Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN


MATEMATIKA

DOSEN PENGAMPU:

Dr. Ilham Falani, S.Pd., M.Si.

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
R-003

Fina Nur Safitri (A1C221012)

Nala Gusriani (A1C221013)

Balqis Saffanah Nabila (A1C221035)

Hendarji Suryantoro (A1C221045)

Manumpak Asi Rotua .S. (A1C221055)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN AJARAN 2023
KATA PENGANTAR

Assalamu alaikum wr,wb

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Yang
Maha Agung lagi bijaksana. Atas berkat dan rahmatnya, penulis dapat
menyelesaikan makalah ini, hanya dialah sumber dari segala ilmu
pengetahuan, dia memiliki jangkauan ilmu yang luas. Dibandingkan dengan
ilmunya, niscaya ilmu yang diberikan kepada penulis ibarat setitik air di
samudera yang luas.
Makalah ini penulis susun sedemikian rupa dengan berbagai
keterbatasan ilmu dan pengetahuan yang penulis miliki, penulis menyadari
sepenuhnya bahwa penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan, namun
itu tidak mengurangi motivasi penulis dalam merampungkan penulisan
makalah ini.

Harapan penulis semoga makalah yang sederhana ini dapat


memperkaya cakrawala keilmuan kita dan hendaknya bermanfaat bagi kita
semua. Aamiin.

Sekian dan terima kasih. Wassalamu alaikum wr,wb

Jambi, 12 April 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..............................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...............................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................................................2
C. TUJUAN PENULISAN.............................................................................................................2
BAB II................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................................3
A. Metode Pengumpulan Data dalam Penelitian...........................................................................3
1. Definisi Pengumpulan Data..................................................................................................3
2. Metode Pengumpulan Data..................................................................................................4
BAB III...............................................................................................................................................8
PENUTUP..........................................................................................................................................8
A. KESIMPULAN........................................................................................................................8
B. SARAN…….............................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Salah satu usaha meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas adalah


dengan meningkatkan peran guru menentukan keberasilan suatu pembelajaran.
Berbagai metode, model dan strategi sudah digunakan guru dalam mengajar,
namun pada kenyataannya masih banyak siswa yang kurang mengerti dengan
apa yang dijelaskan oleh gurunya. Disinilah guru tidak boleh putus asa dalam
memberikan penjelasan kepada siswa, Karena tidak semua siswa memiliki
kemampuan yang sama dalam menerima pelajaran dari gurunya. Begitu juga
siswa sulit menerima penjelasan dari guru, karena gurunya kurang tepat untuk
menggunakan metode atau strategi dalam menyampaikan pembelajaran di
kelas.
Salah satu usaha meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas adalah
dengan meningkatkan peran guru menentukan keberasilan suatu pembelajaran.
Berbagai metode, model dan strategi sudah digunakan guru dalam mengajar,
namun pada kenyataannya masih banyak siswa yang kurang mengerti dengan
apa yang dijelaskan oleh gurunya. Disinilah guru tidak boleh putus asa dalam
memberikan penjelasan kepada siswa, Karena tidak semua siswa memiliki
kemampuan yang sama dalam menerima pelajaran dari gurunya. Begitu juga
siswa sulit menerima penjelasan dari guru, karena gurunya kurang tepat untuk
menggunakan metode atau strategi dalam menyampaikan pembelajaran di
kelas.
Salah satu usaha meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas adalah
dengan meningkatkan peran guru menentukan keberasilan suatu pembelajaran.
Berbagai metode, model dan strategi sudah digunakan guru dalam mengajar,
namun pada kenyataannya masih banyak siswa yang kurang mengerti dengan
apa yang dijelaskan oleh gurunya. Disinilah guru tidak boleh putus asa dalam
memberikan penjelasan kepada siswa, Karena tidak semua siswa memiliki
kemampuan yang sama dalam menerima pelajaran dari gurunya. Begitu juga
siswa sulit menerima penjelasan dari guru, karena gurunya kurang tepat untuk
menggunakan metode atau strategi dalam menyampaikan pembelajaran di
kelas.
Salah satu usaha meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas adalah
dengan meningkatkan peran guru menentukan keberasilan suatu pembelajaran.
Berbagai metode, model dan strategi sudah digunakan guru dalam mengajar,
namun pada kenyataannya masih banyak siswa yang kurang mengerti dengan
apa yang dijelaskan oleh gurunya. Disinilah guru tidak boleh putus asa dalam
memberikan penjelasan kepada siswa, Karena tidak semua siswa memiliki
kemampuan yang sama dalam menerima pelajaran dari gurunya. Begitu juga
siswa sulit menerima penjelasan dari guru, karena gurunya kurang tepat untuk
menggunakan metode atau strategi dalam menyampaikan pembelajaran di
kelas.

