Anda di halaman 1dari 79

PERSEPSI PESERTA DIDIK TERHADAP PELAKSANAAN PRAKTIK

PENGALAMAN LAPANGAN (PPL 2) DI


SMK NEGERI 1 PALANGKA RAYA

PROPOSAL SKRIPSI

OLEH
ARDI HOSEA
193020211005

UNIVERSITAS PALANGKARAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
2023
PERSEPSI PESERTA DIDIK TERHADAP PELAKSANAAN PRAKTIK
PENGALAMAN LAPANGAN (PPL 2) DI
SMK NEGERI 1 PALANGKA RAYA

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan kepada
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Palangka Raya
Untuk memenuhi salah satu persyaratan
Memperoleh gelar
Sarjana pendidikan

Oleh:
ARDI HOSEA
193020211005

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
2023

i
LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN

Nama : Ardi Hosea


NIM : 193020211005
Judul : Persepsi Peserta Didik Terhadap Pelaksanaan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL 2) Di SMK Negeri 1 Kota
Palangka Raya

Proposal Skripsi ini telah disetujui untuk diseminarkan/diujikan di hadapan Tim

Penguji Proposal Skripsi Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan

Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Palangka Raya Pada Hari Jumat, Tanggal 14 April 2023.

Menyetujui :

Pembimbing I Pembimbing II

WHENDY TRISSAN ST., M.Sc PETRISLY PERKASA, ST., MT


NIP. 198308032009121002 NIP. 198307082015041002

Mengetahui :

Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan

LOLA CASSIOPHEA, ST., M.Eng


NIP. 198506292010122008

ii
LEMBAR PERSETUJUAN
PROPOSAL SKRIPSI

Nama : Ardi Hosea

NIM : 193020211005

Judul : Persepsi Peserta Didik Terhadap Pelaksanaan Praktik

Pengalaman Lapangan (PPL 2) Di SMK Negeri 1 Kota

Palangka Raya.

Proposal Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan tim Penguji Proposal Skripsi

Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknologi dan

Kejuruan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Palangka Raya Pada

Hari Jumat, Tanggal 14 April 2023.

Persetujuan hasil revisi oleh Tim Penguji :

Nama Tanda Tangan Tanggal Keterangan

Lola Cassiophea, ST., M.Eng ……………... ………. Penguji Utama


NIP. 198506292010122008

Whendy Trissan ST., M.Sc ……………... ………. Pembimbing I


NIP. 198308032009121002

Petrisly Perkasa, ST., MT ……………... ………. Pembimbing II


NIP. 198307082015041002

iii
LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Ardi Hosea

NIM : 193020211005

Program Studi : Pendidikan Teknik Bangunan

Jurusan : Teknologi dan Kejuruan

Judul : Persepsi Peserta Didik Terhadap Pelaksanaan Praktik

Pengalaman Lapangan (PPL 2) Di SMK Negeri 1 Kota

Palangka Raya.

Menyetujui :

Pembimbing I Pembimbing II

WHENDY TRISSAN ST., M.Sc PETRISLY PERKASA, ST., MT


NIP. 198308032009121002 NIP. 198307082015041002

Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan

LOLA CASSIOPHEA, ST., M.Eng


NIP. 198506292010122008

iv
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Puji dan Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

segala rahmat yang dilimpahkan-Nya saya dapat menyusun dan menyelesaikan

Proposal ini yang berjudul “Persepsi Peserta Didik Terhadap Pelaksanaan Praktik

Pengalaman Lapangan (PPL 2) Di SMK Negeri 1 Kota Palangka Raya”. Tujuan

dari penulisan Proposal adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk

menyelesaikan Pendidikan S1 Pedidikan Teknik Bangunan di Universitas Palangka

Raya. Pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terimakasih yang sebesar-

besarnya kepada berbagai pihak yang telah membimbing dalam menyusun Proposal

kepada :

1. Ibu Lola Cassiophea, ST., M.Eng selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Teknik Bangunan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

2. Bapak Whendy Trissan, ST., M.Sc selaku Pembimbing I Skripsi dan

Penguji Proposal yang senantiasa meluangkan waktunya dalam

memberikan bimbingan dalam menyusun Proposal.

3. Bapak Petrisly Perkasa, ST., MT selaku Pembimbing II Proposal dan

Penguji Proposal yang senantiasa meluangkan waktunya dalam

memberikan bimbingan dalam menyusun Proposal.

4. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan beserta staf Tu

Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Palangka Raya.

5. Bapak Junaedi dan Almarhum Ibu Rensi selaku orang tua sekaligus support

system yang selalu mendampingi serta seluruh keluarga besar yang

mendukung secara langsung maupun tidak langsung.

v
6. Seluruh teman-teman Pendidikan Teknik Bangunan serta pihak-pihak yang

telah membantu dan tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

Saya menyadari bahwa penyusunan Proposal ini masih jauh dari sempurna.

Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun

demi kesempurnaan dan perbaikan selanjutnya.

Palangka Raya, 12 Maret 2023

Penulis

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN ............................................................. ii
LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iv
KATA PENGANTAR .................................................................................... v
DAFTAR ISI ................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL........................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 4
C. Rumusan Masalah ......................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian........................................................................... 4
E. Pembatasan Masalah ..................................................................... 5
F. Manfaat Penelitian......................................................................... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................ 7
A. Tinjauan Teori ............................................................................... 7
1. Definisi Persepsi ..................................................................... 7
2. Pengertian PPL ....................................................................... 8
3. Pengertian PPL 2 .................................................................... 9
4. Lingkungan Sekolah ............................................................... 12
5. Sifat dan Ciri-Ciri Sekolah ..................................................... 16
6. Sekolah Sebagai Lembaga Pendidikan Kedua ....................... 19
7. SMK Negeri 1 Kota Palangka Raya ....................................... 19
8. Pareto Analysis ....................................................................... 23
B. Penelitian Yang Relevan ............................................................... 25
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 32
A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 32
B. Pendekatan dan Jenis Penelitian.................................................... 32
C. Populasi dan Sampel ..................................................................... 32

vii
D. Prosedur Penelitian........................................................................ 33
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 33
1. Observasi ............................................................................... 33
2. Angket.................................................................................... 34
3. Dokumentasi .......................................................................... 34
F. Variabel Penelitian ........................................................................ 35
G. Kisi Kisi Instrumen Penelitian ...................................................... 35
H. Teknik Analisa Data ...................................................................... 37

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 40


LAMPIRAN

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Penelitian Terdahulu Yang Relevan .............................................. 25

Tabel 2. Kisi – Kisi Instrumen Persepsi Siswa Terhadap Praktik

Pengalaman Lapangan .................................................................... 35

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. SMK Negeri 1 Palangka Raya ..................................................... 19

Gambar 2. Peta SMK Negeri 1 Palangka Raya............................................... 21

Gambar 3. Bagan Alur Penelitian .................................................................. 39

x
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner Responden ................................................................. 42

Lampiran 2. Dokumen Hasil Seminar Proposal .............................................. 61

xi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikani adalahi prosesi mempersiapkani generasii mudai untuki

menjalankani kehidupani secarai efektifi dani efisien.i Pemerintahi sudahi berupayai

untuki meningkatkani pendidikani dii Indonesiai salahi satunyai dengani adanyai

pendidikani 12i tahuni yangi bertujuani agari pesertai didiki mempunyaii kemampuani

dasari sebagaii bekali kepribadiani merekai dalami menghadapii masalahi dii masai

depani i (Wibowoi dani Eddy,i 2012).i Sekolahi merupakani saranai yangi dirancangi

untuki melaksanakani pendidikan,i karenai kemajuani zamani keluargai tidaki

mungkini lagii memenuhii seluruhi kebutuhani dani aspirasii generasii mudai

terhadapi ilmui pengetahuani dani teknologi.i Semakini majui masyarakat,i semakini

pentingi peranani sekolahi dalami mempersiapkani generasii mudai sebelumi masuki

kedalami prosesi pembangunani masyarakati itu.i Olehi karenai itui sekolahi sebagaii

pusati pendidikani kemampuani melaksanakani fungsii pendidikani secarai optimali

yaitui mengembangkani kemampuani meningkatkani mutui kehidupani dani

martabati bangsai indonesia.

Persepsii merupakani suatui prosesi yangi didahulukani olehi prosesi

penginderaan,i yaitui merupakani prosesi diterimanyai stimulusi olehi individui

melaluii alati indrai ataui jugai prosesi sensoris.i i Namun,i prosesi itui tidaki berhentii

begitui saja,i melainkani stimulusi tersebuti dani prosesi selanjutnyai merupakani

prosesi persepsi.i Persepsii mengenali lingkungani yangi memberikani gambarani

1
disekitari kita,i dalami lapangani pendidikani artinyai lingkungani dii dalami areai

sekolahi baiki fisiki maupuni noni fisik.i Lingkungani fisiki sepertii masjid,i

perpustakaan,i laboratorium,i lapangan,i ruangi multimedia,i ruangi bimbingani

konseling,i poliklinik,i dani laini –i laini yangi sifatnyai berpengaruhi terhadapi

kelangsungani prosesi belajari mengajari dii sekolahi sedangkani lingkungani noni

fisiki adalahi semuai keadaani yangi terjadii yangi berkaitani dengani hubungani

antarai muridi dani guru,i dani antarai gurui dengani sesamai guru,i antarai muridi

dengani sesamai muridi (Indayani,i 2015).

Sekolahi SMKi Negerii 1i Palangkai Rayai i merupakani salahi satui sekolahi

kejuruani yangi adai dii kotai Palangkai Rayai yangi memilikii perani sebagaii lembagai

pendidikan.i SMKi Negerii 1i Palangkai Rayai tanggapi dengani perkembangani

teknologii dengani dukungani sumberi dayai manusiai yangi dimilikii sekolahi inii

siapi untuki bersinergii dani berkolaborasii dengani sekolahi lain,i lembagai

pemerintahi maupuni swastai sertai masyarakati secarai umumi dalami pelayanani

informasii publik.i Teknologii informasii merupakani menjadii salahi satui saranai

bagii SMKi Negerii 1i Palangkai Rayai untuki memberii pelayanani informasii dani

komunikasii secarai cepat,i jelasi dani akuntabel.i Darii layanani inii pula,i sekolahi

siapi menerimai sarani darii semuai pihaki yangi akhirnyai dapati menjawabi

kebutuhani masyarakat.i SMKi Negerii 1i Palangkai Rayai dalami membantui

pemerintahi mengembangkani sumberi dayai manusiai dii Kalimantani Tengahi

Khususnyai Kotai Palangkai Rayai makini dapati dirasakani manfaatnyai melaluii

duniai pendidikan.i

2
Kegiatani PPLi 2i (Praktiki Pengalamani Lapangan)i adalahi Programi wajibi

yangi harusi ditempuhi Mahasiswai FKIPi UPRi untuki dapati memperolehi sebagiani

persyaratani menyelesaikani sarjanai pendidikani dii sebuahi perguruani tinggi.i

melaluii kegiatani PPLi 2i diharapkani Mahasiswai memilikii pengalamani langsung,i

bagaimanai menyelenggarakani kegiatani pengajarani padai salahi satui satuani

pendidikani baiki SD,i SMPi ataui SMA.i Kemampuani mengajari adalahi sesuatui

yangi dimilikii untuki melakukani tugasi ataui pekerjaani yangi dibebankani

kepadanya,i dalami hali inii pekerjaani dani bebani kaitani dalami mengajar.i

Kemampuani mengajari Mahasiswai PPLi 2i merupakani serangkaiani kegiatani

Mahasiswai dalami praktiki latihani mengajari padai salahi satui satuani pendidikan.i

