilakukan : ........................................
Perkusi : □ sonor □ hipersonor □ resonan □ kurang resonan
□ dullness
Tindakan yang harus dilakukan : .......................................
Auskultasi : □ vesikuler □ bronkhial □ bronkhovesikuler
Suara tambahan : □ ronkhi basah □ ronkhi kering
□ krepitasi □ wheezing
□ pleural fiction
kanan (+ / -) kiri (+ / - )
Tindakan yang harus dilakukan : ......................................
Jantung
Insepeksi : ............................................................................................
Palpasi : Palpasi dinding thoraks teraba
(□ lemah, □ kuat, □ tidak teraba)
Auskultasi : Bunyi jantung □ S1 = S2, □ S1 > S2, □ S1 < S3
Keluhan yang terkait : .............................................................................................
Tindakan yang dilakukan : ...........................................................................................
Abdomen
Keterangan klien : Flatus ( + / - ), Ket : ...........................................................
Inspeksi : □ datar, □ cekung, □ cembung/membusung
Masa / benjolan : □ ada ( region...........................) □ tidak
Gambaran bayangan pembuluh darah vena abdomen
□ Spider navi
□ Terlihat pada bagian atas abdomen dan mengalir ke
bawah
□ Bagian bawah abdomen menuju ke atas
□ Bagian tengah menuju ke atas atau ke bawah
Auskultasi : Bunyi peristaltic usus : .......................X/menit
Bunyi peristaltic : □ Borborygmi (bunyi usus melengking)
□ meteorismus (penimbunan Gas)
□ normal
Palpasi : Hepar : Pembesaran hepar : □ ada □ tidak ada,
Nyeri tekan □ ada □ tidak
Lien : Pembesaran limpa : □ ada □ tidak ada
Nyeri tekan □ ada □ tidak
Apendiks : Nyeri tekan □ ada □ tidak ( Batasnya............)
Ginjal : □ teraba □ tidak
Undulasi (+/-)
Genetalia
Genetalia Pria
Inspeksi : Rambut pubis (□ bersih □ tidak), Lesi ( + / - ),
Benjolan ( + / - )
Lubang uretra : Penyumbatan ( + / - ),
Hipospadia (dibawah) ( + / - ),
Epispadia (diatas) ( + / - )
Palpasi : Penis : Nyeri tekan ( + / - ),
Benjolan ( + ./ - ), Cairan....................................................
Scrotum dan testis : Benjolan ( + / - ), nyeri tekan ( + / - )
Kelainan yang tampak pada scrotum .................................
Hidrochele ( + / - ), Scrotal Hernia ( + / - ), Epididimistis (
+ / - ), Torsi pada saluran sperma ( + / - ), Tumor
Testicular ( + / - )
Inspeksi dan palpasi hernia : Inguinal Hernia ( + / - ), Femoral Hernia ( + / - )
Genetalia Wanita
Inspeksi : Rambut pubis ( bersih / kotor ), lesi ( + / - ),
eritema ( + / - ), Keputihan ( + / - ), Peradangan ( +/ - ),
Bartholinitis ( + / - ), prolaps uteri ( + / - ), lubang uretra :
stenosis / sumbatan ( + / - )
Anus
Inspeksi : Atresia ani ( + / - ), Tumor ( + / - ), Haemoroid ( + / - ),
Perdarahan ( + / - ), perineum : jahitan ( + / - ), benjolan
(+/-)
Palpasi : nyeri tekan pada daerah anus ( + / - )
Muskuloskeletal ( Ekstremitas )
Inspeksi : otot tangan kanan/kiri dan kaki kanan/kiri simetris
2) Status Emosi
Bagaimana ekspresi hati dan perasaan klien : klien tampak sedih.
Tingkah laku yang menonjol : klien jarang berbicara ataupun bercanda.
Suasana yang membahagiakan klien : Ketika ada kerabat yang menjeguk.
Stressing yang membuat perasaan klien tidak nyaman : Ketika perutnya terasa
bertambah nyeri.
3) Gaya Komunikasi
Apakah klien tampak hati – hati dalam berbicara ( Ya / Tidak )*, apakah pola
komunikasinya ( Spontan / Lambat )*, apakah klien menolak untuk diajak
komunikasinya ( Ya / Tidak )*, apakah komunikasi klien jelas ( Ya / Tidak )*,
Apakah klien menggunakan bahasa isyarat ( Ya / Tidak )*.
