TESIS
Oleh
DESI ARAMANA
097017077/Akt
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2011
Universitas Sumatera Utara
TESIS
Oleh
DESI ARAMANA
097017077/Akt
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2011
Universitas Sumatera Utara
Menyetujui
Komisi Pembimbing,
(Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, CPA) (Drs. Erwin Abubakar, MBA, Ak)
Ketua Anggota
(Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, CPA) (Prof. Dr. Ir. A. Rahim Matondang, MSIE)
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
PERNYATAAN
Asli Daerah, Dana Perimbangan Dan Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah
Adalah benar hasil kerja saya sendiri dan belum dipublikasikan oleh siapapun
(Desi Aramana)
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT
Universitas Sumatera Utara
RIWAYAT HIDUP
3. AGAMA : ISLAM
4. ORANG TUA
(UISU)
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Segala puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayahnya serta kesehatan dan kesempatan kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan penulisan tesis ini. Shalawat beiring salam atas
junjungan Nabi Muhammad SAW yang insya Allah memberikan safaat kepada
penulis dan seluruh umatnya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa segala yang dilakukan dalam
penyusunan tesis ini tidak akan terlaksana dengan baik tanpa adanya bantuan dan
bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak, untuk itu dengan segala kerendahan
hati penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syahril Pasaribu, DTM & H.,M.Sc (CTM), Sp.A(K), selaku
Rektor Universitas Sumatera Utara atas kesempatan yang diberikan untuk
mengikuti dan menyelesaikan pendidikan magister di Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Ir. A. Rahim Matondang, MSIE, selaku Direktur Sekolah
Pascasarjana Universitas Sumatera Utara atas kesempatan yang diberikan untuk
mengikuti dan menyelesaikan pendidikan magister pada Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA. CPA, selaku Ketua Program Studi
Magister Ilmu Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara yang
juga selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak memberi bimbingan dan
arahan di sela-sela kesibukannya dari awal penulisan hingga selesainya penulisan
tesis ini.
4. Bapak Drs. Erwin Abubakar, MBA. Ak, selaku Dosen Pembimbing II yang telah
banyak memberi bimbingan dan mengarahkan penulis di sela-sela kesibukannya
dari awal penulisan hingga selesainya penulisan tesis ini.
Universitas Sumatera Utara
5. Ibu Dra. Sri Mulyani, MBA, Ak, Bapak Drs. Iskandar Muda, M.Si, Ak, dan Ibu
Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak selaku Dosen Penguji yang telah
memberikan saran dan masukan untuk kesempurnaan tesis ini.
6. Seluruh staf pengajar Program Magister Ilmu Akuntansi atas segala ilmu dan
pengetahuan yang telah diberikan, dan seluruh staf administrasi Program Magister
Ilmu Akuntansi.
7. Ibunda dan (Alm) Ayahanda tercinta, yang selalu mendoakan dan memberikan
dorongan moril maupun materil serta bantuan yang tak ternilai dalam bentuk
apapun juga, sehingga penulis dapat menyelesaikan kuliah dan tesis ini.
8. Kakak dan Adik-adikku tersayang, yang telah memberi dukungan dan motivasi
yang tak pernah henti.
9. Teman-teman di Program Magister Ilmu Akuntansi, yang penuh dengan rasa
kekeluargaan dan persahabatan dalam memberi sumbangan pikiran selama
perkuliahan.
Akhirnya, semoga Allah SWT selalu melimpahkan berkah dan hidayah-Nya
bagi kita semua, dan apa yang penulis lakukan ini mendapatkan ridho-Nya serta
berguna bagi penulis khususnya dan pembaca umum. Amin
Desi Aramana
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK…………………………………………………………………. i
ABSTRACT……………………………………………………………….... ii
RIWAYAT HIDUP……………………………………………………....... iii
KATA PENGANTAR…………………………………………………...... . iv
DAFTAR ISI……………………………………………………………….. vi
DAFTAR TABEL………………………………………………………… . ix
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………. x
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………… xi
BAB I. PENDAHULUAN…………………………………………………. 1
1.1. Latar Belakang………………………………………………… 1
1.2. Rumusan Masalah…………………………………………....... 5
1.3. Tujuan Penelitian……………………………………………… 6
1.4. Manfaat Penelitian…………………………………………….. 6
1.5. Originalitas Penelitian…………………………………………. 7
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 65
LAMPIRAN……………………………………………………………....... 68
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT
Universitas Sumatera Utara
BAB I
PENDAHULUAN
kehidupan, yang diukur melalui elemen Pendapatan Asli Daerah (PAD). Diharapkan
Dengan melihat realita pencapaian PAD di hampir semua daerah di Indonesia, bukan
kemandirian yang ada justru tingkat ketergantungan terhadap pusat yang semakin
besar.
kinerja. Efisiensi pada kategori yang sangat luas dalam literatur yang mencakup
kegiatan mulai dari representasi politik ke hasil layanan. Bangsa yang pemerintah
daerahnya efisien dapat memberikan layanan yang lebih responsif dan inovatif, dan
ekonomi untuk menguji secara simultan pengaruh tingkat desentralisasi belanja dan
pendapatan. Belanja dan pendapatan mungkin memiliki implikasi yang berbeda pada
Universitas Sumatera Utara
sumber daerah, dan meningkatkan posisi keseluruhan fiskal suatu negara, (2)
meningkatkan akuntabilitas pemerintah, dan (3) mengurangi efek distorsi dari antar
transfer pemerintah.
Pada umumnya terkait dengan masalah kebijakan atau teknis yaitu: untuk
masyarakat dengan lebih murah, lebih berkualitas, dan cakupan pelayanan yang lebih
daerah berhak untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah menurut azas
Dana perimbangan yang merupakan salah satu sumber penerimaan daerah disamping
Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dana perimbangan kontribusinya sangat besar dalam
sumber penerimaan daerah dalam struktur APBD. Dan PAD memiliki peran yang
Universitas Sumatera Utara
memiliki peranan yang besar sebagai sumber pembiayaan pembangunan dan pada
Pemerintah Indonesia terdiri dari provinsi dan kabupaten. Mulai tahun 2001,
kabupaten. Namun, kontrol atas sumber utama pendapatan tetap sangat tersentralisasi.
Pada akhir tahun 2007, sekitar 38 persen dari total pengeluaran sektor publik hanya
subnasional mencapai lebih dari Rp 110 triliun atau sekitar 3 persen dari PDB.