Kemampuani mengajari Mahasiswai PPLi 2i menjadii saranai belajari Mahasiswai

mengaplikasikani keseluruhani kemampuannyai dalami mengelolai kelasi dani

menyelenggarakani kegiatani pengajarani berdasarkani teori-teorii yangi sudahi

diperolehi dii bangkui kuliah.i Dii SMKi Negerii 1i Palangkai Rayai penelitii dani

Mahasiswai FKIPi UPRi sedangi melaksanakani kegiatani PPLi 2i,i dalami

pelaksanaannya i Banyaki Mahasiswai praktiki mengalamii kesulitani mengajari

karenai saranai dani prasaranai pembelajarani yangi terbatasi dani jugai kemampuani

pribadii yangi belumi cukupi baiki untuki melakukani kegiatani pembelajaran.i

Ketikai melakukani pembelajarani terlihati bahwai kompetensii Mahasiswai PPLi 2i

dii SMKi Negerii 1i sangati kurangi darii yangi seharusnya,i hali inii ditunjukkani olehi

prosesi pembelajarani masihi banyaki Mahasiswai PPLi 2i yangi tidaki mampui

menyusuni perangkati pembelajaran,i sertai belumi mampui menciptakani suasanai

pembelajarani yangi menyenangkan.i Bertolaki darii permasalahani tersebuti makai

3
penelitii tertariki untuki mengetahuii persepsii pesertai didiki Pelaksanaani Praktiki

Pengalamani Lapangani (PPLi 2)i dii SMKi Negerii 1i Palangkai Rayai sebagaii sarani

ataui masukani untuki pihaki sekolahi dani jugai untuki koreksii dirii pribadii besertai

rekan-rekani laini yangi sedangi melaksanakani kegiatani PPLi 2i (Praktiki

Pengalamani Lapangan)i dii SMKi Negerii 1i Palangkai Raya.

B. Identifikasi Masalah

Permasalahan yang dipecahkan dalam penelitian ini bagaimana persepsi

peserta didik terhadap pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL 2) di

SMK Negeri 1 Palangka Raya.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang Masalah, Maka Permasalahan dalam

Penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

Bagaimana persepsi Peserta didik terhadap pelaksanaan Praktik

Pengalaman Lapangan (PPL 2) terhadap Kinerja Mahasiswa PPL 2 Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan UPR di SMK Negeri 1 Palangka Raya.

D. Tujuan penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah

1. Mengetahui gambaran persepsi peserta didik terhadap kinerja Mahasiswa

Dalam Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL 2) di SMK Negeri

1 Palangka Raya.

4
2. Menganalisis persepsi peserta didik terhadap kinerja Mahasiswa PPL 2

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UPR di SMK Negeri 1 Palangka

Raya.

E. Pembatasan Masalah

Dalam menghindari meluasnya masalah yang akan diteliti maka dalam

penelitian ini diberikan pembatasan masalah agar tidak jauh menyimpang dan

lebih terarah, dengan batasan sebagai berikut:

1. Persepsi yang dimaksud adalah persepsi siswa SMK Negeri 1 Kota

Palangka Raya terhadap Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL

2).

2. SMK Negeri 1 Kota Palangka Raya merupakan tempat di mana penelitian

ini akan dilakukan. Sedangkan waktu pelaksanaannya dilakukan selama 1

bulan yaitu dari tanggal 1 MEI 2023 sampai 30 MEI 2023.

3. Pengambilan sampel dilakukan secara acak di mana jumlah sampel hanya

sebanyak 30 siswa dari total siswa yang ada di SMK Negeri 1 Kota Palangka

Raya.

4. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner atau angket melalui skala

likert.

5. Metode analisis data menggunakan analisis Pareto

5
F. Manfaat Penelitian

Manfaat dalam penelitian ini yakni:

1. Peserta didik dapat menyampaikan aspirasinya untuk mencapai kebutuhan

belajarnya.

2. Sebagai bahan pertimbangan bagi calon guru khususnya lulusan FKIP UPR

dalam mengembangkan program kegiatan belajar mengajar di sekolah.

3. Memberikan informasi bagi peneliti yang ingin mengkaji lebih jauh

tentang permasalahan yang sama.

6
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Definisi Persepsi

Persepsii merupakani prosesi saati seseorangi mengaturi dani

menginterpretasikani kesani –i kesani sensorisi merekai gunai memberikani artii

bagii lingkungani mereka,i pesepsii timbuli karenai perilakui individui tanpai

melihati kenyataani sebenarnyai (Kuswanai dani Sunaryo,i 2011),i persepsii

adalahi prosesi dii manai individui mengorganisasii dani menafsirkani polai

stimulusi kei dalami lingkungannya,i definisii inii mengungkapkani bahwai

persepsii dapati dilakukani pengamatani sehinggai individui menjadii

mengetahui,i mengertii dani memilikii kesadarani terhadapi segalai sesuatui isii

lingkungani yangi menjadii objeki pengamatani tersebuti (Desmita,i 2015).i

Persepsii tidaki hanyai sekedari prosesi pengindraani tetapii didalamnya i terdapati

pengorganisasiani dani pengamatani yangi bersifati psikologis,i Irwantoi

menjabarkani beberapai faktori yangi mempengaruhii persepsi,i yaitu:

a. Perhatiani yangi selektif,i artinyai tidaki semuai rangsangani ataui stimulusi

harusi ditanggapii tetapii individui cukupi memusatkani perhatiani padai

rangsangani tertentui saja.

b. Cirii –i cirii rangsangan,i artinyai intensitasi rangsangani yangi palingi kuati

dani rangsangani yangi bergerak/dinamisi lebihi menariki perhatiani untuki

diamati.

7
c. Nilaii –i nilaii dani kebutuhani individu,i artinyai antarai yangi satui dengani

yangi laini tidaki samai karenai tergantungi padai nilaii hidupi yangi dianuti dani

kebutuhanya.

d. Pengalamani terdahului sangati mempengaruhii bagaimanai seseorangi

mempersepsii duniai sekitarnya.

Berdasarkani definisii dii atas,i secarai umumi persepsii merupakani

prosesi yangi didahuluii olehi pengindraani yaitui prosesi diterimanya i dii situi

saja,i melainkani stimulusi diteruskani kei pusati susunani sarafi yaitui otaki dani

terjadilahi prosesi psikologii sehinggai individui dapati menyadarii apai yangi iai

lihat,i apai yangi iai dengari dani sebagainya.i Darii prosesi itulahi kemudiani

individui mengalamii prosesi persepsi.

2. Pengertian PLP 1

Pengertian PLP 1 pada dasarnya telah tertuang dalam

Permenristekdikti Nomor 55 Tahun 2017 Pasal 1 butir 8 yang

mendefinisikan PLP 1 merupakan program kegiatan mahasiswa sarjana

pendidikan yang berbentuk suatu observasi atau pengamatan terhadap aspek

pembelajaran dan pengelolan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu.

PLP 1 juga merupakan rangkaian proses dalam menyiapkan guru

profesional melalui jenjang sarjana pendidikan dengan adanya pemberian

tugas bagi mahasiswa untuk melakukan suatu pengamatan terkait sistem

belajar mengajar di lembaga pendidikan atau sekolah tertentu yang mana

kegiatan tersebut diawasi dan dibimbing oleh seorang dosen dan guru

8
pamong. Pelaksanaan PLP 1 bagi mahasiswa dilakukan pada setiap

semester III dan IV tergantung dari kebijakan masing-masing kampus.

a. Tujuan PLP 1

Tujuan PLP 1 secara umum adalah untuk menumbuhkan dasar jati

diri mahasiswa program sarjana pendidikan. Namun secara khusus, tujuan

PLP 1 yaitu sebagai berikut:

1) Mahasiswa mampu memahami kultur sekolah.

2) Mahasiswa mampu memahami struktur organisasi dan tata kelola

sekolah.

3) Mahasiswa mampu memahami peraturan dan tata tertib sekolah.

4) Mahasiswa mampu memahami kegiatan-kegiatan ceremonial-formal di

sekolah seperti kegiatan upacara bendera, kegiatan rapat dewan guru,

dll.

5) Mahasiswa mampu memahami kegiatan kegiatan kurikuler,

kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

6) Mahasiswa mampu memahami praktik pembiasaan dan kebiasaan

positif di sekolah (best practice).

3. Pengertian PPL 2

PPL 2 adalah salah satu mata kuliah wajib tempuh bagi mahasiswa

kependidikan sebagai kelanjutan dari pengajaran micro teaching. PPL 2

dapat diartikan sebagai suatu program yang merupakan ajang pelatihan

yang bertujuan untuk menanamkan berbagai pengetahuan, sikap dan

9
keterampilan dalam rangka pembentukan guru yang profesional. Dengan

demikian, PPL 2 merupakan suatu program yang mempersyaratkan

kemampuan aplikatif dan terpadu dari seluruh pengalaman belajar

sebelumnya ke dalam program pelatihan berupa kinerja berkaitan

dengan praktik keguruan, baik kegiatan mengajar maupun tugas-tugas

keguruan lainnya. Kegiatan-kegiatan tersebut diselenggarakan dalam

bentuk micro-teaching (pembelajaran terbatas), pelatihan terbimbing, dan

pelatihan mandiri yang diarahkan kepada terbentuknya kemampuan

keguruan, yang terjadwal secara sistematis di bawah bimbingan dosen

pembimbing dan guru pamong. Ditinjau dari sudut kurikulum, PPL 2 adalah

suatu program mata kuliah proses belajar-mengajar yang dipersyaratkan

dalam pendidikan menjadi guru. PPL 2 dirancang untuk menyiapkan

Mahasiswa calon guru untuk memiliki atau menguasai kemampuan

keguruan yang menyeluruh dan terpadu, sehingga setelah Mahasiswa

tersebut menjadi guru mereka dapat mengemban tugas dan tanggung

jawabnya secara profesional. Dipandang dari sudut isi, PPL 2 adalah

seperangkat komponen pelatihan calon guru yang berlangsung dalam

siklus teori dan praktek secara berlapis dan berulang pada setiap langka

yang dipersyaratkan dalam program pelatihan tersebut. Setiap langkah

dalam komponen pelatihan tersebut selalu mengacu pada teori yang telah

dipelajari dan menuju pada praktek pelaksanaan pembelajaran yangi efektif

dan efisien dalam berbagai kondisi.