1
Penelitian dapat diartikan sebagai suatu proses penyelidikan secara sistematis yang
ditujukan pada penyediaan informasi untuk menyelesaikan masalah. Sebagai suatu kegiatan
sistematis penelitian harus dilakukan dengan teknik tertentu yang dikenal dengan istilah Teknik
penelitian, yakni suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan
tertentu. Cara ilmiah ini harus didasari ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris, dan sistematis.
Teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti
untuk pengumpulan data. Teknik dalam menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak
diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihat penggunaannya melalui: angket,
wawancara, pengamatan, ujian (tes), dokumentasi, dan lain-lain. Peneliti dapat menggunakan
salah satu atau gabungan teknik tergantung dari masalah yang dihadapi atau yang diteliti.
Dalam penelitian ilmiah, agar data yang kita kumpulkan menjadi valid, maka kita harus
mengetahui bagaimana cara-cara pengumpulan data dalam penelitian itu, sehingga data yang
kita peroleh dapat menjadi pendukung terhadap kebenaran suatu konsep tertentu. Dan dalam
kegiatanpenelitian, keberadaan instrumen penelitian merupakan bagian yang sangat integral
dan termasuk dalam komponen metodologi penelitian karena instrumen penelitian merupakan
alat yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah yang
sedang diteliti. Instrumen itu alat, sehingga instrumen penelitian itu merupakan alat yang
digunakan dalampenelusuran terhadap gejala-gejala yang ada dalam suatu penelitian guna
membuktikan kebenaran atau menyanggah suatu hipotesa-hipotesa tertentu. Suatu intrumen
yang baik tentu harus memiliki validitas dan reliabilitas yang baik. Untuk memperoleh
instrument yang baik tentu selain harus diujicobakan, dihitung validitas dan realibiltasnya juga
harus dibuat sesuai kaidah-kaidah penyusunan instrumen. Menyusun instrumen merupakan
suatu proses dalam penyusunan alat evaluasi karena dengan mengevaluasi kita akan
memperoleh data tentang objek yang diteliti. Oleh karena itu, menyusun instrument merupakan
langkah penting dalam prosedur penelitian yang tak dapat dipisahkan antara yang satu
terhadap yang lainnya. Hal ini dilakukan karena untuk menjaga kesinambungan data yang
dikumpulkan dengan pokok permasalahan yang dibuat dalam rangka pengujian
terhadap hipotesa-hipotesa yang dibuat.

2
Salah satu usaha meningkatkan
kualitas pembelajaran di kelas
adalah
dengan meningkatkan peran guru
menentukan keberasilan suatu
pembelajaran.
Berbagai metode, model dan
strategi sudah digunakan guru
dalam mengajar,
namun pada kenyataannya masih
banyak siswa yang kurang
mengerti dengan
apa yang dijelaskan oleh gurunya.
Disinilah guru tidak boleh putus
asa dalam

3
memberikan penjelasan kepada
siswa, Karena tidak semua
siswa memiliki
kemampuan yang sama dalam
menerima pelajaran dari
gurunya. Begitu juga
siswa sulit menerima penjelasan
dari guru, karena gurunya kurang
tepat untuk
menggunakan metode atau
strategi dalam menyampaikan
pembelajaran di
kelas.
Salah satu usaha meningkatkan
kualitas pembelajaran di kelas
adalah
4
dengan meningkatkan peran guru
menentukan keberasilan suatu
pembelajaran.
Berbagai metode, model dan
strategi sudah digunakan guru
dalam mengajar,
namun pada kenyataannya masih
banyak siswa yang kurang
mengerti dengan
apa yang dijelaskan oleh gurunya.
Disinilah guru tidak boleh putus
asa dalam
memberikan penjelasan kepada
siswa, Karena tidak semua
siswa memiliki

5
kemampuan yang sama dalam
menerima pelajaran dari
gurunya. Begitu juga
siswa sulit menerima penjelasan
dari guru, karena gurunya kurang
tepat untuk
menggunakan metode atau
strategi dalam menyampaikan
pembelajaran di
kelas.
Salah satu usaha meningkatkan
kualitas pembelajaran di kelas
adalah
dengan meningkatkan peran guru
menentukan keberasilan suatu
pembelajaran.
6
Berbagai metode, model dan
strategi sudah digunakan guru
dalam mengajar,
namun pada kenyataannya masih
banyak siswa yang kurang
mengerti dengan
apa yang dijelaskan oleh gurunya.
Disinilah guru tidak boleh putus
asa dalam
memberikan penjelasan kepada
siswa, Karena tidak semua
siswa memiliki
kemampuan yang sama dalam
menerima pelajaran dari
gurunya. Begitu juga