Ukuran sisa saldo telah menimbulkan kekhawatiran yang signifikan antara beberapa
Universitas Sumatera Utara
pejabat pemerintah pusat, terutama sebagai pusat telah berjuang untuk mengurangi
defisit fiskal sendiri. Kebijakan diskusi telah berfokus mendorong bangsa untuk
menghabiskan lebih banyak sumber daya yang tersedia, kurang layak diberikan
kerangka hukum saat ini, untuk mengurangi transfer ke daerah jika tidak
meningkatkan belanja.
setiap kebijakan, tindakan, dan kinerja yang dihasilkan. Dalam proses pengelolaan
yang tidak efektif dan tidak berorientasi pada kinerja akan dapat menggagalkan
ekonomis, efisien, dan efektif (Value for Money) untuk meningkatkan kesejahteraan
daerah. Di sisi lain banyak ditemukan pengalokasian anggaran yang tidak sesuai
dengan kebutuhan dan skala prioritas dan kurang mencerminkan aspek ekonomis,
efisiensi, dan efektivitas, karena kualitas perencanaan anggaran daerah relatif lemah.
Universitas Sumatera Utara
untuk merencanakan tindakan apa yang akan dilakukan oleh pemerintah daerah,
berapa besar biaya yang dibutuhkan, dan berapa hasil yang diperoleh dari belanja
pemerintah tersebut.
Pendapatan Daerah yang Sah Terhadap Belanja Daerah Dengan Kinerja Keuangan
Berdasarkan uraian diatas maka masalah yang hendak diteliti dalam penelitian
ini adalah:
Sumatera Utara?
Universitas Sumatera Utara
Daerah, Dana Perimbangan, dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah terhadap
tentang PAD, Dana Perimbangan, Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah, Kinerja
lain Pendapatan Daerah yang Sah, Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah, dan
Belanja Daerah.
Universitas Sumatera Utara
penelitian selanjutnya.
merupakan lanjutan dari penelitian yang dilakukan oleh Siti Khairani. Perbedaan
Belitung.
Universitas Sumatera Utara
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
bahwa:
pemerintahan daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan
DPRD, dan ditetapkan dengan peraturan daerah. Menurut Permendagri No.13 Tahun
Universitas Sumatera Utara
2006 Pasal 22 ayat 1, struktur APBD merupakan satu kesatuan yang terdiri dari:
daerah yang diwujudkan dalam bentuk uang (rupiah) selama periode waktu tertentu
(satu tahun) serta merupakan salah satu instrument utama kebijakan dalam upaya
daerah digunakan sebagai alat untuk menentukan besar pendapatan dan pengeluaran,
standar untuk evaluasi kinerja, alat untuk memotivasi para pegawai, dan alat
sumber, alokasi, dan pemakaian sumber daya ekonomi yang dikelola oleh pemerintah
daerah atas pelaksanaan APBD sebagaimana dalam UU No.17 Tahun 2003 dan
Peraturan Pemerintah No.58 Tahun 2005. Pada UU No.17 pasal 6 Tahun 2003
negara sebagai bagian dari kekuasaan pemerintahan. Kekuasaan itu antara lain:
Universitas Sumatera Utara
Satuan Kerja Perangkat Daerah yang bersangkutan. Laporan keuangan tersebut harus
disampaikan oleh Kepala SKPD kepada Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD)
Universitas Sumatera Utara
untuk menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan, tetapi juga harus membuat
Laporan Kinerja, yang berisi ringkasan tentang keluaran dari masing-masing kegiatan
dan hasil yang dicapai dari masing-masing program sebagaimana ditetapkan dalam
peraturan daerah yang telah disetujui bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat
Teori tentang desentralisasi fiskal sudah ada sejak abad ke-17 dan ke-18.
harapan utama untuk melindungi kebebasan setiap manusia. Ada dua uraian
Universitas Sumatera Utara
Sektor publik tidak mengandung penetapan harga yang sama seperti sektor swasta,
untuk mengatur penawaran dan permintaan. Alokasi sektor publik untuk barang dan
jasa sudah menjadi politik, tetapi seteliti mungkin pelayanan pajak harus
oleh alokasi daerah, sedangkan pemilu pemerintah pusat jarang difokuskan pada
pendapatan fiskal. Para ekonom umumnya berfokus pada efisiensi dan ekuitas,
daerah dalam penentuan setiap program atau kegiatan daerah. Penentuan pada output
daerah dengan sistem terpusat terjadi melalui keputusan dari legislatif pusat.
penyediaan layanan publik bervariasi dengan tuntutan yang diberikan, biaya berbeda
Universitas Sumatera Utara
pembangunan daerah. Dan pemimpin daerah yang menuntut otonomi yang lebih dan
daerah dilaksanakan oleh kepala daerah satuan kerja pengelola keuangan daerah
selaku pejabat APBD. Dan dilaksanakan oleh kepala satuan kerja perangkat daerah
menurut permendagri No.59 Tahun 2007 dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Tabel 2.1.
Bentuk Dan Struktur Anggaran Daerah
Propinsi/Kabupaten/Kota
Anggaran Realisasi
No Uraian
(Rp) (Rp)
I PENDAPATAN
1 Pendapatan Asli Daerah xxx xxx
Pajak Daerah
Retribusi Daerah
Bagian Laba Usaha Daerah
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah
2 Dana Perimbangan xxx xxx
Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak
Dana Alokasi Umum
Dana Alokasi Khusus
Dana Perimbangan dari Propinsi
3 Lain-lain Pendapatan yang Sah xxx xxx
Jumlah Pendapatan xxx xxx
Universitas Sumatera Utara
agar tidak menetapkan kebijakan yang memberatkan dunia usaha dan masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
dengan UU No.33 Tahun 2004 disebutkan bahwa PAD terdiri dari: pajak daerah,
retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain
sehingga muncul anggapan bahwasanya PAD identik dengan pajak dan retribusi
daerah.
merupakan semua penerimaan daerah yang berasal dari sumber ekonomi asli daerah.
Yani (2008:44) menjelaskan bahwa sumber Pendapatan Asli Daerah diperoleh dari
yang berasal dari pajak. Lebih lanjut Simanjuntak (2003:32) menyatakan bahwa
Pajak Daerah adalah pajak-pajak yang dipungut oleh daerah-daerah seperti propinsi,
Universitas Sumatera Utara
masing.
Kesit (2003:2) menyatakan bahwa Pajak Daerah merupakan iuran wajib yang
dilakukan oleh orang pribadi atau badan tanpa imbalan langsung yang seimbang,
daerah. Pajak Kabupaten/Kota yang dipungut terdiri dari: pajak hotel, pajak restoran,
pajak hiburan, pajak reklame, pajak penerangan jalan, dan pajak pengambilan bahan
galian golongan C. Dalam UU No.34 Tahun 2000 tentang pajak daerah dan retribusi
daerah, jenis-jenis pajak kabupaten/kota terdiri dari: pajak hotel, pajak restoran, pajak
hiburan, pajak reklame, pajak penerangan jalan, pajak pengambilan bahan galian
pelayanan, dan biasanya dimaksudkan untuk menutup seluruh atau sebagai dari biaya
layanan yang diberikan. Mardiasmo (2004:141) retribusi daerah terdiri dari: retribusi
pemakaian atau manfaat yang diperoleh secara langsung seseorang atau badan atau
jasa layanan, pekerjaan, pemakaian barang, atau izin yang diberikan oleh pemerintah
Universitas Sumatera Utara
dipaksakan) dengan mendapat jasa balik atau kontra prestasi dari pemerintah yang
secara langsung ditunjuk. Dalam UU No.34 Tahun 2000, jenis retribusi terdiri dari:
1. Retribusi Jasa Umum yang merupakan pungutan yang dikenakan oleh daerah
2. Retribusi Jasa usaha merupakan pungutan yang dikenakan oleh daerah berkaitan
dengan penyediaan layanan yang belum memadai disediakan oleh swasta dan atau
pembayaran atas pemberian ijin untuk melakukan kegiatan tertentu yang perlu
hutan, dll.