10
b. Tujuan PPL 2

Tujuan umum PPL 2 adalah untuk melatih Mahasiswa calon

guru agar memperoleh pengalaman kegiatan kependidikan secara

faktual sehingga akan terbentuk tenaga kependidikan yang profesional

yaitu tenaga kependidikan yang memiliki seperangkat pengetahuan

keterampilan dan sikap yang diperlukan bagi profesi sebagai guru, serta

mampui menerapkannya melalui kinerja dalam situasi nyata, baik

dalam kegiatan pembelajaran maupun tugas-tugas keguruan lainnya.

Secara khusus tujuan PPL 2 adalah sebagai berikut:

1) Mahasiswa mengenal secara cermat lingkungan fisik,

administratif, akademik, dan sosial psikologis sekolah tempat PPL

berlangsung.

2) Mahasiswa menguasai berbagai keterampilan dasar mengajar.

3) Mahasiswa mampu menerapkan berbagai kemampuan profesional

keguruan secara utuh dan terpadu dalam situasi nyata.

4) Mahasiswa mampu mengembangkan aspek pribadi dan sosial di

lingkungan sekolah.

5) Mahasiswa mampu menarik kesimpulan edukatif dari penghayatan

dan pengalamannya selama PPL melalui refleksi, serta

menuangkan hasil refleksi itu dalam suatu laporan siswa.

6) Merencanakan, melaksanakan, menilai dan membimbing siswa.

7) Mengelola kelas.

11
4. Lingkungan Sekolah

a. Pengertian Lingkungan Sekolah

Sekolahi merupakani salahi satui jenisi –i jenisi lembagai pendidikani

formali untuki memberikani siswai wawasani dani pengetahuani agari bisai

mengembangkani potensinyai dani bakati yangi dimilikinya,i baiki darii

aspeki moral,i spiritual,i intelektual,i emosional,i ataui sosiali kegiatani

pembelajarani dii sekolahi melibatkani berbagaii komponeni ataui unsuri –i

unsuri diantaranyai saranai prasaranai belajari yangi ada,i sumber-sumberi

belajar,i mediai belajar,i dani seterusnyai yangi merupakani lingkungani fisiki

padai sekolah.i Lingkungani sosiali berkaitani dengani hubungani siswai

dengani temani lainnya,i siswai dengani gurui stafi sekolahi yangi laini

(Kusoroi dani Islamiyah,i 2019).i Lingkungani sekolahi terdirii darii duai katai

yaitu,i lingkungani dani sekolah.i Menuruti kamusi besari Bahasai Indonesia,i

“lingkungani adalahi daerahi (kawasani dani sebagainya)i yangi termasuki

didalamnya”.i Lingkungani adalahi segalai sesuatui yangi tampaki dani

terdapati dalami alami kehidupani yangi senantiasai berkembang.i Iai adalahi

seluruhi yangi ada,i baiki manusiai maupuni bendai buatani manusia,i ataui

alami yangi bergeraki ataui tidaki bergerak.i Kejadian-kejadiani ataui hali –i

hali yangi mempunyaii hubungani dengani seseorangi (Darajati dani

Djakiyah,i 2008).i Orangi seringi mengartikani lingkungani secarai sempit,i

seolah-olahi lingkungani hanyalahi alami sekitari dii luari dirii

manusia/individu.i Lingkungani itui sebenarnyai mencakupi segalai materili

dani stimulusi dii dalami dani dii luari dirii individu,i baiki yangi bersifati

12
fisiologis,i psikologi,i maupuni sosiali kultural.i Dengani demikian,i

lingkungani dapati diartikani secarai fisiologis,i secarai psikologis,i dani

secarai sosiali kulturali (Sutarto,i 2019).

Berdasarkani pengertiani diatas,i disimpulkani lingkungani adalahi

segalai sesuatui yangi adai disekitari kitai yangi berupai fisiki maupuni noni

fisik.i Yangi manai keduanyai sangati berpengaruhi terhadapi perkembangani

polai tingkahi lakui dani berfikiri seseorang.i Sedangkani sekolahi menuruti

Kamusi Besari Bahasai Indonesia,i merupakani bangunani ataui lembagai

untuki belajari dani mengajari sertai tempati dirancangi untuki melaksanakani

pendidikan,i sepertii yangi dikemukakani bahwai karenai kemajuani zamani

keluargai tidaki mungkini lagii memenuhii seluruhi kebutuhani dani aspirasii

mudai terhadapi ilmui pengetahuani dani teknologi.i Semakini majui

masyarakat,i semakini pentingi peranani sekolahi dalami mempersiapkani

generasii mudai sebelumi masuki kei dalami prosesi pembangunani

masyarakati itu.i Olehi karenai itu,i sekolahi sebagaii pusati pendidikani

mampui melaksanakani fungsii pendidikani secarai optimali yaitui

mengembangkani kemampuani meningkatkani mutui kehidupani dani

martabati bangsai Indonesia.i Dapati ditegaskani bahwai lingkungani

sekolahi adalahi seluruhi komponeni ataui bagiani yangi terdapati dii dalami

sekolah,i yangi manai seluruhi komponeni dani bagiani tersebuti ikuti

berpengaruhi dani menunjangi dalami prosesi pencapaiani tujuani

pendidikani yangi adai dii sekolah.

13
b. Ruang Lingkup Lingkungan Sekolah

Secarai garisi besari lingkungani sekolahi sangatlahi berpengaruhi

terhadapi sebuahi prosesi pembelajarani bagii anaki didik,i karenai

bagaimanapuni lingkungani sekitari yangi dengani sengajai digunakani

sebagaii alati dalami prosesi pendidikan.i Padai dasarnyai ruangani lingkupi

lingkungani sekolahi mencakup:

1) Lingkungani Fisiki sekolah

Salahi satui lingkungani sekolahi adalahi lingkungani fisiki

sekolah,i faktor-faktori yangi termasuki lingkungani fisiki adalahi

bangunani sekolah,i saranai dani prasaranai sekolah,i keadaani geografisi

dii sekitari sekolah.i Faktor-faktori inii dipandangi turuti menentukani

tingkati keberhasilani belajari siswa.i Selaini itui pentingnya i penataani

saranai prasaranai merupakani sumberi utamai yangi memerlukani

penataani sehinggai fungsional,i amani untuki keperluani prosesi belajari

dii sekolah.i Secarai fisiki saranai dani prasaranai harusi menjamini

adanyai kondisii yangi higienisi dani secarai psikoligisi dapati

menimbulkani minati belajar,i hampiri separuhi waktunyai siswa-siswai

bekerja,i belajari dani bermaini dii sekolah,i karenai itui lingkungani

sekolahi (saranai dani prasarana)i harusi amani dani sehat.

2) Lingkungani Budayai Sekolah

Sekolahi merupakani sesuatui yangi dibanguni darii hasili

pertemuani antarai nilai-nilaii yangi dianuti olehi kepalai sekolahi sebagaii

pemimpini dengani nilai-nilaii yangi dianuti olehi guru-gurui dani parai

14
karyawani yangi adai dalami sekolahi tersebuti (Muhaimin,i 2011),i jadii

budayai sekolahi dibentuki melaluii pikiran-pikirani manusiai yangi adai

dalami sekolahi darii pikirani itulahi kemudiani munculi menjadii nilai-

nilaii yangi diyakinii bersamai yangi menjadii bahani utamai sebagaii

pembentukani budayai sekolah.i Fungsii utamai budayai untuki

memahamii lingkungani dani menentukani bagaimanai orangi –i orangi

dalami organisasii meresponi sesuatu,i menghadapii ketidaki pastian,i

dani kebingungani (Nurkolis,i 2022).i Jadii dapati disimpulkani bahwai

semakini baiki pemikirani organisasii dii sekolah,i makai semakini baiki

pulai nilaii –i nilaii yangi dianuti dalami sekolah. Keberhasilani

pengembangani budayai sekolahi menjadii salahi satui penentui

keberhasilani sertai meningkatkani lulusani yangi bermutu,i budayai

merupakani norma,i nilai,i keyakinan,i gagasan,i dani karyai sebagaii

hasili belajari (Neprializa,i 2015).

3) Lingkungani Sosiali Sekolah

Lingkungani sosiali sekolahi bisai dikelompoki belajari siswa,i

ekstrakurikuler,i dani intrakurikuler.i Lingkungani pendidikani adalahi

segalai sesuatui yangi adai dani terjadii disekelilingi prosesi pendidikani

(manusiai dani lingkungani fisik).i Jadii lingkungani sekolahi merupakani

lingkungani yangi berpengaruhi keduai setelahi lingkungani keluarga,i

dani adapuni keberhasilani prosesi pembelajarani tidaki hanyai

ditentukani olehi sebuahi prosesi ataui lingkungani sekolahi sajai

15
melainkani lingkungani keluargai dani lingkungani masyarakati jugai

menjadii faktori keberhasilani tersebuti (Rasmayanti,i 2019).

5. Sifat dan Ciri-Ciri Sekolah

Pendidikani dii sekolahi merupakani bagiani darii pendidikani keluarga,i

yangi sekaligusi merupakani lanjutani dalami keluarga.i Di sampingi itu,i

pendidikani sekolahi jugai mempunyaii cirii –i cirii khususi sebagaii berikut:

a. Diselenggarakani secarai khususi dani dibagii atasi jenjangi pendidikan.

b. Usiai siswai disuatui jenjangi yangi relatifi homogen.

c. Waktui pendidikani relatifi lamai sesuaii dengani programi pendidikani yangi

harusi diselesaikan.

d. Isii pendidikani (materi)i lebihi banyaki yangi bersifati akademisi dani umum.

e. Mutui pendidikani sangati ditekankani sebagaii jawabani terhadapi

kebutuhani dimasai yangi akani datangi (Fitri,2012).

Sekolahi adalahi lembagai pendidikani yangi secarai resmii

menyelenggarakani kegiatani pembelajarani secarai sistematis,i berencana,i

sengajai dani terarah.i Lingkungani i sekolahi disebuti jugai lingkungani keduai

yangi didirikani olehi masyarakati dani negarai untuki membantui memenuhii

kebutuhani keluarga.i Sehinggai pendidikani dii sekolahi berperani sebagaii

bagiani dani kelanjutani darii pendidikani keluarga,i sertai merupakani jembatani

yangi menghubungkani kehidupani dalami keluargai dengani kehidupani dalami

bermasyarakati kelaki (Amanudin,2019).