7
siswa sulit menerima penjelasan
dari guru, karena gurunya kurang
tepat untuk
menggunakan metode atau
strategi dalam menyampaikan
pembelajaran di
kelas.
Salah satu usaha meningkatkan
kualitas pembelajaran di kelas
adalah
dengan meningkatkan peran guru
menentukan keberasilan suatu
pembelajaran.
Berbagai metode, model dan
strategi sudah digunakan guru
dalam mengajar,
8
namun pada kenyataannya masih
banyak siswa yang kurang
mengerti dengan
apa yang dijelaskan oleh gurunya.
Disinilah guru tidak boleh putus
asa dalam
memberikan penjelasan kepada
siswa, Karena tidak semua
siswa memiliki
kemampuan yang sama dalam
menerima pelajaran dari
gurunya. Begitu juga
siswa sulit menerima penjelasan
dari guru, karena gurunya kurang
tepat untuk

9
menggunakan metode atau
strategi dalam menyampaikan
pembelajaran di
kelas.
Salah satu usaha meningkatkan
kualitas pembelajaran di kelas
adalah
dengan meningkatkan peran guru
menentukan keberasilan suatu
pembelajaran.
Berbagai metode, model dan
strategi sudah digunakan guru
dalam mengajar,
namun pada kenyataannya masih
banyak siswa yang kurang
mengerti dengan
10
apa yang dijelaskan oleh gurunya.
Disinilah guru tidak boleh putus
asa dalam
memberikan penjelasan kepada
siswa, Karena tidak semua
siswa memiliki
kemampuan yang sama dalam
menerima pelajaran dari
gurunya. Begitu juga
siswa sulit menerima penjelasan
dari guru, karena gurunya kurang
tepat untuk
menggunakan metode atau
strategi dalam menyampaikan
pembelajaran di
kelas.
11
Salah satu usaha meningkatkan
kualitas pembelajaran di kelas
adalah
dengan meningkatkan peran guru
menentukan keberasilan suatu
pembelajaran.
Berbagai metode, model dan
strategi sudah digunakan guru
dalam mengajar,
namun pada kenyataannya masih
banyak siswa yang kurang
mengerti dengan
apa yang dijelaskan oleh gurunya.
Disinilah guru tidak boleh putus
asa dalam

12
memberikan penjelasan kepada
siswa, Karena tidak semua
siswa memiliki
kemampuan yang sama dalam
menerima pelajaran dari
gurunya. Begitu juga
siswa sulit menerima penjelasan
dari guru, karena gurunya kurang
tepat untuk
menggunakan metode atau
strategi dalam menyampaikan
pembelajaran di
kelas.
Salah satu usaha meningkatkan
kualitas pembelajaran di kelas
adalah
13
dengan meningkatkan peran guru
menentukan keberasilan suatu
pembelajaran.
Berbagai metode, model dan
strategi sudah digunakan guru
dalam mengajar,
namun pada kenyataannya masih
banyak siswa yang kurang
mengerti dengan
apa yang dijelaskan oleh gurunya.
Disinilah guru tidak boleh putus
asa dalam
memberikan penjelasan kepada
siswa, Karena tidak semua
siswa memiliki

14
kemampuan yang sama dalam
menerima pelajaran dari
gurunya. Begitu juga
siswa sulit menerima penjelasan
dari guru, karena gurunya kurang
tepat untuk
menggunakan metode atau
strategi dalam menyampaikan
pembelajaran di
kelas.
Salah satu usaha meningkatkan
kualitas pembelajaran di kelas
adalah
dengan meningkatkan peran guru
menentukan keberasilan suatu
pembelajaran.
15
Berbagai metode, model dan
strategi sudah digunakan guru
dalam mengajar,
namun pada kenyataannya masih
banyak siswa yang kurang
mengerti dengan
apa yang dijelaskan oleh gurunya.
Disinilah guru tidak boleh putus
asa dalam
memberikan penjelasan kepada
siswa, Karena tidak semua
siswa memiliki
kemampuan yang sama dalam
menerima pelajaran dari
gurunya. Begitu juga

16
siswa sulit menerima penjelasan
dari guru, karena gurunya kurang
tepat untuk
menggunakan metode atau
strategi dalam menyampaikan
pembelajaran di
kelas.