kekayaan yang dipisahkan, antara lain bagian laba, dividen, dan penjualan saham
milik daerah.
dipisahkan dapat dirinci menurut obyek pendapatan yang mencakup bagian laba atas
Universitas Sumatera Utara
penyertaan modal pada perusahaan milik daerah/BUMN. Bagian laba atas penyertaan
modal pada perusahaan milik pemerintah/BUMN dan bagian laba atas penyertaan
Jenis Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah sesuai UU No.33 Tahun
dalam jenis Pajak Daerah, Retribusi Daerah, dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah
yang Dipisahkan dirinci menurut obyek pendapatan yang antara lain : hasil penjualan
kekayaan daerah yang tidak dipisahkan secara tunai atau angsuran/cicilan, jasa giro,
komisi, potongan ataupun bentuk lain sebagaimana akibat dari penjualan atau
pengadaan barang dan jasa oleh daerah, penerimaan keuntungan dari selisih nilai
bersifat transfer dengan prinsip money follows function. Salah satu tujuan pemberian
pemerintah dengan daerah dan antar daerah, serta meningkatkan kapasitas daerah
Universitas Sumatera Utara
Pada aspek hubungan pemerintahan pusat dan daerah ini Elmi (2002:55)
pembagian keuangan yang adil dan rasional. Artinya bagi daerah-daerah yang
memiliki kekayaan sumber daya alam akan memperoleh bagian pendapatan yang
dari Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK).
UU No.33 Tahun 2004 pada Pasal 1 ayat 19, menjelaskan Dana Perimbangan
adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah
Pasal 10 ayat 1 menjelaskan dana perimbangan terdiri atas: Dana Bagi Hasil, Dana
Menurut UU No.33 Tahun 2004, Dana Bagi Hasil adalah dana yang
desentralisasi.
daerah yaitu pembagian hasil penerimaan Sumber Daya Alam (SDA) dan penerimaan
perpajakan (tax sharing). Termasuk dalam pembagian hasil perpajakan adalah: Pajak
Perseorangan (PPh), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bea Perolehan Hak atas
Universitas Sumatera Utara
Tanah dan Bangunan (BPHTB). Sedangkan pembagian hasil penerimaan dari SDA
berasal dari: minyak bumi, gas alam, pertambangan umum, kehutanan dan perikanan.
Menurut UU No.33 Tahun 2004, Dana Alokasi Umum adalah dana yang
kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka
pelaksanaan desentralisasi.
DAU untuk suatu daerah dialokasikan atas dasar celah fiscal dan alokasi
dasar. Celah fiskal adalah kebutuhan fiskal dikurangi dengan kapasitas fiskal daerah.
Alokasi daerah dihitung berdasarkan jumlah gaji pegawai negeri sipil. Jumlah gaji
pegawai negeri sipil daerah yang dimaksud adalah gaji pokok ditambah tunjangan
keluarga dan tunjangan jabatan sesuai peraturan penggajian pegawai negeri sipil
termasuk didalamnya tunjangan beras dan tunjangan Pajak Penghasilan (PPh Pasal
21).
masing-masing sebesar 1/12 (satu per dua belas) dari alokasi DAU daerah yang
Universitas Sumatera Utara
Dana Alokasi Khusus (DAK) adalah dana yang bersumber dari pendapatan
APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu
mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas
nasional. Dana Alokasi Khusus merupakan bagian dari dana perimbangan sesuai
tertentu untuk mendanai kegiatan khusus yang merupakan bagian dari program yang
menjadi prioritas daerah. Dan DAK dialokasikan untuk membantu daerah mendanai
kebutuhan fisik sarana dan prasarana yang merupakan prioritas nasional dibidang
pendidikan, kesehatan, infrastruktur (jalan, irigasi, dan air bersih), kelautan dan
fiskal rendah atau dibawah rata-rata nasional. Kemampuan fiskal daerah didasarkan
pada selisih antara realisasi penerimaan umum daerah dengan belanja pegawai negeri
tidak termasuk dalam kelompok pendapatan asli daerah dan dana perimbangan. Yani
terdiri dari:
Universitas Sumatera Utara
bencana alam.
4. Dana penyesuaian dan dana otonomi khusus yang ditetapkan oleh pemerintah.
Pendapatan Daerah yang Sah merupakan seluruh Pendapatan Daerah selain PAD dan
Dana Perimbangan, yang meliputi Hibah, Dana Darurat, dan lain-lain pendapatan
mencapai tujuan, visi dan misi suatu organisasi (Bastian, 2006:117). Pengukuran
kinerja pemerintah daerah dapat diukur dengan menilai efisiensi atas pelayanan yang
Universitas Sumatera Utara
dan input atau realisasi pengeluaran dengan realisasi penerimaan daerah. Semakin kecil
rasio ini, maka semakin efisien, begitu pula sebaliknya. Dalam hal ini dengan
dan memenuhi dari apa yang direncanakan. Pada sektor pelayanan masyarakat adalah
suatu kegiatan yang dilakukan dengan baik dan seminimal mungkin. Suatu kegiatan
dikatakan efisien jika pelaksanaan pekerjaan tersebut telah mencapai hasil (output)
maksimal dengan menggunakan biaya (input) yang terendah atau dengan biaya
minimal diperoleh hasil yang diinginkan. Pengelolaan keuangan yang efisien akan
keuangan dapat ditentukan (Medi, 1966 dalam Budiarto, 2007). Apabila kinerja
keuangan diatas 100% ke atas dapat dikatakan tidak efisien, 90% - 100% adalah kurang
efisien, 80% - 90% adalah cukup efisien, 60% - 80% adalah efisien dan dibawah dari
Efisiensi mempunyai dua makna yaitu: Kinerja suatu program atau kegiatan
sangat baik. Dan dampak yang maksimum berkaitan dengan sumber daya yang
yang penting, hal ini dikarenakan kurangnya net income sebagai gambaran akan
kinerja keuangan pemerintah daerah saat ini. Suatu kegiatan dikatakan efisien jika
Universitas Sumatera Utara
menggunakan biaya (input) yang terendah atau dengan biaya minimal diperoleh hasil
yang diinginkan. Pengelolaan keuangan yang efisien akan meningkatkan kualitas akan
keuangan daerah berupa perbandingan antara penerimaan dan pengeluaran yang terdapat
pada realisasi anggaran. Kinerja merupakan pencapaian atas apa yang direncanakan,
apabila pencapaian sesuai dengan yang direncanakan, maka kinerja yang dilakukan
berdasarkan indikator sebagai berikut : a) Masukan (input) adalah tolak ukur kinerja
berdasarkan besaran sumber dana yang digunakan untuk melaksanakan program atau
kegiatan; b) Keluaran (output) adalah tolak ukur kinerja berdasarkan produk (barang
atau jasa) yang dihasilkan dari program atau kegiatan sesuai dengan masukan yang
keberhasilan yang dicapai berdasarkan tingkat keluaran program atau kegiatan yang
sudah dilaksanakan.