16
a. Tanggung Jawab Sekolah

Gurui adalahi salahi satui unsuri pokoki dalami prosesi pendidikan.i

Dalami prosesi pendidikani dii sekolah,i gurui memegangi tugasi gandai yaitui

sebagaii pengajari dani pendidik.i Mengajari bukanlahi hanyai

menyampaikani materii pembelajarani saja,i akani tetapii merupakani

pekerjaani yangi bertujuani dani bersifati kompleks.i Olehi karenai itu,i dalami

pelaksanaannya i diperlukani jumlahi keterampilani khususi yangi

didasarkani padai konsepi dani ilmui pengetahuani yangi spesifik.i Artinya,i

setiapi keputusani dalami melaksanakani aktivitasi mengajari bukanlahi

didasarkani kepadai suatui pertimbangani berdasarkani keilmuani tertentu,i

sehinggai apai yangi dilakukani gurui dalami mengajari dapati dipertanggungi

jawabkani secarai ilmiahi (Yulianti,i 2014).i Sebagaii pengajarani gurui

bertugasi menuangkani sejumlahi bahani pembelajarani kei dalami otaki anaki

didik,i sedangkani sebagaii pendidiki gurui bertugasi membimbingi dani

membinai anaki didiki agari menjadii manusiai susilai yangi cakap,i aktif,i

kreatif,i dani mandiri.i Sekolahi tidaki hanyai meluluskani anaki didiknyai

yangi kemudiani menjadii bebani masyarakat,i karenai masihi belumi

bekerja.i Tetapii parai lulusani yangi mampui mandiri,i mampui menciptakani

lapangani kerjai dani mampui pulai untuki melanjutkani kei jenjangi

pendidikani yangi lebihi tinggi,i sertai mampui bersaingi dii erai globalisasii

(Yulianti,i 2014).i Tanggungi jawabi adalahi kesanggupani seorangi tenagai

kerjai dalami menyelesaikani tugasi darii dani pekerjaani yangi diserahkani

kepadanyai dengani sebaiki –i baiknyai dani tepati waktui sertai beranii

17
memikuli resikoi atasi keputusani yangi telahi diambilnya i ataui tindakani

yangi dilakukannyai (Luthfia,i 2014).

b. Fungsi dan Peranan Sekolah

Peranani sekolahi saati inii adalahi tujuani yangi palingi utamai untuki

dapati meraihi apai yangi ditargetkani darii negarai untuki pesertai didiki dii

Indonesiai agari menjadii Sumberi Dayai Manusiai yangi berkualitas.i

Sumberi Dayai Manusiai (SDM)i yangi berkualitasi adalahi aseti utamai

dalami meraihi dayai saingi dii tingkati leveli ASEANi dani dalami

pembentukani SDMi yangi berkualitasi jugai memerlukani prosesi yangi

tidaki mudahi dani cepat,i tetapii memerlukani saranai yangi tepati dani

membutuhkani waktui yangi cukupi panjangi tidaki secarai instani

(Munandar,i 2019).

Sekolahi Menengahi Kejuruani (SMK)i merupakani salahi satui

lembagai tingkati satuani pendidikani yangi berperani menciptakani Sumberi

Dayai Manusiai (SDM)i yangi berkualitasi dani kompeteni dii bidangnya.i

Sumberi Dayai Manusiai (SDM)i yangi berkualitasi ialahi tenagai kerjai siapi

pakai,i yaknii tenagai kerjai yangi menunjukani penguasaani ilmui

pengetahuan,i teknologi,i dani keterampilani yangi tinggii diikutii dengani

moral,i etika,i dani karakteri dirii yangi baik.i Kualitasi tersebuti apabilai

dimilikii olehi setiapi lulusani SMK,i tentui Indonesiai tidaki akani

kekurangani generasii penerusi bangsai yangi potensial.i Gambarani tersebuti

merupakani gambarani manusiai ungguli dani merupakani cerminani

generasii penerusi bangsai yangi ideal.

18
6. Sekolah Sebagai Lembaga Pendidikan Kedua

Sekolahi sebagaii institusii (lembaga)i pendidikani merupakani wadahi

tempati prosesi pendidikani dilakukan,i memilikii sistemi yangi kompleki dani

dinamis.i Dalami kaitannya,i sekolahi adalahi tempati yangi bukani hanyai

sekedari tempati berkumpuli gurui dani murid,i melainkani beradai padai suatui

tatanani yangi rumiti dani salingi berkaitan.i Olehi karenai itui sekolahi dipandangi

suatui organisasii yangi membutuhkani pengelolaani lebihi darii itui (Gazali,i

2013).i Sekolahi memegangi peranani pentingi dalami pendidikani karenai

pengaruhnyai besari sekalii padai jiwai anak.i Makai disampingi keluargai sebagaii

pusati pendidikan,i sekolahi puni mempunyaii fungsii pendidikani untuki

pembentukani pribadii anak.i Melaluii sekolahi pemerintahi mendidiki

bangsanyai untuki menjadii seorangi ahlii yangi sesuaii dengani bidangi dani

bakatnyai sii anaki didik,i yangi bergunai bagii dirinya,i dani bergunai bagii nusai

dani bangsanya.

7. SMK Negeri 1 Kota Palangka Raya

a. Profil SMK Negeri 1 Kota Palangka Raya

Gambar 2.1 SMK Negeri 1 Palangka Raya

19
Adapun Profil SMK Negeri 1 Palangka Raya yaitu sebagai beri-

kut:

NPSN : 30203494

Jenjang Pendidikan : SMK

Status Sekolah : Negeri

Alamat : Jl. Tambun Bungai No. 77

Kode Pos : 73111

Kelurahan : Langkai

Kecamatan : Pahandut

Kabupaten : Palangka Raya

Provinsi : Kalimantan Tengah

Akreditasi :B

Kurikulum : Merdeka Belajar

Nomor Telepon : 05364271170

Surel : smkn.1palangkaraya@yahoo.co.id

Situs : www.smkn1palangkaraya.sch.id

Akses Internet : Telkom

Sumber Listrik : PLN

Daya Listrik : 103.6Kva

Luas Tanah : 36.495 m2

Jumlah Ruang Kelas : 43

Jumlah Laboratorium : 19

Jumlah Perpustakaan :1

20
Lebih jelasnya, di bawah ini disajikan gambar peta SMK Negeri

1 Palangka Raya yaitu sebagai berikut:

Gambar 2.2. Peta SMK Negeri 1 Palangka Raya

b. Sejarah Singkat SMK Negeri 1 Kota Palangka Raya

SMK Negeri 1 Kota Palangka Raya awalnya adalah Sekolah

Teknologi Menengah Swasta yang dikelola oleh PEMDA Tingkat I

Kalimantan Tengah sejak tahun 1972 s/d 1978 dengan nama STM

Pemda. Berdasarkan Surat Keputusan Mendikbud No. 0299/1978

21
tanggal 15 Oktober 1978 ditetapkan menjadi Sekolah Teknologi

Menengah Negeri 1 Palangka Raya.

Seiring dengan perkembangan zaman, berdasarkan Surat Kepu-

tusan Kepala Bidang Pendidikan Menengah Kejuruan Provinsi Kali-

mantan Tengah No. 1238/1.25.10/Kp/1997 tanggal 24 Maret 1997 ten-

tang validasi perubahan nomenklatur (tata nama/pembentukan)

SMKTA dari STMN 1 Palangka Raya menjadi SMKN 1 Palangka

Raya. SMK Negeri 1 Palangka Raya berdiri di atas sebidang tanah

seluas 32.714 m2 yang terletak di Jl. Tambun Bungai No. 77 yang

menghubungkan antara Jalan Protokol Ahmad Yani dengan Jalan

Diponegoro.

SMK Negeri 1 Palangka Raya awalnya hanya memiliki 3 (tiga)

jurusan masing-masing adalah jurusan Bangunan Gedung, Jurusan

Listrik dan Jurusan Mesin. Seiring dengan kebutuhan akan tenaga kerja

yang diperlukan oleh Pemerintah Daerah maka dari 3 (tiga) jurusan

yang ada dikembangkan menjadi 13 (tiga belas) program keahlian yaitu

mencakup teknik Geomatika, Gambar Bangunan, Kontruksi Batu dan

Beton, Furniture, Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik, Audio Video,

Pengelasan, Pemesinan, Kendaraan Ringan, Alat Berat, Sepeda Motor,

Rekayasa Perangkat Lunak, dan Energi Terbarukan.

22
8. Pareto Analysis

Analisisi Paretoi adalahi tekniki formali yangi bergunai dimanai banyaki

kemungkinani tindakani yangi bersaingi untuki mendapatkani perhatian.i Analisisi

paretoi digunakani untuki mengidentifikasii kontribusii apai yangi dibuati olehi

komponeni individuali darii suatui sistemi terhadapi keseluruhani sistem.i Dii dalami

analisisi Pareto,i sebuahi tabeli dibuati darii sebabi dani frekuensinya.i Penyebabi

diaturi dalami urutani menuruni dani angkai kumulatifi dibuat.i Hasilnyai disajikani

dalami diagrami Pareto,i yangi menunjukani hubungani antarai sebabi dani akibati

dalami hali frekuensi.i Kombinasii grafiki batangi vertikali dani grafiki garisi inii

menunjukani penurumani ukurani masingi –i masingi komponeni dani efeki

kumulatifi darii semuai komponeni (Davidi dani Forest,2016).

Analisisi Paretoi adalahi modeli yangi sangati bergunai ataui teorii dengani

aplikasii taki terbatas.i Dengani menggunakani analisisi Pareto,i makai lebihi mudahi

memilahi masalahi utamai ataui besari menjadii bagiani yangi lebihi kecili sehinggai

dapati fokusi padai upayai perbaikannya,i mengidentifikasi,i dani mengurutkani

menuruti prioritasi ataui faktori yangi palingi signifikan,i sertai memungkinkani

pemanfaatani yangi lebihi baiki sumberi dayai yangi terbatas.i Padai dasarnya,i

penerapani analisisi paretoi menggunakani grafiki batangi yangi menunjukani

masalahi berdasarkani urutani banyaknyai jumlahi kejadian.i Urutannyai mulaii darii

jumlahi permasalahani yangi palingi banyaki terjadii sampaii yangi palingi sedikiti

terjadi.i Dalami Grafisi ditunjukani dengani batangi grafiki tertinggii (palingi kiri)i

hinggai grafiki terendahi (palingi kanan)i (Davidi dani Forest,i 2016).

23
Analisisi Paretoi adalahi tekniki statistiki dalami pengambilani keputusani

yangi digunakani untuki memilihi sejumlahi tugasi yangi menghasilkani efeki

keseluruhani yangi signifikan.i Analisisi inii menggunakani prinsipi Paretoi (jugai

dikenali sebagaii aturani 80/20)i gagasani bahwai melakukani 20%i darii pekerjaani

dapati menghasilkani 80%i darii manfaati melakukani seluruhi pekerjaani ataui dalami

hali meningkatkani kualitas,i mayoritasi besari masalahi (80%)i diproduksii olehi

beberapai penyebabi utamai (20%).i Hali inii jugai dikenali sebagaii beberapai pentingi

dani banyaki sepelei (Sunartoi dani Heru,i 2020).

Prinsip Pareto atau Prinsip 80/20 juga dapat berguna di bidang

pendidikan. Praktik pendidikan yang diperoleh peserta didik ditentukan oleh

sejauh mana pendidik dapat bekerja secara cerdas. Memberikan pengetahuan

dan nilai kepada peserta didik, pasti harus dilakukan secara efektif dan efisien

dalam artian dengan menggunakan strategi pembelajaran yang dapat dan tidak

berlebihan Penerapan Prinsip Pareto dalam contoh tersebut adalah dengan

menemukan 20% strategi pembelajaran yang cocok untu memberikan 80%

pembelajaran yang mendidik. Bahkan semangat peserta didik untuk belajar

turut menyumbangkan 80% keberhasilan pendidikan dan pembelajaran tersebut.

