DOSEN PENGAMPU:
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
R-003
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Yang
Maha Agung lagi bijaksana. Atas berkat dan rahmatnya, penulis dapat
menyelesaikan makalah ini, hanya dialah sumber dari segala ilmu
pengetahuan, dia memiliki jangkauan ilmu yang luas. Dibandingkan dengan
ilmunya, niscaya ilmu yang diberikan kepada penulis ibarat setitik air di
samudera yang luas.
Makalah ini penulis susun sedemikian rupa dengan berbagai
keterbatasan ilmu dan pengetahuan yang penulis miliki, penulis menyadari
sepenuhnya bahwa penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan, namun
itu tidak mengurangi motivasi penulis dalam merampungkan penulisan
makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..............................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...............................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................................................2
C. TUJUAN PENULISAN.............................................................................................................2
BAB II................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................................3
A. Metode Pengumpulan Data dalam Penelitian...........................................................................3
1. Definisi Pengumpulan Data..................................................................................................3
2. Metode Pengumpulan Data..................................................................................................4
BAB III...............................................................................................................................................8
PENUTUP..........................................................................................................................................8
A. KESIMPULAN........................................................................................................................8
B. SARAN…….............................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
Penelitian dapat diartikan sebagai suatu proses penyelidikan secara sistematis yang
ditujukan pada penyediaan informasi untuk menyelesaikan masalah. Sebagai suatu kegiatan
sistematis penelitian harus dilakukan dengan teknik tertentu yang dikenal dengan istilah Teknik
penelitian, yakni suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan
tertentu. Cara ilmiah ini harus didasari ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris, dan sistematis.
Teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti
untuk pengumpulan data. Teknik dalam menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak
diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihat penggunaannya melalui: angket,
wawancara, pengamatan, ujian (tes), dokumentasi, dan lain-lain. Peneliti dapat menggunakan
salah satu atau gabungan teknik tergantung dari masalah yang dihadapi atau yang diteliti.
Dalam penelitian ilmiah, agar data yang kita kumpulkan menjadi valid, maka kita harus
mengetahui bagaimana cara-cara pengumpulan data dalam penelitian itu, sehingga data yang
kita peroleh dapat menjadi pendukung terhadap kebenaran suatu konsep tertentu. Dan dalam
kegiatanpenelitian, keberadaan instrumen penelitian merupakan bagian yang sangat integral
dan termasuk dalam komponen metodologi penelitian karena instrumen penelitian merupakan
alat yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah yang
sedang diteliti. Instrumen itu alat, sehingga instrumen penelitian itu merupakan alat yang
digunakan dalampenelusuran terhadap gejala-gejala yang ada dalam suatu penelitian guna
membuktikan kebenaran atau menyanggah suatu hipotesa-hipotesa tertentu. Suatu intrumen
yang baik tentu harus memiliki validitas dan reliabilitas yang baik. Untuk memperoleh
instrument yang baik tentu selain harus diujicobakan, dihitung validitas dan realibiltasnya juga
harus dibuat sesuai kaidah-kaidah penyusunan instrumen. Menyusun instrumen merupakan
suatu proses dalam penyusunan alat evaluasi karena dengan mengevaluasi kita akan
memperoleh data tentang objek yang diteliti. Oleh karena itu, menyusun instrument merupakan
langkah penting dalam prosedur penelitian yang tak dapat dipisahkan antara yang satu
terhadap yang lainnya. Hal ini dilakukan karena untuk menjaga kesinambungan data yang
dikumpulkan dengan pokok permasalahan yang dibuat dalam rangka pengujian
terhadap hipotesa-hipotesa yang dibuat.
2
Salah satu usaha meningkatkan
kualitas pembelajaran di kelas
adalah
dengan meningkatkan peran guru
menentukan keberasilan suatu
pembelajaran.
Berbagai metode, model dan
strategi sudah digunakan guru
dalam mengajar,
namun pada kenyataannya masih
banyak siswa yang kurang
mengerti dengan
apa yang dijelaskan oleh gurunya.
Disinilah guru tidak boleh putus
asa dalam
3
memberikan penjelasan kepada
siswa, Karena tidak semua
siswa memiliki
kemampuan yang sama dalam
menerima pelajaran dari
gurunya. Begitu juga
siswa sulit menerima penjelasan
dari guru, karena gurunya kurang
tepat untuk
menggunakan metode atau
strategi dalam menyampaikan
pembelajaran di
kelas.
Salah satu usaha meningkatkan
kualitas pembelajaran di kelas
adalah
4
dengan meningkatkan peran guru
menentukan keberasilan suatu
pembelajaran.
Berbagai metode, model dan
strategi sudah digunakan guru
dalam mengajar,
namun pada kenyataannya masih
banyak siswa yang kurang
mengerti dengan
apa yang dijelaskan oleh gurunya.