Universitas Sumatera Utara
adalah semua pengeluaran kas daerah dalam periode tahun anggaran tertentu yang
menjadi beban daerah. Menurut UU No.32 Tahun 2004, Belanja Daerah adalah
semua kewajiban daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih dalam
pemerintah mengurangi nilai kekayaan bersih. Lebih lanjut Yuwono dkk, (2005:108)
menyatakan bahwa belanja daerah adalah semua pengeluaran kas daerah atau
kewajiban yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih dalam periode satu
tahun anggaran yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.
Belanja daerah terdiri dari belanja langsung dan belanja tidak langsung.
Belanja langsung adalah bagian belanja yang dianggarkan terkait langsung dengan
pelaksanaan program. Belanja langsung terdiri dari: belanja pegawai, belanja barang
dan jasa, serta belanja modal untuk melaksanakan program dan kegiatan pemerintah
tidak terkait langsung dengan pelaksanaan program. Belanja tidak langsung terdiri
dari: belanja pegawai, belanja bunga, belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja
Universitas Sumatera Utara
1. Belanja Pegawai
Belanja pegawai adalah belanja kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun
Belanja barang dan jasa digunakan untuk pembelian barang dan jasa yang habis
pakai guna memproduksi barang dan jasa. Contoh: pembelian keperluan kantor,
3. Belanja Modal
aset lainnya yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun untuk
dan mesin, gedung dan bangunan, jaringan, buku perpustakaan, dan hewan.
4. Bunga
posisi pinjaman jangka pendek atau jangka panjang. Contoh: bunga utang kepada
pemerintah pusat, bunga utang kepada Pemda lain, dan lembaga keuangan
lainnya.
Universitas Sumatera Utara
5. Subsidi
tertentu yang bertujuan untuk membantu biaya produksi agar harga jual
6. Hibah
bersifat tidak wajib dan tidak mengikat, serta tidak secara terus menerus.
7. Bantuan sosial
Yang dimaksud disini adalah pemberian bantuan yang sifatnya tidak secara terus-
Belanja bantuan keuangan diberikan kepada daerah lain dalam rangka pemerataan
kepada kabupaten/kota/desa.
Universitas Sumatera Utara
masyarakat.
tak terbatas dan terus berkembang, sedangkan sumber daya yang ada terbatas.
Selain anggaran sektor publik penting, menurut Nafarin (2004: 16) anggaran
ketidakpastian.
2. Menyusun angaran yang cermat memerlukan waktu, uang, dan tenaga yang tidak
Universitas Sumatera Utara
Abdullah dan Halim (2006) meneliti tentang Studi Atas Belanja Modal Pada
belanja modal dan pemeliharaan adalah robust. Sumber pendapatan daerah berupa
dana perimbangan berasosiasi positif terhadap Belanja Modal, sementara PAD tidak.
Khairani (2008) meneliti tentang Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) dan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Belanja Aparatur dan Belanja Pelayanan
Sumatera Selatan dan Bangka Belitung). Hasil penelitiannya DAU dan PAD yang
diuji secara terpisah berpengaruh terhadap Belanja Aparatur dan Belanja Publik.
Namun ketika diuji secara serentak pengaruh DAU dan PAD terhadap Belanja
Aparatur menunjukkan hasiI yang signifikan. Hal itu berarti tidak terjadi flypaper
effect. Sedangkan untuk pengujian pengaruh DAU dan PAD terhadap Belanja Publik
komponen dana perimbangan terhadap pendapatan asli daerah tetapi tidak dengan
Universitas Sumatera Utara
sementara dana perimbangan dan lain-lain pendapatan tidak. Hal ini menunjukkan
melalui dana perimbangan untuk kabupaten/kota yang ada di lingkup propinsi Bali.
Asli Daerah, Dana Perimbangan, Dan Lain-lain Pendapatan Yang Sah Terhadap
sangat kuat dengan Pengalokasian Anggaran Balanja Modal. Secara parsial dan
simultan PDRB, PAD, Dana Perimbangan, dan Lain-lain Pendapatan Yang Sah
modal.
Sari dan Yahya (2009) meneliti tentang Pengaruh Dana Alokasi Umum
Belanja Langsung. Dan secara simultan Dana Alokasi Umum dan Pendapatan Asli
Langsung.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.2.
Review Penelitian Terdahulu
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
BAB III
Berdasarkan Gambar 3.1 terdapat satu variabel dependen (Y) yaitu Belanja
Daerah, dan empat variabel independen yaitu Pendapatan Asli Daerah (X1) dengan
Universitas Sumatera Utara
yang dipisahkan, dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah, Dana Perimbangan
(X2) dengan indikatornya Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi
Khusus, Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah (X3), dan satu variabel moderating
(Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang
Sah) yang digunakan untuk membiayai Belanja Daerah dalam melaksanakan program
Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang
Sah terhadap Belanja Daerah. Dan Belanja Daerah yang dipengaruhi oleh PAD, Dana
independen meningkat maka realisasi Belanja Daerah dalam satu tahun anggaran juga
meningkat, hal ini karena semua variabel independen yang digunakan untuk
dari pajak daerah. Indikator dari pendapatan daerah membantu dalam sumber
Universitas Sumatera Utara
daerah. Pajak merupakan sumber utama pendapatan bagi pemerintah daerah, jika
pemungutan pajak daerah defisit untuk mendukung belanja daerah, maka pemerintah
Kerangka konsep dari penelitian ini atas dasar teori desentralisasi. Teori
didefinisikan pada himpunan bagian geografis dari total jumlah penduduk, dimana
penyediaan biaya setiap tingkat daerah memberikan hasil yang baik di setiap
yurisdiksi yang sama untuk masing-masing pemerintah daerah yang akan lebih
efisien (atau paling tidak efisien). Desentralisasi berguna untuk dua alasan dasar,
(dengan alasan efisiensi) pada kontrol pemerintah pusat. Kedua, untuk menentukan
bahwa menaikkan pajak hanya akan menyebabkan pengeluaran lebih banyak. Kedua
pemerintah dapat mengubah belanja dan pajak secara bersamaan, ini dikenal sebagai
pembangunan dapat dilakukan baik oleh pemerintah daerah atau pemerintah pusat.