4) Pola Interaksi
Kepada siapa klien berespon : kepada orang yang mengajaknya berkomunikasi
Siapa orang yang dekat dan dipercaya klien : istri dan anaknya
Bagaimanakah klien dalam berinteraksi ( Aktif )
Tipe kepribadian klien ( Tertutup )
5) Pola Pertahanan
Bagaimana mekanisme klien dalam mengatasi masalahnya : berdiskusi dengan isteri,
jika masalah lebih serius klien meminta bantuan anak pertamanya.
6) Dampak di Rawat di Rumah Sakit
Apakah ada perubahan secara fisik dan psikologis selama klien dirawat di Rumah
Sakit : secara fisik harus dipasang infus ditangan bagian kiri, saat dirawat di Rs klien
tampak lebih sering melamun.
“Allahumma Rabban nasi, adzhibil ba’sa isyfi anta asy-syafi la syifa’a illa
syifauka syifaan la yughadiru saqman.”
Artinya: Ya Allah Tuhannya manusia, hilangkanlah rasa sakit ini sembuhkanlah,
Engkau Dzat Yang Maha Penyembuh, tak ada kesembuhan kecuali kesembuhan
dari-Mu, yaitu kesembuhan yang tak meninggalkan rasa sakit.
5. Pemeriksaan Penunjang
A. DARAH LENGKAP :
Leukosit : 6.300 ( N : 3.500 – 10.000 / µL )
Eritrosit : 5,56 ( N : 1.2 juta – 1.5 juta µL )
Trombosit : 215.000 ( N : 150.000 – 350.000 / µL )
Haemoglobin : 16,1 ( N : 11.0 – 16.3 gr/dl )
Haematokrit : 49,1 ( N : 35.0 – 50 gr / dl )
B. KIMIA DARAH
Ureum : 17 ( N : 10 – 50 mg / dl )
Creatinin : 0,96 ( N : 07 – 1.5 mg / dl )
SGOT : 20 ( N : 2 – 17 )
SGPT : 20 ( N : 3 – 19 )
BUN : ............................. ( N : 20 – 40 / 10 – 20 mg / dl )
Bilirubin : ............................. ( N : 1,0 mg / dl )
Total Protein : ............................. ( N : 6.7 – 8.7 mg /dl )
C. ANALISA ELEKTROLIT :
Natrium : ............................. ( N : 136 – 145 mmol / l )
Kalium : ............................. ( N ; 3,5 – 5,0 mmol / l )
Clorida : ............................. ( N : 98 – 106 mmol / l )
Calsium : ............................. ( N : 7.6 – 11.0 mg / dl )
Phospor : ............................. ( N : 2.5 – 7.07 mg / dl )
6. Therapy
Frekuensi
Jenis Keterangan /
Obat Yang Cara Pemberian Dosis
No Golongan Riwayat
diberikan Pemberian Obat
Obat Waktu (jam) Obat
B. ANALISA DATA
Nyeri akut
Keasaman lambung
2. 17-08-2023 DS: Klien mengatakan makan meningkat Defisit Nutrisi
cepat kenyang dan nafsu
makan berkurang. Infeksi mukosa
lambung
DO: Porsi makan hanya habis
sedikit. Inflamasi
Klien tampak lemas.
Anoreksia
Defisit Nutrisi
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis: inflamasi mukosa lambung
2. Defisit Nutrisi dengan faktor psikologis keengganan untuk makan.
D. NURSING CARE PLANNING
Kolaborasi
E. IMPLEMENTASI
T: 120/80 mmHg
P: 75x/m
R: 20x/m
S: 36⸰c
SPO2: 97%
T: 110/80 mmHg
P: 73x/m
R: 24x/m
S: 36,5⸰c
SPO2: 99%
19-08-23 2
-mengidentifikasi adanya alergi
S: Klien mengatakan
(tidak ada alergi makanan maupun
nafsu makan sudah
alergi obat)
bertambah.
-mengidentifikasi kebutuhan O: Tampak porsi makan
kalori (2,238 kebutuhan kalori habis 1 porsi.
klien) A: Masalah nutrisi
teratasi.
-memonitor asupan makanan P: Intervensi
dihentikan.
-memberikan makanan yang
tinggi kalori dan tinggi protein
F. EVALUASI