Disinilah guru tidak boleh putus
asa dalam
memberikan penjelasan kepada
siswa, Karena tidak semua
siswa memiliki
5
kemampuan yang sama dalam
menerima pelajaran dari
gurunya. Begitu juga
siswa sulit menerima penjelasan
dari guru, karena gurunya kurang
tepat untuk
menggunakan metode atau
strategi dalam menyampaikan
pembelajaran di
kelas.
Salah satu usaha meningkatkan
kualitas pembelajaran di kelas
adalah
dengan meningkatkan peran guru
menentukan keberasilan suatu
pembelajaran.
6
Berbagai metode, model dan
strategi sudah digunakan guru
dalam mengajar,
namun pada kenyataannya masih
banyak siswa yang kurang
mengerti dengan
apa yang dijelaskan oleh gurunya.
Disinilah guru tidak boleh putus
asa dalam
memberikan penjelasan kepada
siswa, Karena tidak semua
siswa memiliki
kemampuan yang sama dalam
menerima pelajaran dari
gurunya. Begitu juga
7
siswa sulit menerima penjelasan
dari guru, karena gurunya kurang
tepat untuk
menggunakan metode atau
strategi dalam menyampaikan
pembelajaran di
kelas.
Salah satu usaha meningkatkan
kualitas pembelajaran di kelas
adalah
dengan meningkatkan peran guru
menentukan keberasilan suatu
pembelajaran.
Berbagai metode, model dan
strategi sudah digunakan guru
dalam mengajar,
8
namun pada kenyataannya masih
banyak siswa yang kurang
mengerti dengan
apa yang dijelaskan oleh gurunya.
Disinilah guru tidak boleh putus
asa dalam
memberikan penjelasan kepada
siswa, Karena tidak semua
siswa memiliki
kemampuan yang sama dalam
menerima pelajaran dari
gurunya. Begitu juga
siswa sulit menerima penjelasan
dari guru, karena gurunya kurang
tepat untuk
9
menggunakan metode atau
strategi dalam menyampaikan
pembelajaran di
kelas.
Salah satu usaha meningkatkan
kualitas pembelajaran di kelas
adalah
dengan meningkatkan peran guru
menentukan keberasilan suatu
pembelajaran.
Berbagai metode, model dan
strategi sudah digunakan guru
dalam mengajar,
namun pada kenyataannya masih
banyak siswa yang kurang
mengerti dengan
10
apa yang dijelaskan oleh gurunya.
Disinilah guru tidak boleh putus
asa dalam
memberikan penjelasan kepada
siswa, Karena tidak semua
siswa memiliki
kemampuan yang sama dalam
menerima pelajaran dari
gurunya. Begitu juga
siswa sulit menerima penjelasan
dari guru, karena gurunya kurang
tepat untuk
menggunakan metode atau
strategi dalam menyampaikan
pembelajaran di
kelas.
11
Salah satu usaha meningkatkan
kualitas pembelajaran di kelas
adalah
dengan meningkatkan peran guru
menentukan keberasilan suatu
pembelajaran.
Berbagai metode, model dan
strategi sudah digunakan guru
dalam mengajar,
namun pada kenyataannya masih
banyak siswa yang kurang
mengerti dengan
apa yang dijelaskan oleh gurunya.
Disinilah guru tidak boleh putus
asa dalam
12
memberikan penjelasan kepada
siswa, Karena tidak semua
siswa memiliki
kemampuan yang sama dalam
menerima pelajaran dari
gurunya. Begitu juga
siswa sulit menerima penjelasan
dari guru, karena gurunya kurang
tepat untuk
menggunakan metode atau
strategi dalam menyampaikan
pembelajaran di
kelas.
Salah satu usaha meningkatkan
kualitas pembelajaran di kelas
adalah
13
dengan meningkatkan peran guru
menentukan keberasilan suatu
pembelajaran.
Berbagai metode, model dan
strategi sudah digunakan guru
dalam mengajar,
namun pada kenyataannya masih
banyak siswa yang kurang
mengerti dengan
apa yang dijelaskan oleh gurunya.
Disinilah guru tidak boleh putus
asa dalam
memberikan penjelasan kepada
siswa, Karena tidak semua
siswa memiliki
14
kemampuan yang sama dalam
menerima pelajaran dari
gurunya. Begitu juga
siswa sulit menerima penjelasan
dari guru, karena gurunya kurang
tepat untuk
menggunakan metode atau
strategi dalam menyampaikan
pembelajaran di
kelas.
Salah satu usaha meningkatkan
kualitas pembelajaran di kelas
adalah
dengan meningkatkan peran guru
menentukan keberasilan suatu
pembelajaran.