Universitas Sumatera Utara
tingkat daerah secara positif berhubungan dengan tingkat pertumbuhan yang lebih
tinggi.
akan diuji kebenarannya, melalui analisis data yang relevan dan kebenarannya akan
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
METODE PENELITIAN
menganalisa hubungan antar satu variabel dengan variabel lainnya. Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk
angka. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini merupakan dokumentasi data
sekunder yang diperlukan berupa laporan realisasi APBD yang dipublikasikan. Tahun
Lokasi Penelitian ini yaitu pada Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara
yang beralamat di Jl. Asrama No.179 Medan. Adapun rencana waktu penelitian yaitu
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan realisasi APBD
Universitas Sumatera Utara
Jumlah sampel yang diteliti 25 Kabupaten/Kota (18 Kabupaten dan 7 Kota), dan
tahun amatan APBD yang dipakai yaitu 3 tahun (tahun 2007, 2008 dan 2009).
Universitas Sumatera Utara
2. Daerah Kabupaten dan Kota yang belum dimekarkan pada kurun waktu 2007-
2009.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder time series
berupa laporan realisasi APBD Kabupaten/Kota Sumatera Utara. Data diperoleh dari
Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara. Data yang digunakan adalah Pendapatan
Asli Daerah, Dana Perimbangan, Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah, Kinerja
Keuangan Pemerintah Daerah dan Belanja Daerah dalam laporan Realisasi APBD
PAD merupakan jumlah seluruh realisasi pendapatan yang bersumber dari daerah
yang terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah
Universitas Sumatera Utara
Dana perimbangan merupakan jumlah seluruh realisasi dana yang bersumber dari
penerimaan APBN yang terdiri dari dana bagi hasil, DAU, dan DAK.
Lain-lain pendapatan daerah yang sah yang merupakan jumlah seluruh realisasi
yang terdiri dari pendapatan hibah, dana darurat, dana bagi hasil dari propinsi dan
pemerintah daerah lainnya, dan bantuan keuangan dari propinsi atau pemerintah
daerah lainnya.
Belanja daerah merupakan jumlah seluruh realisasi belanja daerah yang terdiri
Universitas Sumatera Utara
Skala
Variabel Definisi Operasional Indikator
Ukur
Variabel Dependen
Belanja Belanja daerah merupakan jumlah Belanja langsung Rasio
Daerah (Y) seluruh realisasi belanja daerah yang dan belanja tidak
terdiri dari belanja langsung dan belanja langsung.
tidak langsung.
Variabel Independen
Pajak Asli PAD merupakan jumlah seluruh realisasi Pajak daerah, Rasio
Daerah pendapatan yang bersumber dari daerah retribusi daerah,
(X1) yang terdiri dari pajak daerah, retribusi hasil pengelolaan
daerah, hasil pengelolaan kekayaan kekayaan daerah
daerah yang dipisahkan, dan lain-lain yang dipisahkan,
pendapatan asli daerah yang sah. dan lain-lain
pendapatan asli
daerah yang sah.
Dana Dana perimbangan merupakan jumlah Dana bagi hasil, Rasio
Perimbangan seluruh realisasi dana yang bersumber DAU, dan DAK.
(X2) dari penerimaan APBN yang terdiri dari
dana bagi hasil, DAU, dan DAK.
Lain-lain Lain-lain pendapatan daerah yang sah Pendapatan hibah, Rasio
Pendapatan yang merupakan jumlah seluruh realisasi dana darurat, dana
Daerah yang yang terdiri dari pendapatan hibah, dana bagi hasil dari
Sah (X3) darurat, dana bagi hasil dari propinsi dan propinsi dan
pemerintah daerah lainnya, dan bantuan pemerintah daerah
keuangan dari propinsi atau pemerintah lainnya, dan
daerah lainnya. bantuan keuangan
dari propinsi atau
pemerintah daerah
lainnya.
Variabel Moderating
Kinerja keuangan pemerintah daerah Rasio
Kinerja
merupakan hasil perbandingan antara Efisiensi =
Keuangan
realisasi pengeluaran dan realisasi Realisasi pengeluaran
Pemerintah Realisasi penerimaan
penerimaan dengan menggunakan
Daerah (X4)
ukuran efisiensi.
Universitas Sumatera Utara
Squere (OLS). Teknik analisis data menggunakan alat bantu perangkat lunak SPSS
16.0 for windows. Data dianalisis dengan metode regresi berganda (Multiple
Regression Analysis) dan uji residual. Regresi multiple untuk menguji pengaruh
Keterangan:
Y = Belanja Daerah
X2 = Dana Perimbangan
α = Konstanta
e = error
suatu model. Fokusnya adalah ketidak cocokkan (lack of fit) yang dihasilkan dari
deviasai hubungan linier antar variabel independen. Lack of fit ditunjukkan oleh nilai
Universitas Sumatera Utara
signifikan dan nilai koefisiennya negatif (yang berarti adanya lack of fit antara
variabel indenpenden dan variabel moderating). Persamaan regresi uji residual adalah
sebagai berikut:
[ e ] = α + b1Y (2)
Keterangan:
Y = Belanja Daerah
X2 = Dana Perimbangan
α = Konstanta
e = Error
Pengujian asumsi klasik yang dilakukan untuk menentukan syarat persamaan pada
model regresi dan dapat diterima secara ekonometrik, dalam analisis ini perlu dilihat
terlebih dahulu apakah data penelitian bisa dilakukan pengujian model regresi.
Universitas Sumatera Utara
dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal”.
Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji kolmogorov-
smirnov, jika nilai signifikan lebih besar dari α0,05, maka data berdistribusi normal.
Selain itu, cara lain yang digunakan dalam penellitian ini untuk menguji kenormalan
data adalah dengan cara melihat grafik Normal PP Plots. Data yang tersebar di
sekeliling garis berarti berdistribusi normal dan data yang tersebar jauh dari garis
berarti berdistribusi tidak normal. Apabila data terdistribusi tidak normal, maka akan
apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel
dalam penelitian ini, penelitian menilai dari nilai tolerance dan variance inflation
factor (VIF). Batas nilai tolerance adalah 0,10 dan batas VIF adalah 10. Apabila nilai
tolerance kurang dari 0,10 atau VIF lebih dari 10 maka disimpulkan terjadi
multikolinieritas. Uji multikolinieritas juga dapat dilihat dari nilai korelasi antar
variabel independen. Jika nilai korelasi antar variabel independen di bawah 95%,
Universitas Sumatera Utara
model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
dengan uji Durbin Watson (DW). Jika nilai Durbin Watson lebih besar dari nilai di
tabel Durbin Watson, maka model tersebut terbebas dari asumsi klasik autokorelasi.
D-W di bawah -2, berarti ada autokorelasi positif. Angka D-W di antara -2 sampai
+2, berarti tidak ada autokorelasi. Angka D-W di atas +2, berarti ada autokorelasi negatif.