Keuntungan dengan adanya penerapan Prinsip Pareto dalam bidang pendidikan

yakni pembelajaran menjadi lebih bertarget, menghemat waktu dan tenaga,

meminimalisir penolakan atau respon negatif dari peserta didik selama

pembelajaran (Leluanto, 2022).

24
B. Penelitian Yang Relevan

Tabel 1. Penelitian Terdahulu Yang Relevan

Jurnal Rossa Indah dan Asward Persepsi Siswa Terhadap Keterampilan


(2022) Mengajar Mahasiswa Praktik Pengalaman
Lapangan pada Jurusan Teknik Instalasi
Tenaga Listrik.
Jurnal Maria Nofrein Meje, Persepsi Guru Pamong Terhadap
Yeheskiel Nggandung, Keterampilan Mengajar Mahasiswa Praktek
dan Andri Paulus Loe Pengalaman Lapangan (PPL) pada UPTD
(2022) SMP Negeri 1 Kupang.

Jurnal Yunita Purnalikaa dan Persepsi Guru Pamong Terhadap Kompetensi


Nazirun (2023) Pedagogik Mahasiswa PPL di Kabupaten
Pelalawan.

Jurnal Puji winarti (2020) Persepsi Guru Pamong Terhadap Kompetensi


Mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL) Prodi Pgsd Fkip Undaris Di Sekolah
Dasar Di Wilayah Kecamatan Ungaran Barat
Dan Timur Tahun Akademik 2018/2019.

Jurnal Fitri Wulandari dan Deki Persepsi Siswa Kelas XII Terhadap
Syaputra ZE (2022) Mahasiswa PPL Prodi Pendidikan Sejarah
Dalam Proses Pembelajaran Di Sman 3 Kota
Jambi.

Jurnal Erno Leluanto (2022) Persepsi Pelaksanaan Pengenalan


Lingkungan Persekolahan Pada SMK Karsa
Mulya Dengan Pareto Analysis

Sumber: Penelitian, (2023).

Penelitian Rossa Indah dan Asward (2022), dengan judul “Persepsi Siswa

Terhadap Keterampilan Mengajar Mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan pada

Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik.” Penelitian tersebut bertujuan untuk

melihat bagaimana persepsi siswa terhadap keterampilan mengajar mahasiswa

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) pada Jurusan Teknik Instalasi Tenaga

Listrik di SMK Negeri 5 Padang. Metode yang digunakan pada penelitian

tersebut adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik analisis data

25
yang dilakukan dengan menghitung jumlah jawaban responden dari setiap item

pernyataan. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa yang mengikuti mata

pelajaran Pekerjaan Dasar Elektromekanik pada Jurusan Teknik Instalasi

Tenaga Listrik di SMK Negeri 5 Padang sebanyak 105 orang. Sampel

penelitian tersebut diperoleh sebanyak 51 orang dengan menggunakan teknik

Systematic Random Sampling. Berdasarkan uji instrumen penelitian diperoleh

validitas sebanyak 32 item pernyataan dengan uji reliabelitas 0.883. Hasil

penelitian menyatakan bahwa persepsi siswa terhadap keterampilan mengajar

mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) pada Jurusan Teknik Instalasi

Tenaga Listrik di SMK Negeri 5 Padang dikategorikan baik dengan persentase

78.4%, yang terdiri dari (1) keterampilan bertanya 64.7%, (2) keterampilan

memberi penguatan 62.7%, (3) keterampilan menjelaskan 70,6%, (4)

keterampilan variasi mengajar 53%, (5) keterampilan membimbing diskusi

kelompok kecil 58.8%, (6) keterampilan membuka dan menutup pelajaran

50.9% yang dinyatakan dengan kategori baik dan (7) keterampilan mengolah

kelas 43.1%, (8) keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan 49.1%

dinyatakan dengan kategori cukup baik. Jadi secara keseluruhan persepsi siswa

terhadap keterampilan mengajar mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan

(PPL) pada Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik di SMK Negeri 5 Padang

sudah terlaksana dengan baik.

Penelitian Maria Nofrein Meje, Yeheskiel Nggandung, dan Andri

Paulus Loe (2022), dengan judul “Persepsi Guru Pamong Terhadap

Keterampilan Mengajar Mahasiswa Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) pada

26
UPTD SMP Negeri 1 Kupang.” Jenis penelitian kualitatif yang menggunakan

teknik deskriptif. Penelitian tersebut melibatkan 23 tanggapan dari guru

pamong, wawancara merupakan dua instrumen yang digunakan dalam proses

pengumpulan data kualitatif. Sedangkan metode ilmiah miles dan huberman

digunakan untuk pengolahan dan analisis data kualitatif deskriptif. Temuan

studi menunjukkan bahwa kegiatan pra pembelajaran dilaksanakan dengan

baik dengan persentase 100%, keterampilan menjelaskan dilakukan dengan

baik dengan persentase 95,65%, keterampilan melakukan variasi dikategorikan

baik dengan persentase sebesar 82,60%, dan kegiatan pembelajaran penutup

dikategorikan baik. Hanya ada satu mahasiswa yang tidak melibatkan siswa

dalam menyimpulkan materi pelajaran, dan ada lima mahasiswa yang tidak

melakukan refleksi terhadap kegiatan penutup pelajaran.

Penelitian Yunita Purnalikaa dan Nazirun (2023), dengan judul

“Persepsi Guru Pamong Terhadap Kompetensi Pedagogik Mahasiswa PPL di

Kabupaten Pelalawan.” Penelitian tersebut bertujuan untuk mendeskripsikan,

menganalisis, dan menginterpretasikan persepsi dari guru pamong tentang

kompetensi pedagogik mahasiswa PPL pada Program Studi Bahasa dan Sastra

Indonesia yang meliputi tentang pemahaman terhadap peserta didik,

perancangan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan pengevaluasian

pembelajaran serta pengelaman peserta didik. Jenis penelitian tersebut adalah

penelitian deskriptif kuantitatif. Populasinya yaitu seluruh guru pamong dari

Mahasiswa PPL FKIP UIR di SMA Negeri Kabupatan Pelalawan. Penelitian

tersebut menggunakan sampel sebanyak 9 orang guru pamong bahasa

27
Indonesia di sekolah-sekolah tempat mahasiswa PPL FKIP UIR melaksanakan

kegiatan PPL di Kabupaten Pelalawan. Pengumpulan data dilakukan melalui

pemberikan angket dan pengamatan. Teknik analisis data yang peneliti lakukan

pada penelitian tersebut yaitu menggunakan persentase. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa rata-rata persepsi guru pamong terhadap kompetensi

pedagogik mahasiswa PPL pada Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

FKIP UIR Tahun Ajaran 2019/2020 adalah sebesar 80,90 dengan kategori baik

sekali dengan rincian yakni: 1) persepsi guru pamong terhadap kemampuan

mahasiswa memahami peserta didik sebesar 80,56 dengan kategori baik sekali,

2) persepsi guru pamong terhadap kemampuan mahasiswa merancang

pembelajaran sebesar 82,78 dengan kategori baik sekali, 3) persepsi dari guru

pamong tentang kemampuan mahasiswa melakukan kegiatan pembelajaran

sebesar 84,26 dengan kategori baik sekali, 4) persepsi dari guru pamong

tentang melaksanakan evaluasi pembelajaran sebesar 77,78 dengan kategori

baik, dan 5) Persepsi guru pamong terhadap kemampuan mahasiswa

mengembangkan peserta didik sebesar 76,39 dengan kategori baik.

Penelitian Puji winarti (2020), dengan judul “Persepsi Guru Pamong

Terhadap Kompetensi Mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Prodi

Pgsd Fkip Undaris Di Sekolah Dasar Di Wilayah Kecamatan Ungaran Barat

Dan Timur Tahun Akademik 2018/2019.” Penelitian tersebut dilakukan untuk

mengetahui persepsi guru pamong terhadap kompetensi mahasiswa PPL prodi

PGSD FKIP Undaris di wilayah kecamatan ungaran barat dan timur tahun

akademik 2018/2019. Populasi penelitian deskriptif kuantitatif tersebut adalah

28
seluruh guru kelas SD yang digunakan untuk praktik PPL mahasiswa PGSD

Undaris yang berjumlah 12 guru pamong. Data dikumpulkan melalui angket

dengan menggunakan skala Likert.Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata

rata nilai persepsi guru pamong terhadap kompetensi pedagogis, sosial,

kepribadian dan professional mahasiswa PPL prodi PGSD FKIP Undaris di

wilayah kecamatan ungaran barat dan timur tahun akademik 2018/2019 berada

pada kategori Baik.

Penelitian Fitri Wulandari dan Deki Syaputra ZE (2022), dengan judul

“Persepsi Siswa Kelas XII Terhadap Mahasiswa PPL Prodi Pendidikan Sejarah

Dalam Proses Pembelajaran Di SMA Negeri 3 Kota Jambi.”Tujuan

dilakukannya penelitian tersebut adalah untuk mengetahui Persepsi Siswa

Kelas XII terhadap Mahasiswa PPL Prodi Pendidikan Sejarah dalam Proses

Pembelajaran di SMA Negeri 3 Kota Jambi. Jenis penelitian yang diterapkan

kuantitatif deskriptif. Hasil penelitian mengenai persepsi siswa kelas XII SMA

Negeri 3 Kota Jambi terhadap mahasiswa PPL Program Studi Pendidikan

Sejarah Unbari yang terdiri dari empat kompetensi yaitu kompetensi

pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi professional, dan kompetensi

sosial. Pada kompetensi pedagogik persentase persepsi siswa sebesar 72,82%

kategori “Cukup”, pada kompetensi kepribadian persentase persepsi siswa

sebesar 73,60% kategori “Cukup”, pada kompetensi sosial persentase persepsi

siswa sebesar 70,29% kategori “Cukup”, dan kompetensi professional

persentase persepsi siswa sebesar 58,29% kategori “Sangat Tidak Baik”. Maka

secara keseluruhan mengenai persepsi siswa terhadap mahasiswa PPL Program

29
Studi Pendidikan Sejarah masuk dalam kategori “Cukup” dengan rata-rata

persentase 69,42%.