15
Berbagai metode, model dan
strategi sudah digunakan guru
dalam mengajar,
namun pada kenyataannya masih
banyak siswa yang kurang
mengerti dengan
apa yang dijelaskan oleh gurunya.
Disinilah guru tidak boleh putus
asa dalam
memberikan penjelasan kepada
siswa, Karena tidak semua
siswa memiliki
kemampuan yang sama dalam
menerima pelajaran dari
gurunya. Begitu juga
16
siswa sulit menerima penjelasan
dari guru, karena gurunya kurang
tepat untuk
menggunakan metode atau
strategi dalam menyampaikan
pembelajaran di
kelas.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
17
BAB II
PEMBAHASAN
3
gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian, ataupun suatu
konsep.
Data dapat dibedakan dalam beberapa kategori. Jenis-jenis data dapat
dikategorikan sebagai berikut:
Data primer, yaitu data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti
langsung dari subjek atau objek penelitian.
Data sekunder, yaitu data yang didapatkan tidak secara langsung dari
objek atau subjek penelitian.
b) Menurut sumbernya
c) Menurut sifatnya
4
yang digunakan untuk mengumpulkan data. Karena berupa alat, maka
instrumen pengumpulan data dapat berupa check list, kuesioner, pedoman
wawancara, hingga kamera untuk foto atau untuk merekam gambar.
Ada berbagai metode pengumpulan data yang dapat dilakukan dalam sebuah
penelitian. Metode pengumpulan data ini dapat digunakan secara sendiri-sendiri,
namun dapat pula digunakan dengan menggabungkan dua metode atau lebih.
Beberapa metode pengumpulan data antara lain:
1) Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap
muka dan tanya jawab langsung antara peneliti dan narasumber. Seiring
perkembangan teknologi, metode wawancara dapat pula dilakukan melalui media-
media tertentu, misalnya telepon, email, atau video call melalui Zoom
atau skype. Wawancara terbagi atas dua kategori, yakni wawancara terstruktur dan
tidak terstruktur.
Wawancara terstruktur
2) Observasi
5
dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi. Teknik
pengumpulan data observasi cocok digunakan untuk penelitian yang
bertujuan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, dan gejala-
gejala alam. Metode ini juga tepat dilakukan pada responden yang
kuantitasnya tidak terlalu besar. Metode pengumpulan data observasi
terbagi menjadi dua kategori, yakni:
Participant observation
3) Angket (kuesioner)
Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawab. Kuesioner merupakan metode
pengumpulan data yang lebih efisien bila peneliti telah mengetahui dengan
pasti variabel yag akan diukur dan tahu apa yang diharapkan dari
responden. Selain itu kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah
responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas.
Berdasarkan bentuk pertanyaannya, kuesioner dapat dikategorikan
dalam dua jenis, yakni kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup.
Kuesioner terbuka adalah kuesioner yang memberikan kebebasan kepada
objek penelitian untuk menjawab. Sementara itu, kuesioner tertutup adalah
kuesioner yang telah menyediakan pilihan jawaban untuk dipilih oleh
objek penelitian. Seiring dengan perkembangan, beberapa penelitian saat
ini juga menerapkan metode kuesioner yang memiliki bentuk semi
terbuka. Dalam bentuk ini, pilihan jawaban telah diberikan oleh peneliti,
6
namun objek penelitian tetap diberi kesempatan untuk menjawab sesuai
dengan kemauan mereka.
4) Studi Dokumen
Studi dokumen adalah metode pengumpulan data yang tidak
ditujukan langsung kepada subjek penelitian. Studi dokumen adalah jenis
pengumpulan data yang meneliti berbagai macam dokumen yang berguna
untuk bahan analisis. Dokumen yang dapat digunakan dalam pengumpulan
data dibedakan menjadi dua, yakni:
Dokumen primer
Dokumen primer adalah dokumen yang ditulis oleh orang yang
langsung mengalami suatu peristiwa, misalnya: autobiografi.
b. Dokumen sekunder
Dokumen sekunder adalah dokumen yang ditulis berdasarkan oleh
laporan/ cerita orang lain, misalnya: biografi.
7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Sebelum melakukan
penelitian, seorang peneliti biasanya telah memiliki dugaan berdasarkan
teori yang ia gunakan, dugaan tersebut disebut dengan hipotesis. Untuk
membuktikan hipotesis secara empiris, seorang peneliti membutuhkan
pengumpulan data untuk diteliti secara lebih mendalam. Proses
pengumpulan data ditentukan oleh variabel-variabel yang ada dalam
hipotesis. Pengumpulan data dilakukan terhadap sampel yang telah
ditentukan sebelumnya.
B. SARAN
8
DAFTAR PUSTAKA