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Cara untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas pada suatu
model dapat dilihat dari pola gambar scatter plot. Metode regresi linier berganda
terbebas dari asumsi klasik heteroskedastisitas dan layak digunakan dalam penelitian
jika output scatter plot menunjukkan titik data menyebar di atas dan di bawah atau
Uji heteroskedastisitas juga dapat dilihat dengan uji Glejser. Ada dua tahapan
yang dilakukan dalam uji Glejser. Tahap pertama adalah melakukan regresi OLS
dengan menggunakan Y sebagai variabel dependen dan X1, X2, dan X3 sebagai
Universitas Sumatera Utara
variabel independen. Tahap kedua adalah dengan meregresikan nilai absolut residual
lebih besar dari α0,05, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas.
Uji ini dapat dilakukan dengan membandingkan nilai F-hitung dengan nilai F-tabel,
jika nilai F-hitung lebih besar dari pada nilai F-tabel dapat dinyatakan bahwa semua
dependen. Uji F juga dapat dilihat dengan nilai signifikan, jika nilai signifikan lebih
kecil dari α0,05 maka dapat disimpulkan seluruh variabel independen secara simultan
Universitas Sumatera Utara
menerangkan variabel terikat. Apabila nilai t-hitung lebih besar dari pada t-tabel
variabel dependen. Uji t juga dapat dilihat dengan nilai signifikan, jika nilai
signifikan setiap variabel independen lebih kecil dari α0,05 maka dapat disimpulkan
determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-
memprediksi variabel dependen dan sebaliknya jika mendekati nol (Ghozali, 2005).
jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu
variabel independen, maka niali R2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel
Universitas Sumatera Utara
BAB V
Data yang digunakan pada penelitian ini merupakan data sekunder yang
diperoleh dari perpustakaan Badan Pusat Statistik Sumatera Utara. Data yang
Daerah) pada tahun 2007 s/d 2009 terdiri dari 25 Kabupaten/Kota yang tercatat pada
Propinsi Sumatera Utara yang memiliki laporan realisasi APBD dan menyajikan data
digunakan yaitu total pendapatan daerah dan total pengeluaran daerah yang tercatat di
Deskripsi suatu data dapat dilihat dari nilai rata-rata, standar deviasi,
maksimum, dan minimum. Pada Tabel 5.1. dapat dijelaskan bahwa dari sampel
berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Pendapatan Asli Daerah memiliki nilai minimum sebesar 15,19, dan nilai
maksimum 19,73, dimana sumber Pendapatan Asli Daerah terbesar dari Pajak
Daerah dengan nilai rata-rata 15,41. Nilai rata-rata PAD sebesar 16,71 dengan
jumlah data 75 lebih besar dari nilai standar deviasi sebesar 0,87, hal ini
2. Dana Perimbangan memiliki nilai minimum sebesar 19,13, dan nilai maksimum
20,95, dimana sumber Dana Perimbangan terbesar dari Dana Alokasi Umum
dengan nilai rata-rata 19,62. Nilai rata-rata Dana Perimbangan sebesar 19,86
dengan jumlah data 75 lebih besar dari nilai standar deviasi sebesar 0,43, hal ini
3. Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah memiliki nilai minimum sebesar 15,91,
dan nilai maksimum 19,84. Nilai rata-rata Lain-lain Pendapatan Daerah Yg Sah
sebesar 17,56 dengan jumlah data 75 lebih besar dari nilai standar deviasi sebesar
0,78, hal ini menunjukkan tidak ada outlier pada variabel Lain-lain Pendapatan
Universitas Sumatera Utara
Daerah Yg Sah.
4. Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah memiliki nilai minimum sebesar 55,30, dan
sebesar 89,50 dengan jumlah data 75 lebih besar dari nilai standar deviasi sebesar
8,68, hal ini menunjukkan tidak ada outlier pada variabel Kinerja Keuangan
Pemerintah Daerah.
5. Belanja Daerah memiliki nilai minimum sebesar 19,15, dan nilai maksimum
21,36, dimana Belanja Daerah yang digunakan lebih besar untuk belanja langsung
dengan nilai rata-rata 19,33. Nilai rata-rata Belanja Daerah sebesar 20,02 dengan
jumlah data 75 lebih besar dari nilai standar deviasi sebesar 0,48, hal ini
Universitas Sumatera Utara
diperoleh mengikuti distribusi normal atau tidak. Pada Gambar 5.1. dapat dilihat titik-
titik menyebar di sekitar garis diagonal, serta penyebarannya tidak menjauh dari garis
Unstandardized Residual
N 75
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation .08612501
Most Extreme Absolute .093
Differences Positive .092
Negative -.093
Kolmogorov-Smirnov Z .803
Asymp. Sig. (2-tailed) .539
Sumber: Hasil Analisis Data, Lampiran 6
Hasil uji normalitas juga dapat dilihat dengan menggunakan uji one-sample
kolmogorov smirnov. Pada Tabel 5.2. dapat dilihat nilai signifikansi yang diperoleh
Universitas Sumatera Utara
sebesar 0,539 lebih besar dari α0,05, dengan demikian dapat disimpulkan hasil
Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada Tabel 5.3. Hasil uji
hasil analisis dapat dilihat korelasi antara variabel independen memiliki korelasi
dengan tingkat korelasi masih di bawah 0,95 (95%), sehingga dapat disimpulkan
1. Korelasi antara Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah dengan Pendapatan Asli
2. Korelasi antara Pendapatan Asli Daerah dengan Dana Perimbangan sebesar 0,615
atau 61,5%.
3. Korelasi antara Dana Perimbangan dengan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
Universitas Sumatera Utara
Hasil uji multikolinearitas juga dapat dilihat dari nilai VIF dan Tolerance pada
Tabel 5.4, dimana nilai Tolerance mendekati satu dan nilai VIF lebih kecil dari 10
Hasil pengujian asumsi autokorelasi dapat dilihat pada Tabel 5.5. Hasil
sebesar 1.845 (di antara -2 sampai +2), dan nilai Durbin Watson lebih besar dari nilai
tabel Durbin Watson sebesar 1,709 (n=75, k=3), dengan demikian dapat disimpulkan
Universitas Sumatera Utara
Hasil uji asumsi heteroskedastisitas dapat dilihat pada Gambar 5.2, dimana
titik-titik menyebar secara acak dan tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0.
Model t Sig.
1 (Constant) 1.231 .223
PAD 1.057 .294
Dana Perimbangan -1.089 .280
Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah -.132 .896
Sumber: Hasil Analisis Data, Lampiran 6
Hasil uji Glejser dapat dilihat pada Tabel 5.6, dimana nilai signifikansi untuk setiap
variabel independen lebih besar dari α0,05, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
hasil uji Glejser juga menunjukkan di dalam model tidak terjadi heteroskedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
Perimbangan, dan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah terhadap Belanja Daerah
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 16.432 3 5.477 708.476 .000a
Residual .549 71 .008
Total 16.980 74
Sumber: Hasil Analisis Data, Lampiran 7
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Belanja Daerah). Pada Tabel 5.7.
dapat dilihat nilai Fhitung (708.476) > Ftabel (2,73). Pengaruh yang signifikan juga dapat
dilihat dari nilai signifikan F (0,00) < α0,05. Diketahui nilai Ftabel, F0,05(3,71) = 2,73.