Penelitian Erno Leluanto (2022), dengan judul “Persepsi Pelaksanaan

Pengenalan Lingkungan Persekolahan Pada SMK Karsa Mulya Dengan Pareto

Analysis.” Tujuan dilakukannya penelitian tersebut adalah untuk mengetahui

gambaran persepsi pelaksanaan pengenalan lingkungan sekolah di SMK Karsa

Mulya dengan Analisis Pareto dan untuk mengetahui respon pemahaman siswa

terhadap lingkungan sekolah dengan Analisis Pareto. Jenis penelitian termasuk

dalam penelitian Mixed Method Research (MMR) yang merupakan gabungan

dari penelitian kuantitatif dan kualitatif. Data diperoleh melalui kuisioner atau

angket yang diberikan kepada 30 responden yang dibagikan secara acak kepada

mahasiswa. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian tersebut

adalah analisis deskriptif. Analisis data menggunakan skala Likert dengan skor

1 sampai dengan 5, dengan responden siswa sebanyak 30 orang, dilihat dari 10

soal yang ditabulasikan menjadi persentase untuk melihat skala mana yang

harus dikoreksi dari 10 soal dengan analisis Pareto dengan program SPSS 22.0.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi pelaksanaan pengenalan

lingkungan sekolah di SMK Karsa Mulya melalui lima aspek pendekatan yaitu

penyusunan RPP, proses pengajaran, kegiatan ekstrakurikuler, hubungan

dengan sekolah dan proses bimbingan. Dari kelima aspek yang perlu mendapat

perhatian dan perbaikan dalam pengenalan lingkungan sekolah adalah

ekstrakurikuler dan hubungan dengan pihak sekolah karena kurang respon,

namun sudah ada tiga aspek yang baik yaitu penyusunan RPP, proses

30
pengajaran dan proses bimbingan. Persepsi pelaksanaan pengenalan

lingkungan sekolah di SMK Karsa Mulya dengan Analisis Pareto menunjukkan

bahwa permasalahan yang mendominasi proses pengenalan lingkungan

sekolah melalui PPL 1 adalah ekstrakurikuler sebanyak 16 tanggapan dengan

prosentase 35% dan hubungan dengan pihak sekolah sebanyak 12 tanggapan

dengan prosentase 61% sehingga masalah ini kedepannya harus diperbaiki,

maka untuk penyusunan RPP, proses pengajaran dan proses bimbingan

memberikan nilai yang baik dari pihak sekolah. pemberian materi di PPL 1

direspon dengan baik.

31
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Kota Palangka Raya

Penelitian dari tanggal 1 MEI 2023 sampai 30 MEI 2023.

B. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Sehubungan dengan wilayah data yang dijadikan subjek penelitian ini,

maka penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah

jenis penelitian yang dilakukan dituntut dengan menggunakan angka, mulai dari

pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari

hasilnya.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional (survei).

Metode survei digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang

alamiah (bukan buatan), tetapi penelitian melakukan perlakuan dalam

pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, tes, wawancara

terstruktur dan sebagainya (perlakuan tidak dalam eksperimen). (Sugiyono, 2015

:12).

C. Populasi dan Sampel

Populasi dan sampel yang diambil yakni secara acak berjumlah 30

responden siswa SMK Negeri 1 Kota Palangka Raya.

32
D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini yakni:

1. Pra-penelitian yang dilakukan untuk melihat lingkungan sekolah SMK

Negeri 1 Palangka Raya Peneliti Langsung Kelapangan.

2. Meminta izin penelitian dari Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Palangka

Raya.

3. Memberikan penjelasan kepada siswa atau siswa SMK Negeri 1 Pal-

angka Raya akan pelaksanaan penelitian terkait pada persepsi pelaksanaan

praktik pengalaman lapangan.

4. Memberikan angket atau kuesioner secara acak kepada 30 siswa atau siswi

SMK Negeri 1 Palangka Raya.

5. Mengevaluasi hasil angket atau kuesioner.

6. Membuat hasil dan laporan terkait persepsi pelaksanaan praktik pengala-

man lapangan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan:

1. Observasi

Penulis melakukan penelitian secara langsung ke lokasi penelitian

untuk mengetahui langsung bahan atau data yang berhubungan dengan

pembahasan skripsi ini, khususnya yang berkaitan dengan persepsi

pelaksanaan praktik pengalaman lapangan.

33
2. Angket

Kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2013). Angket

pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini berupa angket ter-

buka dimana responden tinggal memilih alternatif jawaban yang sesuai

dengan keadaan sebenarnya. Dalam penyusunan kuesioner ini, peneliti

menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur si-

kap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fe-

nomena sosial tertentu (Sugiyono, 2013). Jadi dengan skala Likert ini

peneliti ingin mengetahui pendapat siswa mengenai persepsi praktik pen-

galaman lapangan. Dalam skala Likert ada 5 (lima) Poin format respon,

dimana alternative responnya adalah Sangat baik (Skor 5), Baik/Setuju

(Skor 4), Cukup Baik (Skor 3), tidak baik/tidak setuju (Skor 2), dan Sangat

Tidak Baik (Skor 1). Angket ini disebarkan kepada sampel penelitian, yaitu

sebanyak 30 responden siswa SMK Negeri 1 Palangka Raya yang diberi-

kan secara acak.

3. Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal variabel

yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, dan sebagainya

(Arikunto, 2010). Metode ini peneliti gunakan untuk memperoleh in-

formasi seperti gambar, kondisi fisik sekolah, nama-nama siswa yang akan

dijadikan populasi sampel.

34
F. Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini terdiri dari variabel independen dan dependen.

Variabel independen yang digunakan adalah persepsi peserta didik di SMK

Negeri 1 Palangka Raya. Sedangkan variabel dependen yang digunakan adalah

kinerja Mahasiswa dalam melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL

2) di SMK Negeri 1 Palangka Raya.

G. Kisi – Kisi Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini pengukuran instrumen dilakukan dengan

perpedoman pada kajian teori yang dijadikan dasar menentukan variabel

penelitian. Variabel penelitian dijabarkan ke dalam indikator-indikator yang

dituangkan dalam butir-butir pertanyaan atau pernyataan. Sedangkan

pengukuran data yang terkumpul dilakukan dengan memberikan jawaban

checklist yang sesuai dengan butir pernyataan tersebut.

Adapun kisi-kisi instrumen penelitian adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Kisi-kisi Instrumen Persepsi Siswa terhadap Praktik Pengalamani


Lapangan

Variabel Indikator Sub Indikator No Butir


Mendalami dan
Penyusunan RPP 1
mengusai materi
Metode penguasaan kelas 2
Persepsi Siswa Mengingatkan siswa
3
terhadap tentang materi kemarin
Proses Pengajaran
Pelaksanan Memulai pelajaran
Praktik setelah suasana kelas 4
Pengalaman tenang
Lapangan Keterampilan
5
Keterampilan Mengajar
Mengajar Kompetensi
6
kepribadian mahasiswa

35
Variabel Indikator Sub Indikator No Butir
Kompetensi sosial ma-
7
hasiswa
Kompetensiprofesional 8
Pelaksanaan pembela-
9
jaran
Variasi pembelajaran 10
Penggunaan media
11
pembelajaran
Penggunaan metode 12
Penyampaian atau pen-
13
yajian materi
Evaluasi pembelajaran 14
Perilaku mentaati Pera-
15
turan dan tata tertib
Perilaku masuk kelas 16
Kesopanan dan kera-
17
pian pakaian
Berperilaku baik 18
Menjadi Teladan bagi
19
peserta didik
Mampu Mengen-
dalikan Diri dan 20
pikiran
Aktif menjaga ling-
21
kungan sekolah
Ekstrakulikuler 22
Berpartisipasi aktif da-
lam kegiatan 23
Ekstrakulikuler esktrakulikuler
Berpartisipasi aktif da-
lam meningkatkan 24
prestasi peserta didik
Hubungan dengan
25
Pihak Sekolah
Bersikap ramah 26
Bersikap santun 27
Hubungan dengan Menciptakan suasana
Pihak Sekolah kekeluargaan di dalam
28
kelas mapun diluar ke-
las
Mampu berkumunikasi
29
secara lisan dan tertulis
Proses Bimbingan Proses Bimbingan 30
Sumber: Penelitian, (2023).

36
Dalam mengolah data menganalisa data yang diperoleh disediakan

alternatif jawaban dari setiap item, alternatif jawaban disesuaikan dengan skala

Likert, dimana jawaban diberi bobot 1 sampai dengan 5.

Selain itu, untuk menentukan validitas instrumen yang akan digunakan,

maka dilakukan uji validitas. Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui

sejauh mana alat pengukur benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur

(Sudaryono, 2019). Uji validitas menggunakan teknik korelasi Product Moment

yaitu mengkorelasikan skor item dengan skor total. Pengujian validitas

dilakukan dengan metode korelasi yaitu dengan melihat angka koefisien

korelasi (rxy) pada item korelasi yang menyatakan hubungan antara skor

pertanyaan dengan skor total. Apabila nilai Sig. < 0,05, maka dapat dinyatakan

item tersebut valid.

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

deskriptif, dengan menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul untuk memperoleh kesimpulan.

Dalam menganalisis data digunakan Pareto Analysis dimana hasil analisanya

berupa Persentase Tabel dan Grafik.

Analisis pareto dalam penelitian ini menggunakan diagram pareto.

Diagram pareto dalam penelitian ini dapat menunjukkan prioritas

penyimpangan dan memusatkan perhatian pada persoalan utama yang harus

ditangani dalam upaya perbaikan. Langkah-langkah dalam menggambar

diagram pareto yaitu sebagai berikut:

37
1. Menentukan masalah yang hendak diselidiki dan menentukan macam data

serta bagaimana data diolah.

2. Membuat suatu ringkasan daftar atau tabel yang mencatat frekuensi

kejadian dari masalah yang telah diteliti.

3. Membuat daftar masalah secara berurut berdasarkan frekuensi kejadian

dari yang tertinggi sampai terendah, serta hitunglah frekuensi kumulatif,

persentase dari total kejadian, dan persentase dari total kejadian secara

kumulatif.

4. Menggambar dua buah garis vertical dan sebuah garis horizontal.

5. Buatlah histogram pada diagram pareto.

6. Gambarkan kurva kumulatif serta cantumkan nilai-nilai kumulatif (total

kumulatif atau persen kumulatif) di sebelah kanan atas dari interval

setiap item masalah.

7. Memutuskan untuk mengambil tindakan peningkatan atas penyebab

utama dari masalah yang sedang terjadi itu.

8. Tulis item-item yang diperlukan pada diagram.

Adapun bagan alir penelitian ini berdasarkan metode analisis pareto

yaitu dapat dilihat pada gambar berikut:

38
Mulai

Pra Penelitian

Meminta izin
Penelitian

Menyebarkan
angket/kusioner

Evaluasi
hasil
angket/kuesi
oner

Hasil laporan

Analisis Pareto

Langkah I Langkah II

1. Menentukan Masalah 5. Membuat histogram


2. Membuat daftar Masalah 6. Menggambar kurva
3. Mencatat Frekuensi 7. Mengambil tindakan
4. Membuat garis vertikal 8. Menulis item
& horizontal

Pembahasan

Kesimpulan

Selesai

Gambar 1. Bagan Alir Penelitian

39
DAFTAR PUSTAKA

Amanudin. 2019. Pengantar Ilmu Pendidikan. Banten: UNPAM Press.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Derajat, Z. 2010. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

David F. & R. Forest. 2016. Manajemen Starteg. Konsep Suatu Pendekatan


Keunggulan Bersaing.Edisi ke-15. Jakarta: Salemba Empul.

Fakhri, F, & K. Mustofa. 2010. Analisa Pengendalian Kualitas Produksi di PT.


Masscom Graphy dalam Upaya Mengendalikan Tingkat Kerusakan Produk
Menggunakan Alat Bantu Statistik. Universitas Dipenegoro.

Fitri, A. Z,. (2012). Keluarga sebagai Lembaga Pertama Pendidikan Islam. Jurnal
Online Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri, 27 (1): 22-34.