B. RUMUSAN MASALAH

C. TUJUAN PENULISAN

17
BAB II
PEMBAHASAN

A. Metode Pengumpulan Data dalam Penelitian

Salah satu komponen yang penting dalam penelitian adalah proses


peneliti dalam pengumpulan data. Kesalahan yang dilakukan dalam proses
pengumpulan data akan membuat proses analisis menjadi sulit. Selain itu
hasil dan kesimpulan yang akan didapat pun akan menjadi rancu apabila
pengumpulan data tidak dilakukan  dengan benar. Masing-masing
penelitian memiliki proses pengumpulan data yang berbeda, tergantung
dari jenis penelitian yang hendak dibuat oleh peneliti. Pengumpulan data
kualitatif pastinya akan berbeda dengan pengumpulan data kuantitatif.
Pengumpulan data statistik juga tidak bisa disamakan dengan
pengumpulan data analisis. Pengumpulan data penelitian tidak boleh
dilakukan secara sembarangan. Terdapat langkah pengumpulan data dan
teknik pengumpulan data yang harus diikuti. Tujuan dari langkah
pengumpulan data dan teknik pengumpulan data ini adalah demi
mendapatkan data yang valid, sehingga hasil dan kesimpulan penelitian
pun tidak akan diragukan kebenarannya.

1. Definisi Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang


dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Sebelum melakukan
penelitian, seorang peneliti biasanya telah memiliki dugaan berdasarkan teori
yang ia gunakan, dugaan tersebut disebut dengan hipotesis. Untuk membuktikan
hipotesis secara empiris, seorang peneliti membutuhkan pengumpulan data untuk
diteliti secara lebih mendalam. Proses pengumpulan data ditentukan oleh variabel-
variabel yang ada dalam hipotesis. Pengumpulan data dilakukan terhadap sampel
yang telah ditentukan sebelumnya. Data adalah sesuatu yang belum memiliki arti
bagi penerimanya dan masih membutuhkan adanya suatu pengolahan. Data bisa
memiliki berbagai wujud, mulai dari gambar, suara, huruf, angka, bahasa, simbol,
bahkan keadaan. Semua hal tersebut dapat disebut sebagai data asalkan dapat kita

3
gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian, ataupun suatu
konsep.
Data dapat dibedakan dalam beberapa kategori. Jenis-jenis data dapat
dikategorikan sebagai berikut:

a) Menurut cara memperolehnya:

 Data primer, yaitu data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti
langsung dari subjek atau objek penelitian.
 Data sekunder, yaitu data yang didapatkan tidak secara langsung dari
objek atau subjek penelitian.

b) Menurut sumbernya

 Data internal, yaitu data yang menggambarkan keadaan atau kegiatan


dalam sebuah organisasi
 Data eksternal, yaitu data yang menggambarkan suatu keadaan atau
kegiatan di luar sebuah organisasi

c) Menurut sifatnya

 Data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka pasti


 Data kualitatif, yaitu data yang bukan berbentuk angka

d) Menurut waktu pengumpulannya

 Cross section/insidentil, yaitu data yang dikumpulkan hanya pada suatu


waktu tertentu
 Data berkala/time series, yaitu data yang dikumpulkan dari waktu ke
waktu untuk menggambarkan suatu perkembangan atau kecenderungan
keadaan/ peristiwa/kegiatan.

2. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian, kita seringkali mendengar istilah metode


pengumpulan data dan instrumen pengumpulan data. Meskipun saling
berhubungan, namun dua istilah ini memiliki arti yang berbeda. Metode
pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dilakukan oleh peneliti
untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data dilakukan untuk
memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan
penelitian. Sementara itu instrumen pengumpulan data merupakan alat

4
yang digunakan untuk mengumpulkan data. Karena berupa alat, maka
instrumen pengumpulan data dapat berupa check list, kuesioner, pedoman
wawancara, hingga kamera untuk foto atau untuk merekam gambar.
Ada berbagai metode pengumpulan data yang dapat dilakukan dalam sebuah
penelitian. Metode pengumpulan data ini dapat digunakan secara sendiri-sendiri,
namun dapat pula digunakan dengan menggabungkan dua metode atau lebih.
Beberapa metode pengumpulan data antara lain:

1) Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap
muka dan tanya jawab langsung antara peneliti dan narasumber. Seiring
perkembangan teknologi, metode wawancara dapat pula dilakukan melalui media-
media tertentu, misalnya telepon, email, atau video call melalui Zoom
atau skype. Wawancara terbagi atas dua kategori, yakni wawancara terstruktur dan
tidak terstruktur.
 Wawancara terstruktur

Dalam wawancara terstruktur, peneliti telah mengetahui dengan


pasti informasi apa yang hendak digali dari narasumber. Pada kondisi ini,
peneliti biasanya sudah membuat daftar pertanyaan secara sistematis.
Peneliti juga bisa menggunakan berbagai instrumen penelitian seperti alat
bantu recorder, kamera untuk foto, serta instrumen-instrumen lain.