Universitas Sumatera Utara
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1.784 .607 2.941 .004
PAD .115 .023 .209 5.065 .000
Dana Perimbangan .713 .047 .636 15.249 .000
Lain-lain Pendapatan
.123 .021 .201 5.749 .000
Daerah Yang Sah
Sumber: Hasil Analisis Data, Lampiran 7
Pada Tabel 5.8 hasil uji statistik t menunjukkan semua variabel independen
(PAD, Dana Perimbangan, dan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah) secara
pengujian pada Tabel 5.8. diperoleh persamaan regresi multiple sebagai berikut:
Nilai thitung sebesar 5,065 dengan signifikansi sebesar 0,000. Nilai thitung yang
diperoleh lebih besar dari nilai ttabel (1,99) dan nilai signifikansi lebih kecil dari
sebesar 0,115, artinya apabila terjadi perubahan variabel PAD sebesar 1% maka
Universitas Sumatera Utara
2. Dana Perimbangan
Nilai thitung sebesar 15,249 dengan signifikansi sebesar 0,000. Nilai thitung yang
diperoleh lebih besar dari nilai ttabel (1,99) dan nilai signifikansi lebih kecil dari
koefisien regresi sebesar 0,713, artinya apabila terjadi perubahan variabel Dana
71,3%.
Nilai thitung sebesar 5,749 dengan signifikansi sebesar 0,000. Nilai thitung yang
diperoleh lebih besar dari nilai ttabel (1,99) dan nilai signifikansi lebih kecil dari
Daerah Yang Sah memiliki koefisien regresi sebesar 0,123, artinya apabila terjadi
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 5.9. nilai Adjusted R Square diperoleh sebesar 0,966 atau
96,6%, artinya variabel dependen (Belanja Daerah) dapat dijelaskan oleh variabel
96,6%. Sedangkan sisanya 0,034 atau 3,4% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
sebagai berikut:
Persamaan regresi di atas hanya variabel Pendapatan Asli Daerah (X1) yang
memiliki nilai signifikan 0,012 lebih kecil dari α0,05 dan nilai koefisien negatif,
(lack of fit) hubungan antara Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, dan Lain-
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 14.671 26.662 .550 .584
Belanja Daerah -.477 1.331 -.042 -.358 .721
Sumber: Hasil Analisis Data, Lampiran 8
Universitas Sumatera Utara
Pada Tabel 5.10. hasil uji residual menunjukkan nilai koefisien negatif (-
0,477) dan nilai signifikan 0,721 lebih besar dari α0,05, artinya Kinerja Keuangan
Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang
variabel moderating jika nilai koefisien negatif dan nilai signifikan lebih kecil dari
α0,05.
signifikan terhadap Belanja Daerah. Dan PAD memiliki nilai koefisien regresi
sebesar 0,115, artinya apabila terjadi perubahan variabel PAD sebesar 1% maka akan
menaikkan Belanja Daerah sebesar 0,115 atau 11,5%. Hasil penelitian ini sesuai
dengan penelitian Yudani (2008) dan Andirfa (2009), hasil menunjukkan bahwa PAD
dan Belanja Modal (Komponen Belanja Daerah). Hasil penelitian ini secara simultan
sesuai dengan penelitian Sari dan Yahya (2009), hasil menunjukkan bahwa PAD
Hasil penelitian ini secara parsial sesuai dengan penelitian Khairani (2008), hasil
menunjukkan bahwa PAD secara parsial berpengaruh terhadap Belanja Aparatur dan
Universitas Sumatera Utara
sendiri masih rendah jika dibandingkan dengan Dana Perimbangan dari Pemerintah
Pusat, hal ini menunjukkan pemerintah daerah masih belum mandiri dalam
terhadap Belanja Daerah. Dan memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,713, artinya
menaikkan Belanja Daerah sebesar 0,713 atau 71,3%. Hasil penelitian ini sesuai
dengan penelitian Abdullah dan Halim (2006), Andirfa (2009), hasil menunjukkan
terhadap Belanja Modal (Komponen Belanja Daerah). Hasil penelitian ini secara
simultan sesuai dengan penelitian Sari dan Yahya (2009), hasil menunjukkan bahwa
(komponen Belanja Daerah). Hasil penelitian ini secara parsial sesuai dengan
parsial berpengaruh terhadap Belanja Aparatur dan Belanja Publik (Belanja Daerah).
Perimbangan, dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah), Dana Perimbangan yang
paling dominan berpengaruh terhadap Belanja Daerah, hal ini menunjukkan bahwa
pemerintah daerah masih bergantung dengan dana transfer dari pemerintah pusat.
Universitas Sumatera Utara
Daerah
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah (X3) secara simultan dan parsial
berpengaruh signifikan terhadap Belanja Daerah. Dan memiliki nilai koefisien regresi
sebesar 0,123, artinya apabila terjadi perubahan variabel Lain-lain Pendapatan Daerah
yang Sah sebesar 1% maka akan menaikkan Belanja Daerah sebesar 0,123 atau
12,3%. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Andirfa (2009), hasil
menunjukkan bahwa Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah secara simultan dan
Belanja Daerah
Hasil uji residual menunjukkan nilai koefisien negatif dan tidak signifikan,
moderating dan tidak dapat memperkuat hubungan antara Pendapatan Asli Daerah,
Dana Perimbangan, dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah terhadap Belanja
Daerah. Pada penelitian ini Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah jika dilihat dengan
rata Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah sebesar 89.50% (antara 80%-90%), artinya
Universitas Sumatera Utara
terendah untuk mencapai keluaran tertentu, dan manfaat keuangan daerah untuk
No.59 Tahun 2007 Pasal 17 dan 18, penerimaan daerah terdiri dari pendapatan daerah
Daerah dikaitkan dengan UU No.59 Tahun 2007 Pasal 96, dimana tolak ukur kinerja
merupakan ukuran prestasi kerja yang akan dicapai dari keadaan semula dengan
Universitas Sumatera Utara
BAB VI
6.1. Kesimpulan
Daerah.
mungkin hasilnya akan lebih baik apabila mengetahui kualitas, kuantitas, dan
Universitas Sumatera Utara
6.3. Saran
Daerah dan Belanja Daerah, disarankan bisa meneliti seluruh data APBD
dari tiga tahun, dan Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah yang diukur dengan
mengetahui kualitas, kuantitas, dan efektifitas setiap program dan kegiatan yang
telah dilaksanakan.
baik.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Syukriy dan Abdul Halim. 2006. Studi Atas Belanja Modal Pada Anggaran
Pemerintah Daerah Dalam Hubungannya Dengan Belanja Pemeliharaan Dan
Sumber Pendapatan. Jurnal Akuntansi Pemerintah. Vol.2, No.2 Hal 17-32.