Gazali, M. 2013. Otimalisasi Peran Lembaga Pendidikan untuk Mencerdaskan


Bangsa. Jurnal Al-Ta’dib, 6 (1):6-14.

Indah, R., & Aswardi, A. 2022. Persepsi Siswa Terhadap Keterampilan Mengajar
Mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan pada Jurusan Teknik Instalasi
Tenaga Listrik. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, 3(1), 67-73.

Indayani. 2015. Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Lingkungan Sekolah Terhadap


Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas VIII SMP Negeri
40 Semarang. Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang.
Jani, R., & Sugiono. 2014. Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pakan
Ternak Sapi Dalam Rangka Efisiensi Dengan Menggunakan Diagram Pa-
reto, Metode EOQ dan Diagram Sebab Akibat (Studi Kasus Pada PT. Ka-
riyana Gita Utama). Fakultas ekonomi dan Bisnis.
Kuswana & W. Sunaryo. 2011. Taksonomi Berfikir. Bandung: PT. Remaja Rusda
Karya.
Kusworo & S. Islamiyah. 2019. Pengaruh Lingkungan Sekolah terhadap Minat
Melanjutkan Kejenjang Sekolah Menengah Atas. Jurnal Pendidikan,
Hukum, dan Bisnis, 4 (1): 58-66.

Leluanto, E. 2022. Perceptions Of Implementation Of School Environment Intro-


duction At Smk Karsa Mulya With Pareto Analysis. Parentas: Jurnal Ma-
hasiswa Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan, 8(2), 57-63.

40
Luthfia. A. 2014. Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota
Pariaman. Jurnal Administrasi Pendidikan, 2 (1): 57 – 831.

Meje, M. N., Nggandung, Y., & LoE, A. P. 2022. Persepsi guru pamong terhadap
keterampilan mengajar mahasiswa praktek pengalaman lapangan (PPL)
pada UPTD SMP Negeri 1 kupang. Journal Economic Education, Business
and Accounting (JEEBA), 1(2), 87-94.

Muhaimin. 2011. Manajemen Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Mulyadi, M. 2011. Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Serta Pemikiran Dasar


Menggabungkannya. Jurnal Studi Komunikasi dan Media, 15 (1):127-138.

Munandar, A. T. 2019. Peran Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Untuk Mening-


katkan Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia. Seminar Nasional Pen-
didikan teknik Otomotif, ISSN : 2338, hal 75-78.

Panduan Program Pengenalan Lapangan Persekolahan Program Sarjana Pendidi-


kan. 2023. In Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Purnalika, Y., & Nazirun, N. 2023. Persepsi Guru Pamong Terhadap Kompetensi
Pedagogik Mahasiswa PPL di Kabupaten Pelalawan. Sajak: Jurnal
Penelitian dan Pengabdian Sastra, Bahasa, dan Pendidikan, 2(1), 242-248.

Sudaryono. 2019. Metodologi Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Mix Method,


Edisi Kedua. Depok: Rajawali Pers.

Winarti, P. 2020. Persepsi Guru Pamong Terhadap Kompetensi Mahasiswa Praktik


Penngalaman Lapangan (Ppl) Prodi Pgsd Fkip Undaris Di Sekolah Dasar Di
Wilayah Kecamatan Ungaran Barat Dan Timur Tahun Akademik
2018/2019. Waspada (Jurnal Wawasan Pengembangan Pendidikan), 7(1),
43-55.

Wulandari, F., & ZE, D. S. 2022. Persepsi Siswa Kelas Xii Terhadap Mahasiswa
Ppl Prodi Pendidikan Sejarah Dalam Proses Pembelajaran Di Sman 3 Kota
Jambi. Istoria: Jurnal Ilmiah Pendidikan Sejarah Universitas Batanghari,
6(2), 14-31.

41
LAMPIRAN
No
Responden …………
Lampiran 1. Kuesioner Responden

PERSEPSI PESERTA DIDIK TERHADAP PELAKSANAAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL 2) DI SMK
NEGERI 1 PALANGKA RAYA

DAFTAR PERTANYAAN
I. Identitas Responden
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Kelas :
Sekolah : SMK NEGERI 1 Palangka Raya

II. Persepsi Siswa Terhadap Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL 2), berikan () pada kolom persepsi anda!.
NO Komponen Pernyataan PENILAIAN
1. Persepsi Peserta Didik Penyusu- Dalam upaya penanggulangan masalah yang
nan RPP Mahasiswa dihadapi praktikan saat penyusunan RPP Sangat Baik
adalah mengembangkan ide – ide sehub-
ungan dengan berjalannya praktikan Baik/Setuju
melaksanakan praktik mengajar. Selain itu,
praktikan juga membaca buku dan browsing Cukup Baik
di internet sebagai referensi dalam pengem-
Tidak Baik/Tidak setuju
bangan ide sesuai dengan materi yang akan
diajarkan. Dan juga ada beberapa hal yang Sangat tidak Baik
perlu diperhatikan antara lain:

42
Mendalami dan menguasai materi yang akan
diajarkan lebih detail dengan mencari sum-
ber – sumber yang akurat, baik secara
pustaka maupun bertanya kedepan dosen
pembimbing dan guru pamong, dan juga
sesama praktikan. Melakukan konsulatsi
dengan guru pamong dengan ini, mahasiswa
praktikum mendapat arahan dan bimbingan
dalam menentukan langkah – langkah
pengajaran setiap pelatihan yang dil-
aksanakan termasuk ujian sehingga kegiatan
belajar mengajar di kelas pun akhirnya dapat
berjalan dengan lancar.
Praktikum mencari contoh format evaluasi
sera menyusun kunci jawaban dari evaluasi
yang diberikan dalam proses belajar
mengajar.

43
2. Proses Pengajaran Proses Pengajaran
Pada saat pengajaran masalah Masalah yang dihadapi dalam proses Sangat Baik
yang sering dihadapi adalah pengajaran adalah cara/metode penguasaan
bagaimana membuat siswa – siswa kelas yang digunakan dalam mengajar se- Baik/Setuju
tersebut aktif di dalam pembelaja- hingga mempermudah penyampaian materi.
ran. Dalam pembukaan seperti Tetapi solusi yang dapat digunakan oleh Cukup Baik
memberi salam, berdoa, mengecek praktikan dengan mengajak siswa belajar
kehadiran, dan memberikan per- sambil bermain dan bercerita agar siswa Tidak Baik/Tidak setuju
sepsi, siswa dapat memberikan ja- tidak merasa bosan dan mengantuk.
waban – jawaban mereka, tetapi Sangat tidak Baik
saat kegiatan pembelajaran inti
dimulai siswa – siswa cenderung
diam atau pasif kecuali guru
menunjuk atau memilih salah satu
siswa.

3. Persepsi Peserta didik dalam Sebelum memulai pelajaran Mahasiswa


Proses Pengajaran. PPL FKIP UPR terlebih dahulu meng- Sangat Baik
ingatkan siswa tentang materi kemarin.
Baik/Setuju

Cukup Baik

Tidak Baik/Tidak setuju

Sangat tidak Baik

44
4. Persepsi Peserta didik dalam Mahasiswa PPL FKIP UPR memulai
Proses Pengajaran. pelajaran setelah suasana kelas tenang. Sangat Baik

Baik/Setuju

Cukup Baik

Tidak Baik/Tidak setuju

Sangat tidak Baik

5. Keterampilan Mengajar Keterampilan Mengajar


Seorang guru harus menguasai dan Keterampilan mengajar tidak hanya harus Sangat Baik
terampil menerapkan delapan dikuasai oleh guru, tetapi sebagai calon guru
keterampilan dasar mengajar yang keterampilan mengajar juga harus dikuasai, Baik/Setuju
meliputi keterampilan membuka karena mahasiswa PPL sudah dibekali ilmu
dan menutup pelajaran, untuk melakukan praktik mengajar melalui Cukup Baik
keterampilan menjelaskan, kegiatan micro teaching.
keterampilan bertanya, Tidak Baik/Tidak setuju
keterampilan memberi penguatan,
keterampilan mengadakan variasi, Sangat tidak Baik
keterampilan membimbing diskusi
kelompok kecil, dan perorangan,
keterampilan mengelola kelas,
serta keterampilan mengaktifkan
belajar siswa.

45
6. Persepsi siswa tentang profil kom- Persepsi Peserta Didik tentang kompetensi
petensi kepribadian mahasiswa kepribadian mahasiswa PPL FKIP Universi- Sangat Baik
PPL. tas Palangka Raya cukup baik, berwibawa,
dan dapat menjadi teladan bagi peserta didik. Baik/Setuju
Kepribadian yang mantap dari seorang guru
akan memberikan teladan yang baik ter- Cukup Baik
hadap anak didik maupun masyarakat.
Tidak Baik/Tidak setuju

Sangat tidak Baik

7. Persepsi Peserta Didik tentang Persepsi peserta didik tentang kemampuan


profil kompetensi sosial maha- berkomunikasi mahasiswa PPL dengan pe- Sangat Baik
siswa PPL. serta
didik, guru pamong dan masyarakat di ling- Baik/Setuju
kungan sekolah sudah baik. Mahasiswa PPL
dapat bergaul secara efektif dengan peserta Cukup Baik
didik dan bergaul secara santun dengan
masyarakat di lingkungan sekolah tempat Tidak Baik/Tidak setuju
PPL sehingga tercipta hubungan yang har-
Sangat tidak Baik
monis.

46
8. Persepsi Peserta didik tentang pro- Persepsi peserta didik tentang kompetensi
fil kompetensi profesional maha- profesional (penguasaan materi) penguasaan Sangat Baik
siswa PPL. materi mahasiswa PPL pada umumnya
cukup baik. Baik/Setuju

Cukup Baik

Tidak Baik/Tidak setuju

Sangat tidak Baik

9. Persepsi Peserta didik dalam Dalam hal menutup pelajaran mahasiswa


Pelaksanaan pembelajaran. PPL juga sudah dapat melakukan refleksi Sangat Baik
dan evaluasi. Evaluasi penting artinya bagi
seorang guru untuk dapat mengetahui sejauh Baik/Setuju
mana siswa dapat menyerap materi yang su-
dah disampaikan serta dapat menentukan Cukup Baik
materi tambahan sebagai pengayaan.
Tidak Baik/Tidak setuju

Sangat tidak Baik

47
10. Persepsi Peserta didik Variasi Berkaitan dengan aspek menggunakan vari-
pembelajaran. asi pola interaksi, sebagian besar mahasiswa Sangat Baik
menggunakan metode diskusi ketika pem-
belajaran. Pola seperti inilah yang diharap- Baik/Setuju
kan agar terjadi komunikasi yang efektif an-
Cukup Baik
tara guru dengan siswa, sehingga mudah
bagi guru dalam mentransfer ilmunya Tidak Baik/Tidak setuju
kepada siswa.
Sangat tidak Baik
11. Persepsi Peserta didik Penggunaan siswa penggunaan media pembelajaran
media pembelajaran. menurut mereka, mahasiswa PPL sudah Sangat Baik
dapat menggunakan media dengan baik da-
lam pembelajaran. Penggunaan media Baik/Setuju
berupa leptop, LCD, materi yang dikemas
Cukup Baik
dalam power poin dapat membangkitkan se-
mangat belajar siswa serta memudahkan ma- Tidak Baik/Tidak setuju
hasiswa PPL untuk menyampaikan materi.
Sangat tidak Baik