 Wawancara tidak terstruktur

Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas. Peneliti


tidak menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan-
pertanyaan spesifik, namun hanya memuat poin-poin penting dari masalah
yang ingin digali dari responden.

2) Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data yang kompleks karena


melibatkan berbagai faktor dalam pelaksanaannya. Metode pengumpulan
data observasi tidak hanya mengukur sikap dari responden, namun juga

5
dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi. Teknik
pengumpulan data observasi cocok digunakan untuk penelitian yang
bertujuan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, dan gejala-
gejala alam. Metode ini juga tepat dilakukan pada responden yang
kuantitasnya tidak terlalu besar. Metode pengumpulan data observasi
terbagi menjadi dua kategori, yakni:

 Participant observation

Dalam participant observation, peneliti terlibat secara langsung


dalam kegiatan sehari-hari orang atau situasi yang diamati sebagai sumber
data.

 Non participant observation


Berlawanan dengan participant observation, non-participant
observation merupakan observasi yang penelitinya tidak ikut secara
langsung dalam kegiatan atau proses yang sedang diamati.

3) Angket (kuesioner)
Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawab. Kuesioner merupakan metode
pengumpulan data yang lebih efisien bila peneliti telah mengetahui dengan
pasti variabel yag akan diukur dan tahu apa yang diharapkan dari
responden. Selain itu kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah
responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas.
Berdasarkan bentuk pertanyaannya, kuesioner dapat dikategorikan
dalam dua jenis, yakni kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup.
Kuesioner terbuka adalah kuesioner yang memberikan kebebasan kepada
objek penelitian untuk menjawab. Sementara itu, kuesioner tertutup adalah
kuesioner yang telah menyediakan pilihan jawaban untuk dipilih oleh
objek penelitian. Seiring dengan perkembangan, beberapa penelitian saat
ini juga menerapkan metode kuesioner yang memiliki bentuk semi
terbuka. Dalam bentuk ini, pilihan jawaban telah diberikan oleh peneliti,

6
namun objek penelitian tetap diberi kesempatan untuk menjawab sesuai
dengan kemauan mereka.

4) Studi Dokumen
Studi dokumen adalah metode pengumpulan data yang tidak
ditujukan langsung kepada subjek penelitian. Studi dokumen adalah jenis
pengumpulan data yang meneliti berbagai macam dokumen yang berguna
untuk bahan analisis. Dokumen yang dapat digunakan dalam pengumpulan
data dibedakan menjadi dua, yakni:

 Dokumen primer
Dokumen primer adalah dokumen yang ditulis oleh orang yang
langsung mengalami suatu peristiwa, misalnya: autobiografi.

 b. Dokumen sekunder
Dokumen sekunder adalah dokumen yang ditulis berdasarkan oleh
laporan/ cerita orang lain, misalnya: biografi.

7
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Sebelum melakukan
penelitian, seorang peneliti biasanya telah memiliki dugaan berdasarkan
teori yang ia gunakan, dugaan tersebut disebut dengan hipotesis. Untuk
membuktikan hipotesis secara empiris, seorang peneliti membutuhkan
pengumpulan data untuk diteliti secara lebih mendalam. Proses
pengumpulan data ditentukan oleh variabel-variabel yang ada dalam
hipotesis. Pengumpulan data dilakukan terhadap sampel yang telah
ditentukan sebelumnya. 

B. SARAN

Setelah kami menulis makalah yang singkat ini. Makalah yang


kami susun semoga bisa membantu kita untuk menambah pengetahuan.
Mohon permakluman dari semuanya jika dalam makalah kami ini masih
terdapat banyak kekeliruan baik bahasa maupun pemahaman. Karena
tiadalah sesuatu yang sempurna yang bisa manusia ciptakan. Pembaca
dapat Memberi saran dan kontruksi guna memberikan bekal bagi kami
dalam penulisan-penulisan berikutnya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Metode Pengumpulan Data Dalam Penelitian - Informatika universitas ciputra.


Dibuka pada April 12, 2023, dari
https://informatika.uc.ac.id/id/2016/02/2016-2-18-metode-pengumpulan-
data-dalam-penelitian/

Anda mungkin juga menyukai