Bastian, Indra. 2006. Sistem Akuntansi Sektor Publik. Salemba Empat. Jakarta.
Erlina. 2008. Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Untuk Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD). USU Press. Medan.
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan
Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
Jin, Jing and Heng-fu Zou. 2005. Fiscal Decentralization, Revenue and Expenditure
Assignments, and Growth in China. Journal of Asian Economics. Central
University of Finance and Economics, China.
Kesit, Bambang Prakosa. 2003. Pajak dan Retribusi Daerah. UII Press. Yogyakarta.
Universitas Sumatera Utara
Khairani, Siti. 2008. Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendapatan Asli
Daerah (PAD) Terhadap Belanja Aparatur dan Belanja Pelayanan Publik
pada Pemerintah Daerah (Studi Empiris Kabupaten/Kota di Provinsi
Sematera Selatan dan Bangka Belitung). Tesis S2 UNSRI. Palembang.
Kuncoro, Mudrajad. 2001. Metode Kuantitatif: Teori dan Aplikasi Untuk Bisnis dan
Ekonomi. Edisi I, AMP YKPN. Yogyakarta.
Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Erlangga.
Jakarta.
Lubis, Ade Fatma, Arifin Akhmad, dan Firman Syarif. 2007. Aplikasi SPSS
(Statistical Product and Service Solution) Untuk Penyusunan Skripsi dan
Tesis. Usu Press. Medan.
Nolan, James F, Moore, Adrian, dan Segal, Geoffrey. 2003. Putting out the trash:
measuring municipal service efficiency in U.S. cities. Working Paper Series.
SSRN September
Universitas Sumatera Utara
Sari, Noni Puspita dan Idhar Yahya. 2009. Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU)
dan Pendapatan Asli Daerah terhadap Belanja Langsung pada
Pemerintah/Kota di Propinsi Riau. Jurnal Akuntansi 42. Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
Yani, Ahmad. 2008. Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah di
Indonesia. Rajagrafindo Persada. Jakarta.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
PAD 75 15.19 19.73 16.7069 .87337
Dana Perimbangan 75 19.13 20.95 19.8565 .42721
Lain-lain Pendapatan Daerah
75 15.91 19.84 17.5584 .77838
Yang Sah
Kinerja Keuangan Pemerintah
75 55.30 100.60 89.5057 8.68543
Daerah
Belanja Daerah 75 19.15 21.36 20.0192 .47903
Valid N (listwise) 75
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
PAD 75 15.19 19.73 16.7069 .87337
Pajak Daerah 75 12.59 19.28 15.4391 1.22542
Retribusi Daerah 75 13.32 19.65 15.3922 1.07448
Hasil Pengelolaan Kekayaan
69 10.47 15.97 14.0769 1.05132
Daerah yang Dipisahkan
Lain-lain Pendapatan Asli
75 12.76 17.65 15.3515 .74646
Daerah yang Sah
Dana Perimbangan 75 19.13 20.95 19.8565 .42721
Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil
75 16.20 19.59 17.3928 .69591
Bukan Pajak
DAU 75 18.80 20.60 19.6239 .43057
DAK 75 16.07 18.33 17.5941 .43903
Belanja Daerah 75 19.15 21.36 20.0192 .47903
Belanja Tdk Langsung 75 17.65 21.90 19.3124 .69114
Belanja Langsung 75 18.56 20.75 19.3274 .41427
Valid N (listwise) 69
Universitas Sumatera Utara
1. Uji Normalitas
Normal PP Plot
Universitas Sumatera Utara
2. Uji Multikolinieritas
Coefficient Correlationsa
Lain-lain
Pendapatan Daerah Dana
Model Yang Sah PAD Perimbangan
1 Correlations Lain-lain Pendapatan
1.000 -.336 -.358
Daerah Yang Sah
PAD -.336 1.000 -.615
Dana Perimbangan -.358 -.615 1.000
Covariances Lain-lain Pendapatan
.000 .000 .000
Daerah Yang Sah
PAD .000 .001 .000
Dana Perimbangan .000 .000 .002
a. Dependent Variable: Belanja Daerah
Coefficientsa
Unstandardized Collinearity
Coefficients Statistics
Model B Std. Error Tolerance VIF
1 (Constant) 1.784 .607
PAD .115 .023 .267 3.749
Dana Perimbangan .713 .047 .262 3.815
Lain-lain Pendapatan Daerah
.123 .021 .374 2.674
Yang Sah
a. Dependent Variable: Belanja Daerah
Universitas Sumatera Utara
3. Uji Autokorelasi
Model Summaryb
4. Uji Heteroskedastisitas
Scatterplot
Universitas Sumatera Utara
Uji Glejser
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression .006 3 .002 .503 .681a
Residual .269 71 .004
Total .275 74
a. Predictors: (Constant), Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah, PAD, Dana
Perimbangan
b. Dependent Variable: AbsUt
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .523 .425 1.231 .223
PAD .017 .016 .240 1.057 .294
Dana Perimbangan -.036 .033 -.250 -1.089 .280
Lain-lain Pendapatan
-.002 .015 -.025 -.132 .896
Daerah Yang Sah
a. Dependent Variable: AbsUt
Universitas Sumatera Utara
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Belanja Daerah 20.0192 .47903 75
PAD 16.7069 .87337 75
Dana Perimbangan 19.8565 .42721 75
Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah 17.5584 .77838 75
Variables Entered/Removedb
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Lain-lain
Pendapatan
Daerah Yang
. Enter
Sah, PAD,
Dana
Perimbangana
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Belanja Daerah
Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
a
1 .984 .968 .966 .08793
a. Predictors: (Constant), Lain-lain Pendapatan Daerah Yang
Sah, PAD, Dana Perimbangan
Universitas Sumatera Utara
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 16.432 3 5.477 708.476 .000a
Residual .549 71 .008
Total 16.980 74
a. Predictors: (Constant), Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah, PAD, Dana
Perimbangan
b. Dependent Variable: Belanja Daerah
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1.784 .607 2.941 .004
PAD .115 .023 .209 5.065 .000
Dana Perimbangan .713 .047 .636 15.249 .000
Lain-lain Pendapatan
.123 .021 .201 5.749 .000
Daerah Yang Sah
a. Dependent Variable: Belanja Daerah
Universitas Sumatera Utara
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 16.493 52.851 .312 .756
PAD -5.115 1.974 -.514 -2.591 .012
Dana Perimbangan .568 4.071 .028 .140 .889
Lain-lain Pendapatan Daerah
8.383 1.871 .751 4.480 .000
Yang Sah
a. Dependent Variable: Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 14.671 26.662 .550 .584
Belanja Daerah -.477 1.331 -.042 -.358 .721
a. Dependent Variable: AbsRes_1
Universitas Sumatera Utara