48
12. Persepsi Peserta didik Mahasiswa PPL sudah cukup baik maha-
Penggunaan metode. siswa dapat menggunakan metode yang te- Sangat Baik
pat misalnya pada materi promosi maha-
siswa cenderung menggunakan metode de- Baik/Setuju
mostrasi.
Cukup Baik

Tidak Baik/Tidak setuju

Sangat tidak Baik


13. Penyampaian atau penyajian ma- Mahasiswa PPL sudah mampu menjelaskan
teri materi dengan baik. Mereka tidak Sangat Baik
menggunakan istilah yang baru dan sulit, se-
hingga peserta didik faham dengan materi Baik/Setuju
yang disampaikan. ketika mahasiswa PPL
menggunakan istilah baru mereka segera Cukup Baik
memberikan penjelasannya agar siswa
mengetahui maksudnya. Tidak Baik/Tidak setuju
.
Sangat tidak Baik

49
14. Evaluasi pembelajaran Kemampuan mahasiswa dalam melakukan
evaluasi sudah cukup baik, mahasiswa PPL Sangat Baik
setelah proses pembelajaran sudah
melakukan evaluasi yang berupa pemberian Baik/Setuju
soal maupun tanya jawab yang diberikan un-
tuk mengetahui apakah tujuan pembelajaran Cukup Baik
sudah tercapai berdasarkan kisi-kisi yang su-
dah dibuat sebelumnya beserta kunci jawa- Tidak Baik/Tidak setuju
bannya.
Sangat tidak Baik

15. Persepsi Peserta Didik Perilaku Mahasiswa PPL FKIP UPR selalu mentaati
Mahasiswa PPL FKIP UPR Sehari Peraturan dan tata tertib yang berlaku di Sangat Baik
– hari. sekolah SMK Negeri 1 Palangka raya.
Baik/Setuju

Cukup Baik

Tidak Baik/Tidak setuju

Sangat tidak Baik

50
16. Persepsi Peserta Didik Perilaku Mahasiswa PPL FKIP UPR Masuk Sesuai
Mahasiswa PPL FKIP UPR Jadwal yang ditentukan guru pamong Sangat Baik
Sehari - hari maupun pihak sekolah.
Baik/Setuju

Cukup Baik

Tidak Baik/Tidak setuju

Sangat tidak Baik


17. Persepsi Peserta Didik Perilaku Mahasiswa PPL FKIP UPR Selalu Berpa-
Mahasiswa PPL FKIP UPR kaian rapi, Sopan dan mentaati peraturan di Sangat Baik
Sehari – hari. SMK Negeri 1 Palangka raya.
Baik/Setuju

Cukup Baik

Tidak Baik/Tidak setuju

Sangat tidak Baik

51
18. Persepsi Peserta Didik Perilaku Mahasiswa PPL FKIP UPR Berprilaku Baik
Mahasiswa PPL FKIP UPR Sehari Terhadap Peserta Didik. Sangat Baik
– hari.
Baik/Setuju

Cukup Baik

Tidak Baik/Tidak setuju

Sangat tidak Baik

19. Persepsi Peserta Didik Perilaku Mahasiswa PPL FKIP UPR Dapat Menjadi
Mahasiswa PPL FKIP UPR Sehari Teladan Bagi Saya dan teman – teman. Sangat Baik
– hari.
Baik/Setuju

Cukup Baik

Tidak Baik/Tidak setuju

Sangat tidak Baik

52
20. Persepsi Peserta Didik Perilaku Mahasiswa PPL FKIP UPR Pandai Men-
Mahasiswa PPL FKIP UPR gendalikan Diri dan pikiran. Sangat Baik
Sehari – hari.
Baik/Setuju

Cukup Baik

Tidak Baik/Tidak setuju

Sangat tidak Baik

21. Persepsi Peserta Didik Perilaku Mahasiswa PPL FKIP UPR Ikut aktif
Mahasiswa PPL FKIP UPR Sehari menjaga lingkungan sekolah tetap Sangat Baik
– hari. bersih,sehat dan kedisplinan dalam
lingkungan maupun di kelas. Baik/Setuju

Cukup Baik

Tidak Baik/Tidak setuju

Sangat tidak Baik

53
22. Ekstrakulikuler Ekstrakulikuler
Ekstrakulikuler adalah kegiatan Dalam kegiatan ekstrakulikuler selama Sangat Baik
non akademik yang dimiliki pelaksanaan PPL II semua mahasiswa prak-
sekolah namun pelaksanaannya tekan menyesuaikan dengan kondisi yang Baik/Setuju
masih di dalam ruang lingkup ada disekolah, ketika mendapat perintah un-
sekolah serta diawasi dan dibina tuk membantu membina atau membimbing Cukup Baik
oleh sekolah. Dimana disini siswa dalam kegiatan ini, mahasiswa prak-
sekolah memiliki beberapa tikum melaksanakannya. Namun, pada Tidak Baik/Tidak setuju
kegiatan ekstrakulikuler antara pelaksanaannya mahasiswa praktikum tidak
Sangat tidak Baik
lain seperti Pramuka, PMR, OSIS, teralu terilibat pada kegiatan ekstrakulikurer
dan lain – lainya. Banyak di sekolah
ekstrakulikuler yang di miliki
sekolah SMK Negeri 1 Palangka
Raya, kegiatan ekstrakulikuler di-
tujukan agar siswanya dapat
mengembangkan kepribadian, ba-
kat, dan kemapuannya di berbagai
bidang di luar bidang akademik,
dalam hal ini mahasiswa tidak
banyak terlalu terlibat karena kon-
disi yang tidak mendukung dan
praktikan sulit untuk mengikuti
kegiatan mana yang bisa dapat
dibantu dalam pembimbingnya ka-
rena juga memang bukan bidang
dikuasai oleh praktikan.

54
23. Ekstrakulikuler Mahasiswa PPL FKIP UPR Berpartisifasi
. Aktif dalam Kegiatan Ekstrakulikuler di Sangat Baik
Sekolah.
Baik/Setuju

Cukup Baik

Tidak Baik/Tidak setuju

Sangat tidak Baik

24. Ekstrakulikuler Mahasiswa PPL FKIP UPR Berpartisifasi


Aktif dalam Kegiatan miningkatkan prestasi Sangat Baik
di peserta didik disekolah.
Baik/Setuju

Cukup Baik

Tidak Baik/Tidak setuju

Sangat tidak Baik

55
25. Hubungan dengan Pihak Hubungan dengan Pihak Sekolah
Sekolah Seperti yang di jelaskan pada pembahasan Sangat Baik
Hubungan sosial dengan sekolah sebelumnya dalam hal ini hubungan dengan
menjadi salah satu hal yang pent- sekolah tidak banyak masalah yang dihadapi Baik/Setuju
ing dalam melaksanakan kegiatan dikarenakan mahasiswa praktekan bida ber-
PPL-II karena dengan baur dan diterima oleh semua aparatur Cukup Baik
melaksanakan hubungan ini maha- sekolah dengan baik sehingga menciptakan
siswa praktikum bisa dekat dengan hubungan yang harmonis. Dan akhirnya Tidak Baik/Tidak setuju
seluruh aparatur sekolah baik mendukung atau memotivasi mahasiswa
kepala sekolah, Staf TU, guru dan praktikan untuk benar- benar melaksanakan Sangat tidak Baik
siswa. Melalui hubungan ini juga kegiatan PPL II dengan baik.
akan membuat praktekan bisa be-
radaptasi dengan baik disekolah
yang akhirnya akan membuat
pelaksanaan PPL II ini sendiri
dapat berjalan dengan lancer. Da-
lam menjalin hubungan sosial
sendiri praktikan tidak terlalu
mengahadapi masalah dikare-
nakan pihak sekolah yang
menerima baik seluruh mahasiswa
PPL II yang ada sehingga mem-
buat mahasiswa akrab dan be-
radaptasi

56
26. Persepsi Hubungan Mahasiswa Mahasiswa PPL FKIP UPR Bersikap
PPL FKIP UPR dengan Pihak Ramah Kepada Saya dan Orang Lain. Sangat Baik
Sekolah
Baik/Setuju

Cukup Baik

Tidak Baik/Tidak setuju

Sangat tidak Baik

27. Persepsi Hubungan Mahasiswa Mahasiswa PPL FKIP UPR Berbahasa San-
PPL FKIP UPR dengan Pihak tun Kepada Saya dan Orang Lain. Sangat Baik
Sekolah.
Baik/Setuju

Cukup Baik

Tidak Baik/Tidak setuju

Sangat tidak Baik

57
28. Persepsi Hubungan Mahasiswa Mahasiswa PPL FKIP UPR menciptakan
PPL FKIP UPR dengan Pihak suasana kekeluargaan di dalam kelas mapun Sangat Baik
Sekolah. diluar kelas.
Baik/Setuju

Cukup Baik

Tidak Baik/Tidak setuju

Sangat tidak Baik


29. Persepsi Hubungan Mahasiswa Mahasiswa PPL FKIP UPR pandai berku- Sangat Baik
PPL FKIP UPR dengan Pihak munikasi secara lisan dan tertulis.
Sekolah Baik/Setuju

Cukup Baik

Tidak Baik/Tidak setuju

Sangat tidak Baik

58
30. Proses Bimbingan Proses Bimbingan
Pelaksanaan dalam proses bimb- Sama halnya dengan proses hubungan Sangat Baik
ingan baik itu dengan guru dengan sekolah, dalam proses bimbingan
pamong, dosen pembimbing dan kegitan PPL II sendiri tidak ditemui masalah Baik/Setuju
koordinator guru pamong tidak yang dapat mempersulit praktikum. Semua
mengalami hambatan yang berarti, proses bimbingan dari awal sampai akhir Cukup Baik
sehingga proses komunikasi tetap semuannya dapat berjalan dengan lancer se-
terjalin. Selama melaksanakan hingga mahasiswa praktikum siap untuk Tidak Baik/Tidak setuju
PPL II mahasiswa praktikum melaksanakan kegiatan belajar mengajar di
melaksanakan yang namanya kelas. Sangat tidak Baik
bimbingan dengan guru pamong
dan dosen pembimbing PPL II un-
tuk pembuatan RPP serta berbagai
hal yang penting dalam kegiatan
belajar mengajar di kelas. Dalam
hal ini tidak terdapat masalah yang
begitu berarti dalam proses bimb-
ingan karena semuannya dapat
berjalan dengan lancar sehingga
akhirnya praktikan bisa me-
nyelesaikan kegiatan di SMK
NEGERI 1 PALANGKA RAYA
dengan baik

59
Keterangan Penilaian:
Skor Penilaian Skala Likert
Skor Penilaian
1 Sangat Baik
2 Baik/Setuju
3 Cukup Baik
4 Tidak Baik/Tidak Setuju
5 Sangat Tidak Baik

60
Lampiran 2. Dokumen Hasil Seminar Proposal

61
62
63
64
65
66
67

Anda mungkin juga menyukai